Asal Mula Kehidupan

advertisement
ASAL MULA KEHIDUPAN
LIMA PERTANYAAN YANG PATUT DIRENUNGKAN
ASAL MULA KEHIDUPAN
LIMA PERTANYAAN YANG PATUT DIRENUNGKAN
PERTANYAAN
PERTANYAAN
PERTANYAAN
PERTANYAAN
PERTANYAAN
1
2
3
4
5
Bagaimana Kehidupan Bermula? HALAMAN 4
Adakah Bentuk Kehidupan yang Benar-Benar Sederhana? HALAMAN 8
Dari Mana Datangnya Instruksi Itu? HALAMAN 13
Apakah Semua Kehidupan Berasal dari Leluhur
yang Sama? HALAMAN 22
Apakah Masuk Akal untuk Memercayai Alkitab? HALAMAN 30
Daftar Pustaka
HALAMAN 31
Sampul: Model molekul DNA
Catatan: Semua model tiga dimensi dari molekul dan mesin molekuler adalah
skema yang disederhanakan dan tidak berdasarkan skala sesungguhnya.
5 2010
WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY OF PENNSYLVANIA
Hak Cipta Dilindungi
Penerbit
SAKSI-SAKSI YEHUWA INDONESIA
Jakarta, Indonesia
Cetakan 2010
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan
pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela.
Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari
Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru
Photo credits: Page 4: 5 Petit Format/Photo Researchers, Inc.; page 5: 5 SPL/Photo
Researchers, Inc.; page 22, tree of life: Image courtesy of Biodiversity Heritage Library;
page 27, skull: 5 Photolibrary/age fotostock; Ida: 5 Martin Shields/Alamy; page 28, skulls:
5 Medical-on-Line/Alamy; page 29, Java Man reconstruction: 5 The Print Collector/Alamy
The Origin of Life—Five Questions Worth Asking
Indonesian (lf-IN)
Made in Japan
Dibuat di Jepang
DILEMA SISWA SEKOLAH
Peter merasa gelisah dan tidak bisa duduk tenang. Ibu guru yang ia hormati baru selesai
menerangkan bagaimana Charles Darwin dan teori evolusinya telah memajukan ilmu
pengetahuan dan membebaskan manusia dari takhayul. Sekarang, ia mengundang
para siswa menyatakan pendapat.
Peter pun menghadapi dilema. Orang tuanya mengajarkan bahwa Allah-lah yang
menciptakan bumi dan semua kehidupan di atasnya. Menurut mereka, kisah penciptaan
dalam Alkitab dapat dipercaya sedangkan evolusi hanyalah teori—yang tidak didukung
oleh bukti-bukti. Guru maupun orang tua Peter sama-sama berniat baik. Tetapi,
siapa yang harus Peter percayai?
Setiap tahun ajaran, kejadian di atas berulang di ribuan ruang kelas di seluruh dunia. Apa yang harus dilakukan oleh Peter
dan siswa lain seperti dia? Tidakkah Anda
setuju bahwa mereka benar-benar perlu menarik kesimpulan sendiri? Mereka perlu memeriksa bukti evolusi dan bukti penciptaan,
lalu memutuskan mana yang akan mereka
percayai.
Sebenarnya, Alkitab memperingatkan
kita agar tidak menelan mentah-mentah apa
yang orang lain ajarkan. ”Orang yang kurang berpengalaman percaya pada setiap
perkataan,” kata seorang penulis Alkitab,
”tetapi orang yang cerdik mempertimbangkan langkah-langkahnya.” (Amsal 14:15)
Alkitab menganjurkan orang Kristen untuk
menggunakan ’daya nalar’ dan membuat
kesimpulan sendiri tentang hal-hal yang
diajarkan kepada mereka.—Roma 12:1, 2.
Brosur ini tidak dirancang untuk mendukung upaya beberapa kelompok agama
yang ingin agar penciptaan diajarkan di sekolah-sekolah. Brosur ini bertujuan mengupas pernyataan orang-orang yang mengajarkan bahwa kehidupan muncul dengan
sendirinya dan bahwa kisah penciptaan
dalam Alkitab hanyalah dongeng.
Kita akan menyoroti sel karena sel adalah unit kehidupan yang paling mendasar.
Anda dapat memeriksa beberapa fakta yang
memukau tentang bagaimana sel-sel terbentuk. Anda juga akan diajak untuk menganalisis beberapa asumsi yang menopang teori
evolusi.
Cepat atau lambat, kita semua perlu menjawab pertanyaan: Apakah kehidupan diciptakan, atau merupakan hasil evolusi? Anda
mungkin pernah memikirkan topik ini dengan serius. Brosur ini akan menyajikan
beberapa bukti yang telah membuat banyak orang percaya bahwa kehidupan
diciptakan.
DILEMA SISWA SEKOLAH
3
1
BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA?
Sewaktu masih kecil, pernahkah Anda mengagetkan orang tua Anda dengan pertanyaan,
”Dari mana datangnya bayi?” Apa jawaban mereka? Bergantung pada usia Anda dan
kepribadian mereka, orang tua Anda mungkin mengabaikan saja pertanyaan itu atau
menjawab sekadarnya dengan kikuk. Atau, mungkin mereka mengarang-ngarang cerita
yang belakangan Anda tahu tidak benar. Tentu saja, agar seorang anak benar-benar siap
menyongsong kedewasaan dan perkawinan, ia perlu belajar tentang keajaiban reproduksi
seksual.
Sebagaimana banyak orang tua canggung membahas dari mana datangnya bayi,
beberapa ilmuwan tampaknya enggan membahas pertanyaan yang lebih mendasar lagi
—Dari mana datangnya kehidupan? Jawaban yang berdasar dan masuk akal bisa sangat
memengaruhi cara pandang seseorang tentang kehidupan. Jadi, bagaimana kehidupan
bermula?
Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Ba-
Sel telur manusia yang dibuahi,
sekitar 800 kali ukuran aslinya
4
ASAL MULA KEHIDUPAN
nyak evolusionis akan memberi tahu Anda
bahwa miliaran tahun yang lalu, kehidupan bermula di tepi sebuah kolam purba atau
jauh di dalam samudra. Menurut mereka,
di lokasi semacam itu zat-zat kimia dengan
sendirinya menyatu menjadi struktur seperti
busa, membentuk molekul kompleks, dan
mulai bereplikasi. Mereka yakin bahwa semua kehidupan di bumi bermula secara kebetulan dari satu atau beberapa sel awal yang
”sederhana” ini.
Beberapa ilmuwan terkemuka lain yang
juga mendukung evolusi tidak sependapat.
Mereka berspekulasi bahwa sel-sel pertama
atau setidaknya komponen-komponen utamanya berasal dari ruang angkasa. Mengapa?
Karena, meskipun sudah berupaya sebisa-bisanya, para ilmuwan belum sanggup membuktikan bahwa kehidupan bisa muncul dari
molekul-molekul yang tidak bernyawa. Pada
2008, Profesor Biologi Alexandre Meinesz
menyoroti dilema tersebut. Ia menyatakan
bahwa selama 50 tahun terakhir, ”tidak ada
bukti empiris yang mendukung hipotesis bahwa kehidupan muncul dengan sendirinya di
Bumi semata-mata dari sup molekul, dan tidak ada kemajuan signifikan di bidang ilmu
pengetahuan yang mengarah ke sana”.1
Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Jawaban atas pertanyaan: Dari mana datangnya bayi? sudah terdokumentasi dan tidak diperdebatkan lagi. Kehidupan selalu berasal
dari kehidupan yang sudah ada. Tetapi, jika
kita mundur jauh ke zaman purba, mungkinkah ada saatnya hukum yang fundamental
ini tidak berlaku? Dapatkah kehidupan muncul dengan sendirinya dari zat-zat kimia yang
tidak bernyawa? Seberapa besarkah peluang
terjadinya hal itu?
Para peneliti telah mengetahui bahwa agar
sebuah sel bertahan hidup, sedikitnya
tiga jenis molekul kompleks harus bekerja
sama—DNA (asam deoksiribonukleat), RNA
(asam ribonukleat), dan protein. Dewasa
ini, hampir tidak ada ilmuwan yang menyatakan bahwa sebuah sel hidup yang lengkap tiba-tiba terbentuk secara kebetulan dari
campuran zat-zat kimia yang tidak bernyawa. Namun, seberapa besarkah peluang terbentuknya RNA atau protein secara
kebetulan?1
Banyak ilmuwan merasa bahwa kehidupan bisa muncul secara kebetulan karena sebuah eksperimen yang pertama kali dilakukan pada 1953. Kala itu, Stanley L. Miller
dapat membuat beberapa asam amino, yakni
zat kimia pembentuk protein, dengan melepaskan kilatan listrik ke campuran gas yang
diyakini mirip dengan atmosfer bumi primitif. Sejak itu, asam amino juga telah ditemukan dalam meteorit. Apakah temuan ini
mengartikan bahwa semua bahan dasar kehidupan dapat dengan mudah terbentuk secara
kebetulan?
”Beberapa penulis,” kata Robert Shapiro,
profesor emeritus bidang kimia di New York
University, ”mengira bahwa semua bahan dasar kehidupan bisa dibuat dengan mudah dalam eksperimen seperti yang Miller lakukan
1 Peluang terbentuknya DNA secara kebetulan akan dibahas dalam bagian 3, ”Dari Mana Datangnya Instruksi Itu?”
STANLEY MILLER, 1953
dan juga terdapat dalam meteorit. Kenyataannya tidak demikian.”21
Perhatikan molekul RNA. Molekul ini terdiri dari molekul-molekul yang lebih kecil
yang disebut nukleotida. Nukleotida adalah
molekul yang berbeda dengan asam amino dan hanya sedikit lebih kompleks. Shapiro mengatakan bahwa ”belum ada nukleotida
jenis apa pun yang dihasilkan dari eksperimen kilatan listrik atau yang ditemukan dalam penelitian meteorit”.3 Ia selanjutnya menyatakan bahwa peluang terbentuknya secara
acak sebuah molekul RNA yang bisa mereplikasi diri dari sekumpulan zat kimia bahan dasar kehidupan ”sedemikian kecilnya sehingga kalau pun itu sampai terjadi bahkan sekali
saja di mana pun dalam jagat raya ini, hal itu
dapat dianggap sebagai keberuntungan yang
luar biasa”.4
Bagaimana dengan molekul protein? Molekul ini bisa terbentuk dari 50 hingga ribuan asam amino yang saling terikat dengan urutan yang sangat spesifik. Rata-rata,
protein dalam sel yang ”sederhana” mengandung 200 asam amino. Bahkan dalam selsel seperti itu, ada ribuan jenis protein yang
1 Profesor Shapiro tidak percaya bahwa kehidupan diciptakan. Ia percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan dengan suatu cara yang belum sepenuhnya dipahami.
Pada 2009, para ilmuwan di University of Manchester, Inggris, melaporkan telah membuat beberapa nukleotida di laboratorium. Tetapi, Shapiro menyatakan bahwa resep mereka
”sama sekali tidak memenuhi kriteria yang menurut saya masuk akal untuk menghasilkan RNA”.
1 BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA?
5
1
RNA – dibutuhkan untuk membuat protein
—, tetapi protein terkait dalam pembentukan
RNA. Bagaimana mungkin salah satu muncul
secara kebetulan, apalagi dua-duanya?
Ribosom ˜ akan dibahas di bagian 2.
2
3
berbeda. Menurut perhitungan, peluang bagi
satu saja protein yang hanya mengandung
100 asam amino untuk bisa terbentuk secara
acak di bumi adalah sekitar satu berbanding
sejuta miliar.
Hubert P. Yockey, peneliti yang mendukung ajaran evolusi, menandaskan kesulitannya. Ia mengatakan, ”Mustahil kehidupan
berawal dari protein.”5 RNA dibutuhkan untuk membuat protein, tetapi protein terkait
dalam pembentukan RNA. Bagaimana seandainya, sekalipun peluangnya luar biasa kecil,
protein maupun molekul RNA ternyata muncul secara kebetulan di tempat yang sama dan
pada waktu yang sama? Seberapa besarkah
kemungkinan keduanya bekerja sama untuk
membentuk suatu jenis kehidupan yang bisa
Jika untuk menciptakan molekul yang
kompleks dalam laboratorium dibutuhkan
keahlian seorang ilmuwan, mungkinkah
molekul yang jauh lebih kompleks dalam sel
muncul secara kebetulan?
bertahan hidup dan juga bereplikasi? ”Peluang terjadinya hal ini secara kebetulan
(mengingat protein dan RNA dianggap bercampur secara acak) tampaknya teramat sangat kecil,” kata Dr. Carol Cleland1, anggota
Institut Astrobiologi di Badan Antariksa AS
(NASA). ”Namun,” lanjutnya, ”kebanyakan
peneliti tampaknya berasumsi bahwa jika
1 Dr. Cleland tidak memercayai penciptaan. Ia percaya
bahwa kehidupan muncul secara kebetulan dengan suatu
cara yang belum sepenuhnya dipahami.
