1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Komunikasi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Komunikasi
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lain dalam
kehidupannya. Manusia dapat hidup, berkembang, dan berperan sebagai manusia
dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu cara untuk
berhubungan dan bekerja sama dengan manusia adalah dengan komunikasi.
Komunikasi menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan manusia.
Tanpa komunikasi manusia tidak akan bisa berhubungan, bertukar pikiran, perasaan
dan kehendak dengan manusia lain.
Effendi dalam Rosady Ruslan (2007:81) menjelaskan, komunikasi atau dalam
bahasa inggris communication, berasal dari kata lain communicatio yang bersumber
dari kata communis yang mempunyai arti sama. Sama disini mempunyai arti sama
makna. Jadi komunikasi terjadi jika adanya kesamaan makna mengenai suatu pesan
yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan
Banyak ahli memberikan definisi tentang komunikasi, diantaranya adalah
definisi komunikasi menurut Weaver. Menurut Weaver komunikasi adalah semua
prosedur dimana pikiran individu dapat mempengaruhi individu lainnya. Lalu
Hovland, Janis, dan Kelley menjelaskan komunikasi sebagai suatu proses
menyampaikan pesan dari individu kepada individu lain dengan tujuan untuk
mengubah perilaku individu tersebut Sedangkan menurut Berelson dan Steiner
9
10
komunikasi adalah proses penyampaian informasi, ide, emosi, kemampuan dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar dan grafik (Elvinaro Ardianto dan
Bambang Q-Anees, 2011:18-19).
Dari beberapa pernyataan diatas, penulis dapat simpulkan bahwa komunikasi
adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi (berupa simbol-simbol, katakata, gambar, grafik) yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan untuk
mempengaruhi, sehingga komunikator memiliki pemahaman informasi yang sama
dengan komunikan.
2.1.2. Komunikasi Pemasaran
Banyak orang yang beranggapan bahwa pemasaran hanya terdiri dari
penjualan dan periklanan saja, dalam kenyataannya pengertian pemasaran jauh lebih
luas dari kegiatan-kegiatan tersebut. Bahkan sebaliknya, penjualan dan periklanan
merupakan sebagian dari kegiatan pemasaran.
Para ahli memberikan beberapa definisi tentang pemasaran, diantaranya
adalah definisi pemasaran menurut American Marketing Associate (AMA) dalam
Morrisan, M.A (2010:3) pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2007:204) komunikasi pemasaran
adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang
produk dan merek yang mereka jual.
11
2.1.3. Bauran Pemasaran
Definisi bauran pemasaran menurut Kotler (2007:23) adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya.
Kemudian seperangkat alat pemasaran tersebut diklasifikasikan menjadi empat
kelompok yang disebut dengan empat P tentang pemasaran, yaitu produk (product),
harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Kotler dan Armstrong (2011:81) menjelaskan mengenai pengertian
komponen dalam 4 Ps, sebagai berikut:
a. Produk (Product)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi konsumen.
Produk dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
b. Harga (Price)
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
memperoleh produk. Secara lebih luas dapat didefinisikan harga adalah
sejumlah nilai konsumen yang dipertukarkan untuk memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa.
c. Tempat atau Distribusi (Place)
Merupakan berbagai aktivitas perusahaan untuk membuat produk agar
tersedia bagi konsumen. Sebagian tugas dari distribusi adalah memilih
perantara yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mengirim dan
12
mengambil produk melalui saluran tersebut. Hal ini bertujuan agar produk
mencapai pasar yang dituju tepat waktu.
d. Promosi (Promotion)
Promosi adalah aktivitas mengkomunikasikan informasi tentang produk
dan membujuk konsumen yang menjadi target sasaran untuk membeli
produk. Promosi adalah cara yang efektif untuk memperkenalkan produkproduk baru yang akan diproduksi dan menarik perhatian konsumen.
2.1.4. Bauran Promosi
Agar konsumen mengetahui adanya suatu produk di pasar, maka perusahaan
melakukan promosi untuk memperkenalkan produk tersebut. Kegiatan promosi
memerlukan alat komunikasi untuk menginformasikan kepada pasar. Kombinasi dari
alat-alat promosi biasa disebut dengan bauran promosi (promotion mix).
Definisi bauran promosi menurut Kotler & Amstrong (2011:405) adalah
Kombinasi alat-alat promosi yang terdiri dari advertising, public relation, direct
