SIMPOSIUM MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN BOGOR NAMA : Ginanjar Rizki Padni NRP : 05120028 PROGRAM STUDI : Manajemen Pemasaran JUDUL PENELITIAN : Pengaruh Komunikasi Terhadap Minat Beli Konsumen DOSEN PEMBIMBING : Mumuh Mulyana,SE.,MM HARI/TANGGAL : Sabtu,9 Juni 2012 WAKTU : 09:00 -12:00 TEMPAT : Kampus STIE Kesatuan 0 PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Ginanjar Rizki Padni, Mumuh Mulyana ABSTRACT This research is perfomed to find out The Influence of Communication Towards Buy Proclivity. Cases in Dua-dua engine custom. Communication is one of the most important element in company’s operational,which can be said as Towards Buy Proclivity. The object of this research is descript and analyze positive and significant influence.Result of research conducted,it is know that there are positive and significant effect beetwen communication towards t0 buy prolivity.This result of hypothesis testing using linear regression analysis indicated no significant and positive effect between exposure to communication towards buy proclivity. This result of this research proves that between Communication Towards Buy Proclivity has a significant relationship.Where the coeficieense regrestion 9,328 and constanta 0,273.If Towards Buy Proclivity 100 the mean Towards Buy Proclivity 36,628. This means that if the Communication better make Towards Buy Proclivity will decreased. Keywords: Communication and Buy Proclivity PENDAHULUAN Latar belakang penelitian Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintahan sekarang ini tidak lain bertujuan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi,antara lain dengan pertumbuhan bisnis-bisnis yang terjadi.Untuk dapat menangani bisnis tersebut ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan diantaranya pertimbangkan etika dan tanggung jawab sosial,mengikuti perkembangan teknologi,berpikir luas,menumbuhkan bisnis,menanggapi tanggapan bisnis, dan perubahan produktivitas bisnis.diwujudkan melalui suatu komunikasi terhadap konsumen dalam berbagai bidang usaha. Pemasaran yang modern memerlukan lebih daripada sekedar mengembangkan produk dan jasa yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya dapat terjangkau. Perusahaan-perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan baik dalam lingkungan intern atau ekstern,sekarang dan yang akan datang,dan umum. Peranan mekanisme komunikasi serta strategi terhadap konsumen dalam rangka peningkatan penjualan di dalam kegiatan ekonomi semakin besar,sehingga kalangan dunia usaha dituntut untuk berpacu dalam memenangkan pasar melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas. Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian serta membahas masalah tersebut yang dituangkan dalam tugas akhir dan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Komunikasi Terhadap Minat Beli Konsumen” studi kasus pada Dua-dua engine custom. 1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka masalah-masalah yang akan diidentifikasi adalah : 1. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan pada Dua-dua engine custom? 2. Bagaimana minat beli konsumen pada Dua-dua engine custom? 3. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap minat beli konsumen pada Duadua engine custom? TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran akan menentukan keberhasilan serta kelangsungan hidup bagi perusahaan yang bersangkutan.Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran (2005,10) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Manajemen Pemasaran Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah kegiatan individu maupun kelompok yang di tujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen. Untuk lebih jelasnya, penulis mengutip dari para ahli, menurut Philip Kotler Manajemen Pemasaran, adalah : Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk pertukaran yang memuaskan tujuan – tujuan individu organisasi. ( Philip Kotler, hal 13 ) Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang meliputi, penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Minat Beli Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka lakukan (Hurigck, 1978). Gunarso (1985), dapat diartikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Sikap seorang konsumen terhadap minat dalam penelitian ini merupakan suatu 2 sikap tindakan yang dilakukan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan batinnya. Pengertian minat membeli Pemahaman terhadap perilaku konsumen tidak lepas dari minat membeli, karena minat membeli merupakan salah satu tahap yang pada subyek sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001). Pengertian minat beli menurut Howard (1994) ( Durianto dan Liana, 2004: 44) adalah: Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang. Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor (1995) (Thamrin, 2003: 142) adalah: Merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat membeli adalah suatu tahapan terjadinya keputusan untuk membeli suatu produk. Kotler (1999) mengemukakan bahwa perilaku membeli dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu : Budaya (culture, sub culture dan kelas ekonomi) Sosial (kelompok acuan, keluarga serta peran dan status) Pribadi (usia dan tahapan daur hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta dan konsep diri). Psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap) Persepsi yang positif tentang kualitas produk akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk membeli yang diikuti oleh perilaku pembelian.Perilaku membeli timbul karena didahului oleh adanya minat membeli, minat untuk membeli muncul salah satunya disebabkan oleh persepsi yang didapatkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik, dalam hal ini produk sepeda motor merk Honda, menimbulkan suatu perilaku membeli produk sepeda motor tersebut. Jadi, minat membeli dapat diamati sejak sebelum perilaku membeli timbul dari konsumen. Komunikasi Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another). Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. 3 Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Berbicara posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu lainnya, tidak akan terlepas dari akar atau landasan Ilmu Komunikasi itu sendiri, dimana banyak ilmuwan nonkomunikasi memberikan kontribusi untuk lahirnya Ilmu Komunikasi. Ahli politik Harold D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan Everett M. Rogers. Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur Schramm. Shannon dan Weaver adalah ahli matematika. Bagian dari komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah: Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol") Selain itu tujuan suatu komunikasi adalah menginformasikan,mengingatkan dan mempengaruhi. Komunikasi akan efektif apabila telah diketahui dan dipahami sasarannya dengan baik sehingga perusahaan dapat menyesuaikan pesan dan cara penyampaiannya sesuai dengan perilaku pasar sasarannya. Komunikator perlu memilih, merancang, dan menyusun pesan komunikasi. Model-model komunikasi Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya. Diantaranya model komunikasi tersebut adalah: Model Komunikasi Linear Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication 4 model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Model Interaksional Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat.Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan. Model transaksional Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif, pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terusmenerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna. PENELITIAN TERDAHULU a. Pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja,Dewi kurniati.2008 Komunikasi merupakan salah satu faktor penting terjalinnya aktivitas. Dengan komunikasi aktivitas apapun pasti terjadi baik antar individu, kelompok, maupun organisasi. Begitu pula dalam organisasi formal atau informal komunikasi yang baik sangat mendukung kelancaran aktivitas organisasi seperti yang dikatakan oleh George R. Terry “Komunikasi ibarat minyak pelumas yang dapat memberi kelancaran aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan” (Mohyi,1999:111). Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang komunikasi dan hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi sehingga kita sebagai generasi calon pimpinan organisasi dapat menjadi pemimpin yang kompeten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.Proses komunikasi yang efektif sangat penting bagi perusahaaan dalam melaksanakan kegiatan manajemen. Manusia adalah makhluk sosial, dimana ia selalu hidup dengan manusia lain, selalu berkomunikasi dalam mengatur dan mengorganisasi kehidupannya. Ada aksioma komunikasi yang berbunyi “Seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi” (A Person Cannot Not Communication) (Peace dan Faules, 2002:28). 