Tugas: Makalah Sistem Informasi Teknologi OPERATIONAL PLANNING AND CONTROL SYSTEM OLEH: KELOMPOK 1 WA ODE RAYYANI 038/PPAk-XVII/2013 YULIANA ADITYANINGSIH 031/ PPAk-XVII/2013 RIA REZKI AMALIA 039/ PPAk-XVII/2013 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 BAB I PENDAHULUAN Tingkat sistem informasi operasional membuat dan merekam semua data perusahaan dari operasi dan pelaksanaan transaksi rutin yang dibutuhkan untuk menghasilkan basis bisnis. Ini merupakan sistem perencanaan dan kontrol. Sistem informasi operasional mengambil informasi yang benar pada waktu yang tepat, dan berkemampuan untuk menanggapi konsumen dan pemasok, memecahkan masalah produksi, dan bereaksi untuk mengubah kondisi. Terdapat beberapa dukungan yang diberikan oleh sistem informasi operasional menjadi dua komponen: 1. Kesadaran operasional: kemampuan untuk melihat kejadian dalam suatu departemen atau area fungsional. 2. Tanggungjawab operasional: kemampuan untuk menanggapi perubahan yang tidak diharapkan dalam kondisi dan permintaan konsumen, memungkinkan unit bisnis untuk mengambil keuntungan dari peluang, menjaga dari ancaman, dan memperbaiki efisiensinya. BAB II PEMBAHASAN A. Management Levels, Functions, and Operational Systems Terdapat tiga tingkatan manajemen dan pengambilan keputusan yang dimodelkan sebagai piramida untuk menunjukkan hirarki mereka. Setiap tingkatan manajemen memiliki kebutuhan data sendiri, tanggung jawab pengambilan keputusan, dan horizon waktu. 1. Pada level strategis, rencana dan pembuatan keputusan manajemen senior atau manajemen tingkat atas yang mengatur atau berdampak jangka panjang pada seluruh organisasi. Keputusan yang visioner dan berorientasi masa depan, mendefinisikan misi, tujuan, dan strategi. Data eksternal tentang ekonomi, pesaing, dan tren bisnis adalah penting untuk analisis SWOT manajemen (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman), perencanaan, dan keputusan. 2. Pada level manajerial atau administrasi, manajer tingkat menengah membuat keputusan taktis yang fokus pada isu-isu jangka menengah untuk memenuhi misi, tujuan, dan strategi organisasi. Pengendalian penting pada tingkat ini. Manajer tingkat menengah menetapkan tujuan untuk departemen atau unit bisnis yang konsisten dengan tujuan organisasi yang ditetapkan oleh manajemen senior. Data Eksternal dan internal penting untuk pengambilan keputusan, yang sering memiliki satu sampai tiga tahun horizon waktu. 3. Pada level operasional, manajer tingkat bawah, supervisor, dan pekerja membutuhkan data rinci, secara real time, dan kemampuan untuk menanggapi apa yang mereka pelajari dari fungsional SI. Pengambilan keputusan untuk jangka waktu dekat atau jangka pendek karena keputusan dibuat untuk mengontrol kegiatan atau operasi sehari-hari. Tujuan pengendalian adalah untuk mengidentifikasi penyimpangan dari tujuan dan rencana sesegera mungkin sehubungan pengambilan tindakan korektif. Pengecekan penjualan, tingkat persediaan, order dan dukungan pelanggan adalah contoh kegiatan pengendalian pada manajer level bawah. Traditional functional is designs Secara tradisional, SI dirancang dalam setiap area fungsional untuk mendukung dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Namun, struktur fungsional tradisional tidak mungkin menjadi struktur terbaik untuk beberapa organisasi, karena proses bisnis tertentu melibatkan kegiatan yang dilakukan di beberapa daerah fungsional. Sistem operasional dan kualitas data Persyaratan data pada unit level operasional bersifat ekstensif dan rutin, jarang berubah karena mereka tergantung pada sumber-sumber tetap masukan dan prosedur standar operasi (standard operating procedures_SOP) adalah prosedur jelas dan wajib yang harus diikuti tanpa deviasi untuk menyelesaikan proses atau fungsi, seperti proses atau fungsi kontrol kualitas. SOP mendokumentasikan langkah demi langkah cara dari kegiatan yang akan dilakukan. Data pada TPS memiliki arti yang berbeda untuk banyak sistem lain. Jika data hilang, memiliki implikasi keuangan. Dengan demikian, sangat penting bahwa bisnis memiliki prosedur untuk memastikan data yang aman dan akurat dan bahwa integritas data tetap terjaga. 1. Keamanan data: Data harus dilindungi dari kejahatan atau kesalahan yang tidak disengaja, modifikasi yang tidak sah, pencurian, atau bencana alam seperti kebakaran. 2. Akurasi data: Setiap usaha diperlukan untuk memastikan data yang akurat dan dalam bentuk yang standar. Validasi data yang digunakan untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan entri data dan standarisasi alamat data, nama, dan jenis data lainnya. 3. Integritas data: keseluruhan keandalan data harus dipastikan. Integritas data dengan sistem real-time melibatkan tes ACID (atomicity, consistency, isolation, and durability), Karakteristik kunci dari sebuah Transaction Processing System (TPS) 1. Data dengan jumlah besar dapat diproses. 2. Sumber data kebanyakan dari internal perusahaan, dan outputnya cenderung lebih banyak digunakan oleh pengguna internal dan partner dagang. 3. Pemrosesan data dengan jadwal yang teratur: tiap jam, tiap hari, tiap minggu, tiap dua minggu dan seterusnya. 4. Cepatnya pemrosesan bergantung pada tinggi/jumlah volume. 5. Input dan output data terstruktur. 6. Data mentah, tingkatan kelengkapannya tinggi. 7. Kompleksitas komputasi yang rendah. 8. Akurasi, integritas data, dan keamanan bersifat sangat penting. 9. Keandalan tingkat tinggi diperlukan. 10. Pencarian cepat dan kapasitas pemrosesan pertanyaan/permintaan merupakan sebuah keharusan, sering kali dalam real time. Sistem fungsional terdiri dari subsistem, atau modul, yang mendukung kegiatan spesifik yang dilakukan di daerah fungsional. Contoh subsistem dari daerah utama fungsional adalah: 1. Produksi dan Manufaktur: pembelian, pengendalian kualitas, penjadwalan, pengiriman, penerimaan. 2. Akuntansi: piutang, hutang, buku besar umum, penganggaran. 3. Keuangan: manajemen kas, manajemen aset, manajemen kredit, pelaporan. 4. Penjualan dan pemasaran: pelacakan pesanan, harga, komisi penjualan, riset pasar. 5. HR: gaji, imbalan kerja, pelatihan, kompensasi, hubungan karyawan, kepegawaian, penilaian kinerja. Transaction Processing Systems And Core Operations Operasi inti didukung oleh TPS yang memantau, mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan Informasi untuk semua transaksi finansial dan transaksi nonfinansial. Transaksi terjadi ketika sebuah perusahaan menghasilkan produk atau menyediakan layanan. Sistem pemrosesan data dalam satu dari dua cara dasar, meliputi : 1. Batch: data dikumpulkan dari transaksi dan disimpan. Sistem ini kemudian menyiapkan dan memproses data yang dikumpulkan secara berkala, seperti pada akhir hari kerja. Misalnya, gaji, penagihan. 2. Online [pemrosesan transaksi online (OLTP)]: data diproses segera saat terjadinya transaksi, secara real time. Data dapat diakses langsung dari database operasional. B. Manufacturing and Production Systems Manajemen logistik sepakat dengan kegiatan penawaran, pemesanan, pembelian, logistik masuk (menerima), dan logistik keluar (pengiriman). Kegiatan logistik di-rumah adalah proses yang melintasi beberapa departemen fungsional. Scanner, RFID, dan teknologi suara mendukung inspeksi, dan robot dapat melakukan distribusi dan penanganan material. Inventory control. Fungsi pengendalian persediaan (juga disebut kontrol stok atau manajemen persediaan) adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan tingkat persediaan yang optimal dengan penataan kembali jumlah yang benar pada waktu yang tepat waktu. Pengelolaan persediaan penting untuk keuntungan karena ada banyak biaya terkait dengan persediaan. Sistem pengendalian persediaan meminimalkan tiga kategori biaya berikut: 1. Biaya pemeliharaan inventaris: biaya pergudangan, biaya keamanan, asuransi, kerugian karena pencurian atau usang, biaya pendanaan persediaan berdasarkan tingkat suku bunga. 2. Biaya pemesanan dan pengiriman: menggunakan waktu pemesanan dan penerimaan, biaya pengiriman. 3. Biaya persediaan: penundaan produksi dan pendapatan yang hilang karena persediaan habis. C. Sales and Marketing Systems Data-Driven Marketing SI Pemasaran lebih dari sebuah sistem pengumpulan data atau seperangkat teknologi informasi. Sistem ini terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan data yang relevan, tepat waktu, lengkap, dan akurat untuk digunakan oleh pengambil keputusan pemasaran untuk meningkatkan perencanaan pemasaran, pelaksanaan, dan pengendalian. Distribution channels Organisasi mendistribusikan produk dan jasanya melalui kombinasi saluran elektronik, ponsel, dan fisik. Marketing Management. Berikut adalah beberapa contoh yang menyajikan bagaimana manajemen pemasaran sedang dilakukan. 1. Pricing of product or services. Volume penjualan sangat ditentukan oleh harga produk atau jasa. Harga juga merupakan penentu utama dari keuntungan. 2. Salesperson productivity. Tenaga penjual berbeda satu sama lain, beberapa unggul dalam penjualan produk tertentu sementara yang lain unggul dalam penjualan untuk jenis tertentu dari pelanggan atau di zona geografis tertentu. Informasi ini, yang biasanya dikumpulkan dalam TPS pemasaran dan penjualan, dapat dianalisis menggunakan sistem kinerja komparatif yang dikategorikan oleh data penjualan oleh tenaga penjual, produk, wilayah, dan bahkan waktu hari dievaluasi. Profitability analysis Dalam memutuskan untuk iklan dan upaya pemasaran lainnya, manajer perlu mengetahui kontribusi laba dari produk dan layanan tertentu. Metrik profitabilitas untuk produk dan layanan dapat diturunkan dari sistem akuntansi biaya. New Products, Services, and Market Planning. Pengenalan produk baru dan layanan yang lebih baik dapat menjadi mahal dan berisiko. D. Accountingand Finance Systems Akuntansi dan pengendalian keuangan dan pengelolaan arus kas, aset, kewajiban, dan pendapatan bersih atau keuntungan serta mengeluarkan laporan keuangan badan pengatur. Tanggung jawab lain yang penting adalah pencegahan, deteksi, dan penyelidikan kecurangan. Sistem Informasi Audit. Kecurangan mudah untuk dilakukan dan sulit untuk dideteksi. Hanya auditor yang bisa mendeteksinya. Ada banyak cara untuk menyembunyikan masalah kejahatan jabatan. Kondisi fiskal dapat diperburuk dalam pemerintahan dan entitas nirlaba, yang jarang memiliki akuntansi yang memadai dan pengendalian internal sistem. Financial and economic forecasting and budgeting. Pengelolaan aset keuangan merupakan tugas utama dalam perencanaan dan penganggaran keuangan, yang meliputi. 1. Peramalan keuangan dan Ekonomi dan penganggaran. Pengetahuan tentang ketersediaan dan cost of money merupakan bahan utama untuk perencanaan keuangan yang sukses. 2. Penganggaran Modal adalah proses mengidentifikasi pembiayaan aset, termasuk perangkat lunak, yang perlu diperoleh atau dikembangkan. Hal ini termasuk membandingkan alternatif atau mengevaluasi pilihan membeli atau menyewa (buy-versus-lease). E. Human Resource Systems Sumber Daya Manusia (SDM) adalah bidang yang berkaitan dengan kebijakan, prosedur, kepatuhan persyaratan, dan praktik terbaik. Perkembangan sistem online meningkat pada penggunaan sistem informasi sumber daya manusia (human resources information systems-HRISs) pada akhir tahun 1990an. HRISs memiliki telah dipindahkan ke intranet dan cloud, di mana aplikasi HR disewakan dalam pengaturan software-as a-service (SaaS). Pemeliharaan dan pengembangan sumber daya manusia Setelah direkrut, karyawan menjadi bagian dari sumber daya manusia perusahaan, yang perlu dipertahankan dan dikembangkan. Beberapa kegiatan yang didukung oleh TI berikut. 1. Evaluasi Kinerja. Sebagian besar karyawan dievaluasi secara berkala oleh supervisor mereka. Teman sebaya atau bawahan juga dapat mengevaluasi yang lainnya. Evaluasi adalah biasanya direkam pada bentuk kertas atau elektronik. 2. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pelatihan Karyawan dan pelatihan merupakan kegiatan penting dari departemen sumber daya manusia. Masalah utamanya adalah merencanakan dan melaksanakan program pelatihan khusus untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan karyawan. 3. Perencanaan, Pengendalian, dan MSDM. Pada beberapa industry, negosiasi tenaga kerja merupakan aspek penting perencanaan SDM dan dapat difasilitasi oleh TI seperti berikut ini. a. Perencanaan Personil dan Strategi SDM. Departemen SDM persyaratan untuk orang-orang dan keterampilan. Di beberapa daerah geografis dan untuk tugas di luar negeri, mungkin sulit untuk menemukan jenis karyawan tertentu. b. Manfaat Administrasi. Kontribusi pekerja untuk organisasi dihargai oleh gaji/upah, bonus, dan tunjangan lainnya termasuk tunjangan kesehatan dan perawatan gigi serta kontribusi untuk pensiun. Mengelola sistem manfaat bisa menjadi tugas yang rumit, karena banyaknya komponen dan kecenderungan organisasi untuk memungkinkan karyawan untuk memilih dan trade off manfaat. 4. Manajemen Hubungan Karyawan. Dalam upaya mereka untuk mengelola karyawan lebih baik, perusahaan sedang mengembangkan manajemen modal manusia (human capital management), yang difasilitasi oleh Web, untuk merampingkan proses SDM. Aplikasi Web ini lebih sering disebut sebagai manajemen hubungan karyawan. BAB III KESIMPULAN Tiga tingkatan manajemen dan proses pembuatan keputusan dapat digambarkan sebagai sebuah piramida untuk menunjukkan hierarkinya. Masingmasing level tersebut membutuhkan kebutuhan akan data, pertanggung jawaban pembuatan keputusan, dan rentang waktu nya masing-masing. - Level strategis, manajer senior atau yang berada di top level, merencanakan dan membuat keputusan yang diatur dan berdampak pada arah perusahaan pada jangka panjajng. Keputusan ini bersifat visionary (pandangan jauh kedepan) dan berorientasi masa depan, dan mampu menjelaskan misi, tujuan dan strategi perusahaan. Data-data eksternal mengenai ekonomi, pesaing, dan tren bisnis sekarang merupakan hal yang esensial untuk analisis SWOT, perencanaan, dan keputusan manajemen - Level manajerial/administrative, manajer level menengah membuat keputusan taktis yang focus pada masalah jangka menengah untuk mencapai misi, tujuan, dan strategi perusaaan. Pengendalian merupakan hal yang penting pada level ini. Manajer level menengah menentukan sasaran dari tiap departemen atau unit bisnisnya yang konsisten dengan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan oleh manajer senior. Data eksternal maupun internal merupakan isu penting untuk pembuatan keputusan yang mana seringkali memiliki rentang waktu satu sampai tiga tahun. - Level operasional, manajemen level bawah, supervisor, dan karyawan membutuhkan data yang lengkap, dan bersifat real time ataupun yang mendekati. Juga membutuhkan kemampuan untuk merespon apa saja yang mereka peroleh dari system informasi (ISs) fungsional. Pembuatan keputusan untuk jangka waktu penddek sampai menengah karena keputusan tersebut dibuat untuk mengendalikan aktivitas/operasi seharihari perusahaan. Tujuan dari pengendaliannya adalah untuk mengidentifikasi penyimpangan tujuan dan rencana secepat mungkin dalam upaya untuk mengambil tindakan korektif. Data internal merupakan isu yang paling penting dalam manajemen level ini. DAFTAR PUSTAKA Turban, Efraim & Linda Volonino. 2012. Information Technology for Management. International Student Version. Edition 8th. John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.