marketing, personal selling, dan sales promotion yang dipakai oleh perusahaan untuk
komunikasi meyakinkan konsumen dan membangun hubungan.
Menurut Morrisan M.A (2010:17-34) bauran promosi (promotion mix) terdiri
dari 6 macam, yaitu :
a. Iklan (Advertising)
Segala bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,
produk, servis, atau ide yang dibayar oleh sponsor tertentu. Iklan bersifat
13
persuasif dan disebarkan melalui media massa kepada khalayak yang
dituju. Media massa yang dimaksud dapat berupa televisi, radio, koran,
majalah, billboard, pamflet
b. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Kegiatan perusahaan dengan menggunakan surat, telepon, email, dan alat
nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi secara langsung dengan
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan
tertentu.
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen
untuk mencoba atau membeli suatu produk dan jasa.
d. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Suatu upaya untuk membina hubungan baik dengan berbagai kelompok
masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan melalui publisitas yang
mendukung dan membina citra perusahaan yang baik.
e. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Suatu bentuk interaksi langsung antara seorang penjual dengan calon
pembelinya guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
menerima pesanan. Dalam hal ini penjual berupaya untuk membantu dan
membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan
14
f. Pemasaran Interaktif (Interactive / Internet Marketing)
Suatu bentuk komunikasi secara interaktif melalui media massa, dalam
hal ini yang utama adalah internet. Media interaktif memungkinkan
terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna
dapat berpatisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat
itu juga (real time).
2.1.5. Iklan
a. Definisi Iklan
Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Iklan
dapat ditemui dimana saja, mulai dari surat kabar, majalah, televisi, sampai dengan
billboard di jalan raya. Iklan merupakan bentuk penyampaian pesan atau informasi
melalui media kepada publik.
Menurut Ralph S dalam Morrisan, M.A (2010:17), iklan adalah segala bentuk
komunikasi nonpersonal tentang suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang di
bayar oleh sponsor tertentu.
Menurut Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells (2011:6) iklan
adalah jenis komunikasi pemasaran yang merupakan istilah umum yang mengacu
kepada semua bentuk teknik komunikasi yang digunakan pemasar untuk menjangkau
dan menyampaikan pesan kepada konsumennya.
Selain definisi diatas menurut Widyatama (2005:3) iklan adalah bentuk
penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator nonpersonal melalui media untuk
ditujukan kepada komunikan dengan cara membayar.
15
Berdasarkan definisi iklan menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa iklan merupakan usaha komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh organisasi
atau perusahaan untuk memberikan informasi melalui berbagai media.
b. Tujuan Iklan
Pada awalnya perusahaan harus menetapkan tujuan terlebih dahulu sebelum
membuat iklan. Penetapan tujuan dilakukan agar iklan tersebut tepat sasaran dan
menjadi iklan yang efektif. Tujuan iklan menurut Kotler dan Keller (2007:244)
adalah sebagai berikut :
1) Memberikan Informasi (iklan informatif)
Iklan menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri
baru produk yang sudah ada di pasar.
2) Membujuk (iklan persuasif)
Iklan juga berfungsi untuk menciptakan kesukaan, prefensi, membujuk,
keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa.. Hal ini sangat penting,
terutama dalam tahap persaingan dimana perusahaan ingin membangun
permintaan selektif untuk produk tertentu.
3) Mengingatkan (iklan pengingat)
Iklan juga dapat membuat konsumen tetap ingat pada produk atau merek
perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu,
konsumen akan mengingat iklan tentang produk tersebut. Jadi, iklan juga
16
bertujuan untuk mengingatkan atau merangsang pembelian produk dan jasa
kembali.
4) Menguatkan (iklan penguatan)
Iklan dapat meyakinkan konsumen yang sudah ada bahwa mereka telah
melakukan pilihan yang benar dan tepat karena sudah membeli atau
menggunakan produk.
c. Jenis Iklan
Menurut Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells (2011:15-16)
terdapat tujuh jenis iklan, yaitu :
1) Brand Advertising
Tipe advertising yang paling jelas adalah iklan brand atau iklan konsumen
