BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi 2.1.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi
2.1.1
Definisi Komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial yang harus selalu berkomunikasi dengan
manusia lainnya. Oleh karena itu, komunikasi mempunyai peranan penting bagi
kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, ia
selalu memerlukan bantuan orang lain dalam keadaan atau situasi apapun. Dalam hal
ini, komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan pesan atau maksud-maksud
yang ada dalam pikiran kepada orang Effendi dalam bukunya Ilmu Teori Dan
Filsafat Komunikasi menyatakan bahwa :
Istilah
komunikasi
berasal
dari
perkataan
latin
“communication” yang berarti pemberitahuan atau pertukaran
pikiran. Istilah communication bersumber dari kata “communis”
yang berarti sama. Yang dimaksud dengan sama disini ialah
“sama makna”. (2003:30)
Jadi diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus terdapat
kesamaan makna. Kesamaan makna disini adalah pesan yang difikirkan oleh
komunikator bisa sama dengan apa yang di fikirkan si penerima pesan tersebut.
Hovland yang dikutip oleh Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar menyatakan bahwa :
21
22
Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan ( biasanya lambanglambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain
(komunikan). (1993 : 62)
Pernyataan di atas mengartikan bahwa komunikasi merupakan suatu proses
penyampaian informasi melalui suatu lambang
verbal untuk dapat mengubah
perilaku seseorang. Maksud dari komunikasi dapat mengubah perilaku orang lain
disini adalah melalui sebuah pesan atau informasi si komunikator mengharapkan
seseorang dapat melakukan sesuatu yang diharapkan oleh si komunikator tersebut.
Gorden dikutip Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar membahas empat fungsi komunikasi berdasarkan kerangka pikirannya,
yakni :
Komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan
komunikasi instrumental, tidak saling meniadakan. Fungsi suatu
peristiwa komunikasi tampaknya tidak sama sekali independen,
melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya,
meskipun terdapat satu fungsi yang dominan. (2007-5).
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan
bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi dir, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan
dengan orang lain. Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi
ekspresif, komunikasi ekpretif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain ,
namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk
23
menyampaikan
perasaan-perasaan
(emosi)
kita.
Perasaan-perasaan
tersebut
dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal.
Begitu banyak rincian mengenai komunikasi yang dilandaskan berdasarkan
pengamatan-pengamatan dan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh pakar-pakar
komunikasi dengan mengemukakan pendapat-pendapat yang adakalanya terdapat
kesamaan dan tumpang tindih diantara berbagai pendapat tersebut. Tetapi sudah jelas
bahwa komunikasi itu sangat penting yang artinya bangi manusia jelas sekali, sebab
tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak ada terjadi saling tukar
pengetahuan dan pengalaman. Peradaban dan kebudayaan, perkembangan masyarakat
dan kemajuan teknologi tidak mungkin terjadi tanpa adanya komunikasi antar
manusia, baik dalam lingkungan suatu bangsa maupun antar bangsa.
2.2
Public Relations
2.2.1
Pengertian Public Relations
Public Relations adalah usaha untuk menciptakan suatu citra baru atau iklim
pendapat umum yang menyenangkan, atau mencoba memoles citra (image) yang
sudah ada. Maka ini adalah konsep yang keliru. Kekeliruan ini bersumber dari
dicampur-adukkannya konsep PR dengan konsep periklanan dan pemasaran. Sumber
kesalahanyang lebih besar adalah karena apa yang dinakamakn sebagai citra (image)
itu hanya ada di dalam benak manusia. Sedangkan dalam kehidupan nyata jelas
bahwa tidak semua hal terasa menyenangkan, atau bisa dibuat demikian. Di dalam
24
kehidupan sehari-hari, kita seringkali harus bisa menerima dan memahami suatu
kondisi yang tidak menyenangkan, serta harus mampu menjelaskannya kepada orangorang lain.
Terdapat beberapa definisi mengenai Public Relations dan semuanya hampir
sama pengertiannya. Definisi Cutlip, Center dan Brown ( Elvinaro dan Soemirat )
dalam bukunya tentang Dasar-Dasar Public Relations menyatakan sebagai berikut :
Public relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang
mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi,
pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi
dengan berbagai publiknya. (2002:14)
Public Relations merupakan salah satu kegiatan dari komunikasi. Ciri khas
dari komunikasi public relations adalah komunikasi dua arah atau timbal balik. Arus
komunikasi timbal balik ini harus di lakukan dalam kegiatan public relations agar
terciptanya feedback yang merupakan prinsip pokok dalam public relations.
Definisi Public relations yang dikemukakan oleh Frank Jefkins dalam buku
Public Relations Edisi Kelima adalah sebagai berikut :
Public Relations adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku
semua jenis organisasi, baik itu yang bersifat komersial maupun
non-komersial, di sektor publik (pemerintah) maupun privat
(pihak swasya). (2003:2)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan
humas terdapat suatu usaha atau suatu kegiatan untuk menciptakan sikap yang
25
menyenangkan antara instansi dengan pubik. Selain itu kegiatan humas bertujuan
untuk memperoleh goodwill dan kepercayaan dan menciptakan citra yang baik dimata
publik/masyarakat.
