GAMBARAN KECENDERUNGAN VERBAL ABUSE TERHADAP ANAK USIA 3-5 TAHUN DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU PEKERJA INDUSTRI DI DESA KEJI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN UNGARAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh : HANIK MAFTUKHAH 0101254 AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2013 Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 0 GAMBARAN KECENDERUNGAN VERBAL ABUSE TERHADAP ANAK USIA 3-5 TAHUN DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU PEKERJA INDUSTRI DI DESA KEJI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG Hanik Maftukhah1), Surjani, S.SiT., M.PH.2), Heni Setyowati, S.SiT.3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email : up2m@akbidngudiwaluyo ABSTRAK GAMBARAN KECENDERUNGAN VERBAL ABUSE TERHADAP ANAK USIA 3-5 TAHUN DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU PEKERJA INDUSTRI DI DESA KEJI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG. Secara tidak sadar, terkadang orang tua mengucapkan kata-kata kasar kepada anak saat mereka melakukan hal yang tidak sesuai dengan harapan atau keinginan orang tuanya. Tidak banyak orang tua yang mengetahui bahwa kekerasan verbal menimbulkan dampak yang tidak kalah buruknya dengan kekerasan fisik. Sehubungan dengan peran ganda yang dijalani oleh ibu pekerja industri, ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap terjadinya perilaku verbal abuse terhadap anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kecenderungan verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun dalam komunikasi interpersonal ibu pekerja industri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi, melalui teknik pengumpulan data indepht interview. Populasi dari penelitian ini adalah 38 ibu pekerja industri yang memiliki anak usia 3-5 tahun di desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Sampel ditentukan secara purposive, sebanyak 3 orang ibu yang memenuhi kriteria sesuai dengan pertimbangan peneliti. Penelitian ini menghasilkan 3 tema yang terbentuk dari 4 sub tema, 10 kategori, 50 sub kategori dan 67 kata kunci. Tiga tema tersebut yaitu: persepsi ibu bekerja tentang peran ganda yang dijalani, perilaku komunikasi interpersonal ibu bekerja terhadap anak usia 3-5 tahun, kecenderungan verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun oleh ibu bekerja. Disarankan bagi orang tua terutama ibu yang bekerja untuk dapat menjalin hubungan dan komunikasi antarpribadi yang berkualitas terhadap anak usia 3-5 tahun. Kata kunci : kekerasan verbal, komunikasi interpersonal, ibu pekerja industri, anak usia 3-5 tahun Pustaka : 32 (2002-2013) ABSTRACT THE DESCRIPTION OF THE TENDENCY OF VERBAL ABUSE TOWARD CHILDREN AGES 3 TO 5 YEARS OLD IN THE INTERPERSONAL COMMUNICATION OF INDUSTRIAL WORKER MOTHERS IN KEJI VILLAGE WEST UNGARAN SUBDISTRICT SEMARANG REGENCY. Sometimes parents don’t realize to saying an unkind word to the child, when they do unexpected or unwanted things. Not many parents know that verbal abuse has as bad as effect of physical abuse. As a result of the dual role of working mother, there are a few things that influence the occurrence of verbal abuse toward the children.This research was to describe the tendency of verbal abuse towards children ages 3 to 5 years old in interpersonal communication of industrial workers mothers. This research was descriptive qualitative with descriptive phenomenological approach. The data were obtained with in-depth interview and observation. The population of this study were industrial workers mothers who had children aged 3 to 5 years old, lived in Keji village, subdistrict Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 1 of West Ungaran, Semarang regency. Sample was done purposively. The participants were 3 industrial workers mothers considered in accordance with the considerations researchers. This research found out 3 themes that were divided into 4 subthemes, 10 categories, 50 subcategories and 67 keywords. The three themes were: the perception of industrial workers mothers who lived on a dual role, interpersonal communication behavior industrial workers mothers toward children aged 3 to 5 years old, the tendency of verbal abuse towards children