nasional. Brand advertising berfokus pada pengembangan identitas dan citra
brand jangka panjang.
2) Retail/Local Advertising
Banyak iklan yang ditujukan untuk retailer atau pabrikan yang menjual
barang di area tertentu. Isi pesan dalam retail advertising adalah fakta tentang
produk yang tersedia ditoko lokal. Fokus tujuannya adalah memicu
pembelian di toko dan menciptakan citra retailer yang mempunyai ciri khas.
3) Direct-response Advertising
Jenis iklan ini dapat menggunakan semua media iklan, termasuk surat (direct
mail), tetapi pesannya berbeda dengan advertising nasional dan retail. Iklan
17
ini berusaha memicu penjualan langsung. Konsumen dapat merespons
melalui telepon, surat, internet, dan produknya akan dikirimkan dengan jasa
pengiriman.
4) Business-to-Business Advertising
Iklan B2B ini adalah komunikasi pemasaran yang dikirim dari satu usaha
bisnis ke usaha bisnis lain. Di dalamnya mencakup pesan kepada perusahaan
yang mendistribusikan produk dan pembeli industrial dan profesional seperti
pengacara dan dokter. B2B umumnya tidak ditujukan langsung ke konsumen.
Pengiklan menempatkan advertising bisnis ini di publikasi atau jurnal
profesional.
5) Institutional Advertising
Pesan dari iklan ini fokus untuk membangun identitas korporat atau menarik
perhatian publik pada pendapat organisasi.
6) Nonprofit Advertising
Organisasi nirlaba, seperti badan aman, yayasan, asosiasi, dan rumah sakit
menggunakan iklan ini untuk konsumen seperti rumah sakit, anggota klub
(Sierra Club), dan relawan (palang merah) dan dalam bentuk donasi atau
program partisipasi lainnya.
7) Public Service Advertising
Iklan layanan masyarakat mengkomunikasikan pesan untuk kebaikan
bersama. Menurut Asti Musman dan Sugeng WA (2011:94) iklan layanan
18
masyarakat adalah iklan nonkomersial yang disiarkan melalui media massa
dengan tujuan memperkenalkan, mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran,
dan pesan-pesan lainnya kepada masyarakat untuk mempengaruhi khalayak
agar berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan iklan tersebut.
Iklan Layanan Masyarakat atau sering disebut PSA (Public Service
Advertising) dapat diproduksi seperti iklan komersial. Bedanya, iklan ini
bukan menawarkan produk melaikan menawarkan informasi penting atau
pesan yang perlu didengar. Iklan layanan masyarakat ini berdurasi 30 detik
sampai dengan satu menit. Seperti iklan komersial, iklan ini menggunakan
musik atau sound effect untuk menarik pendengar, kadang-kadang berbentuk
mini drama atau permohonan pribadi yang dipresentasikan oleh satu suara
atau lebih.
Iklan layanan masyarakat tetap dikenakan biaya produksi iklan dan tayang,
akan tetapi biaya yang dibebankan pada pemasang iklan biasanya dikenakan
tarif yang lebih murah dibandingkan iklan komersial. Kebanyakan iklan ini
diakhiri dengan tagline yang menyimpulkan poin utama dari pesan itu. Bila
perlu masukkan alamat atau nomer telepon yang bisa dihubungi. Variasi iklan
layanan masyarakat beragam, antara lain :
a) Iklan Corporate
Iklan tidak selalu berkaitan dengan barang dan jasa. Saat ini,
perusahaan-perusahaan juga mulai memikirkan citra diri atau reputasi
mereka. Banyak perusahaan yang memporomosikan diri sebagai
perusahaan yang baik melalui iklan korporasi (corporate ad). Iklan
19
corporate bertujuan untuk membangun citra (image) suatu perusahaan
yang pada akhirnya diharpkan untuk membangun citra positif produk
atau jasa yang ditawarkan
b) Iklan Politik
Iklan politik adalah iklan ajakan untuk mengkampanyekan program
partai-partai politik. Tujuan iklan ini untuk mengkampanyekan
program kandidat dan pada akhirnya untuk meraih suara dari
masyarakat. Partai politik bersama dengan media menentukan isu,
topik dan proses untuk membentuk opini publik dan menyebarkan
pengaruh dalam membuat keputusan politik
d. Media Iklan
Periklanan tidak akan lengkap tanpa menggunakan media. Media advertising
merupakan wadah atau alat yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk
menyampaikan pesan kepada khalayak. Setiap perusahaan yang akan memasang
iklan produknya harus menentukan jenis media yang akan digunakan. Pemilihan
media yang tepat sangatlah penting untuk perusahaan. Media tersebut haruslah media
yang paling efektif agar pesan yang disampaikan tepat sasaran.
Menurut Kotler dan Keller (2007:253) perencanaan media harus mengetahui
kemampuan jenis-jenis media utama untuk menghasilkan jangkauan, frekuensi dan
dampak. Berikut ini adalah jenis-jenis media yang digunakan dalam periklanan :
20
Tabel 2.1 : Jenis-jenis Media Utama Periklanan
Media
Keunggulan