5 Didalam penelitiannya peneliti ini mengambil responden pada KPRI universitas Brawijaya Malang.Dan menggunakan alat analisis regresi berganda serta uji validitas reliabilitas dan uji F kemudian uji T.Dari hasil analisisnya didapat nilai F hitung sebesar 11,872 > F tabel sebesar 2,30 dan teruji pada α =5% dan membuktikan bahwa variabel bebas berpengaruh secara stimulan terhadap variabel terikat.Hasil uji T menunjukan bahwa variabel komunikasi vertikal mempunyai pengaruh paling dominan dengan T hitung paling besar 3,023 > t tabel 1,671 dan dengan signifikansi terkecil 0,0005 , sedangkan analisis regresi menunjukan hasil konstanta sebesar 0,863.Maka jika variabel bebas dari komunikasi tidak diperhatikan maka kepuasan kerja karyawan akan menurun sebesar konstanta tersebut. b. Pengaruh terpaan iklan televisi dan persepsi merek terhadap minat beli,Debby eka.2011 Minat beli merupakan bagian dari proses pembelian dari suatu produk yang dimana konsumen mempunyai keinginan dan kebutuhan terhadap suatu produk yang harus dipenuhi (Howard, 1985 : 35). Minat beli disini yang dimaksud dimana konsumen mempunyai respon yang menunjukkan adanya keinginan,perhatian, dan ketertarikan, pengambilan keputusan dan tindakan terhadap produk untuk melakukan pembelian. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan pembelian sejumlah produk.Minat beli cenderung membeli pada suatu produk yang dilakukan pada jangka waktu tertentu dan secara aktif apakah menyukai dan mempunyai sikap positif terhadap suatu produk yang didasarkan pada pengalaman pembelian yang telah dilakukan dimasa lampau atau pembelian pertama kali atau awal. Adapun perbedaan antara pembelian yang benar-benar dilakukan untuk konsumen dengan minat beli. Minat beli lebih mempunyai kecenderungan pembelian untukmelakukan pembelian kembali dimasa mendatang, akan tetapi pengukuran terhadap kecenderungan pembelian umumnya dilakukan dengan memaksimalkanprediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri. Studi kasus pada produk Blackberry dikalangan mahasiswa FISIP UPN Yogyakarta dengan menggunakan alat analisis regresi linier dan regresi berganda dengan menggunakan program SPSS v.13.0 for window.Hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara terpaan iklan televisi dan persepsi merek produk Blackberry terhadap minat beli produk Blackberry. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier dan analisis regresi berganda menunjukkan tidak adanya pengaruh positif dan signifikan antara terpaan iklan televisi terhadap minat beli produk Blackberry,Hal ini diduga karena iklan Blackberry tidak menginformasikan produknya secara khusus melainkan bekerjasama dengan produk lain sehingga pemahaman dan perhatian pada iklan Blackberry sangat rendah,kemudian adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi merek terhadap minat beli produk Blackberry dan adanya pengaruh positif dan signifikan antara terpaan iklan televisi dan persepsi merek produk Blackberry terhadap minat beli produk Blackberry dengan nilai probabilitas <0,01. Hasil analisis menunjukkan penelitian 6 ini mendukung teori S-Orpada populasi mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta. Kerangka Pemikiran Teoritis Dengan adanya komunikasi ini dalam rangka meningkatkan penjualan yang tepat sesuai dengan target penjualan suatu produk tersebut. Ditinjau dari masalah yang ada, penulis mendapatkan suatu masukan bahwa mempelajari komunikasi pemasaran untuk menentukan kebijakan yang terbaik untuk perusahaan. Dengan demikian penulis merasa bahwa komunikasi terhadap minat beli konsumen adalah sangat penting bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan yang terbaik bagi perusahaan, dalam hal ini adalah perusahaan dibidang penjualan agar dapat tetap bersaing dengan melaksanakan komunikasi yang tepat dalam menarik konsumen untuk melakukan pemilihan atau pembelian. Tujuan utama suatu perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan sehingga kegiatan perusahaan dapat terarah dan terkendali sesuai dengan yang diinginkan. Gambar kerangka pemikiran konseptual METODE PENELITIAN Waktu dan tempat Dalam melakukan penelitian ini penulis langsung melakukan penelitian diperusahaan yang bersangkutan yang berada didaerah Bogor-Jawa Barat.Penulis mulai melakukan penelitian pada perusahaan yang bersangkutan terhitung mulai dari awal bulan april 2012. 