aged 3 to 5 years olds by industrial workers mothers. It is expected to parents especially working mothers to build qualified relationship and communication interpersonally with 3 to 5 years old children. Keywords : verbal abuse, interpersonal communication, industrial workers mothers, children ages 3 to 5 years old References : 32 (2002-2013) PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini kaum perempuan mewakili lebih dari 40% angkatan kerja global. Sebanyak 70% perempuan di negara-negara maju dan 60% di negara berkembang para perempuan tersebut bekerja dan memiliki penghasilan. Khusus di Indonesia, sekitar 51% perempuan berusia 15 tahun ke atas berada di usia kerja pada 2002, dengan perempuan menyumbang 37,2% dari angkatan kerja keseluruhan (Ardiyan, 2012; h.7). Meningkatnya peluang kerja bagi wanita terjadi pula di sektor industri. Hal tersebut disebabkan karena banyak industri yang menuntut ketelitian dan ketekunan serta sifatsifat lain yang biasanya dimiliki oleh wanita. Kedua, kondisi yang dituntut oleh tenaga kerja wanita lebih ringan dari tenaga kerja pria sehingga memberikan keuntungan yang lebih besar bagi pengusaha. Kesimpulan kedua ini kurang menguntungkan bagi tenaga kerja wanita tetapi hal ini sering terjadi. Peran ganda pun dialami oleh wanita yang telah berumah tangga karena selain berperan di dalam keluarga, wanita tersebut juga berperan dalam pekerjaan yang dijalani (Maherani, 2008; h.2). Pekerjaan dan aktifitas yang dilakukan ibu dapat berpengaruh terhadap masalah internal, terutama dalam pembentukan budi pekerti anak. Sebagian orang tua yang sibuk dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, waktunya dihabiskan di luar rumah, jauh dari keluarga sehingga tidak sempat mengawasi perkembangan anaknya, tidak selalu memiliki waktu untuk memberikan bimbingan, berkomunikasi atau sekedar menanyakan apa yang dikeluhkan saat ini, sehingga pendidikan perilaku bagi anaknya mungkin terabaikan (Djamarah, 2004; h.29-30). Masa prasekolah merupakan masa pembentukan otak dan perilaku anak (Richard, 1999). Pada masa ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi dengan anak. Hal-hal tersebut antara lain, penggunaan nada atau intonasi yang tepat, bicara lambat (tidak terburu-buru saat berbicara), pengulangan kata perintah dengan pengarahan yang sederhana, menghindari sikap mendesak, memberi kesempatan pada anak untuk menyatakan ketakutan atau perhatian mereka, emosi apa yang boleh/ tidak boleh ditunjukkan saat berkomunikasi (Wong, 2008). Sehubungan dengan hal tersebut, sebagaimana artikel yang ditulis oleh Judarwanto (2009), sebagian orang tua saat ini tidak menyadari jika kemampuan verbal anak dalam mengungkapkan sesuatu maupun berbicara, bersumber dari apa yang mereka dengar dari orang-orang disekitarnya. Kenakalan anak pada usia 3 sampai 6 tahun merupakan hal yang wajar, dengan cara seperti itu anak mempelajari lingkungan secara kreatif, tetapi kadang orang tua melihat hal itu sebagai suatu hal yang mengganggu. Terkadang secara tidak sadar orang tua mengeluarkan kata-kata kasar kepada anak saat anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan harapan atau keinginan orang tuanya. Namun pada kondisi sebaliknya, sering juga terdengar seorang anak memaki-maki dengan kata- kata yang tidak sepantasnya kepada Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 2 orang tua. Perbuatan tersebut tanpa disadari telah menjadi suatu bentuk kekerasan dalam keluarga. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono mengatakan, pada tahun 2012 kasus kekerasan yang dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebanyak 3.871 kasus. Sebesar 91 % kekerasan tersebut terjadi di dalam keluarga yang diketahui memiliki orang tua berkarakter keras dan disiplin serta berstatus sebagai pekerja dengan jam kerja yang panjang (Mahargya, 2013). Berdasarkan "Tren Ketenaga-kerjaan Global untuk Perempuan Tahun 2004", jumlah pekerja perempuan di dunia kerja saat ini mencapai tingkat tertinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Pada 2003 sebanyak 1,1 miliar dari 2,8 miliar pekerja di dunia, atau sekitar 40%, adalah perempuan. Terjadi peningkatan hampir 200 juta perempuan pekerja selama 10 tahun belakangan ini (Ardiyan, 