pemanfaatan berita politik pada siaran televisi sebagai media

advertisement
MORES:
Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.1 (Februari 2014)
PEMANFAATAN BERITA POLITIK PADA
SIARAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI SMP NUSA BANGSA KECAMATAN NGAMPRAH
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Lili Halimah
Linda Parinda1
ABSTRAK
Berita politik merupakan salah satu komponen pengajaran yang memegang peranan
penting dalam proses penyampaian pesan materi, sehingga dapat membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran. Berita politik di sini adalah berupa informasi yang disiarkan
oleh televisi.Berita politik dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat berpengaruh bagi
siswa.Oleh karena itu, media pembelajaran menjadi salah satu syarat yang harus dikuasai oleh
guru profesional.Sehingga berita politik dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
bagi guru khususnya pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
siaran televisi berita politik yang dimanfaatkan guru PKn sebagai media pembelajaran PKn,
cara pemanfaatan berita politik sebagai media pembelajaran PKn, manfaat dari berita politik
sebagai proses pembelajaran PKn, dan bagaimana keberhasilan guru dalam memanfaatkan
berita politik sebagai pembelajaran PKn. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa tidak semua
siaran televisi berita politik dapat dijadikan sumber media pembelajaran PKn, karena harus
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Bentuk pemanfaatan berita politik yang
dijalankan siswa dengan cara kelompok. Jadi semua siswa menonton tayangan televisi yang
dijadikan media pembelajaran PKn. Setelah menonton, siswa dibagi kelompok dan masingmasing kelompok mendiskusikan tentang apa yang telah ditonton. Manfaat dari berita politik
terhadap pembelajaran PKn diantaranya dapat menambah pengetahuan politik siswa, dapat
membedakan masalah-masalah politik dengan masalah lainnya, dan dapat mengetahui
masalah-masalah politik yang terjadi pada saat sekarang.Keberhasilan guru dalam
memanfaatkan berita politik yaitu setelah memanfaatkan siaran televisi berita politik hasilnya
lebih baik.Keberhasilan ini ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara guru dan siswa,
antara siswa dengan siswa, dan adanya pola pendidikan aktif dalam interaksi tersebut.
Kata Kunci: berita, politik, televisi, dan media
Linda Farida adalah guru PPKN dan Alumni Prodi PPKn, STKIP Pasundan Cimahi. Lili halimah
adalah Dosen Jurusan Pendidikan IPS, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pasundan, Cimahi.
1
67
Lili Halimah dan Linda Parinda,
Pemanfaatan Berita Politik pada Siaran Televisi sebagai Media Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Nusa Bangsa kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
PENDAHULUAN
isi pesan yang disampaikan.Untuk
menghindari semua itu, maka guru dapat
menyusun strategi pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar.
Belajar mengajar adalah suatu
kegiatan yang bernilai edukatif.Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi
antara guru dengan anak didik.Interaksi
yang bernilai edukatif dikarenakan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
diarahkan untuk
mencapai
tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan.Guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajaran secara
sistematis dengan memanfaatkan segala
sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Media pembelajaran sangat beragam
mulai dilihat dari jenisnya, dari gaya
liputnya, dan dari bahan pembuatannya.
Salah satunya media berita politik
pada televisi termasuk ke dalam media
pembelajaranyang dilhat dari gaya
liputnya. Televisi merupakan audiovisual, karena memiliki unsur suara dan
gambar.Berita politik adalah berita yang
soalnya atau masalahnya yang diangkat
tentang politik.Dalam penggunaan media
pembelajaran harus disesuaikan dengan
materi yang akan di ajar.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya teknologi informasi,
sangat berpengaruh terhadap penyusunan
dan implementasi strategi pembelajaran.
Melalui kemajuan teknologi tersebut para
guru dapat menggunakan berbagai media
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan
media pembelajaran bukan saja dapat
mempermudah
dan
mengefektifkan
proses pembelajaran, akan tetapi juga
bisa membuat proses pembelajaran lebih
menarik.
Berita politik merupakan salah
satukomponen
pengajaran
yang
memegang peranan penting dalam proses
penyampaian pesan materi, sehingga
dapat membantu siswa dalam memahami
materi pelajaran. Berita politik di sini
adalah berupa informasi yang disiarkan
oleh televisi. Berita politik dijadikan
sebagai media pembelajaran yang dapat
berpengaruh bagi siswa.Oleh karena itu,
media pembelajaran menjadi salah satu
syarat yang harus dikuasai oleh guru
profesional.Sehingga berita politik dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
bagi guru khususnya pada mata pelajaran
PKn.
