3259 - UPT Perpustakaan Universitas Ngudi Waluyo

advertisement
GAMBARAN KECENDERUNGAN VERBAL ABUSE TERHADAP ANAK USIA 3-5 TAHUN
DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU PEKERJA INDUSTRI
DI DESA KEJI KECAMATAN UNGARAN BARAT
KABUPATEN UNGARAN
ARTIKEL PENELITIAN
Oleh :
HANIK MAFTUKHAH
0101254
AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
0
GAMBARAN KECENDERUNGAN VERBAL ABUSE TERHADAP ANAK USIA 3-5 TAHUN
DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU PEKERJA INDUSTRI
DI DESA KEJI KECAMATAN UNGARAN BARAT
KABUPATEN SEMARANG
Hanik Maftukhah1), Surjani, S.SiT., M.PH.2), Heni Setyowati, S.SiT.3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : up2m@akbidngudiwaluyo
ABSTRAK
GAMBARAN KECENDERUNGAN VERBAL ABUSE TERHADAP ANAK USIA 3-5
TAHUN DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU PEKERJA INDUSTRI DI DESA
KEJI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG. Secara tidak sadar,
terkadang orang tua mengucapkan kata-kata kasar kepada anak saat mereka melakukan hal yang
tidak sesuai dengan harapan atau keinginan orang tuanya. Tidak banyak orang tua yang mengetahui
bahwa kekerasan verbal menimbulkan dampak yang tidak kalah buruknya dengan kekerasan fisik.
Sehubungan dengan peran ganda yang dijalani oleh ibu pekerja industri, ada beberapa hal yang
berpengaruh terhadap terjadinya perilaku verbal abuse terhadap anak. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menggambarkan kecenderungan verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun dalam
komunikasi interpersonal ibu pekerja industri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi,
melalui teknik pengumpulan data indepht interview. Populasi dari penelitian ini adalah 38 ibu
pekerja industri yang memiliki anak usia 3-5 tahun di desa Keji Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang. Sampel ditentukan secara purposive, sebanyak 3 orang ibu yang memenuhi
kriteria sesuai dengan pertimbangan peneliti.
Penelitian ini menghasilkan 3 tema yang terbentuk dari 4 sub tema, 10 kategori, 50 sub
kategori dan 67 kata kunci. Tiga tema tersebut yaitu: persepsi ibu bekerja tentang peran ganda yang
dijalani,
perilaku komunikasi interpersonal ibu bekerja terhadap anak usia 3-5 tahun,
kecenderungan verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun oleh ibu bekerja. Disarankan bagi orang
tua terutama ibu yang bekerja untuk dapat menjalin hubungan dan komunikasi antarpribadi yang
berkualitas terhadap anak usia 3-5 tahun.
Kata kunci : kekerasan verbal, komunikasi interpersonal, ibu pekerja industri, anak usia 3-5 tahun
Pustaka
: 32 (2002-2013)
ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF THE TENDENCY OF VERBAL ABUSE TOWARD
CHILDREN AGES 3 TO 5 YEARS OLD IN THE INTERPERSONAL COMMUNICATION
OF INDUSTRIAL WORKER MOTHERS IN KEJI VILLAGE WEST UNGARAN
SUBDISTRICT SEMARANG REGENCY. Sometimes parents don’t realize to saying an unkind
word to the child, when they do unexpected or unwanted things. Not many parents know that
verbal abuse has as bad as effect of physical abuse. As a result of the dual role of working mother,
there are a few things that influence the occurrence of verbal abuse toward the children.This
research was to describe the tendency of verbal abuse towards children ages 3 to 5 years old in
interpersonal communication of industrial workers mothers.
This research was descriptive qualitative with descriptive phenomenological approach. The
data were obtained with in-depth interview and observation. The population of this study were
industrial workers mothers who had children aged 3 to 5 years old, lived in Keji village, subdistrict
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
1
of West Ungaran, Semarang regency. Sample was done purposively. The participants were 3
industrial workers mothers considered in accordance with the considerations researchers.
This research found out 3 themes that were divided into 4 subthemes, 10 categories, 50
subcategories and 67 keywords. The three themes were: the perception of industrial workers
mothers who lived on a dual role, interpersonal communication behavior industrial workers mothers
toward children aged 3 to 5 years old, the tendency of verbal abuse towards children aged 3 to 5
years olds by industrial workers mothers. It is expected to parents especially working mothers to
build qualified relationship and communication interpersonally with 3 to 5 years old children.
Keywords : verbal abuse, interpersonal communication, industrial workers mothers, children
ages 3 to 5 years old
References : 32 (2002-2013)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini kaum perempuan mewakili lebih
dari 40% angkatan kerja global. Sebanyak
70% perempuan di negara-negara maju dan
60% di negara berkembang para perempuan
tersebut bekerja dan memiliki penghasilan.
Khusus di Indonesia, sekitar 51% perempuan
berusia 15 tahun ke atas berada di usia kerja
pada 2002, dengan perempuan menyumbang
37,2% dari angkatan kerja keseluruhan
(Ardiyan, 2012; h.7).
