pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi

advertisement
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH
CIPUTAT
Oleh:
ATIRAH
NIM: 102011023542
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1427 H/2006 M
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH
CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ATIRAH
NIM: 102011023542
Di Bawah Bimbingan
Dra. Zikri Neni Iska M.Psi
NIP: 150 275 290
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1427 H/2006 M
KATA PENGANTAR
‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ‬
Alhamdulillah, segala puji hanya penulis limpahkan kepada Allah SWT, yang
telah memberikan nikmat begitu banyak. Senandung Iman dan Islam semoga tetap
ada dalam hati penulis, berkat kasih sayang-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah pada suri tauladan manusia,
Muhammad SAW semoga kita semua dapat meneladani beliau hingga akhir masa,
amin.
Skripsi ini penulis ajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Berbagai pihak telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini lebih optimal. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono M.A, selaku ketua jurusan
Pendidikan Agama Islam, dan Bapak Drs. Sapiuddin Sidiq M. Ag, selaku
sekertaris jurusan Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dra. Zikri Neni Iska, M. Psi, selaku pembimbing akedemik dan pembimbing
skripsi, penulis haturkan terimakasih, karena ibu banyak sekali membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini, nasehat-nasehat ibu akan penulis ingat
selalu.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah menanamkan berbagai ilmu yang bermanfaat
bagi penulis. Begitu pula penulis haturkan terimakasih kepada pihak
perpustakaan Tarbiyah dan Perustakaan Utama, semoga koleksi bukunya
semakin banyak dan dapat lebih bermanfaat.
4. Keluarga tercinta Ayahanda, H. M. Tasir (alm), Ibunda Hj. Zuriyyah (almh),
Doaku senantiasa menyertai umi dan abah, semoga surga dan rahmat Allah
selalu bersama kalian.
5. Kakak-kakaku tersayang (H. Basuki MS dan Hj. Yayah Muhayah), penulis
ucapkan terimakasih banyak, karena kalian sudah merawat dan mendidik
penulis hingga saat ini, dan telah begitu sabar dalam mengarungi berbagai
cobaan hidup yang menimpa. Dorongan dan doa dari kalian sangat
menentukan keberhasilan ananda dalam menjalani hidup ini. Semoga kita
tetap dapat menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersabar dan
bersyukur. Tak lupa yang tersayang kedua keponakanku Ade Kurniawan dan
Abdul Aziz Ar-Rouf, jangan pernah tinggalkan shalatnya ya.
6. Untuk sohib-sohibku tersayang di kosan bunga, Lili, Euis, Putri, Uni Iyet, Uni
Rina, Pipih, Alfi, Eva, Ina, Intan, Rohayati, Nunung, dan Eem, semoga ikatan
silaturahim senantiasa ada sampai kapanpun. Untuk teman-teman UKM
Pramuka, ‘C Mania’, Canggung 2004, begitu banyak kenangan indah bersama
kalian, Semoga persahabatan ini tetap abadi.
7. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis
ucapkan terima kasih banyak.
Akhir kata, penulis berharap kritik dan saran terhadap karya tulis ini yang jauh
dari sempurna. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi
penulis.
