Bila Melihat Gambar ini, apa yang Anda bayangkan dengan TU gereja? Apakah TU Gereja ada dalam Alkitab? Sekelompok orang yang menjadi pendengar dan pengagum Kristus, yang mengikuti ke manapun Yesus pergi. •Sejak penetapan Perjamuan Malam terakhir (Matius 26:2630), para pendengar dan pengagum Tuhan Yesus menjadi Komunitas Pengikut Yesus. • setelah Pentakosta, Komunitas Pengikut Yesus, menyelenggarakan: opertemuan ibadah (1 Kor. 11:8, Kis. 15:22), opersekutuan rumah (Roma 16:5, 1 Kor. 16:19, Kol. 4:15 dsb.), omenjalani kehidupan bersama keagamaan yang setiap saat berkumpul di suatu tempat tertentu (Kis. 11:22, Roma 16:1 dsb.).. INTIM: persekutuan yang memiliki pergaulan yang intim dengan Tuhan Allah dalam Kristus PEKA DAN PEDULI persekutuan yang peka dan peduli terhadap sesama yang menderita. HANGAT persekutuan yang hangat antar anggota persekutuan, rukun, saling berbagi, saling menerima, saling mendukung, saling peduli, saling membantu satu sama lain PEKA DAN PEDULI persekutuan yang peka dan peduli terhadap sesama yang menderita. • Sekitar tahun 75 M, komunitas pengikut Yesus itu kini diakui keberadaannya oleh masyarakat sipil sebagai Komunitas Kristen (Kis. 11:26). • jumlah anggota mereka bertambah-tambah banyak, pekerjaan-pekerjaan pelayanan juga semakin banyak, secara berangsur-angsur, mereka menetapkan orang-orang yang akan dilibatkan untuk mengerjakan pekerjaan pelayanan (Kis. 6:1-17). • komunitas-komunitas pengikut Yesus itu mulai diorganisasikan secara sangat sederhana, menjadi suatu jemaat Allah (1 Kor. 1:2, 2 Kor. 1:1 dsb.), rumah tangga/keluarga Allah (1 Tim. 3:15 bdk. Kis. 10:7, Roma 8:15, Gal. 4:9), umat Allah yang baru (1 Pet. 2:9-10), tubuh Kristus (1 Kor. 10:16-17, 1 Kor. 12:12-27, Roma 12:4-5, Kol. 1:24, Kol. 3:15, Ef. 4:16). • Persidangan Para Rasul di Yerusalem tahun 50 M menjadi tempat bagi komunitas baru ini menyatakan identitasnya sebagai Gereja Yesus Kristus: dengan pengakuan iman akan Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan (dogmatis), meninggalkan sinagoga (praktis-universalistis) sebagai basis persekutuan, membentuk persekutuan ibadah yang baru dalam semangat persaudaraan, hadir di tengah-tengah masyarakat mewartakan kasih Allah (1 Petrus 2:9-10). • Komunitas Kristen yang masih sederhana ini mendapatkan penganiayaan dan pengejaran dari pemerintah Romawi yang bersekongkol dengan Pemimpin Agama Yahudi. • Penganiayaan dan pengejaran tidak membuat Komunitas Kristen justru berkembang dan menyebar ke beberapa daerah menjadi organisasi keagamaan yang disebut Gereja: o berkembang di Palestina (dengan Yerusalem sebagai pusatnya), o ke Siria (antara lain Antiokhia), o ke Asia Kecil (Efesus, wilayah Galatia, dan lain-lain), o ke Gerika (Tesalonika dan lain-lain) dan Itali (Roma). • Komunitas pengikut Yesus Kristus diorganisasikan menjadi Gereja, yang secara garis besar dapat dibedakan: Gereja-gereja di Palestina, tampaknya lebih dipengaruhi oleh unsur Yudaisme, menggambarkan keberadaannya antara lain sebagai jemaat Allah, umat Allah. 2) Gereja-gereja di Asia Kecil dan Eropa Selatan, dipengaruhi oleh alam Hellenisme, menggambarkan keberadaannya antara lain sebagai rumah tangga Allah, keluarga Allah, tubuh Kristus. 