2012; h.7). Hasil wawancara yang diperoleh dari bidan desa setempat, menyatakan hampir sebagian besar ibu yang ada di desa Keji berstatus sebagai ibu bekerja. Berdasarkan data bulan Februari 2013 diketahui dari 147 orang ibu memiliki anak usia 1-5 tahun, 60 % (88 orang) diantaranya merupakan ibu bekerja dan 40 % (59 orang) lainnya merupakan ibu rumah tangga. Pekerjaan yang dimiliki oleh ibu bekerja di desa Keji antara lain pekerja industri (64 orang), pembantu rumah tangga (10 orang), guru (6 orang), satpam (2 orang), bidan (1 orang), PNS (4 orang). Berdasarkan jumlah tersebut sebanyak 38 orang dari 64 ibu pekerja industri tersebut mempunyai anak berusia 3-5 tahun. Ada beberapa hal yang mendasari penulis meneliti permasalahan tersebut. Pertama peneliti memilih kekerasan verbal dikarenakan maraknya fenomena kekerasan verbal pada masyarakat akhir-akhir ini. Hal ini dapat diketahui misalnya dengan munculnya kejahatan yang ditimbulkan oleh pertengkaran mulut. Kedua, rata-rata ibu yang bekerja di sektor industri tersebut mengatakan mereka memiliki waktu yang terbatas untuk keluarganya (sehubungan dengan jam kerja perusahaan yang sedemikian padat), sehingga ibu mempercayakan pengasuhan anaknya pada nenek/ anggota keluarga yang lain selama ibu bekerja. Lebih lanjut, selaras dengan apa yang diutarakan oleh Christiani (2010), peneliti memilih perilaku komunikasi orang tua terhadap anak karena diketahui keluarga merupakan penentu bahasa anak. Keluarga adalah lingkungan yang berfungsi sebagai sarana komunikasi pertama anak hingga anak tersebut memiliki kecenderungan kepada salah satu perilaku tertentu yaitu komunikasi interpersonal anak. Berdasarkan permasalahan tersebut kemudian dilakukan studi pendahuluan di desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dimana diketahui kota Ungaran merupakan salah satu wilayah yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor industri. Survey awal ini dilakukan pada 10 ibu bekerja yang memiliki anak usia balita, di wilayah posyandu anggrek. Penilaian ibu mengenai komunikasi keluarga (antara ibu dan balita) diketahui 3 dari 10 responden memiliki penilaian yang kurang baik terhadap pentingnya komunikasi keluarga. Ketiganya mengatakan tidak harus selalu memperhatikan cara bicara anaknya; meskipun frekuensi dan intensitas pertemuan kurang, ibu merasa bisa mengandalkan nenek/kerabat dalam mengasuh anaknya dan tidak perlu selalu menanyakan pendapat/ keinginan anaknya saat memutuskan sesuatu. Sementara untuk pertanyaan mengenai perilaku kekerasan terhadap anak, 6 orang mengatakan tidak pernah melakukan kekerasan fisik pada anaknya, tetapi secara tidak langsung mereka mengakui pernah melakukan kekerasan verbal seperti membentak, memarahi anak, meragukan kemampuan anak saat berkeinginan membantu pekerjaan rumah, bersikap acuh, tidak memberikan bimbingan atau contoh yang baik saat anak bertanya sesuatu, dsb. Ironisnya, 4 orang diantaranya tidak mengetahui bahwa tindakan verbal tersebut dapat menjadi perilaku kekerasan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu pekerja industri (≥6 orang) memiliki perilaku komunikasi yang cukup baik, dengan kecenderungan perilaku verbal abuse pada beberapa ibu yang diketahui Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 3 memiliki pengetahuan kurang mengenai bentuk kekerasan terhadap anak. Sehubungan dengan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse terhadap Anak Usia Dini dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri di Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat”. dan observasi terus terang dan tersamar oleh peneliti sendiri, 3). Wawancara mendalam (pedoman semiterstruktur). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, sejumlah 3 orang partisipan karena dalam jumlah tersebut sudah mencapai saturasi data. METODE PENELITIAN Etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Lembar persetujuan (informed consent ) Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembaran persetujuan tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberi lembar persetujuan untuk menjadi responden. b. Tanpa nama (Anonimity) Merupakan usaha menjaga kerahasian tentang hal-hal yang berkaitan dengan data responden. Pada aspek ini peneliti tidak mencantumkan nama responden pada kuesioner dan hanya diberikan kode atau nomor responden. c. Kerahasiaan informasi (Confidentiality) Semua informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin kerahasiannya oleh peneliti. Pada aspek ini, data yang sudah terkumpul dari responden benar-benar bersifat rahasia dan penyimpanan dilakukan di file khusus yang benar-benar milik pribadi sehingga hanya peneliti dan responden yang mengatahuinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Menurut Saryono (2010; h.5657) pendekatan fenomenologis mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep/ fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Penelitian ini berlangsung dalam 3 tahap, yaitu 1). Studi pendahuluan ulang untuk pengambilan sampel penelitian, 2). Observasi partisipasi aktif melalui pihak ketiga dan 3). Wawancara mendalam serta observasi terus terang dan tersamar oleh peneliti terhadap partisipan yang sudah terpilih dan bersedia untuk dijadikan informan penelitian. Kemudian dilakukan pengolahan dan analisa data dengan metode analisis editing. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data (credibility, transferability, depedability, confirmability). Ketiga metode yang digunakan untuk menguji keabsahan tersebut antara lain: 1).Kuisioner, 2).Observasi (observasi partisipasi aktif melalui pihak ke-3) Etika Penelitian Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Riwayat kerja ibu b. Tanggapan keluarga terhadap pekerjaan ibu c. Tanggapan ibu terhadap pekerjaannya a. Persepsi ibu terhadap perannya dalam tumbuh kembang anak b. Pengetahuan ibu tentang perkembangan bahasa dan sosial anak usia 3-5 tahun a. Persepsi terhadap kekerasan terhadap anak b. Alasan melakukan verbal abuse c. Bentuk verbal abuse d. Tanggapan ibu mengenai dampak verbal abuse e. Pengalaman menerima perlakuan verbal abuse semasa kecil Persepsi ibu bekerja terhadap peran ganda yang dijalani Perilaku komunikasi interpersonal ibu bekerja-anak usia 3-5 tahun Kecenderungan perilaku verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun Kecenderungan verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun dalam komunikasi interpersonal ibu bekerja Skema 1.1 Kor kategori Pembahasan Tema 1 : Persepsi Ibu Bekerja Terhadap Peran Ganda Yang Dijalani Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap adanya peran ganda yang dijalani sebagai ibu pekerja industri. Yaitu 1). pengalaman kerja ibu, dalam hal ini meliputi sejak kapan dan sudah berapa lama ibu bekerja, tempat dimana ibu bekerja, 2). Alasan ibu bekerja, 3). Bagaimana tanggapan keluarga terhadap pekerjaan ibu dan, 4). Bagaimana ibu memandang pekerjaannya sebagai pekerja industri. Seorang wanita itu sendiri terlibat dalam kehidupan keluarga dan masyarakat dengan berbagai peran (multiple role). Secara garis besar peran wanita terdiri dari peran tradisi dan transisi. Peran tradisi atau domestik mencakup peran wanita sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga. Sementara peran transisi meliputi pengertian wanita sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat dan manusia pembangunan (Maherani, 2008; h.2). Sehubungan dengan hal tersebut,, keseluruhan partisipan mengatakan sudah mulai bekerja sejak sebelum menikah, tepatnya setelah mereka menyelesaikan pendidikan dan memperoleh izin dari keluarga untuk bekerja di luar rumah. Ketiga partisipan tersebut memiliki persamaan pendapat bahwa dengan bekerja mereka dapat memililki penghasilan sendiri sehingga tidak selalu menggantungkan diri pada orang tua. Lebih lanjut, tidak terbersitnya keinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 5 yang lebih tinggi karena tidak adanya biaya, ditambah adanya perasaan segan (malu) pada tetangga dan teman sebayanya apabila orangorang tersebut mengetahui mereka hanya berpangku tangan di rumah menjadi alasan lain bagi ibu sehingga memilih untuk bekerja. Perusahaan industri menjadi pilihan utama bagi ketiga partisipan, karena menurutnya sektor industri memiliki peluang yang lebih besar untuk menerima calon pekerja wanita, tanpa memandang tingkat pendidikan terakhir mereka. Melalui wawancara tersebut juga diketahui, meskipun partisipan mengatakan bahwa mereka menikmati pekerjaanya, di sisi lain ibu juga merasa bahwa pekerjaannya saat ini berdampak pada kehidupan keluarga. Berkenaan dengan hal tersebut, menurut ibu dampak negatif yang diperoleh keluarga diantaranya adalah tidak adanya kesempatan bagi ibu untuk bisa leluasa menghabiskan waktu bersama anak, sekedar menemani anaknya bermain, kehilangan momen penting bersama kerabat/ anggota ibu yang lain dan kurangnya frekuensi bertemu dan berkomunikasi dengan anaknya yang masih balita, terutama untuk mengajari mereka berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan. Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini banyak pekerjaan domestik wanita, misalnya memasak, menyapu, mengasuh anak mulai digantikan oleh suaminya, terutama bagi pekerja pabrik yang mendapat giliran shift malam/ bekerja dari pagi sampai malam hari hingga waktu lembur selesai. Dalam penelitian Subekti (2011; h.88) hal yang sama jarang dilakukan oleh generasi pada tahuntahun sebelumnya, karena masih kuatnya pandangan bahwa pekerjaan domestik wanita hanya layak dikerjakan oleh wanita. Sehingga ketika wanita mulai mengambil peran di luar rumah, peran anggota keluarga yang lain juga ikut berubah. Tema 2:Perilaku komunikasi interpersonal ibu bekerja terhadap anak usia 3-5 tahun Menurut Devito (2002) teori yang dikemukakan umpan balik memainkan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik secara verbal maupun nonverbal. Apabila umpan balik positif (artinya tanggapan/ respon komunikan menyenangkan komunikator), sehingga komunikasi berjalan lancar dan komunikator mempertahankan gaya komunikasinya; sebaliknya jika tanggapan komunikan negatif, komunikator harus mengubah gaya komunikasinya sampai berhasil. Apabila teori tersebut direfleksikan dalam pola komunikasi interpersonal ibu pekerja industri dengan anaknya yang berusia balita, telah diidentifikasi beberapa faktor yang mungkin berpengaruh terhadap perilaku komunikasi ibu. Diantaranya adalah kurangnya frekuensi pertemuan dan komunikasi ibu karena kesibukan kerja yang dijalani. Dimana dalam penelitian ini diketahui bahwa ibu yang bekerja di bidang industri, mereka bekerja menurut peraturan yang sudah ditetapkan perusahaan. Salah satu contohnya adalah PT. Garmen , dimana perusahaan tersebut membuat kebijakan yang harus ditaati oleh semua pegawainya bahwa mereka diharuskan bekerja dari awal sampai akhir minggu, dari pagi sampai sore/ malam hari, tergantung waktu lembur yang diberikan oleh atasan. Sementara untuk pabrik yang menetapkan pembagian kerja menurut shift, mungkin lebih meringankan ibu karena masih bisa mengurus rumah dan mengasuh anaknya meskipun hanya setengah hari. Berkaitan dengan kenyataan tersebut, kelelahan merupakan faktor lain yang turut mempengaruhi perilaku komunikasi partisipan. Dalam hal ini perasaan lelah dapat menjadi umpan balik negatif ketika ibu pekerja industri sudah merasa jengkel terhadap sikap anaknya, saat seorang anak usia 3-5 tahun melakukan sesuatu yang sebenarnya masih wajar untuk anak seusianya. Lebih lanjut, menurut Wong (2008) sebenarnya kenakalan anak pada usia 3 sampai 6 tahun merupakan hal yang wajar, sebab dengan cara seperti itu anak mempelajari lingkungan secara kreatif. Tetapi Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 6 ketika ibu sudah merasa lelah setelah seharian bekerja, dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga di rumah, mereka melihat kenakalan anak sebagai suatu hal yang mengganggu. Implikasinya adalah ibu mungkin tidak segan-segan untuk memberikan umpan balik yang negatif seperti membentak dan mengabaikan anak, sehingga anak memberikan respon yang juga negatif. Akhirnya, pada kondisi seperti inilah perilaku komunikasi antarpribadi yang terjalin antara ibu-anak dianggap kurang baik, meskipun mereka memiliki persepsi yang baik terhadap perannya dalam tumbuh kembang anak. Akan tetapi pengetahuan mengenai perkembangan bahasa anak yang mereka miliki masih kurang memadai, karena menurut peneliti sebenarnya ibu-ibu bekerja tersebut hanya sekedar tahu bahwa anaknya suka menirukan kata-kata yang dia dengar dari orang lain, tapi kurang mengetahui bahwa itulah cara mereka belajar berkomunikasi dan lingkungan memegang peranan penting dalam hal tersebut. Tema 3 : Kecenderungan perilaku verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun Berdasarkan hasil dari analisa data yang sudah dilakukan terhadap transkripsi hasil wawancara, penelaahan catatan lapangan, serta hasil observasi oleh pihak ketiga dan oleh peneliti sendiri mengenai kecenderungan perilaku verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun oleh ibu pekerja industri, dapat digambarkan sebagai berikut. Ketiga partisipan kurang mengetahui bahwa tindakan verbal dapat menjadi perilaku kekerasan. Menurut mereka istilah kekerasan hanya diperuntukkan bagi tindakan yang menyakiti secara fisik. Kekerasan verbal adalah kekerasan terhadap perasaan menggunakan kata-kata dengan kata-kata yang kasar tanpa menyentuh fisiknya. Katakata yang memfitnah, mengancam, menakutkan, menghina, atau membesarbesarkan kesalahan orang lain. Menurut teori yang dikemukakan oleh Soetjiningsih (1995), secara garis besar ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya verbal abuse, Faktor pertama adalah faktor anak (timbulnya kekerasan berasal dari anak). Dua dari tiga partisipan mengatakan bahwa karakterisitik anak usia 3 sampai 5 tahun adalah suka meniru apa yang dilakukan/ dikatakan orang lain. Hal ini sesuai dengan teori Santrock yang menjelaskan di dalam bukunya bahwa kemampuan anak pada usia 3 sampai 4 tahun dalam memperhatikan stimulus meningkat secara dramatis. Dengan kata lain, faktor anak merupakan faktor ekstern, didalamnya termasuk pengaruh lingkungan dan sosial ekonomi orang tua (pekerjaan ibu sebagai pekerja industri). Faktor yang kedua adalah dari dalam diri orang tua tersebut. Dua partisipan secara tidak langsung mengakui sebab mereka melakukan kekerasan verbal pada anak salah satunya adalah karena karakter orang tua tersebut. Karakter orang tua yang keras adalah bentukan dari orang tua sebelumnya, bagaimana mereka mendidik dan membimbing anak sangat mempengaruhi pembentukan karakter. Sementara, melalui wawancara yang sudah dilakukan, diketahui bahwa partisipan yang memiliki kecenderungan verbal abuse terhadap anak ternyata memang tidak mengetahui bahwa kekerasan verbal terhadap anak merupakan bentuk kekerasan. Menurut partisipan kekerasan kata-kata tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan agar anak mengetahui bahwa yang dilakukannya adalah salah, mengingat perilaku tersebut timbul ketika ibu merasa kelelahan setelah seharian bekerja dan sepulangnya ke rumah anak bersikap menjengkelkan. Selaras dengan ungkapan dari salah satu partisipan, dampak jangka panjang yang terjadi dari kekerasan (verbal abuse) pada anak adalah menimbulkan rantai kekerasan pada keluarga. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian terkait yang sudah dilakukan oleh Munawati (2011) dalam Putri & Santoso (2012; h.27), bahwa anak yang mendapatkan kekerasan verbal dapat melakukan hal yang sama kelak kemudian hari terhadap anakanaknya saat mereka menjadi orang tua. Hal ini terjadi karena esensinya anak-anak merupakan peniru ulung. Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 7 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun dalam komunikasi interpersonal ibu pekerja industri adalah sebagai berikut : 1. Beberapa hal yang mempengaruhi persepsi ibu bekerja terhadap peran ganda yang dijalani diantaranya: 1) Pengalaman kerja ibu, meliputi sejak kapan ibu mulai bekerja, sudah berapa lama ibu bekerja, tempat & bagian dimana ibu bekerja, aturan jam kerja yang diberikan perusahaan, 2) Alasan ibu bekerja di sector idustri, 3) Tanggapan keluarga terhadap pekerjaan ibu, 4) Bagaimana ibu memandang pekerjaannya sebagai pekerja industri. Hasilnya, meskipun partisipan mengatakan bahwa mereka menikmati pekerjaanya, (partisipan beranggapan dengan bekerja dapat meringankan tanggung jawab suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga), di sisi lain ibu juga merasa bahwa pekerjaannya saat ini berdampak negatif pada kehidupan keluarga, khususnya anak. Dampak tersebut diantaranya adalah minimnya frekuensi bertemu serta berkomunikasi dengan anaknya yang masih balita & bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. 