Jadi seorang Public Relations itu harus mampu menjadi penghubung jembatan
antara masyarakat atau publik dengan suatu organisasi atau perusahaan tempat
mereka berada. Ini merupakan bukan hal yang mudah untuk seorang Public
Relations, dalam setiap menjalankan fungsinya seorang Public relations pasti akan
menemui hambatan-hambatan tersendiri.
2.2.2
Fungsi Public Relations
Fungsi utama Public Relations yaitu menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya secara intern ataupun
ekstern. Public Relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas
dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan
perusahaan dan menjamin kepentingan public.
Rahmat Kriyantono dalam buku Public Relations Writing mengatakan
secara garis besar fungsi Public Relations adalah :
1.
2.
3.
Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan
dengan publiknya
Melayani kepentingan public dengan baik
Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan
baik. (2008:21)
26
Ruslan dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media komunikasi
mengutip penjelasan Benny tentang tiga fungsi utama sebagai berikut :
1.
2.
3.
Memberikan penerangan kepada masyarakat.
Melaksanakan persuasi untuk mengubah sikap dan
perbuatan masyarakat secara langsung.
Berupaya untuk mengintergrasikan sikap dan perbuatan
masyarakat atau sebaliknya (2006:19)
Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek tentang
fungsi Public Relations sebagai berikut :
1.
2.
3.
Mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat
umum yang berkaitan dengan organisasinya.
Menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani
pendapat umum yang timbul.
Menggunakan
komunikasi
untuk
mempengaruhi
pendapat umum. (1999:134-135)
Beberapa poin penting tentang fungsi Public Relations, yang diambil dari
Foundation for Public Relations Research and education dikutip Rachmat
Kriyantono dalam bukunya Public Relations Writing , Public Relations adalah
fungsi manajemen yang tugasnya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Membantu memelihara dan menjaga komunikasi,
pengertian, penerimaan dan kerjasama antara organisasi
dan publiknya.
Mencakup manajemen masalah dan isu-isu.
Membantu manajemen selalu memberikan informasi pada
dan responsif terhadap opini publik.
Mendefinisikan dan menekankan pada tanggung jawab
manajemen untuk melayani kepentingan publik.
Membantu
manajemen
selalu
mengikuti
dan
memanfaatkan perubahan.
Melayani sistem pencegahan awal untuk mengantisipasi
trend
27
7.
Menggunakan riset dan teknik komunikasi yang beretika
sebagai alat-alat pokok (2008:22).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seorang
Public relations berfungsi sebagai alat untuk mengupayakan yang terencana dan
terorganisasi dari sebuah perusahaan atau intansi, agar terciptanya hubungan yang
harmonis dengan publiknya baik secara internal ataupun eksternal.
2.2.3
Tujuan Public relations
Tujuan utama Public Relations yaitu menjaga dan meningkatkan citra baik
sebuah perusahaan atau intansi terhadap publik. Dari tugas Public Relations yang
dijalankan pada umumnya mempunyai tujuan yang di inginkan sesuai dengan rencana
awal, artinya dengan tujuan yang diinginkan senantiasa tepat sasaran. Maka seorang
Public relations tidak terlepas dari suatu perencanaan untuk mendapatkan tujuan
yang ingin dicapai agar maksimal dan tepat sasaran.
Menurut Jefkins dalam bukunya Public Relations tujuan humas adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
Untuk mengubah citra umum dimata khalayak sehubungan
dengan adanya kegiatan yang baru dilakukan oleh
perusahaan.
Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah
dicapai oleh perusahaan atau organisasi kepada
masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar baru.
Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan atau
organisasi dengan khalayaknya sehubungan dengan telah
terjadinya
suatu
peristiwa
yang
mengakibatkan
28
4.
kecaman,kesangsian atau salah paham di kalangan
khalayak terhadap niat baik perusahaan atau organisasi.
Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktifitas dan
partisipasi para pemimpin perusahaan atau organisasi
dalam kehidupan social sehari-hari. (2003: 84)
Dari tujuan Public relations diatas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya
seorang Public relations dituntut untuk lebih professional dan tidak terlepas dari
tujuan utamanya yaitu menjaga dan meningkatkan citra yang baik terhadap khalayak.
Untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi
kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada public yang
bersangkutan dan memperbaikinya jika citra itu menurun atau rusak. Jadi seorang
Public Relations harus memilki prioritas yang ingin dicapai dalam waktu jangka
pendek dan jangka panjang. Hal ini penting agar tujuan yang ingin dicapai
memberikan hasil yang optimal dan efisien.
2.2.4
Ruang Lingkup Public Relations
Pada pelaksanaan kegiatan komunikasi pada prakteknya tidak terlepas dari
hubungannya dengan khalayak diluar lembaga atau organisasi. Hal ini dikarenakan
bahwa kegiatan humas tersebut bertujuan untuk memperoleh dan memelihara
hubungan baik dengan khalayak. Effendy, dalam buku Kamus Komunikasi,
membagi Sasaran kegiatan Public Relations, menjadi dua yaitu :
1.