Meningkatnya peluang kerja bagi wanita
terjadi pula di sektor industri. Hal tersebut
disebabkan karena banyak industri yang
menuntut ketelitian dan ketekunan serta sifatsifat lain yang biasanya dimiliki oleh wanita.
Kedua, kondisi yang dituntut oleh tenaga kerja
wanita lebih ringan dari tenaga kerja pria
sehingga memberikan keuntungan yang lebih
besar bagi pengusaha. Kesimpulan kedua ini
kurang menguntungkan bagi tenaga kerja
wanita tetapi hal ini sering terjadi. Peran ganda
pun dialami oleh wanita yang telah berumah
tangga karena selain berperan di dalam
keluarga, wanita tersebut juga berperan dalam
pekerjaan yang dijalani (Maherani, 2008; h.2).
Pekerjaan dan aktifitas yang dilakukan
ibu dapat berpengaruh terhadap masalah
internal, terutama dalam pembentukan budi
pekerti anak. Sebagian orang tua yang sibuk
dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan
anak-anaknya, waktunya dihabiskan di luar
rumah, jauh dari keluarga sehingga tidak
sempat mengawasi perkembangan anaknya,
tidak
selalu
memiliki
waktu
untuk
memberikan bimbingan, berkomunikasi atau
sekedar menanyakan apa yang dikeluhkan saat
ini,
sehingga pendidikan perilaku bagi
anaknya mungkin terabaikan (Djamarah, 2004;
h.29-30).
Masa prasekolah merupakan masa
pembentukan otak dan perilaku anak (Richard,
1999). Pada masa ini ada beberapa hal yang
harus diperhatikan ketika berkomunikasi
dengan anak. Hal-hal tersebut antara lain,
penggunaan nada atau intonasi yang tepat,
bicara lambat (tidak terburu-buru saat
berbicara), pengulangan kata perintah dengan
pengarahan yang sederhana, menghindari
sikap mendesak, memberi kesempatan pada
anak untuk menyatakan ketakutan atau
perhatian mereka, emosi apa yang boleh/ tidak
boleh ditunjukkan saat berkomunikasi (Wong,
2008).
Sehubungan dengan hal tersebut,
sebagaimana artikel yang ditulis oleh
Judarwanto (2009), sebagian orang tua saat ini
tidak menyadari jika kemampuan verbal anak
dalam mengungkapkan sesuatu maupun
berbicara, bersumber dari apa yang mereka
dengar
dari
orang-orang
disekitarnya.
Kenakalan anak pada usia 3 sampai 6 tahun
merupakan hal yang wajar, dengan cara seperti
itu anak mempelajari lingkungan secara
kreatif, tetapi kadang orang tua melihat hal itu
sebagai suatu hal yang mengganggu.
Terkadang secara tidak sadar orang tua
mengeluarkan kata-kata kasar kepada anak
saat anak melakukan hal yang tidak sesuai
dengan harapan atau keinginan orang tuanya.
Namun pada kondisi sebaliknya, sering juga
terdengar seorang anak memaki-maki dengan
kata- kata yang tidak sepantasnya kepada
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
2
orang tua. Perbuatan tersebut tanpa disadari
telah menjadi suatu bentuk kekerasan dalam
keluarga.
Menteri Koordinator Kesejahteraan
Rakyat, Agung Laksono mengatakan, pada
tahun 2012 kasus kekerasan yang dilaporkan
ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) sebanyak 3.871 kasus. Sebesar 91 %
kekerasan tersebut terjadi di dalam keluarga
yang diketahui memiliki orang tua berkarakter
keras dan disiplin serta berstatus sebagai
pekerja dengan jam kerja yang panjang
(Mahargya, 2013).
Berdasarkan "Tren Ketenaga-kerjaan
Global untuk Perempuan Tahun 2004", jumlah
pekerja perempuan di dunia kerja saat ini
mencapai tingkat tertinggi dibandingkan
dengan sebelumnya. Pada 2003 sebanyak 1,1
miliar dari 2,8 miliar pekerja di dunia, atau
sekitar 40%, adalah perempuan. Terjadi
peningkatan hampir 200 juta perempuan
pekerja selama 10 tahun belakangan ini
(Ardiyan, 2012; h.7).
Hasil wawancara yang diperoleh dari
bidan desa setempat, menyatakan hampir
sebagian besar ibu yang ada di desa Keji
berstatus sebagai ibu bekerja. Berdasarkan
data bulan Februari 2013 diketahui dari 147
orang ibu memiliki anak usia 1-5 tahun, 60 %
(88 orang) diantaranya merupakan ibu bekerja
dan 40 % (59 orang) lainnya merupakan ibu
rumah tangga. Pekerjaan yang dimiliki oleh
ibu bekerja di desa Keji antara lain pekerja
industri (64 orang), pembantu rumah tangga
(10 orang), guru (6 orang), satpam (2 orang),
bidan (1 orang), PNS (4 orang). Berdasarkan
jumlah tersebut sebanyak 38 orang dari 64 ibu
pekerja industri tersebut mempunyai anak
berusia 3-5 tahun.
