Meninggalkan Segala Sesuatu untuk Mengikuti

advertisement
JADWAL MISA
Misa Harian:
Senin s/d Jumat 06.00 wib
Hari Sabtu :
17.00 wib
Hari Minggu :
06.30 - 09.00 - 17.00 wib
Misa Jumat Pertama :
06.00 - 12.00 - 19.30 wib
Adorasi Ekaristi:
Setiap hari Senin
15.00 s/d 22.00 di Kapel
ditutup pukul 22.00 dengan
ibadat penutup (completorium)
PENYELIDIKAN KANONIK
(dengan perjanjian)
Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib
Romo A.S. Gunawan, Pr.
Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib
Romo Anton Baur, Pr.
PELAYANAN MISA REQUIEM
DI GEREJA
Dapat diselenggarakan pada
hari Senin hingga Jumat.
Hubungi Sekretariat Paroki.
Website:
www.parokisanmare.or.id
Facebook Group:
SanMaRe
Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
11 Oktober 2015
Tahun VI – No.41
Meninggalkan Segala Sesuatu
untuk Mengikuti Yesus
Siapa pun orangnya pasti tidak
menolak jika ditawari menjadi orang kaya. Demikian pun saya.
Realita sekarang
ini, bahkan ada
banyak pengajaran yang diam-diam
atau
terang-terangan menyamakan bahwa menjadi
kaya
sama
dengan kehidupannya diperkenankan Tuhan.
Mengapa? Tampak-nya Tuhan lebih berpihak kepada orang
miskin daripada orang kaya. Meski, Abraham, Ishak, Boas,
Daud, Salomo, Ayub, dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya
adalah orang-orang kaya. Bahkan, Yesus pun memilih
menjadi orang miskin, dari sekian banyak pilihan hidup di
bumi, demi menyelamatkan umat manusia.
Kedatangan-Nya di dunia pun demi mengabarkan berita
kesukaan kepada orang miskin (Lukas 4:18). Janda miskin
lebih dipuji daripada orang kaya yang memberi
persembahan (Markus 12:41-44). Bahkan orang miskin
1
dianggap sebagai pewaris takhta Kerajaan Allah bersama-sama orang-orang yang
mengasihi Dia (Yakobus 2:5).
Tampaknya ada rahasia di balik orang-orang miskin. Mengapa mereka disebut sebagai
orang berbahagia (Lukas 6:20)? Tetapi, mengapa orang kaya tidak mendapat
keistimewaan itu? Bahkan seorang kaya yang ingin mengikut Yesus pun diminta-Nya
membagikan seluruh kekayaannya kepada orang miskin – yang berarti ia tidak berharta
lagi, baru boleh menjadi pengikut-Nya – padahal kehidupan rohaninya nyata-nyata lebih
bagus daripada kebanyakan kita (Markus 10:17-27)?
Ini tidak bermaksud sinis terhadap kekayaan dan
mengatakan, “Jauhkanlah dari padaku kecurangan
kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku
bagianku” (Amsal 30:8). “Sebab si miskin pun
mencemarkan nama Allah,” tuturnya kemudian.
kepada orang kaya. Kitab Amsal
dan kebohongan. Jangan berikan
menikmati makanan yang menjadi
ada kemungkinan mencuri dan
Dalam injil Luk 10:25-37 juga Injil mengundang suatu pertanyaan yang sama : Apakah
yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal? Lukas : mengasihi Allah dan
sesama. Reaksi berikutnya: siapakah sesamaku? Yesus menekankan bukan objeknya
tetapi subjeknya. Bagi Yesus yang tepat bertanya: bagaimanakah aku bisa menjadi sesama
bagi yang lain.
Markus: bukan sekedar menuruti hukum taurat yang ada, melainkan pergi dan menjual
apa yang dimiliki dan memberikan itu kepada orang-orang miskin. Reaksi sedih sekali
karena banyaklah hartanya. Jika demikian, siapakah yang dapat masuk Kerajaan Allah?
Lalu Yesus berkata kepada murid-muridNya. “Alangkah sukarnya orang yang beruang
masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Itulah reaksi para murid Yesus saat itu dan pertanyaan kita saat ini. Yang dapat masuk
Kerajaan Allah adalah orang yang memiliki sikap lepas bebas dari segala ikatan tanah
milik, barang, uang, dan orang untuk dapat mengarahkan hidup pada Kristus.
