Menyingkap Asal-usul Kehidupan Oleh Revi Kuswara KMRG (Knowledge Management Research Group) ITB JL. Ganesa 10 Bandung 40132 – phone. 022 – 2500089 e-mail address: [email protected] ‘Dalam tulisan ini bermaksud untuk meyakinkan kita kembali tentang kekuasaan Allah dalam menciptakan alam semesta dan kehidupan, sekaligus membantah berbagai teori manusia, yang dikenal dengan Teori Evolusi yang ternyata tidak bisa dibuktikan secara benar dan nyata.’ Seseorang yang mengamati jagad raya dengan seksama akan menemukan sekitar dua ratus lima puluh milyar galaksi yang masing-masing tersusun dari tiga ratus milyar bintang. Sistem yang luar biasa ini masing-masing berjalan mengikuti hukum tertentu dan berada pada susunan tertentu. Terdapat perencanaan, desain dan keseimbangan di setiap penjuru jagad raya. Bumi menempati bagian yang sangat kecil dari alam semesta yang luas ini, juga memiliki sistem yang didesain secara sempurna dengan keseimbangan yang sangat kompleks dan rumit. Tidak seperti benda-benda langit yang lain, kondisi atmosfir dan permukaan bumi memungkinkan adanya kehidupan. Air yang menutupi sebagian besar permukaan bumi adalah satu diantara sekian kebutuhan dasar makhluk hidup. Kisaran suhu, karakteristik orbit, dan keadaan permukaan bumi semuanya menunjukkan bahwa planet ini memang didesain khusus untuk memungkinkan adanya kehidupan. Diatas planet kita yang unik ini terdapat sistem kehidupan yang benar-benar kompleks dan lengkap. Milyaran spesies tumbuhan dan hewan yang beraneka ragam hidup di bumi dengan sangat harmonis. Keharmonisan ini begitu sempurna sehingga berlanjut terus menerus tanpa pernah terusik kecuali jika ada gangguan yang disengaja oleh manusia. Akan tetapi bagaimanakah sistem kehidupan dan makhluk hidup ini muncul pertama kali ? Pengamatan seksama terhadap makhluk hidup yang ada di bumi ini akan menunjukkan secara jelas adanya sebuah desain. Setiap makhluk hidup dilengkapi dengan sistem yang sangat kompleks yang memungkinkannya melakukan peran dalam keseluruhan sistem tersebut sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya. Kehidupan ini dirancang, didesain dan diatur oleh sebab itu, semua ini sudah pasti memiliki Sang Pencipta. 1 Pencipta ini telah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia sejak dunia ini ada. Dialah Allah, yang telah menciptakan langit dan bumi dari ketiadaaan dan yang telah menciptakan semua makhluk hidup di dalamnya. Teori evolusi yang muncul di abad 19 menolak adanya fakta penciptaan. Teori ini menyatakan bahwa spesies muncul di bumi bukan karena diciptakan oleh Tuhan melainkan menjadi ada akibat proses yang benar-benar terjadi secara kebetulan. Pencetus teori ini adalah seorang saintis amatir bidang ilmu alam bernama Charles Darwin. Secara teori dalam bukunya “The Origin of Species” (Asal-usul Spesies) yang terbit pada tahun 1859. Buku Darwin menjadi populer dan sangat laku di pasaran. Namun popularitasnya lebih dikarenakan dampak pengaruh ideologis daripada kebanaran ilmiah buku tersebut. Pemikiran-permikiran Darwin memberikan sumbangsih besar terhadap filsafat materialisme yang tidak mengakui adanya Tuhan. Pendiri materialisme dialektika, Karl Marx, mempersembahkan bukunya Das Kapitalis kepada Darwin : “Dari seorang pengagum berat Charles Darwin” tercantum di halaman depan edisi bahasa Jerman dari buku tersebut. Teori Darwin menyatakan bahwa beragam makhluk hidup yang ada sekarang memiliki nenek moyang yang sama yang pernah hidup di masa lampau dan mereka dibedakan (berubah menjadi spesies yang berbeda satu sama lain) akibat perubahan yang terjadi sedikit demi sedikit dan dalam jangka waktu yang sangat lama. Darwin tidak memberikan bukti yang meyakinkan untuk membuktikan klaimnya. Bahkan ia sendiri sadar bahwa terdapat banyak fakta yang menggugurkan keabsahan teorinya dan mengakui hal ini dalam sebuah bab yang berjudul ‘Ganjalan terhadap teori ini’ yang ia tambahkan belakangan pada bukunya. Darwin berharap bahwa ganjalan terhadap teorinya ini akan didukung oleh penemuan-penemuan ilmiah mutakhir. Namun ternyata oleh kemajuan penemuan-penemuan ilmiah di bidang sains malah menunjukkan kesalahan klaim Darwin satu demi satu. Darwin mengusulkan bahwa spesies yang berbeda berevolusi secara terus menerus dari satu nenek moyang yang sama. Tetapi bagaimanakah makhluk hidup yang pertama kali muncul ? Darwin sama sekali tidak menjawab pertanyaan ini dalam bukunya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa poin ini adalah salah satu sanggahan terbesar terhadap teorinya. Pemahaman yang masih sederhana tentang sains pada masanya menyatakan bahwa makhluk hidup memiliki struktur yang sangat sederhana. Menurut sebuah teori yang dinamakan “Spontaneous generation” (kemunculan kehidupan secara spontan) makhluk hidup dapat muncul dari benda tak hidup. 