Proses
pembelajaran
merupakan
proses komunikasi. Dalam suatu proses
komunikasi selalu melibatkan tiga
komponen pokok, yaitu komponen
pengirim pesan (guru), komponen
penerima pesan (siswa), dan komponen
pesan itu sendiri yang biasanya berupa
materi pelajaran. Kadang-kadang dalam
proses pembelajaran terjadi kegagalan
komunikasi. Artinya, tidak seluruh materi
pelajaran dapat dipahami dengan baik
oleh siswa atau pesan yang disampaikan
oleh guru tidak dapat diterima oleh siswa
dengam optimal.Lebih parah lagi siswa
sebagai penerima pesan salah menangkap
Berdasarkan uraian di atas peneliti
tertarik untuk membahasnya dalam
sebuah karya tulis ilmiah (skripsi), maka
peneliti melakukan penelitian tentang
hal tersebut dengan mengambil judul
“pemanfaatan berita politikpada siaran
televisi sebagai media pembelajaran
68
MORES:
Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.1 (Februari 2014)
pendidikan kewarganegaraan di SMP Nusa
Bangsa Kecamatan Ngamprah Kabupaten
Bandung Barat”.
Timur, Barat maupun Selatan (Subandi,
2007: 4).
Tujuan Penelitian
1. Berita Singkat (spot news), yaitu berita
atau laporan peristiwa yang sedang
terjadi secara langsung atau siaran
langsung.
Jenis-jenis berita antara lain:
Tujuan umum dari penelitian ini
adalah untuk mendapatkan gambaran
mengenai bagaimanakah guru dan
siswa memanfaatkan berita politik
sebagai media pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan.Tujuan khusus dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Berita Basi, yaitu berita yang sudah
tidak aktual lagi.
3. Berita Bohong (libel), yaitu berita yang
tidak benar atau tidak faktual sehingga
menjurus pada kasus pencemaran
nama baik.
1. Untuk mengetahui siaran televisi berita
politik apa saja yang dimanfaatkan
guru PKn sebagai media pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan.
4. Berita Foto, yaitu laporan peristiwa
yang ditampilkan dalam bentuk foto
lepas, tidak ada kaitan dengan tulisan
yang ada di sekelilingnya.
2. Untuk mengetahui cara pemanfaatan
berita
politik
sebagai
media
pembelajaran PKn.
5. Berita Kilat (news flash), yaitu berita
yang penting segera diketahui publik,
dimuat di halaman depan surat kabar.
3. Untuk mengetahui manfaat dari berita
politik sebagai proses pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan.
6. Berita Pembuka Halaman (opening
news), yaitu berita atau tulisan yang
ditempatkan di bagian awal atau paling
atas halaman surat kabar, semacam
berita utama (headline). (http://xerma.
blogspot.com/2013/08/pengertianberita-menurut-para-ahli.html.).
4. Untuk
mengetahui
bagaimana
keberhasilan guru dalam memanfaatkan
berita politik sebagai pembelajaran
PKn.
METODE
Sedangakan menurut Ramlan Surbakti
yang dikutif dari bukunya Efriza (2008:23)
ada lima pandangan mengenai politik,
adalah sebagai berikut :
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif.Teknik
pengumpulan
data
yang di gunakan adalah wawancara, studi
dokumentasi, dan studi literatur. Teknik
pengolahan dan analisis data yang di
gunakan adalah reduksi data, penyajian
data, menarik kesimpulan/verifikasi, dan
pengujian kredibilitas data.
1. Politik adalah usaha-usaha yang
ditempuh warga Negara untuk
membicarakan
dan
mewujudkan
kebaikan bersama.
2. Politik ialah segala hal yang berkaitan
dengan penyelenggaraan negara dan
pemerintahan.
KAJIAN PUSTAKA
3. Politik adalah sebagai segala kegiatan
yang diarahkan untuk mencari dan
mempertahankan kekuasaan dalam
masyarakat.
Berita adalah informasi terkini yang
bisa datang dari mana saja, baik Utara,
69
Lili Halimah dan Linda Parinda,
Pemanfaatan Berita Politik pada Siaran Televisi sebagai Media Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Nusa Bangsa kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
4. Politik sebagai kegiatan yang berkaitan
dengan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan umum.
