ASAL MULA KEHIDUPAN LIMA PERTANYAAN YANG PATUT DIRENUNGKAN ASAL MULA KEHIDUPAN LIMA PERTANYAAN YANG PATUT DIRENUNGKAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN 1 2 3 4 5 Bagaimana Kehidupan Bermula? HALAMAN 4 Adakah Bentuk Kehidupan yang Benar-Benar Sederhana? HALAMAN 8 Dari Mana Datangnya Instruksi Itu? HALAMAN 13 Apakah Semua Kehidupan Berasal dari Leluhur yang Sama? HALAMAN 22 Apakah Masuk Akal untuk Memercayai Alkitab? HALAMAN 30 Daftar Pustaka HALAMAN 31 Sampul: Model molekul DNA Catatan: Semua model tiga dimensi dari molekul dan mesin molekuler adalah skema yang disederhanakan dan tidak berdasarkan skala sesungguhnya. 5 2010 WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY OF PENNSYLVANIA Hak Cipta Dilindungi Penerbit SAKSI-SAKSI YEHUWA INDONESIA Jakarta, Indonesia Cetakan 2010 Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru Photo credits: Page 4: 5 Petit Format/Photo Researchers, Inc.; page 5: 5 SPL/Photo Researchers, Inc.; page 22, tree of life: Image courtesy of Biodiversity Heritage Library; page 27, skull: 5 Photolibrary/age fotostock; Ida: 5 Martin Shields/Alamy; page 28, skulls: 5 Medical-on-Line/Alamy; page 29, Java Man reconstruction: 5 The Print Collector/Alamy The Origin of Life—Five Questions Worth Asking Indonesian (lf-IN) Made in Japan Dibuat di Jepang DILEMA SISWA SEKOLAH Peter merasa gelisah dan tidak bisa duduk tenang. Ibu guru yang ia hormati baru selesai menerangkan bagaimana Charles Darwin dan teori evolusinya telah memajukan ilmu pengetahuan dan membebaskan manusia dari takhayul. Sekarang, ia mengundang para siswa menyatakan pendapat. Peter pun menghadapi dilema. Orang tuanya mengajarkan bahwa Allah-lah yang menciptakan bumi dan semua kehidupan di atasnya. Menurut mereka, kisah penciptaan dalam Alkitab dapat dipercaya sedangkan evolusi hanyalah teori—yang tidak didukung oleh bukti-bukti. Guru maupun orang tua Peter sama-sama berniat baik. Tetapi, siapa yang harus Peter percayai? Setiap tahun ajaran, kejadian di atas berulang di ribuan ruang kelas di seluruh dunia. Apa yang harus dilakukan oleh Peter dan siswa lain seperti dia? Tidakkah Anda setuju bahwa mereka benar-benar perlu menarik kesimpulan sendiri? Mereka perlu memeriksa bukti evolusi dan bukti penciptaan, lalu memutuskan mana yang akan mereka percayai. Sebenarnya, Alkitab memperingatkan kita agar tidak menelan mentah-mentah apa yang orang lain ajarkan. ”Orang yang kurang berpengalaman percaya pada setiap perkataan,” kata seorang penulis Alkitab, ”tetapi orang yang cerdik mempertimbangkan langkah-langkahnya.” (Amsal 14:15) Alkitab menganjurkan orang Kristen untuk menggunakan ’daya nalar’ dan membuat kesimpulan sendiri tentang hal-hal yang diajarkan kepada mereka.—Roma 12:1, 2. Brosur ini tidak dirancang untuk mendukung upaya beberapa kelompok agama yang ingin agar penciptaan diajarkan di sekolah-sekolah. Brosur ini bertujuan mengupas pernyataan orang-orang yang mengajarkan bahwa kehidupan muncul dengan sendirinya dan bahwa kisah penciptaan dalam Alkitab hanyalah dongeng. Kita akan menyoroti sel karena sel adalah unit kehidupan yang paling mendasar. Anda dapat memeriksa beberapa fakta yang memukau tentang bagaimana sel-sel terbentuk. Anda juga akan diajak untuk menganalisis beberapa asumsi yang menopang teori evolusi. Cepat atau lambat, kita semua perlu menjawab pertanyaan: Apakah kehidupan diciptakan, atau merupakan hasil evolusi? Anda mungkin pernah memikirkan topik ini dengan serius. Brosur ini akan menyajikan beberapa bukti yang telah membuat banyak orang percaya bahwa kehidupan diciptakan. DILEMA SISWA SEKOLAH 3 1 BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA? Sewaktu masih kecil, pernahkah Anda mengagetkan orang tua Anda dengan pertanyaan, ”Dari mana datangnya bayi?” Apa jawaban mereka? Bergantung pada usia Anda dan kepribadian mereka, orang tua Anda mungkin mengabaikan saja pertanyaan itu atau menjawab sekadarnya dengan kikuk. Atau, mungkin mereka mengarang-ngarang cerita yang belakangan Anda tahu tidak benar. Tentu saja, agar seorang anak benar-benar siap menyongsong kedewasaan dan perkawinan, ia perlu belajar tentang keajaiban reproduksi seksual. Sebagaimana banyak orang tua canggung membahas dari mana datangnya bayi, beberapa ilmuwan tampaknya enggan membahas pertanyaan yang lebih mendasar lagi —Dari mana datangnya kehidupan? Jawaban yang berdasar dan masuk akal bisa sangat memengaruhi cara pandang seseorang tentang kehidupan. Jadi, bagaimana kehidupan bermula? Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Ba- Sel telur manusia yang dibuahi, sekitar 800 kali ukuran aslinya 4 ASAL MULA KEHIDUPAN nyak evolusionis akan memberi tahu Anda bahwa miliaran tahun yang lalu, kehidupan bermula di tepi sebuah kolam purba atau jauh di dalam samudra. Menurut mereka, di lokasi semacam itu zat-zat kimia dengan sendirinya menyatu menjadi struktur seperti busa, membentuk molekul kompleks, dan mulai bereplikasi. Mereka yakin bahwa semua kehidupan di bumi bermula secara kebetulan dari satu atau beberapa sel awal yang ”sederhana” ini. Beberapa ilmuwan terkemuka lain yang juga mendukung evolusi tidak sependapat. Mereka berspekulasi bahwa sel-sel pertama atau setidaknya komponen-komponen utamanya berasal dari ruang angkasa. Mengapa? Karena, meskipun sudah berupaya sebisa-bisanya, para ilmuwan belum sanggup membuktikan bahwa kehidupan bisa muncul dari molekul-molekul yang tidak bernyawa. Pada 2008, Profesor Biologi Alexandre Meinesz menyoroti dilema tersebut. Ia menyatakan bahwa selama 50 tahun terakhir, ”tidak ada bukti empiris yang mendukung hipotesis bahwa kehidupan muncul dengan sendirinya di Bumi semata-mata dari sup molekul, dan tidak ada kemajuan signifikan di bidang ilmu pengetahuan yang mengarah ke sana”.1 Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Jawaban atas pertanyaan: Dari mana datangnya bayi? sudah terdokumentasi dan tidak diperdebatkan lagi. Kehidupan selalu berasal dari kehidupan yang sudah ada. Tetapi, jika kita mundur jauh ke zaman purba, mungkinkah ada saatnya hukum yang fundamental ini tidak berlaku? Dapatkah kehidupan muncul dengan sendirinya dari zat-zat kimia yang tidak bernyawa? Seberapa besarkah peluang terjadinya hal itu? Para peneliti telah mengetahui bahwa agar sebuah sel bertahan hidup, sedikitnya tiga jenis molekul kompleks harus bekerja sama—DNA (asam deoksiribonukleat), RNA (asam ribonukleat), dan protein. Dewasa ini, hampir tidak ada ilmuwan yang menyatakan bahwa sebuah sel hidup yang lengkap tiba-tiba terbentuk secara kebetulan dari campuran zat-zat kimia yang tidak bernyawa. Namun, seberapa besarkah peluang terbentuknya RNA atau protein secara kebetulan?1 Banyak ilmuwan merasa bahwa kehidupan bisa muncul secara kebetulan karena sebuah eksperimen yang pertama kali dilakukan pada 1953. Kala itu, Stanley L. Miller dapat membuat beberapa asam amino, yakni zat kimia pembentuk protein, dengan melepaskan kilatan listrik ke campuran gas yang diyakini mirip dengan atmosfer bumi primitif. Sejak itu, asam amino juga telah ditemukan dalam meteorit. Apakah temuan ini mengartikan bahwa semua bahan dasar kehidupan dapat dengan mudah terbentuk secara kebetulan? ”Beberapa penulis,” kata Robert Shapiro, profesor emeritus bidang kimia di New York University, ”mengira bahwa semua bahan dasar kehidupan bisa dibuat dengan mudah dalam eksperimen seperti yang Miller lakukan 1 Peluang terbentuknya DNA secara kebetulan akan dibahas dalam bagian 3, ”Dari Mana Datangnya Instruksi Itu?” STANLEY MILLER, 1953 dan juga terdapat dalam meteorit. Kenyataannya tidak demikian.”21 Perhatikan molekul RNA. Molekul ini terdiri dari molekul-molekul yang lebih kecil yang disebut nukleotida. Nukleotida adalah molekul yang berbeda dengan asam amino dan hanya sedikit lebih kompleks. Shapiro mengatakan bahwa ”belum ada nukleotida jenis apa pun yang dihasilkan dari eksperimen kilatan listrik atau yang ditemukan dalam penelitian meteorit”.3 Ia selanjutnya menyatakan bahwa peluang terbentuknya secara acak sebuah molekul RNA yang bisa mereplikasi diri dari sekumpulan zat kimia bahan dasar kehidupan ”sedemikian kecilnya sehingga kalau pun itu sampai terjadi bahkan sekali saja di mana pun dalam jagat raya ini, hal itu dapat dianggap sebagai keberuntungan yang luar biasa”.4 Bagaimana dengan molekul protein? Molekul ini bisa terbentuk dari 50 hingga ribuan asam amino yang saling terikat dengan urutan yang sangat spesifik. Rata-rata, protein dalam sel yang ”sederhana” mengandung 200 asam amino. Bahkan dalam selsel seperti itu, ada ribuan jenis protein yang 1 Profesor Shapiro tidak percaya bahwa kehidupan diciptakan. Ia percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan dengan suatu cara yang belum sepenuhnya dipahami. Pada 2009, para ilmuwan di University of Manchester, Inggris, melaporkan telah membuat beberapa nukleotida di laboratorium. Tetapi, Shapiro menyatakan bahwa resep mereka ”sama sekali tidak memenuhi kriteria yang menurut saya masuk akal untuk menghasilkan RNA”. 1 BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA? 5 1 RNA – dibutuhkan untuk membuat protein —, tetapi protein terkait dalam pembentukan RNA. Bagaimana mungkin salah satu muncul secara kebetulan, apalagi dua-duanya? Ribosom ˜ akan dibahas di bagian 2. 2 3 berbeda. Menurut perhitungan, peluang bagi satu saja protein yang hanya mengandung 100 asam amino untuk bisa terbentuk secara acak di bumi adalah sekitar satu berbanding sejuta miliar. Hubert P. Yockey, peneliti yang mendukung ajaran evolusi, menandaskan kesulitannya. Ia mengatakan, ”Mustahil kehidupan berawal dari protein.”5 RNA dibutuhkan untuk membuat protein, tetapi protein terkait dalam pembentukan RNA. Bagaimana seandainya, sekalipun peluangnya luar biasa kecil, protein maupun molekul RNA ternyata muncul secara kebetulan di tempat yang sama dan pada waktu yang sama? Seberapa besarkah kemungkinan keduanya bekerja sama untuk membentuk suatu jenis kehidupan yang bisa Jika untuk menciptakan molekul yang kompleks dalam laboratorium dibutuhkan keahlian seorang ilmuwan, mungkinkah molekul yang jauh lebih kompleks dalam sel muncul secara kebetulan? bertahan hidup dan juga bereplikasi? ”Peluang terjadinya hal ini secara kebetulan (mengingat protein dan RNA dianggap bercampur secara acak) tampaknya teramat sangat kecil,” kata Dr. Carol Cleland1, anggota Institut Astrobiologi di Badan Antariksa AS (NASA). ”Namun,” lanjutnya, ”kebanyakan peneliti tampaknya berasumsi bahwa jika 1 Dr. Cleland tidak memercayai penciptaan. Ia percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan dengan suatu cara yang belum sepenuhnya dipahami. 