Memang harus diakui, ikatan yang paling sulit dilepaskan manusia untuk mengikuti Yesus
adalah harta benda. Karena memiliki uang maka orang dapat beli narkoba dan
menghancurkan hidupnya. Karena memiliki banyak uang maka orang bisa main
perempuan, berjudi, dan mabuk-mabukan. Bahkan karena harta warisan, orang tua dan
saudara sekandung saja, rela dianiaya bahkan dibunuh. Akibatnya mereka sulit untuk
menghayati perutusan kemuridan untuk mencintai Allah dan sesama.
Maka benarlah sabda Yesus “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam
Kerajaan Allah.”Orang yang memiliki sikap lepas bebas adalah orang yang memiliki
kebijaksanaan berkata “cukup.” Artinya berani berkata “cukup” atas keperluan tanah
milik, barang, uang, dan orang demi mengarahkan hidupnya kepada Kristus. Karena kita
ini, tidak akan pernah puas akan harta milik.
Tulisan Romo Haryanto SCJ di http://renungan-haryantoscj.blogspot.co.id.
2
Kolom ini diasuh oleh Romo Anton Baur Pr.
BAPA GEREJA
Stefanus, Martir Pertama (bagian 2)
Kita lanjutkan permenungan tentang St. Stefanus. Menurut tradisi,
tempat kemartiran St.
Stefanus di Yerusalem
berada di luar pintu gerbang Damaskus, sebelah
utara. Sekarang, di tempat itu, ada sebuah
Gereja
St.
Stefanus
(Saint-Étienne) di samping École Biblique yang
terkenal dari para Dominikan.
Pembunuhan St. Stefanus, martir pertama Kristus(Kis 8: 1), menandai dimulainya
penganiayaan terhadap para murid Kristus, penganiayaan pertama dalam sejarah Gereja.
melepaskan penganiayaan lokal murid Kristus, yang pertama dalam sejarah Gereja. Inilah yang
menyebabkan mengapa kelompok orang-ornag Yahudi Kristen yang berbahasa Yunani lari dari
Yerusalem dan tersebar. "Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil
memberitakan Injil" (Kis 8:4). Kemudian, tersebarlah Injil di Samaria, Fenesia, dan Siria, hingga
kota Antiokhia, di mana menurut Lukas untuk pertama kalinya Injil diwartakan kepada orangorang Kafir (Kis 11:19-20) dan pertama kali para murid disebut Kristen (Kis 11:26).
Secara khusus, Lukas mencatat bahwa orang-orang yang melempari Stefanus "meletakkan
pakaian mereka di kaki seorang pemuda bernama Saulus" (Kis 7:58). Dialah orang yang sama,
seorang peniaya yang akan mnejadi seornag Rasul pewarta Injil yang tersohor. Artinya, Saulus
muda telah mendengar kotbah St. Stefanus dan mengetahui isi pokoknya. Saulus menjadi
salah satu dari orang-orang yang “sangat tertusuk hari mereka … menyambutnya dengan
gertakan gigi” (Kis 7:54).
Di sini, kita dapat melihat penyelenggaran ilahi yang luar biasa. Setelah perjumpaan dengan
Tuhan yang bangkit dalam perjalanan di Damsyik, Saulus yang memusuhi St. Stefanus secara
sengit dan keras, mengambil alih penafsiran kristologis atas Perjanjian Lama yang dibuat oleh
Stefanus, dan memperdalam dan melengkapinya, serta menjadi “Rasul bagi bangsa-bangsa”.
3
Pokok pengajaran Paulus adalah bahwa Hukum itu dipenuhi dalam Salib Kristus. Iman kepada
Kristus dan persekutuan kasih Kristus adalah pemenuhan sejati dari seluruh hukum. Semua
orang yang percaya pada Kristus, sebagai anak-anak Abraham, ikut ambil bagian dalam janji
keselamatan.
Saudari-saudara, kisah hidup St. Stefanus memuat beberapa pesan yang begitu mendalam
bagi kita semua. Pertama, komitmen untuk pelayanan kasih dan solidaritas tidak pernah boleh
dipisahkan dari semangat pewartaan iman. Dalam pelayanan kasih itu, St. Stefanus
mewartakan Kristus yang tersalib, hingga ia harus menanggung kemartiran. Kasih kepada
sesama dan pewartaan senantiasa berjalan seiring dan bergandengan tangan.
