1. Etika Terapan Secara umum etika dapat dibagi menjadi etika umum dan khusus. Etika Umum pada dasarnya berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secra etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga normative dan semacamnya. Etika umum sebagai suatu ilmu atau filsafat moral dapat dianggap sebagai etika teoritis Etika Khusus yaitu penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Dalam hal ini, etika tidak lagi hanya sekedar meneropong perilaku dan kehidupan manusia, melainkan memberi aturan sebagai pegangan, pedoman maupun orientasi praktis bagi setiap orang dalam kehidupannya. Etika khusus dibagi menjadi 3 etika, yaitu: 1. Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. 2. Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk social dalam interaksinya dengan sesamanya. 3. Etika Lingkungan Hidup. Sesuai dengan namanya, etika ini merupakan cabang etika khusus yang akhir-akhir ini sering dibicarakan. Etika ini membicarakan mengenai hubungan antara manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok dengan lingkungan alam yang lebih luas dalam totalitasnya. (Sikap terhadap Sesama, Etika Keluarga, Etika Gender, Etika Profesi, Etika Politik, Etika Ideologi) 2. Etika profesi a. Pengertian Profesi Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan menngandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam. Sedangkan profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan menngandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu. Orang professional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan karena ahli di bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut. Adanya keahlian dan keterampilan khusus. Profesi selalu mengandalkan adanya suatu keahlian dan keterampilan khusus tertentu yang dimiliki oleh sekelompok orang yang professional untuk menjalankan pekerjaannya dengan baik. 2. Adanya komitmen moral yang tinggi Khususnya untuk profesi yang luhur dalam bentuk aturan yang khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengemban profesi. Dan digunakan dalam aturan main dalam menjalankan profesinya, misalnya kode etik kedokteran, kode etik pengacara, kode etik wartawan, kode etik akuntan publik, kode etik ini harus dipenuhi dan ditaati oleh semua orang yang mempunyai profesi ini. 3. biasanya orang yang professional adalah orang yang hidup dari profesinya. Berarti ia hidup sepenuhnya dari profesinya dan biasanya ia dibayar dengan gaji yang sangat tinggi sebagai konsekuensi dari pengerahan seluruh tenaga, pikiran, keahlian, keterampilan. 1. 4. Pengabdian kepada masyarakat. Adanya komitmen moral yang tertuang dalam kode etik profesi ataupun sumpah jabatan menyiratkan bahwa orang-orang yang profesi tertentu, khususnya profesi luhur, lebih mendahulukan dan mengutamakan kepentingan pribadi secara moral baik, atas dasar tuntutan profesinya, mereka lebih mengutamakan pengabdian kepada klien, pasien atau masyarakat, yang meminta bantuan dan pelayanan mereka. 5. Pada profesi yang luhur biasanya ada ijin khusus untuk menjalankan profesi tersebut. Karena menyangkut tentang kepentingan orang banyak dan terkait dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan berupa keselamatan , keamanan, kelangsungan hidup, kesehatan. 6. kaum professional biasanya menjadi anggota dalam suatu organisasi profesi. Kaum professional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi. Contohnya yaitu IDI untuk profesi dokter, IAI untuk akuntan, Ikadin untuk advokat, dan sebagainya. Kesimpulan Etika Profesi adalah bahwa Orang yang professional adalah orang yang mempunyai komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaan itu. Ia melibatkan seluruh dirinya dan dengan giat, tekun, dan serius menjalankan pekerjaannya itu. Karena ia sadar dan yakin bahwa pekerjaannya telah menyatu dengan drinya, dan karena itu dirinya berkembang bersama dengan perkembangan dan kemajuan pekerjaan itu. 1. 2. Prinsip Tanggung jawab, dimana orang professional dengan sendirinya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya. Bertanggung jawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang dilayaninya. Bentuknya semacam mengganti kerugian, pengakuan jujur, dan tulus secara moral setelah melakukan kesalahan, mundurm dari jabatan. Prinsip keadilan, menuntut orang yang profesioanl agar dapat menjalankan profesinya tidak merugikan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam rangka profesinya. 3. Prinsip otonomi Prinsip yang dituntut oleh kalangan professional terhadap dunia luar agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Artinya tidak ada pihak luar yang turut campur dalam profesinya 4. Prinsip integritas moral, orang yang professional adalah orang yang punya integritas pribadi atau moral yang tinggi, artinya prinsip ini merupakan tuntutan kaum professional atas dirinya sendiri bahwa dalam menjalankan tugas profesinya tidak akan sampai merusak nama baiknya serta citra dan martabat profesinya. 3. Menuju Profesi Luhur a. Pandangan Praktis-Realistis Yaitu pandangan yang bertumpu pada kenyataan (pada umumnya) yang diamati berlaku dalam dunia bisnis dewasa ini. b. Pandangan Ideal Menurut pandanngan ini, bisnis tidak lain adalah suatu kegiatan di antara manusia yang menyangkut memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.