6
ASAL MULA KEHIDUPAN
mereka bisa memahami bagaimana protein
dan RNA terbentuk secara independen dalam kondisi alam zaman purba, koordinasi
di antara keduanya entah bagaimana akan
terjadi dengan sendirinya.” Mengenai berbagai teori terkini tentang bagaimana bahan-bahan dasar kehidupan ini bisa muncul secara kebetulan, ia mengatakan, ”Tak ada satu
pun yang memberi kita penjelasan yang sangat memuaskan tentang bagaimana hal ini
telah terjadi.”6
Mengapa fakta-fakta ini penting? Pikirkan
kesulitan para peneliti yang berpendapat bahwa kehidupan muncul secara kebetulan. Mereka telah menemukan beberapa asam amino
di meteorit yang juga terdapat dalam sel-sel
hidup. Melalui eksperimen yang dirancang
dan diatur dengan teliti dalam laboratorium,
mereka telah membuat molekul-molekul lain
yang lebih kompleks. Akhirnya, mereka berharap bisa membuat semua bagian yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel yang ”sederhana”. Situasi mereka bisa disamakan seperti
seorang ilmuwan yang mengambil unsur-unsur di alam; mengubahnya menjadi baja, plastik, silikon, dan kabel; lalu membuat sebuah
robot. Kemudian, ia memprogram robot itu
agar bisa menggandakan diri. Lantas, apa
yang ia buktikan? Paling-paling bahwa pribadi yang cerdas dapat menciptakan mesin
yang hebat.
Demikian pula, kalau pun para ilmuwan
akhirnya berhasil membuat sebuah sel, itu
memang prestasi yang luar biasa—tetapi, apakah mereka membuktikan bahwa sel dapat
terbentuk secara kebetulan? Yang terbukti
justru kebalikannya, bukan?
Bagaimana menurut Anda? Semua bukti ilmiah hingga saat ini menunjukkan bahwa kehidupan hanya dapat berasal dari kehidupan yang sudah ada. Untuk percaya bahwa
sebuah sel hidup yang ”sederhana” muncul
secara kebetulan dari zat-zat kimia yang tidak bernyawa, seseorang harus memercayai
sesuatu yang sama sekali tidak terbukti.
Mengingat fakta-fakta di atas, maukah
Anda percaya tanpa bukti? Sebelum menjawabnya, mari kita cermati bagaimana
sel terbentuk. Dengan demikian, Anda bisa
menyimpulkan apakah berbagai teori yang diajukan beberapa ilmuwan tentang asal mula
kehidupan itu benar atau sama seperti dongeng rekaan beberapa orang tua tentang asal
mula bayi.
Jika dibutuhkan pribadi yang cerdas untuk
menciptakan dan memprogram robot yang
tidak bernyawa, apa yang dibutuhkan untuk
menciptakan sebuah sel hidup, apalagi
seorang manusia?
RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI
˛
Fakta: Semua riset ilmiah menunjukkan bahwa
kehidupan tidak bisa muncul dari benda mati.
kukan eksperimen itu? Apakah ia menggambarkan
kebetulan semata atau pribadi yang cerdas?
Renungkan: Apa dasar ilmiah untuk mengatakan
bahwa sel-pertama muncul dari zat-zat kimia yang
tidak bernyawa?
˛ Fakta: Di laboratorium, para peneliti telah menciptakan kondisi lingkungan yang menurut mereka
merupakan kondisi pada awal sejarah bumi. Dalam
eksperimen ini, beberapa ilmuwan berhasil membuat sebagian molekul yang ada dalam makhluk
hidup.
Renungkan: Jika zat-zat kimia dalam eksperimen
itu menggambarkan lingkungan bumi zaman purba
dan molekul-molekul yang dihasilkan menggambarkan bahan dasar kehidupan, lalu siapa atau apa
yang digambarkan oleh sang ilmuwan yang mela-
˛
Fakta: Protein dan molekul RNA harus bekerja
sama agar sel bertahan hidup. Ilmuwan mengakui
bahwa kecil sekali kemungkinannya RNA terbentuk
secara kebetulan. Peluang terbentuknya bahkan
satu protein secara kebetulan luar biasa kecil. Jadi,
sungguh mustahil bahwa RNA dan protein bisa terbentuk secara kebetulan di tempat yang sama,
pada waktu yang sama, dan keduanya bisa bekerja
sama.
Renungkan: Mana yang membutuhkan lebih banyak iman—percaya bahwa jutaan bagian sel yang
terkoordinasi secara rumit muncul secara kebetulan atau percaya bahwa sel adalah hasil dari pikiran
yang cerdas?
1 BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA?
7
2
ADAKAH BENTUK KEHIDUPAN
YANG BENAR-BENAR
SEDERHANA?
Tubuh Anda adalah salah satu struktur yang
paling kompleks di alam semesta. Tubuh terdiri
dari kira-kira 100 triliun sel yang sangat kecil
—sel tulang, sel darah, sel otak, dan masih
banyak lagi.7 Sesungguhnya, ada lebih dari
200 jenis sel dalam tubuh Anda.8
Meskipun bentuk dan fungsinya luar biasa
beragam, sel-sel Anda bekerja sama sebagai
jaringan yang rumit dan terpadu. Jika
diperbandingkan, Internet yang memiliki jutaan
komputer dan kabel data berkecepatan tinggi
sangatlah lamban. Tidak ada benda ciptaan
manusia yang bisa bersaing dengan
kecanggihan teknis yang terlihat bahkan dalam
sel yang paling sederhana. Bagaimana asal
mula sel-sel yang membentuk tubuh manusia?
Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Semua sel hidup dapat digolongkan ke dalam
dua kategori utama—yang memiliki nukleus
dan yang tidak. Sel manusia, binatang, dan
tanaman memiliki nukleus, sedangkan sel
bakteri tidak. Sel yang bernukleus disebut
eukariotik, dan yang tidak bernukleus dikenal sebagai prokariotik. Karena sel prokariotik relatif tidak serumit sel eukariotik,
banyak yang berpendapat bahwa sel binatang dan tanaman pastilah berevolusi dari
sel bakteri.
Bahkan, banyak yang mengajarkan bahwa selama jutaan tahun, beberapa sel prokariotik yang ”sederhana” menelan sel lain
8
ASAL MULA KEHIDUPAN
SEL OTAK
SEL MATA
SEL TULANG
SEL OTOT
SEL DARAH MERAH
Mungkinkah lebih dari 200 jenis
sel dalam tubuh Anda terbentuk
secara kebetulan?
Mungkinkah sel yang ”sederhana” muncul
dari zat kimia yang tidak bernyawa?
tetapi tidak mencernanya. Menurut teori
itu, ”alam” yang tidak mempunyai kecerdasan selanjutnya menemukan cara untuk
tidak saja mengubah secara drastis fungsi
sel yang ditelan itu, tetapi juga menjaga sel
yang diadaptasi itu tetap berada dalam sel
”inang” yang bereplikasi.91
Apa yang Alkitab katakan? Alkitab menyatakan bahwa kehidupan di bumi adalah hasil karya suatu pikiran yang cerdas. Perhatikan logika Alkitab yang jelas, ”Tentu, setiap
rumah dibangun oleh seseorang, tetapi ia
yang membangun segala perkara adalah
Allah.” (Ibrani 3:4) Ayat lainnya mengatakan tentang Allah, ”Betapa banyak pekerjaanmu, oh, Yehuwa! Semuanya itu kaubuat
dengan hikmat. Bumi penuh dengan hasil
kerjamu. . . . Ada binatang bergerak yang
tidak terhitung banyaknya, makhluk-makhluk hidup, kecil maupun besar.”—Mazmur
104:24, 25.
Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Berkat kemajuan di bidang mikrobiologi, kini
kita dapat menjelajahi bagian dalam yang
menakjubkan dari sel-sel prokariotik paling
sederhana yang dikenal. Para ilmuwan pendukung evolusi berteori bahwa sel-sel hidup yang pertama pasti mirip dengan sel-sel
ini.10
Jika teori evolusi benar, teori itu seharusnya memberikan penjelasan yang masuk
akal tentang bagaimana sel pertama yang
”sederhana” terbentuk secara kebetulan. Sebaliknya, jika kehidupan diciptakan, seharusnya ada bukti rancangan yang kreatif bahkan pada makhluk yang paling kecil.
Nah, bagaimana kalau kita mengadakan
tur ke sebuah sel prokariotik? Sepanjang
1 Tidak ada eksperimen yang membuktikan bahwa peristiwa tersebut bisa terjadi.
tur ini, tanyakanlah kepada diri sendiri
apakah sel seperti ini bisa muncul secara
kebetulan.
DINDING PELINDUNG SEL
Untuk tur ini, Anda harus menciut hingga ratusan kali lebih kecil daripada titik di akhir kalimat ini. Lalu, Anda harus
melewati membran yang kuat namun lentur yang berfungsi seperti dinding bata di
sekeliling sebuah pabrik. Diperlukan sekitar 10.000 lapis membran ini untuk mencapai ketebalan selembar kertas. Tetapi, membran sel jauh lebih canggih daripada dinding
bata. Dalam hal apa?
Seperti dinding di sekeliling sebuah pabrik, membran sel melindungi isinya dari
lingkungan yang bisa berbahaya. Tetapi,
membran itu tidak padat sehingga sel bisa
”bernapas” karena molekul-molekul yang
kecil, seperti oksigen, bisa keluar masuk.
Namun, molekul-molekul yang lebih kompleks dan berpotensi merusak tidak dibiarkan masuk tanpa izin dari sel itu. Membran
juga menjaga agar molekul-molekul yang
berguna tidak meninggalkan sel. Bagaimana membran bisa melakukan semua fungsi
itu?
Bayangkan lagi sebuah pabrik. Pabrik
mungkin mempunyai petugas keamanan
yang memantau barang-barang yang keluar masuk melalui pintu-pintu pada dinding pabrik. Serupa halnya, membran sel
2 ADAKAH BENTUK KEHIDUPAN YANG BENAR-BENAR SEDERHANA?
9
3
2
4
1
Membran sel memiliki
”petugas keamanan”
yang hanya mengizinkan
zat tertentu keluar masuk
memiliki molekul-molekul protein khusus yang tertanam padanya yang berfungsi
seperti pintu dan petugas keamanan.
Beberapa dari protein-protein ini (1) memiliki lubang di tengah sehingga hanya molekul jenis tertentu yang bisa keluar dan masuk. Protein lain terbuka di salah satu sisi
membran sel (2) dan tertutup di sisi lainnya. Ada yang memiliki semacam dermaga (3) yang bentuknya cocok untuk zat tertentu. Sewaktu zat itu melekat, ujung lain
protein ini terbuka dan mengizinkan muatan itu melewati membran (4). Semua kegiatan ini berlangsung di permukaan sel yang
bahkan paling sederhana.
Sel menggunakan sebagian besar waktunya untuk membuat protein. Bagaimana
caranya? Pertama-tama, Anda melihat sel
membuat sekitar 20 jenis bahan dasar yang
disebut asam amino. Bahan-bahan dasar ini
dikirim ke ribosom (5), yang bisa disamakan seperti mesin otomatis yang merangkai berbagai asam amino itu dengan urutan
yang tepat untuk membentuk protein tertentu. Sebagaimana pabrik dikendalikan
oleh sebuah program komputer pusat, kebanyakan fungsi sel diatur oleh suatu ”program komputer”, atau kode, yang dikenal
sebagai DNA (6). Dari DNA, ribosom menerima salinan instruksi terperinci tentang
protein mana yang harus dibuat dan cara
membuatnya (7).