Ada beberapa hal yang mendasari
penulis meneliti permasalahan tersebut.
Pertama peneliti memilih kekerasan verbal
dikarenakan maraknya fenomena kekerasan
verbal pada masyarakat akhir-akhir ini. Hal ini
dapat diketahui misalnya dengan munculnya
kejahatan yang ditimbulkan oleh pertengkaran
mulut. Kedua, rata-rata ibu yang bekerja di
sektor industri tersebut mengatakan mereka
memiliki waktu yang terbatas untuk
keluarganya (sehubungan dengan jam kerja
perusahaan yang sedemikian padat), sehingga
ibu mempercayakan pengasuhan anaknya pada
nenek/ anggota keluarga yang lain selama ibu
bekerja. Lebih lanjut, selaras dengan apa yang
diutarakan oleh Christiani (2010), peneliti
memilih perilaku komunikasi
orang tua
terhadap anak karena diketahui keluarga
merupakan penentu bahasa anak. Keluarga
adalah lingkungan yang berfungsi sebagai
sarana komunikasi pertama anak hingga anak
tersebut memiliki kecenderungan kepada salah
satu perilaku tertentu yaitu komunikasi
interpersonal anak.
Berdasarkan permasalahan tersebut
kemudian dilakukan studi pendahuluan di desa
Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten
Semarang, dimana diketahui kota Ungaran
merupakan salah satu wilayah yang mayoritas
penduduknya bekerja di sektor industri.
Survey awal ini dilakukan pada 10 ibu bekerja
yang memiliki anak usia balita, di wilayah
posyandu anggrek.
Penilaian ibu mengenai komunikasi
keluarga (antara ibu dan balita) diketahui 3
dari 10 responden memiliki penilaian yang
kurang baik terhadap pentingnya komunikasi
keluarga. Ketiganya mengatakan tidak harus
selalu memperhatikan cara bicara anaknya;
meskipun frekuensi dan intensitas pertemuan
kurang, ibu merasa bisa mengandalkan
nenek/kerabat dalam mengasuh anaknya dan
tidak perlu selalu menanyakan pendapat/
keinginan anaknya saat memutuskan sesuatu.
Sementara untuk pertanyaan mengenai
perilaku kekerasan terhadap anak, 6 orang
mengatakan
tidak
pernah
melakukan
kekerasan fisik pada anaknya, tetapi secara
tidak langsung mereka mengakui pernah
melakukan
kekerasan
verbal
seperti
membentak, memarahi anak, meragukan
kemampuan anak saat berkeinginan membantu
pekerjaan rumah, bersikap acuh, tidak
memberikan bimbingan atau contoh yang baik
saat anak bertanya sesuatu, dsb. Ironisnya, 4
orang diantaranya tidak mengetahui bahwa
tindakan verbal tersebut dapat menjadi
perilaku kekerasan. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan tersebut dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar ibu pekerja industri (≥6
orang) memiliki perilaku komunikasi yang
cukup baik, dengan kecenderungan perilaku
verbal abuse pada beberapa ibu yang diketahui
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
3
memiliki pengetahuan kurang mengenai
bentuk kekerasan terhadap anak.
Sehubungan dengan permasalahan di
atas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian
dengan
judul
“Gambaran
Kecenderungan Verbal Abuse terhadap Anak
Usia Dini dalam Komunikasi Interpersonal Ibu
Pekerja Industri di Desa Keji, Kecamatan
Ungaran Barat”.
dan observasi terus terang dan tersamar oleh
peneliti sendiri, 3). Wawancara mendalam
(pedoman semiterstruktur).
Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara purposive sampling, sejumlah 3 orang
partisipan karena dalam jumlah tersebut sudah
mencapai saturasi data.
METODE PENELITIAN
Etika penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi :
a. Lembar persetujuan (informed consent )
Merupakan cara persetujuan antara
peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembaran persetujuan
tersebut diberikan sebelum penelitian
dilakukan
dengan
memberi
lembar
persetujuan untuk menjadi responden.
b. Tanpa nama (Anonimity)
Merupakan usaha menjaga kerahasian
tentang hal-hal yang berkaitan dengan data
responden. Pada aspek ini peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada
kuesioner dan hanya diberikan kode atau
nomor responden.
c. Kerahasiaan informasi (Confidentiality)
Semua
informasi
yang
telah
dikumpulkan dari responden dijamin
kerahasiannya oleh peneliti. Pada aspek ini,
data yang sudah terkumpul dari responden
benar-benar
bersifat
rahasia
dan
penyimpanan dilakukan di file khusus yang
benar-benar milik pribadi sehingga hanya
peneliti
dan
responden
yang
mengatahuinya.
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif
fenomenologi. Menurut Saryono (2010; h.5657) pendekatan fenomenologis mencoba
menjelaskan atau mengungkap makna konsep/
fenomena pengalaman yang didasari oleh
kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti
itu sendiri.
