eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 PENGARUH FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY(SURVEY PADA KONSUMEN BERRINDO SAMARINDA) Umi Puspita Rini Pebrianti eJournal Ilmu Komunikasi Volume 1, Nomor 1, 2013 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 PENGARUH FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY(SURVEY PADA KONSUMEN BERRINDO SAMARINDA) Umi Puspita Rini Pebrianti NIM. 0802055131 Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Abstrak Penelitian yang dilaksanakan oleh Umi Puspita Rini Pebrianti (0802055131) ini, berjudul Pengaruh Faktor Sosial Dan Ekonomi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dengan penyebaran kuesioner. Kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 97 responden. Pada tahap analisis dilakukan uji reliabilitas dan uji validitas, uji regresi berganda. Aplikasi yang digunakan adalah SPSS 18 untuk membantu pengujian model ini. Dari hasil analisis didapatkan bahwa terdapat pengaruh antara faktor sosial dan ekonomi terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry, maka menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Kata Kunci: Faktor Sosial, FaktorEkonomi,dan Keputusan Pembelian. eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin mengalami kemajuan yang pesat. Seiring dengan kemajuan teknologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan-perusahaan telekomunikasi dalam menciptakan produk-produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan handphone dengan merek, kualitas, harga serta dengan desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus diperhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Untuk maju dan berkembang dalam konsep pemasaran perusahaan harus mampu memahami kebutuhan dan keiginan konsumen, dimana kepada merekalah nantinya produk tersebut akan dipasarkan. Tekanan-tekanan dari faktorfaktor internal dapat saja berupa sikap, inovasi-inovasi dan keunggulan dalam bersaing melalui perbaikan produk dan perbaikan sumber daya manusia sedangkan faktor eksternal yaitu kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis. Faktor internal dan eksternal merupakan pendorong yang mengharuskan setiap perusahaan untuk bisa mengadaptasikan dan beradaptasi terhadap setiap perubahan agar dapat tetap eksis, sehingga perubahan yang terjadi tidak merupakan rintangan atau ancaman, tetapi dapat menjadi peluang untuk mengembangkan usaha dan memperoleh keuntungan yang besar. Kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin kompleks, menuntut semua fitur dan fungsi serba canggih dapat terintegrasi dalam satu gadget, muncullah produk smartphone untuk menjawab kebutuhan tersebut karena ponsel saja dinilai kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Smartphone sebenarnya sudah ada sejak tahun 1993 yang bernama SIMON dirancang oleh IBM. Namun, produk smartphone yang booming di Indonesia adalah produk keluaran Nokia yaitu Nokia Commnicator seri N9000 yang dirilis pada tahun 1996 dan semakin mengokohkan Nokia sebagai vendor ponsel disemua lini. Nokia Communicator mampu memberikan citra premium bagi konsumen penggunanya. Kemudian masuklah produk Blackberry keluaran RIM pada pertengahan Desember tahun 2004 dan tak lama mampu 3 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 menggebrak pasar Indonesia dan mampu menggeser tahta Nokia Communicator. Fenomena Blackberry menjadi topik pembicaraan hangat yang tak habis untuk dianalisis karena penjualannya laku keras hingga 448% ditahun 2008. Salah satu faktor yang menjaga loyalitas Backberry di Indonesia adalah fitur BBM (Blackberry Messenger). Konsumen yang sudah terbiasa dengan BBM dan grup BBM akan sulit untuk meninggalkan kebiasaan ini. BBM juga membuat komunikasi dalam komunitas semakin erat mereka merasa menjadi kelompok grup atau komunitas yang semakin terikat satu sama lain. Terutama grup BBM, akan menjadi exit barrier yang tidak mudah dipatahkan. Di Indonesia, sangat biasa kalau seseorang memiliki jumlah kontak lebih dari 100 dan memiliki grup lebih dari 10 grup. Namun, di Amerika, sangat sulit mencari pengguna BB yang memiliki grup hingga 20 grup. Kebiasaan membuat grup didasari karena karakteristik orang Indonesia yang sangat bersosialisasi. Dalam buku Anxieties Desires bahwa individualism orang Indonesia adalah terendah didunia dengan nilai sebesar 14 dan Amerika sebagai Negara dengan nilai individualism tertinggi yaitu sebesar 91. Menurut Geert Hofstedemengenai dimensi cultural bahwa nilai individualism yang rendah akan membuat masyarakat sangat kolektif atau cenderung ingin selalu berkelompok. Hal tersebut mendasari aplikasi messenger pada Blackberry (BBM) menjadi daya tahan BB terhadap gempuran dari Android hingga saat ini. Hal ini yang membuat Blackberry aman di Indonesia untuk 2-3 tahun mendatang adalah pengguna ponsel yang suatu saat siap membeli Blackberry bila harga sudah semakin murah atau bila pendapatan