6 ASAL MULA KEHIDUPAN mereka bisa memahami bagaimana protein dan RNA terbentuk secara independen dalam kondisi alam zaman purba, koordinasi di antara keduanya entah bagaimana akan terjadi dengan sendirinya.” Mengenai berbagai teori terkini tentang bagaimana bahan-bahan dasar kehidupan ini bisa muncul secara kebetulan, ia mengatakan, ”Tak ada satu pun yang memberi kita penjelasan yang sangat memuaskan tentang bagaimana hal ini telah terjadi.”6 Mengapa fakta-fakta ini penting? Pikirkan kesulitan para peneliti yang berpendapat bahwa kehidupan muncul secara kebetulan. Mereka telah menemukan beberapa asam amino di meteorit yang juga terdapat dalam sel-sel hidup. Melalui eksperimen yang dirancang dan diatur dengan teliti dalam laboratorium, mereka telah membuat molekul-molekul lain yang lebih kompleks. Akhirnya, mereka berharap bisa membuat semua bagian yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel yang ”sederhana”. Situasi mereka bisa disamakan seperti seorang ilmuwan yang mengambil unsur-unsur di alam; mengubahnya menjadi baja, plastik, silikon, dan kabel; lalu membuat sebuah robot. Kemudian, ia memprogram robot itu agar bisa menggandakan diri. Lantas, apa yang ia buktikan? Paling-paling bahwa pribadi yang cerdas dapat menciptakan mesin yang hebat. Demikian pula, kalau pun para ilmuwan akhirnya berhasil membuat sebuah sel, itu memang prestasi yang luar biasa—tetapi, apakah mereka membuktikan bahwa sel dapat terbentuk secara kebetulan? Yang terbukti justru kebalikannya, bukan? Bagaimana menurut Anda? Semua bukti ilmiah hingga saat ini menunjukkan bahwa kehidupan hanya dapat berasal dari kehidupan yang sudah ada. Untuk percaya bahwa sebuah sel hidup yang ”sederhana” muncul secara kebetulan dari zat-zat kimia yang tidak bernyawa, seseorang harus memercayai sesuatu yang sama sekali tidak terbukti. Mengingat fakta-fakta di atas, maukah Anda percaya tanpa bukti? Sebelum menjawabnya, mari kita cermati bagaimana sel terbentuk. Dengan demikian, Anda bisa menyimpulkan apakah berbagai teori yang diajukan beberapa ilmuwan tentang asal mula kehidupan itu benar atau sama seperti dongeng rekaan beberapa orang tua tentang asal mula bayi. Jika dibutuhkan pribadi yang cerdas untuk menciptakan dan memprogram robot yang tidak bernyawa, apa yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah sel hidup, apalagi seorang manusia? RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI ˛ Fakta: Semua riset ilmiah menunjukkan bahwa kehidupan tidak bisa muncul dari benda mati. kukan eksperimen itu? Apakah ia menggambarkan kebetulan semata atau pribadi yang cerdas? Renungkan: Apa dasar ilmiah untuk mengatakan bahwa sel-pertama muncul dari zat-zat kimia yang tidak bernyawa? ˛ Fakta: Di laboratorium, para peneliti telah menciptakan kondisi lingkungan yang menurut mereka merupakan kondisi pada awal sejarah bumi. Dalam eksperimen ini, beberapa ilmuwan berhasil membuat sebagian molekul yang ada dalam makhluk hidup. Renungkan: Jika zat-zat kimia dalam eksperimen itu menggambarkan lingkungan bumi zaman purba dan molekul-molekul yang dihasilkan menggambarkan bahan dasar kehidupan, lalu siapa atau apa yang digambarkan oleh sang ilmuwan yang mela- ˛ Fakta: Protein dan molekul RNA harus bekerja sama agar sel bertahan hidup. Ilmuwan mengakui bahwa kecil sekali kemungkinannya RNA terbentuk secara kebetulan. Peluang terbentuknya bahkan satu protein secara kebetulan luar biasa kecil. Jadi, sungguh mustahil bahwa RNA dan protein bisa terbentuk secara kebetulan di tempat yang sama, pada waktu yang sama, dan keduanya bisa bekerja sama. Renungkan: Mana yang membutuhkan lebih banyak iman—percaya bahwa jutaan bagian sel yang terkoordinasi secara rumit muncul secara kebetulan atau percaya bahwa sel adalah hasil dari pikiran yang cerdas? 1 BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA? 7 2 ADAKAH BENTUK KEHIDUPAN YANG BENAR-BENAR SEDERHANA? Tubuh Anda adalah salah satu struktur yang paling kompleks di alam semesta. Tubuh terdiri dari kira-kira 100 triliun sel yang sangat kecil —sel tulang, sel darah, sel otak, dan masih banyak lagi.7 Sesungguhnya, ada lebih dari 200 jenis sel dalam tubuh Anda.8 Meskipun bentuk dan fungsinya luar biasa beragam, sel-sel Anda bekerja sama sebagai jaringan yang rumit dan terpadu. Jika diperbandingkan, Internet yang memiliki jutaan komputer dan kabel data berkecepatan tinggi sangatlah lamban. Tidak ada benda ciptaan manusia yang bisa bersaing dengan kecanggihan teknis yang terlihat bahkan dalam sel yang paling sederhana. Bagaimana asal mula sel-sel yang membentuk tubuh manusia? Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Semua sel hidup dapat digolongkan ke dalam dua kategori utama—yang memiliki nukleus dan yang tidak. Sel manusia, binatang, dan tanaman memiliki nukleus, sedangkan sel bakteri tidak. Sel yang bernukleus disebut eukariotik, dan yang tidak bernukleus dikenal sebagai prokariotik. Karena sel prokariotik relatif tidak serumit sel eukariotik, banyak yang berpendapat bahwa sel binatang dan tanaman pastilah berevolusi dari sel bakteri. Bahkan, banyak yang mengajarkan bahwa selama jutaan tahun, beberapa sel prokariotik yang ”sederhana” menelan sel lain 8 ASAL MULA KEHIDUPAN SEL OTAK SEL MATA SEL TULANG SEL OTOT SEL DARAH MERAH Mungkinkah lebih dari 200 jenis sel dalam tubuh Anda terbentuk secara kebetulan? Mungkinkah sel yang ”sederhana” muncul dari zat kimia yang tidak bernyawa? tetapi tidak mencernanya. Menurut teori itu, ”alam” yang tidak mempunyai kecerdasan selanjutnya menemukan cara untuk tidak saja mengubah secara drastis fungsi sel yang ditelan itu, tetapi juga menjaga sel yang diadaptasi itu tetap berada dalam sel ”inang” yang bereplikasi.91 Apa yang Alkitab katakan? Alkitab menyatakan bahwa kehidupan di bumi adalah hasil karya suatu pikiran yang cerdas. Perhatikan logika Alkitab yang jelas, ”Tentu, setiap rumah dibangun oleh seseorang, tetapi ia yang membangun segala perkara adalah Allah.” (Ibrani 3:4) Ayat lainnya mengatakan tentang Allah, ”Betapa banyak pekerjaanmu, oh, Yehuwa! Semuanya itu kaubuat dengan hikmat. Bumi penuh dengan hasil kerjamu. . . . Ada binatang bergerak yang tidak terhitung banyaknya, makhluk-makhluk hidup, kecil maupun besar.”—Mazmur 104:24, 25. Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Berkat kemajuan di bidang mikrobiologi, kini kita dapat menjelajahi bagian dalam yang menakjubkan dari sel-sel prokariotik paling sederhana yang dikenal. Para ilmuwan pendukung evolusi berteori bahwa sel-sel hidup yang pertama pasti mirip dengan sel-sel ini.10 Jika teori evolusi benar, teori itu seharusnya memberikan penjelasan yang masuk akal tentang bagaimana sel pertama yang ”sederhana” terbentuk secara kebetulan. Sebaliknya, jika kehidupan diciptakan, seharusnya ada bukti rancangan yang kreatif bahkan pada makhluk yang paling kecil. Nah, bagaimana kalau kita mengadakan tur ke sebuah sel prokariotik? Sepanjang 1 Tidak ada eksperimen yang membuktikan bahwa peristiwa tersebut bisa terjadi. tur ini, tanyakanlah kepada diri sendiri apakah sel seperti ini bisa muncul secara kebetulan. DINDING PELINDUNG SEL Untuk tur ini, Anda harus menciut hingga ratusan kali lebih kecil daripada titik di akhir kalimat ini. Lalu, Anda harus melewati membran yang kuat namun lentur yang berfungsi seperti dinding bata di sekeliling sebuah pabrik. Diperlukan sekitar 10.000 lapis membran ini untuk mencapai ketebalan selembar kertas. Tetapi, membran sel jauh lebih canggih daripada dinding bata. Dalam hal apa? Seperti dinding di sekeliling sebuah pabrik, membran sel melindungi isinya dari lingkungan yang bisa berbahaya. Tetapi, membran itu tidak padat sehingga sel bisa ”bernapas” karena molekul-molekul yang kecil, seperti oksigen, bisa keluar masuk. Namun, molekul-molekul yang lebih kompleks dan berpotensi merusak tidak dibiarkan masuk tanpa izin dari sel itu. Membran juga menjaga agar molekul-molekul yang berguna tidak meninggalkan sel. Bagaimana membran bisa melakukan semua fungsi itu? Bayangkan lagi sebuah pabrik. Pabrik mungkin mempunyai petugas keamanan yang memantau barang-barang yang keluar masuk melalui pintu-pintu pada dinding pabrik. Serupa halnya, membran sel 2 ADAKAH BENTUK KEHIDUPAN YANG BENAR-BENAR SEDERHANA? 9 3 2 4 1 Membran sel memiliki ”petugas keamanan” yang hanya mengizinkan zat tertentu keluar masuk memiliki molekul-molekul protein khusus yang tertanam padanya yang berfungsi seperti pintu dan petugas keamanan. Beberapa dari protein-protein ini (1) memiliki lubang di tengah sehingga hanya molekul jenis tertentu yang bisa keluar dan masuk. Protein lain terbuka di salah satu sisi membran sel (2) dan tertutup di sisi lainnya. Ada yang memiliki semacam dermaga (3) yang bentuknya cocok untuk zat tertentu. Sewaktu zat itu melekat, ujung lain protein ini terbuka dan mengizinkan muatan itu melewati membran (4). Semua kegiatan ini berlangsung di permukaan sel yang bahkan paling sederhana. Sel menggunakan sebagian besar waktunya untuk membuat protein. Bagaimana caranya? Pertama-tama, Anda melihat sel membuat sekitar 20 jenis bahan dasar yang disebut asam amino. Bahan-bahan dasar ini dikirim ke ribosom (5), yang bisa disamakan seperti mesin otomatis yang merangkai berbagai asam amino itu dengan urutan yang tepat untuk membentuk protein tertentu. Sebagaimana pabrik dikendalikan oleh sebuah program komputer pusat, kebanyakan fungsi sel diatur oleh suatu ”program komputer”, atau kode, yang dikenal sebagai DNA (6). Dari DNA, ribosom menerima salinan instruksi terperinci tentang protein mana yang harus dibuat dan cara membuatnya (7). Apa yang terjadi selama pembuatan protein tak kalah memukau! Setiap protein melipat diri menjadi bentuk tiga dimensi yang unik (8). Bentuk inilah yang menentukan tugas khusus protein itu.1 Bayangkan ban berjalan di pabrik tempat berbagai komponen mesin dirakit. Setiap komponen harus dibuat secara saksama supaya mesinnya 1 Enzim adalah contoh protein yang dibuat oleh sel. Setiap enzim dilipat secara khusus untuk mempercepat reaksi kimia tertentu. Ratusan enzim bekerja sama untuk mengatur kegiatan sel. 6 DI DALAM PABRIK Bayangkan Anda telah diperbolehkan lewat oleh sang ”petugas keamanan” dan sekarang berada di dalam sel. Bagian dalam sel prokariotik dipenuhi cairan yang kaya nutrisi, garam, dan zat-zat lain. Sel menggunakan bahan-bahan mentah ini untuk menghasilkan produk yang dibutuhkannya. Tetapi, prosesnya tidak sembarangan. Seperti pabrik yang efisien, sel mengorganisasi ribuan reaksi kimia agar berlangsung dengan urutan yang spesifik dan menurut jadwal yang tetap. 