Televisi
Radio






Telepon



Internet
Koran







Surat
Langsung
(direct mail)






Majalah


Media Luar
Ruang
(billboard)


Keterbatasan
Menggabungkan
gambar,suara,gerakan
Merangsang indera
Perhatian tinggi
Jangkauan luas



Penggunaan massal
Pemilihan geografis
dan demografis tinggi
Biaya rendah


Banyak pengguna
Memberikan
sentuhan pribadi
Pemilihan audiens
tinggi
Interaktif
Biaya relatif rendah
Fleksibilitas
Ketetapan waktu
Jangkauan pasar lokal
yang baik
Penerimaan luas
Tingkat kepercayaan
tinggi
Audiens terpilih
Fleksibilitas
Tidak ada persaingan
iklan dalam media
yang sama
Personalisasi
Pemilihan geografis
dan demografis tinggi
Penerusan pembacaan
baik
Reproduksi bermutu
tinggi
Usia penggunaan
panjang
Fleksibilitas
Pengulangan paparan
tinggi






Biaya tinggi
Kekacauan tinggi
Paparan bergerak
kilat
Pemilihan audiens
kurang
Hanya suara
Perhatian lebih
rendah daripada tv
Struktur harga tidak
standar
Biaya relatif tinggi
jika digunakan
sukarelawan
Media relatif baru
dengan jumlah
pengguna yang
rendah
Usia penggunaan
pendek
Mutu reproduksi
jelek


Biaya relatif tinggi
Citra "surat sampah"
atau junk mail

Perencanaan
pembelian iklan
panjang
Sebagian sirkulasi
sia-sia
Tidak ada jaminan
posisi




Pemilihan audiens
terbatas
kreativitas terbatas
21

Yellow Pages


Brosur


Liputan lokal sangat
bagus
Tingkat kepercayaan
tinggi
Jangkauan luas biaya
rendah
Fleksibilitas
Terkendali penuh




