Sistem Muskuloskeletal September 22, 2010 — hmkuliah (Sistem Kerangka & Otot Kerangka) Osteologi : cabang ilmu anatomi yang mempelajari tulang. Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Mengapa kita bisa bergerak? Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka tubuh manusia. Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut: 1. Memberi bentuk tubuh. Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh. 2. Tempat melekatnya otot. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia. 3. Pergerakan. Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang. 4. Sistem kekebalan tubuh. Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi. 5. Perlindungan. Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni: o o o o o o o Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam. Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang. Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan jantung. Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu. Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem pencernaan, dan pinggul. Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku. Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan dan pergelangan kaki. 6. Produksi sel darah. Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah. Terutama di tulang pipih contoh : tulang dada / pada corpus sterni 7. Penyimpanan. Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi. Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya. Bagian aksial terdiri dari: 1. Tulang tengkorak terdiri dari: a. Tulang tempurung kepala (os cranium) Tulang dahi (os frontale) Tulang kepala belakang (os occipitale) Tulang ubun-ubun (os parietale) Tulang tapis (os ethmoidale) Tulang baji (os sphenoidale) Tulang pelipis (os temporale) b. tulang muka (os splanchocranium) Tulang hidung (os nasale) Tulang langit-langit (os pallatum) Tulang air mata (os lacrimale) Tulang rahang atas (os maxilla) Tulang rahang bawah (os mandibula) Tulang pipi (os zygomaticum) Tulang lidah (os hyoideum) Tulang pisau luku (os vomer) tulang wajah 2. Tulang dada (os sternum). Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu: hulu (os manubrium sterni) badan (os corpus sterni) taju pedang (os xiphoid prosesus) tulang dada 3. Tulang rusuk (os costae) Tulang rusuk sejati (os costae vera) Tulang rusuk palsu (os costae sporia) Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes) 4. Tulang belakang (os vertebrae) Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua “kaki” atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang disebut foramen intervertebrale. Tulang leher (os cervical) C 1-7 Tulang punggung (os thoraxalis) Th 1-12 Tulang pinggang (os lumbar) L 1-5 Tulang kelangkang (os sacrum) S 1-5 Tulang ekor (os cocigeus) Co 1-5 tulang belakang 5. Tulang gelang bahu Tulang belikat (os scapula) Tulang selangka (os clavicula) 6. Tulang gelang panggul Tulang usus (os illium) Tulang pinggul (os pelvis) Tulang duduk (os ichium) Tulang kemaluan (os pubis) Bagian apendikuler terdiri dari: 1. Tulang lengan Tulang lengan atas (os humerus) Tulang hasta (os ulna) Tulang pengumpil (os radius) Tulang pergelangan tangan (os carpal) Tulang telapak tangan (os metacarpal) Tulang jari tangan (os phalanges manus) ekstremitas superior 2. Tulang tungkai Tulang paha (os femur) Tulang tempurung lutut (os patella) Tulang kering (os tibia) Tulang betis (os fibula) Tulang pergelangan kaki (os tarsal) Tulang telapak kaki (os metatarsal) Tulang jari kaki (os phalanges pedis) Pertumbuhan tulang Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh. Jenis tulang Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa / panjang (seperti tulang hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulangtulang telapak tangan, pergelangan tangan) Myologi : Cabang ilmu anatomi yang mempelajari tentang otot & struktur yang ada hubungannya dengan otot, misal : tendo, aponeurosis, bursa dan fascia Tendon adalah serabut yang keras berupa jaringan ikat fibrosa yang biasanya menghubungkan otot ke tulang dan mampu bertahan terhadap ketegangan. Tendon mirip dengan ligamen dan fascia karena mereka semua terbuat dari kolagen di mana ligamen menghubungkan satu tulang ke tulang yang lain, sedangkan fascia menghubungkan otot ke otot lain. jenis otot 3 tipe otot 1. Otot skelet / seran lintang / otot lurik Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan. 2. Otot polos Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti 3. Otot jantung Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti, pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat Menurut fungsinya : otot sadar : dipengaruhi syaraf pusat dan sum-sum tulang belakang otot tak sadar : dipengaruhi syaraf otonom Struktur otot Tiap serabut terdiri : Dinding sel ( sarcolema ), Plasma sel (sarcoplasma ), Inti sel (nucleus) Tiap sel otot (seran lintang ) dibungkus jaringan ikat longgar yang disebut : endomysium · Beberapa serabut otot dibungkus : perimysium · Beberapa kelompok serat otot dibungkus : epimysium struktur otot rangka Download handout dilengkapi gambar KLIK DI SINI www.berbagi-sehat.com Ditulis dalam Anatomi Fisiologi. Kaitkata: myologi, osteologi, sistem muskuloskeletal, sistem otot, sistem rangka, tendon, tulang belakang, tulang dada. Leave a Comment Scribd Upload a Document Search Documents Explore Anatomi Sistem Muskuloskeletal Deskripsi Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang -tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. 1. Kerangka tubuh Sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. 2. Proteksi Sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga). 3. Ambulasi & Mobilisasi Adanya tulang dan otot memungkinkan terjadinya pergerakan tubuh dan perpindahan tempat. 4. Hemopoesis Berperan dalam pembentukan sel darah pada red marrow. 5. Deposit Mineral Tulang mengandung 99 % kalsium & 90 % fosfor tubuh. Pertumbuhan Tulang Tulang mencapai kematangannya setelah pubertas dan pertumbuhan seimbang hanya sampai usia 35 tahun. Berikutnya mengalam i percepatan reabsorpsi sehingga terjadi penurunan massa tulang sehingga pada usila menjadi rentan terhadap injury. Pertumbuhan dipengaruhi hormon & mineral. Penyusun Tulang Tulang disusun oleh sel-sel tulang yang terdiri dari osteosit, osteoblast dan osteoklast serta matriks tulang. Matriks tulang mengandung unsur organik terutama kalsium dan fosfor. Struktur Tulang Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaring an padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak. Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot -otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dal am memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak -anak maupun bayi.Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tul ang kaki dan tulang tangan. Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel -sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabeku la. Secara Mikroskopis tulang terdiri dari : 1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe) 2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris). 3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan ²lempengan yang mengandung sel tulang). 4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon). Bentuk Tulang Sistem skelet disusun oleh tulang -tulang yang berjumlah 206 buah. Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang tesebut dikelompokkan menjadi : 1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contohnya os humerus dan os femur. 2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ukurannya pendek, contoh: ossa carpi. 3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg u kurannya lebar, contoh: os scapula. 4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh: os vertebrae. 5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contoh: os maxilla. Tulang Rawan (Kartilago) Tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk sel yg d isebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras). Jenis Tulang Rawan 1. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai. 2. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit 3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan tulang rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan. Sendi (Artikulatio) Sendi merupakan persambungan antar tulang yang menjadikan tulang menjadi fleksibel dalam pergerakan. Jenis Sendi Berdasarkan pergerakannya sendi dibagi menjadi : 1. Synarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergeak sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng -lempeng tulang tengkorak disambungkan oleh eleme n fibrosa. 2. Amphiarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa diskus fibrocartilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang. Umumnya