Dengan demikian, media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau
penyalur pesan.
5. Politik sebagai konflik dalam rangka
mencari dan atau mempertahankan
sumber-sumber
yang
dianggap
penting.
Menurut Sanjaya, (2011: 169) manfaat
media pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Menangkap suatu objek/ peristiwaperistiwa tertentu
Dari pengertian berita dan politik di
atas, dapat disimpulkan bahwa berita
politik merupakan berita yang soalnya atau
masalahnya yang diangkat tentang politik.
Menurut Karim Suryadi yang dikutif dalam
skripsi Kurnia (2010: 20) mendefinisikan
bahwa berita politik adalah berita yang
mengandung unsur politik dan laporan
bermakna mengenai peristiwa politik.
2. Memanifulasi keadaan, peristiwa, atau
objek tertentu
3. Menambah gairah dan motivasi belajar
siswa.
Syaful Bahri dan Aswan Zain (2006:
124) bahwa macam-macam media
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke
dalam :
Sabiq (2004:57) Televisi adalah
alat komunikasi yang langsung pada
penglihatan dan pendengaran.Televisi
termasuk media elektronik, karena pesanpesannya disampaikan melalui getaran
listrik yang diterima oleh pesawat penerima
tertentu.Sementara itu, menurut Sadiman
dkk (2009:71) televisi adalah media yang
menyampaikan pesan-pesan pembelajaran
secara audio-visual dengan disertai unsur
gerak.
a.Media audio adalah media yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti radio, cassete recorder, piringan
hitam
b.Media visual adalah media yang hanya
mengandalkan indra penglihatan.
Seperti film bingkai dan film kartun
c.Media audiovisual adalah media yang
memiliki unsur suara dan gambar.
Media berasal dari bahasa latin dan
merupakan kata jamak dari kata “medium”,
yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar” (Sadiman, 2009: 6). Seperti
yang dikemukakan Cangara, (2009: 21)
bahwa media adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Media komunikasi ada
yang berbentuk saluran antar pribadi,
media kelompok, dan ada pula dalam
bentuk media massa. Istilah media banyak
digunakan dengan sebutan berbeda,
misalnya saluran, alat, arena, sarana atau
dalam bahasa inggris disebut channel.
2. Dilihat dari gaya liputnya
a.Media dengan daya liput luas dan
serentak, seperti radio dan televisi
b.Media daya liputnya yang terbatas oleh
ruang dan tempat yang khusus seperti
film, sound slide
c.Media untuk pengajaran individual,
seperti modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer
3. Dilihat dari bahan pembuatannya
a,Media sederhana
b.Media kompleks
70
MORES:
Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.1 (Februari 2014)
Hakikat pendidikan kewarganegaraan
dalam buku Daryono (2008:12) adalah
upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi
warganegara dengan menumbuhkan jati
diri dan moral bangsa sebagai landasan
pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela
negara, demi kelangsungan kehidupan dan
kejayaan bangsa dan negara.
Pada wawancara kali
ini peneliti
menanyakan garis besar yang menjadi
permasalahan dalam penelitian, yaitu
pertama, siaran televisi berita politik
apa saja yang dimanfaatkan guru
PKn
sebagai
media
pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan; kedua,
bagaimana cara pemanfaatan berita
politik sebagai Media pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan; ketiga,
bagaimana
manfaat
berita
politik
sebagai proses pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan; dan keempat, bagaimana
keberhasilan guru dalam memanfaatkan
berita politik sebagai media pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan. Adapun yang
menjadi narasumber dalam pelaksanaan
wawancara diantaranya adalah sebagai
berikut:
Menurut Hidayat Komarudin dan Azra
(2008:7) pendidikan kewarganegaraan
bertujuan untuk membangun karakter
bangsa Indonesia yang antara lain :
1. Membentuk kecakapan partisipatif
warga negra yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Menjadikan warga Negara Indonesia
yang cerdas, aktif, kritis, dan
demokratis, namun tetap memiliki
komitmen menjaga persatuan dan
integritas bangsa.
