Propioni si Bakteri Pembuat Keju Propionibacterium adalah bakteri berbentuk kokus hingga bercabang, ukuran kecil, bersifat aerobik, tidak dapat bergerak (nonmotil), katalase positif dengan suhu optimum propionat, asam asetat, dan karbondioksida. Jenis bakteri ini ditemukan pada produk keju terutama keju Swiss. Dengan memfermentasi asam laktat, bakteri ini dapat menghasilkan gas karbondioksida yang menyebabkan lubang pada keju, juga penghasil aroma. Jenis Propionibacterium berpigmen menyebabkan kerusakan pada keju. Bakteri ini termasuk keluarga bakteri asam laktat (BAL), yang dapat memfermentasi asam laktat, karbohidrat, dan polialkohol (Frazier, 1988).. Sel-selnya merupakan bakteri Gram-Positif, batang pleomorfik tebal dengan panjang 1-1,5 µm, dan terdapat dalam satu sel, berpasangan, atau rantai pendek dengan susunan yang berbeda. Bakteri ini tidak dapat membentuk spora dan anaerobik (dapat juga mentoleransi udara). Bakteri ini dapat hidup dengan optimal pada suhu 30-37 °C. Sekarang ini, terdapat empat spesies dari propionobacterium dalam susu yang termasuk dalam genus: Propionibacterium freudenreichii, Pro. jensenii, Pro. thoenii, dan Pro. acidipropionici. Keempat spesies ini berhubungan dengan fermentasi alami keju tipe Swiss, tetapi Pro. freudenreichii dapat digunakan sebagai kultur starter dalam fermentasi terkontrol. keasaman susu melalui fermentasi asam laktat, atau dengan kombinasi kedua teknik ini. Tugas utama propionibacterium adalah mengembangkan asam dalam dadih. Ketika susu mengental, sel-sel bakteri terkonsentrasi dalam koagulum dan kemudian dalam keju. Perkembangan asam menurunkan pH yang penting untuk membantu sineresis (kontraksi koagulum disertai dengan pengurangan whey). Selanjutnya, garam kalsium dan phosphor dilepaskan, yang mempengaruhi konsistensi keju dan membantu meningkatkan kekerasan dadih (Rahman.A, 1992). Fungsi penting lain yang dilakukan oleh bakteri pemroduksi asam adalah menekan bakteri yang tahan pasteurisasi atau rekontaminasi bakteri yang membutuhkan laktosa atau tidak bisa mentolerir asam laktat. Produksi asam laktat berhenti ketika semua laktosa dalam keju (kecuali pada keju tipe lembut) telah terfermentasi (Frazier, 1988). Untuk menghasilkan keju yang berkualitas, dilakukan proses pematangan dengan cara menyimpan keju ini selama periode tertentu. Dalam proses ini, mikroba Propionibacterium shermani mengubah komposisi curd, sehingga menghasilkan keju dengan rasa, aroma, dan tekstur yang spesifik. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi penyimpangan seperti temperatur dan kelembaban udara di ruang tempat pematangan. Dalam beberapa jenis keju, bakteri dapat mengeluarkan gelembung udara sehingga dihasilkan keju yang berlubanglubang (Fardiaz, 1992). Fermentasi keju secara umum melibatkan aktivitas bakteri asam laktat (BAL) dan enzim renin. BAL menyebabkan perubahan biokimia meliputi proteolisis dan produksi komponen volatil yang mempengaruhi cita rasa dan tekstur keju. Cita rasa keju swiss yang manis dan teksturnya yang berlubang – lubang merupakan hasil dari aktivitas Propionibacterium shermani (Daulay, 1991). Propionat merupakan produk akhir fermentasi gula dan pati. Sebagian besar energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi laktosa diperoleh dari propionat. Bahan dengan kandungan karbohidrat mudah terfermentasi sehingga menghasilkan propionat dan butirat relatif lebih tinggi daripada asetat. Propionat dianggap lebih efisien sebagai sumber energi karena fermentasi dalam produksi propionat menghasilkan lebih sedikit gas metan dan karbondioksida. Hipotesis awal menyatakan bahwa langkah awal fermentasi propionat adalah dehidrasi laktat menjadi akrilat. Akrilat kemudian diredukasi menjadi propionat. Pada Propionibacterium dan Veillonella pembentukan propionat melalui rute yang lebih kompleks. (Purwoko, 2007) Propionibacterium memfermentasi laktat, triosa, dan heksosa menjadi propionat (jalur suksinat-propionat), asetat (jalur asetil KoA), dan karbon dioksida (Gambar 13.10). Tiga molekul laktat diubah menjadi tiga molekul piruvat oleh laktat dehidrogenase. Satu molekul piruvat diubah menjadi satu molekul asetat sama seperti pada C. propionicum. Fermentasi laktat menjadi asetat menghasilkan 2 elektron dan perubahan 2 molekul laktat menjadi 2 molekul piruvat menghasilkan 6 elektron. Delapan elektron ini dipakai untuk mereduksi piruvat menjadi propionat. Piruvat dikarboksilasi (berasal dari dekarboksilasi metilmalonil KoA) menjadi oksaloasetat oleh transkarboksilase. Reduksi oksaloasetat menjadi malat oleh malat dehidrogenase. Malat dihidrasi menjadi fumarat oleh fumarase. Fumarat direduksi menjadi suksinat oleh fumarat reduktase. Transfer gugus KoA (berasal dari propionil KoA) ke suksinat, sehingga menjadi suksinil KoA. Reaksi ini dikatalisis suksinil KoA transferase. Rearansemen suksinil KoA menjadi metil malonil KoA oleh metil malonil KoA rasemase. Dekarboksilasi metil malonil KoA oleh transkarboksilase, sehingga menjadi propionil KoA. Propionil KoA diubah menjadi propionat. Secara teoritis rasio propionat dan asetat adalah 2, tetapi tidak jarang rasionya lebih dari 2. Reaksi keseluruhan adalah sebagai berikut. 3 Laktat + 2 ADP + 2 Gambar 13.10 Fermentasi propionat oleh Propionibacterium. Tampak bahwa reduksi piruvat menjadi suksinil KoA merupakan rute pada jalur reduktif-asam sitrat, Jadi boleh dikatakan bahwa fermentasi propionat pada Propionibacterium melalui jalur reduktif-asam sitrat. Produksi propionat dan asetat dapat ditingkatkan, jika tekanan gas CO2 diturunkan (Oberman, 1985). DAFTAR PUSTAKA Daulay D. 1991. Fermentasi Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia pustaka. Jakarta. Frazier, W.C., D.C. Westhoff. 1988. Food Microbiology. 4th edition. New York. McGrawHill, Inc. Oberman, H. 1985. Fermented Milkin Microbiology of Fermented Foods by.B.J.B. Wood, Elsevier Appl. Sci, Inc.NewYork.pp.167. Purwoko,T. 2007. Fisiologi Mikroba. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara. Rahman.A. (1992). Teknologi Fermentasi. Jakarta: Arcan. Surono, I.S. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. 2004. Jakarta. YAPMMI.