2. Status partisipan sebagai pekerja industri dengan jam kerja yang panjang menjadi faktor pencetus munculnya umpan balik negatif dalam perilaku komunikasi interpersonal ibu bekerja-balita. Yaitu ketika beban kerja ibu mengakibatkan timbulnya kejenuhan terhadap rutinitas yang selama ini dijalani. Mereka akan melihat kenakalan anak sebagai suatu hal yang mengganggu. Implikasinya adalah ibu tidak segan untuk memberikan umpan balik yang negatif seperti membentak dan mengabaikan anak, sehingga anak memberikan respon yang juga negatif. Meskipun partisipan memiliki persepsi yang baik terhadap peran & tanggung jawabnya dalam tumbuh kembang anak, pada kondisi seperti tersebut perilaku komunikasi antarpribadi yang terjalin antara ibu-anak dianggap kurang baik, karena kurangnya pengetahuan mengenai perkembangan bahasa anak. 3. Ketiga partisipan yang dinilai memiliki kecenderungan untuk melakukan verbal abuse terhadap anak ternyata memang tidak mengetahui bahwa tindakan verbal juga merupakan bentuk kekerasan terhadap anak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat dua faktor yang menyebabkan ibu pekerja melakukan kekerasan verbal terhadap anak, yaitu: 1) Faktor intern, meliputi pengetahuan dan pengalaman (perlakuan verbal abuse yang pernah diterima ibu semasa kecil; 2) Faktor ekstern, meliputi sosial ekonomi (peran ganda ibu pekerja industri & ibu rumah tangga) dan lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi melalui pihak ketiga, diketahui beberapa perilaku verbal abuse yang pernah maupun sering dilakukan oleh ibu pekerja industri tersebut antara lain: berbicara dengan nada tinggi, membentak, meremehkan kemampuan anak, membandingkan anak dengan anak lainnya, dll. 4. Kecenderungan perilaku kekerasan verbal pada ibu pekerja industri yang bekerja berdasarkan pembagian shift tidak memiliki perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan ibu pekerja industri yang bekerja dengan jam kerja yang lebih panjang & padat. Kecenderungan tersebut ada bukan dikarenakan panjang/ pendeknya jam kerja partisipan, meskipun partisipan yang bekerja berdasarkan shift mengakui bahwa dirinya memiliki waktu lebih untuk merawat anaknya dibandingkan dengan pekerja industri lain yang bekerja satu hari penuh. Sebagaimana telah dipaparkan pada kesimpulan sebelumnya, terdapat faktor intern & ekstern yang menyebabkan terjadinya verbal abuse terhadap anak. Meski ibu pekerja industri mempunyai persepsi yang cukup baik terhadap peran ganda yang saat ini dijalani, apabila pekerjaan/ rutinitasnya selama ini menyebabkan kondisi psikis & fisik ibu mengalami gangguan (emosi tidak stabil, kelelahan) hal tersebut akan memicu Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 8 timbulnya umpan balik negatif saat ibu berkomunikasi sehingga memungkinkan terjadinya kekerasan verbal terhadap anak. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Orang tua Orang tua khususnya ibu bekerja yang memiliki anak usia 3-5 tahun diharapkan dapat lebih tanggap terhadap proses tumbuh kembang anak (khususnya perkembangan bahasa), serta mengetahui dampak perilaku kekerasan verbal terhadap perkembangannya. Ibu yang bekerja (terutama pekerja industri) diharapkan dapat lebih memahami pentingnya memperhatikan kualitas komunikasi dalam hubungan interpersonal yang terjalin, bukan sekedar kuantitas pertemuan antara ibu dan anak. 2. Institusi pendidikan Institusi pendidikan diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan tentang metodologi penellitian kualitatif, komunikasi dan perkembangan anak, serta dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi tambahan untuk peneliti selanjutnya di perpustakaan. 3. Peneliti lain Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai perilaku komunikasi interpersonal dan fenomena kekerasan verbal pada ibu yang bekerja terhadap anak, sehingga dapat menyempurnakan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. 4. Bidan Bidan diharapkan mampu menyampaikan pendidikan kepada ibu mengenai kebutuhan dasar tumbuh kembang anak sesuai dengan tahapan usianya. Terutama mengenai perkembangan bahasa dan dampak verbal abuse yang dilakukan orang tua terhadap perkembangan anak usia 3-5 tahun. DAFTAR PUSTAKA Agung, Dyah Kirana.2012. Perkembangan Bahasa Anak. Diperoleh dari http://eprints.uny.ac.id/.