1. Guru Pkn, Dindin Hidayat, S.Pd (DH)
2. Siswa, Dilla Agustina (DA)
3. Siswa, Demira Nursafitri (DN)
3. Mengembangkan kultur demokrasi
yang berkeadaban, yaitu kebebasan,
persamaan, toleransi, dan tanggung
jawab.
4. Siswa, Ana Mariana (AM)
5. Siswa, Shifa Septiani (SS)
6. Siswa, Arin Apriani Handayani (AH)
7. Siswa, YusiMaryati (YM)
8. Siswa, Tubagus Subekti (TS)
PEMBAHASAN
Berikut
adalah
deskripsi
hasil
wawancara dengan guru PKn dan siswa
siswi SMP Nusa Bangsa :
Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dipaparkan hasil
wawancara dengan beberapa narasumber
yang menjadi sumber data pada penelitian
ini. Proses Wawancara peneliti lakukan
dengan cara tatap muka langsung dengan
para narasumber yang menjadi sumber
sebagai informan. Waktu dan tempat
pelaksanaan
wawancara
disesuaikan
dengan keadaan narasumber tersebut
dalamhal penentuan kapan dan dimana
mereka dapat peneliti wawancara.
Pemanfaatan Berita Politik Oleh Guru
PKn sebagai Media Pembelajaran
PKn
Berdasarkan pendapat DH selaku
Guru PKn, tidak semua siaran televisi
berita politik dapat dijadikan sumber
media pembelajaran PKn, karena harus
disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan. Misalnya materinya tentang
pemilu, maka yang dijadikan sumber
71
Lili Halimah dan Linda Parinda,
Pemanfaatan Berita Politik pada Siaran Televisi sebagai Media Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Nusa Bangsa kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
belajar berita politiknya mengenai pemilu.
Berita politik hampir disetiap stasiun
televisi disiarkan. Hanya saja berbeda
nama program beritanya. Seperti program
atau siaran televisi liputan 6 yang disiarkan
di SCTV, seputar Indonesia yang disiarkan
di RCTI, reportase yang disiarkan di
TRANSTV dan lain-lain. Tetapi lebih tepat
yang dijadikan sumber pembelajaran PKn
adalah stasiun televisi seperti TVONE dan
METROTV, karena dua stasiun televisi
ini kebanyakan menyiarkan berita-berita
termasuk berita politik. Menurut DH,
yang pernah dijadikan sumber belajar
PKn adalah pada siaran televisi Kabar
Siang yang disiarkan di TVONE dan
kebetulan yang disiarkan oleh stasiun
televisi TVONE ada berita yang mengenai
tentang berita pemilu, dan jam tayang
berita tersebut sesuai dengan jam mata
pelajaran PKn. Sehingga memudahkan
untuk dijadikan media pembelajaran
pada mata pelajaran PKn.Jadi program
atau siaran televisi yang tepat untuk
dijadikansumber media pembelajaran PKn
adalah yang sesuai dengan materi yang
akan diajarkan. Menurut DH, beliau suka
menonton berita politik yang disiarkan
di TVONE dan METROTV. Meskipun
tidak semua berita yang disiarkan kedua
stasiun televisi tersebut di tonton semua,
dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak
mendukung.
disiarkan di TRANSTV, menurut SS adalah
berita politik yang disukai adalah berita
yang disiarkan di METROTV, menurut AH
dan YM berita politik yang disukai adalah
berita yang disiarkan di TVONE. Menurut
TS berita politik yang disukai adalah
program atau siaran televisi berita politik
yang disukai adalahberita yang disiarkan
di TRANSTV. Dilihat dari minat menonton
televisi para responden dari siswa dan
siswa kebanyakan hanya sewaktu-waktu
saja untuk menonton berita.
Cara Pemanfaatan Berita Politik
sebagai Media pembelajaran PKn
Menurut DH, dalam pemanfaatan berita
politik sebagai media pembelajaran harus
dilakukan perencanaan terlebih dahulu
agar dalam proses belajar mengajar berjalan
lancar. Perencanaannya yaitu dengan
membuat rencana perangkat pembelajaran
terlebih dahulu dan menyesuaikan berita
politik dengan materi yang akan diajarkan.
Menurut DH bentuk pemanfaatan berita
politik yang dijalankan siswa dengan cara
kelompok. Jadi semua siswa menonton
tayangan televisi yang dijadikan media
pembelajaran PKn. Setelah menonton,
siswa dibagi kelompok dan masingmasing kelompok mendiskusikan tentang
apa yang telah ditonton. DH tidak selalu
menggunakan media dalam pembelajaran
karena harus disesuaikan dengan materi
yang akan diajarkan dan sesuai dengan
media yang disediakan di sekolah.