Persaingan tinggi
Perencanaan
pembelian iklan
panjang
Kreativitas terbatas
Produksi berlebibah
dapat menyebabkan
biaya hilang sia-sia
Sumber : Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran (2007:253)
2.1.6. Televisi
a. Definisi Televisi
Dari semua media komunikasi yang ada, televisi merupakan media yang
paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi adalah sebagai bagian dari
kebudayaan audiovisual dan merupakan media paling berpengaruh dalam
membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Unsur esensial dari
kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam
rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu dan
hiburan. Kultur yang dibawa oleh televisi dengan sendirinya mulai tumbuh di
masyarakat (Wibowo 2009:17).
b. Karakteristik Televisi
Menurut Sutisno dalam Nawiroh Vera (2010:79) ciri utama televisi adalah
sifatnya yang audio visual, dimana stimulasi alat indera bukan hanya satu seperti
dalam radio siaran, surat kabar dan majalah. Televisi dapat didengar sekaligus dapat
dilihat. Secara lebih khusus karakteristik televisi adalah sebagai berikut :
22
1) Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang
penglihatan dan pengdengaran manusia.
2) Dapat menghadirkan obyek yang sangat kecil atau besar, berbahaya, atau
yang langka.
3) Menyajikan pengalaman langsung pada penonton.
4) Dapat dikatakam “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu.
5) Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi dan proses yang baik
6) Dengan mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti film,
foto, gambar dengan baik.
7) Dapat
menyimpan
berbagai
data,
informasi,
dan
serentak
menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan.
8) Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan.
9) Media ini membangkitkan rasa intim.
c. Fungsi Televisi
Nawiroh Vera (2010:78) menjelaskan terdapat tiga fungsi utama dari media
televisi, yaitu :
1) Hiburan
Fungsi hiburan untuk media elektronik ini menduduki posisi yang paling
tinggi dibandingkan dengan fungsi televisi yang lain. Individu ataupun
masyarakat menganggap bahwa media televisi sebagai alat untuk relaksasi
dan pelepasan lelah.
23
2) Penyebaran informasi
Televisi mempunyai fungsi sebagai media untuk menyebarkan informasi.
Berbagai informasi bisa kita dapatkan dari televisi, mulai dari peristiwa
penting yang terjadi di dunia, informasi tentang olahraga, lingkungan, sampai
dengan pemerintahan.
3) Pendidikan
Televisi menjadi sarana pendidikan bagi khalayak. Penyebaran informasi
yang berisikan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif untuk
khalayak menjadikan televisi sebagai media pendidikan. Khalayak dapat
belajar dari berbagai informasi yang diberikan oleh televisi.
d. Televisi Efektif
Menurut Sigit Santosa (2009:134) agar iklan di televisi efektif, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :
1) Memaksimalkan Fungsi Gambar
Televisi sebagai media visual harus memaksimalkan fungsi gambar.
2) Key Visual
Televisi memiliki gambar yang berpengaruh kuat kepada pemirsa atau
penontonnya. Key visual biasanya juga digunakan dalam iklan yang lain,
seperti iklan cetak dan billboard.
24
3) Menarik perhatian
Dalam lima detik pertama, iklan harus dapat menarik perhatian pemirsa. Jika
tidak, pemirsa segera akan memindahkan channel atau saluran televisi
4) Pesannya Fokus
Pesannya tidak bermacam-macam, bahkan bila waktu masih memungkinkan
ulangi pesan itu dengan cara yang berbeda.
5) Menampilkan Nama Produk
Iklan televisi tidak dapat dikatakan hebat jika tidak menjual. Oleh karena itu
apa yang kita jual harus disebutkan serta diakhiri dengan menampilkan nama,
logo, dan, produk.
6) Menampilkan Brand Ambassador
Menggunakan seseorang dalam iklan dan mengaitkannya dengan produk,
menjadikan suatu produk menjadi lebih baik.
7) Memberikan Manfaat
Akhiri iklan dengan cerita yang baik. Buatlah jadi bermanfaat bagi pemirsa
yang melihat iklan tersebut.
8) Pesan Ringkas dan Jelas
Buatlah pesan yang ringkas dan jelas. Dekatilah konsumen seakan melakukan
kontrak secara pribadi.
25
9) Berkesinambungan
Beriklan harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus dalam satu
periode tertentu. Jadi pesan harus dibangun secara berkesinambungan antara
iklan yang satu dengan yang lain.
2.1.7. Billboard
a. Definisi Billboard
Dahulu billboard sering disebut dengan istilah outdoor advertising. Kini
istilah itu telah berubah menjadi out-of-home advertising atau dikenal juga dengan
istilah OOH. Pengertian billboard menurut Sigit Santosa (2009:168) adalah semua
iklan yang menjangkau konsumen ketika mereka sedang berada diluar rumah atau
kantor. Jadi billboard membujuk konsumen ketika mereka sedang di tempat-tempat
umum, dalam perjalanan, dalam ruang tunggu (seperti apotik), dan juga ditempattempat terjadinya transaksi.
b. Alasan Billboard Menjadi Pilihan
Menurut Sigit Santosa (2009:178) terdapat beberapa alasan mengapa
perusahaan memilih billboard sebagai media penyebaran informasi dan promosi,
alasan-alasan tersebut sebagai berikut :
1) Total Reach
Billboard memiliki jangkauan yang luas. Demikian juga jangkauan target
pasarnya. Inilah media yang paling terlihat oleh siapapun yang beraktivitas,
baik ke kantor, sekolah, ataupun hanya jalan-jalan
