ISBN 978-979-16346-2-5 Sinergi antar Disiplin Ilmu dalam Melancarkan Lalulintas dan Angkutan yang Berkelanjutan BANDUNG, 31 MARET 2012 DITERBITKAN OLEH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH., No. 65, Bandung 40164 Tel. 022-2012186 ext. 212, Fax. 022-2017622 E-mail: [email protected], [email protected] Url.: http://semnasjtsukm.wordpress.com PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL 2012 ”Sinergi antar Disiplin Ilmu dalam Melancarkan Lalulintas dan Angkutan yang Berkelanjutan” Hak Cipta (c) 2012, pada penulis/penerbit Edisi Pertama, Maret 2012 ISBN : 978-979-16346-2-5 Editor Prosiding: Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T. Maria Monitaris Ayu Jakindo Caecilia Eleonora Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, tanpa izin tertulis dari penerbit. i SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL (SEMNAS TS) 2012 MITRA BESTARI Prof. Dr. Ir. Wimpy Santosa, M.Eng., MSCE. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc. Olga Pattipawaej, Ph.D. Dr. Yosafat Aji Pranata Dr.-Ing. Andreas Wibowo Dr. Johannes Ibrahim Dr. Daniel Setiadikarunia PANITIA Penasehat : Tan Lie Ing, S.T., M.T. ( Ketua Jurusan Teknik Sipil ) Ketua : Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc. Sekretaris : Ronald Simatupang, S.T., M.T. Hanny Juliany Dani, S.T., M.T. Bendahara : Olga Pattipawaej, Ph.D. Publikasi dan Dokumentasi : Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T. Anang Kristianto, S.T., M.T. Perlengkapan : Ir. Kanjalia Tjandrapuspa T., M.T. Ir. Maria Christine S., M.Sc. Ir. Ginardy Husada, M.T. Komsumsi : Asriwiyanti Desiani, S.T., M.T. Ir. Rini Iskandar R. Dana : Deni Setiawan, S.T., M.T. Ir. Maksum Tanubrata, M.T. Ir. Swadiryus Suhendi Acara : Tan Lie Ing, S.T., M.T. Ir. Daud Rahmat Wiyono, M.Sc. Ir. Herianto Wibowo, M.T. Ir. Ibrahim Surya, M.Eng. ALAMAT SEKRETARIAT Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH., No. 65, Bandung, 40164, Jawa Barat Tel. : 022 - 2012186 ext. 212 Fax. : 022 - 2017622 e-mail : [email protected], [email protected] url : http://semnasjtsukm.wordpress.com ii Sambutan Ketua Panitia Yang terhormat Para Tamu Undangan dan Peserta Seminar Nasional. Yang terhormat Rektor UKM, Bapak Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes. Yang terhormat Dekan FT-UKM, Bapak Prof. Dr. Ir. Benjamin Soenarko, MSME. Yang terhormat Ketua Jurusan Teknik Sipil FT-UKM, Ibu Tan Lie Ing, ST., MT. Yang terhormat Para Pembicara Utama dan Penyaji Makalah Teknik. Selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Bapak, Ibu dan Saudara sekalian. Pada hari yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya kita semua dapat hadir dalam Seminar Nasional Duatahunan yang ke-3 ini. Seminar Nasional ini merupakan salah satu kegiatan akademik yang bertujuan mempertemukan para ahli , akademisi, praktisi dan berbagai kalangan lainnya dalam rangka berdiskusi mengenai transportasi Indonesia yang lebih baik dengan tema : “Sinergi Antar Disiplin Ilmu dalam Melancarkan Lalulintas dan Angkutan yang Berkelanjutan”. Gagasan tema sinergi antar disiplin ilmu adalah mengingat, secara umum transportasi yang lebih baik memerlukan ahli dari berbagai disiplin ilmu dan secara khusus Universitas Kristen Maranatha mempunyai 8 fakultas yang beragam dengan 27 program studi dan jurusan. Diharapkan masing-masing fakultas dan jurusannya dapat berkontribusi didalam seminar ini. Seminar Nasional ini dibagi dalam 2 bagian, yaitu : Sidang Pleno dan Sidang Teknik. Dalam Sidang Pleno pagi ini akan dihadirkan 4 tokoh transportasi dari 4 institusi, yaitu Kepolisian, Perhubungan, Pekerjaan Umum dan Akademisi. Dalam Sidang Teknik siang nanti akan dipresentasikan sebanyak 30 makalah lebih. Seminar Nasional ini didukung pula dengan kegiatan pameran. Seminar sehari ini kiranya benar-benar mendatangkan manfaat bagi kita semua dan merupakan kontribusi bagi kemajuan transportasi nasional dan menjadi salah satu milestone bagi roadmap transportasi di Indonesia. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, panitia seminar mohon maaf sekiranya ada hal-hal yang kurang berkenan dihati para hadirin sekalian. Sekian dan Terima Kasih. Bandung, 31 Maret 2012 Panitia Seminar Nasional Duatahunan Ke-3, Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc. Ketua iii Sambutan Rektor Universitas Kristen Maranatha Diawali dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih, yang telah memberi kelimpahan karunia kepada kita semua, kami menyambut baik penyelenggaraan seminar berskala nasional yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, dengan tema yang sangat faktual yakni terkait dengan masalah transportasi dengan topik “Sinergi antar Disiplin Ilmu dalam Melancarkan Lalulintas dan Angkutan yang Berkelanjutan.” Pembangunan sektor transportasi sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian nasional, mengingat kegiatan di bidang transportasi berperan penting dalam kegiatan distribusi barang dan jasa ke seluruh pelosok tanah air dan antar negara. Kita melihat, pembangunan transportasi selama ini telah mampu menghubungkan wilayah Indonesia dalam satu untaian jaringan dan menjadikan perhubungan sebagai urat nadi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun demikian, selain keberhasilan yang telah dicapai, masih banyak tantangan yang dihadapi untuk pembangunan ke depan sebagai akibat krisis multi dimensi yang pemulihannya dirasakan masih berjalan lambat serta berbagai bencana alam yang menimpa sebagian wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang membawa dampak berupa rusaknya sebagaian infrastruktur transportasi, sementara transportasi terus dituntut untuk melaksanakan fungsi penunjang dan pendorong jasa transportasi ke seluruh pelosok tanah air. Tuntutan masyarakat umum terhadap pembangunan transportasi adalah meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal; meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah; meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi; peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan serta reformasi regulasi; terwujudnya pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim. Jawaban atas tuntutan itu, kami percaya akan diberikan oleh para pakar pada seminar ini, karena kami melihat sub-sub tema yang hendak dibahas demikian komprehensif yakni mencakup transportasi publik dan pribadi, transportasi ramah lingkngan, keselamatan lalulintas dan angkutan jalan, produksi kendaraan yang berkeselamatan, kecelakaan lalulintas dan santunan, pajak jalan dan kendaraan, penegakan hukum dan undang-undang lalu lintas dan jalan raya, serta hamonisasi perencanaan dan operasi lalulintas. Selaras pula dengan penerapan nilai-nilai Integriy, Care dan Exellence diseluruh kegiatan civitas academica UK Maranatha berkaitan dengan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. Demikian yang dapat kami sampaikan, dengan harapan seminar ini menghasilkan karya nyata yang akan bermanfaat bagi kita semua, institusi, para pemangku kepentingan, serta masyarakat luas. Selamat berkarya, Tuhan beserta kita semua. Bandung, Maret 2012 Rektor Universitas Kristen Maranatha, Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes. iv DAFTAR ISI Sambutan Ketua Panitia Sambutan Rektor Universitas Kristen Maranatha Daftar Isi iii iv v KEYNOTE SPEAKERS SINERGI ANTAR DISIPLIN ILMU DALAM MELANCARKAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN YANG BERKELANJUTAN KOMBES. POL. Drs. Bimo A. Seno, SH. 1 PENINGKATAN KESELAMATAN JALAN Ir. Hotma Simanjuntak, MSTr. 45 PERANAN PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN DR. Ir. Jawali Marbun, M.Sc., Ir. Pantja Dharma Oetojo, M.Eng.Sc 55 PEMILIHAN STRATEGI ENVIRONMENTAL SUSTAINABLE TRANSPORTATION YANG COCOK UNTUK KOTA-KOTA BESAR DI