Berbagai macam pendapat mengenai
siaran televisi yang mereka sukai,
diantaranya menurutDA, siaran televisi
berita politik yang disukai adalah berita
politik Liputan 6, menurut DN, siaran
televisi berita politik tidak ada yang yang
disukai. Sedangkan menurut AM, berita
politik yang disukai adalah Reportase yang
Semua
para
responden
siswa
berpendapat senang apabila pada saat
proses belajar mengajar menggunakan
media. Tetapi sayangnya tidak semua
guru menggunakan media pembelajaran.
Menurut DA dan responden siswa yang
72
MORES:
Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.1 (Februari 2014)
lainnya, setelah menonton siaran televisi
yang dijadikan media pembelajaran PKn
selanjutnya bentuk pemanfaatan berita
politik dilakukan dengan cara demonstrasi
dan diskusi kelompok.
Menurut DA dan responden siswa
yang lainnya, mereka sependapat bahwa
setelah menggunakan media berita politik
menjadi lebih memahami pelajaran. Selain
itu mereka sependapat bahwa dengan
menggunakan media pembelajaran berita
politik yang disiarkan oleh televisi dapat
mengetahui masalah-masalah politik yang
terjadi.
Manfaat Berita Politik sebagai Proses
Pembelajaran PKn
Menurut DH dalam pemanfaatan
program atau siaran televisi berita politik
sebagai media pembelajaran PKn dapat
meningkatkan motivasi dan minat belajar,
sehingga siswa menjadi antusias dalam
belajar. Menurut DH banyak manfaatnya
dari berita politik terhadap pembelajaran
PKn diantaranya dapat menambah
pengetahuan politik siswa, siswa dapat
membedakan masalah-masalah politik
dengan masalah lainnya, dan siswa dapat
mengetahui masalah-masalah politik yang
terjadi pada saat sekarang. Sehingga dapat
dikatakan berita politik adalah sebagai
media atau alat untuk memacu atau
merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap
politik yang terjadi di dalam kehiduan
sekarang ini. Sementara itu menurut DA
dan responden siswa yang lainnya, dengan
memanfaatkan siaran televisi berita politik
dapat meningkatkan kualitas berfikir.
Berdasarkan uraian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa penggunaan
berita politik pada siaran televisi
sebagai media pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan pada SMP Nusa Bangsa
ada manfaatnya bagi siswa dan guru. Selain
memudahkan guru untuk memberikan
materi yang diajarkan, siswa akan lebih
termotivasi dalam belajar dan dapat
mengetahui maslah-masalah politik yang
sedang terjadi.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam
bagian
ini
dipaparkan
pembahasan terhadap hasil penelitian.
Adapun pembahasan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Siaran Televisi Berita Politik yang
dimanfaatkan Guru PKn sebagai
Media Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
Keberhasilan
Guru
dalam
Memanfaatkan Berita Politik sebagai
Media Pembelajaran PKn
Perkembangan teknologi yang kian
tidak dapat terkendali, berpengaruh
ke dalam segala aspek kehidupan dan
sangat dirasakan oleh negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia. Televisi
sebagai media hiburan dan informasi
sudah memasuki ruang hampir ke semua
lapisan masyarakat. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Onong Uchjana yang dikutif
dari skripsi Kurnia (2010: 23) bahwa berita
memiliki fungsi sebagai berikut :
Menurut DH setelah memanfaatkan
siaran televisi berita politik hasilnya lebih
baik daripada tidak menggunakan media.
Ini berarti bahwa siaran berita politik
yang ada cukup memberikan informasi
terhadap pengetahuan politik siswa.
Sehingga dengan memanfaatkan siaran
televisi berita politik dapat meningkatkan
kualitas berfikir siswa.
73
Lili Halimah dan Linda Parinda,
Pemanfaatan Berita Politik pada Siaran Televisi sebagai Media Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Nusa Bangsa kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
1.Menyalurkan informasi
pemilu.Sehingga tidak semua siaran
televisi berita politik dapat dijadikan
sumber media pembelajaran PKn, karena
harus disesuaikan dengan materi yang
akan diajarkan.