1) • Di pengujung abad ke-4, Gereja tumbuh menjadi organisasi keagamaan yang besar. o Pertobatan Konstantinus Agung (Kaisar Romawi) menjadi justru menjadikan Gereja berkembang pesat di Eropa karena dukungan Negara. o Theodosius naik tahta menggantikan Konstantinus tahun 380, Agama Kristen ditetapkan menjadi Agama Negara, dan disatukannya kekuasaan Negara dengan Gereja. • Sampailah pada zaman pembaruan gereja (reformasi), buah kritik terhadap praktek dan ajaran gereja yang disalahgunakan. • Gereja Barat terpecah menjadi: oGereja Katolik Roma oGereja Protestan • Belajar dari sejarah, tokoh-tokoh Reformasi Gereja melakukan penataan ulang atas kehidupan dan karya Gereja, berbasis pada ajaran Alkitab. • EPISKOPAL • KONGGREGASIONAL • PRESBITERIAL • Pimpinan: • seorang atau beberapa orang rohaniwan yang berwewenang mengangkat dan memberhentikan sesama rohaniwan. • Pimpinan: • tidak ada badan pengurus atau majelis gereja karena semua wewenang dan tugas ada pada seluruh anggota gereja. • Pimpinan: • dalam gereja lokal dipimpin oleh sebuah badan atau dewan yang terdiri atas sejumlah penatua dan diaken serta pendeta yang dipilih oleh anggota untuk masa jabatan tertentu dan disebut majelis gereja. Peran TU Gereja • Gereja adalah suatu kehidupan bersama atau persekutuan orang-orang beriman kepada Kristus. o Persekutuan orang beriman ini dalam hidup dan karyanya mengerjakan misi Allah di dunia ini, dengan mewujudkan persekutuan serta melaksanakan kesaksian dan pelayanan . o Atau dalam hidup dan karyanya di dunia ini, persekutuan orang beriman itu difungsikan oleh Allah dalam karya penyelamatan Allah di dunia ini, dengan bersaksi tentang penyelamatan Allah dan memelihara keselamatan orang-orang yang telah diselamatkan. • Dalam rangka mengerjakan Misi Allah atau berfungsi dalam karya Penyelamatan Allah, gereja mengorganisasikan dirinya agar pelaksanaan tugas mengerjakan Misi Allah atau berfungsi dalam karya penyelamatan Allah itu terarah, berkesinambungan, dan berdaya guna. Peran TU Gereja • Pengorganisasian gereja itu diperlukan sebagai alat untuk mengelola dan mendayagunakan karunia-karunia dan talentatalenta yang ada di dalam gereja, demi mewujudkan pelaksanaan tugas gereja secara terarah, berkesinambungan, dan berdaya guna. Peran TU Gereja • Edgar Walz menyebutkan: o Untuk Gereja kecil (dengan anggota sekitar 200 orang), pengelolaan gereja – kebijakan, strategis, teknis – secara informal semuanya masih dapat dikerjakan oleh Majelis Gereja/Majelis Jemaat bersama Badan Pelayanan Gereja. o Untuk gereja berukuran sedang (dengan anggota 200 – 400 orang), pengelolaan gereja mulai dilakukan secara formal banyak melibatkan anggota gereja yang berkompeten untuk mengurus hal-hal teknis. o Untuk Gereja besar (dengan anggota lebih dari 400 orang), memerlukan pengorganisasian yang lebih kompleks dan profesional. Peran TU Gereja •Gereja perlu membentuk unit pelaksana pengelolaan gereja pada jenjang strategis dan teknis, yaitu TU Gereja. •TU gereja berperan sebagai pusat informasi, administrasi, dan komunikasi gereja. Peran TU Gereja • Gereja perlu membentuk unit pelaksana pengelolaan gereja pada jenjang strategis dan teknis, yaitu TU Gereja. • TU gereja berperan sebagai pusat informasi, administrasi, dan komunikasi gereja. Alat Kelengkapan Gereja PROFESIONAL: Bersifat profesi Memiliki keahlian dan ketrampilan karena pendidikan dan latihan Beroleh bayaran karena keahliannya PROFESIONALISME: Sikap mental dalam bentuk komitmen Profesi (Profession): Pekerjaan Panggilan