Kedua. St. Stefanus berpesan bahwa Kristus yang tersalib dan bangkit, sebagai pusat sejarah
dan pusat seluruh hidup kita. Kita dapat memahami, salib tetap selalu tinggal dalam hidup
Gereja dan hidup kita pribadi. Dalam sejarah Gereja, nyatanya penderitaan dan penganiayaan
tidak pernah kurang. Bahkan, St. Tertulianus pernah mengatakan bahwa penganiayaan justru
menjadi sumber karya misi bagi orang-orang Kristen yang baru; “Setiap kali kami berlipat
ganda, saat kami kalian bunuh: dasar orang Kristen adalah sebuah benih” (Apologetum 50,13).
Salib menjadi pintu berkat berlimpah dari Allah. Kita belajar pada sukaita kristiani dalam saatsaat yang sulit. Nilai kesaksian tidak dapat diganti, sebab Injil menuntun kita kepada salib dan
Gereja dihidupi darinya. Semoga St. Stefanus mengajar kita untuk menghayati dan mencintai
salib, sebagai jalan di mana Kristus hadir berjumpa dengan kita semua.****
Rekoleksi Calon Penerima Sakramen Penguatan
Sebagai penutup masa pendampingan yang telah berlangsung selama 9 kali
pertemuan di wilayah masing-masing, diundang seluruh calon Penerima
Sakramen Penguatan beserta Pendamping Wilayah untuk mengikuti acara
Rekoleksi yang akan diadakan pada:
Hari/tanggal
Jam
Tempat
:
:
:
Pembimbing
:
Sabtu, 17 Oktober 2015
09.00 – 12.30
Dewasa : Aula Sanmare
Remaja : Ruang Kelas Lt. 3
Dewasa : Rm. V. Adi Prasojo, Pr
Remaja : Rm. Anton Baur Asmoro, Pr.
Dimohon kehadirannya tepat waktu.
4
PROFIL
Pastor Agatho: Melayani Tuhan lewat Pertanian Organik
Pada peringatan Hari Pangan Sedunia 2015, kita diajak untuk peduli terhadap ancaman kekurangan pangan di
banyak tempat, sekaligus menjaga keberlanjutan pasokan pangan. Gereja ikut terlibat dalam gerakan ini. Salah
satu teladan yang bisa kita ambil adalah kisah Pastor Agatho Elsener, salah satu perintis pertanian organik.
Udara
dingin
menyergap
kedatangan kami di desa Tugu
Selatan, Cisarua, Puncak Bogor.
Hari itu kami berjumpa salah satu
tokoh pionir gerakan pertanian
organis di Indonesia. Dialah
Pastor Agatho Elsener OFM
Cap
yang
mengembangkan
pertanian organik sejak tahun
1984 di Desa Tugu Selatan,
Cisarua, Bogor. Meski berlatar
belakang pendidikan Teologi, Pastor Agatho, demikian beliau biasa dipanggil, secara otodidak
menjadi ahli pemuliaan tanah dan dikenal luas mengembangkan ilmu pertanian.
Minatnya yang besar dalam upaya melayani masyarakat mendorongnya menjadi pastor Ordo
Fransiskan yang ditahbiskan tahun 1958. Sejak tahun 1960, Pastor Agatho menjadikan
Indonesia sebagai ladang gembalanya di daerah Sanggau, Kalimantan Barat, dan
meninggalkan kemewahan mengingat Pastor Agatho adalah cucu penemu, pembuat dan
pemilik pisau victorinox, Swiss. Pastor Agatho memperoleh kewarganegaraan Indonesia tahun
1983.
Pastor Agatho tertarik dalam pengembangan pertanian organik diawali ketika bertugas di
Sanggau, Kalimantan Barat pada tahun 1960. Kala itu Pastor mendapati banyaknya petani
yang mengeluh tidak mampu menghadapi serangan hama sehingga mengalami kegagalan
panen. Selain itu juga adanya pencemaran pestisida kimia terhadap tanaman yangberdampak
pada penurunan kesehatan petani.