Jakarta, 5 November 2006
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ................................................................ 3
C. Perumusan Masalah ................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
E. Metode Penelitian .................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ........................................... 9
1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi ....................................... 9
2. Pengaruh Orang Tua .......................................................... 12
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi 15
4. Prestasi Belajar................................................................... 20
B. Kerangka Berfikir .................................................................... 27
C. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 28
BAB III
PROFIL SEKOLAH
A. Sejarah Singkat SMP Islamiyah Ciputat .................................. 30
B. Visi dan Misi SMP Islamiyah Ciputat ..................................... 31
C. Prestasi yang pernah diraih ...................................................... 32
D. Keadaan Murid......................................................................... 32
E. Keadaan Guru .......................................................................... 33
F. Ekstrakulikuler ......................................................................... 36
G. Struktur Organisasi SMP Islamiyah Ciputat ............................ 37
H. Keadaan Sarana dan prasarana................................................. 38
BAB VI
HASIL PENELITIAN
A. Pengumpulan Data ................................................................... 39
B. Pengolahan Data ...................................................................... 40
C. Perumusan Hipotesa................................................................. 70
D. Analisa dan Interpretasi Data ................................................... 70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 76
B. Saran-saran............................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya diselenggarakan dalam rangka membebaskan
manusia dari berbagai persoalan hidup yang melingkupinya, pendidikan bagi
freire merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi manusia agar
terhindar dari berbagai bentuk penindasan, kebodohan sampai kepada
ketertinggalan, oleh karena itu manusia sebagai pusat pendidikan maka manusia
harus menjadikan pendidikan sebagai alat pembebasan untuk mengantarkan
manusia menjadi mahluk yang bermartabat.1
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan yang
diperioritaskan pelaksanaannya, sebagai upaya mencapai salah satu tujuan
nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Posisi strategis bidang
pendidikan dalam pembangunan bangsa perlu selalu diupayakan peningkatan
kualitas dan kuantitas oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada. Sekolah
sebagai salah satu lembaga, yang memiliki tugas dan fungsi untuk
mengupayakan, meningkatkan dan membina potensi-potensi para siswa agar
memiliki suatu kualitas dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
1
Firdaus M. Yunus, “ Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & YB. Mangun
Wijaya, (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004), Cet. Ke-1, h. 1
diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Karena itu, pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.2
Krisis ekonomi yang berkepanjangan, mengakibatkan semakin banyaknya
penderitaan dan kesengsaraan rakyat, hal tersebut terbukti dengan semakin
bertambahnya tingkat kemiskinan, pengangguran, hak dan perlindungan tenaga
kerja tidak terjamin, kriminalitas, anak-anak jalanan, serta semakin banyaknya
anak-anak yang putus sekolah karena terbentur ekonomi. Keadaan ekonomi
keluarga mempunyai peranan yang sangat penting terhadap perkembangan anakanak, bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang
dihadapi anak didalam keluarganya itu lebih luas, bahkan ia mendapat
kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan
yang dapat ia kembangkan apabila adanya alat-alat. Sedangkan ekonomi orang
tua yang hidup dalam status soaial ekonomi yang serba kekurangan akan
mengalami tekanan-tekanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah
sehari-hari yang kurang memadai, sehingga orang tua kurang dapat mencurahkan
perhatian yang lebih mendalam terhadap pendidikan anaknya, apabila ia
disulitkan dengan kebutuhan hidup sehari-hari.3
1, h. 91
181-182
2
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, llmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), Cet.ke-
3
W.A. Garungan DIPL. PSYCH, “ Psikologi Sosial” (Bandung Eresco, 1998), Cet. Ke-2. h.
Dengan demikian anak didik yang berasal dari keluaga yang keadaan
ekonominya lemah diasumsikan sulit memperoleh prestasi belajar yang baik,
karena keterbatasan sarana penunjang dalam belajar.4
Bagi peserta didik pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang
dalam pencapaian prestasi yang memuaskan dalam pembelajaran. Namun pada
kenyataannya tampak jelas bahwa peserta didik itu memiliki perbedaan dalam hal
kemampuan intelektual, kemampuan fisik, pendekatan belajar dan yang teramat
penting latar belakang ekonomi keluarga yang terkadang amat mencolok antara
satu peserta didik dengan peserta didik yang lain. Begitupun permasalahan yang
terjadi pada anak didik di SMP Islamiyah Ciputat, keanekaragaman yang dimiliki
oleh peserta didik menjadi penentu dalam meraih prestasi belajar yang
diharapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
mengangkat permasalahan tersebut kedalam bentuk karya ilmiah dengan judul
"PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH
CIPUTAT".
B. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan yang terdapat pada judul ini maka penulis
membatasainya pada:
4
Ibid, h. 56
1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa yang dimaksud status sosial ekonomi
orang tua siswa dalam hal ini adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan
sosial ekonomi baik berupa pendapatan, kekayaan, jabatan atau kedudukan
orang tua dimasyarakat.
2. Prestasi belajar siswa, yang dimaksud adalah hasil belajar yang telah dicapai
oleh siswa selama satu semester pada seluruh bidang studi.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka perumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa di SMP Islamiyah
Ciputat?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat?
3. Bagaimana pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap prestasi
belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat?
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk memperoleh data tentang status sosial ekonomi orang tua siswa di SMP
Islamiyah Ciputat.
