MODUL PERKULIAHAN Kewarganegaraan Masyarakat Madani Fakultas Program Studi Ekonomi dan bisnis Manajemen 2015 1 Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh 90037 Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Abstract Kompetensi Membahas mengenai definisi masyarakat madani dan bagaimana cirinya Mahasiswa dapat memahami pengertian masyarakat madani dan dapat mewujudkannya sehingga menjadi masyarakat yang beradab Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Masyarakat Madani Masyarakat madani merupakan wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang mendiri, berkeadilan sosial dan sejahtera tanpa ada tekanan-tekanan kepentingan lain, boleh disebut masyarakat beradab. Dalam bahasa Inggris, masyarakat madani dikenal dengan istilah civil society. Artinya adalah masyarakat yang perkembangannya, menjunjung istilah masyarakat tinggi nilai-nilai madani dipahami peradaban. para Dalam ahli berdasarkanlingkungan masing-masing. Definisi tersebut merupakan hasil analisis dan kajian dari fenomena masyarakat. Masyarakat madani mencerminkan tingkat kemampuan yang tinggi untuk bersikap kritis dalam menghadapi persoalan sosial. Jadi masyarakat madani (Civil Society) terbentuk dari kelompok-kelompok kecil di luar kelompok lembaga Negara dan Lembaga lain yang berorientasi kekuasaan. Tentang sejarah masyarakat madani bisa terjadi karena manusia memiliki double fungsi yaitu sebagai makhlik monodualistik ya individu ya sosial. Yang pada kodratnya, manusia hidup secara sosial dan berkelompok itu sesungguhnya ke depan merupakan embrio dari masyarakat madani (Civil Society). Masyarakat madani, Istilah masyarakat madani sebenarnya merupakan istilah baru dari hasil pemikiran Prof. Naquib al-Attas. Ia adalah seorang fi losof kontemporer dari Malaysia. Di Indonesia, istilah masyarakat madani atau civil society baru populer pada dasawarsa 1990-an. Pada awalnya, istilah masyarakat madani di Indonesia bermula dari gagasan Dato Anwar Ibrahim. Menteri Keuangan dan Asisten Perdana Menteri Malaysia itu berkunjung ke Indonesia membawa istilah masyarakat madani sebagai terjemahan civil society. Istilah masyarakat madani disampaikan dalam ceramahnya pada simposium nasional dalam rangka Forum Ilmiah di acara Festival Istiqlal, 26 September 1995. Pengertian/Definisi Masyarakat Madani menurut para ahli Berikut ini beberapa pengertian masyarakat madani yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya para ahli tersebut adalah sebagai berikut : 2015 2 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Zbighiew Rau, Masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang berkembang dari sejarah, yang mengandalkan ruang di mana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung, bersaing satu sama lainnya guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. Sistem nilai yang harus ada dalam masyarakat madani menurut Zbighiew Rau adalah: 1) individualisme, 2) pasar (market), 3) pluralisme. Han Sung Joo, Masyarakat madani adalah sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara, suatu ruang publik yang mampu mengartikulasi isu-isu politik, gerakan warga negara yang mampu mengendalikan diri dan independen, yang secara bersama-sama mengakui norma dan budaya yang menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan terdapat kelompok inti dalam civil society ini. Anwar Ibrahim, Masyarakat madani adalah masyarakat ideal yang memiliki peradaban maju dan sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat, yaitu masyarakat yang cenderung memiliki usaha serta inisiatif individu baik dari segi pemikiran seni, pelaksanaan pemerintahan untuk mengikuti undangundang bukan nafsu, demi terlaksananya sistem yang transparan. Nurcholish Madjid, Masyarakat madani adalah suatu tatanan kemasyarakatan yang mengedepankan toleransi, demokrasi, dan berkeadaban serta menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan). A.S. Hikam A.S. Hikam mendefinisikan pengertian masyarakat madani berdasarkan istilah civil society. Menurutnya, civil society didefinisikan sebagai wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan sebagai berikut : a. Kesukarelaan (voluntary), artinya tidak ada paksaan, namun mempunyai komitmen bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama. b. Keswasembadaan (self generating), artinya setiap anggota mempunyai harga diri yang tinggi. 