PERTEMUAN KE-3 PROFESI ETIS

advertisement
1. Etika Terapan
 Secara umum etika dapat dibagi menjadi etika umum dan
khusus.
 Etika Umum pada dasarnya berbicara mengenai norma
dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk
bertindak secra etis, bagaimana manusia mengambil
keputusan etis, teori-teori etika, lembaga normative dan
semacamnya. Etika umum sebagai suatu ilmu atau filsafat
moral dapat dianggap sebagai etika teoritis
 Etika Khusus yaitu penerapan prinsip-prinsip atau
norma-norma moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Dalam hal ini, etika tidak
lagi hanya sekedar meneropong perilaku dan
kehidupan manusia, melainkan memberi aturan
sebagai pegangan, pedoman maupun orientasi
praktis bagi setiap orang dalam kehidupannya.
Etika khusus dibagi menjadi 3 etika, yaitu:
1. Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan
sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
2. Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak,
sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk social
dalam interaksinya dengan sesamanya.
3. Etika Lingkungan Hidup. Sesuai dengan namanya, etika
ini merupakan cabang etika khusus yang akhir-akhir ini
sering dibicarakan. Etika ini membicarakan mengenai
hubungan antara manusia baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok dengan lingkungan alam
yang lebih luas dalam totalitasnya. (Sikap terhadap
Sesama, Etika Keluarga,
Etika
Gender,
Etika
Profesi, Etika Politik, Etika Ideologi)
2. Etika profesi
a. Pengertian Profesi
Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang
dilakukan
sebagai
nafkah
hidup
dengan
menngandalkan keahlian dan keterampilan yang
tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi
(moral) yang mendalam. Sedangkan profesional
adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan
menngandalkan keahlian dan keterampilan yang
tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam
atas pekerjaannya itu. Orang professional adalah
orang yang melakukan suatu pekerjaan karena ahli di
bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu,
tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut.
Adanya keahlian dan keterampilan khusus.
Profesi selalu mengandalkan adanya suatu keahlian dan
keterampilan khusus tertentu yang dimiliki oleh sekelompok
orang yang professional untuk menjalankan pekerjaannya
dengan baik.
2. Adanya komitmen moral yang tinggi
Khususnya untuk profesi yang luhur dalam bentuk aturan
yang khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang
yang mengemban profesi. Dan digunakan dalam aturan
main dalam menjalankan profesinya, misalnya kode etik
kedokteran, kode etik pengacara, kode etik wartawan, kode
etik akuntan publik, kode etik ini harus dipenuhi dan ditaati
oleh semua orang yang mempunyai profesi ini.
3. biasanya orang yang professional adalah orang yang hidup
dari profesinya.
 Berarti ia hidup sepenuhnya dari profesinya dan biasanya ia
dibayar dengan gaji yang sangat tinggi sebagai konsekuensi
dari pengerahan
seluruh tenaga, pikiran, keahlian,
keterampilan.
1.
4. Pengabdian kepada masyarakat.
Adanya komitmen moral yang tertuang dalam kode
etik profesi ataupun sumpah jabatan menyiratkan
bahwa orang-orang yang profesi tertentu, khususnya
profesi luhur, lebih mendahulukan dan mengutamakan
kepentingan pribadi secara moral baik, atas dasar
tuntutan profesinya, mereka lebih mengutamakan
pengabdian kepada klien, pasien atau masyarakat,
yang meminta bantuan dan pelayanan mereka.
5. Pada profesi yang luhur biasanya ada ijin khusus untuk
menjalankan profesi tersebut.
Karena
menyangkut tentang kepentingan orang
banyak dan terkait dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan
berupa keselamatan , keamanan, kelangsungan hidup,
kesehatan.
6. kaum professional biasanya menjadi anggota dalam
suatu organisasi profesi.


Kaum professional biasanya menjadi anggota dari
suatu organisasi profesi. Contohnya yaitu IDI untuk
profesi dokter, IAI untuk akuntan, Ikadin untuk
advokat, dan sebagainya.
Kesimpulan Etika Profesi adalah
bahwa Orang yang professional adalah orang
yang mempunyai komitmen pribadi yang
mendalam atas pekerjaan itu. Ia melibatkan
seluruh dirinya dan dengan giat, tekun, dan serius
menjalankan pekerjaannya itu. Karena ia sadar
dan yakin bahwa pekerjaannya telah menyatu
dengan
drinya,
dan
karena
itu
dirinya
berkembang bersama dengan perkembangan
dan kemajuan pekerjaan itu.
1.
2.
Prinsip Tanggung jawab, dimana orang professional
dengan
sendirinya
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya.
Bertanggung jawab atas dampak profesinya terhadap
kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya
kepentingan
orang-orang
dilayaninya.
Bentuknya
semacam mengganti kerugian, pengakuan jujur, dan tulus
secara moral setelah melakukan kesalahan, mundurm dari
jabatan.
Prinsip keadilan, menuntut orang yang profesioanl agar
dapat
menjalankan
profesinya
tidak
merugikan
kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang
dilayani dalam rangka profesinya.
3. Prinsip otonomi
Prinsip yang dituntut oleh kalangan
professional terhadap dunia luar agar
mereka diberi kebebasan sepenuhnya
dalam menjalankan profesinya. Artinya
tidak ada pihak luar yang turut campur
dalam profesinya
4. Prinsip integritas moral, orang yang
professional adalah orang yang punya
integritas pribadi atau moral yang tinggi,
artinya prinsip ini merupakan tuntutan kaum
professional atas dirinya sendiri bahwa
dalam menjalankan tugas profesinya tidak
akan sampai merusak nama baiknya serta
citra dan martabat profesinya.
3. Menuju Profesi Luhur
a. Pandangan Praktis-Realistis
 Yaitu
pandangan
yang
bertumpu
pada
kenyataan (pada umumnya) yang diamati berlaku
dalam dunia bisnis dewasa ini.
b. Pandangan Ideal
 Menurut pandanngan ini, bisnis tidak lain adalah
suatu kegiatan di antara manusia yang
menyangkut memproduksi, menjual dan membeli
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Download