KONSEP DASAR DIABETES MELLITUS (DM) Hermayanti, S. Kep, Ners ADA GULA ADA SEMUT SEJARAH DM PADA 1552 SM, DI MESIR DIKENAL PENYAKIT YG DITANDAI DGN SERING MIKSI DLM JMLH YG BANYAK (POLIURIAL), PENURUNAN BB YG CEPAT TANPA NYERI. PADA 400 SM, SEORANG PENULIS INDIA (SUSHRATHA) MENYEBUT PENYAKIT TSB DGN “PENYAKIT KENCING MADU” (HONEY URINE DESEASE). NAMA PENYAKIT TSB DIKENAL LUAS DI KALANGAN MASY DUNIA & SANGAT POPULER DI KALANGAN MEDIS SAAT ITU. PADA 200 SM, TERSEBUTLAH ARETAEUS YG MEMBERI NAMA PENYAKIT TSB DGN “DIABETES MELLITUS”. DIABETES BERARTI MENGALIR TERUS & MELLITUS BERARTI MANIS. PENAMAAN TSB SESUAI CIRI-CIRI YG ADA SEPERTI SERING MINUM DLM JUMLAH BANYAK (POLIDIPSI), YG KEMUDIAN KENCING TERUS MENERUS (POLIURI). SDG PENYEBUTAN MELLITUS BERDASARKAN PD FAKTA AIR SENI PENDERITA TSB MENGANDUNG GULA (MANIS). (BY HEALTHYLIFEINDONESIA.COM) PENDAHULUAN Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu bentuk PTM adalah peny metabolik yg ditandai dgn tingginya kadar glukosa di dlm darah (hiperglikemia) akibat adanya kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. (American Diabetes Association, ADA) Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) thn 2013 menyebutkan bhw lebih dari 382 juta orang di dunia menderita penyakit ini dgn angka kematian 5,1 juta org pertahun. (8,3 %) dari populasi dunia telah mengidap penyakit ini (International Working Group on the Diabetic Foot (IWDGF) 2012. WHO memperkirakan pd thn 2035 akan meningkat menjadi 592 juta orang Negara dgn kasus tertinggi adalah China, yg diperkirakan mencapai 142,7 juta pd thn 2035 dari 98,4 juta saat ini. Urutan ke-2 adalah India (65,1 juta orang) dan urutan ke-3 adalah Amerika (24,4 juta jiwa). Data IDF : Indonesia menempati urutan ke-7 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia (8,5 juta orang) ANATOMI FISIOLOGI • Pankreas adalah sebuah kelenjar yang letaknya di belakang lambung. Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang disebut pulau-pulau langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormon insulin, yang sangat berperan dalam mengatur kadar glukosa darah. • Tiap pankreas mengandung kurang lebih 100.000 pulau langerhans dan tiap pulau berisi 100 sel beta. Bagian endokrin pankreas memproduksi, menyimpan, dan mengeluarkan hormon dari pulau langerhans. ♣ Pulau Langerhans : Sel2 pada pankreas yg m,punyai fungsi sbg endokrin terdiri dari 3 jenis sel Sel alfa Sel beta Sel delta m,sekresi hormon glukagon m,sekresi hormon insulin m,sekresi hormon somatostatin ♣ H. Glukagon & H insulin m,punyai efek penting thd metabolisme karbohidrat, protein & lemak. ♣ Somatostatin tdk hanya disekresi di pankreas ttp juga pad otak & Gi track dan salh satu fsnya : menghambat sekresi glukagon dan insulin PROSES GLUKOSA LEMAK • PROSES GLUKOSA SAMPAI MENJADI LEMAK.docx Insulin adalah hormon anabolik (pembentuk) utama tubuh yg mempunyai efek : Menstimulasi transpor glukosa insulin Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel Menstimulasi sintesis protein dan glukosa insulin yang menghambat glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari non kh) Membangun protein, dan mempertahankan kadar glukosa plasma rendah. (Corwin, 2001) ♣ ♣ Insulin menurunkan kadar glukosa darah dg meningkatkan difusi glukosa mll sel membran dlm jaringan. Sekresi insulin timbul sbg respon