10 ASAL MULA KEHIDUPAN 7 8 5 berfungsi. Demikian pula, jika protein tidak dibuat secara saksama dan dilipat menjadi bentuk yang tepat, protein itu tidak akan berfungsi dengan baik, malah bisa merusak sel. Bagaimana protein menemukan jalan dari tempat ia dibuat ke tempat ia dibutuhkan? Setiap protein yang dibuat oleh sel dilengkapi semacam ”label alamat” yang memastikan bahwa protein tersebut akan dikirimkan ke tempat yang membutuhkannya. Meskipun ada ribuan protein yang dibuat dan dikirimkan setiap menit, tidak ada yang salah alamat. Mengapa fakta-fakta ini penting? Molekulmolekul kompleks dalam makhluk hidup yang paling sederhana tidak dapat menggandakan diri tanpa bantuan. Di luar sel, molekul bakal terurai. Di dalam sel, molekul tidak dapat menggandakan diri tanpa bantuan molekul kompleks lainnya. Misalnya, enzim dibutuhkan untuk menghasilkan molekul energi khusus yang disebut adenosin trifosfat (ATP), tetapi energi dari ATP dibutuhkan untuk menghasilkan enzim. Demikian pula, DNA (molekul ini akan dibahas dalam bagian 3) dibutuhkan untuk membuat enzim, tetapi enzim dibutuhkan ”pabrik” sel Bagaimana Protein Dibuat Seperti sebuah pabrik yang otomatis, sel dipenuhi mesin-mesin yang merakit dan mengirimkan produk yang kompleks SEBERAPA CEPATKAH SEL DAPAT MENGGANDAKAN DIRI? Bakteri tertentu dapat mereplikasi diri dalam waktu 20 menit. Setiap sel membuat salinan lengkap ”program komputer” pengendali, lalu membelah diri. Seandainya bahan pembentuk yang tersedia tidak terbatas, satu sel saja dapat memperbanyak diri dalam kelipatan eksponensial. Dengan kecepatan itu, hanya butuh dua hari untuk menghasilkan gumpalan sel yang beratnya lebih dari 2.500 kali lipat berat bumi.15 Sel yang lebih kompleks juga dapat bereplikasi dengan cepat. Misalnya, sewaktu Anda berkembang dalam kandungan, sel-sel otak dibentuk dengan kecepatan yang mengagumkan, 250.000 sel per menit!16 Pabrik buatan manusia sering kali mengorbankan mutu demi menghasilkan barang dengan cepat. Jadi, bagaimana mungkin sel dapat menggandakan diri dengan begitu cepat dan akurat seandainya sel adalah produk peristiwa kebetulan yang tidak diatur? Jika pencakar langit ini pasti roboh karena fondasinya tidak kuat, tidakkah teori evolusi pasti runtuh karena tidak bisa menjelaskan asal mula kehidupan? untuk membuat DNA. Selain itu, protein lain hanya dapat dibuat oleh sel, tetapi sel hanya dapat dibuat dengan protein.1 Pakar mikrobiologi Radu Popa tidak setuju dengan kisah penciptaan dalam Alkitab. 1 Sebagian sel dalam tubuh manusia terbuat dari sekitar 10.000.000.000 molekul protein11 yang jenisnya ada ratusan ribu.12 RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI ˛ Fakta: Molekul-molekul sangat kompleks yang membentuk sel—DNA, RNA, protein—tampaknya dirancang untuk bekerja sama. Renungkan: Menurut Anda, mana yang lebih mungkin? Apakah evolusi tanpa kecerdasan membangun mesin rumit yang digambarkan di halaman 10, atau apakah mesin-mesin itu adalah hasil karya pikiran yang cerdas? ˛ Fakta: Beberapa ilmuwan terkemuka mengatakan bahwa bahkan sel yang ”sederhana” terlalu kompleks untuk muncul secara kebetulan di bumi. Renungkan: Jika beberapa ilmuwan mau berspekulasi bahwa kehidupan berasal dari sumber di luar bumi, apa dasar untuk menepis gagasan bahwa Allah-lah Sumber itu? 12 ASAL MULA KEHIDUPAN Namun, pada 2004, ia bertanya, ”Bagaimana alam bisa membuat kehidupan sedangkan kita gagal dalam eksperimen yang semua kondisinya terkendali?” 13 Ia juga menyatakan, ”Sedemikian rumitnya berbagai mekanisme yang dibutuhkan agar sebuah sel hidup bisa berfungsi sehingga tampaknya mustahil semua itu muncul secara serentak dan kebetulan.”14 Bagaimana menurut Anda? Teori evolusi mencoba menjelaskan bahwa kehidupan bisa muncul di bumi tanpa campur tangan Allah. Namun, semakin banyak temuan para ilmuwan tentang kehidupan, semakin kecil kemungkinan bahwa kehidupan bisa muncul secara kebetulan. Untuk mengelak dari dilema ini, beberapa ilmuwan pendukung evolusi berupaya membedakan teori evolusi dengan pertanyaan tentang asal mula kehidupan. Tetapi, apakah itu masuk akal bagi Anda? Teori evolusi bertumpu pada anggapan bahwa sederetan panjang peristiwa kebetulan yang menguntungkan menghasilkan kehidupan pada awalnya. Lalu, menurut teori itu, ada lagi sederetan peristiwa kebetulan yang tidak diatur yang menghasilkan semua makhluk hidup yang luar biasa beragam dan rumit. Namun, jika fondasi teori itu hilang, apa jadinya teori-teori lain yang dibangun di atas asumsi ini? Sebagaimana gedung pencakar langit yang dibangun tanpa fondasi akan roboh, teori evolusi yang tidak bisa menjelaskan asal mula kehidupan akan runtuh. Setelah pembahasan singkat tentang struktur dan fungsi sel yang ”sederhana”, apa yang Anda lihat—bukti bahwa semua itu terjadi secara kebetulan atau dirancang dengan cemerlang? Jika Anda belum yakin juga, cermatilah ”program induk” yang mengendalikan fungsi semua sel. 3 DARI MANA DATANGNYA INSTRUKSI ITU? Apa yang menentukan rupa Anda? Apa saja faktor penentu warna mata, rambut, dan kulit Anda? Bagaimana dengan tinggi badan, perawakan, atau kemiripan Anda dengan orang tua Anda? Mengapa ujung jari Anda bisa memiliki bantalan empuk di satu sisi dan kuku yang keras sebagai pelindung di sisi lainnya? Pada zaman Charles Darwin, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti itu masih misterius. Darwin sendiri terpesona bahwa ciri-ciri khas satu generasi diteruskan ke generasi berikutnya, tetapi hanya sedikit yang ia ketahui tentang hukum genetika, apalagi tentang mekanisme di dalam sel yang mengatur hereditas. Namun, sekarang para biolog telah puluhan tahun mempelajari genetika manusia dan instruksi terperinci yang tertanam dalam molekul menakjubkan yang disebut DNA (asam deoksiribonukleat). Tentu, pertanyaan utamanya adalah: Dari mana datangnya instruksi itu? Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Ba- nyak biolog dan ilmuwan lain merasa bahwa DNA dan instruksinya yang berbentuk kode dihasilkan oleh berbagai kebetulan yang tidak diatur yang terjadi selama jangka waktu jutaan tahun. Menurut mereka, tidak ada bukti bahwa struktur molekul ini atau informasi yang dibawa dan diteruskannya, serta cara kerjanya, merupakan hasil rancangan.17 Apa yang Alkitab katakan? Alkitab menyiratkan bahwa pembentukan berbagai bagian tubuh kita—bahkan waktu pembentukannya—berkaitan dengan sebuah buku kiasan yang berasal dari Allah. Perhatikan bagaimana Raja Daud diilhami untuk menggambarkan hal itu, dengan mengatakan tentang Allah, ”Matamu melihat bahkan ketika aku masih embrio, dan semua bagiannya tertulis dalam bukumu, sehubungan dengan harihari pada waktu semuanya itu dibentuk sebelum ada satu pun dari antaranya.”—Mazmur 139:16. Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Jika evolusi benar, paling tidak semestinya ada kemungkinan yang masuk akal bahwa DNA bisa muncul melalui serangkaian kebetulan. Jika Alkitab benar, semestinya ada bukti yang kuat bahwa DNA merupakan hasil karya pikiran yang cerdas dan menyukai keteraturan. Apabila dibahas dengan ungkapan yang sangat sederhana, pokok tentang DNA cukup mudah dimengerti—dan sangat menarik. Jadi, mari kita berjalan-jalan lagi ke 3 DARI MANA DATANGNYA INSTRUKSI ITU? 13 dalam sebuah sel. Namun, kali ini kita akan mengunjungi sel manusia. Bayangkan Anda masuk ke sebuah museum yang dirancang untuk mengajar Anda tentang cara kerja sel tersebut. Seluruh museum merupakan model dari sebuah sel manusia yang khas —tetapi diperbesar sekitar 13.000.000 kali. Ukurannya sebesar gelanggang olahraga raksasa, yang bisa menampung sekitar 70.000 penonton. Anda masuk ke museum dan terpukau melihat tempat ini, yang penuh dengan berbagai bentuk dan struktur yang ganjil. Dekat bagian tengah sel terdapat nukleus, sebuah bola setinggi gedung 20 tingkat. Anda berjalan mendekatinya. Anda melewati pintu di kulit luar nukleus itu, atau membrannya, lalu memandang ke sekeliling. Sebagian besar ruangan ini diisi oleh 46 kromosom. Kromosom yang identik saling berpasangan dan tingginya bervariasi; pasangan yang terdekat dengan Anda setinggi gedung 12 tingkat (1). Setiap kromosom agak menyempit di bagian tengah, sehingga tampak seperti sosis yang terikat di tengahnya tetapi berdiameter seperti batang pohon yang sangat besar. Anda melihat garis-garis horizontal seperti pita pada modelmodel kromosom itu. Seraya Anda mendekat, ternyata pada setiap pita itu terdapat garis-garis vertikal. Di antara garis-garis vertikal itu masih ada garis-garis horizontal yang lebih pendek (2). Apakah itu tumpukan buku? Bukan; itu adalah sisi luar gulungan-gulungan yang tersusun dengan rapat membentuk tiang-tiang. Anda menarik salah satu gulungan hingga terlepas. Anda terkagum-kagum melihat bahwa gulungan itu terbuat dari kumparan-kumparan yang lebih kecil (3), yang juga tersusun dengan rapi. Di dalam kumparan itulah terdapat benda utama dari semuanya—sesuatu yang mirip tali yang luar biasa panjang. Apa itu? STRUKTUR MOLEKUL YANG MENGAGUMKAN Untuk memudahkan, kita anggap saja bagian dari model kromosom ini sebagai se14 ASAL MULA KEHIDUPAN utas tali yang tebalnya sekitar 2,6 sentimeter. Tali ini tergulung dengan rapat pada sumbunya (4), sehingga membentuk kumparan dalam kumparan. Kumparan-kumparan ini melekat pada semacam penopang sehingga tetap berada pada tempatnya. Papan petunjuk menjelaskan bahwa tali itu dikemas dengan sangat efisien. Jika Anda melepaskan tali dari setiap model kromosom ini dan merentangkan semuanya, panjangnya dari ujung ke ujung mencapai setengah keliling bumi!1 Sebuah buku sains menyebut sistem pengemasan yang efisien ini ”prestasi teknik yang luar biasa”.18 Apakah menurut Anda kedengarannya masuk akal jika dikatakan bahwa tidak ada pakar teknik di balik prestasi ini? Jika museum ini memiliki toko 1 Buku Molecular Biology of the Cell menggunakan skala yang berbeda. Dikatakan bahwa jika kita mencoba mengemas tali-tali yang panjang ini ke dalam nukleus sel, itu sama dengan mencoba menjejalkan 40 kilometer benang yang sangat halus ke dalam sebuah bola tenis—tetapi sedemikian rapi dan teraturnya sehingga setiap bagian dari benang itu bisa diambil dengan mudah. 