26
2) High Frequency
Penampilan
billboard
tidak
dapat
dihentikan.
Akibatnya
billboard
menghasilkan frekuensi yang tidak dapat dibandingkan dengan media
lainnya.
3) Target Potential
Billboard tidak hanya meraih massa secara umum, tetapi juga dapat menyasar
komunitas spesifik, grup etnis, umur, atau masyarakat dengan tingkat
pendapatan tertentu.
4) Constant Exposure
Billboard dapat menghasilkan penampilan ulang pesan secara terus menerus
selama 24 jam, tujuh hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan.
5) Flexibility
Billboard dapat diletakan ditempat yang dapat menjangkau setiap orang yang
lalu-lalang di lokasi yang dipilih, atau tempat yang tepat dan daerah sasaran
yang diinginkan
6) Low Cost Per Thousand
Billboard merupakan media yang paling murah karena dapat memberikan
dampak, kesan, liputan, jangkauan, dan frekuensi yang lama
27
c. Jenis Billboard
Menurut Sigit Santosa (2009:171-175) terdapat beberapa jenis billboard,
yaitu :
1) Painted Bulletins
Billboard yang dikerjakan secara manual dengan teknik air brushing. Jenis
billboard ini telah banyak ditinggalkan karena pembuatannya memakan
waktu dan hasilnya kadang tidak sempurna
2) L.E.D Billboard
Billboard dengan teknologi canggih yang dapat menampilkan gambar
bergerak baik siang maupun malam. Materi yang diperlukan dalam
pembuatan LED adalah A/V (audio visual) atau JPEG-still highrest.
3) Poster Panel
Billboard yang dikerjakan secara modern dan merupakan hasil olahan
fotografi dan komputer, kemudian dicetak diatas kertas flexy sehingga
hasilnya lebih bagus dari painted bulletins
4) Inflatables
Merupakan billboard dengan penambahan benda 3 dimensi yang ditempel
28
5) Kinetic Board
Merupakan billboard dengan tiga permukaan, berbentuk segitiga, dengan
tiang tunggal, dan dapat berputar sehingga ketiga sisinya dapat dilihat dari
segala arah. Billboard ini memiliki tiga iklan yang berbeda disetiap sisinya
6) Neonbox
Merupakan kotak yang sisi depan dan belakang terbuat dari akrilik, biasanya
disablon, dan disinari lampu TL dari dalam box tersebut
7) Geometrics
Merupakan billboard ilusi 3D yang memberikan kesan tiga dimensi meski
gambarnya dilukis dipapan yang datar
8) Prismatext
Didalam satu billboard berisi tiga iklan yang berbeda. iklan berganti setiap
beberapa detik, namun billboard ini hanya memiliki satu iklan produk saja
9) Neonsign
Merupakan billboard yang terbuat dari lampu TL yang dibentuk menjadi
gambar atau tulisan
10) Backlite dan Frontlite
Billboard yang dipajang vertikal di pinggir jalan raya atau jalan tol
29
d. Billboard Efektif
Menurut Sigit Santosa (2009:175) agar iklan billboard efektif terdapat
beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu :
1) Gambar memiliki daya tarik
2) Pesan harus jelas.
3) Tata letak sederhana.
4) Produk dan nama jelas.
5) Ilustrasi harus besar. Sebuah gambar lebih mampu berbicara daripada seribu
tulisan.
6) Penggunaan warna menarik dan tetap mudah dibaca
7) Menggunakan tipe huruf yang tebal (bold)
8) Merupakan rangkaian dari kampanye iklan sehingga harus mampu
mengingatkan khalayak terhadap iklan televisinya
9) Lokasi billboard harus strategis dan pandangan khalayak tidak terhalang oleh
apapun
2.1.8. Citra
a. Definisi Citra
Lawrence L. Steinmetz, Ph D dalam Sutojo (2004:1) mengartikan citra
sebagai pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan, benda, atau
30
organisasi. Citra bagi perusahaan dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat
tentang jati diri perusahaan.
Menurut Rosady Ruslan (2007:75) citra adalah tujuan utama, dan sekaligus
merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan
masyarakat. Citra bersifat abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara
matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk
Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam Firsan Nova (2011:298) citra
diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang suatu yang muncul sebagai
hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
e. Manfaat Citra
Setiap perusahaan pasti mempunyai citra tersendiri di mata masyarakat. Baik
citra tersebut baik maupun buruk. Citra yang ada akan menimbulkan dampak bagi
jalannya perusahaan. Karena itulah citra yang baik dan kuat merupakan hal yang
sangat penting nilainya bagi perusahaan. Menurut Sutojo (2004:3) citra yang baik
dan kuat mempunyai manfaat sebagai berikut :
1) Daya saing jangka menengah dan jangka panjang
Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan seperti memberikan potongan
harga, diversifikasi produk, ataupun memasang iklan dapat dengan mudah
ditiru oleh perusahaan pesaing. Lain halnya dengan citra yang baik dan kuat
yang dibangun selama puluhan tahun, yang akan tumbuh menjadi kepribadian
perusahaan. Hal tersebut tidak akan mudah ditiru oleh perusahaan pesaing.
31
Citra yang baik juga akan membawa perusahaan memimpin pasar dalam
jangka waktu yang lama.
2) Menjadi perisai selama masa krisis
Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan pasti menghadapi masamasa krisis. Tidak selamanya operasi bisnis perusahaan berjalan mulus.
Seringkali kondisi krisis diperburuk dengan adanya pemberitaan secara besarbesaran yang dilakukan oleh media massa kepada masyarakat. Akibatnya,