2015 3 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c. Keswadayaan (self supporting), artinya kemandirian yang kuat tanpa menggantungkan pada negara, atau lembaga atau organisasi lain. d. Kemandirian yang tinggi terhadap negara, artinya masyarakat madani tidak tergantung pada perintah orang lain termasuk negara. e. Keterkaitan dengan norma-norma hukum, yang artinya terkait pada nilai-nilai hukum yang disepakati bersama. Namun sebenarnya, istilah tersebut dikemukakan oleh Cicero dalam filsafatpolitiknya. Ia menyebut dengan istilah societies civillis. Pada awalnya, istilah tersebut identik dengan negara. Namun dalam perkembangannya, istilah societies civillis dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi, berhadapan dengan negara, serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat. Menurut W.J.S. Poerwadarminto, kata masyarakat berarti suatu pergaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan dan aturan yang tertentu. Sedangkan kata madani berasal dari bahasa Arab yaitu madinah, yang artinya kota. Dengan demikian masyarakat madani secara etimologis berarti masyarakat kota. Meskipun demikian, istilah kota tidak merujuk semata-mata kepada letak geografi s, tetapi justru kepada karakter atau sifat-sifat tertentu yang cocok untuk penduduk sebuah kota. Dari sini kita paham bahwa masyarakat madanitidak asal masyarakat yang berada di perkotaan, tetapi yang lebih penting adalah memiliki sifat-sifat yang cocok dengan orang kota, yaitu yang berperadaban. Menurut rumusan PBB, masyarakat madani adalah masyarakat yang demokratis dan menghargai human dignity atau hak-hak tanggung jawab manusia. Adapun dalam frasa bahasa Latin, masyarakat madani merupakan padanan frasa civillis societies. Artinya adalah suatu masyarakat yang didasarkan pada hukum dan hidup beradab. Sejarah Masyarakat Madani Filsuf Yunani Aristoteles (384-322) yang melihat masyarakat madani sebagai sistem negara atau identik dengan negara itu sendiri. Pandangan ini adalah tahap pertama dari sejarah wacana masyarakat sipil. Selama masyarakat sipil Aristoteles dipahami sebagai sistem negara dengan menggunakan istilah ” koinonia politike ”, yaitu komunitas politik di mana warga dapat terlibat langsung dalam berbagai arena ekonomi-politik dan pengambilan keputusan. 2015 4 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perumusan masyarakat sipil dikembangkan lebih lanjut oleh Thomas Hobbes “1588-1679 M” dan John Locke (1632-1704), yang melihatnya sebagai kelanjutan dari evolusi alam society. According Hobbes, sebagai antitesis dari negara masyarakat sipil memiliki peran untuk mengurangi konflik di masyarakat sehingga ia harus memiliki kekuasaan mutlak, sehingga ia mampu mengendalikan dan mengawasi erat pola interaksi “perilaku politik” setiap warga negara. Berbeda dengan John Locke, kehadiran masyarakat sipil adalah untuk melindungi kebebasan dan milik setiap warga negara. Tahap kedua, pada tahun 1767 Adam Ferguson mengembangkan wacana masyarakat madanidengan konteks sosial dan politik di Skotlandia. Ferguson, menekankan visi etis dari masyarakat madani dalam kehidupan sosial. Pemahaman ini lahir bukan dari pengaruh dampak revolusi industri dan kapitalisme yang melahirkan kesenjangan sosial yang mencolok. Tahap ketiga, pada tahun 1792 Thomas Paine mulai menafsirkan wacana masyarakat madani sebagai sesuatu yang bertentangan dengan lembaga-lembaga negara, bahkan ia dianggap sebagai antitesis dari Negara. Menurut pandangan ini, Negara tidak lain hanyalah kebutuhan buruk belaka. Konsep negara yang sah, menurut aliran pemikiran ini, adalah perwujudan dari delegasi kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat dalam rangka menciptakan sesuatu kesejahteraan bersama. Semakin sempurna masyarakat sipil, semakin besar kemungkinan untuk mengatur kehidupan warga negaranya sendiri . Tahap keempat, wacana masyarakat madani dikembangkan lebih lanjut oleh Hegel “17701837 M”, Karl Marx “1818-1883 M” dan Antonio Gramsci “1891-1937 M”. Mengingat tiga masyarakat madani merupakan elemen ideologis kelas dominan. Tahap kelima, wacana masyarakat madani sebagai reaksi terhadap sekolah Hegelian dari Alexis de Tocqueville dikembangkan “1805-1859 M”. Pemikiran Tocqueville pada masyarakat madani sebagai kelompok kekuatan menyeimbangkan Negara.Menurut Tocqueville, kekuatan politik dan masyarakat madani adalah utama kekuatan yang membuat demokrasi Amerika memiliki daya tahan kuat. Adapun pencarian pertama dimulai istilah masyarakat madani adalah Adam Fergusondalam bukunya “An Essay on the History of Civil Society”, yang diterbitkan pada tahun 1773 di Skotlandia . Ferguson menekankan masyarakat sipil pada visi etis bermasyarakat. Pemahamannya hidup digunakan untuk mengantisipasi perubahan sosial yang disebabkan oleh revolusi industri dan munculnya kapitalisme, serta perbedaan mencolok antara individu. 