Internal Public Relations, adalah orang-orang yang berada
atau tercakup oleh organisasi, seluruh pegawai mulai dari
staf sampai karyawan bawahan.
29
2.
Eksternal Public Relations, adalah Orang-orang yang
berada
diluar organisasi yang ada hubungannya dan
diharapkan ada
hubungannya. (1989:110)
Seorang Public Relations harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang
baik dan memiliki kemampuan dalam menjalankan kegiatannya dengan sikap
profesional, sehingga dalam menciptakan hubungan yang baik dapat menjangkau
ruang lingkup public relations yang sangat luas tersebut. Dari definisi diatas, dapat
diambil kesimpulan secara umum,bahwa ruang lingkup Public Relations dibagi
menjadi dua bagian, yaitu Internal Public Relations dan External Public Relations.
2.2.4.1 Internal Public Relations
Public Internal adalah hubungan dengan publik yang berada di dalam
organisasi/perusahaan. Public Internal sasaran humas terdiri atas orang-orang yang
bergiat didalam organisasi, perusahaan atau instansi yang secara fungsional
mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Apapun jenis
organisasi, salah satu publik internnya adalah karyawan, karena suatu organisasi tidak
mungkin tanpa karyawan, sebab merekalah yang menggerakkan atau menghidupkan
oragnisasi. Maka dari itu hubungan dengan publik internal harus benar-benar dijaga
dengan baik, agar semangat kerja karyawan dapat terjaga dengan baik dan dapat
meningkatkan kegairahan bekerja para karyawan. Elvinaro dan Soemirat dalam
buku Dasar-Dasar Public Relatins menyatakan :
Public Internal adalah masyarakat yang berada di dalam
oragnisasi dan melakukan aktivitas dalam organisasi yang
berhubungan dengan kelangsuangan hidup organisasi seperti :
30
1.
2.
3.
Pemilik Perusahaan dan pemegang saham
Supervisor
Manajer dan\Karyawan. (2002:15)
Menurut Yulianti dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Public
Relations, menyatakan bahwa hubungan yang terbentuk dalam Public Internal
adalah sebagai berikut :
1.
Employee Relation, merupakan suatu kegiatan Public
Relations dalam memelihara hubungan antara pihak
manajemen dengan para karyawannya. Misalnya,
memberikan penghargaan atas hasil kerja yang diraih.
2.
Manajer Relation, merupakan suatu kegiatan Public
Relations dalam memelihara hubungan baik antara para
manajer di lingkungan perusahaan. Misalnya,koordinasi
kerja antara jabatan dan rumah dinas.
3.
Labour Relations, merupakan salah satu kegiatan
PublicRelations
dalam
memelihara
hubungan
antarapimpinan dengan serikat buruh yang ada di
dalamperusahaan dan turut menyelesaikan masalahmasalahyang timbul diantara keduanya.
4.
Stakeholder Relations, merupakan kegiatan Public
Relations dalam memelihara hubungan baik antar
pemegang saham dengan tujuan membina hubungan dan
untuk memajukan perusahaan. Contoh kegiatannya,
dengan memberi ucapan selamat kepada para pemegang
saham baru, dan mengirimkan majalah organisasi.
5.
Human Relation, merupakan suatu kegiatan Public
Relations dalam memelihara hubungan antar sesama
warga perusahaan, dengan tujuan untuk mempererat rasa
persaudaraan dan meningkatkan kesejahteraan dengan
kepentingan bersama. (Yulianti, 1999:86)
Internal Public Relations juga harus melakukan upaya-upaya untuk dapat
memecahkan
permasalahan
dalam
lingkungan
intern
perusahaan,
seperti
31
mempertinggi produktivitas sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan,
mengadakan komunikasi teratur dan tepat guna dalam perusahaan secara vertikal dan
horisontal. Seorang Public Relations harus mengetahui sikap karyawan terhadap
suatu kegiatan yang sedang dilaksanakan, terhadap situasi lingkungan kerja dalam
lembaga itu sehingga dapat dicapai keuntungan serta adanya kepuasan bersama.
2.2.4.2 Eksternal Public Relations
Public Eksternal adalah suatu kegiatan yang diarahkann kepada khalayak
diluar perusahaan yang bertujuan untuk memperketat hubungan dengan orang-orang
diluar perusahaan. Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan public diluar
perusahaannya merupakan suatu keharusan yang mutlak. Sesuai dengan sifatnya,
dalam masyarakat modern tidak akan ada kemungkinan bagi seseorang atau suatu
badan bisa hidup menyendiri. Masing-masing akan saling membutuhkan satu sama
lain. Hubungan keluar perlu dibina oleh perusahaan atau instansi seperti pemerintah,
pelanggan, pers/media termasuk kepada masyarakat sekitar.
Yulianti, dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations, tujuan membina
hubungan dengan publik eksternal adalah proses komunikasi dalam rangkamembina
dan memelihara hubungan yang harmonis dengan organisasi-organisasi lain, adalah
sebagai berikut :
1.
Press Relations, mengatur dan memelihara hubungan
dengan pers dan umumnya dengan media massa, pers,
radio, terutama dengan pers.