Menyiarkan informasi adalah fungsi
berita yang pertama dan utama. Pemirsa
memerlukan informasi mengenai informasi
dari berbagai hal yang dialami di bumi ini,
mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan
atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan
oleh orang lain, apa yang dikatakan orang
lain dan sebagainya.
Cara Pemanfaatan Berita Politik
sebagai
Media
Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam memanfaatkan berita politik
sebagai media pembelajaran harus
dilakukan perencanaan terlebih dahulu
agar dalam proses belajar mengajar
berjalan lancar. Perencanaannya yaitu
dengan membuat rencana perangkat
pembelajaran
terlebih
dahulu
dan
menyesuaikan berita politik dengan
materi yang akan diajarkan. Hal ini sesuai
yang dikemukankan oleh Bahri dan Zain
(2006: 136) bahwa ada enam langkah yang
bisa ditempuh guru pada waktu mengajar
dengan menggunakan media, ialah sebagai
berikut :
2. Fungsi mendidik
Sebagai sarana pendidikan, siaran
berita memuat tulisan-tulisan yang
mengandung
pengetahuan,
sehingga
pemirsa bertambah pengetahuannya.
3. Fungsi menghibur
Berita
yang
menghibur
suka
ditayangkan di televisi untuk mengimbang
berita yang berat-berat.
4. Fungsi mempengaruhi
Adapun fungsi mempengaruhi ini
adalah fungsi yang memegang peranan
yang penting dalam masyarakat.
Tidak ada seorang pun, yang melewatkan
hari-harinya tanpa menonton televisi,
meskipun hanya sejenak. Karena itu, media
pertelevisian sekarang ini sudah selayaknya
dikaitkan dengan dunia pendidikan.
Dalam dunia pendidikan mengakibatkan
berbagai perubahan menuju ke arah
perkembangan sebagai upaya untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan
dan kemajuan teknologi tersebut. Dengan
demikian, antara keduanya terjadi saling
mengisi. Sehingga program/ siaran televisi
berita politikyang dimanfaatkan guru PKn
sebagai media pembelajaran pendidikan
kewarganegaraanyaitu
program
atau
siaran yang berhubungan dengan materi
yang akan diajarkan. Seperti materinya
tentang pemilu, maka yang dijadikan
sumber belajar berita politiknya mengenai
1. Merumuskan
tujuan
pengajaran
dengan memanfaatkan media
2. Persiapan guru
3. Persiapan kelas
4. Langkah penyajian
pemanfaatan media
pelajaran
dan
5. Langkah kegiatan belajar siswa
6. Langkah evaluasi pengajaran
Bentuk pemanfaatan berita politik
yang dijalankan siswa dengan cara
kelompok. Jadi semua siswa menonton
tayangan televisi yang dijadikan media
pembelajaran PKn. Setelah menonton,
siswa dibagi kelompok dan masingmasing kelompok mendiskusikan tentang
apa yang telah ditonton. Guru tidak selalu
menggunakan media pembelajaran berita
politik karena harus disesuaikan dengan
74
MORES:
Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.1 (Februari 2014)
materi yang akan diajarkan. Siswa sangat
senang apabila pada saat proses belajar
mengajar menggunakan media. Tetapi
sayangnya tidak semua guru menggunakan
media pembelajaran. Bila media adalah
sumber belajar, maka secara luas media
dapat diartikan dengan manusia, benda,
ataupun peristiwa yang memungkinkan
anak didik memperoleh pengetahuan
dan keterampilan. Halini sesuai apa yang
dikemukakan oleh Sanjaya (2011: 163)
menyatakan bahwamedia itu meliputi
orang, bahan, peralatan, atau kegiatan
menciptakan kondisi yang memungkinkan
siswa
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
politik adalah sebagai media atau alat
untuk memacu atau merangsang rasa ingin
tahu siswa terhadap politik yang terjadi di
dalam kehidupan sekarang ini, selain itu
dapat dapat meningkatkan kualitas berfikir
siswa.
Keberhasilan
Guru
dalam
Memanfaatkan Berita Politik sebagai
Media Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
Keberhasilan
guru
dalam
memanfaatkan berita politik sebagai
media
pembelajaran
pendidikan
kewarganegaraan
yaitu
setelah
memanfaatkan siaran televisi berita
politik hasilnya lebih baik daripada
tidak menggunakan media. Ini berarti
bahwa program atau siaran berita politik
yang ada cukup memberikan informasi
terhadap pengetahuan politik siswa.
