PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM WRITING MODEL PETA PIKIRAN Martina Hubi [email protected] Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia memiliki aspek keterampilan menulis yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, dengan kegiatan menulis diharapkan seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Penelitian yang dilakukan dikelas X SMA bertujuan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam menulis paragraf eksposisi, melalui penelitian ini maka penulis ingin mengetahui prestasi hasil belajar siswa terhadap pembelajaran paragraf eksposisi. Maka penulis mengambil judul dalam skripsi ini dengan judul “Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi Dengan Pendekatan Quantum Writing Model Peta Pikiran di kelas X.” Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas X mampu menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan pendekatan Quantum Writing secara efektif. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes awal (prestes) yaitu 62.28 menjadi 72.42 pada tahap tes akhir (postes). Kata kunci: Quantum Writing model peta pikiran, paragraf eksposisi PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki aspek yang menjadi standar kompetensi, yaitu aspek kemampuan berbahasa terdiri dari sub aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuanya, karena keterampilan manulis merupakan salah satu alat komunikasi tulis yang dituangkan melalui alat tulis dengan mencurahkan bahasa seseorang berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan berpikir yang dimiliki. Seseorang yang mahir dalam keterampilan menulis akan menggunakan pilihan kata yang tersusun dalam suatu kalimat yang baik, dan mengembangkan menjadi suatu pola paragraf yang memiliki kesatuan dan keterpaduan. Salah satu keterampilan dalam aspek bebahasa adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung, tidak secara bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata. Menulis paragraf eksposisi dijenjang pendidikan tingkat atas dirasakan kurang terlaksana dengan baik, terutama dari peserta didik biasanya sulit dalam hal menentukan topik karangan. Kesulitan dalam menentukan topik berakibat pula pada paragraf eksposisi yang tidak kronologis. Kesulitan yang terjadi dapat menyebabkan siswa tidak dapat menyampaikan ide atau gagasan dengan baik, selain itu kurang bervariasinya metode dari guru dapat mempengaruhi siswanya kurang bergairah dalam belajar. Berdasarkan permasalahan permasalahan di atas maka diperlukan sebuah metode yang dapat menjembatani kesulitan– kesulitan pada siswa, salah satunya yaitu dengan menggunakan pendekatan Quantum Writing. (Hernowo 2004 : 10) Quantum writing adalah suatu pendekatan untuk membantu siswa dalam memunculkan potensi menulis yang ada dalam diri siswa . Didalam Quantum Writing yang paling diutamakan adalah kebebasan dalam menuangkan ide atau tidak usah terlalu memperhatikan tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat. Selain itu, dalam Quantum Writing diserahkan sepenuhnya kepada penulis untuk menulis apapun yang diinginkan. Dengan pendekatan Quantum Writing ini, penulis harus mampu membebaskan diri untuk mengungkapkan emosi dan pikiran terdalamnya dalam bentuk tulisan lisan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut. 1) Apakah pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Pendekatan Quantum Writing Model Peta Pikiran dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa? 2) Adakah perbedaan yang signifikan dari hasil pembelajaran menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan Pendekatan Quantum Writing Model Peta Pikiran? Menurut Arikunto (2006 : 71) Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitan, sampai terbukti melalui data terkumpul Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Dengan menggunakan pendekatan Quantum Writing model peta pikiran dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi. b. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan Quantum Writing model peta pikiran. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kemampuan menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan pendekatan Quantum Writing di kelas X SMA Padalarang yang berjumlah 267 siswa. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMA Padalarang, dengan jumlah 35 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. KAJIAN TEORI DAN METODE A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar (pengajaran) yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar menyiapkan pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka. Akan tetapi kegiatan pembelajaran lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola pembelajaran yang bervariasi. Pola pembelajaran yang bervariasi dapat mempermudah seorang guru atau pendidik dalam melaksanakan pembelajaran selain itu guru dapat berinteraksi secara langsung dengan siswa (Ruhimat, 2009:120). 2. Menulis Menurut Tarigan (2008:22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan sesuatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. 3. Paragraf Arifin dan Tasai (2006:125) mengemukakan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimatkalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. 4. Eksposisi Menurut Keraf (1981:3) Eksposisi atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan dan mrnguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. 