Ketika pulang ke negerinya, Pastor Agatho mengamati dan mempelajari secara khusus sistem
pertanian organik yang dikembangkan di sana. Namun dorongan untuk mengembangkan
pertanian organik di Indonesia semakin kuat seusai membaca buku The One-Straw Revolution
karya Masanobu Fukuoka, penggerak pertanian organik di Jepang. Fukuoka mengatakan,
dalam pertanian yang utama bukan teknik, melainkan sikap. Sikap itu adalah sikap yang
menghargai alam dan seisinya, yang kemudian mengejawantah dalam cara bercocok tanam.
Dengan model ini, sistem pertanian dilakukan tanpa adanya campur tangan zat kimia, dan
hasilnya sayuran, tumbuhan dan biji-bijian dapat berkembang baik dengan asupan alami dari
tanah. Hal ini dapat terjadi karena ada keharmonisan antara alam dengan perlakuan manusia.
Pastor Agatho kemudian mendirikan Pusat Pengembangan Organik bernama Yayasan Bina
Sarana Bakti di desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor pada tahun 1984. Melalui Yayasan tersebut,
Pastor Agatho memperkenalkan konsep pertanian organik. Menurutnya, ”Organik berasal dari
kata organ, aslinya dari bahasa Yunani organon, yang artinya alat kerja. Kata dasarnya Ergon,
5
yang berarti pekerjaan. Jadi organik berarti alat kerja (organ) yang bekerja untuk organisme.
Organ yang bekerja dengan baik, organisme pun akan sehat. Sikap hidup inilah yang perlu kita
kembangkan untuk mencapai harmonis antara manusia dengan alam.” Konsep ini
menggambarkan kesatuan unit yang mendasar dimana masing-masing teratur dan terarah
pada satu kesatuan: harmoni antara organ dan organisme. Setiap anggota mendukung
keseluruhan, dan keseluruhan menjaga anggotanya.
Melalui Yayasan Bina Sarana Bakti di lahan 10 hektare, selain menyediakan lahan untuk
ditanami, juga dibangun kantor, asrama, dan perpustakaan yang menjadi sarana belajar bagi
siapa saja yang berminat mengembangkan pola hidup organik. Di pusat pengembangan
organik ini terdapat beberapa program kegiatan: penelitian, produksi tanaman dan benih
organik pengembangan pasar tanaman organik, dan pelatihan atau kursus pertanian.
Sumber: https://jejakkelana.wordpress.com
Pelantikan Pengurus Lingkungan Baru, Santo Felix Wil. IV
Pada tanggal 27 September
2015, Pengurus dari Lingkungan
St. Felix telah dilantik oleh Romo
Alphonsus Setya Gunawan, Pr di
kediaman pak Felix Gonantoro
sang Ketua Lingkungan, cluster
Kebayoran Garden Residence.
Lingkungan ini merupakan hasil
pemekaran dari Lingkungan St.
Regina Wilayah 2. Setelah
pemekaran ini, Lingk. St Felix
akan menjadi bagian dari
Wilayah
4.
Di
samping
kepengurusan yang lengkap (lebih dari 20 warga), yang menarik adalah lebih dari 50% dari
Pengurus merupakan Pasangan Suami Istri (Pasutri). Menjadi menarik karena dengan
komposisi seperti ini diharapkan akan mendorong tingkat partisipasi lebih lanjut dari anggota
keluarga lainnya (anak-anak), demikian pak Felix menambahkan. Selamat bertugas dan
melayani. Proficiat !! AMDG
KB-TK-SD-SMP-SMA RICCI II
Membuka Pendaftaran Siswa Baru
Tahun Ajaran 2016/ 2017 mulai tanggal
01 Oktober 2015. Hubungi segera:
7355891 / 7361674
Dibutuhkan: Pelaksana Sipil, STM/D3/S1
SIPIL/ARSITEK untuk Rumah Tinggal Mewah,
Pengalaman Min 10 Thn, SIM A/C, Mempunyai
kendaraan sendiri. Kirim lamaran PO BOX 1134 JKP
10011 atau email: [email protected]
IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan.
Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke: [email protected]
6
 JADWAL LITURGI 
MINGGU BIASA XXIX, 18 Oktober
Bacaan:
Yes.
53:10-11;
Mzm.