[diunduh tanggal 18 Maret 2013] Anisah, Unsin Khoirul.2011.Analisis Deskriptif Komunikasi Interpersonal Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Antara Guru dan Murid PAUD Anak Prima Pada Proses Pembentukan Karakter Anak. Jurnal Skripsi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran”.Yogyakarta. Diperoleh dari http://repository.upnyk.ac.id. [diunduh tanggal 17 Desember 2012] Aridwijaya.Perkembangan Bahasa. Diperoleh dari http://digilib.unimus.ac.id/. [diakses tanggal 20 Maret 2013] Bahri, Syaiful Djamarah, 2004. Pola Komunikasi Orangtua dan Anak Dalam Ke- luarga (Sebuah Persepektif Pendidikan Islam), Jakarta : PT Rineka Cipta Christiani, M. 2010. Kekerasan Verbal Terhadap Anak. Diperoleh dari http://marthachristiani.wordpress.com/ . [Diakses tanggal 13 Maret 2013] Dewi, Retno.2012. Hubungan Pekerjaan dengan Sikap Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif pada Bayi di Desa Sunggingan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus [KTI]. Kudus: Akbid Pemkab Kudus Gunarsa, Singgih D.2008.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta: Gunung Mulia .2008.Dasar dan Teori Perkembangan Anak.Jakarta: Gunung Mulia Handayani,N.M.Kerja dan Dampak Anak Balita Sehat. Diperoleh dari: Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 9 http://infobalitacerdas.com/.[diakses tanggal 28 Desember 2012] Hurlock,E.B,1997. Psikologi Perkembangan :Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta: Erlangga Isnaeni, Siti.2011.Studi Fenomenologis Kejadian Abortus Provokatus pada Remaja Putri di Kabupaten XXX [Skripsi]. Semarang: Stikes Ngudi Waluyo Judarwanto, Widodo.2009. Kekerasan Verbal Pada Anak, Masihkah Ada Dalam Keluarga Kita?. 2 Desember 2009 Diperoleh dari http://Koran Demokrasi Indonesia wordpress.com/..[Diakses tanggal 26 April 2013] Mahargya.2013.Perkuat Ketahanan Keluarga demi mengurangi Kekerasan Terhadap Anak. 13 Maret 2013. Diperoleh dari http://www.menegpp.go.id//.[Diakses tanggal 2 Mei 2013] Maherani, Astrani.2008.Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan Fear Of Success Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda.Jurnal Psikologi Universitas Gunadharma.Jawa Barat. Diperoleh dari http://repository.univeritasguna dharma.ac.id. [Diunduh tanggal 30 November 2012] Moleong,Lexy.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya Munawati.2011. Hubungan Verbal Abuse dengan Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Prasekolah di RW 04 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Depok. [Skripsi S-1 Fakultas Ilmuilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan]. Jakarta: UPN Veteran Jakarta. Diperoleh dari http://www.library.upnvj.ac.id/.[diundu h tanggal 18 Juli 2013] Muryanti, Titik.2011. Gambaran Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-5 Tahun di Paud Permata Indah desa Kebon Dalem Kabupaten Semarang [KTI]. Semarang: Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Panji, Yearry.2011.Metode Penelitian Komunikasi [Modul Mata Kuliah].Jakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Putri, Annora Mentari, Agus Santoso.2012.Persepsi Orang Tua Tentang Kekerasan Verbal Pada Anak. Jurnal Nursing Studies, Volume 1, Nomor 1.Semarang. Diperoleh dari http://ejournals1.undip.ac.id/.[Diunduh tanggal 28 April 2013] Rakhmat, Jalaluddin.2012.Psikologi Komunikasi.Bandung: Remaja PT Rosdakarya. Riyanto,Agus.2011.Aplikasi Metodologi PenelitianKesehatan.Yogyakarta:Nuha Medika Saifudin Zuhri.2009.Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Kandung Terhadap Anak Remaja Yang Mengalami Depresi.Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1. No.2.Jatim Saryono & Mekar Dwi Anggraeni.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta:Nuha Medika Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta: Graha ilmu Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 10 Subekti, Yulia yekti.2011.Gambaran Diskriminasi Gender terhadap Eksploitasi Buruh Industri Perempuan di PT. APAC INTI CORPORRA [KTI]. Semarang: Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Sunaryo.2004.Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Wong, Donna L.2008.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik (Edisi 6).Jakarta: EGC Sugiyono,2009.Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung: Penebit Alfabeta Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 11