32
2.
Government Relations, mengatur dan memelihara
hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun daerah.
3.
Community Relations,mengatur dan memelihara hubungan
dengan masyarakat setempat, dimana perusahaan yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan..
4.
Supplier Relations, mengatur dan memelihara hubungan
dengan
para
levelansir agar segala
kebutuhan
perusahaan dapat diterima secara teratur dan dengan
harga dansyarat-syarat yang wajar.
5.
Customer Relations, mengatur dan memelihara hubungan
dengan para pelanggan, sehingga hubungan itu selalu
dalam situasi yang baik bahwa pelangganlah yang
sangat membutuhkan perusahaan dan bukan sebaliknya.
6.
Consumer Relations, mengatur dan memelihara hubungan
baik dengan para konsumen agar produk yang dibuat
dapat diterima dengan baik oleh para konsumen.
7.
Educational Relation, mengatur dan membina hubungan
baik dengan public umum. (Yulianti, 2003:71)
Dalam ruang lingkup public relations secara eksternal, maka harus
menggunakan komunikasi secara eksternal pula. Hubungan dengan publik diluar
perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin
berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu
perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik
khususnya dan masyarakat umumnya. Fungsi seorang Public Relations disini
berfungsi sebagai penjalin hubungan dengan publik
atau masyarakat diluar
organisasi dalam kegiatan-kegiatan tertentu, dan hal ini dapat disebut dengan Humas
Eksternal.
33
Dapat
disimpulkan
bahwa
fungsi
utama
Public
Relations
adalah
menumbuhkan dan mengembangkan hubungan yang baik dengan perusahaan atau
organisasi dengan publiknya, baik secara publik eksternal dan internal dalam upaya
menciptakan good will, kepercayaan dan kerjasama yang harmonis. Dengan demikian
komunikasi ini akan menghubungkan suatu perusahaan atau organisasi dengan
lingkungannnya, seperti pers, intanstitusi pemerintah, masyarakat umum dan lainlain.
2.3
Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupaka bentuk
media sosial yang paling sering digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
2.3.1
Klasifikasi Media Sosial
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum
internet, weblog, blog sosial, microbloging, wiki, podcast, foto atau gambar, video,
peringkat dan boomark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang
media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (selfpersentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi
untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel horizon bisnis mereka yang
diterbitkan pada 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial,
diantaranya :
34
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Proyek Kolaborasi
Website yang mengizinkan usernya untuk dapat mengubah,
manambah, ataupun me-remove konten-konten yang ada di
website ini. Contohnya Wikipedia.
Blog dan Microbloging
User lebih bebas dalam mengekpresikan sesuatu di blog ini
seperti menyampaikan sesuatu yang bersifat pribadi
bahkan mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya
Twitter.
Konten
Para user dari pengguna web ini saling berbagi kontenkonten media, baik seperti video, eebok, gambar dan lainlain. contohnya Youtube.
Situs jejaring sosial
Aplikasi ini mengizinkan user untuk dapat terhubung
dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat
terhubung dengan orang lain. informasi pribadi tersebut
dapat berupa foto-foto. contoh Facebook.
Virtual Game World
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D,
dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang
diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain
selayaknyadi dunia nyata. Contoh Game Online.
Virtual Social World
Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di
dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi
dengan yang lain. namun, virtual social world lebih bebas,
dan lebih kearah kehidupan. Contoh Second Life. (2010:11)
Pada dasarnya klasifikasi yan terdapat pada media sosial dipergunakan
dan dimanfaatkan untuk kepentingan berkomunikasi dan menyampaikan
informasi.
2.3.2
Perkembangan Media Sosial
Tahun 1978 merupakan awal dari penemuan sistem papan bulletin yang
memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat
elektronik, ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak, semua ini
35
dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengan
modem. Pada tahun 1997 muncul situs jejaring sosial pertama yaitu sixdegree.com
walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs classmates.com yang juga
merupakan situs jejaring sosial namun, sixdegree.com dianggap lebih menawarkan
sebuah situs jejaring sosial dibandingkan classmates.com. pada tahun 1999muncul
situs untuk membuat blog pribadi, yaitu blogger. Situs ini menawarkan penggunanya
untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri sehingga pengguna dari blogger ini
bisa memuat tentang hal apapun termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi
pemerintah. Sehingga bisa dikatakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya
media sosial. Pada tahun 2002 berdirinya friendster, situs jejaring sosial yang pada
saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
Pada tahun 2003 berdirinya linkdln, tak hanya berguna untuk bersosial, linkdln juga
berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah media sosial semakin
berkembang. Masih pada tahun 2003 berdirinya myspace yang menawarkan
kemudahan dalam menggunakannya sehingga dikatakan situs ini adalah user friendly.