Apa yang terjadi selama pembuatan protein tak kalah memukau! Setiap protein melipat diri menjadi bentuk tiga dimensi yang
unik (8). Bentuk inilah yang menentukan
tugas khusus protein itu.1 Bayangkan ban
berjalan di pabrik tempat berbagai komponen mesin dirakit. Setiap komponen harus dibuat secara saksama supaya mesinnya
1 Enzim adalah contoh protein yang dibuat oleh sel. Setiap enzim dilipat secara khusus untuk mempercepat reaksi
kimia tertentu. Ratusan enzim bekerja sama untuk mengatur
kegiatan sel.
6
DI DALAM PABRIK
Bayangkan Anda telah diperbolehkan lewat oleh sang ”petugas keamanan” dan sekarang berada di dalam sel. Bagian dalam
sel prokariotik dipenuhi cairan yang kaya
nutrisi, garam, dan zat-zat lain. Sel menggunakan bahan-bahan mentah ini untuk menghasilkan produk yang dibutuhkannya. Tetapi, prosesnya tidak sembarangan. Seperti
pabrik yang efisien, sel mengorganisasi ribuan reaksi kimia agar berlangsung dengan
urutan yang spesifik dan menurut jadwal
yang tetap.
10
ASAL MULA KEHIDUPAN
7
8
5
berfungsi. Demikian pula, jika protein tidak
dibuat secara saksama dan dilipat menjadi bentuk yang tepat, protein itu tidak akan
berfungsi dengan baik, malah bisa merusak
sel.
Bagaimana protein menemukan jalan
dari tempat ia dibuat ke tempat ia dibutuhkan? Setiap protein yang dibuat oleh sel
dilengkapi semacam ”label alamat” yang
memastikan bahwa protein tersebut akan
dikirimkan ke tempat yang membutuhkannya. Meskipun ada ribuan protein yang dibuat dan dikirimkan setiap menit, tidak ada
yang salah alamat.
Mengapa fakta-fakta ini penting? Molekulmolekul kompleks dalam makhluk hidup
yang paling sederhana tidak dapat menggandakan diri tanpa bantuan. Di luar sel,
molekul bakal terurai. Di dalam sel, molekul tidak dapat menggandakan diri tanpa
bantuan molekul kompleks lainnya. Misalnya, enzim dibutuhkan untuk menghasilkan
molekul energi khusus yang disebut adenosin trifosfat (ATP), tetapi energi dari ATP
dibutuhkan untuk menghasilkan enzim. Demikian pula, DNA (molekul ini akan dibahas dalam bagian 3) dibutuhkan untuk
membuat enzim, tetapi enzim dibutuhkan
”pabrik” sel
Bagaimana Protein Dibuat
Seperti sebuah pabrik yang otomatis,
sel dipenuhi mesin-mesin yang
merakit dan mengirimkan
produk yang kompleks
SEBERAPA CEPATKAH SEL DAPAT
MENGGANDAKAN DIRI?
Bakteri tertentu dapat mereplikasi diri dalam waktu
20 menit. Setiap sel membuat salinan lengkap
”program komputer” pengendali, lalu membelah diri.
Seandainya bahan pembentuk yang tersedia tidak
terbatas, satu sel saja dapat memperbanyak diri
dalam kelipatan eksponensial. Dengan kecepatan
itu, hanya butuh dua hari untuk menghasilkan
gumpalan sel yang beratnya lebih dari 2.500 kali
lipat berat bumi.15 Sel yang lebih kompleks juga
dapat bereplikasi dengan cepat. Misalnya, sewaktu
Anda berkembang dalam kandungan, sel-sel otak
dibentuk dengan kecepatan yang mengagumkan,
250.000 sel per menit!16
Pabrik buatan manusia sering kali mengorbankan
mutu demi menghasilkan barang dengan cepat.
Jadi, bagaimana mungkin sel dapat menggandakan
diri dengan begitu cepat dan akurat seandainya sel
adalah produk peristiwa kebetulan yang tidak
diatur?
Jika pencakar langit ini pasti roboh karena fondasinya
tidak kuat, tidakkah teori evolusi pasti runtuh karena
tidak bisa menjelaskan asal mula kehidupan?
untuk membuat DNA. Selain itu, protein
lain hanya dapat dibuat oleh sel, tetapi sel
hanya dapat dibuat dengan protein.1
Pakar mikrobiologi Radu Popa tidak setuju dengan kisah penciptaan dalam Alkitab.
1 Sebagian sel dalam tubuh manusia terbuat dari sekitar
10.000.000.000 molekul protein11 yang jenisnya ada ratusan
ribu.12
RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI
˛
Fakta: Molekul-molekul sangat kompleks yang
membentuk sel—DNA, RNA, protein—tampaknya
dirancang untuk bekerja sama.
Renungkan: Menurut Anda, mana yang lebih mungkin?
Apakah evolusi tanpa kecerdasan membangun mesin
rumit yang digambarkan di halaman 10, atau apakah
mesin-mesin itu adalah hasil karya pikiran yang
cerdas?
˛
Fakta: Beberapa ilmuwan terkemuka mengatakan
bahwa bahkan sel yang ”sederhana” terlalu kompleks
untuk muncul secara kebetulan di bumi.
Renungkan: Jika beberapa ilmuwan mau berspekulasi
bahwa kehidupan berasal dari sumber di luar bumi,
apa dasar untuk menepis gagasan bahwa Allah-lah
Sumber itu?
12
ASAL MULA KEHIDUPAN
Namun, pada 2004, ia bertanya, ”Bagaimana alam bisa membuat kehidupan sedangkan kita gagal dalam eksperimen yang semua kondisinya terkendali?” 13 Ia juga
menyatakan, ”Sedemikian rumitnya berbagai mekanisme yang dibutuhkan agar sebuah sel hidup bisa berfungsi sehingga tampaknya mustahil semua itu muncul secara
serentak dan kebetulan.”14
Bagaimana menurut Anda? Teori evolusi
mencoba menjelaskan bahwa kehidupan
bisa muncul di bumi tanpa campur tangan
Allah. Namun, semakin banyak temuan
para ilmuwan tentang kehidupan, semakin kecil kemungkinan bahwa kehidupan
bisa muncul secara kebetulan. Untuk mengelak dari dilema ini, beberapa ilmuwan
pendukung evolusi berupaya membedakan
teori evolusi dengan pertanyaan tentang
asal mula kehidupan. Tetapi, apakah itu
masuk akal bagi Anda?
Teori evolusi bertumpu pada anggapan
bahwa sederetan panjang peristiwa kebetulan yang menguntungkan menghasilkan kehidupan pada awalnya. Lalu, menurut teori
itu, ada lagi sederetan peristiwa kebetulan yang tidak diatur yang menghasilkan semua makhluk hidup yang luar biasa beragam dan rumit. Namun, jika fondasi teori
itu hilang, apa jadinya teori-teori lain yang
dibangun di atas asumsi ini? Sebagaimana
gedung pencakar langit yang dibangun tanpa fondasi akan roboh, teori evolusi yang tidak bisa menjelaskan asal mula kehidupan
akan runtuh.
Setelah pembahasan singkat tentang
struktur dan fungsi sel yang ”sederhana”,
apa yang Anda lihat—bukti bahwa semua
itu terjadi secara kebetulan atau dirancang
dengan cemerlang? Jika Anda belum yakin juga, cermatilah ”program induk” yang
mengendalikan fungsi semua sel.
3
DARI MANA DATANGNYA
INSTRUKSI ITU?
Apa yang menentukan rupa Anda? Apa saja faktor penentu warna mata,
rambut, dan kulit Anda? Bagaimana dengan tinggi badan, perawakan,
atau kemiripan Anda dengan orang tua Anda? Mengapa ujung jari Anda
bisa memiliki bantalan empuk di satu sisi dan kuku yang keras sebagai
pelindung di sisi lainnya?
Pada zaman Charles Darwin, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
seperti itu masih misterius. Darwin sendiri terpesona bahwa ciri-ciri khas
satu generasi diteruskan ke generasi berikutnya, tetapi hanya sedikit
yang ia ketahui tentang hukum genetika, apalagi tentang mekanisme di
dalam sel yang mengatur hereditas. Namun, sekarang para biolog telah
puluhan tahun mempelajari genetika manusia dan instruksi terperinci
yang tertanam dalam molekul menakjubkan yang disebut DNA (asam
deoksiribonukleat). Tentu, pertanyaan utamanya adalah: Dari mana
datangnya instruksi itu?
Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Ba-
nyak biolog dan ilmuwan lain merasa bahwa
DNA dan instruksinya yang berbentuk kode
dihasilkan oleh berbagai kebetulan yang tidak diatur yang terjadi selama jangka waktu jutaan tahun. Menurut mereka, tidak ada
bukti bahwa struktur molekul ini atau informasi yang dibawa dan diteruskannya, serta
cara kerjanya, merupakan hasil rancangan.17
Apa yang Alkitab katakan? Alkitab menyiratkan bahwa pembentukan berbagai bagian tubuh kita—bahkan waktu pembentukannya—berkaitan dengan sebuah buku kiasan
yang berasal dari Allah. Perhatikan bagaimana Raja Daud diilhami untuk menggambarkan hal itu, dengan mengatakan tentang
Allah, ”Matamu melihat bahkan ketika aku
masih embrio, dan semua bagiannya tertulis dalam bukumu, sehubungan dengan harihari pada waktu semuanya itu dibentuk sebelum ada satu pun dari antaranya.”—Mazmur
139:16.
Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Jika
evolusi benar, paling tidak semestinya ada
kemungkinan yang masuk akal bahwa DNA
bisa muncul melalui serangkaian kebetulan. Jika Alkitab benar, semestinya ada bukti
yang kuat bahwa DNA merupakan hasil
karya pikiran yang cerdas dan menyukai
keteraturan.
Apabila dibahas dengan ungkapan yang
sangat sederhana, pokok tentang DNA cukup mudah dimengerti—dan sangat menarik. Jadi, mari kita berjalan-jalan lagi ke
3 DARI MANA DATANGNYA INSTRUKSI ITU?
13
dalam sebuah sel. Namun, kali ini kita akan
mengunjungi sel manusia. Bayangkan Anda
masuk ke sebuah museum yang dirancang
untuk mengajar Anda tentang cara kerja
sel tersebut. Seluruh museum merupakan
model dari sebuah sel manusia yang khas
—tetapi diperbesar sekitar 13.000.000
kali. Ukurannya sebesar gelanggang olahraga raksasa, yang bisa menampung sekitar
70.000 penonton.
Anda masuk ke museum dan terpukau
melihat tempat ini, yang penuh dengan berbagai bentuk dan struktur yang ganjil. Dekat bagian tengah sel terdapat nukleus, sebuah bola setinggi gedung 20 tingkat. Anda
berjalan mendekatinya.
Anda melewati pintu di kulit luar nukleus
itu, atau membrannya, lalu memandang ke
sekeliling. Sebagian besar ruangan ini diisi
oleh 46 kromosom. Kromosom yang identik saling berpasangan dan tingginya bervariasi; pasangan yang terdekat dengan Anda
setinggi gedung 12 tingkat (1). Setiap kromosom agak menyempit di bagian tengah,
sehingga tampak seperti sosis yang terikat di
tengahnya tetapi berdiameter seperti batang
pohon yang sangat besar. Anda melihat garis-garis horizontal seperti pita pada modelmodel kromosom itu. Seraya Anda mendekat, ternyata pada setiap pita itu terdapat
garis-garis vertikal. Di antara garis-garis vertikal itu masih ada garis-garis horizontal
yang lebih pendek (2). Apakah itu tumpukan buku? Bukan; itu adalah sisi luar gulungan-gulungan yang tersusun dengan rapat
membentuk tiang-tiang. Anda menarik salah satu gulungan hingga terlepas. Anda terkagum-kagum melihat bahwa gulungan itu
terbuat dari kumparan-kumparan yang lebih
kecil (3), yang juga tersusun dengan rapi. Di
dalam kumparan itulah terdapat benda utama dari semuanya—sesuatu yang mirip tali
yang luar biasa panjang. Apa itu?