Sehingga dengan memanfaatkan siaran
televisi berita politik dapat meningkatkan
kualitas berfikir siswa. Hal tersebut dilihat
dari perkembangan siswa setelah guru
menggunakan media berita politik pada
siaran televisi sebagai media pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan di SMP Nusa
Bangsa adalah:
Manfaat Berita Politik sebagai
Proses Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
Dengan menggunakan berita politik
sebagai media pembelajaran PKn dapat
meningkatkan motivasi dan minat
belajar, sehingga siswa menjadi antusias
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Sanjaya, (2011:
169) bahwa manfaat media pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1. Menangkap suatu objek/ peristiwaperistiwa tertentu
1. Siswa cenderung lebih aktif dan kritis
dalam mencari informasi-informasi
yang sesuai dengan materi yang
diberikan.
2. Memanifulasi keadaan, peristiwa, atau
objek tertentu
3. Menambah gairah dan motivasi belajar
siswa.
2. Siswa lebih cepat memahami materi
yang diajarkan
Banyak manfaatnya dari berita politik
terhadap pembelajaran PKn diantaranya
dapat menambah pengetahuan politik
siswa, siswa dapat membedakan masalahmasalah politik dengan masalah lainnya,
dan siswa dapat mengetahui masalahmasalah politik yang terjadi pada saat
sekarang. Sehingga dapat dikatakan berita
3. Siswa dapat berpikir lebih luas dalam
menilai sebuah masalah yang sekarang
banyak dibicarakan oleh masyarakat
luas
4. Siswa merasa lebih semangat dalam
proses pembelajaran di kelas, karena
75
Lili Halimah dan Linda Parinda,
Pemanfaatan Berita Politik pada Siaran Televisi sebagai Media Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Nusa Bangsa kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
sebagian dari siswa merasa jenuh
dengan metode ceramah yang dipakai
terus-menerus oleh guru.
berjalan lancar. Bentuk pemanfaatan berita
politik yang dijalankan siswa dengan cara
kelompok. Jadi semua siswa menonton
tayangan televisi yang dijadikan media
pembelajaran PKn. Setelah menonton,
siswa dibagi kelompok dan masing-masing
kelompok mendiskusikan tentang apa yang
telah ditonton.
Keberhasilan ini ditunjang oleh adanya
interaksi maksimal antara guru dan siswa,
antara siswa dengan siswa, adanya pola
pendidikan aktif dalam interaksi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa penggunaan
berita politik sebagai media pembelajaran
pada SMP Nusa Bangsa ada manfaatnya
bagi siswa dan guru.Hal ini dapat dilihat
dari keberhasilan setelah menggunakan
media berita politik pada siaran televisi di
SMP Nusa Bangsa.
Dengan menggunakan berita politik
sebagai media pembelajaran PKn dapat
meningkatkan motivasi dan minat belajar,
sehingga siswa menjadi antusias dalam
belajar. Banyak manfaatnya dari berita
politik terhadap pembelajaran PKn
diantaranya dapat menambah pengetahuan
politik siswa, siswa dapat membedakan
masalah-masalah politik dengan masalah
lainnya, dan siswa dapat mengetahui
masalah-masalah politik yang terjadi pada
saat sekarang.
KESIMPULAN
Tidak semua siaran televisi berita
politik dapat dijadikan sumber media
pembelajaran
PKn,
karena
harus
disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan. Misalnya materinya tentang
pemilu, maka yang dijadikan sumber
belajar berita politiknya mengenai pemilu.
Berita politik hampir disetiap stasiun
televisi disiarkan. Hanya saja berbeda
nama program beritanya. Seperti siaran
televisi liputan 6 yang disiarkan di SCTV,
seputar Indonesia yang disiarkan di RCTI,
reportase yang disiarkan di TRANSTV dan
lain-lain. Tetapi lebih tepat yang dijadikan
sumber pembelajaran PKn adalah stasiun
televisi seperti TVONE dan METROTV,
karena dua stasiun televisi ini kebanyakan
menyiarkan berita-berita termasuk berita
politik.
Keberhasilan
guru
dalam
memanfaatkan berita politik sebagai
media
pembelajaran
pendidikan
kewarganegaraan
yaitu
setelah
memanfaatkan program atau siaran
televisi berita politik hasilnya lebih baik
daripada tidak menggunakan media.