mereka sudah semakin baik. Bagi kelompok pengguna ponsel qwerty, Blackberry adalah Smartphone impian mereka. Penjualan Smartphone di Indonesia menurut Frost & Sullivan pada tahun 2009 telah terjual sebanyak 1,2 juta Smartphone di Indonesia akan mencapai 18,7 juta. Oleh karena itu, perlu dianalisis beberapa faktor yang mendasari konsumen untuk membeli produk smartphone Blackberry agar dimasa yang akan datang Blackberry dapat menerapkan strategi khusus agar penjualan maupun pangsa pasarnya dipasar smartphone secara umum di Indonesia semakin meningkat ditahun 2015 yang diprediksi akan 4 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 terjadi peningkatan Smartphone secara signifikan di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mengambil topik yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Survey pada Konsumen Berrindo Samarinda). Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dan ekonomi konsumen terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Kegunaan Penelitian 1. Secara teoristis, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan keilnuan tentang media khususnya media telekomunikasi, dan untuk memperkaya pengetahuan penelitian yang ada serta dapat digunakan sebagai bacaan atau refrensi bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam mengetahui pengaruh faktor sosial dan ekonomi konsumen terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai landasan penelitian berikutnya. 2. Segi praktis, dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak perusahaan untuk mengetahui faktor yang menjadi pertimbangan konsumen untuk mengkonsumsi produk yang ditawarkan sehingga pihak perusahaan akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan konsumen. Serta juga dapat bermanfaat sebagai masukan dan informasi bagi produsen dan penjual handphone Blackberry untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen terhadap pembelian handphone Blackberry. KERANGKA DASAR TEORI Teori dan Konsep S-O-R Theory (Teori S-O-R) Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus–Organism–Response ini semua berasal dari bahasa psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikolog dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi. Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulakan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus. Sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan 5 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah : a. Pesan (Stimulus, S) b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R) Teori Perilaku Konsumen Perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya interaksi antara faktorfaktor lingkungan dan individu. Dalam interaksi tersebut, sosialisasi antara individu mengakibatkan terjadinya transfer dan interaksi perilaku. Teori perilaku konsumen menurut Swastha dan Handoko (2000:27) adalah sebagai berikut: a. Teori ekonomi mikro b. Teori psikologis c. Teori sosiologis d. Teori Antropologi Konsep Perilaku Konsumen Secara psikologis memandang perilaku manusia sebagai reaksi yang bersifat sederhana maupun kompleks.pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6) mengatakan : “ studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide-ide”. Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (2000:10) mengatakan perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatankegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatankegiatan tertentu. Dari pengertian diatas maka perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barnag-barang serta jasa melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut. Schiffman dan Kanuk (1994:26) mengemukakan bahwa study perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha dan energi). 6 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 Model Perilaku konsumen menurut kotler (1995:222) Model perilaku konsumen yang dikemukan oleh Kotler (1995:222) adalah perilaku yang sederhana. Dalam model perilaku ini Kotler memberikan istilah kotak hitam (black box) untuk proses pengambilan keputusan dan karakteristik pembelian. Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan ekonomi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan. 1.Faktor Sosial Pada hakikatnya didalam diri manusia terdapat dua faktor yang saling mempengaruhi, menurut Amirullah (2002:36) faktor tersebut sebagai berikut: Faktor-faktor dari dalam: • Motivasi Beberapa kebutuhan bersifat biogenic, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Salah satu teori motivasi adalah teori motivasi Maslow, menjelaskan mengapa seseorang didorong oleh kebutuhan tertentu pada saat-saat tertentu. Mengapa seseorang menggunakan waktu dan energi yang besar untuk keamanan pribadi sedangkan orang lain menggunakan waktu dan energy yang besar untuk mengejar harga diri? Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, dari kebutuhan yang paling mendesak hingga yang kurang mendesak. • Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses presepsi : 1.perhatian yang selektif 2.Gangguan yang selektif 7 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 3.ingatan yang selektif • Pengetahuan Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkan dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif. • Keyakinan dan Sikap melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak. Pemasar tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagian keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya. Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau menjauhinya. Faktor-faktor dari luar : • Kelas Sosial Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku serupa. • Kelompok referensi Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informan seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini mencangkup 8 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi professional dan serikat pekerja. • Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anakanak pada pembelian beberapa produk produk dan jasa. • Peran dan Status Peran dan status adalah terdiri dari aktifitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat. 2.Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi didefinisikan sebagai sebagai karakteristik pendapatan seseorang yang berbeda dengan orang lain. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik, yaitu: • Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkahlangkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah harga produknya. Dengan ekonomi yang berkecukupan dalam keluarga akan bisa mempengaruhi pertumbuhan pada anak-anak, sehingga peluang anak untuk membeli sesuatu yang dia inginkan lebih besar dari pada anak-anak yang orang tuanya tidak berkecukupan. Karena ekonomi berkecukupan inilah maka seorang anak akan tertarik untuk membeli sesuatu yang dianggapnya menjadi trend masa kini, seperti pembelian handphone Blackberry. • Umur dan Tahap daur Hidup Umur dan tahapan dalam siklus hidup konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasikan tahapantahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. 9 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 • Gaya Hidup Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktifitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia. • Kepribadian dan konsep diri Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu. Konsumen Konsumen berasal dari kata consumer, secara harfiah berarti seseorang yang membeli barang atau menggunakan jasa, atau seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu juga sesuatu atau seseorang yang menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang. Ada pula yang memberikan arti lain yaitu konsumen adalah setiap orang yang menggunakan barang atau jasa. Menurut undang-undang Nomor 8 tahun 1999 pasal 1 Ayat 2, konsumen adalah setiap orang pemakai barang barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Pengertian masyarakat umum saat ini tentang konsumen itu adalah pembeli, penyewa, nasabah (penerima kredit) lembaga jasa perbankan atau asuransi, penumpang angkutan umum atau pada pokoknya langganan dari para pengusaha. Ponsel Blackberry Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator indosat dan perusahaan Starhub. Di Indonesia, starhub 10 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Tetapi seiring dengan permintaan pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lain yakni Excelcom dan Telkomsel. Dan akibat tuntutan pemerintah Indonesia, Blackberry akhirnya membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010. Pada dasarnya Blackberry tidak berbeda dengan handphone lainnya, yaitu sebuah mobile phone (telepon yang bisa anda bawa kemana-mana). Pengertian handphone Blackberry dapat dibagi menjadi dua.yang pertama Blackberry sebagai merek produk dari sebuah ponsel (seperti halnya Nokia,Sony Ericson, dan Motorola) yang dihasilkan oleh Research In Motion (RIM), perusahaan asal Kanada. Pengertian yang kedua yaitu Blackberry sebagai layanan yan disediakan oleh operator telekomunikasi.dari egi layanan, Blackberry adalah produk layanan yang dihasilkan oleh operator telekomunikasi terdiri dari push email, chating dan browsing internet, sehingga dapat diakses secara cepat melalui telepon seluler. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Blackberry adalah sebuah perangkat mobile yang didesain untuk internet, diberi fitur telepon sms, multimedia, office dan lain sebagainya. Proses keputusan Pembelian Konsumen mengambil banyak keputusan pembelian setiap harinya. Dalam proses pencapaian keputusan pembelian melalui beberapa tahap yang dilalui oleh konsumen adalah sebagai berikut: 1. Pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan. Pembelian merasakan adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli menghadap suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh rangsangan internal seperti rasa lapar, haus, seks timbul kesuatu tingkat yang cukup tinggi dan menjadi suatu dorongan, sehingga dimotivasi kearah produk yang diketahui akan memuaskan dorongan ini. 2. Pencarian informasi Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin atau tidak mungkin juga mencari informasi jika dorongan konsumen kuat dan objek pemuas kebutuhan yang 11 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 telah ditentukan dengan baik dan berada didekatnya, sangatlah mungkin konsumen akan lalu membeli. Jika tidak, maka kebutuhan konsumen ini hanya ingatan belaka dan akan mencari informasi lagi maka akan mencari informasi selanjutnya. Biasanya pencarian selanjutnya biasa dikenal dengan pencarian eksternal. 3. Evaluasi Alternatif Rantai efek paling lazim dari informasi yang diproses pada evaluasi alternative dimulai dengan pembentukan dan perubahan dalam kepercayaan mengenai produk atau merek dan atributnya, diikuti dengan peralihan dalam sikap terhadap tindakan pembelian. Hal ini menghasilkan niat untuk bertindak secara konsisten dengan sikap dan akhirnya dengan tindakan pembelian itu sendiri. 4. Pembelian dan Hasil Evaluasi alternative tidak berhenti begitu pembelian dilakukan.aktivitas dalam proses keputusan pembelian adalah kebutuhan yang dirasakan untuk membuat pilihan yang benar. Pemakaian produk memberikan informasi baru yang dibandingkan dengan kepercayaan dan sikap yang ada. Jika harapan sesuai dengan sikap atau harapan hasil tentu saja berupa kepuasan tetapi jika signifikan dengan harapan yang diinginkan maka hasilnya adalah ketidakpuasan. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H0: faktor sosial dan ekonomi konsumen tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. H1: Faktor sosial dan ekonomi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Definisi Konsepsional Definisi konsepsional dimaksudkan untuk memberikan batasan tentang variabel dalam penelitian sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang diteliti. Berdasarkan teori pendukung, penulis menentukan definisi konsepsional dalam penelitian ini, yaitu: 1. Faktor sosial dan ekoonomi konsumen. 2. Keputusan pembelian produk adalah suatu tindakan konsumen 12 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai. Definisi Operasional Berdasarkan atas definisi konsepsional yang telah dikemukakan sebelumnya, maka definisi operasionalnya adalah: a. Variabel X : faktor sosial dan ekonomi meliputi: 1. Sosial (X1) indikatornya: Faktor dari dalam: • Motivasi • Persepsi terhadap iklan • Pengetahuan • Keyakinan dan sikap Faktor dari luar: • Kelas sosial • Pengaruh kelompok • Mengikuti kelompok acuan primer (keluarga) • Menunjukkan peran dan status 2. Ekonomi (X2) indikatornya: • Situasi Ekonomi • Usia • Gaya hidup • Kepribadian dan konsep diri b. Variabel Y : Keputusan pembelian Dari varibel ini dapat ditentukan indikatornya antara lain: • Kebutuhan konsumen akan handphone • Konsumen mencari informasi mengenai produk handphone Blackberry • Evaluasi alternative terhadap produk sebelum membeli • Konsumen memutuskan membeli handphone merek Blackberry • Konsumen merasa puas dengan produk handphone Blackberry METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Survey pada Konsumen Berrindo Samarinda), penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Populasi, Sampling dan Sampel Populasi penelitian ini yaitu seluruh konsumen pengguna handphone Blackberry dan pernah berkunjung ke Berrindo dikota Samarinda. Pada penelitian ini populasi yang diambil berukurann besar dan jumlahnya tidak diketahui secara pasti.widiyanto (2008) mengatakan bahwa dalam penentuan sampel, jika populasinya besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan rumus 13 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 Dimana : n = jumlah sampel Z= tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel sebesar 95% = 1,96 dengan α = 5% Moe= margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan, biasanya sebesar 10%. = = 96,04 orang Metode penelitian sampel menggunakan metode accidental sampling, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipilih menjadi anggota sampel bila dipandang cocok dan memenuhi criteria sebagai sumber data (Sugiyono,2002:96). Teknik Pengumpulan Data 1. Riset Perpustakaan (library research) Riset perpustakaan dilakukan dengan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurna ilmiah, buku-buku refrensi, dan bahan-bahan publikasi yang tersedia diperpustakaan (Singarimbun,1989:71-72) 2. Riset Lapangan (field research) Penelitian yang dilakukan langsung dilapangan, dengan cara: • Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. • Kuesioner, yaitu menyebarkan kuesioner, mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijawab dalam bentuk tulisan sesuai dengan pertanyaan. Alat Pengukur Data Alat ukur data yang digunakan adalah skala ordinari. Menurut Sugiyono (1998:70) yang menyatakan bahwa skala ordinary adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala inzi disebut data ordinal yaitu data berjenjang yang jarak antara satu data dengan yang lain tidak sama. 14 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 Menurut Sugiyono, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono,2008:107). Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menggunakanskala ordinal dengan metode Likert dan jenjang 1 sampai 5 untuk setiap item pernyataan adalah sebagai berikut : • Sangat Setuju (SS) skor 5 • Setuju (S) skor 4 • Kurang Setuju (KS) skor 3 • Tidak Setuju (TS) skor 2 • Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1 Teknik Analisis Data Uji Realibilitas Uji realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atu stabil dari waktu kewaktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali,2005:41-42) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali,2005:45). Regresi Linier Berganda Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu faktor sosial (X1), dan faktor ekonomi (X2). Dan variabel dependen, keputusan pembelian (Y). adapun bentuk persamaannya yaitu : Y=a+b1 X1+ b2X2+ e Dimana : Y= variabel terikat yaitu keputusan pembelian b= konstanta perubahan variabel X terhadap Y a= koefisien konstanta e= standar error 15 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 X= variabel bebas, meliputi : X1= Sosial X2= Ekonomi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Uji secara serempak/simultan (Uji F) atau ANOVA Uji F dilakukan untuk melihat secara serempak pengaruh signifikan dari variabel independen yaitu faktor sosial(X1), faktor ekonomi(X2) terhadap keputusan konsumen (Y). Tabel Uji F Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serempak) terhadap variabel dependen (Y). Jika f hitung> f tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka Sum of df Mean F Sig. terbukti bahwa keempat faktorModel Squares Square tersebut secara simultan 1. 228.731 2 114.366 75.209 .000a mempengaruhi konsumen membeliRegression handphone Blackberry. DenganResidual 142.939 94 1.521 demikian hipotesis alternative (H1)Total 371.670 96 diterima dan hipotesis mula-mula a. Predictors: (Constant), ekonomi, sosial b.Dependent Variabel: Keputusan pembelian (H0) ditolak. Jika f hitung<f tabel Sumber : SPSS (data diolah) pada tingkat kepercayaan 95% (α = Tabel uji F memperlihatkan nilai 0,05), maka terbukti bahwa kedua Fhitung adalah 75,209 dengan tingkat faktor tersebut secara simultan tidak signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel mempengaruhi konsumen membeli pada tingkat kepercayaan 95% (α= handpphone Blackberry. Dengan 0,05) adalah 3,090. Oleh karena demikian hipotesis alternatif (H1) pada kedua perhitungan yaitu ditolak dan hipotesis mula-mula Fhitung> Ftabel (75,209>3,090) dan (H0) diterima. tingkat signifikansi (0,000)<0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Uji t H 1 diterima, yang artinya variabel Uji t menunjukkan seberapa bebas yaitu faktor sosial dan besar pengaruh variabel bebas ekonomi konsumen berpengaruh secara individual terhadap variabel signifikan terhadap keputusan terikat. pembelian konsumen. 16 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 Uji Secara Parsial (Uji t) Tabel Uji t Sumber : SPSS (data diolah) Uji t dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh signifikan dari variabel independen yaitu faktor sosial(X1), dan faktor ekonomi (X2) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Berdasarkan tabel Uji t diatas disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji t maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y=2,044+ 0,324X1+ 0,514X2 2. Variabel faktor sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) <0,05 dan nilai thitung (6,432) > ttabel (1,984) artinya apabila terjadi peningkatan pada variabel faktor sosial (X1), maka keputusan pembelian (Y) juga akan meningkat sebesar 0,324, begitu juga sebaliknya jika terjadi penurunan pada variabel faktor sosial, maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 0,324. 3. Variabel faktor ekonomi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,00) < 0,05 dan nilai thitung (5,989) > ttabel (1,984) artinya apabila terjadi peningkatan pada variabel faktor ekonomi (X2), maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,514, begitu juga sebaliknya. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik. Pengujian koefisien korelasi Tabel hasil uji R2 17 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 Sumber : SPSS (data diolah) Keteranga tabel R2 : 1. R= 0,784 berarti hubungan antara faktor sosial dan ekonomi terhadap keputusan pembelian sebesar 78,4%. Artinya hubungan antar variabel erat. 2. Adjusted R Square sebesar 0,607 berarti 60,7% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh faktor sosial dan ekonomi. Sedangkan sisanya 39,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti ini. 3. Standard error of Estimated (standar deviasi) adalah 1,233 yang berarti model dinilai baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin baik. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh faktor sosial dan ekonomi konsumen terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry.menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi bahwa : Y=02,044+0,324X1+0,514X2 a. Semua variabel faktor sosial dan ekonomi berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry 2. Uji F dari tiap variabel X (faktor-faktor ) diperoleh faktor sosial dan ekonomi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Hal ini berarti hipotesis terbukti, yang dapat dilihat dari hasil uji F, dimana Fhitung > Ftabel = 75,209 >3,090 dengan tingkat signifikan 0,00 atau dibawah 0,05. 3. Uji t tiap variabel X (faktorfaktor) diperoleh sosial dan ekonomi secara parsial masingmasing berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian handphone Blackberry. 4. Dari kedua hipotesis yang penulis ajukan dan telah melalui beberapa uji teknik analisa data, maka hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor sosial dan ekonomi konsumen terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry” dapat diterima atau terbukti kebenarannya. Saran 18 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 Beberapa saran yang diajukan berkaitan dengan kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Disarankan kepada perusahaan dalam hal ini produsen Blackberry yang diwakili oleh garansi-garansi resminya harus selalu melakukan riset terus menerus untuk mengetahui perkembangan dan keinginan konsumen terhadap produk handphone Blackberry, karena dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa faktor sosial dan ekonomi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 2. Menyarankan kepada perusahaan agar menambah fitur-fitur terbaru dengan tidak mengurangi kualitas produk, agar konsumen tertarik untuk membeli. 3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan memasukan faktorfaktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian agar hasilnya lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Engel, et all. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1. Binarupa Aksara, Jakarta. Hamadi,Dr.2007. Metode penelitian dan Teori komunikasi. Penerbit UMM. Malang. Hartono, Jogiyanto. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Penerbit ANDI Yogyakarta. Yogyakarta. Indrianto, Nur & Bambang Supomo, 1996, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akutansi & Manajemen, Yogyakarta. Penerbit BPFE. Kotler, Philip dan AB.Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2. Selemba empat. Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif. Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta. Kriyantono, rachmad. 2000. Teknik Praktis riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Koentjaraningrat,(Ed). 1979. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia. Mcquail, denis. 1987. Teori Komunikasi Massa. Penerbit Erlangga. Mowen.H. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Penerbit. Andi. Yogyakarta. Nasir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Peter, J.Paul and Jerry C.Olson. 2000. Cosumer Behavior : Perilaku Konsumen dan Strategi 19 eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (1): 324-344 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.org © Copyright 2013 Perusahaan. Jilid 1,2 Penerbit Erlangga. Jakarta. Prasetijo, Ristiayanti, Drs.dkk.2005. Perilaku Konsumen. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Sugiyono, Drs.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit alfabeta, Bandung. Santosa, Purbayu Budi dan Ashari, 2005, Analisis Satatistik dengan Excel dan SPSS, Yogyakarta. Penerbit Andi. Soekanto, soerjono, 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada. Swasta, Basu dan Handoko, T.Hani.2000. Manajemen Barang dalam Pemasaran. Cetakan Kedua BFE, Yogyakarta. Sugiyono, 2004, Metode penelitian bisnis, Cetakan VI. Bandung. Penerbit CV. Alfabeta. Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Administrasi, Bandung. Penerbit Alfabeta. Singarimbun, Masri & Sofian Effendi, 1987, metodologi penelitian Survei, Yogyakarta. Penerbit LP3ES. Syani, Abdul, 2001. Sosiologi : Sistematika, teori dan terapan. Jakarta : PT.Bumi aksara. Sumber Lain: http://devitadartias.blogspot.com/20 10/11/media-massa.html http://teknologi.kompasiana.com/ga dget/2010/12/20/boomingpengguna-blackberry-diindonesia-gengsi-atau-fungsi/ Hidayat,2009, Blackberry is my everything, http://komjakarta.org/blackberrymy-everything.html. Radbit,2009, fenomena blackberry, http://fenomena Blackberry/weblog.html. Surya, 2009, Pengertian Blackberry, http://id.wordpress.com/tag/peng ertian-blackberry. Syamsudin Hatta,2010, Booming Pengguna Blackberry, http://tekno.kompas.com/red/201 0/110/13/1551293/Pengguna.blac kberry. http://www.articlesnatch.com/article /Blackberry-Kuasai-PasarSmartphoneindonesia/1559595#ixzz21O3qrd n4 20