STRUKTUR MOLEKUL
YANG MENGAGUMKAN
Untuk memudahkan, kita anggap saja bagian dari model kromosom ini sebagai se14
ASAL MULA KEHIDUPAN
utas tali yang tebalnya sekitar 2,6 sentimeter. Tali ini tergulung dengan rapat pada
sumbunya (4), sehingga membentuk kumparan dalam kumparan. Kumparan-kumparan ini melekat pada semacam penopang
sehingga tetap berada pada tempatnya. Papan petunjuk menjelaskan bahwa tali itu dikemas dengan sangat efisien. Jika Anda melepaskan tali dari setiap model kromosom
ini dan merentangkan semuanya, panjangnya dari ujung ke ujung mencapai setengah
keliling bumi!1
Sebuah buku sains menyebut sistem pengemasan yang efisien ini ”prestasi teknik
yang luar biasa”.18 Apakah menurut Anda
kedengarannya masuk akal jika dikatakan
bahwa tidak ada pakar teknik di balik prestasi ini? Jika museum ini memiliki toko
1 Buku Molecular Biology of the Cell menggunakan skala
yang berbeda. Dikatakan bahwa jika kita mencoba mengemas tali-tali yang panjang ini ke dalam nukleus sel, itu sama
dengan mencoba menjejalkan 40 kilometer benang yang sangat halus ke dalam sebuah bola tenis—tetapi sedemikian
rapi dan teraturnya sehingga setiap bagian dari benang itu
bisa diambil dengan mudah.
1
1
besar yang menjual jutaan barang dan
semuanya itu tertata sedemikian rapinya sehingga Anda bisa menemukan barang apa
pun dengan mudah, apakah Anda akan
menganggap bahwa tidak ada yang menata tempat tersebut? Tentu saja tidak! Padahal, keteraturan demikian tidak ada
apa-apanya dibanding keteraturan dalam
kromosom.
Papan petunjuk di museum itu mengundang Anda untuk mengambil seutas tali ini
dan mengamatinya dengan cermat (5). Seraya memegangnya, Anda melihat bahwa
ini bukan tali biasa. Tali ini tersusun dari
dua utas benang yang dipilin. Kedua benang
itu dihubungkan dengan batang-batang kecil yang jaraknya sama. Tali itu tampak seperti tangga yang dipilin hingga menyerupai
tangga spiral (6). Anda pun tersadar: Anda
sedang memegang model molekul DNA
—salah satu misteri besar kehidupan!
Satu molekul DNA, yang dikemas dengan rapi berikut sumbu dan penopangnya,
membentuk satu kromosom. Anak tangganya dikenal sebagai pasangan basa (7) .
Apa fungsi semuanya ini? Sebuah papan
petunjuk menyediakan penjelasan yang
sederhana.
SISTEM PENYIMPANAN INFORMASI
TERHEBAT
Menurut papan petunjuk, kunci untuk
memahami DNA ada pada anak tangganya, yakni batang-batang penghubung
kedua sisi tangga tersebut. Bayangkan tangga itu dibelah dua. Pada setiap sisi terdapat
5
”prestasi teknik”
Bagaimana DNA Dikemas
2
Mengemas DNA ke dalam nukleus adalah
prestasi teknik yang mengagumkan
—ibarat menjejalkan 40 kilometer
benang yang sangat halus ke
dalam sebuah bola tenis
3
6
4
7
batang-batang anak tangga yang mencuat.
Hanya ada empat jenis batang. Ilmuwan menamainya A, T, G, dan C. Mereka terpukau
sewaktu mengetahui bahwa urutan huruf
itu ternyata menyampaikan informasi dalam
bentuk kode.
Anda mungkin tahu bahwa kode Morse
diciptakan pada abad ke-19 agar orang bisa
berkomunikasi melalui telegraf. Kode itu
hanya berupa dua ”huruf”—titik dan garis.
Sekalipun demikian, kode itu bisa digunakan untuk menyampaikan tak terhitung banyaknya kata atau kalimat. Nah, kode dalam DNA terdiri dari empat huruf. Dengan
urutan tertentu, huruf-huruf itu—A, T, G,
dan C—membentuk ”kata” yang disebut kodon. Kodon tersusun menjadi ”cerita” yang
disebut gen. Setiap gen rata-rata memuat
27.000 huruf. Gen-gen ini berikut spasispasi panjang di antaranya tergabung menjadi semacam pasal—satu kromosom. Dibutuhkan 23 kromosom untuk membentuk
satu ”buku” yang lengkap—genom, atau
seluruh informasi genetik suatu organisme.1
Genom bisa disamakan dengan buku
yang sangat tebal. Berapa banyak informasi
yang dimuat di dalamnya? Secara keseluruhan, genom manusia terdiri dari sekitar
tiga miliar pasangan basa, atau anak tangga, pada tangga DNA.19 Bayangkan satu
set ensiklopedia yang setiap jilidnya setebal lebih dari seribu halaman. Dibutuhkan 428 jilid seperti itu untuk memuat informasi dalam genom. Karena ada salinan
yang kedua dalam setiap sel, dibutuhkan
856 jilid. Seandainya Anda disuruh mengetikkan genom itu sendirian, Anda harus bekerja sepenuh waktu—lima hari seminggu
tanpa cuti—selama kira-kira 80 tahun!
Tentu saja, semua yang Anda ketik itu tidak akan berguna untuk tubuh Anda. Bagaimana Anda bisa memasukkan ratusan jilid
buku yang tebal itu ke dalam setiap sel mikroskopis di tubuh Anda, yang jumlahnya
100 triliun? Memadatkan informasi sebanyak itu sungguh di luar kesanggupan kita.
1 Setiap sel memuat dua salinan lengkap genom, semuanya 46 kromosom.
16
ASAL MULA KEHIDUPAN
Seorang profesor biologi molekuler dan
sains komputer menyatakan, ”Satu gram
DNA, yang jika dikeringkan volumenya hanya sekitar satu sentimeter kubik, dapat menyimpan informasi setara kira-kira satu triliun CD [compact disc].”20 Artinya? Ingatlah,
DNA memuat gen, instruksi untuk membangun satu tubuh manusia yang unik. Setiap sel memiliki serangkaian instruksi yang
lengkap. Sedemikian padatnya informasi
dalam DNA sehingga satu sendok teh DNA
bisa memuat instruksi untuk membangun
sekitar 350 kali lipat jumlah manusia yang
hidup sekarang! DNA untuk tujuh miliar
orang yang hidup di bumi sekarang hanyalah seperti lapisan yang sangat tipis pada
sendok teh itu.21
BUKU TANPA PENGARANG?
Meskipun teknologi sudah sangat maju,
belum ada alat penyimpanan informasi
buatan manusia yang mendekati kapasitas tersebut. Namun, compact disc bisa digunakan sebagai pembanding. Pikirkan: Sekeping compact disc mungkin membuat kita
terkesan karena bentuknya yang simetris,
replikasi
Bagaimana DNA Disalin
– Bagian mesin enzim ini membelah DNA
menjadi dua untaian terpisah
— Bagian mesin ini mengambil seuntai
DNA sebagai pola untuk menciptakan
untaian ganda
˜ Penjepit geser berbentuk cincin yang
menuntun dan menstabilkan
mesin enzim
™ Dua untaian lengkap DNA terbentuk
permukaannya yang mengilap, dan rancangannya yang efisien. Kita melihat bukti
yang jelas bahwa ada orang cerdas yang
membuatnya. Tetapi, bagaimana jika keping itu memuat informasi—bukan data
acak yang tidak berguna, melainkan instruksi yang terperinci dan jelas untuk membangun, memelihara, dan memperbaiki
mesin yang rumit? Informasi itu tidak mengubah berat atau ukuran keping CD tersebut.
Namun, informasi itulah fitur terpentingnya. Tidakkah instruksi tertulis itu meyakinkan Anda bahwa pasti ada pribadi cerdas
yang membuatnya? Kalau ada tulisan, pasti
ada penulisnya, bukan?
Tidaklah berlebihan untuk menyamakan
DNA dengan sekeping compact disc atau sebuah buku. Malah, sebuah buku tentang genom menyatakan, ”Gagasan bahwa genom
adalah buku bukan cuma metafora. Memang demikianlah kenyataannya. Sebuah
buku adalah informasi digital . . . Begitu pula genom.” Penulisnya menambahkan,
”Genom adalah buku yang sangat pintar,
karena dalam kondisi yang tepat, ia da-
pat memfotokopi sekaligus membaca dirinya sendiri.”22 Itulah aspek penting lain dari
DNA.
MESIN YANG AKTIF
Seraya Anda berdiri di keheningan, Anda
bertanya-tanya apakah nukleus dalam sel
sama senyapnya seperti museum. Lalu,
Anda melihat alat peraga lain. Di atas sebuah kotak kaca yang berisi seuntai model
DNA terdapat tanda ”Tekan Tombol untuk
Peragaan”. Anda menekan tombolnya, dan
terdengar suara narator, ”DNA memiliki
setidaknya dua tugas yang sangat penting.
Yang pertama disebut replikasi. DNA harus disalin agar setiap sel baru memiliki salinan lengkap informasi genetik yang sama.
Amatilah simulasi berikut.”
Dari balik pintu di salah satu ujung peraga itu muncul sebuah mesin yang kelihatannya rumit. Itu sebenarnya adalah sekumpulan robot yang saling terhubung. Mesin
itu mendekati DNA, menempelkan diri padanya, dan mulai menyusuri DNA seperti
3
4
3
2
Seandainya DNA seukuran
rel kereta api, maka mesin
enzim bergerak dengan
kecepatan lebih dari
80 kilometer per jam
1
3
4
2
17
Satu gram DNA memuat
informasi setara satu triliun CD
kereta api di relnya. Gerakannya terlalu cepat untuk mata Anda, tetapi Anda bisa melihat bahwa di belakangnya kini terdapat, bukan lagi satu, melainkan dua utas tali DNA
yang lengkap.
Sang narator menjelaskan, ”Ini adalah
peragaan yang sangat disederhanakan tentang proses replikasi DNA. Sekelompok
mesin molekuler yang disebut enzim bergerak menyusuri DNA, mula-mula membelahnya menjadi dua, lalu menggunakan
setiap untaian sebagai pola untuk membuat untaian pelengkap yang baru. Kami
tidak bisa menunjukkan semua bagian
yang terkait—seperti alat kecil yang melaju di depan mesin replikasi dan memotong salah satu untaian DNA sehingga
DNA dapat berputar dengan bebas dan tidak terpilin terlalu ketat. Kami juga tidak
bisa memperlihatkan bagaimana DNA diperiksa beberapa kali. Kekeliruan bisa dideteksi dan dikoreksi dengan tingkat keakuratan yang mengagumkan.”—Lihat gambar di
halaman 16 dan 17.
Sang narator melanjutkan, ”Yang bisa
kami perlihatkan dengan jelas adalah kecepatannya. Anda lihat robot ini bergerak dengan sangat cepat, bukan? Nah, mesin enzim yang asli bergerak menyusuri ’rel’ DNA
dengan kecepatan sekitar 100 anak tangga,
atau pasangan basa, setiap detik.23 Seandainya ’rel’ itu seukuran rel kereta api, maka
3
18
’mesin’ ini bergerak dengan kecepatan lebih
dari 80 kilometer per jam. Pada bakteri, mesin replikasi mini ini dapat bergerak sepuluh
kali lebih cepat! Pada sel manusia, ratusan
mesin replikasi ini bekerja di berbagai lokasi
sepanjang ’rel’ DNA. Mesin-mesin itu menyalin seluruh genom hanya dalam waktu
delapan jam.”24 (Lihat kotak ”Molekul yang
Dapat Dibaca dan Disalin”, di halaman 20.)
”MEMBACA” DNA
Robot-robot replikasi DNA itu meninggalkan ruangan dan muncullah mesin lain.
Mesin ini juga menyusuri DNA, tetapi dengan lebih lambat. Anda melihat tali DNA
itu masuk ke mesin ini melalui ujung yang
satu dan keluar dari ujung lainnya—tanpa
perubahan. Tetapi, ada satu untaian baru
yang keluar dari lubang lain pada mesin itu,
mirip ekor yang semakin panjang. Apa yang
sedang terjadi?
Sekali lagi, sang narator menjelaskan,
”Tugas DNA yang kedua disebut transkripsi. DNA tidak pernah meninggalkan
rumahnya yang aman, yakni nukleus. Jadi,
bagaimana gen-gennya—resep untuk membuat semua protein pembentuk tubuh
Anda—bisa dibaca dan digunakan? Nah,
mesin enzim ini mencari lokasi di sepanjang DNA di mana sebuah gen telah diaktifkan oleh sinyal kimiawi dari luar nukleus
sel. Lalu, mesin ini menggunakan molekul
yang disebut RNA (asam ribonukleat) untuk membuat salinan gen itu. RNA tampak sangat mirip dengan seuntai DNA, tetapi sebenarnya berbeda. Tugasnya adalah
mengambil informasi berbentuk kode di dalam gen. RNA memperoleh informasi itu sewaktu berada dalam mesin enzim tadi, lalu
keluar dari nukleus dan bergerak menuju salah satu ribosom, dan informasi itu kemudian digunakan untuk membangun sebuah
protein.”