2. Mendapatkan data dan kesimpulan tentang prestasi belajar siswa di SMP
Islamiyah Ciputat
3. Untuk mengetahui apakah status sosial ekonomi orang tua berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.
E. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Sekolah yang dijadikan tempat penelitaian adalah SMP Islamiyah
ciputat, Jl. Kihajar Dewantara No.23 Ciputat Kabupaten Tangerang Banten
15419.
2. Populasi dan Sampel
Dalam hal ini populasi penelitian adalah keseluruhan Siswa-siswi
SMP Islamiyah Ciputat. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah
"cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil sebagian saja
anggota populasi".5 Dalam pengambilan sampel ini penulis menggunakan cara
strata stratified random sampling yaitu "pengambilan sampel dengan cara
memisahkan anggota-anggota populasi dalam kelompok-kelompok yang tidak
tumpang tindih.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini diperlukan beberapa
teknik, adapun teknik teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah:
5
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2001), cet. Ke-1, h. 115
a. Observasi langsung ke lapangan dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan, adapun objek observasi adalah: keadan lingkungan sekolah,
fasilitas belajar siswa, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan,
dan keadaan siswa sendiri tentunya.
b. Interview atau wawancara, interview merupakan alat pengumpul
informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang diajukan
secara lisan. Ciri utama dalam interview ini adalah bertatap muka
langsung antara si peneliti dengan yang diteliti. Dalam hal ini penulis akan
mengadakan wawancara langsung dengan kepala sekolah SMP Islamiyah
Ciputat.
c. Angket, teknik ini dapat dipandang sebagai interview tertulis, dengan
berbagai pertanyaan untuk dijawab tertulis pula oleh responden. Dengan
teknik ini pila akan memudahkan di dalam mengambil kesimpulan
mengenai latar belakang sosial ekonomi terhadap hasil belajar siswa di
SMP Islamiyah Ciputat.
d. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang
sudah direkomendasikan oleh kepala sekolah SMP Islamiyah Ciputat.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan kedalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Tujuan analisa data dalam
penelitian ini yaitu untuk membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi
satu data yang teratur serta tersusun lebih berarti sehingga mudah dipahami
bukan hanya oleh penulis tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian ini.
Untuk mengolah data, penulis mengambil pola perhitungan statistik
dalam bentuk distribusi frekuensi. Pedoman yang penulis gunakan untuk
mencari presentasi setiap data sebagai berikut:6
Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Terlebih dahulu dicari variansi dua kelompok dengan rumus:
2
ΣX 1 −
S2 =
( ΣX 1 ) 2
( ΣX 2 ) 2
2
+ ΣX 2 −
n1
n2
n1 + n 2 − 2
b. Setelah diketahui S2, kemudian rumus uji “t” dapat dihitung
c. Selanjutnya uji “t” dilihat signifikansinya dengan jalan melihat harga
kritik atau “ Critical Value For t “ dengan tiga tahap:
1) Mengidentifikasi angka tingkat keabsahan yang sesuai, atau df
2) Menentukan harga kritik “t”, berdasarkan tabel harga kritik “t”
3) Menyatakan hasil pengujian signifikansi tersebut.
Selanjutnya, penulis mengadakan seleksi data untuk menentukan
keabsahan (validitas) data dan kemudian dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan tabulasi, sehingga diperoleh frekuensi setiap jawaban dan
presentasi responden sesuai dengan kenyataan perhitungan kemudian menganalisa
dan menginterpretasikannya.
6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1986),
Cet ke- 1. h. 26I
F. Sistematika Penulisan
Karya Ilmiah ini terdiri dari lima bab, dibahas dalam beberapa sub bab.
Secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bab I:
Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penyusunan.
Bab II:
Tinjuan teoritis tentang status sosial ekonomi orang tua dan prestasi
belajar, dimana didalamnya membahas tentang pengertian status sosial
ekonomi, pengertian orang tua, faktor-faktor yang mempengaruhi status
sosial ekonomi, kedudukan orang tua di masyarakat. Sedangkan
tinjauan teoritis tentang prestasi belajar membahas tentang pengertian
prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
pengaruh latar belakang ekonomi terhadap prestasi belajar, kerangka
berfikir dan pengajuan hipotesa.