Pada tahun 2004 merupakan awal kelahiran dari facebook, situs jejaring sosial yang
terkenal hingga sampai saat ini yang merupakan situs jejaring sosial yang memiliki
anggota terbanyak. Pada tahun 2006 situs Twitter lahir, situs ini berbeda daripada
yang lainnya, karena pengguna dari twitter hanya bisa meng-update status yang
hanya dibatasi sampai dengan 140 karakter. Pada tahun 2007 meruak awal kelahiran
dari situs wiser , situs jejaring sosial ini pertama kali diluncurkan bertepatan dengan
peringatan hari bumi (22 April) situs ini diharapkan bisa menjadi sebuah direktori
36
online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik
yang dilakukan individu ataupun kelompok. Pada tahun 2011 lahirnya google+,
google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+, namun pada
awal peluncuranya hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah
itu google+ diluncurkan secara umum.
2.3.3
Pertumbuhan Media Sosial
Pesatnya pertumbuhan media sosial hari ini dikarenakan setiap orang
mayoritas sudah bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media seperti
televise, radio, atau Koran dibutuhkan modal yang sangat besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Seorang pengguna media bisa
mengakses menggunakan media sosial dengan menggunakan jaringan internet bahkan
yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat yang mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengandapat dengan bebas
mengedit, mengubah, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video,
grafis, dan berbagai konten lainya. Menurut Antony Mayfield dari ICrosing
mengatakan bahwa :
“media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa, Manusia
biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi
untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan
orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan,
dan membangun sebua komunitas”
Menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain
kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri
37
sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang
pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan Personal branding.
Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa dilihat dari
banyaknya jumlah anggota yang dimiliki dari masing-masing situs jejaring
sosial ini, berikut tabel jumlah anggota dari masing-masing situs yang di kutip
dari (August E. Grant:297) dalam Communication Technology Update and
Fundamental :
Tabel 2.1
Jumlah Anggota Jejaring Sosial
No
Nama Situs
Jumlah Member
1
Facebook
250.000.000
2
Myspace
122.000.000
3
Twitter
80.500.000
4
Linkedin
50.000.000
5
Ning
42.000.000
August E. Grant (2010:297)
38
2.3.4
Twitter
Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang
memungkinkan penggunannya untuk mengirim dan membaca pesan yang
berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan
(tweet). Twitter didirikan pada bulan maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs
jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan juli. Sejak diluncurkan, twitter telah
menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi diinternet,
dan dijuluki dengan pesan singkat internet. di dalam twitter pengguna tak
terdaftar hanya bisa membaca kicauan, sedangkan pengguna yang terdaftar bisa
memosting kicauan melalui antar muka situs web, pesan singkat (sms), atau
melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.
Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dann dengan cepat meraih
popularitas di seluruh dunia hingga bulan januari 2013, terdaftar lebih dari 500
juta pengguna terdaftar di twitter, 200 juta diantaranya adalah pengguna aktif.
Lonjakan penggunaan twitter umumnya berlangsung pada saat terjadinya
peristiwa-peristiwa popular. Pada awal 2013, pengguna twitter mengirimkan
lebih dari 340 juta kicauan per hari, dan twitter menangani lebih dari 1,6 miliar
permintaan pencarian per hari. Hal ini menyebabkan posisi twitter naik ke
peringkat kedua sebagai situs jejaring sosial yang paling sering dikunjungi di
dunia. Tingginya popularitas twitter menyebabkan layanan ini telah
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek, misalnya
39
sebagai sarana protes, kampanye politik, sarana pembelajaran, dan sebagai
media komunikasi darurat. Twitter juga dihadapkan pada berbagai masalahnya
dan kontroversi seperti masalah keamanan dan privasi pengguna, gugatan
hukum, dan penyensoran.
Twitter dimiliki dan dioperasikan oleh twitter, Inc, yang berbasis di San
Fransisco, dengan kantor dan server tambahan terdapat di New York City,
Boston, San Antonio.
2.4
Teori Citra
Citra dapat diartikan sebagai gamnbaran yang dimiliki orang banyak
mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk berupa kesan mental
atau tayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata , frase atau kalimat,
dan merupakan unsure dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi. Citra
merupakan serangkaian pengetahuan, pengalaman, perasaan, dan penilaian
yang diorganisasikan dalam sistem kognisi manusia atau pengetahuan pribadi
yang sangat diyakini kebenarannya.
2.4.1
Pembentukan Citra ( Image )
Citra merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan dalam melaksanakan
kegiatan Community Relations, sekalgus merupakan reputasi dan prestasi yang
hendak dicapai oleh suatu perusahaan.
40
Pengertian citra itu sendiri abstrak, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari
penilaian dan tanggapan baik secara positif atau negatif. Citra (image) itu disengaja
dan diciptakan agar bernilai positif, karena merupakan salah satu aset terpenting dari
suatu perusahaan atau organisasi.
Menurut Soemirat dan Ardianto dalam bukunya “Dasar-Dasar Public
Relations”, menjelaskan bahwa “citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri
public terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu
objek, orang atau organisasi (2002:11)”.
Jefkins, yang diterjemahkan oleh Yadin dalam bukunya Public Relations
mengemukakan bahwa :
Citra adalah kesan mental atau suatu gambaran dari sebuah
perusahaan dimata para khalayaknya yang terbentuk
berdasarkan pengetahuan serta pengalaman mereka
sendiri.(2003:400).
