melayani sebagai jemaat yang sadar konteks.

advertisement
GEREJA YANG
MELAYANI DAN
SADAR KONTEKS.
JEMAAT SEBAGAI KELUARGA ALLAH.
Oleh : Pdt. Alexius Letlora S.Th, M. Min.
MATERI IBADAH KELUARGA GABUNGAN GPIB JEMAAT SANGKAKALA
EKSISTENSI GEREJA YANG MELAYANI.

MEMBERITAKAN KARYA PENDAMAIAN YESUS
KRISTUS. ( LUK. 15 : 20 ).

KUASA YANG DIMILIKI ADALAH KUASA
PELAYANAN ( KIS. 1 : 8 )

SENANTIASA MENJADI ‘JEMBATAN’ ANTARA YANG
IDEAL DAN AKTUAL. ( KIS. 16 : 4 : 5 )

YESUS KRISTUS SEBAGAI PUSAT PELAYANAN
GEREJA ( KIS. 2 : 22 – 44 )
PERWUJUDAN KASIH ALLAH KEPADA
MANUSIA DIDALAM YESUS KRISTUS
KASIH ADALAH KEBERANIAN UNTUK
MENDERITA ( YOH. 3 : 16 ).
 KASIH ADALAH KEBERANIAN
MEMBERITAKAN KABAR SUKACITA ( Kis.
4 : 29 , 31 )
 RELASI KASIH DIPERLIHATKAN DALAM
HUBUNGAN SEBAGAI SUAMI-ISTRI ( EF. 5
: 22 -33 ).

GEREJA SADAR KONTEKS

PROF. E.G SINGGIH
KESADARAN AKAN ADANYA MASALAH ADALAH
KESADARAN ADANYA KONTEKS, DAN SEBALIKNYA
KESADARAN AKAN ADANYA KONTEKS ADALAH
KESADARAN AKAN ADANYA MASALAH.
PELAYANAN GEREJA YANG SADAR KONTEKS
BERGERAK DARI KARITATIF – REFORMATIF
- TRANSFORMATIF
PERLU DIPERHATIKAN GEREJA DALAM
PELAYANAN

GEREJA TIDAK HANYA ORGANISASI TETAPI JUGA ORGANISME
BASIS PELAYANAN ADALAH KELUARGA YANG NAMPAK DARI
BEBERAPA HAL BERIKUT :
1. RELASI BAPA DAN ANAK ADALAH RELASI KELUARGA.
2. MUJISAT PERTAMA TERJADI DALAM PERKAWINAN DI KANA.
3. PERJAMUAN PERTAMA TERJADI PADA WAKTU MAKAN
MALAM BERSAMA.( Markus 14 : 14 – 15 ).
Karena itu masalah keluarga merupakan hal penting yang
Harus menjadi perhatian gereja. Sehingga sebagai organisme
Gereja mengalami pertumbuhan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.

Tanpa perhatian pada keluarga gereja akan
mengalami :
1. Ibadah yang hanya bersifat ritual.
2. Kasih yang hanya bersifat ‘ekonomis’
3. Persekutuan yang hanya bersifat ‘angkaangka’
Karena itu perlu dipahami apakah makna nikah kristen
dalam konteks masa kini.
Makna Pernikahan Kristen
Persekutuan antara pria dan wanita dalam
rencana Allah.
 Solidaritas Allah kepada manusia
berdasarkan kasih.
 Sebuah ‘dialog’ iman yang berlangsung
dalam ruang dan waktu tertentu.
 Menjadi mitra Allah memberitakan kabar
sukacita (injil)

‘Dependent not Independent’
T OGETHERNESS
 E MPOWERMENT
 A CCOUNTABILITY
20)
 M ENTORING

(I KOR. 7:5)
(EF.5:33)
(FIL.3:19(FIL.4:5-6)
TANTANGAN BAGI PERNIKAHAN
KRISTEN DEWASA INI

KONSUMERISME

INDIVIDUALISME

EGOISME
TANTANGAN BAGI SUAMI untuk
mengembangkan :
W ISE
(PENGK. 3 : 13 – 18)
 T ALENTED (MAT 25 : 19 – 21)
 O PPORTUNITY (FIL.1 : 27)
Kesimpulan : tradisional vs egaliterian,
sebab dalam sistem yg tradisional suami
adalah kepala dengan kebenaran yang
bersifat absolut. Sementara dalam sistem
yg egaliter kebenaran dalam keluarga
tidak absolut, tidak relatif tetapi relasional.

TANTANGAN BAGI ISTRI
UNTUK MENGEMBANGKAN
W ISE
(AMS. 31 : 26)
 T ALENTED (KOL. 3 : 23)
 O PPORTUNITY (I PET.3:4)
Kesimpulan:janji nikah setara dengan komitmen.
Kata ‘komitmen’ tdk digunakan dlm Alk tetapi
perluasannya ‘berjanji’ digunakan dlm Alk.
Komitmen dapat dianggap sebagai melakukan
sesuatu dan mempercayakan sesuatu kepada
seseorang.

Kesimpulan
Keluarga merupakan lembaga yang dibentuk
Allah dengan rencana yang ditetapkan sendiri
oleh Allah ( bnd. Ef. 5 : 22 – 33 )
 Keluarga hadir sebagai persekutuan yang
memiliki visi untuk menyatakan damai sejahtera.
 Keluarga adalah lembaga yang kongkrit
dinyatakan sebagai ‘alat Tuhan’ untuk
memberitakan injil .

Gereja sebagai persekutuan senantiasa
hadir dalam realitas yang berubah namun
isi pemberitaan gereja tidak pernah
berubah.
 Gerak pelayanan yang sadar konteks
ditentukan oleh kepekaan gereja melihat
perubahan disekitar gereja.
 Keluarga adalah basis pelayanan gereja.

Download