o Sesuai ekspektasi, bank sentral Amerika The Fed

advertisement
o
Sesuai ekspektasi, bank sentral Amerika The Fed menahan kenaikan suku bunga pada rapat FOMC tanggal 22
September lalu di level 0.50%. The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga untuk melihat data-data ekonomi
lebih lanjut. Namun dalam pernyataannya, komite bank sentral juga mengatakan bahwa risiko jangka pendek
dibandingkan dengan outlook ekonomi tampak seimbang dan kemungkinan kenaikan suku bunga telah meningkat.
o
Pertumbuhan ekonomi Amerika kuartal kedua (US GDP q/q) tumbuh sebesar 1.4%, lebih tinggi dibandingkan estimasi
1.3% dan lebih tinggi juga dari kuartal 1 sebesar 0.8%. Percepatan pada PDB kuartal dua terutama dipengaruhi oleh
pengeluaran konsumsi pribadi, dan peningkatan pada investasi tetap non residensial dan ekspor.
US Fed Funds Rate
Sumber : tradingeconomics.com
US GDP Growth Rate
Sumber : tradingeconomics.com
o
Pemesanan barang tahan lama Amerika diluar transportasi (US Core Durable Goods Order) bulan Agustus dilaporkan
mengalami penurunan sebesar -0.4%, sedikit lebih baik dibandingkan ekspektasi sebesar -0.5%, namun lebih rendah
dari periode sebelumnya sebesar 1.1%. Penurunan pemesanan barang tahan lama ini mengindikasikan pelemahan
yang terjadi pada sektor Manufaktur belum juga pulih akibat masih rendahnya permintaan global.
o
Pertumbuhan ekonomi Inggris di kuartal 2 (UK GDP Q2 q/q) tumbuh sebesar 0.7%, lebih besar dibandingkan
perkiraan sebesar 0.6% dan lebih besar dibandingkan kuartal 1 sebesar 0.4%. Secara tahunan, pertumbuhan Inggris
menjadi sebesar 2.1%. Perumbuhan ekonomi kuartal dua sangat dipengaruhi oleh bertumbuhnya sektor jasa yang
signifikan pada bulan Juli. Ini menunjukkan bahwa brexit tidak berakibat seburuk yang diperkirakan sebelumnya.
US Core Durable Goods Order
Sumber : tradingeconomics.com
UK GDP Growth Rate
Sumber : tradingeconomics.com
o
Indeks manufaktur China (China Manufacturing PMI) dilaporkan sama seperti periode sebelumnya sebesar 50.4 dan
tidak jauh dari perkiraan sebesar 50.5. Ini mengindikasikan bahwa sektor manufaktur sudah mulai menunjukkan
pertumbuhan yang cukup stabil walaupun berada sedikit diatas angka 50, dan pertumbuhan ekonomi China tahun ini
bisa mencapai target pemerintah sebesar 6.5% - 7.0%.
o
Bank of Japan (BoJ) memutuskan menahan suku bunga tetap di level -0.1%. BOJ memutuskan mengadopsi target
untuk suku bunga jangka panjang pada program stimulusnya yang masif. BOJ tidak mengindahkan target dasar
keuangan, tetapi lebih kepada menetapkan "yield curve control". Artinya, memberikan otoritas BOJ membeli obligasi
pemerintah untuk menjaga yield 10 tahun di level nol persen. BOJ mengatakan akan terus membeli obligasi jangka
panjang pemerintah dalam jumlah besar untuk menjaga keseimbangan kenaikan 80 triliun yen atau 781 miliar
USD/tahun.
China Manufacturing PMI
Sumber :forexfactory.com
Japan Interest Rate
Sumber : tradingeconomics.com
o
Perolehan amnesti pajak (tax amnesty) hingga akhir periode 1 lebih besar dari ekspektasi. Total dana tebusan yang
terkumpul pada periode 1 mencapai lebih dari 97 triliun rupiah dengan total deklarasi harta mencapai lebih dari 3600
triliun. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara paling sukses yang mengadakan amnesti pajak dengan jumlah
terbesar di dunia.
o
Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuannya, 7 Days Reverse Repo Rate turun 25 basis poin (bps) ke angka
5.0% dari sebelumnya 5.25%. Sementara untuk suku bunga deposit facility diturunkan 25 bps dari 4.5% menajdi
4.25% dan lending facility diturunkan 25 bps dari 6% ke 5.75%. Pelonggaran kebijakan moneter ini dilakukan sejalan
dengan program pemerintah mendongkrak pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Besaran inflasi juga masih terjaga
sesuai target 4% plus minus 1%.
o
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia di bulan September 2016 adalah sebesar 0.22%, dengan
inflasi tahunan sebesar 3.07%. Lewat hasil ini, maka dalam 3 bulan ke depan inflasi tetap terkendali, dan target yang
ditetapkan pemerintah sebesar 4% +/- 1% tahun ini dapat tercapai. Dari 88 kota, sebanyak 58 kota mengalami inflasi
dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1.85% dan terendah di Purwekerto dan
Banyuwangi. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1.06%.
Indonesia Interest Rate
Sumber : tradingeconomics.com
Indonesia Inflation Rate
Sumber : tradingeconomics.com
Download