2015 5 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep Masyarakat madani Masyarakat madani mempunyai konsep adalah yang berwayuh wajah. Memiliki banyak makna atau arti sering ditafsirkan dengan arti yang berbeda – berbeda. Bila mengacu pada definisi dalam bahasa Inggris, itu berasal dari masyarakat madani atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep masyarakat madani, juga didasarkan pada konsep negara kota yang dibangun dari Madinah Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun “masyarakat beradab” yang diperkenalkan Ibnu Khaldun, dan konsep Al Madinah al Fadhilah “Madinah sebagai Negara Utama” dinyatakan oleh filsuf al-Farabi di abad pertengahan. Menurut Dr Ahmad Hatta, seorang peneliti di Institut Pengembangan Pesantren dan Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah merupakan dokumen penting yang membuktikan bagaimana kemajuan yang sangat pesat dari masyarakat yang dibangun pada waktu itu, serta memberikan kejelasan hukum dan konfirmasi konstitusi dari masyarakat. Bahkan, dengan menganut pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World, Lahore, 1958), Madinah adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia. ini menakjubkan Konstitusi telah mendirikan apa yang sekarang perdebatkan tentang hakhak sipil “civil rights”, atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum Deklarasi Kemerdekaan “Deklarasi Kemerdekaan Amerika, 1997”, “Perancis revolusi 1789”, dan“Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB 1948” bergema. Sementara konsep masyarakat madani atau harta Barat dikenal sebagai masyarakat madani (civil society), muncul selama Pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui ide-ide dari John Locke dan Immanuel Kant. Sebagai sebuah konsep, masyarakat madani berasal dari sejarah panjang masyarakat Barat yang biasanya dipersandingkan dengan konsepsi negara (negara) .Dalam tradisi Eropa abad ke-18, gagasan masyarakat sipil dianggap sama dengan negara (the state), yang merupakan kelompok atau badan yang ingin mendominasi kelompok lain. 2015 6 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Elemen Masyarakat madani Masyarakat madani tidak muncul untuk sendirinya. Ia membutuhkan unsur-unsur sosial yang menjadi prasyarat terwujudnya tatanan sosial konstituen madani. Beberapa dipegang oleh masyarakat madani adalah : 1. Keberadaan Area Ruang Publik Free Public Sphere adalah ruang publik bebas sebagai sarana masyarakat ekspresi. Di daerah ruang publik adalah bahwa semua warga negara memiliki posisi yang sama dan hak untuk transaksi sosial dan politik tanpa rasa takut dan terancam oleh kekuatan – kekuatan luar masyarakat madani. 2. Demokrasi Demokrasi adalah prasyarat lain mutlak bagi keberadaan masyarakat madani yang asli (genuine). Tanpa masyarakat madani yang demokratis mungkin tidak terwujud.Demokrasi tidak akan berjalan stabil bila tidak ada dukungan nyata dari masyarakat.Secara demokrasi umum adalah tatanan sosial dan politik yang bersumber dan dibuat oleh, dari, dan untuk warga. 3. Tenggang Rasa Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghormati perbedaan pendapat. 4. Kemajemukan Pluralitas atau pluralisme merupakan prasyarat lain untuk masyarakat madani. Pluralisme tidak hanya dipahami sebagai suatu sikap harus mengakui dan menerima kenyataan bahwa beragam sosial, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima perbedaan sebagai sesuatu yang alami dan kasih karunia Allah yang positif bagi masyarakat. 