1 1 besar yang menjual jutaan barang dan semuanya itu tertata sedemikian rapinya sehingga Anda bisa menemukan barang apa pun dengan mudah, apakah Anda akan menganggap bahwa tidak ada yang menata tempat tersebut? Tentu saja tidak! Padahal, keteraturan demikian tidak ada apa-apanya dibanding keteraturan dalam kromosom. Papan petunjuk di museum itu mengundang Anda untuk mengambil seutas tali ini dan mengamatinya dengan cermat (5). Seraya memegangnya, Anda melihat bahwa ini bukan tali biasa. Tali ini tersusun dari dua utas benang yang dipilin. Kedua benang itu dihubungkan dengan batang-batang kecil yang jaraknya sama. Tali itu tampak seperti tangga yang dipilin hingga menyerupai tangga spiral (6). Anda pun tersadar: Anda sedang memegang model molekul DNA —salah satu misteri besar kehidupan! Satu molekul DNA, yang dikemas dengan rapi berikut sumbu dan penopangnya, membentuk satu kromosom. Anak tangganya dikenal sebagai pasangan basa (7) . Apa fungsi semuanya ini? Sebuah papan petunjuk menyediakan penjelasan yang sederhana. SISTEM PENYIMPANAN INFORMASI TERHEBAT Menurut papan petunjuk, kunci untuk memahami DNA ada pada anak tangganya, yakni batang-batang penghubung kedua sisi tangga tersebut. Bayangkan tangga itu dibelah dua. Pada setiap sisi terdapat 5 ”prestasi teknik” Bagaimana DNA Dikemas 2 Mengemas DNA ke dalam nukleus adalah prestasi teknik yang mengagumkan —ibarat menjejalkan 40 kilometer benang yang sangat halus ke dalam sebuah bola tenis 3 6 4 7 batang-batang anak tangga yang mencuat. Hanya ada empat jenis batang. Ilmuwan menamainya A, T, G, dan C. Mereka terpukau sewaktu mengetahui bahwa urutan huruf itu ternyata menyampaikan informasi dalam bentuk kode. Anda mungkin tahu bahwa kode Morse diciptakan pada abad ke-19 agar orang bisa berkomunikasi melalui telegraf. Kode itu hanya berupa dua ”huruf”—titik dan garis. Sekalipun demikian, kode itu bisa digunakan untuk menyampaikan tak terhitung banyaknya kata atau kalimat. Nah, kode dalam DNA terdiri dari empat huruf. Dengan urutan tertentu, huruf-huruf itu—A, T, G, dan C—membentuk ”kata” yang disebut kodon. Kodon tersusun menjadi ”cerita” yang disebut gen. Setiap gen rata-rata memuat 27.000 huruf. Gen-gen ini berikut spasispasi panjang di antaranya tergabung menjadi semacam pasal—satu kromosom. Dibutuhkan 23 kromosom untuk membentuk satu ”buku” yang lengkap—genom, atau seluruh informasi genetik suatu organisme.1 Genom bisa disamakan dengan buku yang sangat tebal. Berapa banyak informasi yang dimuat di dalamnya? Secara keseluruhan, genom manusia terdiri dari sekitar tiga miliar pasangan basa, atau anak tangga, pada tangga DNA.19 Bayangkan satu set ensiklopedia yang setiap jilidnya setebal lebih dari seribu halaman. Dibutuhkan 428 jilid seperti itu untuk memuat informasi dalam genom. Karena ada salinan yang kedua dalam setiap sel, dibutuhkan 856 jilid. Seandainya Anda disuruh mengetikkan genom itu sendirian, Anda harus bekerja sepenuh waktu—lima hari seminggu tanpa cuti—selama kira-kira 80 tahun! Tentu saja, semua yang Anda ketik itu tidak akan berguna untuk tubuh Anda. Bagaimana Anda bisa memasukkan ratusan jilid buku yang tebal itu ke dalam setiap sel mikroskopis di tubuh Anda, yang jumlahnya 100 triliun? Memadatkan informasi sebanyak itu sungguh di luar kesanggupan kita. 1 Setiap sel memuat dua salinan lengkap genom, semuanya 46 kromosom. 16 ASAL MULA KEHIDUPAN Seorang profesor biologi molekuler dan sains komputer menyatakan, ”Satu gram DNA, yang jika dikeringkan volumenya hanya sekitar satu sentimeter kubik, dapat menyimpan informasi setara kira-kira satu triliun CD [compact disc].”20 Artinya? Ingatlah, DNA memuat gen, instruksi untuk membangun satu tubuh manusia yang unik. Setiap sel memiliki serangkaian instruksi yang lengkap. Sedemikian padatnya informasi dalam DNA sehingga satu sendok teh DNA bisa memuat instruksi untuk membangun sekitar 350 kali lipat jumlah manusia yang hidup sekarang! DNA untuk tujuh miliar orang yang hidup di bumi sekarang hanyalah seperti lapisan yang sangat tipis pada sendok teh itu.21 BUKU TANPA PENGARANG? Meskipun teknologi sudah sangat maju, belum ada alat penyimpanan informasi buatan manusia yang mendekati kapasitas tersebut. Namun, compact disc bisa digunakan sebagai pembanding. Pikirkan: Sekeping compact disc mungkin membuat kita terkesan karena bentuknya yang simetris, replikasi Bagaimana DNA Disalin – Bagian mesin enzim ini membelah DNA menjadi dua untaian terpisah — Bagian mesin ini mengambil seuntai DNA sebagai pola untuk menciptakan untaian ganda ˜ Penjepit geser berbentuk cincin yang menuntun dan menstabilkan mesin enzim ™ Dua untaian lengkap DNA terbentuk permukaannya yang mengilap, dan rancangannya yang efisien. Kita melihat bukti yang jelas bahwa ada orang cerdas yang membuatnya. Tetapi, bagaimana jika keping itu memuat informasi—bukan data acak yang tidak berguna, melainkan instruksi yang terperinci dan jelas untuk membangun, memelihara, dan memperbaiki mesin yang rumit? Informasi itu tidak mengubah berat atau ukuran keping CD tersebut. Namun, informasi itulah fitur terpentingnya. Tidakkah instruksi tertulis itu meyakinkan Anda bahwa pasti ada pribadi cerdas yang membuatnya? Kalau ada tulisan, pasti ada penulisnya, bukan? Tidaklah berlebihan untuk menyamakan DNA dengan sekeping compact disc atau sebuah buku. Malah, sebuah buku tentang genom menyatakan, ”Gagasan bahwa genom adalah buku bukan cuma metafora. Memang demikianlah kenyataannya. Sebuah buku adalah informasi digital . . . Begitu pula genom.” Penulisnya menambahkan, ”Genom adalah buku yang sangat pintar, karena dalam kondisi yang tepat, ia da- pat memfotokopi sekaligus membaca dirinya sendiri.”22 Itulah aspek penting lain dari DNA. MESIN YANG AKTIF Seraya Anda berdiri di keheningan, Anda bertanya-tanya apakah nukleus dalam sel sama senyapnya seperti museum. Lalu, Anda melihat alat peraga lain. Di atas sebuah kotak kaca yang berisi seuntai model DNA terdapat tanda ”Tekan Tombol untuk Peragaan”. Anda menekan tombolnya, dan terdengar suara narator, ”DNA memiliki setidaknya dua tugas yang sangat penting. Yang pertama disebut replikasi. DNA harus disalin agar setiap sel baru memiliki salinan lengkap informasi genetik yang sama. Amatilah simulasi berikut.” Dari balik pintu di salah satu ujung peraga itu muncul sebuah mesin yang kelihatannya rumit. Itu sebenarnya adalah sekumpulan robot yang saling terhubung. Mesin itu mendekati DNA, menempelkan diri padanya, dan mulai menyusuri DNA seperti 3 4 3 2 Seandainya DNA seukuran rel kereta api, maka mesin enzim bergerak dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam 1 3 4 2 17 Satu gram DNA memuat informasi setara satu triliun CD kereta api di relnya. Gerakannya terlalu cepat untuk mata Anda, tetapi Anda bisa melihat bahwa di belakangnya kini terdapat, bukan lagi satu, melainkan dua utas tali DNA yang lengkap. Sang narator menjelaskan, ”Ini adalah peragaan yang sangat disederhanakan tentang proses replikasi DNA. Sekelompok mesin molekuler yang disebut enzim bergerak menyusuri DNA, mula-mula membelahnya menjadi dua, lalu menggunakan setiap untaian sebagai pola untuk membuat untaian pelengkap yang baru. Kami tidak bisa menunjukkan semua bagian yang terkait—seperti alat kecil yang melaju di depan mesin replikasi dan memotong salah satu untaian DNA sehingga DNA dapat berputar dengan bebas dan tidak terpilin terlalu ketat. Kami juga tidak bisa memperlihatkan bagaimana DNA diperiksa beberapa kali. Kekeliruan bisa dideteksi dan dikoreksi dengan tingkat keakuratan yang mengagumkan.”