33:4-5,1819,20,22;Ul:22; Ibr. 4:14-16; Mrk. 10:42-45
Saran Lagu: PS 377, 381, 483, 536, 541, 657, 682,
690, 693, 815, 962
Sabtu, 17 Oktober, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Sta. Regina
Lektor: Carin Faradina / Yasinta Dhyaning
Putra/i Altar: Catherine Inez Maharani P., Caroline
Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita
Permata Kusuma, M. F. Chelsea Novelia
Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela
Girlani Oktafandi, Kevin Bagas K., Irenne Yudia
Hagaina Tarigan, Shannon Wijaya, Y. Purba
Sangga Becik, Th. Avilla Revabelle Maharani
Prodiakon: George Pangemanan, Ferry Kodrat,
Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Fl.
Rismantoro, Gregorius Suyanto Utomo, Yoseph
Martahan Sitorus, Lucas Hanifa Natahusada
Minggu, 18 Oktober, pukul 06.30
Koor dan Tatib: St. Yohanes de Brito
Lektor: Mariska Vergina / Benedicta Gita Adinda
Putra/i Altar: Patricia Dias Riandari, Jonathan
Mark, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie
Yohana, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius
Prayogo, Gabriela Liviana, Catarina Jennfier
Juwana, Gabriel Randall W
Prodiakon Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja,
Willem Dagi, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan
Rampisela, Albertus Sugianto Supriadi
Minggu, 18 Oktober, pukul 09.00
Koor dan Tatib: St. Theodorus
Lektor: Boyke Indrasakti Aveanti / Christiana E.N.
Hendarjudani
Putra/i Altar: Sekolah Mentari
Prodiakon: Wahid Gunawan, Saras Damai
Susetyo, Irwan Wijaya, Agustono Widjaja, Helfina
M. Tisnakusuma, Marcus B. Samosir, Maryono
Suwargo,
Romualdus
Ponidjan,
Hesti
Purbaningsih, Yasinta Fatmawati, Yustinus F.
Irjayanto, Agnes Bertha Tabarani, Alfonsus
Haryanto, Anna Retno Hapsari, Yustinus T.
Mudjihardjo, Agustinus Darmawan, Metty
MINGGU BIASA XXX, 25 Oktober
Bacaan: Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,45,6;Ul:3; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52
Saran Lagu: PS 539, 544, 546, 549, 562, 653, 674,
830, 954
Sabtu, 24 Oktober, pukul 17.00
Koor dan Tatib: St. Petrus
Lektor: Theresia Wahyunita/Y. Apsari Tantiana
Putra/i Altar: Felicia Safira Rahardjo, Fransciscus
Xaverio Anggara nugroho, Ignathius Rahardianto
Patiung, Fransiskus Arya Kusuma Aji, Margareta
Sheren Angela Asroyo, Vincentius Adrian Laurens
Nestya Pradhana, Elisabeth Lovisia Eva Karensa,
Vincentius Kevin Anggoro Redak Muda, Catarina
Jennifer Juwana, Thomas Aldi Adi Saputro
Prodiakon: Lily Irene Tantra, Hartawan Makmur,
Heru Santosa, Georgino Godong, Temmy Royani,
Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong
Vincentius
Minggu, 25 Oktober, pukul 06.30
Koor dan Tatib: St. Thomas Rasul
Lektor: Minche / L. Wiyono
Putra/i Altar: Fr. Wahyuni Novita Kristiyani Br.M,
Estherania N, Gabriela Alexander Putri, G. M.
Prita Pradita, Peter Bradley, I. Xestospongiamura,
M. C. Ome Leba, M. Carolina Itu Leba, B.
Matthew Sukieche, H. Keren Imanuela
Prodiakon Yohannes Pudjiastoto, Gatot Kusumo
Atmojo, Bayu Rajasa, Arden Andreas Barus, Fifi
Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H.
Minggu, 25 Oktober, pukul 09.00
Koor dan Tatib: PSA WILAYAH V
Lektor: Lidya K. Marlyan / Ellya Siswoko
Putra/i Altar: Claudia Michelle Ivane, S. N.
Sanchia, E. Puspa Pitaloka, C. Satrio Binatoro, P.
