Bab 15

advertisement
Bab 15
ETIKA; ETIKA ORGANISASI
PEMERINTAHAN
Fajar S
Panji Rahman
Dhimas Ilham Prakoso
Made leo Aditya
Ruthis Thira
1401150075
1401154159
1401154173
1401154271
1401150009
A. Memahami lebih lanjut tentang etika
1.
Pengertian etika dan moralitas
Dalam kehidupan masyarakat modern, bahkan postmodern dewasa ini, setiap anggota masyarakat dalam interaksi pergaulannya dengan anggota masyarakat lainnya ata dengan lingkungannya,
cenderung semakin bebas, leluasa, dan terbuka.
Dengan demikian, moralitas dapat melatar belakangi etika seseorang atau suatu organisasi tertentu. Akan tetapi, antara moralitas dan nilai etika dapat asaja tidak sejalan atau bertentangan.
2. Konsepsi etika dan moralitas
Meskipun uraian dan contoh kasus tersebut secara jelas memberikan gambaran perbedaan pengertian antara etika dan moralitas, bagi The Liang Gie (1986:1.19) sebagaimana dikutip oleh Gering
Supriyadi (2001:4), perbedaan tersebut tidak berarti harus mempertentangkan penggunaan kedua istilah tersebut.
Terdapat dua perbedaan antara etika, moral, dan moralitas.
a. Etika pada dasarnya merujuk pada dua hal.
b. Moral, dalam pengertian umum menekankan karakter atau sifat individu yang khusus.
c. Moralitas mempunyai makna yang lebih khusus sebagai bagian dari etika.
3. Prinsip – prinsip etika
Dalam modul “Etika Birokrasi” (supriyadi, 2001:19-20) dikemukakan bahwa dalam sejarah peradaban manusia sejak abad ke-4 sebelum masehi, para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai
corak landasan etika sebagaii pedoman hidup bermasyarakat. Prinsip – prinsip etika tersebut adalah sebagai berikut.
a. Prinsip keindahan
b. Prinsip persamaan
c. Prinsip kebaikan
d. Prinsip keadilan
e. Prinsip kebebasan
f. Prinsip kebenaran
B. Etika organisasi pemerintah
Dalam bagian ini, akan diuraikan dandibahas mengenai dimensi etika
organisasi pemerintah, yang antara lain mencakup etika dalam organisasi,
etika dalam pemerintahan, etika dalam jabatan, serta nilai – nilai
kepemerintahan yang baik sebagai tren global pemerintahan
1. Dimensi etika dalam organisasi
Dalam konteks organisasi, etika organisasi dapat berarti pola sikap dan perilaku
yang diharapkan dari setiap individu dan kelompok anggota organisasi.
2. Etika dalam pemerintahan
Dalam organisasi administrasi publik atau pemerintah, pola sikap dan perilaku
serta hubungan antarmanusia dalam organisasi tersebut.
3. Etika dalam jabatan
Pada penyelenggara negara berdasarkan Undang – Undang nomor 28 tahun 1999
tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme.
C. Good Governance sebagai trend global
etika pemerintahan
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, etika sangat erat kaitannya
dengan nilai – nilai dan pola perilaku dari setiap individu. Perhatian dan rasa
terhadap nilai – nilai dam diri setiap aparatur sangat erat kaitannya dengan
latar berlakang sejarah, budaya, dan perkembangan kondisi sosial dan
lingkungan kehidupan dewasa ini.
Sementara itu, di negara – negara Uni eropa telah menerapkan traktat
atau kesepakatan untuk memerangi korupsi di lingkungan aparatur
pemerintahan di masing – masing negara anggota.
Demikianlah berbagai kecenderungan bahwaisu mengenai etika
pemerintahan telah menjadi isu global, dan cenderung mengarah pada
penerapan kode etik global dalam bidang pemerintahan, khususnya dalam
rangka menghapuskan praktik – praktik korupsi dan suap.
TERIMA KASIH
Download