—Lihat gambar di halaman 16 dan 17. Sang narator melanjutkan, ”Yang bisa kami perlihatkan dengan jelas adalah kecepatannya. Anda lihat robot ini bergerak dengan sangat cepat, bukan? Nah, mesin enzim yang asli bergerak menyusuri ’rel’ DNA dengan kecepatan sekitar 100 anak tangga, atau pasangan basa, setiap detik.23 Seandainya ’rel’ itu seukuran rel kereta api, maka 3 18 ’mesin’ ini bergerak dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam. Pada bakteri, mesin replikasi mini ini dapat bergerak sepuluh kali lebih cepat! Pada sel manusia, ratusan mesin replikasi ini bekerja di berbagai lokasi sepanjang ’rel’ DNA. Mesin-mesin itu menyalin seluruh genom hanya dalam waktu delapan jam.”24 (Lihat kotak ”Molekul yang Dapat Dibaca dan Disalin”, di halaman 20.) ”MEMBACA” DNA Robot-robot replikasi DNA itu meninggalkan ruangan dan muncullah mesin lain. Mesin ini juga menyusuri DNA, tetapi dengan lebih lambat. Anda melihat tali DNA itu masuk ke mesin ini melalui ujung yang satu dan keluar dari ujung lainnya—tanpa perubahan. Tetapi, ada satu untaian baru yang keluar dari lubang lain pada mesin itu, mirip ekor yang semakin panjang. Apa yang sedang terjadi? Sekali lagi, sang narator menjelaskan, ”Tugas DNA yang kedua disebut transkripsi. DNA tidak pernah meninggalkan rumahnya yang aman, yakni nukleus. Jadi, bagaimana gen-gennya—resep untuk membuat semua protein pembentuk tubuh Anda—bisa dibaca dan digunakan? Nah, mesin enzim ini mencari lokasi di sepanjang DNA di mana sebuah gen telah diaktifkan oleh sinyal kimiawi dari luar nukleus sel. Lalu, mesin ini menggunakan molekul yang disebut RNA (asam ribonukleat) untuk membuat salinan gen itu. RNA tampak sangat mirip dengan seuntai DNA, tetapi sebenarnya berbeda. Tugasnya adalah mengambil informasi berbentuk kode di dalam gen. RNA memperoleh informasi itu sewaktu berada dalam mesin enzim tadi, lalu keluar dari nukleus dan bergerak menuju salah satu ribosom, dan informasi itu kemudian digunakan untuk membangun sebuah protein.” Seraya menyaksikan peragaan itu, Anda terkagum-kagum. Anda sangat terkesan dengan museum ini dan kejeniusan orangorang yang merancang serta membangun mesin-mesinnya. Tetapi, bagaimana seandainya seluruh tempat ini berikut isinya bisa diaktifkan untuk menunjukkan ribuan tugas yang dilaksanakan dalam sel ma- nusia secara serempak pada waktu bersamaan? Pastilah, itu tontonan yang sangat memukau! Namun, Anda sadar bahwa semua proses yang dilaksanakan oleh mesin-mesin rumit yang sangat kecil ini sebenarnya sedang bekerja saat ini juga dalam 100 triliun sel di tubuh Anda! DNA Anda sedang dibaca, menyediakan petunjuk untuk membangun ratusan ribu jenis protein pembentuk tubuh Anda—enzim, jaringan, organ, dan seterusnya. Saat ini juga, DNA Anda sedang disalin dan diperiksa sehingga ada serangkaian instruksi yang siap dibaca lagi dalam setiap sel yang baru. transkripsi Bagaimana DNA ”Dibaca” – DNA diurai di sini. Untaian yang terbuka meneruskan informasi ke RNA — RNA ”membaca” DNA, mengambil kode dalam gen. Kode DNA memberi tahu mesin transkripsi di mana transkripsi mulai dan berakhir ˜ RNA yang sudah berisi informasi keluar dari nukleus sel lalu menuju ribosom untuk meneruskan instruksi tentang cara membangun protein yang kompleks ™ Mesin transkripsi 1 4 2 19 MOLEKUL YANG DAPAT DIBACA DAN DISALIN C G T A C Bagaimana DNA dapat dibaca dan disalin dengan begitu akurat? Keempat basa kimiawi pada tangga DNA—A, T, G, dan C—membentuk anak tangga dengan pasangan yang selalu sama: A dengan T, dan G dengan C. Jika salah satu sisi anak tangga adalah A, sisi lainnya pasti T; G selalu berpasangan dengan C. Jadi, jika Anda memiliki salah satu sisi tangga, Anda tahu seperti apa sisi tangga lainnya. Apabila satu sisi tangga berisi GTCA, sisi lainnya pasti berisi CAGT. Belahan anak-anak tangga itu panjangnya berbeda-beda, tetapi sewaktu dipertemukan dengan pasangannya, terbentuklah anak tangga yang lengkap dengan panjang yang sama. Penemuan fakta itu menuntun ilmuwan ke terobosan lain tentang molekul yang mengagumkan ini: DNA sangat sempurna untuk disalin berulang-ulang. Mesin enzim yang mereplikasi DNA mengambil unit-unit berisi empat zat kimia itu yang melayang bebas dalam nukleus, lalu menggunakannya untuk melengkapi setiap anak tangga pada untaian DNA yang sudah terbelah. G Jadi, molekul DNA sebenarnya mirip dengan buku yang dibaca dan disalin berulang-ulang. Selama rata-rata masa hidup manusia, DNA disalin sekitar 10.000.000.000.000.000 kali, dengan keakuratan yang menakjubkan.28 T A G C MENGAPA FAKTA-FAKTA INI PENTING? Sekali lagi, tanyailah diri sendiri, ’Dari mana datangnya semua instruksi ini?’ Menurut Alkitab, ”buku” ini dan tulisannya adalah karya Pengarang adimanusiawi. Apakah kesimpulan itu ketinggalan zaman dan tidak ilmiah? Pertimbangkan: Sanggupkah manusia membangun museum yang digambarkan di atas? Mereka bakal menghadapi segudang kesulitan. Masih banyak sekali yang belum diketahui tentang genom manusia dan cara kerjanya. Ilmuwan masih mencoba mencari tahu di mana letak semua gen dan apa yang dilakukannya. Dan, gen hanyalah bagian kecil dari untaian DNA. Bagaimana dengan spasispasi panjang yang tidak berisi gen? Ilmuwan menyebut bagian itu DNA sampah, tetapi belum lama ini mereka meralat pendapat tersebut. Bagian-bagian itu bisa jadi mengendalikan bagaimana dan sejauh mana gen-gen digunakan. Dan, andai pun ilmuwan sanggup menciptakan model lengkap DNA berikut mesin-mesin yang menyalin serta memeriksanya, sanggupkah mereka membuatnya berfungsi seperti DNA yang asli? Ilmuwan terkenal bernama Richard Feynman meninggalkan catatan ini di papan tulis tak lama sebelum kematiannya, ”Apa yang tidak dapat saya ciptakan, tidak saya pahami.”25 Kejujuran dan kerendahan hatinya benar-benar patut dipuji, dan pernyataannya jelas berlaku dalam hal DNA. Ilmuwan tidak dapat menciptakan DNA dengan semua mesin replikasi dan transkripsinya; mereka pun tidak dapat sepenuhnya memahami DNA. Namun, ada yang dengan tegas mengaku tahu bahwa semuanya itu muncul melalui kebetulan dan kecelakaan yang tidak diatur. Apakah bukti yang telah Anda perhatikan benar-benar mendukung kesimpulan tersebut? Beberapa orang yang terpelajar telah menyimpulkan bahwa bukti-bukti menunjuk ke arah yang berbeda. Misalnya, Francis Crick, ilmuwan yang turut menemukan struktur pilinan ganda DNA, menyimpulkan bahwa molekul ini sangat terorganisasi sehingga mustahil muncul melalui peristiwa yang tidak diatur. Menurutnya, makhlukmakhluk cerdas dari ruang angkasa mungkin telah mengirimkan DNA ke bumi agar kehidupan dapat muncul di sini.26 Belum lama ini, filsuf ternama Antony Flew, yang mendukung ateisme selama 50 tahun, mengubah pandangannya 180 derajat. Pada usia 81 tahun, ia mulai menyatakan keyakinan bahwa pasti ada suatu kecerdasan di balik penciptaan kehidupan. Mengapa pandangannya berubah? Penelitian DNA. Sewaktu ditanya apakah pandangannya yang baru itu mungkin akan sulit diterima para ilmuwan, Flew dilaporkan menjawab, ”Sayang sekali. Sepanjang hidup, saya telah dibimbing oleh prinsip . . . ikuti bukti yang ada, ke mana pun arahnya.”27 Bagaimana menurut Anda? Apa yang ditunjukkan oleh bukti yang ada? Bayangkan Anda menemukan ruang komputer di pusat sebuah pabrik. Komputer itu menjalan- kan program induk yang rumit untuk mengarahkan semua kegiatan di pabrik tersebut. Bukan itu saja, program tersebut terus-menerus mengirimkan instruksi tentang cara membangun serta memelihara setiap mesin di sana, dan program itu membuat salinan dirinya sekaligus memeriksanya. Apa yang Anda simpulkan dari bukti itu? Apakah komputer itu dan programnya membuat dirinya sendiri, atau keduanya adalah hasil karya pikiran yang cerdas dan menyukai keteraturan? Jawabannya jelas sekali. RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI ˛ Fakta: DNA dikemas dalam kromosom dengan cara yang begitu efisien sehingga disebut sebagai ”prestasi teknik”. Renungkan: Bagaimana mungkin keteraturan dan pengorganisasian tersebut muncul secara kebetulan tanpa diatur? ˛ Fakta: Kapasitas DNA untuk menyimpan informasi masih belum ada tandingannya pada era komputer sekarang ini. Renungkan: Jika teknisi komputer saja tidak sanggup menghasilkan hal itu, bagaimana mungkin materi yang tidak berakal bisa menghasilkan hal itu dengan sendirinya? ˛ Fakta: DNA memuat semua instruksi yang diperlukan untuk membangun tubuh manusia yang unik dan memeliharanya sepanjang hidupnya. Renungkan: Mungkinkah ada tulisan tanpa penulis, dan program tanpa pemrogram? ˛ Fakta: Agar berfungsi, DNA harus disalin, dibaca, dan diperiksa oleh sekumpulan mesin molekuler yang rumit yang disebut enzim, yang harus bekerja sama dengan keakuratan dan ketepatan waktu yang tinggi. Renungkan: Apakah Anda percaya bahwa mesin yang luar biasa rumit dan dapat diandalkan bisa muncul secara kebetulan? Tanpa bukti yang kuat, tidakkah kepercayaan seperti itu sama dengan iman yang membabi buta? 21 4 APAKAH SEMUA KEHIDUPAN BERASAL DARI LELUHUR YANG SAMA? Darwin mengira bahwa kalau ditelusuri, semua kehidupan memiliki leluhur yang sama. Ia membayangkan bahwa sejarah kehidupan di bumi mirip sebuah pohon yang sangat besar. Belakangan, yang lain percaya bahwa ”pohon kehidupan” ini awalnya adalah batang tunggal berupa sel-sel pertama yang sederhana. Spesies-spesies baru bercabang dari batang itu dan terus terbagi menjadi dahan-dahan, atau famili tumbuhan dan binatang, lalu menjadi ranting-ranting, yakni semua spesies dalam famili tumbuhan dan binatang yang hidup sekarang. Itukah yang sebenarnya terjadi? Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Banyak yang memberikan kesan bahwa catatan fosil mendukung teori tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa karena semua makhluk hidup menggunakan ”bahasa komputer”, atau DNA, yang sama, maka semua kehidupan pastilah berevolusi dari leluhur yang sama. Apa yang Alkitab katakan? Catatan dalam buku Kejadian menyatakan bahwa tumbuhan, makhluk laut, binatang darat, dan burung diciptakan ”menurut jenisnya”. (Kejadian 1:12, 20-25) Uraian ini membuka peluang adanya variasi dalam setiap ”jenis”, tetapi menyiratkan adanya batasan permanen yang memisahkan jenis-jenis itu. Dari kisah penciptaan dalam Alkitab, kita juga bisa mengantisipasi bahwa jenis-jenis makhluk baru dalam catatan fosil akan muncul secara tiba-tiba dan sudah terbentuk sepenuhnya. Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Apakah bukti yang ada mendukung uraiAWAL SEJARAH BUMI 22 an peristiwa menurut Alkitab, atau apakah Darwin yang benar? Apa yang tersingkap dari berbagai temuan selama 150 tahun terakhir? POHON DARWIN DITEBANG Pada tahun-tahun belakangan ini, ilmuwan telah berhasil membandingkan kodekode genetik dari puluhan organisme bersel tunggal serta tumbuhan dan binatang. Mereka berasumsi bahwa pembandingan tersebut akan meneguhkan adanya pencabangan dari ”pohon kehidupan” yang dikemukakan oleh Darwin. Namun, kenyataannya tidak demikian. Apa yang tersingkap dari riset itu? Pada 1999, biolog Malcolm S. Gordon menulis, ”Kehidupan tampaknya memiliki banyak asal usul. Dasar pohon kehidupan universal tampaknya bukanlah akar tunggal.” Adakah bukti bahwa semua cabang utama kehidupan terhubung ke batang tunggal, seperti yang Darwin percayai? Gordon melanjutkan, WAKTU 1 ”Versi tradisional teori satu leluhur tampaknya tidak berlaku atas dunia-dunia [flora dan fauna] yang sekarang diakui. Itu agaknya tidak berlaku atas kebanyakan filum, mungkin malah semuanya, dan agaknya juga tidak berlaku atas banyak kelas dalam filum.”291 Hasil riset terbaru tetap saja bertentangan dengan teori Darwin tentang satu leluhur. Misalnya, pada 2009, sebuah artikel dalam majalah New Scientist mengutip katakata ilmuwan pendukung evolusi Eric Bapteste, ”Kita sama sekali tidak punya bukti bahwa pohon kehidupan itu benar-benar ada.”30 Artikel yang sama mengutip katakata biolog pendukung evolusi Michael Rose, ”Pohon kehidupan sedang dikubur secara senyap, kita semua tahu itu. Yang masih sulit diterima adalah bahwa seluruh pandangan fundamental kita tentang biologi perlu diubah juga.”312 BAGAIMANA DENGAN CATATAN FOSIL? Banyak ilmuwan menggunakan catatan fosil untuk mendukung gagasan bahwa kehidupan muncul dari satu sumber. Misalnya, mereka berargumen bahwa catatan fosil mendokumentasikan teori bahwa ikan menjadi amfibi dan reptilia menjadi mamalia. Namun, apa yang sebenarnya diperlihatkan oleh bukti fosil? ”Bukannya menemukan kehidupan yang muncul secara bertahap,” kata paleontolog pendukung evolusi, David M. Raup, ”apa 1 Istilah biologi filum memaksudkan sekelompok besar binatang yang memiliki rancang tubuh yang sama dan khas. Salah satu cara ilmuwan mengklasifikasi semua makhluk hidup adalah dengan sistem tujuh-tahap, dan setiap tahap lebih spesifik daripada tahap sebelumnya. Tahap pertama adalah dunia (kingdom), kategori yang paling luas. Berikutnya filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Misalnya, kuda dikategorikan sebagai berikut: dunia, Animalia; filum, Chordata; kelas, Mammalia; ordo, Perissodactyla; famili, Equidae; genus, Equus; spesies, Caballus. 2 Patut dicatat bahwa baik artikel New Scientist tersebut, Bapteste, maupun Rose tidak menyiratkan bahwa teori evolusi itu salah. Sebaliknya, maksud mereka adalah bahwa pohon kehidupan yang Darwin kemukakan itu, yang merupakan salah satu fondasi teorinya, tidak didukung oleh bukti. Ilmuwan seperti mereka masih mencari penjelasan lain seputar evolusi. yang sebenarnya ditemukan para geolog zaman Darwin dan sekarang adalah catatan yang sangat tidak merata atau tidak terpola; maksudnya, spesies dalam urutan itu muncul hampir seketika, hanya sedikit atau sama sekali tidak berubah selama eksistensinya dalam catatan itu, lalu tiba-tiba menghilang dari catatan.”32 Dalam kenyataannya, sebagian besar fosil menunjukkan kestabilan di antara berbagai jenis makhluk selama jangka waktu yang panjang. Bukti tidak memperlihatkan bahwa mereka berevolusi dari satu jenis menjadi jenis lain. Rancang tubuh yang unik muncul secara tiba-tiba. Ciri-ciri yang baru juga muncul secara tiba-tiba. Misalnya, kelelawar yang memiliki sonar dan sistem ekolokasi muncul tanpa ada kaitan yang jelas dengan leluhur yang lebih primitif. Malah, dari antara semua divisi utama kehidupan binatang, lebih dari separuh tampaknya muncul dalam periode yang relatif singkat. Karena banyak bentuk kehidupan yang baru dan khas muncul secara mendadak dalam catatan fosil, para paleontolog menyebut periode ini ”ledakan Kambrium”. Kapan periode Kambrium itu? Mari kita berasumsi bahwa perkiraan para peneliti itu akurat. Jika demikian, sejarah bumi dapat digambarkan sebagai garis waktu sepanjang lapangan sepak bola (1). Pada skala itu, berjalanlah sejauh kira-kira tujuh per delapan panjang lapangan dan Anda pun tiba di periode yang dinamakan Kambrium (2) oleh para paleontolog. Pada sepenggal kecil periode itu, divisi-divisi utama binatang bermunculan dalam catatan fosil. Seberapa tiba-tibakah pemunculan mereka? Seraya Anda meneruskan langkah Anda, semua makhluk yang berbeda itu bermunculan dalam rentang kurang dari satu langkah! Munculnya beragam bentuk kehidupan ini dalam waktu yang relatif tiba-tiba membuat beberapa peneliti yang mendukung evolusi mempertanyakan versi tradisional ”LEDAKAN KAMBRIUM” SEKARANG 23 2 DALAM BEBERAPA BUKU PELAJARAN SKALA UKURAN SEBENARNYA Mengapa beberapa buku pelajaran memodifikasi skala fosil-fosil yang menurut mereka berurutan? teori Darwin. Misalnya, dalam suatu wawancara pada 2008, biolog pendukung evolusi Stuart Newman membahas perlunya teori evolusi yang baru untuk menjelaskan munculnya bentuk kehidupan yang baru secara tiba-tiba. Ia berkata, ”Mekanisme ala Darwin yang digunakan untuk menjelaskan semua perubahan evolusi, menurut saya, akan dianggap sekadar salah satu mekanisme—bahkan mungkin bukan yang terpenting untuk memahami makroevolusi, yakni evolusi transisi utama jenis-jenis tubuh.”33 ”BUKTI” YANG BERMASALAH Namun, bagaimana dengan fosil yang digunakan untuk memperlihatkan bahwa ikan berubah menjadi amfibi, dan reptilia menjadi mamalia? Apakah fosil itu menyediakan bukti yang kuat tentang proses evolusi? Saat diteliti dengan lebih saksama, tampaklah beberapa problem. Pertama, skala ukuran makhluk-makhluk dalam urutan reptilia-menjadi-mamalia adakalanya disalahgambarkan dalam buku pelajaran. Ukuran makhluk-makhluk itu sebenarnya tidak mirip, tetapi ada yang sangat besar dan ada yang kecil. Kedua, tantangan yang lebih serius adalah tidak adanya bukti bahwa makhluk-makhluk itu entah bagaimana saling berkaitan. Berbagai spesimen yang ditempatkan dalam urutan itu umumnya hidup terpisah selama jutaan tahun, menurut perkiraan para peneliti. Mengenai rentang waktu yang memisahkan kebanyakan fosil ini, zoolog Henry Gee mengatakan, ”Interval waktu yang memisahkan fosil-fosil itu sedemikian panjangnya sehingga kita tidak dapat memastikan kaitan yang mungkin ada di antara mereka dari segi leluhur dan keturunan.”341 Sewaktu mengomentari fosil ikan dan amfibi, biolog Malcolm S. Gordon menyatakan bahwa fosil-fosil yang ditemukan hanya mewakili sejumlah kecil, ”malah mungkin tidak cocok untuk 1 Henry Gee tidak menyiratkan bahwa teori evolusi salah. Melalui komentarnya, ia ingin menunjukkan bahwa apa yang dapat dipelajari dari catatan fosil itu terbatas. mewakili, sampel keragaman hayati yang ada dalam kelompok-kelompok itu pada periode tersebut”. Ia selanjutnya berkata, ”Kalau pun organisme yang spesifik itu memang relevan dengan perkembangan selanjutnya, mustahil mengetahui sejauh mana relevansinya, atau apa hubungan di antara mereka.”351 APA SEBENARNYA ISI ”FILM” ITU? Sebuah artikel yang diterbitkan dalam National Geographic pada 2004 mengibaratkan catatan fosil dengan ”film tentang evolusi yang 999 dari setiap 1.000 potongan gambarnya telah hilang di ruang penyuntingan”.36 Pikirkan implikasi ilustrasi itu. Bayangkan Anda menemukan 100 potongan gambar dari sebuah film terkenal yang aslinya memiliki 100.000 potongan. Bagaimana Anda dapat menentukan alur ceritanya? Boleh jadi, Anda sudah punya gagasan sendiri, tetapi bagaimana jika hanya 5 dari 100 potongan itu yang dapat disusun untuk mendukung alur pilihan Anda, sedangkan 95 potongan lainnya mengisahkan cerita yang sangat berbeda? Apakah masuk akal untuk menegaskan bahwa gagasan Anda tentang film itu benar kare1 Malcolm S. Gordon mendukung ajaran evolusi. Bukti fosil yang aktual memperlihatkan tidak adanya hubungan na kelima potongan itu? Mungkinkah Anda yang menyusun kelima potongan itu sedemikian rupa agar cocok dengan teori Anda? Tidakkah lebih masuk akal untuk membiarkan ke-95 potongan lainnya memengaruhi opini Anda? ”Mengambil sederetan fosil dan menyatakan bahwa itu membentuk suatu silsilah bukanlah hipotesis ilmiah yang dapat diuji, melainkan pernyataan yang kebenarannya sama dengan dongeng pengantar tidur—enak didengar dan mungkin menambah pengetahuan, tetapi tidak ilmiah.”—In Search of Deep Time—Beyond the Fossil Record to a New History of Life, oleh Henry Gee, hlm. 116-117 Apa kaitan ilustrasi itu dengan cara para evolusionis memandang catatan fosil? Selama bertahun-tahun, para peneliti tidak mengakui bahwa hampir semua fosil—ke-95 potongan film itu—memperlihatkan bahwa spesies hanya mengalami sangat sedikit perubahan seraya waktu berlalu. Mengapa mereka bungkam tentang bukti sepenting itu? Penulis Richard Morris mengatakan, ”Tampaknya para paleontolog telah menganut gagasan ortodoks tentang perubahan evolusi secara bertahap dan berkukuh padanya, sekalipun mereka menemukan bukti yang 4 APAKAH SEMUA KEHIDUPAN BERASAL DARI LELUHUR YANG SAMA? 25 Mamalia Burung Reptilia Amfibi Ikan bertulang sejati Ikan bertulang rawan Ikan perisai berahang (punah) Ikan tidak berahang PERIODE WAKTU GEOLOGIS ª Mamalia Burung Reptilia Amfibi Ikan bertulang sejati Ikan bertulang rawan Ikan tidak berahang Ikan perisai berahang (punah) Garis titik-titik memperlihatkan hubungan yang diperkirakan Jika ”95 potongan” dari catatan fosil memperlihatkan bahwa binatang tidak berevolusi dari satu jenis menjadi jenis lain, mengapa para paleontolog menyusun ”5 potongan” yang tersisa untuk menyiratkan bahwa itulah yang terjadi? bertentangan. Mereka mencoba menafsirkan bukti fosil berdasarkan gagasan evolusi yang telah diterima.”37 Bagaimana dengan para evolusionis dewasa ini? Mungkinkah yang terjadi adalah mereka terus menyusun fosil itu sedemikian rupa, bukan karena urutannya didukung dengan kuat oleh sebagian besar fosil dan bukti genetik, melainkan karena hal itu selaras dengan gagasan evolusi yang diterima saat ini?1 1 Sebagai contoh, lihat kotak ”Bagaimana dengan Evolusi Manusia?” Bagaimana menurut Anda? Kesimpulan mana yang paling cocok dengan bukti? Pertimbangkan fakta-fakta yang telah kita bahas sejauh ini. ˛ Kehidupan pertama di bumi tidaklah ”sederhana”. ˛ Peluang munculnya bahkan komponen sebuah sel secara kebetulan sangatlah kecil. ˛ DNA, yakni ”program komputer”, atau kode, yang menjalankan sel, luar biasa kompleks dan membuktikan adanya kecerdasan karena jauh mengungguli program atau sistem penyimpanan informasi mana pun buatan manusia. ˛ Riset genetika memperlihatkan bahwa kehidupan tidak berasal dari satu leluhur yang sama. Selain itu, kelompok-kelompok utama binatang muncul secara tiba-tiba dalam catatan fosil. Berdasarkan fakta-fakta ini, apakah menurut Anda masuk akal untuk menyimpulkan bahwa bukti itu selaras dengan penjelasan Alkitab tentang asal mula kehidupan? Namun, banyak orang menegaskan bahwa sains sangat bertentangan dengan katakata Alkitab tentang penciptaan. Benarkah demikian? Apa yang sebenarnya Alkitab katakan? RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI ˛ Fakta: Dua gagasan fundamental teori evolusi —bahwa kehidupan memiliki asal mula yang sama dan bahwa jenis-jenis tubuh baru yang utama muncul akibat akumulasi perubahan kecil secara perlahan—dibantah oleh para peneliti yang tidak mendukung kisah penciptaan dalam Alkitab. Renungkan: Mengingat perdebatan seputar gagasan dasar teori Darwin ini, apakah versinya tentang evolusi dapat dengan jujur disebut fakta ilmiah? 