adanya peningkatan kadar glukosa darah. Efek Anabolik Insulin a. Terhadap lever : ♣ Meningkatkan sintesa & penyimpanan glikogin serta sintesa trigliserida. ♣ M,hambat glikogenelisis, ketosis & Glukoneogenesis. b. Terhadap OTOT: ♣ Meningkatkan sintesa protein ♣ Meningkatkan transport asam amino ♣ Meningkatkan glikogenesis c. Terhadap Lemak : ♣ Meningkatkan sintesa lemak ♣ Meningkatkan penyimpanan lemak ♣ Menurunkan lipolisis GLUKAGON : ♣Fs utama meningkatkan kadar glukosa darah ♣ Sekresinya distimulasi oleh penurunan dlm darah ♣ Organ target glukagon : Hati dan bekerja oMeningkatkan glikogenolisis (pemecahan glukosa) oMeningkatkan transportasi asam amino dari otot oMeningkatkan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari non karbohidrat) Pengertian Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. (Syahfudin, 2002) Diabetes melitus adalah diabetes yang berkaitan dengan kadar gula dalam tubuh, juga dikenal dengan nama kencing manis. (Tjahjadi, 2011) Lanjutan pengertian.... • Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. (Nogroho, 2011). KLASIFIKASI 1. INSULIN DEPENDENT DM (IDDM) ATAU TIPE 1 2. NON INSULIN DEPENDENT DM (NIDDM) ATAU TIPE 2 3. DIABETES GESTASIONAL (DIABETES PD KEHAMILAN) 4. DM TIPE LAIN Klasifikasi Etiologi DM Tipe I Tipe 2 Tipe lain DM Gestasional Destruksi sel beta , umum nya menjurus ke defisiensi insulin absolut Autoimun Idiopatik Bervariasi mulai yg paling dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dengan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin Defek genetik fungsi sel beta Defek genetik kerja insulin Penyakit eksokrin pankreas Endokrinopati Karena obat atau zat kimia Infeksi Sebab imunologi ( jarang) Sindroma genetik lain yang berkaitan dgn DM Dapat sesuai DM tipe 1 dan 2 Perbedaan DM tipe 1 Dan DM tipe 2 Tipe 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mudah terjadi ketoasidosis Pengobatan harus dg insulin Onset akut Biasanya kurus Terjadi pada usia muda ( < 30 /40 tahun Riwayat keluarga diabetes ( + ) 10% 30 – 50 % kembar identik terkena Tipe 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tidak mudah terjadi ketoasidosis Pengobatan tidak harus dg insulin Onset lambat Gemuk atau bisa juga kurus Umur > 45 tahun Riwayat keluarga (+) 30 % 100 % kembar siam identik terkena. GEJALA DM ( tipe DM ) 1. DM Tipe I : ♣ BB turun ( kurus ) ♣ Lemah ♣ Polyuria, polidipsi,polipagia ♣ Banyak kehilangan air & elektrolit ♣ Komplikasi kegawatan Ketoasidosis 2. DM Tipe 2 : ♣ Obesitas ♣ Sakit: diketahui stelah ada ggn penglihatan ♣ Lelah,Iritabilitas, nocturia, gatal pd pulva ♣ Luka sukar sembuh, kram otot ♣ Komplikasi: koma hiperosmolar (ketosis) PATOFISIOLOGI DM INFEKSI, STRESOR LINGKUNGAN (PANKREAS), EMOSI DEFISIENSI INSULIN GLUKOSA GLUKONEOGENESIS GLUKOSA PENURUNAN PENGGUNAAN GLUKOSA OLEH SEL GLUKONEOGENESIS HIPERGLIKEMIA METABOLISME LEMAK METABOLISME PROTEIN GLUKOSORIA KETOGENESIS SINTESA PROTEIN DIURESIS OSMOTIK KETONEMIA ASAM AMINO KE HATI POLIURIA KETONURIA UREUM DARAH NATRIUM KALIUM PHOSFOR BICARBONAT Na NITROGEN URINE pH Serum DEHIDRASI BALANCE NITROGEN NEGATIVE MUAL & MUNTAH HIPEROSMOLARITAS ASIDOSIS HEMOKONSENTRASI KUSMAULT + NAFAS KETON HIPOXIA JARINGAN HIPOTENSI PERFUSI DARAH GINJAL SYOK // KOMA ASAM LAKTAT UJI DIAGNOSTIK : a. uji diagnostik DM bagi indiv sudah mempunyai gejala DM. b. Uji