Mengenal dan Mengalami Allah Sebagai dasar hidup yang kokoh! Baca : - Matius 7:24-27 - Lukas 6:46-49 Latar Belakang Kehidupan Kristen sejatinya adalah kehidupan yang akan menjadi semakin serupa dengan Kristus. Penebusan Kristus membuat kita dimerdekakan dan diselamatkan sepenuhnya, itu adalah mutlak karena karya Kristus dan bukan karena perbuatan kita. Namun dalam perjalanan hidup kita, berbagai tantangan akan kita temui di dalam dunia ini. Bertahan dan mengerjakan keselamatan bukanlah sesuatu yang mudah jika kita tidak mengerti kehendak Allah. Kenyataan ini membuat kita harus berakar dan bertumbuh, serta menghasilkan buah keselamatan, supaya kita semakin kokoh dalam Kristus dan dapat menjadi saksi yang benar bagi jiwa-jiwa yang juga memerlukan keselamatan. Sebelum kita masuk lebih dalam, perhatikan beberapa ayat ini: - Matius 7:24-27 - Lukas 6:46-49 - Kolose 2:6-7 - 1 Korintus 10:11-13 Renungkan : 1. Apakah kamu percaya bahwa kamu sudah diselamatkan (memiliki jaminan hidup kekal dan mengalami pembenaran di hadapan Allah?) 2. Apakah setelah memiliki jaminan hidup kekal, pengenalan akan Allah di dalam Tuhan Yesus menjadi sesuatu yang penting bagimu dan terus menerus terjadi dalam hidupmu? Mengapa demikian? A. Observasi Ayat: Matius 7:24-27 dan Lukas 6:46-49 1. Pengajaran ini disampaikan oleh Yesus dalam rangkaian Khotbah di Bukit. Kepada siapakah Tuhan Yesus berbicara/mengajar saat itu? (Lihat konteks Luk.6:17, Mat.4:23-25) 2. Bagaimana kondisi yang digambarkan oleh Tuhan Yesus tentang sebagian orang yang menyebut-Nya "Tuhan?" (Luk.6:46, Mat.7:21). Berdasarkan perkataan Tuhan Yesus, siapakah orang-orang ini? (Mat.7:22-23). 3. Bagaimana sikap Tuhan Yesus terhadap mereka yang digambarkan di Matius 7:23? Bagaimana tanggapanmu? 4. Perbedaan apakah yang Tuhan Yesus nyatakan secara umum dalam Matius 7:24-27 dan Lukas 6:46-49? 5. Deskripsikanlah ciri-ciri orang bijak yang Tuhan Yesus maksud dalam Matius 7:24-27 dan Lukas 6:46-49! a. b. c. d. 6. Deskripsikanlah ciri-ciri orang bodoh yang Tuhan Yesus maksud dalam Matius 7:24-27 dan Lukas 6:46-49! a. b. c. d. 7. Bandingkan tantangan yang dialami oleh rumah yang dibangun di atas batu karang dan rumah yang dibangun di atas pasir. (Mat.7:25,27). a. b. c. 8. Bagaimana dampak dari perbuatan orang yang bijaksana itu? (Mat.7:25, Luk.6:48) 9. Bagaimana dampak dari perbuatan orang yang bodoh itu? (Mat.7:27, Luk.6:49) B. Interpretasi (Penafsiran) Apa yang mereka bangun dan cara membangunnya. 1. "Tidak melakukan apa yang Aku katakan" (Luk.6:46) bisa juga diterjemahkan: "Tidak bertindak berdasarkan apa yang Aku katakan". Bagaimana menurutmu bahwa hal ini berdampak pada pernyataan Tuhan Yesus tentang "tidak pernah mengenal” (ou depote egnon) dan "pembuat kejahatan" (Mat.7:23) 2. Jika orang-orang yang bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan banyak mujizat dapat dikatakan “belum melakukan kehendak Bapa”, seperti apakah orang yang melakukan kehendak Bapa? Beri contoh ayatnya. (Coba renungkan 1 Yoh.2:17, Yoh.6:28-29, Kis.22:14-15, Roma 12:2). 