2 Suatu saat pernah ada kepercayaan umum yang mengatakan bahwa katak dapat muncul dari lumpur dan serangga muncul dari sisa-sisa makanan. Berbagai percobaan dilakukan untuk membuktikan teori tersebut. Misalnya segenggam gandum yang diletakkan diatas sobekan kain diduga sebagai cara untuk memunculkan tikus. Pertumbuhan magot (larva lalat) pada daging juga dijadikan bukti bahwa kehidupan dapat muncul dari benda tak hidup. Hanya dikemudian hari diketahui bahwa magot tersebut tidak muncul dengan sendirinya melainkan berasal dari larva mikroskopik yang diletakkan lalat pada daging tersebut. Di masa Darwin, kepercayaan bahwa mikroba-mikroba dapat muncul dnegan sendirinya dari substansi tak hidup juga sangat umum. Lima tahun setelah penerbitan buku The Origin of Species, seorang ilmuwan biolgi terkenal dari Prancis, Louis Pasteur, secara ilmiah menyangkal diantara sekian dogma yang melandasi teori evolusi. Pasteur merangkum kesimpulan yang ia dapatkan dari studi dan penelitiannya yang panjang dengan mengatakan : “Klaim bahwa subtansi tak hidup dapat memunculkan kehidupan telah terkubur dalam sejarah selamanya”. Seorang evolusionis (pendukung teori evolusi) yang memberikan perhatian serius pada masalah asal-usul kehidupan di abad 20 adalah seorang pakar biologi Rusia bernama Alexander Oparin. Tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan bagaimana makhluk hidup bersel satu yang pertama kali ada yang menurut teori evolusi dianggap sebagai nenek moyang dari semua makhluk hidup dapat muncul. Pada tahun 1930 an, Oparin memformulasikan sejumlah teori untuk menerangkan bagaimana sel yang pertama kali dapat muncul secara spontan dari benda tak hidup sebagai hasil dari kebetulan. Namun usahanya untuk membuktikan teori tersebut berakhir dengan kegagalan dan Oparin sendiri terpaksa harus mengakui: “Sayangnya, asal-usul sel tersebut masih merupakan sebuah pertanyaan yang ternyata merupakan bagian yang paling kabur dari keseluruhan teori evolusi”. Para evolusionis yang sependapat dengan Oparin melakukan eksperimen mereka sendiri untuk memperoleh penjelasan tentang asal-usul kehidupan. Diantara eksperimen-eksperimen tersebut yang terkenal adalah apa yang dilakukan oleh ahli kimia dari Amerika, Stanley Miler, pada tahun 1953. Miller mendapatkan beberapa senyawa organik sederhana dari reaksi kimia yang ia timbulkan dalam sebuah atmosfir yang berisi gas-gas yang diklaimnya terdapat pada atmosfir primitif bumi. Dimasa itu eksperimen ini dianggap sebagai babak bersejarah bagi teori evolusi dan sebuah landasan berpijak bagi pembuktian teori tersebut. Akan tetapi pada akhirnya semua 3 ini hanyalah klaim kosong belaka. Penemuan-penemuan berikutnya menunjukkan bahwa gasgas yang dalam eksperimaen tersebut sama sekali berbeda dengan gas-gas yang terdapat pada atmosfir awal bumi. Miller sendiri akhirnya mengakui kemustahilan eksperimennya. Segala usaha para evolusionis di abad 20 untuk menerangkan asal-usul kehidupan telah berakhir dengan kegagalan. Jeffrey Bada, seorang profesor geokimia dan pendukung terkemuka teori evolusi mengakui fakta ini dalam jurnal milik kaum evolusionis yang terkenal, Earth edisi bulan Februari 1998: “Sekarang di saat kita meninggalkan abad 20, kita masih menghadapi masalah terbesar yang belum terpecahkan ketika kita memasuki abad 20. Bagaimana kehidupan di bumi muncul ?”. Kebuntuan terbesar yang menghadang teori evolusi adalah struktur sel makhluk hidup yang sangat kompleks. Sebuah struktur yang terlalu rumit untuk dikatakan sebagai sebuah ‘kebetulan’. Tiap-tiap makhluk hidup yang ada di bumi tersusun atas sel-sel yang berukuran sekitar seperseratus milimeter. Beberapa makhluk hidup bahkan hanya terdiri atas satu sel. Namun organisme bersel satu ini pun memiliki komposisi yang luar biasa kompleksnya. Mereka melakukan fungsi-fungsi yang rumit agar tetap hidup, bahkan memiliki alat gerak. Di masa Darwin, struktur kompleks dari sel belumlah diketahui. Di bawah mikroskop tradisional saat itu sel terlihat tidak lebih dari sekedar titik-titik yang hampir tidak memiliki ciri-ciri penampakan apapun. Namun mikroskop elektron canggih yang ditemukan sekitar pertengahan abad 20 mulai memberikan gambaran betapa kompleks dan rapinya sebuah sel sesungguhnya. Mereka mendapatkan sebuah kompleksitas dan keteraturan yang tidaklah mungkin hasil dari kebetulan-kebetulan belaka. Sel hidup tersusun atas ribuan bagian-bagian kecil yang bekerja secara harmonis. Sebagai perbandingan, dalam sel terdapat pusat pembangkit tenaga yang menghasilkan energi, pabrik-pabrik, yang memproduksi berbagai enzim dan hormon yang sangat penting bagi kehidupan. Sebuah bank data yang menyimpan segala informasi tentang produk-produk dan semua proses yang terjadi dalam sel, sistem transportasi dan penyimpanan yang kompleks, sejumlah laboratorium dan pusat-pusat pengolahan yang canggih, dan membran sel yang seolah-olah memiliki kesadaran yang mengatur apa saja yang keluar dari dan masuk ke dalam sel. Agar sel dapat tetap hidup, semua organel ini harus ada dan berfungsi pada saat yang bersamaan. Sistem yang rumit dan kompleks ini mustahil dapat muncul menjadi ada sebagai hasil dari kebetulan. Bahkan belum ada laboratorium yang paling canggih sekalipun yang mampu membuat sebuah sel yang hidup dari berbagai kombinasi substansi tak hidup. Fakta ini telah diakui sebagai sesuatu yang mustahil dan segala upaya untuk memunculkan sel-sel yang 4 hidup dari materi tak hidup telah ditanggalkan. Kendatipun telah mengerahkan segala kemampuan akal, pengetahuan dan tekhnologi yang dimiliki, dan telah gagal pula membuat sistem sel tersebut, namun teori evolusi masih saja mengklaim bahwa sistem sel ini muncul menjadi ada secara spontan dan kebetulan. Dalam inti sel terdapat sebuah molekul yang dinamakan ‘deoxyrobonucleic acid (asam deoksiribonukleat), atau DNA, yang kemudian diketahui memiliki struktur dengan kompleksitas yang tak terbayangkan sebelumnya. Struktur molekul DNA yang dibuat dengan begitu kompleks dan menakjubkan ini ditemukan oleh dua orang ilmuwan, Francis Crick dan James Watson pada tahun 1955. Penemuan mereka menunjukkan bahwa kehidupan ini ternyata lebih kompleks dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Kendatipun Francis Crick sendiri adalah seorang pendukung teori evolusi dan telah mendapakan hadiah Nobel untuk penemuannya ini, ia akhirnya harus mengakui bahwa sebuah struktur semacam DNA tidak akan pernah muncul dari sebuah kebetulan. DNA adalah sebuah molekul raksasa yang terdapat di dalam inti dari setiap inti sel yang hidup. Semua bagian-bagian terkecil dari sifat-sifat fisik dan fisiologis makhluk hidup tersimpan dalam bentuk kode-kode informasi dalam molekul spiral ini. Semua informasi mengenai tubuh kita, dari warna mata hingga struktur organ tubuh bagian dalam termasuk bentuk dan fungsi sel-sel penyusun tubuh kita telah terprogram dalam fragmen-fragmen yang dinamakan ‘gen’ pada DNA. Kode DNA adalah sebuah urutan yang disusun oleh empat ‘basa’ yang berbeda. Jika kita umpamakan tiap-tiap basa ini sebuah huruf, maka sebuah molekul DNA dapat dimisalkan sebuah bank data yang tersusun atas sebuah kumpulan alfabet yang beranggotakan empat huruf. Semua informasi tentang suatu makhluk hidup disimpan dalam bank data ini. Jika semua informasi yang tedapat dalam DNA dibukukan, maka hal ini memerlukan sekitar satu juta halaman ensiklopedia. Ini setara dengan sebuah ensiklopedia yang volumenya empat puluh kali lebih banyak dari The Encyclopedia Britannica, salah satu kumpulan informasi terbaik dan terlengkap yang pernah dibuat manusia. Informasi yang luar biasa banyaknya ini disimpan dalam inti sel kita yang sangat kecil dengan ukuran sekitar seperseratus milimeter. Bahkah menurut perhitungan, sebuah rantai DNA yang memenuhi sebuah sendok teh memiliki kapasitas untuk menyimpan seluruh informasi yang terdapat di semua buku yang pernah ditulis 5 di dunia ini. Sudah pasti bahwa struktur yang menakjubkan tersebut tidak pernah dapat terjadi dengan sendirinya atau secara kebetulan. Teori evolusi berusaha menjelaskan kehidupan sebagai hasil dari kebetulan dan peristiwa yang terjadi begitu saja secara acak, namun teori ini tak mampu berbicara apa pun ketika dihadapkan pada kompleksitas yang luar biasa dari DNA. Telah terbukti bahwa protein, DNA, sel dan kehidupan adalah produk dari proses penciptaan yang sangat sempurna, tanpa cacat sedikitpun. Dan oleh karena ciptaan yang sempurna