Perubahan Sosial. - Prof. Dr. H. Enceng Mulyana, M.Pd

advertisement
APLIKASI TEORI PERUBAHAN SOSIAL SEBAGAI DASAR
DALAM KONTEKS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Oleh : Prof. Dr. H. Enceng Mulyana., M.Pd./
Dr. H. Kuswandi Ahmad Marfu
MENGAPA ADA
PERUBAHAN SOSIAL ?
ADA PELUANG
TANTANGAN
Landasan
Filosofis/ Hakiki
TUNTUTAN
MASA DEPAN
Landasan
Keilmuan
GLOBAL SPIRITUALITY
THE CORE VALUES OF LEARNING TO BE FULLY HUMAN
CREATIVITY &
APRECIATION OF
BEAUTY
TRUT &
WISDOM
HUMAN PERSON
AS AN INDIVIDUAL/
AS AMEMBER OF
SOCIETY
SUSTAINABLE HUMAN
DEVELOPMENT
TANTANGAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF BELAJAR GLOBAL
MANAJEMEN PERUBAHAN
PAHAM
TEORI ALIRAN
DEMOGRAFI
KULTURAL
TEKNOLOGI
1. PSIKOAMALISA,
2. BEHAVIORIS,
3. HUMANAIS
KARAKTERISTIK
INOVASI
PERUBAHAN
SOSIAL
DALAM
KONTEKS
PLS
PROSES
PERUBAHAN
SOSIAL
KONTAK
BUDAYA
SIKAP
PERILAKU
BARU
INDIVIDU/
KLP/MASY.
BIDANG GERAK
- PNF/Inf
BELAJAR
C
- Persekolahan
- Kelembagaan
MASYARAKAT
D
MANDIRI
(SUSTAINABLE)
MIKRO
AGEN PEMBAHARU
MESSO
CATALIST, PROCESS
HELPER, SOLUTION
GIVER, RESOURCES
LINKER
MAKRO
PENDEKATAN PERSUASIF, FASILITATIF, NORMATIF, EDUKATIF, RASIONAL,
EMPIRIK/DAMPINGAN BERKELANJUTAN
ALUR PIKIR PERUBAHAN SOSIAL
DALAM KONTEKS PLS
A. Pengertian Dasar
Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi dalam aspek
struktur dan fungsi dari suatu unit sistem sosial tertentu yang
dikenai rangsangan, innovasi.
B. Paham atau Pandangan
1. Paham Demografis/Biologis sebagai faktor determinatif terjadinya
perubahan sosial.
2. Paham Teknologis sebagai faktor determinatif terjadinya perubahan
sosial.
3. Paham Kultural sebagai faktor determinatif terjadinya perubahan sosial.
C. Sifat
1. Perubahan secara cepat dan lambat.
2. Perubahan sengaja dan tidak sengaja.
3. Perubahan itu progres dan regres.
4. Perubahan pengaruhnya besar dan kecil.
D. Type Of Social Change (Zaltman)
Time
dimension
Level of Sociaty
Micro (individual)
Intermediate/Messo
(Group)
Macro (Society)
Short Term
Type 1
1) Attitude change
2) Behavior change
Type 3
1) Normative change
2) Administrative change
Type 5
1) Invention Innovation
2) Revolution
Long Term
Type 2
Life-cycle change
Type 4
Organization change
Type 6
Socio-cultural change
Perubahan Sosial Sebagai Dasar Pembangunan
1. Terjadinya perubahan sosial
Perubahan-perubahan tidak berasal dari alam, tetapi dari manusia dan
masyarakat. Perubahan-perubahan itu tidak terjadi pada individu
melainkan pada seluruh masyarakat. Oleh karena itu perubahanperubahan ini kita namakan Perubahan Sosial. Perubahan sosial
meliputi juga perubahan-perubahan dalam teknid\k dan ekonomi.
Bagaimana sikap kita? Apakah sebagai penonton atau pemain dalam
proses perubahan sosial tersebut? Ini sangat tergantung pada, Apakah
kita mengerti akan arti dan tujuan dari perubahan-perubahan yang
terjadi saat ini.
