bab 5 kesimpulan dan saran

advertisement
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
-
Gedung PT Kerta Niaga adalah gedung tua bersejarah yang saat ini menjadi
gedung yang terbengkalai dan rusak pada elemen-elemen gedungnya. Gedung ini
berlokasi pada daerah kali besar, yaitu salah satu daerah pada zona inti kawasan
Kota Tua Jakarta yang akan direvitalisasi. Sehingga, gedung PT. Kerta Niaga
terletak pada kawasan art and culture menurut masterplan revitalisasi kawasan
Kota Tua dan zona perdagangan dan jasa menurut RDTR wilayah Jakarta tahun
2014. Setelah dilakukan pemetaan lingkungan, gedung PT. Kerta Niaga juga
berada pada wilayah perkantoran.
Gambar 69. Peruntukan Kawasan dan Lingkungan Gedung PT. Kerta Niaga
Sumber : Olahan Penulis
-
Gedung PT. Kerta Niaga tidak banyak terdapat kerusakan berat, kerusakan
gedung ini tergolong ringan maupun semi berat. Bentuk asli bangunan masih
jelas terlihat, upaya adaptive reuse digunakan untuk mempertahankan bangunan
bersejarah tersebut namun memberikan fungsi yang baru sesuai dengan
masterplan revitalisasi dan lingkungan sekitar sehingga bangunan akan tetap
terawat sehingga menjadi bangunan yang berkelanjutan.
-
Gedung PT. Kerta Niaga akan dimasukkan fungsi baru menjadi art space pada
lantai dasar dan Advertising Agency pada lantai atas dengan keberagaman fungsi
ruang. Fungsi tersebut dimasukkan telah menyesuaikan analisa yang didapat pada
bab sebelumnya berdasarkan analisa terhadap lingkungan dan juga pada
bangunan serta berdasarkan peraturan yang berlaku.
79
80
-
Kerusakan-kerusakan yang terdapat pada gedung PT. Kerta Niaga telah
dilakukan penzoningan. Hal ini menjadi salah satu didalam penentuan
memasukkan fungsi ruang yang akan dibuat. Analisa kegiatan serta kebutuhan
ruang yang terbentuk juga menjadi penentuan ruangan yang akan dimasukkan.
Berikut gruping ruang yang terbentuk pada art space dan kantor advertising :
Gambar 70. Zoning dan Gruping Ruang Terbentuk
Sumber : Olahan Penulis
-
Gedung PT. Kerta Niaga berlanggam gaya art deco terlihat pada ornamen di
luar maupun di dalam gedung ini. Gedung ini juga didirikan pada tahun 1912.
Sehingga gaya interior yang akan digunakan adalah gaya interior tradisional,
gaya interior mengikuti era gedung ini ketika didirikan dan juga di dalam
gedung ini banyak langgam art deco yang berusaha diperlihatkan. Seperti
susunan tiang yang membuat ruang menjadi terlihat simetris, jendela yang
mencirikan art deco, serta penggunaan material lantai yang memberikan ciri
art deco. Sesuai dengan tahun bangunan ini didirikan, gaya interior yang akan
dimasukan adalah gaya interior art deco tradisional yang masih banyak
menggunakan elemen kayu di dalamnya.
-
Gedung PT. Kerta
Niaga merupakan bangunan yang perlu dilestarikan.
Sehingga bentuk asli gedung ini patut dipertahankan terutama dari ancaman
bangunan ini rubuh. Oleh karena itu, interior gedung PT. Kerta Niaga yang
telah banyak kerusakan diperbaiki berdasarkan kaidah-kaidah pelestarian
bangunan sehingga tidak semakin merusak bangunan tersebut.
Seperti
dengan wall offset, maupun drop ceiling/up ceiling merupakan cara-cara di
dalam membuat sistem kontrusi baru yang tidak mempengaruhi struktur
81
gedung yang juga berfungsi sebagai salah satu cara peletakan utilitas dengan
tidak membongkar struktur dinding yang ada. Sistem kontruksi wall offset dapat
menutupi instalasi listrik maupun instalasi air yang berupa pipa. Hal ini dirasa
tepat untuk gaya interior art deco yang terlihat bersih tanpa terlihatnya instalasiinstalasi.
-
Perbaikan ruangan-ruangan pada gedung PT. Kerta Niaga menyesuaikan gaya
interior art deco tradisional baik furnitur, ornamen, maupun desain dekoratifnya,
gaya art deco tradisional menggunakan material dominan kayu serta kayu
berpola dengan kekhasan gaya interior tersebut. Desain art deco di dalam gedung
PT. Kerta Niaga terlihat pada gambar 70 dan gambar 71. Terdapat beberapa
perubahan di dalam gedung karena menyesuaikan fungsi serta gaya interior yang
ingin diciptakan, namun tetap memperhatikan struktur yang ada. Konstruksi baru
wall offset menjadi terapan kontruksi yang dapat dilihat dalam gedung PT. Kerta
Niaga ini, namun bentukan tiang-tiang, jendela, maupun lantainya tetap
dipertahankan keasliannya.
Gambar 71. Desain Art deco dari Art Space Pada Gedung PT. Kerta Niaga
Sumber : Olahan Penulis
Gambar 72. Desain Art deco dari Advertising Agency Pada Gedung
PT. Kerta Niaga
Sumber : Olahan Penulis
5.2 Saran
Banyaknya kriteria untuk mengkonservasi bangunan bersejarah atau
bangunan tua menuntut penulis untuk melakukan analisa terhadap kondisi eksisting
gedung PT. Kerta Niaga. Analisa ini penting dilakukan terlebih dahulu untuk
mengenal karakteristik dan kondisi kerusakan yang terdapat pada gedung serta
melihat lingkungan sekitar gedung tersebut. Dari analisa yang dilakukan, terlihat
82
fungsi yang akan dimasukkan ke dalam gedung, terkait apabila konservasi tersebut
mengarah terhadap adaptive reuse yaitu memasukkan fungsi baru sesuai dengan
kebutuhan masa sekarang. Untuk mempertahankan bentuk asli bangunan bersejarah
tanpa harus membuat kontruksi baru namun dapat menyamai fungsi bangunan
dengan kebutuhan saat ini, adaptive reuse memang dianggap tepat sebagai cara
pengembangan konservasi suatu bangunan bersejarah atau bangunan tua.
Download