INDONESIA Ofyar Z. Tamin, Dimas B.E. Dharmowijoyo 69 CALL FOR PAPERS ANALISIS BIAYA KEMACETAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS A.A. Astri Dewi, I Nyoman Budiartha 94 MENUJU JALUR PEJALAN KAKI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Agus Bari Sailendra, Greece Maria Lawalata 113 PENYUSUNAN DAN PENGUKURAN PRIORITAS ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Agung Sedayu, Harnen Sulistio, Achmad Wicaksono, Agoes Soehardjono 124 APLIKASI DATA TRANSPORTASI JALAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG Ali Agus Hanafi, Tan Lie Ing, Niko Ibrahim 136 TERINTEGRASINYA TRANSPORTASI PUBLIK OLEH TRANSPORTASI PRIBADI Dewi Yustiarini, Nita Yuliani 152 PENENTUAN TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN LENDUTAN BALIK PADA RUAS JALAN WANAYASA-BATAS PURWAKARTA SUBANG Dinar Ryan Ariestyand, Budi Hartanto Susilo 162 PENERIMAAN SMARD CARD DALAM PERJALANAN DENGAN KERETA API DENGAN THEORY PLANNED BEHAVIOUR (TPB) Djarot Tri Wardhono, Ofyar Z. Tamin, Heru Purboyo Hidayat Putro, Miming Miharja 173 ANALISIS BIAYA OPERASI KENDARAAN DALAM PENENTUAN TARIF MOBIL PENUMPANG UMUM TRAYEK CICAHEUM-LEDENG Enrile Ramos Hutasoit, Tan Lie Ing, Deni Setiawan 181 v TEKNIK PELATIHAN PERENCANAAN PERSIMPANGAN SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN TERJADINYA KECELAKAAN Greece Maria Lawalata 196 ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM MASSAL DAN MOBIL PRIBADI I Nyoman Budiartha, Ni Made Kastini 211 EVALUASI PENGGUNAAN ASPAL RETONA SEBAGAI CAMPURAN PANAS BATAS JALAN SARKO-BANGKO Kris Sibarani, Budi Hartanto Susilo, Samun Haris 220 EVALUASI MANAJEMEN LALU LINTAS DALAM PENGENDALIAN PARKIR JALAN SUTOMO DI KOTA PEMATANG SIANTAR Novdin M. Sianturi 230 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN LALULINTAS PADA JALUR PANTURA SURABAYA-TUBAN Nunung Nuring Hayati, Sonya Sulistyono, Jayeng S.M. Wijaya 251 SPIRITUAL, ILMU PENGETAHUAN, REKAYASA, TEKNOLOGI, DAN SENI (SPILPERTEKS) UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENEGAKAN HUKUM & UNDANG-UNDANG LALU LINTAS (MPHUULL) Rohani Jahja Widodo 262 PEMBENTUKAN KETERGANTUNGAN SEPEDA MOTOR SISWA SMA/SMK KOTA UNGARAN Rudi Wahyu Setiaji, Jawoto Sih Setyono 270 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG UNTUK MENCIPTAKAN ANGKUTAN JALAN YANG BERKESELAMATAN Setiyo Daru Cahyono, Rosyid Kholilur Rohman 287 EVALUASI EFEKTIFITAS PROGRAM PARTNERSHIP OF ROAD SAFETY ACTION (PRSA) JALUR PANTURA SURABAYA-TUBAN Sonya Sulistyono, Jojok Widodo S., Oky Ratno Saputro 296 KINERJA TROTOAR JALAN SURYA SUMANTRI BANDUNG Stephanie, Budi Hartanto Susilo 308 EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DI KLATEN BARAT Suwardi 320 SISTEM INFORMASI SOSIALISASI KESELAMATAN LALULINTAS UNTUK MENGURANGI KECELAKAAN Syaifudin 337 EVALUASI KINERJA OPERASI SIMPANG BERSINYAL PELAJAR PEJUANG 45 – R.A.A. MARTANEGARA Tanazza Nashrullah, Tan Lie Ing 346 EVALUASI KINERJA RUANG HENTI KHUSUS DI SIMPANG PASTEUR-PASIR KALIKI DAN SIMPANG AHMAD YANI-LASWI BANDUNG Umbu Sappi Pateduk, Budi Hartanto Susilo 359 vi Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM MASSAL DAN MOBIL PRIBADI (Studi Kasus : Koridor II Trans Sarbagita, Denpasar Bali) Nyoman Budiartha R.M. Dosen Pengajar Program Pasca Sarjana Teknik Sipil Jurusan Transportasi Universitas Udayana Ni Made Kastini Adiputri Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Sipil Jurusan Transportasi Universitas Udayana Email: [email protected]. Abstrak Perkembangan moda angkutan pribadi saat ini semakin berkembang sehingga menimbulkan dampak transportasi dimana-mana. Dampak yang paling terlihat adalah kemacetan. Dalam kemacetan terdapat nilai waktu yang terbuang sehingga menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan. Untuk itu diperlukan adanya transportasi massal untuk mengurangi besarnya kerugian penggunaan angkutan pribadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan biaya yang dikeluarkan masyarakat dengan menggunakan angkutan umum massal yaitu Trans Sarbagita dan angkutan pribadi (angkutan mobil penumpang). Tarif yang digunakan yaitu tarif datar dari koridor yang telah beroperasi yaitu koridor II Trans Sarbagita sebesar Rp. 3.500 per sekali perjalanan tujuan BatubulanNusadua. Asumsi lainnya, roundtrip yang digunakan sama yaitu 68,80 km. Analisis ini membandingkan biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum (bus) dan mobil pribadi (standar mobil penumpang). Survai data primer yang dilakukan yaitu data harga pasar untuk menghitung biaya operasi kendaraan (BOK) mobil pribadi. Sedangkan dengan melakukan survey sekunder diperoleh data tarif dan jarak lintasan broperasinya angkutan umum massal Trans Sarbagita koridor II rute Batubulan – Nusadua. Berdasarkan analisis didapat, biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat pengguna mobil pribadi untuk perjalanan roundtrip menggunakan angkutan umum Trans Sarbagita sebesar Rp.7.000 roundtrip/hari. Sedangkan dengan menggunakan mobil pribadi sebesar Rp.89.700 roundtrip/hari. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan mobil pribadi 13 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum. Kata Kunci : Angkutan pribadi, Angkutan umum, Biaya. 1. PENDAHULUAN Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan pengembangan wilayah. Dengan adanya sarana dan prasarana transportasi yang baik, maka kawasan yang mempunyai Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 211 Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 potensi ekonomi rendah akan lebih mudah mengakses informasi dari kawasan yang memiliki potensi ekonomi tinggi sehingga diharapkan adanya pemerataan pembangunan. Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan telah mencapai + 4% per tahun, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata nasional yang hanya mencapai + 1,8%. Sampai akhir 1995 diperkirakan 45% dari total penduduk nasional tinggal di wilayah perkotaan atau 90 juta dari 200 juta penduduk, dimana 60,5% dari penduduk perkotaan tersebut tinggal di kota-kota besar, metropolitan dan megapolitan. Dengan gejala seperti dapat diperkirakan pada tahun 2018 penduduk perkotaan akan mencapai 52% atau sekitar 140 juta jiwa penduduk perkotaan dari sekitar 270 juta jiwa penduduk Indonesia. Berdasarkan data dari Dirjen Hubdat tahun 1997, biaya dari kemacetan mencapai angka Rp. 10 triliun rupiah pertahun. Diwilayah Jabodetabek saja sudah mencapai Rp. 5,5 triliun pertahun. (Sitramp,2004). Jika dibandingkan dengan kerugian akibat kemacetan di Bali akan menghasilkan angka yang lebih sedikit. Untuk mengurangi dampak kemacetan baik itu yang berhubungan dengan lingkungan ataupun segi ekonomi, maka saat ini sudah mulai diterapkan sistem transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Konsep dari sistem ini yaitu dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan digantikan dengan angkutan umum, sehingga dari segi biaya yang dikeluarkan masyarakat menjadi berkurang. Di Bali sendiri sudah diterapkan penggunaan angkutan umum yang bernama Trans Sarbagita. Wilayah sarbagita yang termasuk didalamnya yaitu Wilayah Metropolitan Sarbagita terdiri dari 1 Kota (Denpasar) dan 3 Kabupaten (Badung, Gianyar, Tabanan) ditetapkan sebagai deliniasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dalam peraturan pemerintah No. 26 Tahun 2008. Kawasan ini mencakup Kota Denpasar dan kawasan perkotaan Kuta sebagai perkotaa inti yang memiliki keterkaitan fungsional dalam satu sistem metropolitan dengan kawasan perkotaan yang berdekatan dengan sub sistem metropolitan yaitu kawasan perkotaan Mengwi, Gianyar, Tabanan beserta kawasan perkotaan lainnya yang lebih kecil yaitu kawasan perkotaan Kerobokan, Jimbaran, Abiansemal, Blahkiuh, Kediri, Sukawati, Blahbatuh dan Ubud. Total ekonomi Bali tahun 2009 mencapai Rp. 57,58 trilyun atau meningkat sebesar 15,34% jika dibandingkan tahun 2008 dimana capaian total ekonomi sebesar Rp. 49,92 trilyun. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang menyangkut bidang ekonomi transportasi yang berkaitan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat dengan menggunakan moda transportasi umum atau pribadi, diatas adalah: 1. Berapakah besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat pengguna angkutan umum? 2. Berapakah besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat pengguna angkutan pribadi? 3. Berapakah selisih biaya yang dikeluarkan masyarakat pengguna angkutan pribadi dan angkutan umum? Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 212 Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 Maksud dan Tujuan Menganalisa besarnya pengaruh finansial masyarakat terhadap besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat jika menggunakan angkutan umum dan angkutan pribadi. Dalam hal ini diperoleh biaya perjalanan masyarakat dengan menggunakan angkutan umum yang diperoleh dari biaya tarif perjalanan dengan menggunakan bus Trans Sarbagita. Sedangkan biaya penggunaan angkutan pribadi diperoleh dari BOK (biaya Operasi Kendaraan). 2. TINJAUAN PUSTAKA Kemacetan Kemacetan merupakan suatu keadaan yang hampir setiap saat dialami masyarakat. Sebelumnya, macet hanya dialami saat jam berangkat kantor atau jam pulang kantor. Namun saat ini, kemacetan selalu ada disetiap ruas jalan. Hal ini mungkin dapat dimaklumi, mengingat perbandingan jumlah pertumbuhan jalan dan pertumbuhan kendaraan bermotor tidak seimbang. Angkutan Pribadi Angkutan pribadi memiliki pengertian sebagai sarana transportasi dengan sistem pelayanan door to door. Angkutan ini terdiri dari kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Berdasarkan data tahun 2010 kepemilikan kendaraan pribadi untuk sepeda motor sudah mencapai angka 70% pada masing-masing ruas jalan jika dibandingkan dengan angkutan lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh sistem pelayanan angkutan umum yang belum optimal, ditambah lagi dengan kemudahan untuk memiliki sepeda motor. Tingkat occupancy kendaraan pribadi per unitnya untuk sepeda motor maksimal 2 orang sedangkan untuk angkutan mobil penumpang minimal 3 oran dan maksimal 5 orang. Namun dalam kenyataanya dilapangan, sepeda motor hanya dikendarai oleh satu penumpang, begitu pula dengan angkutan mobil penumpang. hal tersebut menyebabkan berkurangnya kapasitas lebar jalur yang digunakan karena berisi “tempat duduk” yang kosong. Biaya Kerugian Penggunaan Transportasi Berdasarkan SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa bila sampai 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi maka perkiraan kerugian ekonomi mencapai Rp 65 triliun/tahun. Penelitian lain menyebutkan kerugian akibat kepadatan lalu lintas juga mengakibatkan kerugian materil yang ditaksir mencapai triliunan rupiah. Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan menyebutkan kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta ditaksir Rp 12,8 triliun per tahun yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan ongkos kesehatan. Transportasi Massal Angkutan umum massal merupakan angkutan bermotor yang disediakan untuk digunakan oleh umum dengan pungutan biaya (Departemen Perhubungan, 1996). Angkutan umum Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 213 Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 massal memiliki kemampuan angkut yang besar, keamanan dan kenyamanan perjalanan yang memadai. Karena digunakan secara massal maka haruslah dengan biaya perjalanan yang terjangkau. Dengan tumbuhnya permintaan perjalanan menjadi mayoritas bagi pengguna transportasi, terbentuk angkutan massal berbasis jalan dengan tingkat pelayanan pada kecepatan dan kenyamanan. Sistem angkutan umum