perusahaan yang memiliki citra yang buruk bisa menjadi semakin parah.
Sedangkan perusahaan yang memiliki citra yang baik, sebagian besar
masyarakat cenderung dapat memahami dan memaafkan kesalahan yang
dibuat oleh perusahaan tersebut. Sehingga tidak berdampak signifikan
terhadap jalannya perusahaan
3) Menjadi daya tarik eksekutif yang handal
Eksekutif yang handal merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.
Karena mereka adalah roda yang memutar operasi bisnis sehingga berbagai
tujuan perusahaan dapat dicapai. Perusahaan dengan citra yang baik tidak
akan mengalami kesulitan yang berarti dalam mempertahankan dan merekrut
para eksekutif handal.
4) Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran
Citra perusahaan yang baik menunjang efektifitas strategi pemasaran produk.
Perusahaan dengan citra yang baik mempunyai peluang dan harapan yang
32
lebih besar dibandingkan perusahaan yang belum dikenal oleh masyarakat
pada saat meluncurkan produk baru ke pasar.
5) Penghematan biaya operasional
Perusahaan dengan citra yang baik, dalam mempromosikan produknya ke
pasar akan membutuhkan usaha dan biaya yang lebih sedikit dibandingkan
dengan perusahaan baru yang belum dikenal masyarakat. Perusahaan dengan
citra yang baik akan lebih mudah menarik eksekutif handal sehingga dapat
melakukan penghematan biaya merekrut dan melatih eksekutif.
f. Jenis Citra
Menurut Frank jefkins dalam Rosady Ruslan (2007 : 77-79) citra dapat
dibedakan satu dengan yang lain. Jenis- jenis citra adalah sebagai berikut :
1) The Mirror Image
The mirror image adalah citra yang dilihat oleh orang di luar perusahaan
tentang perusahaan atau organisasi. Merupakan citra atas apa yang ditunjukan
oleh orang di dalam organisasi, terutama pemimpinnya. Jadi image yang baik
tidak dibentuk oleh kata-kata tetapi oleh fakta yang ada yang terlihat dari
tingkah laku manajemen dalam melaksanakan kegiatan pada masyarakat.
2) The Current Image
The Current image adalah citra yang dilihat oleh orang di luar perusahaan.
Citra ini bisa terbentuk karena adanya pengalaman, dan banyak sedikitnya
informasi yang dimiliki khalayak tentang perusahaan.
33
3) The Wish Image
The wish image merupakan citra yang diinginkan atau ingin dicapai oleh
perusahaan. Citra yang diharapkan biasanya diterapkan untuk sesuatu yang
relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai.
4) The Corporate Image
The corporate image merupakan citra dari perusahaan atau organisasi secara
keseluruhan, bukan hanya citra dari produk atau jasa yang dihasilkan. Citra
ini dapat terbentuk dari berbagai hal, seperti sejarah perusahaan, stabilitas,
dan kesuksesan perusahaan
5) The Multiple Image
The multiple image merupakan citra yang diciptakan yang tidak sama dengan
citra perusahaan atau organisasi secara keseluruhan. Seperti citra yang
diciptakan oleh sebuah cabang perusahaan, berbeda dengan citra perusahaan
pusatnya
6) Performance Image
Performance image lebih ditunjukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja
atau penampilan diri para profesional pada perusahaan. Misalnya dalam
memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan harus memberikan kesan
yang selalu baik
34
2.1.9. Citra Perusahaan
a. Definisi Citra Perusahaan
Setiap
perusahaan
dalam
melaksanakan
kegiatan
usahanya
harus
mempertahankan citra mereka dimata konsumen, terlebih dimata para pelanggan
yang meletakan loyalitasnya pada perusahaan. Keberadaan citra yang baik sangat
penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Rhenald Kasali (2003:30) ”Citra perusahaan yang baik dimaksudkan agar
perusahaan dapat tetap hidup dan orang orang didalamnya terus mengembangkan
kreativitas bahkan memberi manfaat lebih bagi orang lain”. Berdasarkan pendapat
tersebut, keberadaan citra perusahaan bersumber dari pengalaman dan upaya
komunikasi sehingga penilaian maupun pengembangannya terjadi pada satu atau
kedua hal tersebut. Citra perusahaan yang bersumber dari pengalaman memberikan
gambaran telah terjadi keterlibatan antara konsumen dengan perusahaan.
b. Dimensi Pembentukan Citra Perusahaan
Citra perusahaan tidak dapat dibentuk dengan sendirinya, haruslah ada upaya
upaya yang dilakukan agar citra tersebut menjadi semakin baik. Citra perusahaan
yang bersumber dari pengalaman memberikan gambaran telah terjadi keterlibatan
antara konsumen dengan perusahaan. Upaya perusahaan sebagai sumber informasi
terbentuknya citra perusahaan memerlukan keberadaan secara lengkap informasi
yang lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang dapat menjawab kebutuhan dan
keinginan objek sasaran
35
Menurut Soemirat & Adianto (2005:115-116) ada empat indikator atau
komponen pembentuk citra perusahaan. Keempat komponen pembentuk citra
perusahaan adalah sebagai berikut :
1) Persepsi
Persepsi adalah hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan
dengan satu proses pemaknaan. Dengan kata lain individu akan memberikan
makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang.
2) Kognisi
Kognisi adalah suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus.
Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut,
sehingga individu harus memberikan informasi informasi yang cukup yang
dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.