Bab III: Gambaran umum tentang profil sekolah SMP Islamiyah Ciputat, yang
terdiri dari sejarah singkat SMP Islamiyah Ciputat, letak geografis, Visi
dan Misi, prestasi yang pernah diraih, keadaan murid, keadaan guru,
ekstrakurikuler, struktur organisasi, keadaan sarana dan prasarana.
Bab IV: Merupakan hasil penelitian yang membahas tentang pengumpulan data,
pengolahan data, perumusan hipotesa, analisa dan interpretasi data.
Bab V:
Merupakan penutup yang berupa kesimpulan dari hasil penelitian dari
sekaligus saran bila dianggap perlu.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
1. Pengertian Status Sosial Ekonomi
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa Status adalah keadaan,
kedudukan (orang, benda, Negara dan sebagainya).7 Adapula yang
mengartikan status adalah kedudukan seseorang dalam kelompok serta dalam
masyarakat.8 Sedangkan secara harfiah status berarti posisi atau keadaan
dalam suatu jenjang atau hirarki dalam suatu wadah sebagai simbol dari hak
dan kewajiban dan jumlah peranan yang ideal dari sesorang.9 Status selain
merupakan unsur yang baku dalam sistem berlapis-lapis, juga mempunyai arti
penting bagi sistem sosial masyarakat. Selaras dengan itu Nursal Luth dan
Daniel Fernandez “ Mengatakan bahwa yang dimaksud dengan status adalah
posisi yang diduduki seseorang dalam suatu kelompok”. Dengan demikian
status menunjukan kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat.10
7
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982),
Cet. Ke-1, h. 918
8
Mayor Polak, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru, 1979), Cet.
Ke-1, h. 162
9
Soedjono Soekanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: CV. Rajawali, 1983), Cet. Ke-1, h. 347
10
Nursal Luth dan Daniel Fernandez, Panduan Belajar Sosiologi, (Jakarta: PT. Galaxi Puspa
Mega, 1995), Cet. Ke-l, h. 141
Sementara pengertian sosial berasal dari bahasa Inggris yaitu society
asal kata socius yang berarti kawan. Selanjutnya yang dimaksud dengan sosial
adalah segala sesuatu mengenai masyarakat dan kemasyarakatan.11 Sedangkan
menurut Soedjono Soekanto, bahwa yang dimaksud dengan sosial adalah
prestise secara umum dari seseorang dalam masyarakat.12
Rauck dan Warren mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
“Status sosial selalu mengacu kepada kedudukan khusus
seseorang dalam lingkungan yang di sertainya, martabat yang
diperolehnya dan hak serta tugas yang dimilikinya. Status sosial tidak
hanya terbatas pada statusnya dalam kelompok sendiri dan
sesungguhnya status sosialnya mungkin mempunyai pengaruh
terhadap status dalam kelompok-kelompok yang berlainan”.13
Adapun istilah ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
dari kata Oikonomia, kata ini berasal dari kata Oikos dan Nomos, Oikos beraiti
rumah tangga dan Nomos berarti tata laksana atau pengaturan. jadi ekonomi
berarti
pengaturan
tata
laksana
rumah
tangga,
Perkataan
ekonomi
mengandung arti tentang hubungan manusia dalam usahanya dalam
memenuhi kebutuhannya. 14
Ekonomi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yaitu pengetahuan
mengenai asas-asas penghasilan (produksi), pembagian (distribusi) dan
pemakaian
11
barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan,
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarata: Bakai Pustaka, 1982),
Cet. Ke-1, h. 918
12
Soedjono Soekanto, Kamus Sosiologi, Op. Cit. h. 347
13
Joseph Raucek Dan Roland Warren, Pengantar Sosiologi, Terjemahan Sahal Simamura
,(Jakarta: Bina Aksara, 1984),Cet. Ke-1, h. 234
14
Made Suyasa, Ekonomi Dan Koperasi, ( Bandung: Ganeca Exact Bandung, 1990), Cet. KeII
perindustrian, perdagangan barang-barang serta kekayaan) di lingkungan
tempat dia tinggal. Hal demikian merupakan tuntutan dasar untuk memenuhi
segala kebutuhan.15
Masih berbicara dalam masalah pengertian ekonomi, menurut Alferd
