KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr. wb. Puji dan syukur Kita sanjung tinggikan kehadirat Allah SWT sebagai pencipta pemelihara alam semesta berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “KONSEP DAN PENGENALAN PADA LAPORAN KEUANGAN” ini tepat pada waktunya. Shalawat bertangkaikan salam kita sanjung tinggikan ke Ruh Baginda Rasulullah SAW yang selalu kita harapkan syafaatnya hingga di Yaumil akhir kelak nanti. Terima Kasih kami ucapkan Ibu Dosen Pembimbing Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan Yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan juga waktu dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih juga penyusun ucapkan kepada semua rekan-rekan Mahasiswa dan juga semua pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak masalah dan juga kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik, saran, dan masukan dari semua pihak guna melengkapi makalah ini dan makalah yang akan datang. Wassalamu’alaikum wr. wb Sibuhuan, …. Februari 2015 Penyusun, KELOMPOK I i DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................i Daftar Isi..............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1 A. Latar Belakang ........................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................2 C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3 A. Pengertian Laporan Keuangan ................................................................3 B. Tujuan Laporan Keuangan ......................................................................5 C. Keterbatasan Laporan Keuangan ............................................................7 D. Pemeriksaan Laporan Keuangan (Audit) ................................................8 E. Unsur-Unsur Laporan Keuangan ............................................................9 F. Pihak-Pihak Yang Memerlukan Laporan Keuangan...............................10 BAB III PENUTUP ............................................................................................11 A. Kesimpulan .............................................................................................11 B. Saran ........................................................................................................11 Daftar Referensi ..................................................................................................12 ii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan utama akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi keuangan pada dasarnya lebih menitikberatkan pada penyediaan informasi kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Pihak-pihak ini tidak dapat secara bebas memperoleh informasi yang diperlukan dari badan usaha bersangkutan. Pemakai laporan keuangan dominan adalah penanam modal (investor) dan pemberi kredit (kreditor). Pengambilan keputusan yang dituju oleh laporan keuangan adalah keputusan tentang investasi dan pemberian kredit. Jadi, laporan keuangan dan dengan demikian prinsip akuntansi, disusun dengan menitikberatkan pada kepentingan penanam modal dan pemberi kredit. Informasi yang mereka perlukan pada umumnya berhubungan dengan kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas dimasa yang akan datang. Informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan tidak terbatas pada laporan keuangan saja. Akan tetapi, termasuk juga informasi-informasi lain, baik yang bersifat keuangan maupun tidak. Secara khusus Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menyebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan menggunakan analisis laporan keuangan terutama bagi pemilik usaha dan manajemen, dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan dan kemajuan perusahaan. Pemilik usaha dapat mengetahui kondisi keuangan dan menilai kinerja manajemen sekarang, apakah mencapai target yang telah ditetapkan atau tidak. Sementara itu, bagi pihak manajemen, laporan keuangan merupakan cerminan kinerja mereka selama ini. 1 Hasil analisis ini juga dapat memberikan gambaran dan sekaligus dapat digunakan untuk menentukan arah dan tujuan perusahaan kedepan. Artinya laporan keuangan dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dan hal-hal yang dianggap penting bagi pihak manajemen. Jika manajer mengetahui kondisi dan posisi keuangan perusahaan, hal ini dapat memudahkan manajer untuk mengambil keputusan kedepan. Keputusan tidak hanya terkait dibidang keuangan, tetapi terkait dibidang produksi, pemasaran, atau sumber daya manusia. Beranjak dari penjelasan diatas pada kesempatan ini penyusun akan membahas materi yang akan penyusun tuangkan dalam bentuk makalah yang berjudul “KONSEP DAN PENGENALAN PADA LAPORAN KEUANGAN”. B. RUMUSAN MASALAH Dalam penulisan makalah ini penyusun telah menetapkan dan merumuskan masalah-masalah yang akan diabahas dalam makalah ini antara lain : 1. Apa pengertian laporan keuangan ? 2. Bagaimana tujuan laporan keuangan ? 3. Seperti apa keterbatasan laporan keuangan ? 4. Bagaimana pemeriksaan laporan keuangan (Audit) ? 5. Apa saja unsur-unsur laporan keuangan ? 6. Siapa saja pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan ? C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penyusun dalam penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan dan mempresentasekan hasil pembahasan kami dari materi yang dipercayakan oleh Ibu Dosen kepada kelompok penyusun. Selain itu penyusun juga bertujuan untuk melengkapi dan memenuhi tugas makalah yang telah diberikan dan dipercayakan kepada kelompok penyusun yang dijadikan sebagai syarat dalam perkuliahan. 2 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan sebagai berikut: “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.” Selanjutnya menurut Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa: “Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.” Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (IAI:2004:04) mengemukakan bahwa: Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.” Laporan keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang kita tahu bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk mengambil keputusan. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan.1 Gibran Ramadhan, Jum’at. 26 April 2013, Pengertian Laporan Keuangan dan menurut Ahli, http://gibran-de-leonardo.blogspot.com/2013/04/pengertian-laporan-keuangan.html 1 3 Dari pengertian-pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa laporan keuangan merupakan pencatatan dan pengihtisaran dan pelaporan laporan keuangan perusahaan secara priodik sesuai prinsip akuntansi yang diterima secara umum dan dapat memberikan informasi keuangan dan keadaan perusahaan yang dapat digunakan pemakainya dalam mengambil keputusan kedepannya. Biasanya laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas. Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu dan periode tertentu. Biasanya laporan keuangan dibuat perperiode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan setahun sekali. Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam satu periode. Dalam praktinya dikenal beberapa laporan keuangan seperti : Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Pembuatan necara biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu (tahunan). Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat pula meminta laporan neraca sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara persis berapa harta, utang, dan modal yang dimilikinya pada saat tertentu.2 Aktiva adalah sumber dana yang dikuasai perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh. Kewajiban adalah utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. 2 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta 2011 Hal 7-8 4 Laporan laba rugi dapat menunjukkan kinerja perusahaan. Unsur penting dalam laporan laba rugi adalah pendapatan (penghasilan), beban dan laba bersih. Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar dan berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.3 Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian, laopran ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal. Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu tentang laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.4 B. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. 3 4 Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar (Revisi), Salemba Empat, Jakarta, 2010 Hal 369 Opcit, Kasmir Hal 9 5 Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu : 1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 2. Memberikan informasi jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam satu periode tertentu. 4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam satu periode tertentu. 5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan. 6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam satu periode. 7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. 8. Informasi keuangan lainnya.5 Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, laporan keuangan juga tidak hanya sekedar cukup dibaca saja, tetapi harus mengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan pada saat ini. Sedangkan berdasarkan paragraf 30 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS), dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan menurut KDPPLKS adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syari’ah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha. 5 Ibid, Hal 11 6 2. Informasi kepatuhan entitas syari’ah terhadap prinsip syari’ah, serta informasi aset, kewajiban, pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syari’ah bila ada, serta bagaimana perolehan dan penggunaannya. 3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syari’ah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak. 4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana serta informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas syari’ah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan wakaf. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai ingin menilai apa yang dilakukan atau yang dipertanggung jawabkan manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.6 Dari penjelasan-penjelasan diatas maka dapat kami simpulkan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang seputar keuangan dan juga keadaan perusahaan serta menggambarkan kinerja manajer perusahaan dan menjadi bahan pertanggung jawaban manajer serta untuk bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan selanjutnya bagi pemakai laporan keuangan. C. KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN Kita mengakui bahwa laporan keuangan yang telah disusun sedemikian rupa terlihat sempurna dan meyakinkan. Dibalik itu semua sebenarnya ada beberapa ketidak tepatan terutama dalam jumlah yang telah kita susun akibat beberapa faktor. Namun, semua ini tidak akan memengaruhi laporan keuangan secara langsung dan juga tidak menghambat kita dalam menyusun laporan keuangan. 6 Rizal Yayal, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurrahim, Akuntansi Perbankan Syari’ah (Teori dan Pranktik Kontemporer), Salemba Empat, Jakarta, 2009 Hal 84 7 Setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatasan tertentu. Berikut ini beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan. 1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah, dimana data-data diambil dari masa lalu. 2. Laporan keuangan dibuat umum artinya bukan hanya untuk pihak tertentu saja. 3. Proses penyusunan tidak lepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan - pertimbangan tertentu. 4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian. 5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.7 D. PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN (AUDIT) Dalam praktiknya laporan keuangan yang telah disusun perlu dilakukan pemeriksaan (audit) lebih lanjut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan tersebut benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada berbagai pihak, baik kepada pemilik maupun pihak luar perusahaan. Artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dilaporkan secara benar sehingga berbagai pihak yang membutuhkan informasi tentang keuangan perusahaan dapat membaca dan menganalisis dari laporan keuangan yang telah diperiksa kebenarannya. Disamping itu, pihak yang mengaudit laporan keuangan perusahaan juga harus merupakan lembaga resmi yang telah ditetapkan, terutama untuk kepentingan pihak-pihak diluar perusahaan. Dalam praktiknya pemeriksaan laporan keuangan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu : 1. Pihak dalam (intern). Pemeriksaan laporan keuangan yang pertama oleh pihak intern perusahaan, artinya oleh pemeriksaan yang memang sudah disiapkan perusahaan. Dalam hal ini mereka dapat memperoleh 7 Opcit, Kasmir Hal 14-15 8 data secara bebas sesuai dengan data aslinya. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Pemeriksaan oleh pihak intern perusahaan sangat penting dilakukan sebelum dilakukan oleh pihak luar perusahaan. 2. Pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh akuntan publik yang sudah memperoleh izin. Akuntan akan memberi penilaian setelah meneliti dengan standar dan prosedur pemeriksaan yang lazim. Pendapat wajar atau tidak wajar akan diberikan apabila laporan keuangan disusun setelah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ketahun. Dengan demikian laporan ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.8 Dari beberapa penjelasan diatas dapat kami tarik kesimpulan bahwa laporan keuangan harus diperiksa (audit) dengan tujuan agar laporan keuangan tersebut benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada berbagai pihak, baik kepada pemilik maupun pihak luar perusahaan. Pihak yang melakukan pengeditan atau audit ada dua pihak yaitu pihak dari dalam perusaraan (intern), dan pihak dari luar perusahaan (ekstern) yang berupa akuntan publik. E. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN Sesuai dengan karakteristiknya, laporan keuangan entitas syari’ah antara lain meliputi (KDPPLKS Paragraf 68) komponen-komponen Berikut ini : 1. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial. Komponen ini meliputi posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. 2. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial. Komponen ini meliputi laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan. 3. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syari’ah tersebut. 8 Ibid, Hal 18 9 Diantara berbagai laporan keuangan tersebut, laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi merupakan dua laporan utama. Laporan keuangan lain seperti laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, serta laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan dipengaruhi oleh perubahan yang terdapat pada kedua laporan keuangan yang utama.9 F. PIHAK-PIHAK YANG MEMERLUKAN LAPORAN KEUANGAN Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, laporan keuangan disusun berdasarkan berbagai tujuan. Tujuan utamanya adalah untuk kepentingan pemilik dan manajemen perusahaan dan memberikan informasi kepada berbagai pihak yang sangat berkepentingan terhadap perusahaan. Artinya pembuatan dan penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan. Pihak yang berkepentingan tentunya pemilik usaha dan manajemen itu sendiri. Sementara itu pihak luar adalah mereka yang memiliki hubungan, baik langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Masing-masing pihak memiliki kepentingan tersendiri tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Berikut ini pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan : 1. Pemilik. Pemilik pada saat ini adalah mereka yang memiliki usaha tersebut. Hal ini tercermin dari kepemilikan saham yang dimilikinya. 2. Manajemen. Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja mereka dalam satu periode tertentu. 3. Kreditor. Kreditor adalah pihak yang menyandang dana bagi perusahaan. Artinya pihak pemberi dana seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. 4. Pemerintah. Pemerintah melalui Departemen Keuangan mengharuskan kepada setiap perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan perusahaan secara periodik. 5. Investor. Investor adalah pihak yang hendak menanamkan dana disuatu perusahaan.10 9 Opcit, Rizal Yaya Hal 86 Ibid, Hal 22 10 10 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Laporan keuangan merupakan pencatatan dan pengihtisaran dan pelaporan laporan keuangan perusahaan secara priodik sesuai prinsip akuntansi yang diterima secara umum dan dapat memberikan informasi keuangan dan keadaan perusahaan yang dapat digunakan pemakainya dalam mengambil keputusan kedepannya. Biasanya laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang seputar keuangan dan juga keadaan perusahaan serta menggambarkan kinerja manajer perusahaan dan menjadi bahan pertanggung jawaban manajer serta untuk bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan selanjutnya bagi pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan harus diperiksa (audit) dengan tujuan agar laporan keuangan tersebut benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada berbagai pihak, baik kepada pemilik maupun pihak luar perusahaan. Pihak yang melakukan pengeditan atau audit ada dua pihak yaitu pihak dari dalam perusaraan (intern), dan pihak dari luar perusahaan (ekstern) yang berupa akuntan publik. B. Saran Semoga makalah ini dapat mempermudah kita dalam memahami isi makalah yang telah kami paparkan. Semoga makalah ini dapat memberikan kita manfaat khususnya kami selaku penyusun makalah dan umumnya bagi kita semua. Penyusun juga berharap makalah ini bisa menjadi acuan belajar dan sumber referensi bagi seluruh rekan-rekan Mahasiswa. Dalam penulisan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan juga kejanggalan baik dalam penulisan maupun pengejaan bahasa. Oleh karena itu penyusun juga berharap kritik, saran, dan juga masukanmasukan bersifat membangun guna untuk melengkapi makalah ini dan memperbaharui makalah lainnya. 11 DAFTAR REFERENSI Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta 2011 Yaya Rizal, Erlangga Martawireja Aji, Abdurrahim Ahim, Akuntansi Perbankan Syari’ah (Teori dan Pranktik Kontemporer), Salemba Empat, Jakarta, 2009 Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar (Revisi), Salemba Empat, Jakarta, 2010 Gibran Ramadhan, Jum’at. 26 April 2013, Pengertian Laporan Keuangan dan menurut Ahli, http://gibran-de-leonardo.blogspot.com/2013/04/pengertianlaporan-keuangan.html 12