Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi BAB 1. TINJAUAN UMUM ETIKA 1.1. Pengertian Etika Kamus Besar Bahasa Indonesia: Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat. Dari asal usul katanya, etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Bertolak dari kata tersebut, akhirnya etika berkembang menjadi studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya. Lebih lanjut etika telah menjadi sebuah studi. Fagothey (1953) mengatakan bahwa etika adalah studi tentang kehendak manusia, yaitu kehendak yang berhubungan dengan keputusan tentang yang benar dan yang salah dalam tindak perbuatannya. 1.2. Etika, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Hubungan Etika, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan, dapat digambarkan pada diagram di bawah ini. Gambar 1.1. Hubungan Etika, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai interpretasi tentang hidup manusia, yang tugasnya meneliti dan menentukan semua fakta konkret sampai pada yang paling mendasar. Etika merupakan bagian dari filsafat, yaitu filsafat moral. 1 Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi Dalam konteks etika sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan ini, perlu dilakukan pemisahan antara etika dan moral. Yaitu bahwa etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah obyek ilmu pengetahuan tersebut. 1.3. Etika, Moral dan Norma Kehidupan Secara etimologis etika dapat pula disamakan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latin “mos” yang juga berarti sebagai adat kebiasaan. Hal yang senada disampaikan juga oleh Lawrence Konhberg (19271987), yang menyatakan bahwa etika dekat dengan moral. Lawrence juga menyatakan bahwa pendidikan moral merupakan integrasi berbagai ilmu seperti psikologi, sosiologi, antropologi budaya, filsafat, ilmu pendidikan, bahkan ilmu politik. Itu yang dijadikan dasar membangun sebuah etika. Sedangkan jika dikaji lebih dalam lagi, beberapa ahli membedakan etika dengan moralitas. Menurut Sony Keraf (1991), moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik sebagai manusia. Nilai-nilai moral mengandung petuah-petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah turun-temurun melalui suatu budaya tertentu. Sedangkan etika merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan perilaku hidup manusia. Frans Magnis Suseno (1987), memiliki pernyataan yang sepaham dengan pernyataan di atas. Bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Sedangkan yang memberi manusia norma tentang bagaimana manusia harus hidup adalah moralitas. Gambar 1.2. Hubungan etika dangan moral 1.7. Pelanggaran Etika dan Kaitannya dengan Hukum Etika sebagai sebuah nilai yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku di dalam kehidupan kelompok tersebut, tentunya tidak akan terlepas dari tindakan- 2 Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi tindakan tidak ethis. Tindakan tidak ethis yang dimaksudkan disini adalah tindakan melanggar etika yang berlaku dalam lingkungan kehidupan tersebut. Etika juga tidak terlepas dari hukum urutan kebutuhan (needs theory). Menurut kerangka berfikir Maslow, maka yang paling pokok adalah bahwa kebutuhan jasmaniah terpenuhi terlebih dahulu, agar dapat merasakan urgensi kebutuhan estrem dan aktualisasi diri sebagai profesional. Pendapat kontroversial responden Kohlberg menunjukkan bahwa menipu, mencuri, berbohong adalah tindakan etis apabila itu digunakan dalam kerangka untuk melanjutkan hidup. Selanjutnya akan dibacarakan tentang sanksi pelanggaran etika. Tindakan pelanggaran terhadap etika seperti beberapa contoh di atas, akan menimbulkan beberapa jenis sanksi. Yang pertama adalah sanksi sosial. Karena etika merupakan normanorma sosial yang berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat, maka jika terjadi pelanggaran, sanksi terhadap pelanggaran tersebut adalah sanksi sosial. Sedangkan yang kedua adalah sanksi hukum. Secara umum hukum mengukur kegiatan-kegiatan etika yang kebetulan selaras-sejalan dengan aturan hukum. Gambar 1.3. Hubungan etika, moral dan hukum 3 Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi 1.6. Berbagai Macam Etika Yang Berkembang di Masyarakat Sistematika etika APTIK seperti yang dikutip oleh Sony Keraf, membagi struktur etika menjadi diagram di bawah ini. Gambar 1.4. Struktur Etika 1.7. Etika dan Teknologi : Tantangan Masa Depan Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti revousi yang memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik itu dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan, mau pun juga dalam pengambilan keputusan. Para pakar ilmu kognitif telah menemukan bahwa ketika teknologi mengambil alih fungsi-fungsi mental manusia. Pada saat yang sama, terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi-fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Seperti contoh dengan munculnya teknologi komputer, maka manusia yang seharusnya diuntungkan oleh berfungsinya jejak-jejak memori akibat operasi otak dan mental seperti berpikir, menghitung dan merencanakan sesuatu, harus “kehilangan” jejak tersebut karena sebagian tugasnya sudah “diambil alih” komputer. Bebeberapa pendapat mengemukakan bahwa di pihak lain, kemudahan yang ditawarkan oleh komputer nyata-nyata 4 Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi menimbulkan ketergantungan manusia terhadap teknologi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teknologi otomasi telah mengendurkan taraf kewaspadaan situasi (situation awareness) pada pilot. Kebiasaan bersandar pada komputer membuat fungsifungsi mentalnya lambat laun jadi tidak terasah. Perubahan yang terjadi pada cara berpikir manusia sebagai salah satu akibat adanya perkembangan teknologi tersebut, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Orang yang biasanya saling berinteraksi secara fisik, melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain, karena perkembangan teknologi internet dan email interaksi tersebut jadi berkurang. Mereka cukup duduk di depan komputer, menekan beberapa tombol keyboard, mengirimkan dan menerima email untuk melakukan komunikasi. Mengirimkan laporan ke atasanpun cukup dilakukan dari depan komputer. Antar teman di dalam satu perusahaanpun lebih suka berkomunikasi menggunakan chatting daripada harus bertemu dan ngobrol. Kecenderungankecenderungan semacam itulah yang akhirnya membawa perubahan juga di dalam pelaksanaan etika yang sebelumnya telah disepakati pada komunitas di mana mereka berada. Teknologi sebenarnya cuma alat yang digunakan manusia untuk menjawab tantangan hidup. Jadi, faktor manusia dalam teknologi, adalah sangat penting. Ketika manusia membiarkan dirinya dikuasai teknologi, maka manusia yang lain akan mengalahkannya. Sebenarnya, teknologi dikembangkan adalah untuk membantu manusia dalam melaksanakan aktifitasnya. Hal itu karena manusia memang memiliki keterbatasan. Keterbatasan inilah yang lalu harus ditutupi oleh teknologi tersebut. Bagaimana pun, kendali penggunaan teknologi tetap sepenuhnya ada di tangan manusia. Oleh sebab itu, pendidikan manusiawi termasuk pelaksanaan norma dan etika kemanusiaannya tetap harus berada pada peringkat kesatu, serta tidak hanya melakukan pemujaan terhadap teknologi tinggi belaka. 5