Uploaded by User123378

LAPORAN dekontaminasi

advertisement
LAPORAN SETUDI KASUS DAN JURNAL
KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DEKONTAMINASI
DI PUSKESMAS SEDAYU
YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Ratna Jaya Sari
201510105215
Elik parmiarti 201510105149
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III
FALKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
1
LAPORAN SETUDI KASUS DAN JURNAL
KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DEKONTAMINASI
DI PUSKESMAS SEDAYU
YOGYAKARTA
Laporan Setudi Kasus Dan Jurnal Praktik Klinik
Telah Memenuhu Persaratan Dan Disetujui
Tanggal ................................
Mahasiswa
Mahasiswa
Ratna jaya sari
Elik patmiarti
clinical instucture
Pembimbing pendidikan
Endah Bekti R , Amd. Keb
Maulita I. E. P. S. SsiT. M. Kes
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan,
perlengkapan,sarung tangan, dan benda–benda lainnya yang terkontaminasi.
Dekontaminasi membuat benda–benda lebih aman untuk ditangani petugas
pada saat dilakukan pembersihan (Kusmiyati,Yuni.2007). Dekontaminasi
adalah menghilangkan mikroorganisme patogen dan kotoran dari suatu
benda sehingga aman untuk pengelolaan selanjutnya dan dilakukan sebagai
langkah pertama bagi pengelolaan alat kesehatan bekas pakai.
Dekontaminasi dilakukan dengan menggunakan bahan disinfektan,
yaitu suatu bahan atau larutan kimia yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme pada benda mati dan tidak digunakan untuk kulit dan
jaringan mukosa, agar mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan
misalnya HIV, HBV, dan kotoran lain yang tidak tampak sehingga dapat
melindungi petugas maupun pasien.
Dapat dijumpai berbagai macam disinfektan dipasaran dan salah satu
yang biasa dipakai terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah
larutan klorin 0,5 % atau 0,05 % sesuai dengan intensitas cemaran dan jenis
alat atau permukaan yang dikontaminasi.
Alat yang di dekontaminasikan di puskesmas sedayu pada tanggal 23
desember 2017 adalah peralatang yang telah terpapar oleh cairan pasien
kontrol IUD ,pemasangan IUD dan pelepasan IMPLAN.
3
B. Tujuan
1. Untuk menurunkan transmisi penyakit dan pencegahan infeksi
pada alat-alat instrumen persalinan
yang telah dilakukan
pencucian
2. Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen
termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran
dan perawatan yang dipakai.
3. Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau
permukaan lingkungan.
4. Untuk membuang kotoran yang tampak.
5. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
6. Untuk melindungi personal dan pasien
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dekontaminasi
1. Definisi
Dekontaminasi yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk
memusnahkan/mematikan mikroorganisme yang pathogen sehingga
aman untuk penanganan selanjutnya. Dekontaminasi adalah langkah
pertama menangani perlatan, perlengkapan, sarung tangan dan bendabenda lainnya yang terkontaminasi (Uliyahm Musrifatul2006).
Dekontaminasi adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan
tujuan untuk memutus rantai penularan infeksi dengan mengurangi
tingkat kontaminasi microbial pada intrumen bedah.
2. Tujuan Dekontaminas
Proses dekontaminasi juga bertujuan untuk meminimalkan jumlah
mikroorganisme serta risiko infeksi pada petugas apabila secara tidak
sengaja terluka saat membersihkan alat-alat sehingga mengurangi
kontaminasi pada tangan (Kusmiyati,Yuni.2007).
3. Proses Dekontaminasi
Proses dekontaminasi dilakukan dengan cara anatara lain:
a)
Gunakan larutan klorin 0,5%, alcohol 70% atau fenolik 0,5 – 3 %.
b)
Gunakan tempat merendah yang terbuat dari plastic. Hal ini untuk
mencegah agar alat-alat khususnya pisau tidak menjadi tumpul
karena bersentuhan dengan container logam. Selain itu juga bias
terjadi reaksi kimia antara 2 loga pada saat perendaman dan
menimbulkan terjadinya karat.
c)
Jangan merendah instrument logam yang berlapis elektro (tidak
100% logam antri karat), tetapi cukup dibersihkan/ dilap saja).
d)
Lama perendaman antara 10 menit, semua alat harus terendam.
5
Petugas harus menggunakan alat-alat pelindung antara lain sarung
e)
tangan dan masker.
B. Pencucian
1).