Jason Bhaskara, Patricia Quina Gita Naviri, Maria
Tania Pangastuti, Albertus Alexander Goenawan
Prodiakon: Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto,
Saly Listiyadhi, Ingewati Kusuma, Heru
Yuniriyanto, Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep
Yendi, Rudyanto Gunawan, Dwi Respati,
Bambang Sulistyo P., F. A. Soedjarno, Donanta
Octaviardi, Noegroho Tjiptorahardjo, J. Sulistyo,
7
Suprapti, Antonius E. Nelwan, Agung Wahyu
Wibowo, Felicianus Purnawan Solihin, Fransiskus
P. Narendra, Heribertus Darno
Kamilus Arifin, M. Yoke Edna, P. L. Mardjono,
Hadi Susanto, Hendrawan Thiodorus, Y.
Martahan Sitorus, G. Pangemanan
Minggu, 18 Oktober, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Sta. Agatha
Lektor: B. Diana Proditasari / Ag. Supratikno
Putra/i Altar: YM Jonathan Glenn Paskalis,
Theodorus Albert Winata, Christopher Satrio
Binatoro, Petrus Jason Bhaskara, Patricia Quina
Gita Naviri, Maria Tania Pangastuti, Benigno Areli
Siswoko, Benedicto Siswoko, Albertus Alexander
Goenawan, Eugenia Puspa Pitaloka
Prodiakon: Agus Munandar, Esther Meinelsa
Manurung, Rinto Setiono, Royandi Ernestus DP,
Gunawan Wibowo, Yohanes Soeryanto Santoso,
Agustinus Fadjar AS, Bambang Tedjo Nugroho,
Haryono Widarta, Daniel Bala Batti
Minggu, 25 Oktober, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Sta. Khatarina
Lektor: Vinsensia Arindita / Maria Stella K
Putra/i Altar: Catherine Inez Maharani P., C.
Susan Mahadewi Gadis Amara, A. Anjani Cita
Permata Kusuma, M. F. Chelsea Novelia, S. A.
Girlani Oktafandi, Kevin Bagas K., Irenne Yudia
Hagaina Tarigan, Shannon Wijaya, Y. Purba
Sangga Becik, T. Avilla Revabelle Maharani
Prodiakon: Ferry Kodrat, Gunawan Gunarso,
Didik Wiryawan AP, Floribertus Rismantoro,
Gregorius Suyanto Utomo, Joannes Suharno,
Lucas Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi, Ping
Julianto Widjaja, Willem Dagi
 PENGUMUMAN 
1. Legio Maria Yunior “Ratu Para Malaikat” mengajak partisipasi umat untuk bergabung pada setiap
Kamis pukul 16:30 – 18:00 bertempat di Kapel PA. Abhimata, Jl. Mertilang IV Blok. KA II No. 31 -37
Bintaro Jaya Sektor 9 Tangerang Selatan.
2. Sehubungan dengan acara penerimaan Krisma, maka ada perubahan jadwal untuk penyuluhan
baptis bayi diundur pada tanggal 29 November dan baptis bayi diadakan pada tanggal 6 Desember
2015
3. PDKK Paroki Sanmare mengundang bapak/ibu untuk mendengarkan Firman Tuhan pada hari Kamis,
tanggal 15 Oktober 2015 pk. 19.30 di Aula Sanmare, renungan dibawakan oleh Bpk. Andreas Endie
Rahardja. Diharapkan kehadirannya.
4. Warga Senior akan mengadakan Misa pada hari Jum’at tanggal 23 Oktober 2015 pukul 10.00 di Aula
Sanmare yang akan dibawakan oleh Romo Gunawan, Pr
5. Kegiatan Donor Darah akan diadakan pada hari Minggu, 25 Oktober, pkl 08.00 - 12.00 di Aula
SanMare
6. Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan
Pengumuman ke II:
- Emil Syah Putra Barita Pasaribu dari Lingk. St. Bartolomeus dengan Serevina Siahaan dari
Paroki Sta. Monika – Serpong.
Pengumuman ke III:
- Vincentius Wendy Gunawan Lingk. St. Fransiskus Xaverius dengan Gabriella Phil Bertha
Handoyo dari Paroki St. Kristoforus – Grogo – Jakarta Barat.
Akan dilaksanakan Pemberkatan Pernikahan
Pengumuman ke II:
- Natalie Mariana Kaunang dari Lingk. St. Theodorus dengan Achmad Tanaka
Satriawardhana dari Sukarasa – Bandung.
Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut, wajib memberitahu Pastor
Kepala Paroki.
8
Download