Anggota Kelompok: • Alvreda Ivena • Raymond Lesmana • Marcelinus Devin Yonas • Sanudin • Michael (542) Menurut Kaiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) : Etika profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat. untuk Menurut (Anang Usman, SH., MSi.) : Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien. Definisi Etika Profesi : sikap etis dalam menjalankan kehidupan serta memberikan pelayanan professional sebagai pengemban bidang-bidang khusus (profesi). Kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku. (kbbi.web.id) Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. 1. Standar Teknis Melaksanakan tugas sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Apabila pekerja tidak menjalankan keahlian atau tugasnya sesuai dengan sistem dan struktur yang ada artinya mereka tidak memenuhi prinsip standar teknis. 2. Kompentensi Bekerja dengan kompeten sehingga dapat bertanggung jawab dan memenuhi kewajibannya terhadap masyarakat. Kompeten berarti memiliki pendidikan tinggi dan pengalaman di bidangnya (ahli dalam pekerjaannya). 3. Tanggung Jawab Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasil kerja. Berani menanggung dampak atau resiko perkerjaannya jika hasil kerjanya memberikan kerugian secara sengaja atau tidak sengaja. 4. Integritas Menjunjung tinggi integritas artinya harus dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan, menerima keluhan atau kritik, dan mampu mempertanggungjawabkan pekerjaannya terhadap masyarakat. 5. Kepentingan Umum Seseorang yang profesional harus menghormati kepentingan publik dan memberikan kualitas kerja yang terbaik kepada masyarakat. 6. Objectivitas Sebagai seorang profesional harus bersikap jujur, adil, tidak berpikiran negatif, dan tidak memihak siapapun. 7. Kerahasiaan Sebagai seorang profesional, harus menjaga rahasia dan menghormati informasi yang diperoleh selama melakukan pekerjaannya. Serta tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota pemahaman tentang etika profesi keteknikan diharapkan mampu menjaga kesejahteraan para anggota profesinya dengan cara tidak sewenang-wenang dalam bertindak. Meningkatkan mutu profesi jika setiap pelaku profesi menjalankan profesinya dalam koridor etika profesi yang semestinya, maka mutu profesi juga otomatis akan meningkat. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat Pemahaman dan pengamalan etika profesi akan mendukung terciptanya organisasi profesional yang kuat. Menjunjung tinggi martabat profesi Dengan mempelajari etika profesi keteknikan, diharapkan para pelaku profesi lebih bersikap arif dalam menjaga nama baik profesinya. Menurut Gibson dan Mitchell: Robert L. Gibson Sebagai pedoman pelaksanaan tugas professional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggungjawaban jika ada anggota profesi yang bertindak diluar kewajaran sebagai seorang professional. Biggs dan Blocher mengemukakan tiga fungsi kode etik, yaitu: 1. melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah. 2. mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. 3. melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi. Secara umum: 1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan (Apa yang boleh dilakukan apa yang tidak). 2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. 3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi. Idealisme terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional, sehingga harapan sangat jauh dari kenyataan. Kode etik profesi seperti tidak lebih dari pajangan tulisan berbingkai. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran profesionalitas dari diri sendiri. Kode etik profesi dibuat sebagai pedoman dalam menjalankan suatu profesi supaya seseorang dapat bertindak secara profesional sesuai dengan profesinya. Tetapi masih banyak para profesional yang tidak menjalankan idealisme yang terkandung dalam kode etik profesi karena tidak memiliki sanksi yang keras. Kode etik profesi berlaku berdasarkan kesadaran dari diri sendiri.