Ini berarti bahwa siaran berita politik
yang ada cukup memberikan informasi
terhadap pengetahuan politik siswa.
Sehingga dengan memanfaatkan siaran
televisi berita politik dapat meningkatkan
kualitas berfikir siswa. Keberhasilan ini
ditunjang oleh adanya interaksi maksimal
antara guru dan siswa, antara siswa dengan
siswa, adanya pola pendidikan aktif dalam
interaksi tersebut.
Siswa diharapkan dapat menonton
siaran televisi berita politik untuk
menambah pengetahuan siswa tentang
politik. Siswa harus dapat memperoleh
wawasan dan pengetahuan yang luas
Dalam pemanfaatan berita politik
sebagai media pembelajaran harus
dilakukan perencanaan terlebih dahulu
agar dalam proses belajar mengajar
76
MORES:
Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.1 (Februari 2014)
REFERENSI
dari pembelajaranberita politik sebagai
media pembelajaran yang nantinya dapat
mempengaruhi perkembangan pola pikir
dan daya pikir siswa sehingga siswa lebih
berfikir kritis.
Affandi, I. 2005. Pendidikan Demokrasi
dalam
Konteks
Pembangunan
Masyarakat Madani: Tinjauan Sosial
Kultural. Bandung: National Seminar
Civic Education
Asnafulfaizah.
2009.
Sosisalisasi
Kesadaran
Politik
[online].
http://asnafulfaizah.wordpress.
com/2009/09/09/sosialisasikesadaran-politik/01 April 2013
Budiardjo, M. 1978. Dasar-Dasar ilmu
Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Cangara, H. (2009). Komunikasi Politik.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Daryono.(2008). Pengantar Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Efriza.(2008). Ilmu Politik. Bandung:
alfabeta.
Hidayat, K. dan Azra, A. (2008).Demokrasi,
Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat
Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif
Hidayatullah.
Kartaprawira, R. 2002. Sistem Politik
Indonesia Suatu Mode pengawas.
Edisi Revisi. Bandung: Pustaka Setia
Sabiq, Y. (2004). Mengenal Jatidiri
Remaja. Bandung: Mujahid Press.
Sadiman dkk.(2009). Media Pendidikan.
Jakarta: Pers.
Sanjaya, W. (2011).Strategi Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Subandi, I. (2007). Kecerdasan Komunikasi
Seni Berkomunikasi kepada Publik.
Bandung: Refika offset.
Syaiful, B.dan Aswan Z. (2006). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Guru harus selalu memberikan
pengarahan kepada siswa dalam memilih
berita-berita yang baik untuk kalangan
anak SMP, supaya lebih selektif dalam
memilih berita, khususnya berita politik
sebagai media pembelajaran siswa di
sekolah. Guru harusbisa memotivasi atau
mengajak siswanya dalam menggunakan
berita politik sebagai media pembelajaran
PKn di sekolah. Sehingga siswa dapat
mengembangkan
kemampuan
dan
keterampilan yang dimilikinya dalam
proses pembelajaran.
Orang tua di rumah harus dapat
selektif mendampingi dan mengawasi
anak (siswa) dalam memilih berita politik
sehingga dapat memberikanpengarahan
dan pengaruh yang positif kepada anak.
Orang tua harus bisa mendidik dengan
memberikanpengarahan dan bimbingan
kepada anak, agar anak menjadi
warganegara yang baik dan bertanggung
jawab.
Guna
mempermudah
dalam
penggunaan berita politik sebagai media
pembelajaran di sekolah sebagai masukan
pertimbangan bagi kualitas pembelajaran
PKn dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
77
Lili Halimah dan Linda Parinda,
Pemanfaatan Berita Politik pada Siaran Televisi sebagai Media Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Nusa Bangsa kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
Kurnia, D. (2010). Pemanfaatan Berita
Politik sebagai Media Stimulus dalam
PKn Kontektual (Studi Deskriptif
di PGRI 1 Subang Kelas X).Skripsi.
Bandung: UPI.
Damanik, E. (2013). Pengertian Menurut
Para Ahli.[Online]. Tersedia: http://
xerma.blogspot.com/2013/08/
pengertian-berita-menurut-para-ahli.
html. [tanggal 20 Agustus 2013].
78
Download