Penelitian ini berlangsung dalam 3
tahap, yaitu 1). Studi pendahuluan ulang untuk
pengambilan sampel penelitian, 2). Observasi
partisipasi aktif melalui pihak ketiga dan 3).
Wawancara mendalam serta observasi terus
terang dan tersamar oleh peneliti terhadap
partisipan yang sudah terpilih dan bersedia
untuk dijadikan informan
penelitian.
Kemudian dilakukan pengolahan dan analisa
data dengan metode analisis editing.
Tahap akhir dari analisis data ini adalah
mengadakan pemeriksaan keabsahan data
(credibility,
transferability,
depedability,
confirmability).
Ketiga
metode
yang
digunakan untuk menguji keabsahan tersebut
antara lain: 1).Kuisioner, 2).Observasi
(observasi partisipasi aktif melalui pihak ke-3)
Etika Penelitian
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
a. Riwayat kerja ibu
b. Tanggapan
keluarga
terhadap pekerjaan ibu
c. Tanggapan ibu terhadap
pekerjaannya
a. Persepsi ibu terhadap perannya dalam
tumbuh kembang anak
b. Pengetahuan ibu tentang perkembangan
bahasa dan sosial anak usia 3-5 tahun
a. Persepsi terhadap kekerasan terhadap
anak
b. Alasan melakukan verbal abuse
c. Bentuk verbal abuse
d. Tanggapan ibu mengenai dampak verbal
abuse
e. Pengalaman menerima perlakuan verbal
abuse semasa kecil
Persepsi ibu bekerja terhadap
peran ganda yang dijalani
Perilaku komunikasi interpersonal
ibu bekerja-anak usia 3-5 tahun
Kecenderungan perilaku verbal
abuse terhadap anak usia 3-5
tahun
Kecenderungan verbal abuse terhadap anak usia 3-5 tahun dalam
komunikasi interpersonal ibu bekerja
Skema 1.1 Kor kategori
Pembahasan
Tema 1 : Persepsi Ibu Bekerja Terhadap
Peran Ganda Yang Dijalani
Berdasarkan hasil dari penelitian yang
telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang
mempengaruhi persepsi seseorang terhadap
adanya peran ganda yang dijalani sebagai ibu
pekerja industri. Yaitu 1). pengalaman kerja
ibu, dalam hal ini meliputi sejak kapan dan
sudah berapa lama ibu bekerja, tempat dimana
ibu bekerja, 2). Alasan ibu bekerja, 3).
Bagaimana tanggapan keluarga terhadap
pekerjaan ibu dan,
4). Bagaimana ibu
memandang pekerjaannya sebagai pekerja
industri.
Seorang wanita itu sendiri terlibat
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
dengan berbagai peran (multiple role). Secara
garis besar peran wanita terdiri dari peran
tradisi dan transisi. Peran tradisi atau
domestik mencakup peran wanita sebagai
istri, ibu dan pengelola rumah tangga.
Sementara peran transisi meliputi pengertian
wanita sebagai tenaga kerja, anggota
masyarakat dan manusia pembangunan
(Maherani, 2008; h.2).
Sehubungan dengan hal tersebut,,
keseluruhan partisipan mengatakan sudah
mulai bekerja sejak sebelum menikah,
tepatnya setelah mereka menyelesaikan
pendidikan dan memperoleh izin dari
keluarga untuk bekerja di luar rumah. Ketiga
partisipan tersebut memiliki persamaan
pendapat bahwa dengan bekerja mereka dapat
memililki penghasilan sendiri sehingga tidak
selalu menggantungkan diri pada orang tua.
Lebih lanjut, tidak terbersitnya keinginan
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
5
yang lebih tinggi karena tidak adanya biaya,
ditambah adanya perasaan segan (malu) pada
tetangga dan teman sebayanya apabila orangorang tersebut mengetahui mereka hanya
berpangku tangan di rumah menjadi alasan
lain bagi ibu sehingga memilih untuk bekerja.
Perusahaan industri menjadi pilihan utama
bagi ketiga partisipan, karena menurutnya
sektor industri memiliki peluang yang lebih
besar untuk menerima calon pekerja wanita,
tanpa memandang tingkat pendidikan terakhir
mereka.
Melalui wawancara tersebut juga
diketahui, meskipun partisipan mengatakan
bahwa mereka menikmati pekerjaanya, di sisi
lain ibu juga merasa bahwa pekerjaannya saat
ini berdampak pada kehidupan keluarga.
Berkenaan dengan hal tersebut, menurut ibu
dampak negatif yang diperoleh keluarga
diantaranya adalah tidak adanya kesempatan
bagi ibu untuk bisa leluasa menghabiskan
waktu bersama anak, sekedar menemani
anaknya bermain, kehilangan momen penting
bersama kerabat/ anggota ibu yang lain dan
kurangnya
frekuensi
bertemu
dan
berkomunikasi dengan anaknya yang masih
balita, terutama untuk mengajari mereka
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan
lingkungan.
Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini
banyak pekerjaan domestik wanita, misalnya
memasak, menyapu, mengasuh anak mulai
digantikan oleh suaminya, terutama bagi
pekerja pabrik yang mendapat giliran shift
malam/ bekerja dari pagi sampai malam hari
hingga waktu lembur selesai. Dalam
penelitian Subekti (2011; h.88) hal yang sama
jarang dilakukan oleh generasi pada tahuntahun sebelumnya, karena masih kuatnya
pandangan bahwa pekerjaan domestik wanita
hanya layak dikerjakan oleh wanita. Sehingga
ketika wanita mulai mengambil peran di luar
rumah, peran anggota keluarga yang lain juga
ikut berubah.
Tema 2:Perilaku komunikasi interpersonal
ibu bekerja terhadap anak usia 3-5
tahun
Menurut
Devito (2002)
teori yang dikemukakan
umpan balik memainkan
peranan yang sangat penting dalam proses
komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan
penerima secara terus menerus dan bergantian
memberikan umpan balik dalam berbagai
cara, baik secara verbal maupun nonverbal.
Apabila umpan balik positif (artinya
tanggapan/
respon
komunikan
menyenangkan
komunikator),
sehingga
komunikasi berjalan lancar dan komunikator
mempertahankan
gaya
komunikasinya;
sebaliknya jika tanggapan komunikan negatif,
komunikator
harus
mengubah
gaya
komunikasinya sampai berhasil.
Apabila teori tersebut direfleksikan
dalam pola komunikasi interpersonal ibu
pekerja industri dengan anaknya yang berusia
balita, telah diidentifikasi beberapa faktor
yang mungkin berpengaruh terhadap perilaku
komunikasi
ibu.
Diantaranya
adalah
kurangnya
frekuensi
pertemuan
dan
komunikasi ibu karena kesibukan kerja yang
dijalani. Dimana dalam penelitian ini
diketahui bahwa ibu yang bekerja di bidang
industri, mereka bekerja menurut peraturan
yang sudah ditetapkan perusahaan. Salah satu
contohnya adalah PT. Garmen , dimana
perusahaan tersebut membuat kebijakan yang
harus ditaati oleh semua pegawainya bahwa
mereka diharuskan bekerja dari awal sampai
akhir minggu, dari pagi sampai sore/ malam
hari, tergantung waktu lembur yang diberikan
oleh atasan. Sementara untuk pabrik yang
menetapkan pembagian kerja menurut shift,
mungkin lebih meringankan ibu karena masih
bisa mengurus rumah dan mengasuh anaknya
meskipun hanya setengah hari.
Berkaitan dengan kenyataan tersebut,
kelelahan merupakan faktor lain yang turut
mempengaruhi
perilaku
komunikasi
partisipan. Dalam hal ini perasaan lelah dapat
menjadi umpan balik negatif ketika ibu
pekerja industri sudah merasa jengkel
terhadap sikap anaknya, saat seorang anak
usia 3-5 tahun melakukan sesuatu yang
sebenarnya masih wajar untuk anak
seusianya.
Lebih lanjut, menurut Wong (2008)
sebenarnya kenakalan anak pada usia 3
sampai 6 tahun merupakan hal yang wajar,
sebab dengan cara seperti itu anak
mempelajari lingkungan secara kreatif. Tetapi
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
6
ketika ibu sudah merasa lelah setelah seharian
bekerja, dan menyelesaikan pekerjaan rumah
tangga di rumah, mereka melihat kenakalan
anak sebagai suatu hal yang mengganggu.
Implikasinya adalah ibu mungkin
tidak
segan-segan untuk memberikan umpan balik
yang negatif seperti membentak dan
mengabaikan
anak,
sehingga
anak
memberikan respon yang juga negatif.
Akhirnya, pada kondisi seperti inilah
perilaku komunikasi antarpribadi yang terjalin
antara ibu-anak dianggap kurang baik,
meskipun mereka memiliki persepsi yang
baik terhadap perannya dalam tumbuh
kembang anak. Akan tetapi pengetahuan
mengenai perkembangan bahasa anak yang
mereka miliki masih kurang memadai, karena
menurut peneliti sebenarnya ibu-ibu bekerja
tersebut hanya sekedar tahu bahwa anaknya
suka menirukan kata-kata yang dia dengar
dari orang lain, tapi kurang mengetahui
bahwa
itulah
cara
mereka
belajar
berkomunikasi dan lingkungan memegang
peranan penting dalam hal tersebut.
Tema 3 : Kecenderungan perilaku verbal
abuse terhadap anak usia 3-5
tahun
Berdasarkan hasil dari analisa data yang
sudah dilakukan terhadap transkripsi hasil
wawancara, penelaahan catatan lapangan,
serta hasil observasi oleh pihak ketiga dan
oleh peneliti sendiri mengenai kecenderungan
perilaku verbal abuse terhadap anak usia 3-5
tahun oleh ibu pekerja industri, dapat
digambarkan sebagai berikut.