Marshall dalam bukunya yang terkenal “ Principles Of Ekonomics (1890)”
dikutif oleh Tom Sumadi mengatakan, ekonomi adalah studi tentang manusia
sebagaimana mereka hidup dan berbuat secara berfikir dalam urusan
kehidupan biasa. Selanjutnya dikatakan bahwa ekonomi mempelajari segi
tindakan
yang
paling
erat
berhubungan
dengan
memperoleh
dan
menggunakan barang-barang yang di perlukan bagi kesejahteraan.16
Dari beberapa pengertian diatas sapat disimpulkan seperti yang telah
dikemukakan oleh Thamrin Nasution yaitu:
“ Status Sosial Ekonomi adalah suatu tingkatan yang dimiliki oleh
seseorang yang didasarkan pada kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh
sehingga mempunyai peranan pada status sosial seseorang dalam struktur
masyarakat. Penghasilan atau pekerjaan tertentu juga dapat menentukan
tinggi rendahnya status seseorang.”17
Pengertian diatas diperkuat lagi oleh Maftuh dan Ruyadi dengan
bahasa yang lebih sederhana, bahwa status sosial ekonomi menurut pendapat
15
Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai
Pustaka,1982),Cet. Ke-1, h. 220
16
Tom Gunadi, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 45, (Bandung: Angkasa,
1990), Cet. Ke-1. h. 111
17
Thamrin Nasution dan Muhammad Nur, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Anak, ( Jakarta: Gunung Mulia,1986), Cet. Ke-2, h. 34
mereka adalah” status seseorang dalam masyarakat dilihat dari segi
pendapatan, kekayaan, dan jabatan”.18
Dan akhirnya penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
status sosial
ekonomi adalah kondisi yang menggambarkan kedudukan
seseorang atau keluarga dalam masyarakat berdasarkan kondisi kehidupan
ekonomi atau kekayaan. Hal ini membuktikan betapa dominannya faktor
kehidupan ekonomi seseorang dalam menentukan status sosial, walaupun kita
sadari bahwa status sosial banyak dipengaruhi oleh unsur lain, seperti
pendidikan keturunan dan jabatan di mana unsur-unsur tersebut juga akan
dapat mempengaruhi kehidupan.
2. Pengertian Orang Tua
Telah disadari oleh banyak ahli pendidikan, bahwa pendidikan berawal
dan dilakukan oleh keluarga, secara sadar atau tidak sadar keluarga lebih
berperan didalamnya yaitu
orang tua, yang telah merancang bentuk
pengajaran dan pendidikan untuk masa depan anak-anak mereka, mulai dari
bentuk pengenalan terhadap keluarga, benda dan dirinya, serta bentuk
pengenalan terhadap lingkungan sekitar atau sosial masyarakat. Seperti ditulis
oleh Amir Dien dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan, bahwa orang tua
18
Bunyamin Maftuh dan Yadi Ruyadi, Penuntun Belajar Sosiologi, ( Bandung: Ganeca
Exact, 1995), Cet. Ke-1, h. 34
adalah orang yang pertama dan terutama yang wajib bertanggung jawab atas
pendidikan anaknya.19
Secara defenitif orang tua dapat diartikan sebagai orang yang
melahirkan, membesarkan dan merawat atau mendidik serta membimbing
orang yang lebih muda dari padanya. Orang tua dapat diartikan pula ibu dan
ayah sebagai suami isteri yang telah melahirkan anak dan memiliki tanggung
jawab keagamaan.20
Sedangkan pendapat lain yang dikemukankan Kartini Kartolo, bahwa
yang dimaksud dengan orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam
perkawinan dan siap sedia dalam memikul tanggung jawab sebagai ayah dan
ibu dari anak-anak yang dilahirkannya.21
(6 :‫ )اﻟﺘﺤﺮم‬... ‫ﺴ ُﻜ ْﻢ َوَأ ْهﻠِﻴ ُﻜ ْﻢ ﻧَﺎرًا‬
َ ‫ﻦ ءَاﻣَﻨُﻮا ﻗُﻮا َأ ْﻧ ُﻔ‬
َ ‫ﻳَﺎَأ ﱡﻳﻬَﺎ اﱠﻟﺬِﻳ‬
Artinya:
Hai orang-oarang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka . . . (QS. At Tahrim)
Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan
masyarakat dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak
menjadi anggotanya. dan orang tua sebagai pemimpin keluarga haruslah
menjadi penanggung jawab atas keselamatan dunia akhirat. Maka orang tua
wajib mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari ilmu pengetahuan.