Berdasarkan pengertian citra diatas, maka dapat disimpulkan bahwa citra itu
sengaja dibentuk dan diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan
salah satu asset yang terpenting bagi suatu perusahaan atau organisasi. Maka dari itu
bagi perusahaan atau organisasi yang sudah mempunyai citra yang baik dimata
masyarakat, maka tugas seorang Public Relations perusahaan itu harus lebih
meningkatkan citra positif dimata publik.
41
2.4.2
Macam-Macam Citra
Berkaitan dengan citra Jefkins yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto
dalam buku Dasar-Dasar Public Relations menyatakan lima macam citra yaitu :
1.
2.
3.
4.
The Mirror Image (Cerminan citra) adalah bagaimana
dengan manajemen terhadap Public eksternal dalam melihat
perusahaanya
The Current Image (Citra masih hangat) adalah citra yang
terdapat pada public eksternal, yang berdasarkan
pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan
pemahaman publik eksternal
The Wish Image (Citra yang diinginkan) adalah manajemen
menginginkan pencapaian prestasi tertentu.
The Multiple Image (Citra yang berlapis) adalah sejumlah
individu, perwakilan perusahaan yang membentuk citra
tertentu. (2004: 117)
Setelah melihat beberapa macam citra diatas , maka dapat disimpulkan bahwa
citra itu tidak dapat direkayasa, dibeli, dipaksa tetapi citra haruslah diperoleh dengan
cara melalui pengetahuan, pemahaman serta pengertian dari public yang lebih luas
mengenai perusahaan. Seorang Humas Eksternal dalam suatu perusahaan tidak boleh
dengan cepat merasakan puas apabila suatu komunitas tempat berdirinya suatu
perusahaan sudah dapat menciptakan atau meningkatkan citra, karena bagaimanapun
keberhasilan akan suatu perusahaan dalam mendapatkan citra positif dapat dilihat dari
humas eksternalnya telah dapat memperoleh dari public eksternal secara luas.
2.4.3
Proses Pembentukan Citra
Ada beberapa komponen pembentukan citra dan proses pembentukan citra.
Proses pembentukan citra menurut Jefkins yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto
42
dalam buku Dasar-Dasar Public Relations menyatakan ada empat komponen
pembentukan citra yaitu Perepsi-Kognisi-Motivasi-Sikap :
1.
2.
3.
4.
Persepsi, merupakan hasil pengamatan terhadap unsur
lingkungan yang dikaitkan dengan unsur pemaknaan.
Kognisi, merupakan keyakinan diri dari individu terhadap
stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila public eksternal
telah mengerti mengenai stimulus tersebut, sehingga
individu harus diberikan info yang cukup sehingga dapat
memberikan kognisinya.
Motivasi, merupakan keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melaksanakan
kegiatan tersebut guna mencapai tujuan.
Sikap merupakan kecenderungan bertindak, persepsi,
berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, situasi atau
nilai. Sikap adalah kecenderungan untuk berprilaku dengan
cara-cara tertentu. (2004:116)
Sedangkan Model Proses pembentukan citra itu adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3
Model Pembentukan Citra
Pengalaman Mengenai Stimulus
Stimulus
Kognisi
Persepsi
Respon
Sikap
Rangsang
Perilaku
Motivasi
Soemirat dan Ardianto (2003:22)
43
Proses Public Relations digambarkan sebagai input-output, maka proses
image intern dalam model ini adalah proses pembentukan image sedang input adalah
stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau prilaku tertentu. Sikap
digambarkan melalui: persepsi, kognisi, motivasi yng dimulai individu.
Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal
dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Stimulus tersebut dapat berupa
suatu informasi atau pesan yang disampaikan oleh Humas Eksternal kepada public
eksternal, sehingga stimulus tersebut dapat ditolak atau diterima oleh komunikan atau
khalayak. Respons yang diinginkan pemberi stimulus digerakkan oleh motivasi dan
sikap yang terbentuk. Motif atau motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang
mendorong keinginan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dalam mencapai
tujuan.
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi dan nilai. Sikap tidak sama dengan prilaku tapi
merupakan kecenderungan untuk berprilaku tertentu dengan cara tertentu terhadap
objek. Sikap-sikap mendorong aspek evaluatif yaitu rasa suka atau tidak suka dan
sikap dapat diperteguh atau dirubah.
44
2.5
Personal Branding
Personal Branding adalah segala sesuatu yang ada pada diri ada yang
membedakan dan menjual, seperti pesan anda, pembawaan diri dan taktik pemasaran
Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai Personal Branding menurut para ahli:
1.
2.
3.
Personal Branding adalah sebuah seni dalam menarik dan
memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk
persepsi publik secara aktif. (Montoya, 2006)
Personal Branding adalah sesuatu tentang bagaimana
mengambil kendali atas penilaian orang lain terhadap anda
sebelum ada pertemuan langsung dengan anda. (Montoya
dan Vandehey, 2008)
Kemampuan menggunakan atribut-atribut secara bebas
yang menunjukan kemampuan anda dalam mengatur
harapan-harapan yang ingin orang lain terima dalam
pertemuannya dengan anda. (Mobray, 2009)
Ada delapan hal mengenai konsep utama yang menjadi acuan dalam
membangun suatu Personal Branding seseorang. (Peter Montoya, 2002) :
1.