2. Mengapa Perubahan-perubahan sosial terjadi?
Perubahan-perubahan terjadi karena Pertama karena adanya
penemuan baru (inovasi) yang mengakibatkan perubahan pada bidang
kehidupan masyarakat baik dalam ekonomi, sosial, politik, budaya,
hukum. Kedua, terjadi karena suatu masyarakat mempunyai
hubungan/kontak budaya dengan dunia luar. Misalnya : para urbanis
datang ke kota dengan budaya yang mereka bawa akan mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh budaya dimana mereka bertempat tinggal di kota
dalam rangka bekerja atau sekolah.
3. Mengapa ada negara yang sudah maji dan terbelakang?
Bahwa pembangunan tentu saja tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan hanya atas dasar usaha yang intensif dari masyarakat dan
pemerintahannya.
Proses pembangunan ini dapat pula diumpamakan perlombaan lari 10
km. Setiap pelari berusaha sekuat tenaga tetapi semua memerlukan
waktu untuk sampai pada tujuan. Yang satu mungkin lebih cepat sedikit
yang lain mungkin lebih lambat, tetapi semua perlu + 30 menit untuk 10
km tadi. Maka ada negara dalam kondisi seperti diungkapkan oleh
ROSTOV dengan tahap-tahap pembangunan ekonominya.
4. Apakah perubahan sosial selalu menguntungkan?
Kita harus mampu memilikh secar kritis dan menilai apa yang harus
diubah demi kemajuan dan apa yang harus dipertahankan supaya tidak
timbul pengaruh yang merugikan. Kita harus menciptakan manusia baru
yang mampu menguasai kemungkinan teknis yang luas, yang tidak
bingung dalam dunia modern. Tetapi yang memahami dan mampu
mengurus dunia modern. Oleh karena itu kita dapat mengucapkan
bahwa perubahan-perubahan besar dalam abad ini dapat sangat
menguntungkan sekali, asal kita berhasil merubah manusianya juga.
5. Pembangunan harus seimbang antar pembangunan material dan mental
Pembangunan tidak akan berhasil dengan modal dan teknik saja. Kita
harus membangun manusianya pula, supaya manusia itu mampu
menyesuaikan pikiran dan tindakan dengan dunia yang berkembang.
Penyebab utama dari pembangunan adalah manusia : pengetahuan
manusia, kebiasaan manusia, adat, cara berpikir, etika, dan sikap
kepada prestasi kedisiplinan, ketelitian dan sebagainya. Jika tidak ada
keseimbangan akan menimbulkan pertentangan-pertentangan/konplik
dalam kehidupan masyarakat.
6. Kemana Tujuan Pembangunan mental?
a. Cara berpikir irrasional kepada cara berpikir rasional
b. Dari cara berpikir tidak kritis menjadi berpikir yang kritis
c. Dari cara kerja yang tidak metodis menjadi cara kerja yang metodis
d. Dari cara berpikir jangka pendek menjadi cara berpikir jangka panjang
e. Dari cara berpikir yang tidak memperhatikan akibat dari suatu
perbuatan, menjadi berpikir yang didasari oleh rasa tanggung jawab.
f. Dari cara asal-asalan menjadi cara kerja yang bermutu/berkualis
g. Kebiasaan feodalistik dirubah menjadi kebiasaan demokratis
7. Mengapa masyarakat sering kali menentang perubahan?
a. Ketakutan, bahwa perubahan itu akan menghilangkan wibawa
b. Ketakutan, bahwa dengan perubahan sosial dan mental akan
menghilangkan keseimbangan dalam pribadi mereka.
c. Ketakutan, bahwa dengan perubahan orang akan menghadapi resiko
yang amat besar.
d. Ketakutan, bahwa dengan perubahan akan tambahnya pekerjaan dan
kesulitan
8. Bagaimana kita menerapkan perubahan kepada masyarakat?
a. Sasaran seluruh lapisan masyarakat
b. Metoda kita yang pertama adalah memeberi pengetahuan baru untuk
menghilangkan pandangan-pandangan yang sempit dan memperluas
pengetahuan masyarakat yang terbatas. Dengan cara yang menarik.
c. Metoda yang kedua mengadakan diskusi dalam kelompok kecil
d. Metoda yang ketiga mengadakan kegiatan dalam kelompok kecil.
e. Metode yang keempat menciptakan wadah kegiatan yang baru yang
diawali dengan pelatihan.