Ketiga partisipan kurang mengetahui
bahwa tindakan verbal dapat menjadi perilaku
kekerasan. Menurut mereka istilah kekerasan
hanya diperuntukkan bagi tindakan yang
menyakiti secara fisik. Kekerasan verbal
adalah
kekerasan
terhadap
perasaan
menggunakan kata-kata dengan kata-kata
yang kasar tanpa menyentuh fisiknya. Katakata
yang
memfitnah,
mengancam,
menakutkan, menghina, atau membesarbesarkan kesalahan orang lain.
Menurut teori yang dikemukakan oleh
Soetjiningsih (1995), secara garis besar ada
dua faktor yang menyebabkan terjadinya
verbal abuse, Faktor pertama adalah faktor
anak (timbulnya kekerasan berasal dari anak).
Dua dari tiga partisipan mengatakan bahwa
karakterisitik anak usia 3 sampai 5 tahun
adalah suka meniru apa yang dilakukan/
dikatakan orang lain. Hal ini sesuai dengan
teori Santrock yang menjelaskan di dalam
bukunya bahwa kemampuan anak pada usia 3
sampai 4 tahun dalam memperhatikan
stimulus meningkat secara dramatis. Dengan
kata lain, faktor anak merupakan faktor
ekstern, didalamnya termasuk pengaruh
lingkungan dan sosial ekonomi orang tua
(pekerjaan ibu sebagai pekerja industri).
Faktor yang kedua adalah dari dalam
diri orang tua tersebut. Dua partisipan secara
tidak langsung mengakui sebab mereka
melakukan kekerasan verbal pada anak salah
satunya adalah karena karakter orang tua
tersebut. Karakter orang tua yang keras adalah
bentukan dari orang tua sebelumnya,
bagaimana
mereka
mendidik
dan
membimbing anak sangat mempengaruhi
pembentukan karakter.
Sementara, melalui wawancara yang
sudah dilakukan, diketahui bahwa partisipan
yang memiliki kecenderungan verbal abuse
terhadap anak ternyata memang tidak
mengetahui bahwa kekerasan verbal terhadap
anak merupakan bentuk kekerasan. Menurut
partisipan kekerasan kata-kata tersebut
merupakan hal yang wajar dilakukan agar
anak mengetahui bahwa yang dilakukannya
adalah salah, mengingat perilaku tersebut
timbul ketika ibu merasa kelelahan setelah
seharian bekerja dan sepulangnya ke rumah
anak bersikap menjengkelkan.
Selaras dengan ungkapan dari salah satu
partisipan, dampak jangka panjang yang
terjadi dari kekerasan (verbal abuse) pada
anak adalah menimbulkan rantai kekerasan
pada keluarga. Hasil tersebut sesuai dengan
hasil penelitian terkait yang sudah dilakukan
oleh Munawati (2011) dalam Putri & Santoso
(2012; h.27), bahwa anak yang mendapatkan
kekerasan verbal dapat melakukan hal yang
sama kelak kemudian hari terhadap anakanaknya saat mereka menjadi orang tua. Hal
ini terjadi karena esensinya anak-anak
merupakan peniru ulung.
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
7
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
kecenderungan verbal abuse terhadap anak
usia
3-5
tahun
dalam
komunikasi
interpersonal ibu pekerja industri adalah
sebagai berikut :
1. Beberapa hal yang mempengaruhi persepsi
ibu bekerja terhadap peran ganda yang
dijalani diantaranya: 1) Pengalaman kerja
ibu, meliputi sejak kapan ibu mulai bekerja,
sudah berapa lama ibu bekerja, tempat &
bagian dimana ibu bekerja, aturan jam kerja
yang diberikan perusahaan, 2) Alasan ibu
bekerja di sector idustri, 3) Tanggapan
keluarga terhadap pekerjaan ibu, 4)
Bagaimana ibu memandang pekerjaannya
sebagai
pekerja
industri.
Hasilnya,
meskipun partisipan mengatakan bahwa
mereka menikmati pekerjaanya, (partisipan
beranggapan
dengan
bekerja
dapat
meringankan tanggung jawab suami untuk
memenuhi kebutuhan keluarga), di sisi lain
ibu juga merasa bahwa pekerjaannya saat
ini berdampak negatif pada kehidupan
keluarga, khususnya anak. Dampak tersebut
diantaranya adalah minimnya frekuensi
bertemu serta berkomunikasi dengan
anaknya yang masih balita & bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar.
2. Status partisipan sebagai pekerja industri
dengan jam kerja yang panjang menjadi
faktor pencetus munculnya umpan balik
negatif dalam perilaku komunikasi
interpersonal ibu bekerja-balita. Yaitu
ketika beban kerja ibu mengakibatkan
timbulnya kejenuhan terhadap rutinitas
yang selama ini dijalani. Mereka akan
melihat kenakalan anak sebagai suatu hal
yang mengganggu. Implikasinya adalah ibu
tidak segan untuk memberikan umpan balik
yang negatif seperti membentak dan
mengabaikan
anak,
sehingga
anak
memberikan respon yang juga negatif.