7 Jenis dan sumber data Untuk melakukan penelitian ini penulis menggunakan jenis dan sumber data primer yaitu data yang diperoleh penulis secara lansung.Data yang didapat langsung dari penyebaran kuesioner kepada 100 orang di daerah bogor utara dan hasil wawancara.Serta didukung oleh data sekunder yang penulis peroleh dari dari literatur,buku-buku kepustakaan. Jumlah responden terkecil jenis kelamin perempuan sebesar 11 persen dan jumlah responden menurut kategori kelamin yang tertinggi yaitu laki-laki dengan persentase 89 persen. Tabel Jenis kelamin Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 89 11 Persentase 89 % 11 % Sumber : Hasil Kuesioner Analisis regresi linier dan koefisien korelasi Analisis data penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan uji korelasi dan uji regresi. Untuk memperoleh data-data penelitian , penulis menggunakan kuesioner dengan kisikisi instrumen seperti pada indikator operasionalisasi variabel dengan skor tercantum dalam tabel tentang nilai mutu seperti di bawah ini: Tabel nilai mutu Keterangan Nilai Sangat Setuju 5 Setuju 4 netral 3 Tidak Setuju 2 SangatTidakSetuju 1 8 Tabel operasional variabel Uji persamaan regresi Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap minat beli konsumen yaitu dengan perhitungan sebagai berikut: Koefisien Arah Regresi 9 ( y )( x 2 ) ( x)( xy) n( x 2 ) ( x ) 2 (2017)(158113) (3971)(80211) a 100(158113) (3971) 2 (318913921) (318517881) a (15811300) (15768841) 396040 a 42459 a a 9,328 Konstanta n( xy) ( x)( y) n( x 2 ) ( x) 2 100(80211) (3971)( 2017) b 100(158113) (3971) 2 8021100 8009507 b 15811300 15768841 11593 0,273 b 42459 Persamaan Regresi b y a b(x) y 9,328 0,273( x) HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan pada Dua-dua engine custom? Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa instansi terkait menggunakan strategi komunikasi interaksional yaitu Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Yang pada bab sebelumnya penulis tulis dalam kerangka pemikiran teoritis.Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran 10 2. 3. orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat.Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.Dengan melakukan kuesioner dan wawancara pada sebagian responden dan hasil output data yang telah di olah dimana nilai persamaan regresi pada total x1(sender) dan total x4(receiver) dalam tabel tersebut terlihat bahwa nilai total x1 adalah 0.460 dengan tingkat signifikan 0.010 dan nilai total x2 adalah 0.464 dengan tingkat signifikan 0.000 rnilai tersebut memiliki angka yang cukup besar dari total x yang lainnya.oleh karena itu strategi komunikasi yang dilakukan instansi terkait yaitu model interaksional. Bagaimana minat beli konsumen pada Dua-dua engine custom? Banyak yang mempengaruhi minat beli konsumen ini mulai dari faktorfaktor budaya,sosial,pribadi,dan psikologis. No Pertanyaan 1 Total nilai pertanyaan 472 Total responden 100 Rata-rata 4,72 % 23,40 2 406 100 4,06 20,12 3 399 100 3,99 19,78 4 358 100 3,58 17,74 5 382 100 3,82 18,93 total 2017 100 20,17 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata minat beli secara keseluruhan adalah 20,17 dimana setiap butir pertanyaan variabel minat beli ini memiliki persentase yang bervarian.Persentase yang cukup besar ini terdapat pada butir pertanyaan nomor 1 yaitu sebesar 23,40% kemudian butir pertanyaan nomor 2 sebesar 20,12% dan butir pertanyaan nomor 3 dan 5 sebesar 19,78% dan 18,93% dimana persentase terkecil ada pada butir pertanyaan nomor 4 yaitu sebesar 17,74%.Dari melihat tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan nomor 1 cukup besar dimana faktor yang berperan cukup besar untuk minat beli ini adalah faktor harga,cukup mempengaruhi minat beli konsumen pada dua-dua engine custom. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap minat beli konsumen pada Duadua engine custom? Coefficientsa Model 1 (Constant) total_x Unstandardized Coefficients B Std. Error 9,328 2,192 ,273 ,055 Standardized Coefficients Beta ,447 t 4,255 4,953 Sig. ,000 ,000 95% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound 4,977 13,678 ,164 ,382 Zero-order ,447 Correlations Partial ,447 Part ,447 Collinearity Statistics Tolerance VIF 1,000 a. Dependent Variable: total_y Pengaruh komunikasi ini terhadap minat beli konsumen pada instasi terkait cukup dikarenakan dari hasil analisis regresi yang dilakukan penulis menunjukan bahwa persamaan regresi ini y 9,328 0,273( x) Dimana jika nilai X pada persamaan tersebut 100 maka hasil persamaan tersebut didapat 36,628 dan semakin besar nilai X maka hasil persamaan akan semakin besar dan kuat.Ini bisa dikatakan bahwa semakin komunikasi yang baik dan efektif maka akan semakin besar juga minat beli konsumen. KESIMPULAN DAN SARAN 11 1,000 simpulan 1. Perusahaan menggunakan strategi model komunikasi intraksional.Menurut landasan teori yang penulis jelaskan pada bab sebelumnya model komunikasi ada tiga yaitu linier,intraksional,dan transaksional.Jika perusahaan telah menjalankan model komunikasi yang lain tidak menutup kemungkinan akan sangat mempengaruhi minat beli konsumen untuk meningkatkan volume penjualan. 2. Minat beli konsumen berpengaruh pada faktor harga dimana harga yang ditawarkan menjadi alasan yang kuat untuk minat beli konsumen tersebut.Jika perusahaan akan menaikan atau menurunkan harga maka minat beli konsumen akan berpengaruh positif atau negatif akan tetapi jika diimbangi dengan faktor-faktor lain seperti kualitas dan service yang ditawarkan perusahaan baik maka tidak menutup kemungkinan faktor harga akan menjadi nomor dua. 3. Komunikasi terhadap minat beli konsumen ini berpengaruh karena komunikasi yang baik akan menimbulkan dampak positif juga jadi komunikasi yang baik adalah bagaimana suatu perusahaan menyampaikan pesan pada konsumen atau calon konsumen sebaik-baiknya dan efektif dimana yang pada akhirnya tidak menutup kemungkinan akan membawa dampak positif bagi perusahaan dan tercapainya visi atau misi perusahaan tersebut. Dari semua penjelasan pada bab-bab sebelumnya,maka dapat penulis simpulkan bahwa komunikasi yang baik,efektif,dan tepat akan memberikan minat beli konsumen yang besar dimana peran komunikasi ini merupakan bagian dari salah satu strategi promosi yang cukup baik.Ketika suatu instasi atau perusahaan tidak menjalankan komunikasi yang baik maka minat akan konsumen untuk membeli,menggunakan baik jasa atau produk akan berdampak negatif. Saran Untuk instasi terkait penulis menyarankan agar tetap mempertahankan komunikasi yang sudah terjadi dengan baik,dan bahkan perlu ditingkatkan agar tercapainya visi maupun misi perusahaan tersebut.Dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yaitu mulai dari sender,message,channel,receiver,dan feedback perlu lebih diterapkan dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.Serta model-model komunikasi lain yang perlu diterapkan.Dimana pada akhirnya bilamana faktor-faktor tersebut sudah dilakukan dengan baik dan efektif akan menimbulkan hasil yang positif bagi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Covey, (2000). Pemasaran, Konsep dan Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia. Cyril Freeman. 1962. “ how to evaluate Advertising’s Contribution”. Harvard Bussines Review. Dharmmesta, B.S. & Handoko, H. 1982, ''Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen''. Yogyakarta: PBFE [[Universitas Gadjah Mada]]. Eka Debby.2011,”Pengaruh Terpaan Iklan Televisi dan Persepsi Merek Terhadap Minat Beli”.Skripsi program sarjana universitas UPN veteran Yogyakarta,Indonesia 12 Fandy Tjiptono. 1997. “Strategi Pemasaran”. Edisi 2. Andi, Yogyakarta.2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS edisi 1. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Kotler, P. 1980, ''Marketing Management: Analysis, Planning, and Control''. 4th Ed. London: Prentice-Hall, Inc. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1. PT. Index, Jakarta. Kotler, P. & Sarwiji Bambang & Molan B. 2005, Manajemen Pemasaran. Jakarta. Kotler, Philip. 1997. ‘’Manajemen Pemasaran’’ Edisi 2. Jilid 1 Prenhalindo,Jakarta. Kurniati Dewi,2008.”Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja.Skripsi program sarjana universitas Brawijaya Malang.Indonesia Sekaran,U.2006.Research Methods for Business.edisi 4.buku 2.Jakarta.penerbit salemba cimprint:salemba empat Susilowati, Dewi, (2001). Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sim–Card GSM Prabayar Di Surakarta, Penelitian Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Swastha Dh, Basu, (2002). Manajemen Pemasaran Modern, Edisi dua, Yogyakarta: Liberty. 13