Beberapa Teori Dasar Perubahan Sosial Dalam
Konteks Pembangunan Dan PLS
1. Teori Modernisasi
Teori ini menerangkan bahwa variabilitas kesiapan masyarakat untuk
melaksanakan upaya pembangunan tergantung pada kekuatan
faktor mentalitas budaya yang dimiliki (faktor intenal). Teori ini
menyarankan bahwa demi kelangsungan pembangunan itu, yang
pertama-tama harus dikembangkan adalah pada sikap mental warga
masyarakat yang bersangkutan (mind set). Teori-teori modernisai
mendapat tantangan dari teori ketergantungan yang merupakan
komponen teori komflik. Menurut teori ketergantungan, kesiapan
membangun yang dimiliki oleh suatu bangsa dirintangi oleh faktor
ekstern berupa keinginan yang ada pada bangsa lain untuk
mempertahankan dominasinya kepada bangsa yang dimaksud, atau
keinginan untuk mempertahankan ketergantungan bangsa tersebut
padanya. Dengan demikian teori ini menyarankan agar dominasi
pihak lain itu dihentikan, karena kalau tidak maka masyarakat yang
bersangkutan tidak akan membangun dirinya
2. Teori Sistem dan Keseimbangan Kultural
Toeri ini memandang bahwa teknologi baru merupakan sumber
perubahan perubahan mengajak kita berwaspada karena setiap
intro-duksi teknologi baru kedalam masyarakat pasti menimbulkan
goncang-an pada keseimbangan sosiokultural yang ada. Hal ini
disebabkan oleh adanya variabilitas kepekaan sub sistem kehidupan
terhadap perubahan dan variabilitas penerimaan oleh individuindividu. Para penganut teori ini melihat setiap permasalah yang
dihadapi adalah perwujudan ketidak-seimbangan sosial budaya itu.
Misalnya : Pertumbuhan penduduk yang amat cepat dewasa ini
adalah perwujudan ketidakseimbangan peneri-maan cara-cara hidup
sehat yang tidak diimbangi oleh penerimaan akan prinsip-prinsip
Keluarga Berencana. Selanjutnya teoroi ini memandang bahwa
keseimbangan sosial akan tercapai kembali apabila masyarakat
sudah memiliki keterbukaan rasional yang tinggi.
3. Teori Evolusi
Toeri ini menjelaskan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan
peningkatan spesialisasi dalam fungsi yang bergerak sejalan denan
peningkatan diferensiasi struktural, dan perlunya peningkatan
koordinasi. Prinsip terebut dapat dijadikan pegangan yang amat
penting dan urgen bagi masyarakat yang membangun. Jika gagal
melakukan koordinasi maka spesialisasi yang menajam berarti
ancaman disintegrasi atau disorganisasi sosial yang mewujudkan diri
dalam bentuk dalam kesemerawutan.
4. Teori Antisipasi
Memfokuskan perhatiannya pada dampak pembangunan terhadap
kehidupan sosial. Teori inilah yang mengajak kita meraba serta
memperhitungkan dampak tindakan, terutama yang disfungsional,
sejak sebelum dilaksanakan. Jika prinsip ini diterapkan dalam
perencanaan, maka dampak disfungsional itu bisa dihindari dengan
menggunakan prinsip sedia payung sebelum hujan. Dengan
demikian pembangunan bisa lebih efisien dan efektiv, akan tetapi jika
terlalu mengutamakan efesiensi dan efektivitas bisa menjadikan
pembangunan itu inhuman, dan hubungan sosial menjadi
impersonal.