massal menggunakan sistem point to point. Sehingga diperlukan angkutan pengumpan lainnya untuk melayani pra dan purna perjalanan menuju atau meninggalkan point. Meskipun angkutan pribadi memiliki kelebihan dibandingkan dengan angkutan umum, namun penyebarannya perlu dikaji lebih lanjut sehingga Bali tidak dipenuhi oleh kendaraan pribadi yang mengakibatkan kemacetan. Tarif Tarif Angkutan Umum adalah biaya atau harga riil yang harus dibayarkan oleh pengguna jasa angkutan umum sebagai imbalan fasilitas kepada operator atas penyediaan fasilitas dimana besaran biaya tersebut ditetapkan oleh pemerintah. a. Ability To Pay (ATP) adalah kemampuan seseorang untuk membayar jasa pelayanan yang diterimanya berdasarkan penghasilan yang dianggap ideal. Pendekatan yang digunakan dalam analisis ATP didasarkan pada alokasi biaya untuk transportasi dari pendapatan rutin yang diterimanya. Dengan kata lain ability to pay adalah kemampuan masyarakat dalam membayar ongkos perjalanan yang dilakukannya. Dalam studi ini, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi ability to pay diantaranya: 1. Besar penghasilan. 2. Kebutuhan transportasi. 3. Total biaya transportasi (harga tiket yang ditawarkan). 4. Prosentase penghasilan yang digunakan untuk biaya transportasi b. Willingness To Pay (WTP) adalah kesediaan pengguna untuk mengeluarkan imbalan atas jasa yang diperolehnya. Pendekatan yang digunakan dalam analisis WTP didasarkan pada persepsi pengguna terhadap tarif dari jasa pelayanan angkutan umum tersebut. Dalam permasalahan transportasi WTP dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: 1. Produk yang ditawarkan/disediakan oleh operator jasa pelayanan transportasi. 2. Kualitas dan kuantitas pelayanan yang disediakan. 3. Utilitas pengguna terhadap angkutan tersebut. 4. Perilaku pengguna. Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Biaya operasi kendaraan dapat didefinisikan sebagai biaya secara ekonomu yang dibutuhkan dalam pengoperasian satu kendaraan dengan kondisi normal untuk suatu tujuan tertentu. Pengertian dari biaya ekonomi merupakan biaya yang terjadi sebenarnya. Biaya operasi kendaraan dibedakan menjadi dua yaitu: a. Biaya Tetap ( Fixed Cost) Biaya tetap (Fixed cost) adalah biaya-biaya yang tetap harus dikeluarkan dibutuhkan secara rutin untuk jangka waktu tertentu dan tidak terpengaruh oleh operasi kendaraan tersebut. komponen yang termasuk biaya tetap adalah: Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 214 Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 1. STNK 2. Penyusutan Kendaraan b. Biaya Tidak Tetap ( Variabel Cost) Biaya tidak tetap (variable cost) merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat kendaraan beroperasi. Biaya tidak tetap sangat bervariasi tergantung dari hasil produksi, seperti jarak tempuh. Komponen dalam biaya tidak tetap adalah 1. Konsumsi Bahan Bakar 2. Konsumsi olie mesin 3. Pemakaian ban 4. Biaya Pemeliharaan onderdil kendaraan Biaya-biaya tersebut diperoleh dalam bentuk BOK per tahun yang nantinya akan dicari dalam bentuk BOK perhari. 3. METODE Analisa Biaya Angkutan Pribadi Pendekatan studi dengan menganalisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) angkutan pribadi dan membandingkannya dengan survei biaya yang dikeluarkan masyarakat per sekali perjalanan, dengan menggunakan bus Sarbagita. Asumsi biaya penggunaan bus sebesar Rp. 3.500 untuk masyarakat umum dan Rp. 2.500 untuk pelajar dan mahasiswa seperti yang sudah terlaksana pada koridor II Trans Sarbagita. Namun pada penelitian ini di asumsikan penggunaan terhadap masyarakat umum yaitu Rp. 3.500. Analisis Biaya Operasi Kendaraan a. Analisis BOK tetap per tahun Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung BOK tetap per tahun yaitu (Departemen Perhubungan, 1996): 1. Biaya Penyusutan Kendaraan (Depresiasi) Biaya Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line depreciation). Untuk kendaraan baru, harga kendaraan dinilai berdasarkan harga kendaraan baru termasuk ongkos angkut, sedangkan kendaraan lama, harga kendaraan dinilai berdasarkan harga perolehan. Biaya penyusutan kendaraan dihitung dengan rumus: Biaya Penyusutan (BP) = Harga Kendaraan Nilai Residu Massa Susut (1) Nilai residu diambil sebesar 20% dari harga kendaraan awal dan masa susut ditetapkan 7 tahun. Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 215 Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 2. Biaya Pajak Kendaraan Biaya pajak kendaraan dihitung berdasarkan besaran tarif resmi dari pemerintah. Maka total BOK tetap per tahun didapat dari jumlah keseluruhan dari pengeluarannya biaya. BOKT/thn = BP/thn + BPK/thn (2) b. Analisis BOK tidak tetap per tahun 1. Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan bakar kendaraan, biaya ini menyangkut jarak tempuh yang dilakukan untuk tiap liter bahan bakar yang digunakan. Taksiran jumlah biaya BBM per tahun dihitung dengan rumus: BBBM/thn = JPBBM/thn × HBBM/ltr (3) Ket: BBBM/thn = biaya BBM per tahun JPBBM/thn = biaya pemakaian BBM per tahun HBBM/ltr = harga BBM per liter 2. Biaya Pemakaian Suku Cadang Biaya pergantian suku cadang adalah biaya pembelian suku cadang kendaraan yang secara teknis mengalami keausan akibat dioperasikan untuk jangka waktu atau jumlah jarak tempuh tertentu. 3. Biaya Pemakaian Ban Yaitu biaya untuk pembelian ban yang digunakan untuk pengoperasian kendaraan yang terdiri dari ban luar dan ban dalam. Biaya pemakaian ban per tahun dihitung dengan rumus: BPB/thn = jumlah pemakaian ban/thn × harga ban/unit (4) dimana: BPB/thn = biaya pemakaian ban per tahun 4. Biaya Pemakaian Oli (Pelumas) Jenis oli yang diperhitungkan terdiri dari oli mesin, oli gardan, oli rem dan oli verseneling. Jumlah biaya untuk masing-masing biaya dihitung berdasarkan jumlah pemakaian per tahun dan tingkat harga satuan yang berlaku. 5. Biaya Overhaul Dalam penelitian ini, biaya servis berat dipandang sebagai biaya perbaikan mesin dan renovasi bodi. Mengingat frekuensi overhaul jarang sekali dilakukan secara periodik setahun sekali, melainkan kebanyakan dilakukan secara isidentil jika terjadi kerusakan. Dengan demikian maka jumlah biaya overhaul per tahun dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 216 Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 masing-masing sampel dihitung dengan membagi total biaya overhaul yang dikeluarkan selama umur kendaraan dibagi dengan jumlah umur kendaraan. Bo /thn = BTO U (5) dimana: = biaya overhoul per tahun BO/thn BTO = biaya total overhoul selama umur kendaraan U = umur kendaraan Berdasarkan hasil perhitungan BOK variable di atas maka total BOK tidak tetap per tahun, dihitung dengan rumus: BOKTT/thn = BBBM/thn + BPSC/thn +BO/thn dimana: BOKTT/thn BBBM/thn BPSC/thn BO/thn = = = = (6) biaya operasi kendaraan tidak tetap per tahun biaya bahan bakar minyak per tahun biaya pemakaian suku cadang per tahun biaya overhoul per tahun Analisis BOK total per tahun Dengan diketahuinya taksiran BOK tetap dan BOK tidak tetap per tahun di atas, maka estimasi total BOK per tahun untuk masing-masing sampel operator dihitung dengan rumus sebagai berikut: BOKTOT/thn = BOKT/thn + BOKTT/thn dimana: BOKTOT/thn BOKT/thn BOKTT/thn (7) = total BOK per tahun = total BOK tetap per tahun = total BOK tidak tetap per tahun 4. DATA DAN ANALISA Biaya Pengguna Angkutan Umum Biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk penggunaan bus Trans Sarbagita dihitung berdasarkan biaya roundtrip dari Batubulan –Nusa Dua dengan lintasan sejauh 68,80 km . Dari tabel 1 diperoleh hasil bahwa total biaya roundtrip yaitu Rp. 7.000,00. Dan jika dihitung berdasarkan tahun maka diperoleh biaya perjalanan sebesar Rp.2.555.000 roundtrip/tahun. Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 217 Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 Tabel 1. Total Biaya Perjalanan dengan Angkutan Umum. No. Rute harga tiket 1 Batubulan-Nusadua 3,500.00 2 Nusadua - Batubulan 3,500.00 Total Biaya Roundtrip/ hari 7,000.00 Total Biaya Roundtrip/ tahun Sumber: Hasil Analisis, 2012 2,555,000.00 Biaya yang dikeluarkan satu orang untuk satu kali perjalanan sebesar Rp. 3.500 dan untuk 2 kali perjalanan pergi-pulang sebesar Rp. 7.000 dalam satu hari. Sehingga diperoleh biaya perjalanan untuk lintasan sejauh 68,80 km pertahunnya sebesar Rp. 2.555.000,00. Biaya Pengguna Angkutan Pribadi Biaya-biaya yang diperlukan untuk menghitung biaya operasi kendaraan angkutan pribadi menggunakan data harga di pasaran pada tahun 2010. Dengan membandingkan dua jenis angkutan pribadi yaitu jenis angkutan penumpang sejenis sedan dan kijang. Biaya operasi angkutan pribadi dihitung dalam bentuk per tahun dengan panjang lintasan pergi pulang sejauh 68,8 km. asumsi penggunaan 365 hari Biaya pertahun dengan angkutan pribadi sebesar Rp. 32.721.844. sehingga diperoleh biaya perhari yang harus dikeluarkan masyarakat sebesar Rp.89.700 dengan asumsi panjang perjalanan dan jumlah perjalanan pertahunnya sama. Tabel 2. Total Biaya Perjalanan dengan Angkutan Pribadi No Jenis Kendaraan 1 1 Mobil Penumpang¹ Mobil Penumpang² 2 Jumlah Hari Operasi Jumlah BOK Tetap (Rp/Thn) Biaya Pelumas (Rp/Thn) Biaya Suku Cadang (Rp/Thn) Biaya Overhoul (Rp/Thn) 3 4 5 6 7 365 10,982,286 1,607,168 5,626,585 400,000 365 11,608,214 1,607,168 4,944,600 416,667 RATA-RATA PERTAHUN ANGKUTAN PRIBADI Biaya Operasi Total (Rp/Thn) 8 14,125,50 0 14,125,50 0 BIAYA DENGAN RATA-RATA BIAYA PER HARI DENGAN ANGKUTAN PRIBADI BOK Total (Rp/Thn) 9 = 4+5+6+7+8 32,741,539 32,702,149 32,721,844 89,700 Sumber: Hasil Analisis, 2012 Keterangan: 1. Sedan 2. Kijang Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 218 Seminar Nasional Teknik Sipil 2012 ISBN 978-979-16346-2-5 5. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Penggunaan kendaraan pribadi jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum. Penelitian ini menggunakan asumsi yang sama dari segi jarak dan waktu sebesar 68,80 km. Sehingga dapat disimpulkan selisih besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk transportasi dengan rute yang sama yaitu: 1. Biaya perjalanan dengan menggunakan angkutan umum berdasarkan rute Koridor II trayek Trans Sarbagita sebesar Rp. 7000. 2. Biaya perjalanan dengan menggunakan angkutan pribadi berdasarkan rute Koridor II trayek Trans Sarbagita sebesar Rp. 89.700. 3. Selisih biaya penngunaan angkutan pribadi dan angkutan umum sebesar Rp. 82.700 atau lebih besar 13 kali dari biaya penggunaan angkutan umum. SARAN Pada penelitian ini hanya membandingkan dari jarak yang sama dan waktu pertahunnya dengan sistem biaya point to point. Namun perlu diteliti lebih lanjut pengenai biaya yang dikeluarkan masyarakat dari sistem door to door. Sebab selain dari segi biaya, terdapat fasilitas kenyamanan dan keamanan yang perlu ditingkatkan untuk pelayanan angkutan umum kedepannya. DAFTAR PUSTAKA Abubakar, I., Yani, A., Sutiono, E. (1995), Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang Tertib, Edisi II, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2010. Bali Dalam Angka 2010. Denpasar. Departemen Perhubungan. 1996. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum Penumpang di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta. Departemen Perhubungan. 2004. Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat NO. HK. 105/DRJD/1996, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur. Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi. 2009. Pengembangan Angkutan Umum Trans Sarbagita. Denpasar. Dinas Perhubungan. 2011. Laporan Akhir: Perencanaan/Study Tarif Bus Sarbagita www.Denpasar.go.id Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 31 Maret 2012 219