Seraya menyaksikan peragaan itu, Anda
terkagum-kagum. Anda sangat terkesan dengan museum ini dan kejeniusan orangorang yang merancang serta membangun
mesin-mesinnya. Tetapi, bagaimana seandainya seluruh tempat ini berikut isinya
bisa diaktifkan untuk menunjukkan ribuan tugas yang dilaksanakan dalam sel ma-
nusia secara serempak pada waktu bersamaan? Pastilah, itu tontonan yang sangat
memukau!
Namun, Anda sadar bahwa semua proses yang dilaksanakan oleh mesin-mesin rumit yang sangat kecil ini sebenarnya sedang
bekerja saat ini juga dalam 100 triliun sel
di tubuh Anda! DNA Anda sedang dibaca,
menyediakan petunjuk untuk membangun
ratusan ribu jenis protein pembentuk tubuh
Anda—enzim, jaringan, organ, dan seterusnya. Saat ini juga, DNA Anda sedang disalin dan diperiksa sehingga ada serangkaian
instruksi yang siap dibaca lagi dalam setiap
sel yang baru.
transkripsi
Bagaimana DNA ”Dibaca”
– DNA diurai di sini. Untaian yang terbuka meneruskan
informasi ke RNA
— RNA ”membaca” DNA, mengambil kode dalam gen.
Kode DNA memberi tahu mesin transkripsi di mana
transkripsi mulai dan berakhir
˜ RNA yang sudah berisi informasi keluar dari nukleus
sel lalu menuju ribosom untuk meneruskan instruksi
tentang cara membangun protein yang kompleks
™ Mesin transkripsi
1
4
2
19
MOLEKUL YANG DAPAT DIBACA DAN DISALIN
C
G
T
A
C
Bagaimana DNA dapat dibaca dan disalin dengan begitu
akurat? Keempat basa kimiawi pada tangga DNA—A, T, G,
dan C—membentuk anak tangga dengan pasangan yang selalu
sama: A dengan T, dan G dengan C. Jika salah satu sisi anak
tangga adalah A, sisi lainnya pasti T; G selalu berpasangan dengan
C. Jadi, jika Anda memiliki salah satu sisi tangga, Anda tahu seperti
apa sisi tangga lainnya. Apabila satu sisi tangga berisi GTCA, sisi
lainnya pasti berisi CAGT. Belahan anak-anak tangga itu panjangnya
berbeda-beda, tetapi sewaktu dipertemukan dengan pasangannya,
terbentuklah anak tangga yang lengkap dengan panjang yang
sama.
Penemuan fakta itu menuntun ilmuwan ke terobosan lain
tentang molekul yang mengagumkan ini: DNA sangat sempurna
untuk disalin berulang-ulang. Mesin enzim yang mereplikasi DNA
mengambil unit-unit berisi empat zat kimia itu yang melayang bebas
dalam nukleus, lalu menggunakannya untuk melengkapi setiap
anak tangga pada untaian DNA yang sudah terbelah.
G
Jadi, molekul DNA sebenarnya mirip dengan buku yang dibaca dan
disalin berulang-ulang. Selama rata-rata masa hidup manusia, DNA
disalin sekitar 10.000.000.000.000.000 kali, dengan keakuratan
yang menakjubkan.28
T
A
G
C
MENGAPA FAKTA-FAKTA INI PENTING?
Sekali lagi, tanyailah diri sendiri, ’Dari mana datangnya semua instruksi ini?’ Menurut Alkitab,
”buku” ini dan tulisannya adalah karya Pengarang
adimanusiawi. Apakah kesimpulan itu ketinggalan
zaman dan tidak ilmiah?
Pertimbangkan: Sanggupkah manusia membangun museum yang digambarkan di atas? Mereka
bakal menghadapi segudang kesulitan. Masih banyak sekali yang belum diketahui tentang genom
manusia dan cara kerjanya. Ilmuwan masih mencoba mencari tahu di mana letak semua gen dan apa
yang dilakukannya. Dan, gen hanyalah bagian kecil dari untaian DNA. Bagaimana dengan spasispasi panjang yang tidak berisi gen? Ilmuwan menyebut bagian itu DNA sampah, tetapi belum lama
ini mereka meralat pendapat tersebut. Bagian-bagian
itu bisa jadi mengendalikan bagaimana dan sejauh
mana gen-gen digunakan. Dan, andai pun ilmuwan
sanggup menciptakan model lengkap DNA berikut
mesin-mesin yang menyalin serta memeriksanya,
sanggupkah mereka membuatnya berfungsi
seperti DNA yang asli?
Ilmuwan terkenal bernama Richard
Feynman meninggalkan catatan ini di papan tulis tak lama sebelum kematiannya,
”Apa yang tidak dapat saya ciptakan, tidak
saya pahami.”25 Kejujuran dan kerendahan
hatinya benar-benar patut dipuji, dan pernyataannya jelas berlaku dalam hal DNA.
Ilmuwan tidak dapat menciptakan DNA dengan semua mesin replikasi dan transkripsinya; mereka pun tidak dapat sepenuhnya
memahami DNA. Namun, ada yang dengan
tegas mengaku tahu bahwa semuanya itu
muncul melalui kebetulan dan kecelakaan
yang tidak diatur. Apakah bukti yang telah
Anda perhatikan benar-benar mendukung
kesimpulan tersebut?
Beberapa orang yang terpelajar telah menyimpulkan bahwa bukti-bukti menunjuk
ke arah yang berbeda. Misalnya, Francis
Crick, ilmuwan yang turut menemukan
struktur pilinan ganda DNA, menyimpulkan bahwa molekul ini sangat terorganisasi
sehingga mustahil muncul melalui peristiwa
yang tidak diatur. Menurutnya, makhlukmakhluk cerdas dari ruang angkasa mungkin telah mengirimkan DNA ke bumi agar
kehidupan dapat muncul di sini.26
Belum lama ini, filsuf ternama Antony
Flew, yang mendukung ateisme selama 50 tahun, mengubah pandangannya 180 derajat.
Pada usia 81 tahun, ia mulai menyatakan keyakinan bahwa pasti ada suatu kecerdasan di
balik penciptaan kehidupan. Mengapa pandangannya berubah? Penelitian DNA. Sewaktu ditanya apakah pandangannya yang
baru itu mungkin akan sulit diterima para ilmuwan, Flew dilaporkan menjawab, ”Sayang sekali. Sepanjang hidup, saya telah dibimbing oleh prinsip . . . ikuti bukti yang ada,
ke mana pun arahnya.”27
Bagaimana menurut Anda? Apa yang ditunjukkan oleh bukti yang ada? Bayangkan
Anda menemukan ruang komputer di pusat sebuah pabrik. Komputer itu menjalan-
kan program induk yang rumit untuk mengarahkan semua kegiatan di pabrik tersebut.
Bukan itu saja, program tersebut terus-menerus mengirimkan instruksi tentang cara
membangun serta memelihara setiap mesin di sana, dan program itu membuat salinan dirinya sekaligus memeriksanya. Apa
yang Anda simpulkan dari bukti itu? Apakah komputer itu dan programnya membuat dirinya sendiri, atau keduanya adalah hasil karya pikiran yang cerdas dan
menyukai keteraturan? Jawabannya jelas
sekali.
RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI
˛ Fakta: DNA dikemas dalam kromosom dengan cara
yang begitu efisien sehingga disebut sebagai ”prestasi
teknik”.
Renungkan: Bagaimana mungkin keteraturan dan
pengorganisasian tersebut muncul secara kebetulan
tanpa diatur?
˛ Fakta: Kapasitas DNA untuk menyimpan informasi
masih belum ada tandingannya pada era komputer
sekarang ini.
Renungkan: Jika teknisi komputer saja tidak sanggup
menghasilkan hal itu, bagaimana mungkin materi yang
tidak berakal bisa menghasilkan hal itu dengan
sendirinya?
˛ Fakta: DNA memuat semua instruksi yang diperlukan
untuk membangun tubuh manusia yang unik dan
memeliharanya sepanjang hidupnya.
Renungkan: Mungkinkah ada tulisan tanpa penulis,
dan program tanpa pemrogram?
˛ Fakta: Agar berfungsi, DNA harus disalin, dibaca, dan
diperiksa oleh sekumpulan mesin molekuler yang rumit
yang disebut enzim, yang harus bekerja sama dengan
keakuratan dan ketepatan waktu yang tinggi.
Renungkan: Apakah Anda percaya bahwa mesin yang
luar biasa rumit dan dapat diandalkan bisa muncul
secara kebetulan? Tanpa bukti yang kuat, tidakkah
kepercayaan seperti itu sama dengan iman yang
membabi buta?
21
4
APAKAH SEMUA KEHIDUPAN BERASAL
DARI LELUHUR YANG SAMA?
Darwin mengira bahwa kalau ditelusuri, semua kehidupan memiliki
leluhur yang sama. Ia membayangkan bahwa sejarah kehidupan di
bumi mirip sebuah pohon yang sangat besar. Belakangan, yang
lain percaya bahwa ”pohon kehidupan” ini awalnya adalah batang
tunggal berupa sel-sel pertama yang sederhana. Spesies-spesies
baru bercabang dari batang itu dan terus terbagi menjadi
dahan-dahan, atau famili tumbuhan dan binatang, lalu menjadi
ranting-ranting, yakni semua spesies dalam famili tumbuhan dan
binatang yang hidup sekarang. Itukah yang sebenarnya terjadi?
Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Banyak yang memberikan kesan bahwa catatan fosil mendukung teori tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa karena semua
makhluk hidup menggunakan ”bahasa komputer”, atau DNA, yang sama, maka semua
kehidupan pastilah berevolusi dari leluhur
yang sama.
Apa yang Alkitab katakan? Catatan dalam
buku Kejadian menyatakan bahwa tumbuhan, makhluk laut, binatang darat, dan
burung diciptakan ”menurut jenisnya”. (Kejadian 1:12, 20-25) Uraian ini membuka peluang adanya variasi dalam setiap ”jenis”,
tetapi menyiratkan adanya batasan permanen yang memisahkan jenis-jenis itu.
Dari kisah penciptaan dalam Alkitab, kita
juga bisa mengantisipasi bahwa jenis-jenis makhluk baru dalam catatan fosil akan
muncul secara tiba-tiba dan sudah terbentuk
sepenuhnya.
Apa yang tersingkap dari bukti-bukti?
Apakah bukti yang ada mendukung uraiAWAL SEJARAH BUMI
22
an peristiwa menurut Alkitab, atau apakah Darwin yang benar? Apa yang tersingkap dari berbagai temuan selama 150 tahun
terakhir?
POHON DARWIN DITEBANG
Pada tahun-tahun belakangan ini, ilmuwan telah berhasil membandingkan kodekode genetik dari puluhan organisme bersel
tunggal serta tumbuhan dan binatang. Mereka berasumsi bahwa pembandingan tersebut akan meneguhkan adanya pencabangan
dari ”pohon kehidupan” yang dikemukakan
oleh Darwin. Namun, kenyataannya tidak
demikian.
Apa yang tersingkap dari riset itu? Pada
1999, biolog Malcolm S. Gordon menulis,
”Kehidupan tampaknya memiliki banyak
asal usul. Dasar pohon kehidupan universal
tampaknya bukanlah akar tunggal.” Adakah
bukti bahwa semua cabang utama kehidupan terhubung ke batang tunggal, seperti yang
Darwin percayai? Gordon melanjutkan,
WAKTU
1
”Versi tradisional teori satu leluhur tampaknya tidak berlaku atas dunia-dunia [flora dan
fauna] yang sekarang diakui. Itu agaknya tidak berlaku atas kebanyakan filum, mungkin malah semuanya, dan agaknya juga tidak berlaku atas banyak kelas dalam
filum.”291
Hasil riset terbaru tetap saja bertentangan dengan teori Darwin tentang satu leluhur. Misalnya, pada 2009, sebuah artikel
dalam majalah New Scientist mengutip katakata ilmuwan pendukung evolusi Eric Bapteste, ”Kita sama sekali tidak punya bukti
bahwa pohon kehidupan itu benar-benar
ada.”30 Artikel yang sama mengutip katakata biolog pendukung evolusi Michael
Rose, ”Pohon kehidupan sedang dikubur secara senyap, kita semua tahu itu. Yang masih sulit diterima adalah bahwa seluruh pandangan fundamental kita tentang biologi
perlu diubah juga.”312
BAGAIMANA DENGAN CATATAN FOSIL?