E. Change Management System (Zaltman)
Organizational
Subsystem
Issue/Cause
Change Agency
Decision Process
Communication
Subsystem
Change goals
Decision
Objectives
Resources
Change/
Philosophy
1. Problem
definition
2. Discussion/
Research
Program
Objectives
Target System
Design
Change
Program
Communication
Process
Tangible Stimuli
1. Extended
massage
-
Nonpersonal
-
Interpersonal
Tangible
Stimuli
2. Implementation
-
Administrative
Machinery
-
Social
Resistance
-
Situational
variables
Political
Social
Economic
Technological
Environment
(Exogeneous Input)
Change Target
Subsystem
Feed Back
Group/Individual
Evaluation Process
1. Individual/
Group state
Psychosocial
characteristic
Structural
change
Attitude
change
2. Influence state
Simbolic
Stimuli
Behavior
change
PROSES PERUBAHAN TINGKAT KELOMPOK
Individual Evaluation Process
Individual Change Process
Tangible
Stimull
Individual
State
Segment
Member Profile
Simbolic
Stimully
Personality
contructs
Demografic
characteristic
Behavior
patterns
Sosial
Stimull
Cognitive
structure
Influence
State
Adoption
Stages
Internalization
Identification
Compliance
Ri
Resolution
Ambivalence
Indifference
Antagonism
Rejection
Stages
Individual Change Process (Zaltman)
Adoption Stages
Awareness
Interest
Behavior
5
Exposure to
Stimuli
Intention
Seeking of
Information
R4
Sensitivity
to Stimuli
Comprehension
of Information
Adoption
Resolution
2,3,4
Attitude
R2
R1
R3
Behavior
1
Nonsalience
Rejection
Unawareness
Rejection Stages
F. Strategi Perubahan
Tekanan dari luar
paling lemah
Pendidikan
(Educative)
Tekanan dari luar
paling kuat
Bujukan
(persuasive)
Fasilitative
Paksaan
(Power)
1. STRATEGI FASILITATIF
Strategi fasilitatif ini akan dapat dilaksanakan dengan tepat jika diperhatikan halhal sebagai berikut :
a. Strategi fasilitatif ini akan digunkaan dengan tepat jika : sasaran
perubahan (klien) :
-
Mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari target
perubahan (tujuan)
Merasa perlu danya perubahan atau perbaikan
Bersedia menerima bantuan dari luar dirinya
Memiliki kemam[uan untuk berpartisipasi dalam merubah atau memperbaiki
dirinya
b. Sebaiknya strategi fasilitatif dilaksanakan dengan disertai program menimbulkan
kesadaran pada klien atas tersedianya fasilitas atau tenaga bantuan yang
diperlukan.
c. Strategi fasilitatif tepat juga digunakan sebagai kompensasi motivasi yang rendah
terhadap usaha perubahan sosial.
d. Menyediakan berbagai fasilitas akan sangat bermanfaat bagi usaha perbaikan
sosial jika klien menghendaki berbagai macam kebutuhan untuk memenuhi
tuntutan perubahan sesuai yang diharapkan.
e. Penggunaan strategi fasilitatif dapat juga dengan cara menciptakan peran yang
baru dalam masyarakat jika ternyata peran yang sudah ada di masyarakat tidak
sesuai dengan penggunaan sumber satau fasilitas yang diperlukan.
f. Usaha perubahan sosial dengan menyediakan berbagai fasilitas akan lebih lancar
pelaksanaannya jika pusat kegiatan organisasi pelasanaan perubahan sosial,
berada di lokasi tempat tinggal sasaran (klien)
g. Strategi fasilitas dengan menyedianakn dana serta tenaga akan sangat diperlukan
jika klien tidak dapat melanjutkan usaha perubahan sosial karena kekurangan
sumber dana dan tenaga.
h. Perbedaan sub bagian dalam klien akan menyebabkan perbedaan fasilitas yang
diperlukan untuk penekanan perubahan tertenru pada waktu tertentu.
i. Strategi fasilitatif kurang efektif jika :
- Digunakan pada kondisi sasaran perubahan yang sangat kuat untuk menentang
adanya perubahan.
- Perubahan diharapkan berjalan dengan cepat, serta tidak ada sikap terbuka
dari klien untuk menerima perubahan.
2. STRATEGI PENDIDIKAN
Agar penggunaan strategi pendidikan dapat berlangsung secara efektif, perlu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Strategi pendidikan akan dapat digunakan secara tepat dalam kondisi
dan situasi sebagai barikut :
a. Apabila perubahan sosial yang diinginkan, tidak harus terjadi dalam waktu
yang singkat (tidak ingin segera cepat berubah).
b. Apabila sasaran perubahan (klien) belum memiliki keterampilan atau
pengetahuan tertentu yang diperlukan untuk melaksanakan program
perubahan sosial.
c. Apabila menurut perkiraan akan terjadi penolakan yang kuat oleh klien
terhadap perubahan yang diharapkan.
d. Apabila dikehendaki perubahan yang difatnya mendasar dari pola tingkah laku
yang sudah ada ke tingkah laku yang baru.
e. Apabila alasan atau latar belakang perlunya perubahan telah diketahui dan
dimengerti, serta diperlukan adanya kontrol dari klien.