3) Motif
Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan kegiatan tertentu guna mencapai satu
tujuan.
4) Sikap
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa
dalam menghadapi ide, objek, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi
kecenderungan untuk berprilaku dengan cara cara tertentu.
36
2.2. State of The Art
Untuk memperkuat teori yang berhubungan antara iklan terhadap citra
perusahaan, untuk itu penulis menggunakan tabel pembanding yang berasal dari
jurnal penelitian terdahulu
Tabel 2.2. State of The Art
N
o
1
Penelitian dan
Judul Penelitian
Variabel
 Farida Indriani,  Variabel
SE. MM dan
Independen
Dini Hendiarti,
(efektifitas
ST, MM
iklan, daya
tarik iklan,
(2009).
kreatifitas
 Studi Mengenai
iklan).
Efektifitas
Iklan Terhadap  Variabel
Citra Merek
Dependen
Maskapai
(citra
Garuda
merek,
Indonesia
minat beli)
Subjek
Penelitian
PT
Garuda
Indonesia
Kesimpulan
Persamaan
Perbedaan
 Iklan harus
dibuat
sekreatif
mungkin
sehingga
menghasilka
n daya tarik
iklan pada
maskapai
Garuda
Indonesia
Sama-sama
melihat
iklan
berpengaruh
terhadap
citra
perusahaan
Penelitian
tidak hanya
membahas
efektifitas
iklan dan
citrasebagai
variabel
penelitian,
tetapi
penelitian
juga
membahas
kreatifitas,
daya tarik
iklan dan
minat beli
sebagai
variabel
penelitian
 Efektivitas
iklan di
media massa,
baik di tv,
radio, koran,
dan, outdoor
mempengaru
hi citra
perusahaan
 Peningkatan
minat beli
dapat
diperoleh
melalui
penciptaan
citra merek
 Peningkatan
minat beli
dan
peningkatan
citra dapat
diperoleh
melalui
peningkatan
efektifitas
dan membuat
37
iklan
sekreatif
mungkin di
media massa
2
 Sampurno
Wibowo, SE,
Msi
 Variabel
independen
(Media
Televisi,
 Pengaruh
Surat
Media Televisi,
Kabar,
Surat Kabar,
Billboard)
Billboard
Sebagai Media  Variabel
Iklan Terhadap
dependen
Keputusan
(keputusan
Pembelian
pembelian)
PT
Telkom
Speedy
 Iklan televisi
memberikan
pengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
 Surat kabar
tidak
memberikan
pengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
Menggunak
an variabel
independen
variabel
iklan televisi
dan iklan
billboard
Penelitian
membahas
pengaruh
iklan televisi
dan iklan
billboard
terhadap
keputusan
pembelian
bukan citra
perusahaan
Menggunak
an
efektivitas
iklan untuk
mengukur
brand image
Penelitian
hanya
menggunaka
n media
televisi saja
sedangkan
media
billboard
tidak
 Iklan
billboard
tidak
memberikan
pengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
3
 Nurul Aini
Maisyitha
 Variabel
independen
(efektivitas
iklan
televisi)
 Analisis
Efektivitas
Iklan Televisi
Citra Hand
 Variabel
Body Lotion
dependen
(Versi Ku
(brand
Telah
image)
Dewasa)Terhad
ap Brand
Image (Studi
Kasus Di Kota
Bogor)
PT
Unilever
 Iklan citra
hand body
lotion telah
efektif,
berhasil
merebut hati
audiens, dan
meningkatka
n brand
image
 Brand
awarness
citra hand
body lotion
menunjukan
bahwa citra
hand body
lotion
menjadi top
of mind di
posisi teratas
 Konsumen
memiliki
respon yang
baik terhadap
produk citra
38
body lotion
4
 Eka Sri
Rahayuz Lifa
 Variabel
Independen
(Efektivitas
Iklan)
Mixagrip
 Analisis
Pengaruh
Efektivitas
 Variabel
Iklan Terhadap
Dependen
Sikap
(Minat Beli)
Konsumen
Pada Minat
Beli Produk
Obat Flu
Mixagrip Di
Surabaya
5
 Meriani
Setiawan
 Efektivitas
Iklan "IM3
Raja Voucher"
dan
Penggunaan
Endorser
Terhadap Citra
Perusahaan
Pada
Masyarakat
Surabaya
 Variabel
Independen
(Efektivitas
dan
endorser)
 Iklan yang
efektif
memberikan
pengaruh
terhadap niat
beli
konsumen
Menggunak
an
efektivitas
iklan
sebagai
variabel
independen
Membahas
efektivitas
iklan
terhadap niat
beli
konsumen
Menggnaka
n efektivitas
iklan
sebagai
variabel
independen
Selain
efektivitas
iklan
penelitian
menggunaka
n variabel
endorser
untuk
mengukur
citra
perusahaan
Menggunak
an
kampanye
iklan yang
efektif di
Lebih fokus
terhadap
memperbaik
i citra
tembakau
 Iklan yang
efektif
memelihara
dan
meningkatka
n citra
produk dan
perusahaan
dimata
konsumen
PT
Indosat
(IM3)
 Variabel
Dependen
(Citra
Perusahaan)
 PT Indosat
telah dapat
menciptakan
efektivitas
iklan melalui
media yang
tepat dan
waktu yang
tepat
 Penggunaan
endorser
band Radja
mempunyai
pengaruh
positif
terhadap
peningkatan
citra
perusahaan
 Adanya
pengaruh
positif antara
efektivitas
iklan dan
endorser
terhadap
peningkatan
citra PT
Indosat
6
 Mezler
Maribeth S
 Responding to
the legitimacy
 Variabel
Independen
(advertising
campaign)
Philip
Morris
USA
(Tobacco
 Kampanye
iklan yang
dilakukan
memberikan
pengaruh
39
problems of big  Variabel
tobacco: An
Dependen
analysis of the
(Company
"people of
Image)
Philip Morris"
image
advertising
campaign
Company)
untuk
perbaikan
citra dan
meningkatka
n citra
perusahaan
media massa
untuk
memperbaik
i dan
meningkatka
n citra
perusahaan
yang negatif
dengan
kampanye
iklan yang
dilakukan.
40
2.3. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk membatasi pada variabel bebas
(dependent) dan variabel terikat (independent). Dalam penelitian ini iklan televisi
(X1) dan iklan billboard (X2) sebagai variabel bebas (dependent). Sedangkan citra
perusahaan (Y) sebagai variabel terikat (independent). Berikut kerangka pemikiran
dalam penelitian ini :
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Download