5. Quantum Writing Hernowo (2004 : 10) mengemukakan bahwa Quantum writing adalah suatu pendekatan untuk membantu siswa dalam memunculkan potensi menulis yang ada dalam diri siswa . Didalam Quantum Writing yang paling diutamakan adalah kebebasan dalam menuangkan ide atau tidak usah terlalu memperhatikan tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat Pendekatan Quantum Writing adalah cara cepat dan bermanfaat untuk merangsang munculnya potensi menulis, yaitu melalui teknik menulis yang disajikan secara individu dengan bantuan obyek atau gambar untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan 6. Tinjauan Kurikulum Kedudukan pembelajaran menulis paragraf eksposisi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berada di kelas X semester 1 dengan: 1. Standar Kompetensi Menulis 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif) 2. Kompetensi Dasar 4.1 menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf eksposisi B. Metode Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sejalan dengan pengertian tersebut maka metode merupakan sebuah cara untuk mengumpulkan atau memperoleh data. Pemilihan metode dimaksudkan untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian. Dalam hal ini penulis memilih metode deskriftif. Menurut Sumanto dalam Yaya Sunarya (2008:87) penelitian deskriftif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek tertentu. Penelitian deskriftif ditujukan untuk memaparkan dan menggambarkan dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau kerangka berfikir tertentu. Metode deskriptif yaitu mengumpulkan data sebanyak - banyaknya mengenai faktor faktor yang merupakan pendukung terhadap kualitas belajar-mengajar, kemudian menganalisis faktor -faktor tersebut untuk dicari peranannya terhadap prestasi (arikunto, 2006:108). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: nilai tertinggi untuk pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan Menggunakan Quantum Writing pada kelas X-4 adalah 95 dan nilai terendah adalah 45. Tes awal menulis paragraf eksposisi ini terdiri dari lima aspek penilaian, masing-masing aspek yang dinilai memiliki skor nilai tertinggi 4. Kelima aspek tersebut jika digabungkan atau dijumlahkan akan menjadi skor siswa, maka hasil menulis paragraf eksposisi karya siswa tersebut dibagi menjadi lima kategori, yaitu siswa yang masuk kategori sangat baik 2, 14 siswa yang masuk kategori baik, 17 siswa yang termasuk kategori cukup, dan 1 siswa yang temasuk kategori kurang dan tidak ada siswa yang termasuk kategori sangat kurang. Tes akhir menulis paragraf eksposisi ini terdiri dari lima aspek penilaian, masing-masing aspek yang dinilai memiliki skor nilai tertinggi 4. Kelima aspek tersebut jika digabungkan atau dijumlahkan akan menjadi skor siswa, maka hasil menulis paragraf eksposisi karya siswa tersebut dibagi menjadi lima kategori, yaitu 4 siswa termasuk sangat baik, 28 siswa termasuk kategori baik, 3 siswa termasuk kategori cukup, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori kurang & kurang sekali. Tabel 1 Perbandingan nilai rata-rata Hasil Menulis Paragraf Eksposisi siswa kelas X-4 SMAN 2 Padalarang No Pendekatan Menulis Nilai Paragraf Eksposisi Ratarata 1. Tanpa Menggunakan 62.28 metode Quantum Writing 2. Dengan Menggunakan 72.42 metode Quantum Writing Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menulis paragraf eksposisi tanpa menggunakan Pendekatan Quantum Writing Model Peta Pikiran adalah 62.28 dan nilai rata-rata menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Pendekatan Quantum Writingan Model Peta Pikir adalah 72.42. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan hasil menulis paragraf eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan Pendekatan Quantum Writing Model Peta Pikiran memberikan hasil yang lebih baik dan dapat dikatakan pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Pendekatan Quantum Writing Model Peta Pikiran efektif. SIMPULAN Penulis akan mengemukakan beberapa simpulan setelah melakuakan serangkaian pembelajaran, pengolahan, dan penganalisisan serta menjawab hipotesis dari penelitian yang telah dilakukan. Beberapa simpulan berdasarkan hasil penelitian ini adalah : 1. Menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Pendekatan Quantum Writing Model Peta Pikiran sudah efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X-4 SMA Negeri 2 Padalarang. 2. Penggunaan Pendekatan Quantum Writing Model Peta Pikiran dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi di kelas X-4 SMA Negeri 2 Padalarang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi secara signifikan. Hal ini tampak pada hasil sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran dan peningkatan yang cukup signifikan. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal, dan Arman Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: akademika pressindo. Hal. 125. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 71, 108, 130, 160. Hernowo. 2004. Quantum Writing. Bandung: Mizan Learning Center. Hal 10 Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Argumentasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Uatama. Ruhimat, Toto. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung. UPI. Hal 120 Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Hal 22.