Banyak ilmuwan menggunakan catatan
fosil untuk mendukung gagasan bahwa kehidupan muncul dari satu sumber. Misalnya,
mereka berargumen bahwa catatan fosil
mendokumentasikan teori bahwa ikan menjadi amfibi dan reptilia menjadi mamalia.
Namun, apa yang sebenarnya diperlihatkan
oleh bukti fosil?
”Bukannya menemukan kehidupan yang
muncul secara bertahap,” kata paleontolog
pendukung evolusi, David M. Raup, ”apa
1 Istilah biologi filum memaksudkan sekelompok besar binatang yang memiliki rancang tubuh yang sama dan khas.
Salah satu cara ilmuwan mengklasifikasi semua makhluk hidup adalah dengan sistem tujuh-tahap, dan setiap tahap lebih
spesifik daripada tahap sebelumnya. Tahap pertama adalah
dunia (kingdom), kategori yang paling luas. Berikutnya filum,
kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Misalnya, kuda dikategorikan sebagai berikut: dunia, Animalia; filum, Chordata;
kelas, Mammalia; ordo, Perissodactyla; famili, Equidae; genus, Equus; spesies, Caballus.
2 Patut dicatat bahwa baik artikel New Scientist tersebut,
Bapteste, maupun Rose tidak menyiratkan bahwa teori evolusi itu salah. Sebaliknya, maksud mereka adalah bahwa pohon kehidupan yang Darwin kemukakan itu, yang merupakan salah satu fondasi teorinya, tidak didukung oleh bukti.
Ilmuwan seperti mereka masih mencari penjelasan lain seputar evolusi.
yang sebenarnya ditemukan para geolog
zaman Darwin dan sekarang adalah catatan yang sangat tidak merata atau tidak terpola; maksudnya, spesies dalam urutan
itu muncul hampir seketika, hanya sedikit
atau sama sekali tidak berubah selama eksistensinya dalam catatan itu, lalu tiba-tiba
menghilang dari catatan.”32
Dalam kenyataannya, sebagian besar fosil menunjukkan kestabilan di antara berbagai jenis makhluk selama jangka waktu yang
panjang. Bukti tidak memperlihatkan bahwa mereka berevolusi dari satu jenis menjadi jenis lain. Rancang tubuh yang unik muncul secara tiba-tiba. Ciri-ciri yang baru juga
muncul secara tiba-tiba. Misalnya, kelelawar yang memiliki sonar dan sistem ekolokasi muncul tanpa ada kaitan yang jelas
dengan leluhur yang lebih primitif.
Malah, dari antara semua divisi utama kehidupan binatang, lebih dari separuh tampaknya muncul dalam periode yang relatif
singkat. Karena banyak bentuk kehidupan
yang baru dan khas muncul secara mendadak dalam catatan fosil, para paleontolog
menyebut periode ini ”ledakan Kambrium”.
Kapan periode Kambrium itu?
Mari kita berasumsi bahwa perkiraan
para peneliti itu akurat. Jika demikian, sejarah bumi dapat digambarkan sebagai garis
waktu sepanjang lapangan sepak bola (1).
Pada skala itu, berjalanlah sejauh kira-kira
tujuh per delapan panjang lapangan dan
Anda pun tiba di periode yang dinamakan
Kambrium (2) oleh para paleontolog. Pada
sepenggal kecil periode itu, divisi-divisi utama binatang bermunculan dalam catatan fosil. Seberapa tiba-tibakah pemunculan mereka? Seraya Anda meneruskan langkah
Anda, semua makhluk yang berbeda itu bermunculan dalam rentang kurang dari satu
langkah!
Munculnya beragam bentuk kehidupan
ini dalam waktu yang relatif tiba-tiba membuat beberapa peneliti yang mendukung
evolusi mempertanyakan versi tradisional
”LEDAKAN KAMBRIUM”
SEKARANG
23
2
DALAM
BEBERAPA
BUKU
PELAJARAN
SKALA UKURAN
SEBENARNYA
Mengapa beberapa buku pelajaran memodifikasi
skala fosil-fosil yang menurut mereka berurutan?
teori Darwin. Misalnya, dalam suatu wawancara
pada 2008, biolog pendukung evolusi Stuart
Newman membahas perlunya teori evolusi yang
baru untuk menjelaskan munculnya bentuk kehidupan yang baru secara tiba-tiba. Ia berkata, ”Mekanisme ala Darwin yang digunakan untuk menjelaskan semua perubahan evolusi, menurut saya,
akan dianggap sekadar salah satu mekanisme—bahkan mungkin bukan yang terpenting untuk memahami makroevolusi, yakni evolusi transisi utama
jenis-jenis tubuh.”33
”BUKTI” YANG BERMASALAH
Namun, bagaimana dengan fosil yang digunakan
untuk memperlihatkan bahwa ikan berubah menjadi amfibi, dan reptilia menjadi mamalia? Apakah fosil itu menyediakan bukti yang kuat tentang
proses evolusi? Saat diteliti dengan lebih saksama,
tampaklah beberapa problem.
Pertama, skala ukuran makhluk-makhluk dalam urutan reptilia-menjadi-mamalia adakalanya
disalahgambarkan dalam buku pelajaran. Ukuran makhluk-makhluk itu sebenarnya tidak mirip,
tetapi ada yang sangat besar dan ada yang kecil.
Kedua, tantangan yang lebih serius adalah tidak adanya bukti bahwa makhluk-makhluk itu entah bagaimana saling berkaitan. Berbagai
spesimen yang ditempatkan dalam urutan
itu umumnya hidup terpisah selama jutaan tahun, menurut perkiraan para peneliti. Mengenai rentang waktu yang memisahkan kebanyakan fosil ini, zoolog
Henry Gee mengatakan, ”Interval waktu yang memisahkan fosil-fosil itu sedemikian panjangnya sehingga kita tidak
dapat memastikan kaitan yang mungkin
ada di antara mereka dari segi leluhur dan
keturunan.”341
Sewaktu mengomentari fosil ikan dan amfibi,
biolog Malcolm S. Gordon menyatakan bahwa fosil-fosil yang ditemukan hanya mewakili sejumlah kecil, ”malah mungkin tidak cocok untuk
1 Henry Gee tidak menyiratkan bahwa teori evolusi salah. Melalui
komentarnya, ia ingin menunjukkan bahwa apa yang dapat dipelajari
dari catatan fosil itu terbatas.
mewakili, sampel keragaman hayati yang
ada dalam kelompok-kelompok itu pada
periode tersebut”. Ia selanjutnya berkata,
”Kalau pun organisme yang spesifik itu memang relevan dengan perkembangan selanjutnya, mustahil mengetahui sejauh mana
relevansinya, atau apa hubungan di antara
mereka.”351
APA SEBENARNYA ISI ”FILM” ITU?
Sebuah artikel yang diterbitkan dalam
National Geographic pada 2004 mengibaratkan catatan fosil dengan ”film tentang evolusi yang 999 dari setiap 1.000
potongan gambarnya telah hilang di ruang
penyuntingan”.36 Pikirkan implikasi ilustrasi
itu.
Bayangkan Anda menemukan 100 potongan gambar dari sebuah film terkenal
yang aslinya memiliki 100.000 potongan.
Bagaimana Anda dapat menentukan alur
ceritanya? Boleh jadi, Anda sudah punya
gagasan sendiri, tetapi bagaimana jika hanya 5 dari 100 potongan itu yang dapat disusun untuk mendukung alur pilihan Anda,
sedangkan 95 potongan lainnya mengisahkan cerita yang sangat berbeda? Apakah masuk akal untuk menegaskan bahwa
gagasan Anda tentang film itu benar kare1 Malcolm S. Gordon mendukung ajaran evolusi.
Bukti fosil yang aktual memperlihatkan tidak
adanya hubungan
na kelima potongan itu? Mungkinkah Anda
yang menyusun kelima potongan itu sedemikian rupa agar cocok dengan teori Anda?
Tidakkah lebih masuk akal untuk membiarkan ke-95 potongan lainnya memengaruhi
opini Anda?
”Mengambil sederetan fosil dan menyatakan
bahwa itu membentuk suatu silsilah bukanlah
hipotesis ilmiah yang dapat diuji, melainkan
pernyataan yang kebenarannya sama dengan
dongeng pengantar tidur—enak didengar dan
mungkin menambah pengetahuan, tetapi tidak
ilmiah.”—In Search of Deep Time—Beyond the
Fossil Record to a New History of Life,
oleh Henry Gee, hlm. 116-117
Apa kaitan ilustrasi itu dengan cara para
evolusionis memandang catatan fosil? Selama bertahun-tahun, para peneliti tidak
mengakui bahwa hampir semua fosil—ke-95
potongan film itu—memperlihatkan bahwa
spesies hanya mengalami sangat sedikit perubahan seraya waktu berlalu. Mengapa mereka bungkam tentang bukti sepenting itu?
Penulis Richard Morris mengatakan, ”Tampaknya para paleontolog telah menganut gagasan ortodoks tentang perubahan evolusi
secara bertahap dan berkukuh padanya, sekalipun mereka menemukan bukti yang
4 APAKAH SEMUA KEHIDUPAN BERASAL DARI LELUHUR YANG SAMA?
25
Mamalia
Burung
Reptilia
Amfibi
Ikan bertulang sejati
Ikan bertulang rawan
Ikan perisai berahang (punah)
Ikan tidak berahang
PERIODE WAKTU GEOLOGIS ª
Mamalia
Burung
Reptilia
Amfibi
Ikan bertulang sejati
Ikan bertulang rawan
Ikan tidak berahang
Ikan perisai berahang (punah)
Garis titik-titik memperlihatkan hubungan
yang diperkirakan
Jika ”95 potongan” dari catatan fosil memperlihatkan
bahwa binatang tidak berevolusi dari satu jenis
menjadi jenis lain, mengapa para paleontolog
menyusun ”5 potongan” yang tersisa untuk
menyiratkan bahwa itulah yang terjadi?
bertentangan. Mereka mencoba menafsirkan bukti fosil berdasarkan gagasan evolusi
yang telah diterima.”37
Bagaimana dengan para evolusionis dewasa ini? Mungkinkah yang terjadi adalah
mereka terus menyusun fosil itu sedemikian rupa, bukan karena urutannya didukung
dengan kuat oleh sebagian besar fosil dan
bukti genetik, melainkan karena hal itu selaras dengan gagasan evolusi yang diterima
saat ini?1
1 Sebagai contoh, lihat kotak ”Bagaimana dengan Evolusi
Manusia?”
Bagaimana menurut Anda? Kesimpulan
mana yang paling cocok dengan bukti?
Pertimbangkan fakta-fakta yang telah kita
bahas sejauh ini.
˛ Kehidupan pertama di bumi tidaklah
”sederhana”.
˛ Peluang munculnya bahkan komponen
sebuah sel secara kebetulan sangatlah kecil.
˛ DNA, yakni ”program komputer”, atau
kode, yang menjalankan sel, luar biasa kompleks dan membuktikan adanya kecerdasan karena jauh mengungguli program atau
sistem penyimpanan informasi mana pun
buatan manusia.
˛ Riset genetika memperlihatkan bahwa kehidupan tidak berasal dari satu leluhur yang
sama. Selain itu, kelompok-kelompok utama binatang muncul secara tiba-tiba dalam
catatan fosil.
Berdasarkan fakta-fakta ini, apakah menurut Anda masuk akal untuk menyimpulkan bahwa bukti itu selaras dengan penjelasan Alkitab tentang asal mula kehidupan?
Namun, banyak orang menegaskan bahwa sains sangat bertentangan dengan katakata Alkitab tentang penciptaan. Benarkah
demikian? Apa yang sebenarnya Alkitab
katakan?
RENUNGKANLAH FAKTA-FAKTA INI
˛
Fakta: Dua gagasan fundamental teori evolusi
—bahwa kehidupan memiliki asal mula yang sama
dan bahwa jenis-jenis tubuh baru yang utama
muncul akibat akumulasi perubahan kecil secara
perlahan—dibantah oleh para peneliti yang
tidak mendukung kisah penciptaan dalam Alkitab.