Spesialisasi (The Law of Specialization)
Ciri khas dari sebuah Personal Branding yang hebat adalah
ketepatan pada sebuah spesialisasi, terkonsentrasi hanya
padsa sebuah kekuatan, keahlian atau pencapaian tertentu.
Spesialisasi dapat dilakukan pada satu atau beberapa cara,
yaitu :
a. Ability, misalnya sebuah visi yang stratejik dan prinsipprinsip awal yang baik.
b. Behavior, misalnya keterampilan dalam memimpin,
kedermawanan,
atau
kemampuan
untuk
mendengarkan.
c. Lifestyle, misalnya hidup dalam kapal (tidak dirumah
seperti kebanyakan orang), melakukan perjalanan jauh
dengan sepeda.
d. Mission, misalnya dengan melihat orang lain melebihi
persepsi mereka sendiri.
45
e.
2.
3.
4.
5.
6.
Product, misalnya futurist yang menciptakan suatu
tempat kerja yang menakjubkan.
f. Profession, niche within niche, misalnya pelatih
kepemimpinan yang juga seorang psychotherapist.
g. Service, misalnya konsultan yang bekerja sebagai
seorang non-executive director
Kepemimpinan (The Law of Leadership)
Masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang dapat
memutuskan sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian
dan memberikan suatu arahan yang jelas untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Sebuah Personal Branding yang
dilengkapi
dengan
kekuasaan
sehingga
mampu
memposisikan seseorang sebagai pemimpin yang terbentuk
dari kesempurnaan seseorang.
Kepribadian (The Law of Personality)
Sebuah Personal Brand yang hebat harus didasarkan pada
sosok kepribadian yang apa adanya, dan hadir dengan
segala ketidaksempurnaannya. Konsep ini menghapuskan
beberapa tekanan yang ada pada konsep kepemimpinan.
Seseorang harus memiliki kepribadian yang baik, namun
tidak harus menjadi sempurna.
Perbedaan (The Law of Distinctiveness)
Sebuah Personal Branding yang efektif perlu ditampilkan
dengan cara yangyang berbeda dengan yang lainnya.
Banyak ahli pemasaran membangun suatu merek dengan
konsep yang sama dengan kebanyakan merek yang ada di
pasar, dengan tujuan untuk menghindari konflik. Namun
hal ini justru merupakan suatu kesalahan karena merekmerek mereka akan tetap tidak dikenal diantara sekian
banyak merek yang ada di pasar.
The Law of Visibility
Untuk menjadi sukses, Personal Brand harus dapat dilihat
secara konsisten terus-menerus, sampai Personal Brand
seorang dikenal. Maka visibility lebih penting dari
kemampuan (Ability) nya. Untuk menjadi visible, seseorang
perlu mempromosikan dirinya, memasarkan dirinya,
menggunakan setiap kesempatan yag ditemui dan memiliki
beberapa keberuntungan.
Kesatuan (The Law of Unity)
Kehidupan pribadi seseorang dibalik Personal Brand harus
sejalan dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan
dari merek tersebut. Kehidupan pribadi selayaknya
46
menjadi cermin dari sebuah citra yang ingin ditanamkan
dalam Personal Brand.
7. Keteguhan (The Law of Persistence)
Setiap Personal Brand membutukan waktu untuk tumbuh,
dan selama proses tersebut berjalan, adalah penting untuk
selalu memperhatikan setiap tahap dan tren. Dapat pula
dimodifikasikan dengan iklan atau public relations.
Seseorang harus tetap teguh pada Personal Brand awal yang
telah dibentuk, tanpa pernah ragu-ragu dan berniat
merubahnya.
8. Nama baik (The Law of Goodwill)
Sebuah Personal Brand akan memberikan hasil yang lebih
baik dan bertahan lebih lama, jika seseorang dibelakangnya
dipersepsikan dengan cara yang positif. Seseorang tersebut
harus diasosiasikan dengan sebuahnilai atau ide yang diakui
secara umum positif dan bermanfaat.
Melalui konsep dalam membangun personal branding yang menjadi
acuan dalam pembentukannya, setiap orang dapat membangun personal
branding secara efektif.
2.6
Kaitan Teori Citra Dengan Fungsi Media Sosial Dalam Meningkatkan
Personal Branding Walikota Bandung
Teori citra dimulai dari stimulus atau rangsangan yang dipersepsikan dengan
beberapa tahapan yang akan menjadi bahan pemikiran atas dasar pengalaman yang
dilakukan oleh seseorang yang kemudian menimbulkan respon berupan kesan positif
terhadap apa yang rangsangan dan stimulus berikan. Citra dapat ditimbulkan atas
kesan dari sebuah sifat ataupun prilaku yang telah dilakukan oleh seseorang. Citra
dapat dianaggap sebagai peta tentang dunia. tanpa citra, seseorang akan selalu dalam
susasana yang tidak pasti. berdasarkan klasifikasi dari citra, terdapat citra pererongan
yang identik akan sebuah image pribadi yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka
menciptakan personal branding.