19
Drs. Amir Dain Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional,
1973), h. 99
20
Syahmin Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi, (Jakarta: Kalam Mulia, 1986), h.133
21
Kartini Kartolo, Peranan Kehiarga Memandu Anak, (Jakarta: Rajawali, 1982), h. 48
Dalam surat at-Tahrim ayat 6 Allah Swt menegaskan kepada orang tua bahwa
pendidikan keluarga harus dan merupakan kewajiban kodrati untuk
memperhatikan anak-anaknya serta mendidiknya sejak anak itu kecil, bahkan
sejak didalam kandungan.
Kembali kepada pengertian orang tua, jadi secara umum dapat
dikatakan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu kandung, dan hal ini diperkuat
dalam al-Quran bahwa istilah orang tua menunjuk kepada ibu dan bapak,
seperti dalil-dalil berikut ini:
‫ﻦ َو ِﻓﺼَﺎُﻟ ُﻪ‬
ٍ ‫ﻋﻠَﻰ َو ْه‬
َ ‫ﺣ َﻤَﻠ ْﺘ ُﻪ ُأﻣﱡ ُﻪ َو ْهﻨًﺎ‬
َ ‫ن ِﺑﻮَاِﻟ َﺪ ْﻳ ِﻪ‬
َ ‫ﺻ ْﻴﻨَﺎ ا ْﻟِﺈ ْﻧﺴَﺎ‬
‫وَوَ ﱠ‬
(14 :‫ﻲ ا ْﻟ َﻤﺼِﻴ ُﺮ )ﻟﻘﻤﺎن‬
‫ﻚ ِإَﻟ ﱠ‬
َ ‫ﺷ ُﻜ ْﺮ ﻟِﻲ َوِﻟﻮَاِﻟ َﺪ ْﻳ‬
ْ ‫نا‬
ِ ‫ﻦ َأ‬
ِ ‫ﻓِﻲ ﻋَﺎ َﻣ ْﻴ‬
Artinya:
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua
orang ibu bapaknya: ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah dan meyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah
kembalimu”. QS Al-luqman:14
‫ﻦ‬
َ ‫ﻂ ا ْﻟ َﻮِﻟ َﺪ ْﻳ‬
ِ‫ﺨ‬
ْ‫ﺳ‬
ُ ‫ﷲ ﻓِﻰ‬
ِ ‫ﻂا‬
ُ‫ﺨ‬
ْ‫ﺳ‬
ُ ‫ َو‬,‫ﻦ‬
ِ ‫ﷲ ﻓِﻰ ِرﺿَﺎا ْﻟ َﻮِﻟ َﺪ ْﻳ‬
ِ ‫ِرﺿَﺎ ا‬
Artinya:
“ Keridhaan Allah terletak pada keridhaan ibi-bapak dan kemurkaan
Allah terletak pada kemurkaan ibu- bapaknya” (HR. Ibnu Majah22)
Dari pengeritian diatas akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan orang tua adalah setiap orang yang
bertanggung jawab atas penghidupan anak-anak yang dilahirkannya, tanggung
jawab tersebut meliputi: memelihara, membiayai, membimbing dan mendidik
anak-anaknya dari semenjak mereka belum mengenal dirinya sendiri sampai
22
Syaikh Muhammad, Silsilah Hadist Shahih, (Jakarta: Pustaka Mantiq, 1997), Jilid III, h.49
mereka mampu mengenal dirinya sendiri dan lingkungannya dimana
didalamnya juga termasuk bagaimana orang tua bertanggung jawab terhadap
pendidikan yang semestinya diperoleh oleh anak untuk masa depannya.23
Jadi pada akhirnya bahwa yang dimaksud dengan status sosial
ekonomi orang tua menurut penulis adalah kedudukan orang tua dalam
masyarakat berdasarkan pada pendidikan dan pekerjaan disertai dengan
kemampuan orang tua dalam memenuhi segala kebutuhan keluarga seharihari, termasuk kemampuan orang tua dalam membiayai dan menyediakan
fasilitas belajar anak sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap anakanaknya.
3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi
a. Pendidikan
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha
manusia membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat
dan
kebudayaan.