26 ASAL MULA KEHIDUPAN ˛ Fakta: Semua organisme hidup memiliki DNA, yakni ”bahasa komputer”, atau kode, yang rancangannya mirip untuk mengatur sebagian besar bentuk dan fungsi sel atau sel-sel mereka. Renungkan: Mungkinkah kemiripan ini disebabkan, bukan karena mereka memiliki leluhur yang sama, melainkan karena mereka memiliki Perancang yang sama? Bagaimana dengan evolusi manusia? Carilah topik tentang evolusi manusia di banyak buku pelajaran dan ensiklopedia dan Anda akan melihat sederetan gambar—diawali dengan gambar makhluk bungkuk mirip kera lalu diikuti oleh makhluk-makhluk yang posturnya semakin tegak dan kepalanya semakin besar hingga akhirnya gambar manusia modern. Gambar-gambar seperti itu serta laporan media yang sensasional tentang ditemukannya ”mata rantai yang hilang” memberikan kesan adanya banyak bukti bahwa manusia berevolusi dari makhluk mirip kera. Apakah pernyataan itu didasarkan atas bukti yang kuat? Perhatikan apa kata para peneliti yang mendukung evolusi tentang topik-topik berikut.1 APA YANG SEBENARNYA DIPERLIHATKAN OLEH BUKTI FOSIL ˛ Fakta: Pada awal abad ke-20, hanya dibutuhkan sebuah meja biliar guna menggelar semua fosil yang digunakan untuk mendukung teori bahwa manusia dan kera berevolusi dari leluhur yang sama. Sejak itu, jumlah fosil yang digunakan untuk mendukung teori tersebut telah bertambah. Sekarang, fosil-fosil itu konon dapat memenuhi satu gerbong kereta barang.38 Akan tetapi, sebagian besar fosil itu hanya berupa potongan tulang yang terpisah-pisah dan gigi yang tidak lengkap. Tengkorak utuh—apalagi kerangka tubuh yang lengkap—sangat langka.39 Pertanyaan: Apakah bertambahnya jumlah fosil yang dianggap membentuk ”pohon keluarga” manusia telah menuntaskan perdebatan di kalangan pakar evolusi mengenai kapan dan bagaimana manusia berevolusi dari makhluk mirip kera? Jawaban: Tidak, justru sebaliknya. Mengenai pengklasifikasian fosil-fosil ini, Robin Derricourt dari University of New South Wales, Australia, menulis pada 2009, ”Mungkin satu-satunya konsensus saat ini adalah tidak ada konsensus.”40 Pada 2007, jurnal sains Nature menerbitkan artikel dari para 1 Catatan: Semua peneliti yang kata-katanya dikutip di sini tidak memercayai ajaran Alkitab tentang penciptaan. Semuanya penganut ajaran evolusi. penemu sebuah fosil yang dianggap rantai lain dalam pohon evolusi, yang mengatakan bahwa tidak ada yang diketahui tentang kapan atau bagaimana garis keturunan manusia sebenarnya muncul dari garis keturunan kera.41 Gyula Gyenis, seorang peneliti di Departemen Antropologi Biologi, ¨ ¨ ´ Eotvos Lorand University, Hungaria, menulis pada 2002, ”Pengklasifikasian dan penempatan fosil-fosil hominid dalam perkembangan evolusinya senantiasa diperdebatkan.”1 Penulis ini juga menyatakan bahwa bukti fosil yang terkumpul sejauh ini tidak membantu kita mengetahui kapan, di mana, atau bagaimana persisnya manusia berevolusi dari makhluk mirip kera.42 PENGUMUMAN DITEMUKANNYA ”MATA RANTAI YANG HILANG” ˛ Fakta: Media sering menggembar-gemborkan pengumuman tentang ditemukannya lagi ”mata rantai yang hilang”. Contohnya pada 2009, fosil yang dijuluki Ida diperkenalkan dengan ”gegap gempita bak bintang musik rock”, kata sebuah jurnal.43 Publisitasnya antara lain kepala berita berikut ini dalam surat kabar The Guardian dari Inggris, ”Fosil Ida: Temuan Luar Biasa Ini Adalah ’Mata Rantai yang Hilang’ dalam Evolusi Manusia”.44 Tetapi, hanya beberapa hari kemudian, jurnal sains New Scientist dari Inggris mengatakan, ”Ida bukan ’mata rantai yang hilang’ dalam evolusi manusia.”45 Pertanyaan: Mengapa media senang menggembargemborkan setiap temuan baru ”mata rantai yang hilang”, sedangkan disingkirkannya fosil itu dari ”pohon keluarga” jarang disebut-sebut? 1 Menurut para peneliti yang mendukung evolusi, istilah ”hominid” mencakup keluarga manusia dan spesies prasejarah yang mirip manusia. Jawaban: Mengenai para penemu fosil-fosil itu, Robin Derricourt, yang dikutip sebelumnya, mengatakan, ”Ketua suatu tim riset mungkin perlu melebih-lebihkan keunikan suatu ’temuan’ dan mendramatisasinya guna memikat sumber dana riset dari luar akademi konvensional, dan mereka pasti dianjurkan untuk melakukannya oleh media cetak dan elektronik, yang memang mencari cerita yang dramatis.”46 LUKISAN DAN MODEL MANUSIA-KERA DI BUKU PELAJARAN ˛ Fakta: Dalam buku pelajaran dan di museum, ”leluhur” manusia sering kali digambarkan memiliki raut wajah, warna kulit, dan jumlah rambut atau bulu yang spesifik. ”Leluhur” yang lebih awal biasanya ditampilkan mirip monyet dan yang konon lebih mendekati manusia memiliki raut wajah, warna kulit, dan rambut yang lebih mirip manusia. Pertanyaan: Benarkah ilmuwan dapat merekonstruksi ciri-ciri itu secara akurat berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan? Jawaban: Tidak. Pada 2003, pakar forensik Carl N. Stephan, yang bekerja di Departemen Ilmu Anatomi, The University of Adelaide, Australia, menulis, ”Wajah para leluhur manusia masa awal tidak dapat dikonstruksi atau diuji secara objektif.” Menurutnya, upaya-upaya untuk melakukan hal itu berdasarkan ciri-ciri kera modern ”kemungkinan besar sangat bersifat sepihak, sama sekali tidak akurat, dan tidak berdasar”. Kesimpulannya? ”Segala bentuk ’rekonstruksi’ wajah hominid masa awal kemungkinan besar menyesatkan.”47 MENENTUKAN KECERDASAN BERDASARKAN UKURAN OTAK ˛ Fakta: Ukuran otak ”leluhur” manusia adalah salah satu cara utama para evolusionis menentukan seberapa dekat atau jauh kekerabatan makhluk itu dengan manusia. Pertanyaan: Apakah ukuran otak dapat diandalkan untuk menentukan kecerdasan? 28 ASAL MULA KEHIDUPAN Jawaban: Tidak. Sekelompok peneliti yang menggunakan ukuran otak untuk berspekulasi tentang makhluk mana yang sudah punah yang lebih dekat kekerabatannya dengan manusia mengakui bahwa sewaktu melakukannya mereka ”sering kali merasa bimbang”.48 Mengapa? Perhatikan pernyataan pada 2008 dalam Scientific American Mind, ”Para ilmuwan telah gagal menemukan korelasi antara besar kecilnya otak dan kecerdasan pada manusia dan spesies binatang lainnya. Mereka juga belum sanggup memahami kesejajaran antara kecerdasan dan ukuran area tertentu pada otak atau ada tidaknya area itu, mungkin dengan perkecualian area Broca, yang mengatur tutur kata pada manusia.”49 Bagaimana menurut Anda? Mengapa ilmuwan mengurutkan fosil-fosil dalam rantai ”kera-menjadi-manusia” berdasarkan ukuran otak padahal itu bukan patokan yang andal untuk menentukan kecerdasan? Apakah mereka sengaja mencocok-cocokkan bukti yang ada dengan teori mereka? Dan, mengapa para peneliti masih saja berdebat tentang fosil mana yang harus dimasukkan dalam ”pohon keluarga” manusia? Mungkinkah fosil-fosil yang mereka teliti hanyalah jenis kera yang sudah punah, tidak lebih dari itu? Namun, bagaimana dengan fosil mirip manusia yang disebut Neanderthal, yang sering dijadikan bukti adanya sejenis manusia-kera? Para peneliti mulai berubah pendapat tentang siapa sebenarnya mereka ini. Pada 2009, Milford H. Wolpoff menulis dalam American Journal of Physical Anthropology bahwa ”Neanderthal bisa jadi adalah ras manusia tulen”.50 Para pengamat yang jujur tidak sulit menyadari bahwa ego, uang, dan kebutuhan akan perhatian media memengaruhi caranya ”bukti” tentang evolusi manusia ditampilkan. Apakah Anda mau memercayai bukti semacam itu? APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI? ˛ Gambar-gambar seperti ini didasarkan atas pendapat sepihak dan asumsi para peneliti dan seniman, bukan fakta.51 ˛ Sebagian besar gambar tersebut dibuat berdasarkan potongan tengkorak atau gigi yang tidak lengkap. Tengkorak utuh, apalagi kerangka tubuh yang lengkap, sangat langka. ˛ Tidak ada konsensus di antara para peneliti tentang pengklasifikasian fosil berbagai makhluk. ˛ Seniman tidak dapat dengan akurat merekonstruksi raut wajah, warna kulit, dan rambut atau bulu dari makhluk-makhluk yang sudah punah ini. ˛ Sewaktu menyusun urutan evolusi manusia modern, setiap makhluk ditempatkan berdasarkan ukuran tempurung otaknya. Hal ini dilakukan sekalipun ukuran otak terbukti tidak dapat diandalkan untuk menentukan kecerdasan. 4 APAKAH SEMUA KEHIDUPAN BERASAL DARI LELUHUR YANG SAMA? 29 5 APAKAH MASUK AKAL UNTUK MEMERCAYAI ALKITAB? Pernahkah Anda diberi gambaran yang keliru tentang seseorang? Mungkin Anda mendengar orang lain mengata-ngatai dia atau mengutip kata-katanya. Anda diharapkan untuk tidak menyukai dia—tetapi, setelah Anda mengenal dia, ternyata semua itu tidak benar. Itulah yang dialami banyak orang sehubungan dengan Alkitab. Banyak orang terpelajar memandang rendah Alkitab. Tahukah Anda alasannya? Buku itu sering digambarkan atau dikutip sedemikian rupa sehingga kedengarannya tidak masuk akal, tidak ilmiah, atau sama sekali salah. Mungkinkah Alkitab telah disalahgambarkan? Selama membaca brosur ini, apakah Anda terkejut bahwa apa yang Alkitab katakan ternyata akurat secara ilmiah? Banyak yang merasa demikian. Mereka juga terkejut karena Alkitab ternyata tidak mengatakan beberapa hal yang menurut banyak agama dikatakannya. Misalnya, ada yang mengatakan bahwa menurut Alkitab, Allah membuat alam semesta dan semua kehidupan hanya dalam waktu enam kali 24 jam. Faktanya, tidak ada satu pun ayat dalam Alkitab yang bertentangan dengan perkiraan ilmuwan mengenai usia alam semesta atau bumi.1 Selain itu, uraian singkat dalam Alkitab tentang cara Allah menghasilkan kehidupan di planet ini membuka kesempatan untuk penyelidikan dan teori ilmiah. Alkitab memang menyatakan bahwa Allah menciptakan semua kehidupan dan bahwa makhluk hidup dibuat ”menurut jenisnya”. (Kejadian 1:11, 21, 24) Meski mungkin bertentangan dengan beberapa teori ilmiah, pernyataan ini selaras dengan fakta ilmiah yang telah dite1 Untuk informasi lebih lanjut, lihat brosur Benarkah Kehidupan Diciptakan? yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. 