Meskipun partisipan memiliki persepsi
yang baik terhadap peran & tanggung
jawabnya dalam tumbuh kembang anak,
pada kondisi seperti tersebut perilaku
komunikasi antarpribadi yang terjalin
antara ibu-anak dianggap kurang baik,
karena kurangnya pengetahuan mengenai
perkembangan bahasa anak.
3. Ketiga partisipan yang dinilai memiliki
kecenderungan untuk melakukan verbal
abuse terhadap anak ternyata memang tidak
mengetahui bahwa tindakan verbal juga
merupakan bentuk kekerasan terhadap
anak.
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui terdapat dua faktor yang
menyebabkan ibu pekerja melakukan
kekerasan verbal terhadap anak, yaitu: 1)
Faktor intern, meliputi pengetahuan dan
pengalaman (perlakuan verbal abuse yang
pernah diterima ibu semasa kecil; 2) Faktor
ekstern, meliputi sosial ekonomi (peran
ganda ibu pekerja industri & ibu rumah
tangga) dan lingkungan. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi melalui pihak
ketiga, diketahui beberapa perilaku verbal
abuse yang pernah maupun sering
dilakukan oleh ibu pekerja industri tersebut
antara lain: berbicara dengan nada tinggi,
membentak, meremehkan kemampuan
anak, membandingkan anak dengan anak
lainnya, dll.
4. Kecenderungan perilaku kekerasan verbal
pada ibu pekerja industri yang bekerja
berdasarkan pembagian shift tidak memiliki
perbedaan
yang
signifikan
apabila
dibandingkan dengan ibu pekerja industri
yang bekerja dengan jam kerja yang lebih
panjang & padat. Kecenderungan tersebut
ada bukan dikarenakan panjang/ pendeknya
jam kerja partisipan, meskipun partisipan
yang bekerja berdasarkan shift mengakui
bahwa dirinya memiliki waktu lebih untuk
merawat anaknya dibandingkan dengan
pekerja industri lain yang bekerja satu hari
penuh. Sebagaimana telah dipaparkan pada
kesimpulan sebelumnya, terdapat faktor
intern & ekstern yang menyebabkan
terjadinya verbal abuse terhadap anak.
Meski ibu pekerja industri mempunyai
persepsi yang cukup baik terhadap peran
ganda yang saat ini dijalani, apabila
pekerjaan/
rutinitasnya
selama
ini
menyebabkan kondisi psikis & fisik ibu
mengalami gangguan (emosi tidak stabil,
kelelahan) hal tersebut akan memicu
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
8
timbulnya umpan balik negatif saat ibu
berkomunikasi sehingga memungkinkan
terjadinya kekerasan verbal terhadap anak.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Orang tua
Orang tua khususnya ibu bekerja yang
memiliki anak usia 3-5 tahun diharapkan
dapat lebih tanggap terhadap proses
tumbuh kembang anak (khususnya
perkembangan bahasa), serta mengetahui
dampak perilaku kekerasan verbal terhadap
perkembangannya.
Ibu yang bekerja
(terutama pekerja industri) diharapkan
dapat lebih memahami pentingnya
memperhatikan kualitas komunikasi dalam
hubungan interpersonal yang terjalin,
bukan sekedar kuantitas pertemuan antara
ibu dan anak.
2. Institusi pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat
menambah referensi kepustakaan tentang
metodologi
penellitian
kualitatif,
komunikasi dan perkembangan anak, serta
dapat menjadikan hasil penelitian ini
sebagai referensi tambahan untuk peneliti
selanjutnya di perpustakaan.
3. Peneliti lain
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mengenai
perilaku komunikasi interpersonal dan
fenomena kekerasan verbal pada ibu yang
bekerja terhadap anak, sehingga dapat
menyempurnakan penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya.
4. Bidan
Bidan
diharapkan
mampu
menyampaikan pendidikan kepada ibu
mengenai kebutuhan dasar tumbuh
kembang anak sesuai dengan tahapan
usianya.
Terutama
mengenai
perkembangan bahasa dan dampak verbal
abuse yang dilakukan orang tua terhadap
perkembangan anak usia 3-5 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Dyah Kirana.2012. Perkembangan
Bahasa
Anak.
Diperoleh
dari
http://eprints.uny.ac.id/.[diunduh
tanggal 18 Maret 2013]
Anisah,
Unsin
Khoirul.2011.Analisis
Deskriptif Komunikasi Interpersonal
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Antara Guru dan Murid PAUD Anak
Prima Pada Proses Pembentukan
Karakter Anak. Jurnal Skripsi Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik UPN
“Veteran”.Yogyakarta. Diperoleh dari
http://repository.upnyk.ac.id. [diunduh
tanggal 17 Desember 2012]
Aridwijaya.Perkembangan Bahasa. Diperoleh
dari
http://digilib.unimus.ac.id/.
[diakses tanggal 20 Maret 2013]
Bahri,
Syaiful Djamarah, 2004. Pola
Komunikasi Orangtua dan Anak
Dalam Ke- luarga (Sebuah Persepektif
Pendidikan Islam), Jakarta : PT Rineka
Cipta
Christiani, M. 2010. Kekerasan Verbal
Terhadap Anak. Diperoleh dari
http://marthachristiani.wordpress.com/
. [Diakses tanggal 13 Maret 2013]
Dewi,
Retno.2012. Hubungan Pekerjaan
dengan Sikap Ibu dalam Pemberian
Asi Eksklusif pada Bayi di Desa
Sunggingan
Kecamatan
Kota
Kabupaten Kudus [KTI]. Kudus:
Akbid Pemkab Kudus
Gunarsa,
Singgih
D.2008.Psikologi
Perkembangan
Anak
dan
Remaja.Jakarta: Gunung Mulia
.2008.Dasar dan Teori
Perkembangan Anak.Jakarta: Gunung
Mulia
Handayani,N.M.Kerja dan Dampak Anak
Balita
Sehat.
Diperoleh
dari:
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
9
http://infobalitacerdas.com/.[diakses
tanggal 28 Desember 2012]
Hurlock,E.B,1997. Psikologi Perkembangan
:Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Isnaeni,
Siti.2011.Studi
Fenomenologis
Kejadian Abortus Provokatus pada
Remaja Putri di Kabupaten XXX
[Skripsi]. Semarang: Stikes Ngudi
Waluyo
Judarwanto, Widodo.2009. Kekerasan Verbal
Pada Anak, Masihkah Ada Dalam
Keluarga Kita?. 2 Desember 2009
Diperoleh dari http://Koran Demokrasi
Indonesia
wordpress.com/..[Diakses
tanggal 26 April 2013]
Mahargya.2013.Perkuat Ketahanan Keluarga
demi mengurangi Kekerasan Terhadap
Anak. 13 Maret 2013. Diperoleh dari
http://www.menegpp.go.id//.[Diakses
tanggal 2 Mei 2013]
Maherani, Astrani.2008.Pengaruh Konflik
Peran Ganda Dan Fear Of Success
Terhadap Kinerja Wanita Berperan
Ganda.Jurnal Psikologi Universitas
Gunadharma.Jawa Barat. Diperoleh
dari
http://repository.univeritasguna
dharma.ac.id. [Diunduh tanggal 30
November 2012]
Moleong,Lexy.2010.Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:Remaja
Rosdakarya
Munawati.2011. Hubungan Verbal Abuse
dengan Perkembangan Kognitif pada
Anak Usia Prasekolah di RW 04
Kelurahan Rangkapan Jaya Baru
Depok. [Skripsi S-1 Fakultas Ilmuilmu Kesehatan Program Studi Ilmu
Keperawatan]. Jakarta: UPN Veteran
Jakarta.
Diperoleh
dari
http://www.library.upnvj.ac.id/.[diundu
h tanggal 18 Juli 2013]
Muryanti,
Titik.2011.
Gambaran
Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-5
Tahun di Paud Permata Indah desa
Kebon Dalem Kabupaten Semarang
[KTI]. Semarang: Akademi Kebidanan
Ngudi Waluyo
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam.2003.Konsep
dan
Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan.
Jakarta:
Salemba
Medika
Panji,
Yearry.2011.Metode
Penelitian
Komunikasi
[Modul
Mata
Kuliah].Jakarta:
Fakultas
Ilmu
Komunikasi Universitas Mercu Buana
Putri,
Annora
Mentari,
Agus
Santoso.2012.Persepsi Orang Tua
Tentang Kekerasan Verbal Pada Anak.
Jurnal Nursing Studies, Volume 1,
Nomor 1.Semarang. Diperoleh dari
http://ejournals1.undip.ac.id/.[Diunduh
tanggal 28 April 2013]
Rakhmat,
Jalaluddin.2012.Psikologi
Komunikasi.Bandung: Remaja PT
Rosdakarya.
Riyanto,Agus.2011.Aplikasi
Metodologi
PenelitianKesehatan.Yogyakarta:Nuha
Medika
Saifudin
Zuhri.2009.Studi
Deskriptif
Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua
Kandung Terhadap Anak Remaja
Yang Mengalami Depresi.Jurnal Ilmu
Komunikasi Vol 1. No.2.Jatim
Saryono
&
Mekar
Dwi
Anggraeni.2010.Metodologi Penelitian
Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan.
Yogyakarta:Nuha Medika
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan
Keluarga.Yogyakarta: Graha ilmu
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
10
Subekti,
Yulia
yekti.2011.Gambaran
Diskriminasi
Gender
terhadap
Eksploitasi Buruh Industri Perempuan
di PT. APAC INTI CORPORRA [KTI].
Semarang: Akademi Kebidanan Ngudi
Waluyo
Sunaryo.2004.Psikologi untuk Keperawatan.
Jakarta: EGC
Wong, Donna L.2008.Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik (Edisi 6).Jakarta: EGC
Sugiyono,2009.Metode Penelitian Kualitatif,
Kualitatif dan R & D.Bandung: Penebit
Alfabeta
Gambaran Kecenderungan Verbal Abuse Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Dalam Komunikasi Interpersonal
Ibu Pekerja Industri Di Desa Keji Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
11
Download