3. Apa maksud "mendirikan rumahnya di atas batu (Mat.7:24)?. Bagaimana kamu memahami kalimat: "menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu" (Luk.6:48)? 4. Apa maksud "mendirikan rumahnya di atas pasir" (Mat.7:26)? Bagaimana kamu memahami kalimat: "mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar" (Luk.6:49)? 5. Menurutmu apakah yang dimaksud dengan "rumah" dalam konteks ini, mengapa Tuhan Yesus memberi penekanan pada "dasarnya"? Siapakah Batu Karang yang kokoh itu menurut Alkitab? (1 Kor.10:4) 6. "Rumah itu kokoh dibangun" (Luk.6:48), dan "rumah itu tidak rubuh" (Mat.7:25). Apakah yang menyebabkan kokohnya rumah tersebut? 7. "Rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya" (Mat.7:27), coba bandingkan dengan Mazmur 1:5-6. Jelaskanlah pendapatmu! C. Aplikasi Praktika Yang di permukaan saja dan yang mendalam 1. Jika hidupmu adalah sebuah rumah, dasar apakah yang selama ini kamu gunakan untuk membangun kehidupanmu? Berikan alasan. 2. Kita bisa menjadi orang Kristen yang hanya hidup di permukaan, tanpa kedalaman pengenalan akan Allah dan kehendak-Nya. Permukaan tempat kita membangun bisa berupa hal-hal berikut: (Tambahkanlah berdasarkan pengamatanmu!) a. Tradisi-tradisi kosong b. Emosionalisme c. Doktrin tanpa aplikasi (penerapan) d. ... e. ... 3. Seberapa kuatkah kehidupan imanmu saat ini di dalam Kristus? Seberapa dalamkah kamu memahami Pribadi Allah, Karya Allah, Sifat Allah, dan Kehendak Allah melalui Tuhan Yesus Kristus? Sebagai sedikit gambaran, dapatkah kamu menjelaskan arti kata-kata ini: a. Omnipresent and Omnipotent God b. Allah yang transendent dan Allah yang immanent c. Anugerah dan Penebusan d. Pembenaran e. Pengudusan f. Kedaulatan Allah g. Kepenuhan Roh Kudus h. Perkenanan Allah i. Perbuatan dosa dan keadaan berdosa J. Ineransi (ketidakbersalahan) Alkitab 4. Apakah yang selama ini sudah kamu lakukan untuk lebih dalam mengenal Dia (menggali dalam-dalam dan meletakkan dasar di atas batu)? Apakah kamu memiliki kerinduan, rasa lapar dan haus, yang lebih dalam dari apa yang selama ini kamu lakukan? 5. Apa sajakah sikap dalam kehidupan keseharianmu yang menunjukkan ketertarikanmu pada pengenalan akan Allah? 6. Sejauh manakah pengenalan akan kehendak Allah membuatmu tertantang untuk mengalami perubahan di berbagai aspek sikap, perkataan, perasaan, pola pikir, dan tindakan? Berikanlah kesaksian singkat tentang perubahan-perubahan dalam hidupmu. 7. Adakah pengalaman dalam hidupmu di mana kamu jatuh ke dalam pencobaan karena tidak memahami kehendak Allah atau karena tidak memiliki pengalaman pribadi bersama Kristus? Bagaimana sikapmu setelah peristiwa itu? D. Respons 1. Bagaimana menurutmu pengajaran Kristus dapat disikapi oleh para murid Kristus dan bukan murid Kristus. Adakah perbedaan? 2. Adakah resolusi yang ingin kamu hidupi lebih dalam lagi setelah menggali kebenaran Alkitab di bagian ini? Sharingkan dgn kelompokmu.