Lampiran.

advertisement
ARTIKEL PROFESI DAN KODE ETIK PROFESIONAL
LATIHAN SOAL 3.1 NO.1
TUGAS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Mata Kuliah
Etika Profesi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer
ANDRIAN RAMADHAN FEBRIANA
1.05.12.318
SISTEM INFORMASI 8
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK
DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER
INDONESIA BANDUNG
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita untuk
senatiasa berupaya meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan teknologi informasi.
Dalam hal ini kita juga harus memperhatikan kode etik dalam IT. Kode etik Kode etik
adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan
apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode
etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaikbaiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Ketaatan tenaga
profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan
pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan itu terbentuk dari masingmasing orang bukan karena paksaan. Dengan demikian tenaga profesional merasa bila dia
melanggar kode etiknya sendiri maka profesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia
sendiri. Kode etik bukan merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan zaman
maka kode etik mungkin menjadi usang atau sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman
1.2. Batasan Masalah
Tujuan dari makalah ini adalah :

Menjelaskan tentang profesi

Menjelaskna tentang kode etik profesi

Penyebab pelanggaran kode etik profesi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian etika profesi
Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang
dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang
telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.Etika merupakan sebuah cabang
filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia
dalam hidupnya. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi adalah keterampilan seseorang
dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan atau pengalaman dan
dilaksanakan secara kontinu yang merupakan sumber utama untuk mencari nafkah. Etika
profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional
terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. (Suhrawardi Lubis,
1994: 6-7)
Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam menjalankan
suatu pekerjaan. Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu keahlian dalam
penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dikarenakan telah
menguasai bidang yang dijalankan tersebut.
Beberapa pengertian tentang etika profesi :
1. Merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini perwujudan moral yang
hakiki, yang tidak dapat dipaksakan dari luar.
2. Dapat berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam
lingkungan profesi itu sendiri.
3. Merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu. 4. Tolak ukur
perbuatan anggota kelompok profesi.
4. Merupakan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya
2.2. Pengertian Profesi
Sebelum membahas ini lebih dalam kita harus tau dulu apa itu profesi. Profesi adalah
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup
dengan mengandalkan suatu keahlian yang dimiliki.
Ciri-Ciri Profesi :

Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih
dahulu ada izin khusus.

Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Prinsip Etika Profesi :

Tanggung jawab.

Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.

Keadilan, Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi
haknya.

Otonomi, Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.
Syarat Suatu Profesi :

Melibatkan kegiatan intelektual.

Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.

Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.

Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Menentukan standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Peranan Etika dalam Profesi :

Etika milik setiap kelompok masyarakat Masyarakat Profesional Para anggota profes yang
tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama. Contoh : mafia
peradilan, klinik super mewah.
2.3. Gambaran Umum Pekerjaan di bidang Teknologi Informasi
Dengan posisi tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi (TI) yang sangat bervariasi
karena menyesuaikan dengan skala bisnis dan kebutuhan pasar, maka sangat sulit untuk
mencari standardisasi pekerjaan di bidang ini. Tetapi setidaknya kita dapat
mengklasifikasikan tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi tersebut berdasarkan jenis
dan kualifikasi pekerjaan yang ditanganinya. Berikut ini adalah penggolongan pekerjaan
di bidang teknologi informasi yang berkembang belakangan ini.
Secara umum, pekerjaan di bidang Teknologi Informasi setidaknya terbagi dalam 4
kelompok sesuai bidang pekerjaannya :
1. Kelompok Pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software)
baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada
lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya :

Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan
diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, tentang kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.

Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem
analis yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang
dianalisa sebelumnya.

Web designer adalah orang yang melakukan kegiatan perecanaan, termasuk studi
kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.

Web programmer orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer
yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya dan
lain-lain.
2. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di perangkat keras (hardware). Pada
lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaanpekerjaan seperti :

Technical enginer, sering juga disebut sebagai teknisi yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem
komputer.

Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan
komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya dan lain-lain.
3. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem
informasi. Pada lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

EDP Operator, adalah orang yang bertugas untuk mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau
organisasi lainnya.

System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap
sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses
terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional
sebuah sistem.

MIS Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah
sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik
hardware, software maupun sumber daya manusianya dan lain-lain
4. Kelompok yang keempat, adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis
Teknologi Informasi. Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan
kerja di berbagai sektor di industri Teknologi Informasi.
2.4. Kode Etik
Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda
yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita,
keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan
peraturan yang sistematis.
Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang
yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi pedoman sikap, tingkah laku
dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Kode Etik Profesi :

Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

Untuk meningkatkan mutu profesi.

Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Menentukan baku standarnya sendiri.
Fungsi Kode Etik Profesi :
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh
dilakukan.
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol social bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT :

Tidak berjalannya control dan pengawasan dri masyarakat

Organisasi profesi tidak di lengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan

Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena
buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri

Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi IT untuk menjaga
martabat luhur profesinya

Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi TI untuk
menjaga martabat luhur profesinya.
2.5. Aspek-aspek Tinjauan Pelanggan Kode Etik Profesi IT
Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan
jahat. Contoh teknologi nuklir dapat memberikan sumber energi tetapi nuklir juga
enghancurkan kota hirosima. Seperti halnya juga teknologi kumputer, orang yang sudah
memiliki keahlian dibidang computer bias membuat teknologi yang bermanfaat tetapi tidak
jarang yang melakukan kejahatan.
Aspek Hukum
Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan dengan kejahatan
maya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan menganai hal tersebut
antara lain :

Karakteristik aktiofitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak lagi tunduk pada
batasan2 teritorial.

System hukum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu pada batasan-batasan
teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan-persoalan hukum
yang muncul akibat aktifitas internet.
Aspek Pendidikan
Dalam kode etik hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah hal yang
sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan kewajiban (kode etik) bagi seorang hacker
untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang open source dan
memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan menggunakn peralatan
pendukung apabila memungkinkan. Disini kita bias melihat adanya proses pembelajaran.
Aspek Ekonomi
Untuk merespon perkembangan di Amerika Serikat sebagai pioneer dalam pemanfaatan
internet telah mengubah paradigma ekonominya yaitu paradigma ekonomi berbasis jasa
(From a manufacturing based economy to service – based economy). Akan tetapi
pemanfaatan tknologi yang tidak baik (adanya kejahatan didunia maya) bias
mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit di Indonesia ada 109 kasus yang
merupakan predikat PRAUD (Credit Card) korbannya 80% adalah warga AS.
Aspek Sosial dan Budaya
Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan social budaya di
Indonesia adalah ditolaknya setiap transasi di internet dengan menggunakan kartu kredit
yang dikeluarkan oleh perbankan Indonesia. Masyarakat dunia telah percaya lagi
dikarenakan banyak kasus credit card PRAUD yang dilakukan oleh netter asal Indonesia.
Cyber Crime : perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet
yang berbasis pada kecanggihan terhadap teknologi computer dan telekomunikasi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka
harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat. Dengan
etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat
mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan.
Maka sebagai manusia mungkin terkadang banyak hal yang menarik perhatian kita
untuk menjadi sukses bahkan bidang IT pun sangat berpotensi tetapi apakah kita harus
menghalalkan segala vara untuk sukses dan melupakan etika dalam berprofesi itu sendiri?
jawaban hanya terdapat pda hati kita masing-masing sangat diharapkan jawaban itu tidak
hanya dimulut saja tetapi juga dapat kita realisasikan. semoga kita tetap menjadi manusia
yang memiliki etika dalam berprofesi
Sumber : http://www.levatra.com/2015/09/makalah-peran-etika-dan-profesionalisme-it.html
Download