Karya Belas Kasih Rohani - Franciscan Sisters

advertisement
“Dengan Karya Belas Kasih kita memeluk Kristus sendiri di dalam saudara dan saudari kita
yang membutuhkan makanan, pakaian, rumah, dan kunjungan; dalam Karya Belas Kasihnasehat, pengajaran, permintaan maaf, teguran, dan doa -kita menyentuh secara langsung
dosa kita sendiri. “ ( Pesan Prapaskah Paus Fransiskus 2016 )
Karya Belas Kasih Rohani
Karya Belas Kasih sudah lama menjadi tradisi gereja Kristen, itu nampak dari tulisan para ahli
teolog dan penulis buku- buku rohani sepanjang sejarah. Sama seperti Yesus sendiri yang
peduli akan kesejahteraan rohani mereka yang Dia layani, karya belas kasih ini menuntun kita
untuk” membantu sesama dalam kebutuhan rohani mereka” ( USCCA ). Ketujuh Karya Belas
Kasih Rohani ini terdaftar sebagai berikut, dan setiap karya ini menyarankan agar kita
mengihidupinya dalam hidup sehari- hari.
MENASIHATI YANG RAGU DALAM HIDUP
Setiap orang mempunyai keraguan akan perjalanan iman pada saat-saat tertentu.
“Dengarkan bimbingan dan terimalah petunjuk, yang membuat kamu menjadi bijak.
”Yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia, dan yang lemah dari Allah
lebih kuat dari pada manusia” ( 1 Kor 1 )



Apakah saya berperan serta mendukung mereka yang dalam perjalanan rohani, mau,
mendengar dan bersedia berbagi cerita?
Apa saya sudah mengulurkan tangan kepada seseorang yang saya tahu sedang
berjuang dalam keputusasaan, kemarahan, ketakutan atau kebingungan?
Apakah saya mendoakan mereka yang hilang daya hidup dan yang merindukan arti
hidup yang lebih baik?
MENEGUR YANG ACUH DALAM HIDUP
Sebagaimana kita telah belajar tentang iman, bersedialah membaginya kepada orang
lain. Melalui kesediaan mendengar selalu kita menemukan sesuatu apa yang orang lain
ungkapkan kepada kita.
“Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui, berserulah kepadanya selama Ia dekat..” ( Yes 55 )
“Kebijaksanaan itu lebih berharga dari batu karang dan tidak dan tidak ada milik yang dapat
dibandingkan dengannya....yang menemukan kebijaksanaan menemukan hidup. …” (Proverbs
8)

Apakah saya bersedia membagi pesan Injil yang memberi arti bagiku?
Page 1 of 4



Apakah saya berbicara dengan sopan dan penuh cinta tentang mereka yang
terpinggirkan- rasialisme, imigran, dll?
Apakah saya bicara soal kebenaran ketika kekuasaan disalahgunakan, atau ketika yang
lemah ditindas?
Apakah saya menghidupi nasehat Injil bertindak tanpa kekerasan yang menginspirasi
dan memberdayakan orang lain?
MEMPERINGATKAN MEREKA YANG BERDOSA
Jangan menghakimi, tetapi mendukung orang lain menemukan jalannya dan bertindak
adil, dengan menghormati ciptaan. Dengan rendah hati mari kita berjuang menciptakan
kebiasaan yang jauh dari kejahatan, walau tetap menyadari bahwa kita bisa kadang jatuh.
“Jangan kamu menghakimi, tapi bawalah orang lain menuju keselamatan” ( Mat 7)
"Keluarkanlah lebih dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat lebih jelas untuk
mengeluarkan selembar itu dari mata saudara/saudaramu” ( Mat 7 ).
Apakah saya berani membuka mulut ketika mendengar komentar tentang rasisme, sekisme?
Apakah saya selalu bicara dengan sopan?
Apakah tindakan saya untuk menghindari penindasan dan kekerasan?
Apakah aku biasa berbicara dan bertindak tanpa kekerasan?
Apakah saya memelihara bumi pertiwi dengan sikap yang mencerminkan keluhuran ciptaan?
MENGHIBUR YANG BERSEDIH
Terbukalah mendengarkan dan menghibur mereka yang yang dilanda duka cita.
Walaupun kita kadang tidak yakin bagaimana berkata dengan tepat, kehadiran akan
memberi arti yang berbeda. Dalam waktumu yang tidak seberapa semoga dapat
menciptakan sesuatu yang berbeda yang dialami oles seseorang yang tinggal dalam
kesulitan. Mereka mungkin lupa akan apa yang kamu katakan, lupa akan apa yang telah
engkau lakukan, tetapi tidak akan pernah lupa bagaimana engkau telah membuat mereka
merasakan.(Bonnie Jean Wasmund)
“Berbahagialah mereka yang bersedih; karena mereka akan dihibur.” (Mat 5)
Ketika sahabat Yesus yaitu Lazarus meninggal,” Yesus menangis.” (Joh 11)