Definisi
Pencucuian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagaian
besar mikroorganisme pada peralatan/perlengkapan yang kotor atau
yang sudah digunakan.
2).
Perlengkapan/bahan-bahan untuk mencuci peralatan
a.
Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga
dari lateks
b.
Sikat halus (boleh menggunakan sikat gigi)
c.
Tabung sunting (minimal ukuran 10 ml, untuk membilas bagian
dalam kateter termasuk kateter penghisap lender
3).
d.
Wadah palstik atau baja antikarat (stainless steel)
e.
Air bersih yang mengalir
f.
Larutan desifektan: klorin 0,5%
Kegunaan pencucian
a)
Sebagai cara efektif untuk mengurangi jumlah mikroorganisme
terutama endospora yang menyebabkan tetanus pada perlatan dan
instrument tercemat.
b) Sebagai
langkah awal, sebelum instrument di sterlilsasi atau
didesinfeksi tinggat tinggi (DTT) yang efektif tanpa melakukan
pencucian terlebih dahulu.
4).
Tahap-tahap pencucuian dan pembilasan
a.
Pakai sarung tangan yang tebal pada kedua tangan
b.
Ambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-hati
bila memegang perlatan yang tajam seperti gunting dan jarum jari).
c.
Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastic karet,
jangan dicuci segera bersamaan dengan peralatan yang terbuat dari
logam.
6
C. Sterilisasi
Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme
termasuk spora bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan
tepat. Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk
kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah
ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih metode sterilisasi yaitu sifat bahan yang
akan disterilkan( Fitramaya Ambarwati,dkk.2009).
7
BAB IV
ANALISA PEMBAHASAN
A. Analisa
Laporan Keterampilan dasar praktik klinik dekontaminasi alat habis
pakai pemasangan IUD , kontrol IUD dan pelepasan IMPLAN.
B. Pembahasan
Berdasarkan teori dan praktik klinik denkotaminasi sudah sesuai
dengan teori. Pada dekontaminasi alat di Puskesmas Sedayu I mengunakan
larutan klorin 0,5% dengan perbandingan 1 banding 9. 1 lautan klorin dan
9 adalah air. Membuat larutan klorin di wadah yang terbuat dari baskom
plastik setelah larutan sudah terbuat masukan peralatan habis pakai
kedalam larutan klorin redam selama 10 menit kemudian cuci dengan
sabun bilas dengan air bersih yang mengalir, dan letakan di tempat yang
datar bersih dan keringkan yang di lapisi oleh kain bersih.
Seterilisasi dapat dilakukan setelah alat kering, waktu sterilisasi panas
kering (oven ) lama nya 2 jam dan membutuhkan aliran listik untuk
dapat di gunakan.
Dekontaminasi yang di lakukan di puskesmas Sedayu I untuk
mencegah penularan berbagai penyakit infeksi yang penularannya dapat
melalui darah dan cairan tubuh, baik pada petugas kesehatan maupun kepada
pasien lainnya sesuai dengan jurnal kewaspadaa universal pelayanan
kesehatan gigi Di puskesmas se-kabupaten banyumas.
8
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan teori dan praktik dalam dekontaminasi sudah sesuai dengan
teori dan berdasarkan dari praktik dekontaminasi di puskesmas sedayu I Untuk
membunuh mikroorganisme berbahaya yang terdapat pada alat kesehatan yang
sudah
terpakai,
tenaga
kesehatan
dapat
melakukannya
dengan
cara
dekontaminasi,pencucian atau bilas, dan dan sterilisasi.Pemrosesan alat bekas
pakai
penting
dilakukan
untuk
mencegah
penularan
penyakit
menular.Dekontaminasi, pencucian atau bilas, dan desinfektan tingkat tinggi dan
sterilisasi merupakan langkah awal yang dilakukan untuk pemrosesan alat bekas
pakai
B. SARAN
Perlunya peningkatan antra teori dan praktik di setiap tindakan dan
Sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui bagaimana cara dekontaminasi,jenisjenis sterilisasi.
9
LAMPIRAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Uliyahm Musrifatul,Aziz Alimul Hidayat.2006,Konsep Dasar Praktik Klinik Kebidanan,
Jakarta :Selemba Medika
Kusmiyati,Yuni.2007. Konsep Dasar Praktik Klinik Kebidanan.Jogjakarta: Medial
Fitramaya Ambarwati,Eni Ratna & Tri Sunarsih .2009, KDPK Kebidanan Teori Dan
Aplikasi, Jogjakarta :Nuha Medika
11
Download