30 ASAL MULA KEHIDUPAN guhkan. Sejarah sains memperlihatkan bahwa teori bisa datang dan pergi, tetapi tidak demikian dengan fakta. Namun, banyak orang enggan menyelidiki Alkitab karena telanjur kecewa dengan agama. Mereka melihat kemunafikan dan kebejatan dalam agama yang terorganisasi dan agama sering menjadi biang keladi peperangan. Tetapi, apakah adil untuk menilai Alkitab berdasarkan perilaku segelintir pihak yang mengaku mewakilinya? Banyak ilmuwan yang tulus dan memiliki rasa kemanusiaan bergidik ngeri karena tindakan beberapa orang fanatik yang memakai teori evolusi untuk mendukung tujuan mereka yang bersifat rasial. Apakah masuk akal untuk menilai teori evolusi berdasarkan hal itu? Pastilah, langkah terbaik adalah menyelidiki teori itu lalu membandingkannya dengan bukti yang ada. Kami mendesak Anda untuk mengambil langkah yang sama terhadap Alkitab. Anda mungkin akan senang mengetahui bahwa ajaran Alkitab ternyata sangat berbeda dengan ajaran kebanyakan agama yang terorganisasi. Bukannya menganjurkan perang dan kekerasan etnik, Alkitab justru mengajarkan bahwa hamba-hamba Allah harus menjauhi perang dan bahkan kebencian yang memicunya. (Yesaya 2:2-4; Matius 5:43, 44; 26:52) Bukannya menganjurkan fanatisme dan kepercayaan tanpa bukti, Alkitab justru mengajarkan bahwa iman yang sejati harus didasarkan atas bukti dan bahwa daya nalar adalah bantuan yang mutlak perlu untuk melayani Allah. (Roma 12:1; Ibrani 11:1) Bukannya meredam rasa ingin tahu, Alkitab justru menganjurkan kita untuk menyelidiki pertanyaan-pertanyaan paling menarik dan menantang yang pernah diajukan manusia. Misalnya, pernahkah Anda bertanya-tanya, ’Kalau Allah memang ada, mengapa Ia membiarkan kefasikan?’ Alkitab menjawab pertanyaan itu, serta banyak pertanyaan lain, secara memuaskan.1 Kami mendesak Anda untuk mencari kebenaran. Anda dapat menemukan jawaban yang sangat menarik, menyenangkan, masuk akal—dan didasarkan atas bukti yang meyakinkan. Dan, itu bukan kebetulan. 1 Lihat pasal 11 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. DAFTAR PUSTAKA 1. Bagaimana Kehidupan Bermula? 1. How Life Began—Evolution’s Three Geneses, oleh Alexandre Meinesz, diterjemahkan oleh Daniel Simberloff, 2008, hlm. 3033, 45. a. Life Itself—Its Origin and Nature, oleh Francis Crick, 1981, hlm. 15-16, 141-153. 2. Scientific American, ”A Simpler Origin for Life”, oleh Robert Shapiro, Juni 2007, hlm. 48. a. The New York Times, ”A Leading Mystery of Life’s Origins Is Seemingly Solved”, oleh Nicholas Wade, 14 Mei 2009, hlm. A23. 3. Scientific American, Juni 2007, hlm. 48. 4. Scientific American, Juni 2007, hlm. 47, 49-50. 5. Information Theory, Evolution, and the Origin of Life, oleh Hubert P. Yockey, 2005, hlm. 182. 6. NASA’s Astrobiology Magazine, ”Life’s Working Definition—Does It Work?” (http://www.nasa.gov/ vision/universe/starsgalaxies/ life’sworkingdefinition.html), diakses 17/3/2009. 2. Adakah Bentuk Kehidupan yang Benar-Benar Sederhana? 7. Princeton Weekly Bulletin, ”Nuts, Bolts of Who We Are”, oleh Steven Schultz, 1 Mei 2000, (http://www.princeton.edu/ pr/pwb/00/0501/p/brain.shtml), diakses 27/3/2009. a. ”The Nobel Prize in Physiology or Medicine 2002”, Pernyataan Pers, 7 Oktober 2002, (http://nobelprize.org/ nobelprizes/medicine/laureates/2002/ press.html), diakses 27/3/2009. 8. ”The Nobel Prize in Physiology or Medicine 2002”, 7 Oktober 2002. 9. Encyclopædia Britannica, CD 2003, ”Cell”, ”The Mitochondrion and the Chloroplast”, subjudul, ”The Endosymbiont Hypothesis”. 10. How Life Began—Evolution’s Three Geneses, hlm. 32. 11. Molecular Biology of the Cell, Edisi Kedua, oleh Bruce Alberts dkk., 1989, hlm. 405. 12. Molecular Human Reproduction, ”The Role of Proteomics in Defining the Human Embryonic Secretome”, oleh M.G. Katz-Jaffe, S. McReynolds, D.K. Gardner, dan W.B. Schoolcraft, 2009, hlm. 271. 13. Between Necessity and Probability: Searching for the Definition and Origin of Life, oleh Radu Popa, 2004, hlm. 129. 14. Between Necessity and Probability: Searching for the Definition and Origin of Life, hlm. 126-127. (Kotak) Seberapa Cepatkah Sel Dapat Menggandakan Diri? 15. Origin of Mitochondria and Hydrogenosomes, oleh William F. Martin dan ´ ¨ Miklos Muller, 2007, hlm. 21. 16. Brain Matters—Translating Research Into Classroom Practice, oleh Pat Wolfe, 2001, hlm. 16. 3. Dari Mana Datangnya Instruksi Itu? 17. Research News Berkeley Lab, (http://www.lbl.gov/Science-Articles/Archive/ LSD-molecular-DNA.html), artikel: ”Molecular DNA Switch Found to Be the Same for All Life”, kontak: Lynn Yarris, hlm. 1 dari 4; diakses 10/2/2009. 18. Life Script, oleh Nicholas Wade, 2001, hlm. 79. 19. Bioinformatics Methods in Clinical Research, diedit oleh Rune Matthiesen, 2010, hlm. 49. 20. Scientific American, ”Computing With DNA”, oleh Leonard M. Adleman, Agustus 1998, hlm. 61. 21. Nano Letters, ”Enumeration of DNA Molecules Bound to a Nanomechanical Oscillator”, oleh B. Ilic, Y. Yang, K. Aubin, R. Reichenbach, S. Krylov, dan H.G. Craighead, Jil. 5, No. 5, 2005, hlm. 925, 929. 22. Genome—The Autobiography of a Species in 23 Chapters, oleh Matt Ridley, 1999, hlm. 7-8. 23. Essential Cell Biology, Edisi Kedua, oleh Bruce Alberts, Dennis Bray, Karen Hopkin, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, dan Peter Walter, 2004, hlm. 201. 24. Molecular Biology of the Cell, Edisi Keempat, oleh Bruce Alberts dkk., 2002, hlm. 258. 25. No Ordinary Genius—The Illustrated Richard Feynman, diedit oleh Christopher Sykes, 1994, foto tanpa nomor halaman disediakan; perhatikan keterangan gambar. a. New Scientist, ”Second Genesis —Life, but Not As We Know It”, oleh Bob Holmes, 11 Maret 2009, (http:// www.newscientist.com/article/ mg20126990.100) diakses 11/3/2009. 26. The Search for Extraterrestrial Intelligence—A Philosophical Inquiry, oleh David Lamb, 2001, hlm. 83. 27. Associated Press Newswires, ”Famous Atheist Now Believes in God”, oleh Richard N. Ostling, 9 Desember 2004. c. In Search of Deep Time—Beyond the Fossil Record to a New History of Life, hlm. 22. (Kotak) Molekul yang Dapat Dibaca dan Disalin 28. Intelligent Life in the Universe, Edisi Kedua, oleh Peter Ulmschneider, 2006, hlm. 125. 40. Critique of Anthropology, Jilid 29(2), ”Patenting Hominins—Taxonomies, Fossils and Egos”, oleh Robin Derricourt, 2009, hlm. 195-196, 198. 4. Apakah Semua Kehidupan Berasal dari Leluhur yang Sama? 29. Biology and Philosophy, ”The Concept of Monophyly: A Speculative Essay”, oleh Malcolm S. Gordon, 1999, hlm. 335. 30. New Scientist, ”Uprooting Darwin’s Tree”, oleh Graham Lawton, 24 Januari 2009, hlm. 34. 31. New Scientist, 24 Januari 2009, hlm. 37, 39. 32. Field Museum of Natural History Bulletin, ”Conflicts Between Darwin and Paleontology”, oleh David M. Raup, Januari 1979, hlm. 23. 33. Archaeology, ”The Origin of Form Was Abrupt Not Gradual”, oleh Suzan Mazur, 11 Oktober 2008, (www.archaeology.org/online/ interviews/newman.html), diakses 23/2/2009. 34. In Search of Deep Time—Beyond the Fossil Record to a New History of Life, oleh Henry Gee, 1999, hlm. 23. 35. Biology and Philosophy, hlm. 340. 36. National Geographic, ”Fossil Evidence”, November 2004, hlm. 25. 37. The Evolutionists—The Struggle for Darwin’s Soul, oleh Richard Morris, 2001, hlm. 104-105. (Kotak) Bagaimana dengan Evolusi Manusia? 38. The Human Lineage, oleh Matt Cartmill dan Fred H. Smith, 2009, Prakata, hlm. xi. 39. Fossils, Teeth and Sex—New Perspectives on Human Evolution, oleh Charles E. Oxnard, 1987, Prakata, hlm. xi, xii. a. From Lucy to Language, oleh Donald Johanson dan Blake Edgar, 1996, hlm. 22. b. Anthropologie, XLII/1, ”Palaeodemography and Dental Microwear of Homo Habilis From East Africa”, oleh Laura ´ M. Martınez, Jordi Galbany, dan Alejandro ´ ´ Perez-Perez, 2004, hlm. 53. 41. Nature, ”A New Species of Great Ape From the Late Miocene Epoch in Ethiopia”, oleh Gen Suwa, Reiko T. Kono, Shigehiro Katoh, Berhane Asfaw, dan Yonas Beyene, 23 Agustus 2007, hlm. 921. 42. Acta Biologica Szegediensis, Jilid 46(1-2), ”New Findings—New Problems in Classification of Hominids”, oleh Gyula Gyenis, 2002, hlm. 57, 59. 43. New Scientist, ”A Fine Fossil—But a Missing Link She’s Not”, oleh Chris Bead, 30 Mei 2009, hlm. 18. 44. The Guardian, London, ”Fossil Ida: Extraordinary Find Is ’Missing Link’ in Human Evolution”, oleh James Randerson, 19 Mei 2009, (http:// www.guardian.co.uk/science/2009/ may/19/ida-fossil-missing-link), diakses 25/8/2009. 45. New Scientist, 30 Mei 2009, hlm. 18-19. 46. Critique of Anthropology, Jilid 29(2), hlm. 202. 47. Science and Justice, Jil. 43, No. 4, (2003) bagian, Forensic Anthropology, ”Anthropological Facial ’Reconstruction’ —Recognizing the Fallacies, ’Unembracing’ the Errors, and Realizing Method Limits”, oleh C.N. Stephan, hlm. 195. 48. The Human Fossil Record—Volume Three, oleh Ralph L. Holloway, Douglas C. Broadfield, dan Michael S. Yuan, 2004, Prakata xvi. 49. Scientific American Mind, ”Intelligence Evolved”, oleh Ursula Dicke dan Gerhard Roth, Agustus/September 2008, hlm. 72. 50. American Journal of Physical Anthropology, ”How Neandertals Inform Human Variation”, oleh Milford H. Wolpoff, 2009, hlm. 91. 51. Conceptual Issues in Human Modern Origins Research, Editor G.A. Clark dan C.M. Willermet, 1997, hlm. 5, 60. a. Wonderful Life—The Burgess Shale and the Nature of History, oleh Stephen Jay Gould, 1989, hlm. 28. Inginkah Anda mendapat lebih banyak informasi? Silakan hubungi Saksi-Saksi Yehuwa di www.jw.org. lf-IN