2. Strategi pendidikan untuk melaksanakan program perubahan sosial
akan efektif, jika :
a. Digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai untuk
digunakan sebagai dasar tindakan selanjutnya sesuai dengan tujuan
perubahan sosial yang dicapai.
b. Disertai dengan keterlibatan berbagai pihak misalnya dengan adanya,
sumbangan dana donatur serta berbagai penunjang yang lain.
c. Digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolah perubahan atau kembali
ke keadaan sebelumnya.
d. Digunakan untuk menanamkan pengertian tentang hubungan antara gejala
dan masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dengan adanya perubahan.
3. Strategi pendidikan akan kurang efektif jika :
a. Tidak tersedia sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan.
b. Digunakan dengan tanpa dilengkapi dengan strategi yang lain.
STRATEGI BUJUKAN (Persuasive Strategies)
Untuk berhasilnya penggunaan strategi bujukan perlu mempertimbang-kan halhal sebagai berikut :
1. Strategi Bujukan tepat digunakan bila kita (sasaran perubahan) :
a. Tidak berpartisipasi dalam proses perubahan sosial.
b. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambilan keputusan
untuk menerima atau menolak perubahan sosial.
c. Diajak untuk mengalokasikan sumber penunjang prubahan dari suatu kegitan atau
program ke kegiatan atau program yang lain.
2. Strategi Bujukan tepat digunakan jika :
a. Masalah dianggak kurang penting atau jika cara pemecahan masalah kurang efektif.
b. Pelaksana program perubahan tidak memiliki alat kontrol secara langsung terhadap
klien.
c. Sebenarnya perubahan sosial sangat bermanfaat tetapi klein menganggap
mengandung suatu resiko yang dapat menimbulkan perpecahan.
d. Perubahan tidak dapat dicabakan, sukar dimengerti dan tidak dapat diamati
kemanfaatannya secara langsung.
e. Dimanfaatkan untuk melawan penolakan terhadap perubahan pada saat awal
diperkenalkannya perubahan sosial yang diharapkan
3. STRATEGI PAKSAAN (Power Strategies)
Penggunaan strategi paksaan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Strategi paksaaan dapat digunakan apabila partisipasi klien terhadap proses
perubahan sosial rendah dan tidak amu meningkatkan partisipasinya.
b. Strategi paksaan juga tepat digunakan apabila klien tidak merasa perlu untuk berubah
atau tidak menyadai perlunya perubahan sosial.
c. Strategi paksaan tidak efektif mengusahakan perubahan dan pelaksana perubahan
juga tidak mampu mengadakannya.
d. Strategi paksaan tepat digunakan jika perubahan sosial yang diharapkan harus
terwujud dalam waktu yang singkat. Artinya tujuan perubahan harus segera tercapai.
e. Strategi paksaan juga tepat dipakai untuk menghadapi usaha penolakan terhadap
perubahan sosial atau untuk cepat mengadakan perubahan sosial sebelum usaha
penolakan terhadapnya bergerak.
f. Strategi paksaan dapat digunakan jika klien sukar untuk mau menerima prubahan
sosial artinya sukar dipengaruhi.
g. Strategi paksaan dapat juga digunakan untuk menjamin keamananan percobaan
perubahan sosial yang telah direncanakan.
G.
RANGKUMAN
 Pada hakekatnya setiap makhluk hidup mengalami proses perubahan.
Oleh karena itu perlu diketahui apa dan bagaimana proses perubahan
kehidupan terjadi dan bagaimana mengarahkannya ke arah kesejahteraan
hidup manusia.
 Perubahan sosial adalah perubahan tingkah laku dan sikap yang terjadi
pada individu sebagai akibat terjadinya interaksi antar individu, antara
individu dengan kelompok, atara kelompok, antara kelompok dengan
organisasi, atau antara organisasi.
 Menurut Zaltman dan Duncan, perubahan sosial adalah pembelajaran
kembali individu atau kelompok sebagai reaksi terhadap adanya tuntutan
aktivitas dalam situasi yang baru, yang menghasilkan perubahan baik
dalam struktur dan/atau fungsi sistem sosial.