5. Keadilan Sosial Keadilan sosial adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang meliputi semua aspek kehidupan: ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan kesempatan.Dengan arti lain, keadilan sosial adalah hilangnya monopoli dan konsentrasi salah satu aspek hidup yang dilakukan oleh kelompok atau golongsn tertentu. D. Karakteristik Masyarakat madani Mengacu Bahmuller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya : 2015 7 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Integrasi individu – individu dan kelompok >> kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. Penyebaran kekuasaan yang menarik >> kepentingan yang mendominasi di masyarakat dapat dikurangi dengan kekuatan >> kekuatan alternatif. Terjembataninya kepentingan >> kepentingan individu dan negara sebagai organisasi keanggotaan – organisasi sukarela dapat memberikan masukan >> masukan untuk keputusan >> keputusan pemerintah. Kesetiaan luas (loyalitas) dan kepercayaan (trust) sehingga individu >> individu mengakui hubungannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri (individualis). Pembebasan Masyarakat melalui lembaga >> lembaga sosial dengan berbagai perspektif. Pilar Penegakan Masyarakat madani Pilar penegakan masyarakat madani adalah lembaga yang merupakan bagian dari fungsi kontrol sosial mengkritik kebijakan yang diskriminatif penguasa dan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat yang tertindas.Pilar-pilar meliputi: 1. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM merupakan lembaga sosial yang didirikan oleh pemerintah yang tugas utamanya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang tertindas. LSM dalam konteks pemberdayaan masyarakat madani kepada orang-orang yang bertanggung jawab memegang tentang hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti pelatihan dan sosialisasi program pengembangan masyarakat. 2. Pers Pers adalah lembaga yang berfungsi untuk mengkritik dan menjadi bagian dari kontrol sosial yang dapat menganalisa dan menerbitkan berbagai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan warga negara. Selain itu, pers juga diharapkan untuk menyajikan berita secara obyektif dan transparan. 3. Supremasi Hukum “Rule of Law” Setiap warga negara, baik duduk dipemerintahan atau sebagai orang harus tunduk pada aturan atau hukum.Sehingga dapat mewujudkan hak-hak dan kebebasan di antara warga negara dan antara warga dan pemerintah melalui cara-cara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Aturan hukum juga memberikan jaminan dan perlindungan terhadap 2015 8 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id segala bentuk penindasan individu dan kelompok yang melanggar norma hukum dan segala bentuk penindasan hak asasi manusia. 4. Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi adalah di mana kampus aktivis (dosen dan mahasiswa) yang merupakan bagian dari kekuatan sosial dan masyarakat madaniyang bergerak melalui jalan moral Porce untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah. Namun, setiap gerakan membuatnya harus berada di jalur yang benar dan memposisikan diri pada nyata dan realitas yang benar-benar objektif dan bersuara bunga masyarakat. Sebagai penegakan pilar bagian dari masyarakat madani, College memiliki tugas utama untuk menemukan dan menciptakan ide-ide dan alternatif yang konstruktif untuk dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. 5. Partai Politik Partai politik merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan aspirasi politik politiknya.Partai menjadi tempat ekspresi politik warga negara sehingga partai politik merupakan prasyarat bagi pembentukan masyarakat madani. Ciri-Ciri Masyarakat Madani Adapun Ciri-ciri masyarakat madani diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak. 2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan. Misalnya, pembagian atau pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 2015 3. Adanya tanggung jawab dari pelaksana kegiatan atau pemerintahan. 4. Swadaya dalam kegiatan. 5. Mandiri dalam pendanaan. 6. Bersifat pemberdayaan masyarakat. 7. Tidak bergerak pada bidang politik. 8. Bergerak pada bidang sosial. 9. Menghargai keragaman. 9 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka • Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation and Management, Addison Wesley, 1996 • Date, C. J; An Introduction to Database System, Addison Wesley Publishing Company, Vo. 1 & 2, New York, 1990 • Elmasri, Ramez; Navathe, Shakant b; Fundamentals of Database Systems, The Benjamin/Cummings Publishing Company, In., California , 1989 2015 10 Kewarganegaraan Yuvinus Elyus, AMd.IP., SH., MH. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id