BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesenian Wayang merupakan warisan kebudayaan Indonesia yang sangat berharga dan harus dilestarikan. Begitu banyak unsure seni budaya terkandung dalam kesenian yang telah ada sejak jaman leluhur ini, bahkan dari segi yang mencakup Environmental. Penggambaran tentang kondisi lingkungan yang mendukung adegan pewayangan sarat akan makna yang mendalam seperti penggambaran akan keselarasan hidup manusia dan lingkungan sekitarnya, interaksi manusia dengan hewan dan tumbuhan, karya cipta Dewa berupa alam semesta yang diperuntukkan demi kesejahteraan hidup manusia. Kesenian bernilai tinggi ini membutuhkan upaya pelestarian yang berkesinambungan dan mampu menarik minat masyarakat. Maka setelah dilakukan riset dan tugas akhir ini, film animasi wayang dengan cerita Mahabharata diharapkan mendukung upaya pelestarian tersebut dengan sekaligus memperkenalkan setting-setting environment pada adegan pewayangan yang kadang sering tidak mendapat perhatian di benak penonton. Animasi Wayang Mahabharata ini juga mengandung nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tersampaikan melalui perpaduan dari scenario cerita yang baru dan unik, serta desain karakter dan setting environment yang menarik bagi generasi muda Indonesia. Melalui serial Animasi Wayang Mahabharata yang mengadaptasi style unik dan segar, serta belum pernah digunakan sebelumnya oleh animasianimasi buatan dalam negeri, maka peluang untuk mampu melestarikan kembali Wayang kepada generasi muda nampaknya cukup kuat. Namun hal ini tentunya juga sangat butuh dukungan dari berbagai pihak dan elemen masyarakat untuk membantu agar serial animasi ini semakin dikenal dan diminati. BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN 135 6.2 Saran Di dalam proses perancangan setting Environment, referensi yang mendalam merupakan faktor yang harus diperhatikan demi hasil rancangan yang mampu menggambarkan sebuah setting dengan komprehensif. Tingkat kedetailan suatu elemen setting Environment juga harus diperhatikan demi hasil yang maksimal. Setelah rancangan selesai, maka perlu dilakukan tahap post-test demi mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Animasi yang telah dibuat. Hal ini sangat penting dilakukan demi tercapainya tujuan dari perancangan ini kepada target segmentasi yang dituju. Setelah perancangan episode pertama (prototype) dari serial Animasi Wayang Mahabharata ini selesai dibuat, maka akan dilakukan pengembangan lanjutan generalisasi setting environment yang ada pada episode kedua, ketiga dan seterusnya. Proses yang dilakukan akan serupa dengan pada waktu perancangan setting environment perdana dilakukan, yaitu meliputi tahap Referensi bentuk, sketsa, vektor, digital coloring, final design. Rencana pengembangan media dari perancangan animasi Wayang Mahabharata ini meliputi Pengajuan Rancangan kepada Stasiun Televisi Lokal/Nasional yang memiliki wadah untuk film animasi serta bersedia menerima pengajuan dari tim perancang. Alternatif kedua adalah mengikutsertakan animasi yang telah dibuat dalam lomba-lomba tingkat regional ataupun nasional yang ada. 136 BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN