Sistem Urinaria

advertisement
Sistem Struktur Tubuh Unggas
Tulang/Kerangka (Skleton)
otot/Daging
• Ir. Zulfan, M. Sc
Sistem Kerangka Unggas
(Skleton)
Kerangka Unggas (Skeleton)
Sangat adaptasi untuk dapat terbang
Tulang-tulang ringan tetapi cukup kuat untuk mendarat dan
terbang
Salah satu bentuk adapatasi untuk dapat terbang adalah
penggabungan beberapa tulang yang membentuk per
tulangan tunggal, seperti tulang ekor (pygostyle).
Jumlah tulang lebih sedikit dibandingkan mamalia ataupun
reptil.,
Banyak tulang2nya yang berongga, bervariasi antar
species, - though large gliding and soaring birds tend to
have the most.
Lebih banyak cervical (pada leher) pada tulang
belakangnya (vertebrae) dibandingkan hewan-hewan
lainnya.
Leher umumnya fleksibel yang terdiri dari 13-25 tulangtulang belakang (vertebrae).
Unggas merupakan satu-satunya hewan vertebrata yang
memiliki tulang-tulang collar yang menyatu (furcula atau
wishbone) atau keeled breastbone.
Tengkorak
(skull)
 Incisive (pada paruh)
 Nasal (pada hidung)
 Mandible (pada
rahang)
 Lacrimal
(pada tengkorak)
 Quadrate
(pada tengkorak)
 Ocipital (pada
tengkorak)
)
Tulang
Leher
(Neck)
Atlas
(tulang leher paling
atas menghubungkan
dengan tengkorak)
Axis
Epistropheus
Cervical vertebrae
(tulang leher)
Tulang Dada
(Chest)




Clavicle
Coracoid (collar bone)
Sternum (tulang dada)
Patella
Tulang Sayap
(Wings)
•
•
•
•
•
Humerus ; terletak pada pangkal
sayap
Radius ; terletak sejajar dengan
ulna, ukurannya lebih kecil
Ulna ; tulang yang mendukung
secondari, ukurannya lebih besar
Metacarpus (palm bones) ;
Metacarpal 1 dan 5 menghilang,
metacarpal 2,3,dan 4 bergabung
membentuk carpometacarpus.
Phalanges ; pada ujung sayap,
tulang-tulang yang membentuk digit ,
4-7 tulang membentuk 3 digit. Jadi
digit umumnya terdirii dari 3 buah,
beberapa jenis unggas memiliki 5 digit.
Tulang Panggul
(Hips) - Ekor
• Scapula
•
•
•
•
Ilium
Ischium
Pubis
Pygostyle
(pada ekor)
Tulang-tulang pelvic menyatu
dengan lumbar dan sacral vertebrae.
Bagian yang menyatu ini disebut dengan
synsacrum dan itu tersusun dari bagian
terakhir dari thoracic vertebrae, lumbar,
sacral dan caudal anterior. Beberapa
vertebrae terakhir secara partial
menyatu membentuk pygostyle yang
membantu untuk mendukung bulu-bulu
ekor
Tulang Paha
(Legs) dan Kaki
Femur ; pada paha atas
Fibula ; sisi dari bagian kaki
dibawahnya
Tibia ; pada paha bagian bawah
dimana femur berhubungan dengan
tibiotarsus
Tarsometatarsus ; membentuk bagian
atas dari kaki, digits membentuk jarijari. Distal tarsal menyatu dengan
metatarsal untuk membentuk
tarsometarsus
Metatarsus ; pada shank atau kaki
Phalange ; terletak pada jari-jari kaki
Mobilisasi Calcium
•
•
•
•
•
•
Pada ayam yang sedang bertelur membutuhkan banyak Calsium
(Ca) untuk pembentukan kulit telurnya dimana sebagian besar terdiri dari
Calcium Carbonate (CaCO3).
Untuk membantu mobilisasi Ca dari dalam tubuh ke uterus pada ayam
yang sedang bertelur, unggas memiliki sistem tulang yang disebut dengan
tulang medulla. Rongga sumsum tulang diisi dengan spicula-spicula dari
tulang. Diantara spicula diisi dengan sumsum merah dan sinus darah.
Pada ayam dara, tulang-tulang medulla berkembang 10-14 hari menjelang
bertelur. Pada saat mulai bertelur, memudahkan tulang-tulang medulla
untuk memobilisasi Ca dengan cepat.
Jika dalam ransum sangat kekurangan Ca, unggas akan mengalami
kekurangan sekitar 40 % Ca dalam tulangnya setelah bertelur 6 butir.
Tulang-tulang medulla umumnya tidak terdapat pada ayam jantan dan
ayam betina yang tidak bertelur, namun dengan pengaturan kerja hormon
estrogen dapat meransang pembentukan tulang-tulang medulla.
Pada ayam-ayam petelur yang dipelihara dalam kandang battery,
apabila ransum defisiensi Ca secara terus-menerus maka dapat
mengakibatkan ayam menjadi lumpuh.
Beberapa Perbedaan Sistem
Kerangka Unggas dengan Mamalia
•
•
•
•
•
•
Unggas memiliki sepasang tulang ekstra di sekitar daerah bahu, disebut
coracoid gunanya untuk membantu menggerakkan sayap
Tulang-tulang leher (cervical vertebrae) yang menghubungkan kepala
dan tubuh berbentuk hurus “S”, ketika burung hinggap di suatu tempat,
maka timbul tekanan dari seluruh tubuhnya, dan bentuk “S” pada leher
ini berfungsi seperti per untuk mengurangi dampak getaran pada
kepalanya.
Tulang-tulang belakang sepanjang tubuh unggas saling menyatu sehingga
membentuk konformasi yang kokoh pada bagian punggung. Ini berguna
untuk menimbulkan dukungan/kekuatan pada sayap-sayapnya.
Sistem kerangka pada unggas berhubungan dengan sistim pernafasan
dimana tulang-tulang unggas mempunyai rongga, berfungsi untuk
menyimpan udara dan meringankan tubuh pada waktu terbang.
Tengkorak (skull), humerus, tulang dada, clavicula (clavicle), lumbalis dan
vertebrae sarcalis merupakan bagian dari sistem tulang berongga.
Mempunyai tulang-tulang medulla yang berperan penting untuk
memobilisasi kalsium ke uterus untuk pembentukan kulit telur.
Otot pada Unggas
Otot-otot pada unggas telah dimodifikasi melalui seleksi
alami untuk penyesuaian kebutuhannya untuk terbang.
Beberapa penyesuaian tersebut adalah sebagai berikut :
Pengurangan ukuran
beberapa otot sehingga lebih
ringan
Otot-otot pada rahang ukurannya lebih kecil pada kebanyakan
jenis burung. Kekuatan otot rahang tidak begitu penting karena
makanan ditelan secara utuh atau dalam potongan-potongan yang
lebih besar. Otot-otot pada kaki belakang lebih kecil pada
kebanyakan jenis burung sebab tulang-tulang yang keras seperti
pelvic dan synsacrum sangat mendukung sehingga tidak begitu
banyak otot yang diperlukan.
Otot-otot untuk terbang (pectoralis &
supracoracoideus) ; berukuran sangat besar
dan terletak dekat dengan pusat gravitasi
Otot Pectoralis atau otot-otot downstroke terletak pada tulang
dada (keel) dan masuk di bawah sisi humerus. Supracoracoideus
atau otot upstroke terletak pada tulang dada dan masuk di atas
sisi humerus.
Seperti halnya juga pada mamalia,
tipe otot pada unggas terdiri :
Otot licin (smooth), bekerja tanpa sadar, tanpa dikontrol,
pengontrolan sendiri
Contoh : otot pada saluran gastrointestinal (saluran usus)
Otot kardiak (cardiac), bekerja tanpa sadar, tanpa dikontrol,
pengontrolan sendiri
Contoh : otot-otot pada jantung
Otot kerangka (skeletal), bekerja di bawah sadar, di bawah
pengontrolan
Contoh : otot-otot yang terdapat pada sebagian besar
kerangka tubuh, seperti otot pada tangan, kaki dsb.
Otot kerangka (skeletal)
mempunyai 3 tipe serat otot
Serat-serat merah (red fiber), jumlahnya banyak dan digunakan secara
terus-menerus. Otot ini menerima banyak darah dan mengandung
lemak dan myoglobin yang lebih banyak dibandingkan otot serat putih.
Sehingga adanya dukungan produksi aerobic (dengan oksigen) dan
tersedianya energi memungkinkan aktivitas dalam waktu yang
panjang. Unggas yang memiliki serat otot merah lebih banyak,
mempunyai kemampuan terbang lebih baik dibandingkan unggas yang
memiliki serat otot putih. Sebagai contoh, merpati memiliki myoglobin
40 kali lebih banyak dibandingkan ayam, sehingga kemampuan
terbangnya lebih baik.
Serat-serat putih (white fiber), otot ini kaya glikogen (cadangan
energi) yang siap dipecah dalam kondisi anaerobic (tanpa oksigen)
yang dibutuhkan hanya untuk aktifitas-aktifitas yang singkat. Otot
ayam lebih banyak serat putih (white meat).
Serat-serat antara (intermediate fiber), otot yang memiliki kharakter
antara serabut merah dan putih
Beberapa Otot Penting yang Terdapat
pada Kerangka Unggas
• Musculus Pectoralis
melekat pada os sternum (tulang
dada), gunanya membantu
mengangkat dan menurunkan
sayap ketika akan atau sedang
terbang
• Musculus Dermal
terdapat pada panggkal bulu,
untuk membantu menggerakkan
bulu.
• Musculus pectineus
(musclus ambiens), terdapat pada
kaki, untuk membantu
pencengkraman jari kaki pada
saat bertengger, sehingga ayam
tidak jatuh meskipun sedang tidur.
Proporsi Otot yang Terbesar pada Unggas
Terdapat pada :
Otot pada tulang dada
Otot pada paha dan Kaki
Otot pada Sayap
Otot Sayap
Sayap kanan dari seekor burung Puffin Atlantik :
c
= coracoid
f
= furcula
h
= humerus
LD = latissimus dorsi muscle
r
= radius
S
= scapula
SC = supracoracoideus tendon
SHC = scapulohumeralis caudalis muscle
Tendon of the supracoracoideus
passing through the foramen triosseum
and inserting on the humerus
(From: Degernes and Feduccia 2001).
Download