 Tipe-tipe perubahan sosial
Tipe-tipe Perubahan Sosial
Aspek yang diutamakan
Tipe perubahan sosial
1. Motivasi timbulnya perubahan sosial
a. Asli timbul dari dalam sistem sosial
b. Ada dorongan dari luar sistem sosial
2. Proses terjadinya
a. Tanpa direncakanan
b. Direncanakan
3. Jangka waktu terjadinya perubahan
a. Jangka Pendek
b. Jangka Panjang
4. Tingkat atau lingkup terjadinya
perubahan
a. Mikro (individual)
b. Intermmediate (kelompok)
c. Makro (Masyarakat)
5. Pemindahan Kebudayaan
a. Formal
b. Informal
c. Teknik
STRATEGI OPERASIONAL PERUBAHAN SOSIAL BERBASIS
PEMBELAJARAN PLS DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Miliki akses kesumber informasi
Berorientasi kemasa depan
Menyadari faktor-faktor linkungan strategik
Bermimpilah tentang massa depan yang dikehendaki
Gunakan daya imajinasi
Buatlah tantangan yang tepat
Menguasai produk dan pasar
Memahami prinsip-pirnsip teknologi
Beorientasi pada beberapa alternatif
Pandai mengatur waktu
Tetapkan tujuan dan strateginya
Siap mengelola dan menerima resiko
Bersikap kompetitip
KECENDERUNGAN PROFIL PRIBADI INOVATIF
DALAM PROSPEK PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
1. Tidak terlalu menyenangi lagi hal-hal yang sudah terbiasa tetap, sudah
teratur/diatur dan jelas. Timbul harapan dan keinginan ada tambahan
pengayaan atau perbaikan mutu.
2. Mulai suka memandang keluar berorientasi pada aspek-aspek yang kebih
luas dari soal yang dihadapi, untuk mencari peluang baru.
3. Makin berarti karena merasakan perlu, untuk menunjukkan sikap
kemandirian atau prakarsa permulaan atas nama sendiri.
4. Suka bermain dengan daya imajinasi dan mencoba menyatakan daya
kreativitas serta memperkenalkan oautputnya kepada pihak lain.
5. Dalam kesendirian ada keinginan untuk berbeda dan maju, ada toleransi
terhadap perbedaan dari pihak lain. Dalam keserupaan ada nilai dan unsur
yang berbeda, sedangkan perbedaan dapat mendorong usaha-usaha untuk
mencari kemajuan lebih lanjut.
6. Menyatakan suatu prakarsa setelah gagasannya dierami dan kembangkan,
dan dapat dipertanggung jawabkan dari beberapa sudut. Prakarsa
dianggap tidak final bahkan terbuka untuk modifikasi.
7. Dengan kerja keras dan kemajuan tahap demi taha[ yang tecapai timbul
rasa perdaya diri yang lebih lambat yang berdasar. Sikap dan prilaku
inovativ dilengkap dengan keterampilan manajerial dalam pelaksanaan dan
evaluasi program serta pengembangan.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Senan tiasa memperhitungkan aktivitas dengan berbagai pendekatan
antara lain pendekatan Cost Benefit .
Dengan ambil resiko, komitmen, kekukuhan hati terhadap alternatif yang
dipilih.
Ruang lingkup pandagan jauh kedepan karena sukses tidak datang
tanpa dasar atau dengan tiba-tiba melainkan dengan secara bertahap.
Adanya perluasan akses dan kemampuan bersaing demi hasil yang
bermutu tinggi.
Bersikap hati-hati, cermat, dan kesiapan bekerja dengan semua pihak
demi kemajuan dan keberuntungan.
Ujian, godaan atau hambatan dan hal-hal yang tak terduga diluar batas
kemampuan dianggap semua itu sebagai tantangan untuk mencari
berbagai ikhtiar dengan gigih.
Memiliki toleransi terhadap kesalahan operasional jika sebelumnya telah
dibuat kajian yang mendalam secara sungguh-sungguh (introspeksi,
responsip, arif terhadap Feed back, kritik maupun masukan dari luar).
Mempunyai kemampuan intensif dan seimbang dalam memperhatikan
dan menyimak informasi dari pihak luar.
Menjaga dan memajukan nilai dan perilaku yang telah danjadi keyakinan
diri berkat pengalaman, melembagakannya sebagai integritas pribadi
yang mengandung citra dan harga diri, selalu bersikap adil, fair, dan
amat menjaga kepercayaan yang diberikan orang.
KOMITMENT
Mahis mana yang paling unggul
Es Te Kiplah yang pasti muncul
Mahis mana yang tidak muncul
Es duanya pandai bersyukur
Ye pi ye ye ye pi ye
Bidang kaji perub sosial
Walau sulit untuk dicerna
Tapi kami enjoy semua
PLS Go Go Go
PLS Win Win Win
PLS Yes !!!
Download