penyaring bagi Indv belum ada gejala & beresiko DM. Dilakukan pada : a. Usia ≥ 45 tahun, usia lebih muda jk IMT > 23 kg/m2 b. Turunan pertama dari OT dg DM & tdk aktif c. Riwayat melahirkan dg BBL > 4000 gr / DM gestasional d. Hipertensi (≥ 140 / 90 mmhg sesuai usia) e. Kolestero HDL ≥ 35 mg/dl, trigliserida ≥ 250 mg/dl f. Riwayat TGT atau GDPT & penyakit kardiovakuler Kadar glukosa darah sbg patokan penyaring DM Kadar Glukosa Glukosa darah sewaktu ( mg/dl) Glukosa darah puasa( mg/dl) Asal sampel darah Bukan DM Belum pasti DM DM (+) < 100 100 - 199 ≥ 200 Darah kapiler < 90 Plasma < 100 darah vena 90 - 190 100 - 125 ≥ 200 ≥ 126 Darah kapiler 90 - 99 ≥ 100 Plasma darah vena Sumber : Perkeni ( 2006 ) < 90 UJI Diagnostik ( Lanjutan ) Pemeriksaan rutin lainnya Darah lengkap : kadar hb, Ht, Trombosit, leukosit menilai TK dehidrasi, & komplikasi infeksi Elektrolit : Na, ka, klorida menilai TK. dehidrasi Kimia darah : Kolesterol, trigliserida,Urium& kreatinin menilai kemungkinan komplikasi kronis. Kadar keton darahatau urin: Menilai komplikasi akut KOMPLIKASI 1. Komplikasi kronis dpt tjd pada seluruh sistim tubuh dapat berupa : Mikro vaskuler : Nepropati diabetikum , Retinopati diabetikum, neuropati Makrovaskuler : Jantung koroner (CAD), Pembuluh darah kaki (Ganggren), Pembuluh darah otak ( stroke) 2. Komplikasi akut Komplikasi akut dapat terjadi karena adanya infeksi, stress akut, asupan kalori yang berlebihan, dan memakai oabt-obatan yang meningkatkan gula darah, komplikasi tersebut adalah: a. Hipoglikemia : merup ggn saraf disebabkan menurunnya glukosa darah dg gejala ringan s/d berat berupa kejang & koma. Penyebab paling sering: obat hipoglikemia oral ( gol sulfonilurea khususnya glibenklamid), terapi insulin Penyebab lain: asupan makn kurang, BB trn, Olahraga Post partus, Sembuh dari sakit, Mkn obat menrnkan Gula darah. b.Hiperglikemia 1) Ketoasidosis terjadi pada Diabetes tipe 1 2) Ketosis terjadi pada Diabetes tipe 2 Penyebab: masukan kalori yg berlebihan Penghentian obat oral maupun insulin & stress akut dengan tanda-tanda sbb: Kesadaran menurun dg dehidrasi berat Ketosis atau ketoasidosis ringan/ berat PENATALAKSANAAN Pilar penata laksanaan DM 1. Perencanaan makan Karbo hidra : 60 – 70 % Protein : 10 – 15 % Lemak : 20 – 25% Juml kalori disesuaikan dg Pertumbuhan Status gizi Umur Stress Kegiatan jasmani Rumus Broca: BB Idaman = ( TB-100) -10% BB kurang= <90% BB idaman BB normal= 90-110 % BB ideal BB lebih = 110 – 120 % BB ideal Jumlah kalori dihitung dari BB idaman x keb. Basal Keb kalori Laki-laki= 30 Kkal/kg BB + keb aktifitas Keb kalori Perempuan= 25 Kkal/kg BB+ keb aktifitas Mepertimbangkan Status gizi Kurus : Kalori ditambah Gemuk : Kalori dikurangi Keb. kalori dibagi 3 x makan dg komposisi : Pagi : 20% Siang : 30% + mkn ringan 10-15% Sore : 25% 2. Latihan jasmani: Bersifat CRIPE( continous, rhythmical, interval, progressive,endurance training) 3-4 kali seminggu selama 30 mnt Sasaran 75 – 85 denyut nadi maksimal contoh jalan kaki biasa selama 30mnt Berjalan cepat selama 20 mnt 3. Pengelolaan farmakologi a. Obat pemicuPemicu Hipoglikemia oral sekresi insulin 1) Pemicu sekresi insulin a) Sulfonilurea dan Glinid 2). Penambah sensitivitas thd insulin a). Biguanid, &Tiazolidindion 3). Penghambat glukosidase alfa b). Insulin 4. Penyuluhan kesehatan Terimakasih