ini benar-benar eksis, maka sudah pasti terdapat Sang Pencipta yang memiliki kekuasaan, ilmu dan kebijaksanaan yang tidak terbatas. Ketika melihat makhluk hidup apa pun ang ada di alam, kita menyaksikan betapa besarnya kekuasaan Sang Pencipta. Masing-masing dari jutaan makhluk hidup ini mengenalkan kepada kita Dzat yang membuat karya seni tersebut. Dialah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu yang ada diantara keduanya. Berikut beberapa petikan dalam kitab suci Al Quran tentang penciptaan dan asal mula kehidupan untuk kita renungkan dan pahami, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 2:164) Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS. 3:59) Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS. 3:190) Katakanlah:"Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali" katakanlah:"Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)" (QS. 10:34) Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya, (QS. 21:33) 6 Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (QS. 23:12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (QS. 23:13) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. 23:14) Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami. (QS. 23:115) Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang melata di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki: Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 24:45) Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. 25:1) yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS. 25:2) Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya . Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). (QS. 27:60) Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak.Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mu'min. (QS. 29:44) Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. (QS. 30:20) Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang.Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. (QS. 31:10) Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka:"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi" Tentu mereka akan menjawab:"Allah".Katakanlah:"Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. 31:25) 7 Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. (QS. 32:7) Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). (QS. 32:8) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. 32:9) Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan.Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. 39:5) Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (QS. 39:62) Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman. (QS. 40:57) Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya.Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS. 42:29) Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka:"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi", niscaya mereka akan menjawab:"Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui". (QS. 43:9) Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. (QS. 44:38) Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, (QS. 45:4) Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orangorang mati Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. 46:33) Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (QS. 54:49) Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik.Bertasbih Kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 59:24) Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. 65:12) 8 Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi, (QS. 87:1) yang menciptakan,dan menyempurnakan (penciptaan-Nya). (QS. 87:2) dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. (QS. 87:3) Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang maka para ilmuwan akan terus mencari dan mengeluarkan pendapatnya sepanjang yang mereka ketahui. Namun kita sebagai muslim sudah tentu memegang teguh kebenaran yang sudah dijelaskan dalam Al Quran Nur karim sebagai pedoman dalam pencarian kebenaran. Itu sebabnya Allah menyebutkan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ada di alam ini sebagai persembahan bagi ‘kaum yang berfikir’ ini maksudnya agar kita selalu mengkaji dan memahami segala kebenaran tersebut melalui akal dan ilmu yang memang sudah dianugerahkan kepada umat manusia. Wallahu’alam bi shawab. Referensi : 1. Al Quran Nur Karim dan Terjemahan 2. Evolution Deceit by Harun Yahya 9