Renungkan: Mengingat perdebatan seputar
gagasan dasar teori Darwin ini, apakah versinya
tentang evolusi dapat dengan jujur disebut fakta
ilmiah?
26
ASAL MULA KEHIDUPAN
˛
Fakta: Semua organisme hidup memiliki DNA,
yakni ”bahasa komputer”, atau kode, yang
rancangannya mirip untuk mengatur sebagian besar
bentuk dan fungsi sel atau sel-sel mereka.
Renungkan: Mungkinkah kemiripan ini disebabkan,
bukan karena mereka memiliki leluhur yang sama,
melainkan karena mereka memiliki Perancang yang
sama?
Bagaimana dengan
evolusi manusia?
Carilah topik tentang evolusi manusia di banyak
buku pelajaran dan ensiklopedia dan Anda akan melihat sederetan gambar—diawali dengan gambar
makhluk bungkuk mirip kera lalu diikuti oleh makhluk-makhluk yang posturnya semakin tegak dan
kepalanya semakin besar hingga akhirnya gambar
manusia modern. Gambar-gambar seperti itu serta
laporan media yang sensasional tentang ditemukannya ”mata rantai yang hilang” memberikan kesan
adanya banyak bukti bahwa manusia berevolusi dari
makhluk mirip kera. Apakah pernyataan itu didasarkan atas bukti yang kuat? Perhatikan apa kata para
peneliti yang mendukung evolusi tentang topik-topik
berikut.1
APA YANG SEBENARNYA
DIPERLIHATKAN OLEH BUKTI FOSIL
˛ Fakta: Pada awal abad ke-20, hanya dibutuhkan
sebuah meja biliar guna menggelar semua fosil
yang digunakan untuk mendukung teori bahwa manusia dan kera berevolusi dari leluhur yang sama.
Sejak itu, jumlah fosil yang digunakan untuk mendukung teori tersebut telah bertambah. Sekarang,
fosil-fosil itu konon dapat memenuhi satu gerbong
kereta barang.38 Akan tetapi, sebagian besar fosil itu
hanya berupa potongan tulang yang terpisah-pisah
dan gigi yang tidak lengkap. Tengkorak utuh—apalagi kerangka tubuh yang lengkap—sangat langka.39
Pertanyaan: Apakah bertambahnya jumlah fosil
yang dianggap membentuk ”pohon keluarga” manusia telah menuntaskan perdebatan di kalangan
pakar evolusi mengenai kapan dan bagaimana
manusia berevolusi dari makhluk mirip kera?
Jawaban: Tidak, justru sebaliknya. Mengenai pengklasifikasian fosil-fosil ini, Robin Derricourt dari
University of New South Wales, Australia, menulis
pada 2009, ”Mungkin satu-satunya konsensus saat
ini adalah tidak ada konsensus.”40 Pada 2007, jurnal sains Nature menerbitkan artikel dari para
1 Catatan: Semua peneliti yang kata-katanya dikutip di sini
tidak memercayai ajaran Alkitab tentang penciptaan. Semuanya
penganut ajaran evolusi.
penemu sebuah fosil yang
dianggap rantai lain dalam
pohon evolusi, yang mengatakan bahwa tidak ada
yang diketahui tentang kapan atau bagaimana garis
keturunan manusia sebenarnya
muncul dari garis keturunan kera.41 Gyula Gyenis,
seorang peneliti di Departemen Antropologi Biologi,
¨ ¨
´
Eotvos Lorand University, Hungaria, menulis pada
2002, ”Pengklasifikasian dan penempatan fosil-fosil
hominid dalam perkembangan evolusinya senantiasa diperdebatkan.”1 Penulis ini juga menyatakan
bahwa bukti fosil yang terkumpul sejauh ini tidak
membantu kita mengetahui kapan, di mana, atau
bagaimana persisnya manusia berevolusi dari
makhluk mirip kera.42
PENGUMUMAN DITEMUKANNYA
”MATA RANTAI YANG HILANG”
˛ Fakta: Media sering menggembar-gemborkan
pengumuman tentang ditemukannya lagi ”mata rantai yang hilang”. Contohnya pada 2009, fosil yang
dijuluki Ida diperkenalkan dengan ”gegap gempita
bak bintang musik rock”, kata sebuah jurnal.43 Publisitasnya antara lain kepala berita berikut ini dalam
surat kabar The Guardian dari Inggris, ”Fosil Ida: Temuan Luar Biasa Ini Adalah ’Mata Rantai yang
Hilang’ dalam Evolusi Manusia”.44 Tetapi, hanya beberapa hari kemudian, jurnal sains New Scientist
dari Inggris mengatakan, ”Ida bukan ’mata rantai
yang hilang’ dalam evolusi manusia.”45
Pertanyaan: Mengapa media senang menggembargemborkan setiap temuan baru ”mata rantai yang
hilang”, sedangkan disingkirkannya fosil itu dari
”pohon keluarga” jarang disebut-sebut?
1 Menurut para peneliti yang mendukung evolusi, istilah ”hominid” mencakup keluarga manusia dan spesies prasejarah yang
mirip manusia.
Jawaban: Mengenai para penemu fosil-fosil itu,
Robin Derricourt, yang dikutip sebelumnya, mengatakan, ”Ketua suatu tim riset mungkin perlu
melebih-lebihkan keunikan suatu ’temuan’ dan
mendramatisasinya guna memikat sumber
dana riset dari luar akademi konvensional, dan
mereka pasti dianjurkan untuk melakukannya
oleh media cetak dan elektronik, yang memang
mencari cerita yang dramatis.”46
LUKISAN DAN MODEL MANUSIA-KERA
DI BUKU PELAJARAN
˛ Fakta: Dalam buku pelajaran dan di museum, ”leluhur” manusia sering kali digambarkan
memiliki raut wajah, warna kulit, dan jumlah
rambut atau bulu yang spesifik. ”Leluhur” yang
lebih awal biasanya ditampilkan mirip monyet
dan yang konon lebih mendekati manusia memiliki raut wajah, warna kulit, dan rambut yang
lebih mirip manusia.
Pertanyaan: Benarkah ilmuwan dapat merekonstruksi ciri-ciri itu secara akurat
berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan?
Jawaban: Tidak. Pada 2003, pakar forensik
Carl N. Stephan, yang bekerja di Departemen
Ilmu Anatomi, The University of Adelaide, Australia, menulis, ”Wajah para leluhur manusia
masa awal tidak dapat dikonstruksi atau diuji
secara objektif.” Menurutnya, upaya-upaya untuk melakukan hal itu berdasarkan ciri-ciri
kera modern ”kemungkinan besar sangat bersifat sepihak, sama sekali tidak akurat, dan
tidak berdasar”. Kesimpulannya? ”Segala bentuk ’rekonstruksi’ wajah hominid masa awal
kemungkinan besar menyesatkan.”47
MENENTUKAN KECERDASAN
BERDASARKAN UKURAN OTAK
˛ Fakta: Ukuran otak ”leluhur” manusia adalah
salah satu cara utama para evolusionis menentukan seberapa dekat atau jauh kekerabatan
makhluk itu dengan manusia.
Pertanyaan: Apakah ukuran otak dapat
diandalkan untuk menentukan kecerdasan?
28
ASAL MULA KEHIDUPAN
Jawaban: Tidak. Sekelompok peneliti yang
menggunakan ukuran otak untuk berspekulasi
tentang makhluk mana yang sudah punah
yang lebih dekat kekerabatannya dengan manusia mengakui bahwa sewaktu melakukannya
mereka ”sering kali merasa bimbang”.48 Mengapa? Perhatikan pernyataan pada 2008 dalam
Scientific American Mind, ”Para ilmuwan telah
gagal menemukan korelasi antara besar kecilnya otak dan kecerdasan pada manusia dan
spesies binatang lainnya. Mereka juga belum
sanggup memahami kesejajaran antara kecerdasan dan ukuran area tertentu pada otak atau
ada tidaknya area itu, mungkin dengan perkecualian area Broca, yang mengatur tutur kata
pada manusia.”49
Bagaimana menurut Anda? Mengapa ilmuwan mengurutkan fosil-fosil dalam rantai
”kera-menjadi-manusia” berdasarkan ukuran
otak padahal itu bukan patokan yang andal
untuk menentukan kecerdasan? Apakah mereka sengaja mencocok-cocokkan bukti yang
ada dengan teori mereka? Dan, mengapa para
peneliti masih saja berdebat tentang fosil mana
yang harus dimasukkan dalam ”pohon keluarga” manusia? Mungkinkah fosil-fosil yang
mereka teliti hanyalah jenis kera yang sudah
punah, tidak lebih dari itu?
Namun, bagaimana dengan fosil mirip manusia
yang disebut Neanderthal, yang sering dijadikan bukti adanya sejenis manusia-kera? Para
peneliti mulai berubah pendapat tentang siapa
sebenarnya mereka ini. Pada 2009, Milford
H. Wolpoff menulis dalam American Journal of
Physical Anthropology bahwa ”Neanderthal
bisa jadi adalah ras manusia tulen”.50
Para pengamat yang jujur tidak sulit menyadari bahwa ego, uang, dan kebutuhan
akan perhatian media memengaruhi caranya
”bukti” tentang evolusi manusia ditampilkan.
Apakah Anda mau memercayai bukti semacam
itu?
APA YANG SALAH
DENGAN
GAMBAR INI?
˛ Gambar-gambar seperti ini didasarkan
atas pendapat sepihak dan asumsi para
peneliti dan seniman, bukan fakta.51
˛ Sebagian besar gambar tersebut dibuat
berdasarkan potongan tengkorak atau gigi
yang tidak lengkap. Tengkorak utuh,
apalagi kerangka tubuh yang lengkap,
sangat langka.
˛ Tidak ada konsensus di antara para
peneliti tentang pengklasifikasian fosil berbagai
makhluk.
˛ Seniman tidak dapat dengan akurat
merekonstruksi raut wajah, warna kulit, dan rambut
atau bulu dari makhluk-makhluk yang sudah punah
ini.
˛ Sewaktu menyusun urutan evolusi manusia modern,
setiap makhluk ditempatkan berdasarkan ukuran tempurung
otaknya. Hal ini dilakukan sekalipun ukuran otak terbukti
tidak dapat diandalkan untuk menentukan kecerdasan.
4 APAKAH SEMUA KEHIDUPAN BERASAL DARI LELUHUR YANG SAMA?
29
5
APAKAH MASUK AKAL UNTUK
MEMERCAYAI ALKITAB?
Pernahkah Anda diberi gambaran yang keliru tentang seseorang? Mungkin Anda
mendengar orang lain mengata-ngatai dia atau mengutip kata-katanya. Anda diharapkan
untuk tidak menyukai dia—tetapi, setelah Anda mengenal dia, ternyata semua itu
tidak benar. Itulah yang dialami banyak orang sehubungan dengan Alkitab.
Banyak orang terpelajar memandang rendah Alkitab. Tahukah Anda alasannya?
Buku itu sering digambarkan atau dikutip sedemikian rupa sehingga kedengarannya
tidak masuk akal, tidak ilmiah, atau sama sekali salah. Mungkinkah Alkitab telah
disalahgambarkan?
Selama membaca brosur ini, apakah
Anda terkejut bahwa apa yang Alkitab katakan ternyata akurat secara ilmiah? Banyak
yang merasa demikian. Mereka juga terkejut
karena Alkitab ternyata tidak mengatakan
beberapa hal yang menurut banyak agama
dikatakannya. Misalnya, ada yang mengatakan bahwa menurut Alkitab, Allah membuat
alam semesta dan semua kehidupan hanya
dalam waktu enam kali 24 jam. Faktanya, tidak ada satu pun ayat dalam Alkitab yang
bertentangan dengan perkiraan ilmuwan
mengenai usia alam semesta atau bumi.1
Selain itu, uraian singkat dalam Alkitab
tentang cara Allah menghasilkan kehidupan di planet ini membuka kesempatan untuk penyelidikan dan teori ilmiah. Alkitab
memang menyatakan bahwa Allah menciptakan semua kehidupan dan bahwa makhluk
hidup dibuat ”menurut jenisnya”. (Kejadian
1:11, 21, 24) Meski mungkin bertentangan
dengan beberapa teori ilmiah, pernyataan ini
selaras dengan fakta ilmiah yang telah dite1 Untuk informasi lebih lanjut, lihat brosur Benarkah Kehidupan Diciptakan? yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
30
ASAL MULA KEHIDUPAN
guhkan. Sejarah sains memperlihatkan bahwa teori bisa datang dan pergi, tetapi tidak
demikian dengan fakta.
Namun, banyak orang enggan menyelidiki Alkitab karena telanjur kecewa dengan
agama. Mereka melihat kemunafikan dan kebejatan dalam agama yang terorganisasi dan
agama sering menjadi biang keladi peperangan. Tetapi, apakah adil untuk menilai Alkitab berdasarkan perilaku segelintir pihak
yang mengaku mewakilinya? Banyak ilmuwan yang tulus dan memiliki rasa kemanusiaan bergidik ngeri karena tindakan beberapa orang fanatik yang memakai teori evolusi
untuk mendukung tujuan mereka yang bersifat rasial. Apakah masuk akal untuk menilai
teori evolusi berdasarkan hal itu? Pastilah,
langkah terbaik adalah menyelidiki teori itu
lalu membandingkannya dengan bukti yang
ada.
Kami mendesak Anda untuk mengambil
langkah yang sama terhadap Alkitab. Anda
mungkin akan senang mengetahui bahwa ajaran Alkitab ternyata sangat berbeda dengan
ajaran kebanyakan agama yang terorganisasi.
Bukannya menganjurkan perang dan kekerasan etnik, Alkitab justru mengajarkan bahwa hamba-hamba Allah harus menjauhi perang dan bahkan kebencian yang memicunya.
(Yesaya 2:2-4; Matius 5:43, 44; 26:52) Bukannya menganjurkan fanatisme dan kepercayaan tanpa bukti, Alkitab justru mengajarkan bahwa iman yang sejati harus didasarkan
atas bukti dan bahwa daya nalar adalah bantuan yang mutlak perlu untuk melayani Allah.
(Roma 12:1; Ibrani 11:1) Bukannya meredam
rasa ingin tahu, Alkitab justru menganjurkan
kita untuk menyelidiki pertanyaan-pertanyaan
paling menarik dan menantang yang pernah
diajukan manusia.
Misalnya, pernahkah Anda bertanya-tanya, ’Kalau Allah memang ada, mengapa
Ia membiarkan kefasikan?’ Alkitab menjawab pertanyaan itu, serta banyak pertanyaan
lain, secara memuaskan.1 Kami mendesak
Anda untuk mencari kebenaran. Anda dapat
menemukan jawaban yang sangat menarik,
menyenangkan, masuk akal—dan didasarkan
atas bukti yang meyakinkan. Dan, itu bukan
kebetulan.
1 Lihat pasal 11 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagaimana Kehidupan Bermula?
1. How Life Began—Evolution’s Three Geneses, oleh Alexandre Meinesz, diterjemahkan
oleh Daniel Simberloff, 2008, hlm. 3033, 45.
a. Life Itself—Its Origin and Nature,
oleh Francis Crick, 1981,
hlm. 15-16, 141-153.
2. Scientific American, ”A Simpler Origin for
Life”, oleh Robert Shapiro, Juni 2007,
hlm. 48.
a. The New York Times, ”A Leading Mystery
of Life’s Origins Is Seemingly Solved”, oleh
Nicholas Wade, 14 Mei 2009, hlm. A23.
3. Scientific American, Juni 2007, hlm. 48.
4. Scientific American, Juni 2007, hlm. 47,
49-50.
5. Information Theory, Evolution, and the
Origin of Life, oleh Hubert P. Yockey, 2005,
hlm. 182.
6. NASA’s Astrobiology Magazine,
”Life’s Working Definition—Does
It Work?” (http://www.nasa.gov/
vision/universe/starsgalaxies/
life’sworkingdefinition.html),
diakses 17/3/2009.
2. Adakah Bentuk Kehidupan yang
Benar-Benar Sederhana?
7. Princeton Weekly Bulletin, ”Nuts, Bolts
of Who We Are”, oleh Steven Schultz,
1 Mei 2000, (http://www.princeton.edu/
pr/pwb/00/0501/p/brain.shtml), diakses
27/3/2009.
a. ”The Nobel Prize in Physiology or Medicine 2002”, Pernyataan Pers, 7 Oktober
2002, (http://nobelprize.org/
nobelprizes/medicine/laureates/2002/
press.html), diakses 27/3/2009.
8. ”The Nobel Prize in Physiology or
Medicine 2002”, 7 Oktober 2002.
9. Encyclopædia Britannica, CD 2003,
”Cell”, ”The Mitochondrion and the
Chloroplast”, subjudul, ”The Endosymbiont
Hypothesis”.
10. How Life Began—Evolution’s Three
Geneses, hlm. 32.
11. Molecular Biology of the Cell, Edisi
Kedua, oleh Bruce Alberts dkk., 1989,
hlm. 405.
12. Molecular Human Reproduction,
”The Role of Proteomics in Defining the
Human Embryonic Secretome”, oleh M.G.
Katz-Jaffe, S. McReynolds, D.K. Gardner,
dan W.B. Schoolcraft, 2009, hlm. 271.
13. Between Necessity and Probability:
Searching for the Definition and Origin of
Life, oleh Radu Popa, 2004, hlm. 129.
14. Between Necessity and Probability:
Searching for the Definition and Origin
of Life, hlm. 126-127.
(Kotak) Seberapa Cepatkah Sel Dapat
Menggandakan Diri?
15. Origin of Mitochondria and Hydrogenosomes, oleh William F. Martin dan
´
¨
Miklos Muller, 2007, hlm. 21.
16. Brain Matters—Translating Research Into
Classroom Practice, oleh Pat Wolfe, 2001,
hlm. 16.
3. Dari Mana Datangnya
Instruksi Itu?
17. Research News Berkeley Lab, (http://www.lbl.gov/Science-Articles/Archive/
LSD-molecular-DNA.html), artikel: ”Molecular DNA Switch Found to Be the Same for
All Life”, kontak: Lynn Yarris, hlm. 1 dari 4;
diakses 10/2/2009.
18. Life Script, oleh Nicholas Wade, 2001,
hlm. 79.
19. Bioinformatics Methods in Clinical
Research, diedit oleh Rune Matthiesen,
2010, hlm. 49.
20. Scientific American, ”Computing With
DNA”, oleh Leonard M. Adleman, Agustus
1998, hlm. 61.
21. Nano Letters, ”Enumeration of DNA
Molecules Bound to a Nanomechanical
Oscillator”, oleh B. Ilic, Y. Yang, K. Aubin,
R. Reichenbach, S. Krylov, dan
H.G. Craighead, Jil. 5, No. 5, 2005,
hlm. 925, 929.
22. Genome—The Autobiography of a Species
in 23 Chapters, oleh Matt Ridley, 1999,
hlm. 7-8.
23. Essential Cell Biology, Edisi Kedua, oleh
Bruce Alberts, Dennis Bray, Karen Hopkin,
Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin
Raff, Keith Roberts, dan Peter Walter, 2004,
hlm. 201.
24. Molecular Biology of the Cell, Edisi
Keempat, oleh Bruce Alberts dkk., 2002,
hlm. 258.
25. No Ordinary Genius—The Illustrated
Richard Feynman, diedit oleh Christopher
Sykes, 1994, foto tanpa nomor halaman disediakan; perhatikan keterangan gambar.
a. New Scientist, ”Second Genesis
—Life, but Not As We Know It”, oleh
Bob Holmes, 11 Maret 2009, (http://
www.newscientist.com/article/
mg20126990.100) diakses 11/3/2009.
26. The Search for Extraterrestrial Intelligence—A Philosophical Inquiry, oleh David
Lamb, 2001, hlm. 83.
27. Associated Press Newswires, ”Famous
Atheist Now Believes in God”, oleh Richard
N. Ostling, 9 Desember 2004.
c. In Search of Deep Time—Beyond the
Fossil Record to a New History of Life,
hlm. 22.
(Kotak) Molekul yang Dapat Dibaca
dan Disalin
28. Intelligent Life in the Universe, Edisi
Kedua, oleh Peter Ulmschneider, 2006,
hlm. 125.
40. Critique of Anthropology, Jilid 29(2),
”Patenting Hominins—Taxonomies, Fossils
and Egos”, oleh Robin Derricourt, 2009,
hlm. 195-196, 198.
4. Apakah Semua Kehidupan Berasal
dari Leluhur yang Sama?
29. Biology and Philosophy, ”The Concept of
Monophyly: A Speculative Essay”, oleh
Malcolm S. Gordon, 1999, hlm. 335.
30. New Scientist, ”Uprooting Darwin’s
Tree”, oleh Graham Lawton, 24 Januari
2009, hlm. 34.
31. New Scientist, 24 Januari 2009,
hlm. 37, 39.
32. Field Museum of Natural History Bulletin, ”Conflicts Between Darwin and Paleontology”, oleh David M. Raup, Januari 1979,
hlm. 23.
33. Archaeology, ”The Origin of
Form Was Abrupt Not Gradual”,
oleh Suzan Mazur, 11 Oktober 2008,
(www.archaeology.org/online/
interviews/newman.html),
diakses 23/2/2009.
34. In Search of Deep Time—Beyond the
Fossil Record to a New History of Life,
oleh Henry Gee, 1999, hlm. 23.
35. Biology and Philosophy, hlm. 340.
36. National Geographic, ”Fossil Evidence”,
November 2004, hlm. 25.
37. The Evolutionists—The Struggle for
Darwin’s Soul, oleh Richard Morris, 2001,
hlm. 104-105.
(Kotak) Bagaimana dengan Evolusi
Manusia?
38. The Human Lineage, oleh Matt Cartmill
dan Fred H. Smith, 2009, Prakata, hlm. xi.
39. Fossils, Teeth and Sex—New Perspectives
on Human Evolution, oleh Charles
E. Oxnard, 1987, Prakata, hlm. xi, xii.
a. From Lucy to Language, oleh Donald
Johanson dan Blake Edgar, 1996, hlm. 22.
b. Anthropologie, XLII/1, ”Palaeodemography and Dental Microwear of Homo
Habilis From East Africa”, oleh Laura
´
M. Martınez, Jordi Galbany, dan Alejandro
´
´
Perez-Perez, 2004, hlm. 53.
41. Nature, ”A New Species of Great Ape
From the Late Miocene Epoch in Ethiopia”,
oleh Gen Suwa, Reiko T. Kono, Shigehiro
Katoh, Berhane Asfaw, dan Yonas Beyene,
23 Agustus 2007, hlm. 921.
42. Acta Biologica Szegediensis,
Jilid 46(1-2), ”New Findings—New Problems in Classification of Hominids”,
oleh Gyula Gyenis, 2002, hlm. 57, 59.
43. New Scientist, ”A Fine Fossil—But
a Missing Link She’s Not”, oleh Chris Bead,
30 Mei 2009, hlm. 18.
44. The Guardian, London, ”Fossil Ida:
Extraordinary Find Is ’Missing Link’
in Human Evolution”, oleh James Randerson, 19 Mei 2009, (http://
www.guardian.co.uk/science/2009/
may/19/ida-fossil-missing-link),
diakses 25/8/2009.
45. New Scientist, 30 Mei 2009, hlm. 18-19.
46. Critique of Anthropology, Jilid 29(2),
hlm. 202.
47. Science and Justice, Jil. 43, No. 4,
(2003) bagian, Forensic Anthropology,
”Anthropological Facial ’Reconstruction’
—Recognizing the Fallacies, ’Unembracing’
the Errors, and Realizing Method Limits”,
oleh C.N. Stephan, hlm. 195.
48. The Human Fossil Record—Volume
Three, oleh Ralph L. Holloway, Douglas
C. Broadfield, dan Michael S. Yuan, 2004,
Prakata xvi.
49. Scientific American Mind, ”Intelligence
Evolved”, oleh Ursula Dicke dan Gerhard
Roth, Agustus/September 2008, hlm. 72.
50. American Journal of Physical Anthropology, ”How Neandertals Inform Human Variation”, oleh Milford H. Wolpoff, 2009,
hlm. 91.
51. Conceptual Issues in Human Modern
Origins Research, Editor G.A. Clark dan
C.M. Willermet, 1997, hlm. 5, 60.
a. Wonderful Life—The Burgess Shale and the
Nature of History, oleh Stephen Jay Gould,
1989, hlm. 28.
Inginkah Anda mendapat lebih banyak informasi?
Silakan hubungi Saksi-Saksi Yehuwa di www.jw.org.
lf-IN
Download