47
Hari ini perkembangan media massa sudah semakin efektif keberadaanya.
pertumbuhan teknologi dalam media massa semakin mendukung setiap orang dalam
berupaya untuk menciptakan citra khususnya menciptakan citra pribadi melalui
personal branding.
Peranan media sosial twitter yang dimanfaatkan oleh Ridwan Kamil pada
dasarnya adalah untuk menyampaikan informasi-informasi yang berhubungan dengan
kepentingan masyarakat kota Bandung. pemanfaatan media sosial twitter yang
dilakukan oleh Ridwan Kamil bukan semata-mata hanya memiliki makna sebagai
informasi saja, tetapi terdapat tujuan pembentukan personal branding yang dilakukan
oleh Ridwan kamil didalamnya.
komunikasi yang dilakukan melalui twitter oleh Ridwan kamil dengan
publik menciptakan pengertian dan pemahaman antara Ridwan Kamil dengan
publik sehingga pada akhirnya dapat menciptakan image positif atas kegiatan
personal branding yang telah dilakukan oleh Ridwan Kamil melalui twitter.
keberadaan twitter Ridwan Kamil telah menjadi wadah bagi masyarakat dalam
menerima informasi ataupun menyampaikan pesan, kritikan, dan himbauan
secara langsung kepada Ridwan Kamil. personal branding yang dilakukan oleh
Ridwan Kamil melalui aktifitas komunikasi yang telah dilakukan melalui twitter
menimbulkan persepsi yang variatif dari masyarakat sehingga respon masyarakat
yang dianggap baik telah menimbulkan ketertarikan bahkan simpati terhadap
48
sosok walikota Bandung yang beraktifitas secara terbuka dalam melakukan
personal branding melalui media sosial twitter. Seperti yang dikatakan Kaplan
dan Haenlein mengenai media sosial terdapat tiga hal mengapa Ridwan Kamil
perlu memanfaatkan media sosial dalam membangun personal branding :
1.
Ciri-ciri media sosial
a. (pesan Sms / internet yaitu pesan yang di sampaikan tidak
hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun
internet
b. (pesan yang di sampaikan bebas) yakni komunikasi dan
pesan yang di sampaikan bisa secara formal dan dapat
bersifat tidak formal, namun komunikais dalam hal ini
berlangsung tidak formal. Seperti berkomunikasi pada
saat berinteraksi dengan teman ataupun kerabat.
c. (penerima pesan) opini juga merupakan faktor pendukung
yang sangat penting bagi instansi pemerintah, dan sebagi
sarana pihak instasi pemerintah untuk mengetahui ispirasi
dan harapan dari publiknya mengenai perubahan
masyarakat kepada pihak pemerintah
2. Penyajian media sosial
a. Media sosial yang merupakan teknologi yang mengadopsi
berbagai bentuk seperti majalah, forum internet, weblog,
blog sosial, micro bloging, wiki, podcast, foto, video
danbookmark yang dispesifikasikan menjadi bebarapa
aplikasi seperti proyeksi kolaborasi (wikipedia), blog dan
microbloging(twitter), konten(youtube), situs jejaring sosial
(facebook), virtual game world ( game online), virtual social
world ( second life).
b. Tampilan media sosial berbeda-beda dilihat dari
pemanfaatan dan tujuannya yang dilihat dari fungsi
masing-masing aplikasi web.
c. Bentuk pesan dan kredibelitas yang dapat disampaikan
melalui media sosial dimanfaatkan secara bebas.
3. Dimensi Media Sosial
a. Partisipasi
Komunikasi dalam media sosial seperti ini adalah
komunikasi publik yakni dapat berlangsung dengan
komunikasi bermedia. Dalam hal ini publik atau
49
masyarakat dapat mempunyai andil terhadap apa yang
harus di sampaikan.
b. Keterbukaan Media Internet
Proses komunikasi dengan menggunakan media. Dapat
menimbulkan satu keterbukaan terhadapa masyarakat
c. Komunitas Online
Kumpulan individu yang saling mempengaruhi,
berinteraksi untuk tujuan tertentu dalam media internet
(2010:144)
Berdasarkan empat hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan
memanfaatkan dengan memberikan informasi-informasi secara langsung dan terbuka
dan terus menerus secara aktif dapat merubah persepsi masyarakat atau menjadi suatu
kebutuhan bagi masyarakat dalam menkonsumsi informasi sehingga membentuk
kesan dalam benak masyarakat yang apabila masyarakat memberikan citra positif
terhadap Ridwan Kamil, maka apa yang diharapkan Ridwan Kamil dalam
menciptakan personal branding dimata publik dapat berjalan dengan efektif.
Penelitian ini menggunakan teori citra dimana teori ini mempunyai beberapa
elemen yang paling penting. Peneliti mengambil teori ini dikarenakan fungsi media
sosial yang yang dimanfaatkan oleh Ridwan Kamil dalam melakukan komunikasi
secara aktif, langsung, dan terbuka dapat menciptakan personal branding Walikota
Bandung.
Download