Apakah saya menyendengkan telinga untuk mendengar mereka yang berduka? Apakah
saya menawarkan kehadiran yang penuh kasih, walau kata-kata tidak keluar dari mulut
ini?
Apakah saya sudi tinggal dengan mereka yang bersedih, walau itu tidak menyenangkan
saya, tapi merasa bahwa kehadiran saya berarti?
Apakah saya bersedia mengirim surat atau kartu kecil kepada mereka yang sakit, yang
kehilangan seseorang karena meninggal?
Page 2 of 4
MENANGGUNG KETIDAKSEMPURNAAN DENGAN SABAR
Karya Belas kasih ini menantang kita untuk bersedia menanggung ketidaksempurnaan
kita dengan sabar. Kadang-kadang ini adalah suatu perintah keras. Sabar bukan berarti
hanya yang berkaitan dengan perangai; itu adalah suatu rahmat dari Roh kudus. Tugas
ini mengarah pada situasi yang merupakan bagian dari hidup; salah mengerti akan
maksud, menghina, fitnah dan gosip. Adalah sangat manusiawi keinginan untuk
menyerang kembali, dan tentu saja mungkin ada kesempatan yang memungkinkan atau
bahkan perlu untuk meluruskan. Kebijakan yang dibutuhkan adalah mengerti kapan perlu
berbicara dan kapan harus diam.
“Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri; Tidak ada hukum yang menantang hal-hal itu.
“Sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskannya dan dikasihiNya, kenakanlah belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, sabarlah kamu
seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila seorang menaruh
dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian. “ (Kolose 3)



Apakah saya berusaha memahami ketika keputusan dan tindakan membingungkan atau
berlawanan dengan pengalaman saya?
Apakah saya berusaha dengan giat mengurangi kritik terhadap orang lain; memaafkan
kesalahan kecil.
Apakah saya memberi damai kepada mereka yang salah paham terhadap saya, sengaja
dan tidak sengaja?
PEMAAF LUKA
Memaafkan orang lain tidak mudah kalau kita tidak memiliki kasih Allah yang tidak
terbatas itu. Yesus mengajarkan bahwa kita hendaknya mengampuni sebagaimana
Tuhan mengampuni, mengandalkan Tuhan membantu kita agar kasihNya menjelma di
dunia ini melalui pengampunan. Pengampunan mengubah hati dan hidup.
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap
aku?...dan Yesus menjawab: Bukan, aku berkata kepadamu, bukan sampai 7 kali, melainkan
70 kali 7 kali.” (. Mat 18).,
“..ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami”(Mat 6)
Apakah saya bersedia melepaskan dendam ketika saya dilukai dan memberi maaf ketika saya
dirugikan?


Apakah saya bersedia mengambil langkah lebih dahulu untuk kesembuhan walau yang
lain tidak ada penyesalan?
Apakah saya menyempatkan diri untuk merefleksikan cinta Tuhan yang tanpa syarat
kepada saya dan kasih yang tak terbatas kepada orang lain dan membiarkan situasi ini
menciptakan perasaan empati dalam hatiku?
Page 3 of 4
BERDOA UNTUK MEREKA YANG HIDUP DAN YANG MATI
Doa adalah salah satu jalan yang paling ampuh dalam mendukung orang lain. Melibatkan
diri dalam doa untuk mereka yang masih hidup dan yang telah meninggal adalah suatu
cara mempercayakan diri kepada penyelenggaraan Tuhan. Doa menyatukan kita dengan
umatNya, ciptaanNya melebihi batas waktu dan tempat, menyatukan kita dengan
persekutuan para kudus. Doa adalah bukti kesatuan kita dengan dunia dan ciptaan.
“…Demikianlah selama-lamanya kita akan bersama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah
seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini. (1 Tesalonika 4)
“…Orang- orang kudus yang ada di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi
kesukaanku.”( Mazmur 16 )


Apakah saya membuat intensi misa untuk teman atau keluarga yang sedang dilanda
kesusahan?
Apakah doa saya sungguh-sungguh menjadi sarana penyembuhan dan memberi
kekuatan dan perubahan kepada dunia?
Disusun dan diambil dari berbagai sumber oleh Sr. Beatrice Hernandez ( JPIC Office ) dan
Jeanne Connolly (External Communication)
www.wheatonfranciscan.org
https://www.facebook.com/WheatonFranciscans/
Page 4 of 4
Download