Strategi Perubahan Sosial Apa itu Strategi Perubahan Sosial Perubahan sosial merupakan proses yang tidak terjadi secara tiba-tiba, dalam proses ini perlu ada aktor atau agen yang berupaya melakukan perubahan, dan subjek yang akan dikenai perubahan atau disebut sasaran perubahan. Agen perubahan dapat berupa individu atau kelompok, sementara perubahan sosial dapat ditujukan pada individu, kelompok maupun perubahan dalam struktur. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh agen perubahan dalam mewujudkan perubahan. Strategi perubahan tersebut di antaranya adalah strategi fasilitatif, strategi reedukatif, strategi kekuasaan, serta strategi kekerasan versus nonkekerasan. Cara Strategi Perubahan Sosial – Strategi perubahan dapat pula dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Strategi ini lebih melihat kebutuhan masyarakat sebagai fokus dalam melakukan perubahan. – Perubahan sosial melibatkan aspek struktural sebagai sasaran perubahan, memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat mewujudkannya. Dalam hal itu individu dapat melibatkan diri sebagai agen perubahan. Individu Sebagai Target Perubahan – Strategi psikoanalisis – Strategi psikologi sosial dimana Individu dianggap memeliki karakater yang sama dengan karakter kelompoknya. strategi ini memanfaatkan individu untuk mengubah kelompoknya, karena dengan mengubah individu akan berdampak pada perubahan kondisi kelompoknya. – Strategi modifikasi inidividu, yang berasumsi bahwa manusia bertindak atas dasar ganjaran dan hukuman. – Strategi pendidikan, yang didasarkan pada asumsi bahwa manusia memiliki sifat yang rasional dan bertindak secara logis atau sekurang-kurangnya berdasarkan kepentingan dirinya sendiri atas dasar pengetahuan yang pernah diperolehnya selama berinteraksi dengan individu lain. – Strategi dinamika kelompok, yang didasari atas ide bahwa norma memengaruhi prilaku (individu) akan tercipta dalam interaksi kelompok. Dalam hal ini strategi perubahan memanfaatkan individu sebagai agen perubahan. Individu-individu sebagai agen itulah yang diharapkan mampu mengubah kelompoknya secara perlahan-lahan Strategi Perubahan Sosial Kelompok sebagai target perubahan sosial mempunyai asumsi dasar bahwa perubahan suasana akan memengaruhi perubahan individu. – Mengubah komposisi kelompok – Mengubah struktur kelompok dengan cara mengubah pola komunikasi, atau meningkatkan peranan anggota kelompok dalam proses pembuatan keputusan. Strategi yang melibatkan kelompok sebagai agen perubahan relative lebih mudah dan cepat dilakukan daripada bila menggunkan individu sebagai agen perubahan. Strategi Dasar Perubahan Sosial – Strategi fasilitatif – Strategi reedukatif – Strategi persuasif – Strategi kekuasaan – Strategi kekerasan versu non kekerasan Model Pemberdayaan Masyarakat – Meso – Mikro – Makro Model Pekerja Sosial dan Analisis Jaringan Sumber. Model pekerjaan sosial pada intinya merupakan proses pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan actor-aktor atau agen tertentu yang diposisikan sebagai pekerja sosial. Focus utama pekerjaan sosial meningkatkan keberfungsuian sosial melalui intervensi yang bertujuan atau bermakna. Kegiatan Pemberdayaan – Memberi motivasi – Peningkatan kesadaran dan pelatihan kemampuan – Manajemen diri – Mobilisasi sumber – Pembangunan dan pengembangan jaraingan Teknologi dalam Perubahan Sosial – Teknologi merupakan suatu faktor yang harus diperhitungkan dalam memengaruhi proses perubahan sosial. Ia merupakan salah satu motor penggerak perubahan sosial. – Secara harfiah, teknologi bersala dari bahasa Yunani, yaitu “technologia” (techne + logos) yang berarti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan. Kata “technologia”didefinisikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan menggunakannya. – Lalu definisi itu berkembang, menjadi penggunaan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia. Dalam artian kemampuan manusia untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil nilai yang tinggi, baik nilai maupun nilai jualnya. Teknologi dalam Perkembangan Manusia – Teknologi memengaruhi perubahan manusia. Manusia tidak akan mampu hidup tanpa teknologi. Teknologi dapat menyatukan masyarakat, tetapi dapat pula memisahkan masyarakat. August Comte – Teknologi merupakan hasil perkembangan rasio manusia dan menjadi sebuah simbol peradaban. Teknologi pada akhirnya justru diposisikan sebagai “tuhan” bagi manusia modern, manusia menjadi hamba bagi teknologi. Manusia menjadi sangat tergantung pada teknologi, dengan menguasai teknologi, seolah-olah manusia telah mampu mengusai dunia. Emile Durkheim – Faktor-faktor yang memengaruhi pembagian kerja, yakni pertambahan jumlah penduduk, dan perkembangan teknologi. Teknologi yang semakin rumit memerlukan ketrampilan khusus untuk mengoperasikannya. Memerlukan spesifikasi dalam pengoperasiaan teknologi khusus. Talcott Parsons – Kehadiran teknologi akan membawa berbagai perubahan, mulai dari efektivitas kerja sampai masalah interaksi. Karl Marx – Teknologi merupakan sarana bagi kelompok burjuis untuk melanggengkan kekuasaannya atas kelompok proletar. Teknologilah yang kemudian melahirkan banyak pemecatan buruh dengan alasan efesiensi dan efektivitas anggaran. Max Weber – Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia yang pada akhirnya digunakan manusia untuk mewujudkan tujuan hidupnya, teknologi menjadi sebuah instrumen untuk mencapai tujuan. Teknologi juga merupakan hasil olah pikir manusia atau hasil perkembangan rasionalitas manusia. Teknologi mempengaruhi tindakan atau perilaku manusia. Teknologi menjadi simbol status bagi si kaya dan si miskin, siapa saja yang mampu menguasai teknologi, maka ia akan mampu menguasai manusia yang lain. Jean Baudrillard – Baudrillard concern dengan perkembangan media massa dalam memengaruhi perkembangan masyarakat konsumsi. Bagi dia, teknologi adalah simbol kemajuan, siapa saja yang memanfaatkan teknologi, maka dalam dirinya akan tercermin sebuah kemajuan. Ia menghubungkan makna teknologi dan status individi dalam masyarakat modern. Baudrillard juga melihat bahwa teknologi selain sebagai simbol kemajuan, ia juga sebagai simbol status bagi pemakainya. Efek Buruk Teknologi – Teknologi memang menjanjikan kecepatan, perubahan, kemajuan, kemudahan, dan juga menjanjikan peningkatan produktivitas, tetapi teknologi juga menyebabkan masalah-masalah sosial. – Kehadiran teknologi akan mengancam sebagian manusia, karena dengan kehadiran teknologi, mereka akan kehilangan mata pencarian. – Teknologi menimbulkan ancaman berbagai penyakit. – Teknologi juga mengancam kematian secara massal. – Teknologi juga menciptakan ketegangan antarumat manusia. – Teknologi dapat dapat melebarkan ketimpangan sosial, dan teknologi dapat pula membelenggu aktivitas manusia. Kesimpulan – Teknologi mempengaruhi manusia dalam kemajemukan lini kehidupannya. Dalam hal itu teknologi mampu mengubah pola hubungan dan pola interaksi antarmanusia. Teknologi telah menyatu dalam kehidupan manusia. Pada umumnya manusia telah dipengaruhi oleh kehadiran teknologi. Teknologi telah mengubah hidup manusia dalam kaitannya dengan sesamanya manusia dan lingkungan hidup.