Dengan
demikian
bagaimanapun
sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau
berlangsung suatu proses pendidikan, karena itulah sering dinyatakan
23
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. Ke-2, h. 29
pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia, pendidikan pada
hakikatnya merupakan usaha manusia melestarkan hidupnya.24
Didalam Undang-undang Pendidikan Nasional atau disingkat UU
SISDIKNAS memberikan penjelasan mengenai pengertian pendidikan,
yaitu sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalia diri, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.25
Sementara Hery Noer dan Munzien memberikan pandangan yang
berbeda mengenai defenisi pendidikan yaitu, pendidikan adalah “ seni
mentransfer warisan dan ilmu membangun masa depan” dan beliau
menambahkan dari defenisi tersebut bahwa pendidikan memiliki dua
fungsi:26
1) Memilih warisan budaya yang relevan bagi perkembangan zaman,
ketika pendidikan itu berlangsung sehingga bentuk dan kepribadian
masyarakat dapat terpelihara.
2) Memperhitungkan semangat dalam melakukan perubahan dan
pembaharuan yang terus menerus, serta mempersiapkan generasi
24
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, ( Surabaya: Usaha
Nasional,1988), Cet. Ke-3, h. 2
25
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasiona, (Depertemen Pendidikan Nasional, 2003)
26
Drs. Hery Noer Aly dan Drs. H. Munzier S.M.A, Watak Pendidikan Islam, ( Jakarta:
Friska Agung Insani, 2003), Cet. Ke-2, h. 24-25
sesuai dengan prinsip yang ada bukanlah tetap yang terus menerus,
melainkan perubahan yang terus menerus.
Pendidikan dapat digunakan juga untuk membantu seseorang
dalam meningkatkan taraf hidupnya ketingkat yang lebih tinggi melalui
usaha mereka sendiri. Menurut B.j Chandler dalam bukunya yang berjudul
“ Education and Teacher” yang dikutif oleh tim dosen FIP- IKIP malang
mengatakan:
“ Bahwa adanya korelasi yang signifikan anatara tingkat pendidikan
dengan tingkat keadaan ekonomi ( Standard Of Living)”.
Jadi pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan seseorang
tetapi juga meningkatkan keahlian atau keterampilan tenaga kerja, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas. Produktivitas di satu
pihak dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan di pihak lain dapat
meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan yang pada akhirnya dapat
menempatkan seseorang pada status sosial ekonomi pada tingkat yang
lebih tinggi dari kelompok masyarakat lainnya.
b. Pendapatan
Manusia sebagai mahluk hidup memiliki berbagai macam
kebutuhan, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan tertier, untuk
memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus melakukan suatu kegiatan
yaitu yang biasa disebut dengan bekerja, dengan bekerja sesorang akan
memperoleh penghasilan, hasil yang didapat mungkin berupa uang atau
mungkin
berupa
barang,
pendapatan
yang
berupa
uang
akan
memperlihatkan tingkat pendapatan seseorang. Muwarti B. Raharjo
memberi batasan tentang pengertian pendapatan sebagai berikut:
“pendapatan adalah penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja
kepada penerima kerja untuk melakukan suatu pekerjaan atau jasa
yang telah atau akan dilakukanya yang berfungsi sebagai jaminan
kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusian dan pembangunan,
dinyatakan atau dinilai dalam entuk uang yang ditetapkan menurut
suatu persetujuan Undang-undang dan peraturan dibayar atas
perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja”27
Pengertian pendapatan juga dikemukakan oleh Gardner Ackley,
beliau
mengatakan,
pendapatan
dapat
diartikan
sebagai
jumlah
penghasilan yang diperoleh dari jasa yang disarankan pada waktu tertentu
atau yang diperoleh dari harta kekayaan.28 Pengertian ini mengandung arti
bahwa pendapatan yang diperoleh seseorang bukan saja dari hasil bekerja
melainkan juga berasal dari kekayaan seseorang, misalnya tanah, modal,
warisan, tabungan, deposito, hasil pertanian dan lain-lain.
Pendapatan dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan seseorang
untuk menghasilkan, yaitu pendapatan pokok ( rutin) dan pendapatan
sampingan. Sebagaimana
dikemukakan oleh Mulyanto sumardi yang
mengatakan:
“ Dilihat dari kegiatannya, maka pendapatan dibagi menjadi dua
macam, yakni pendapatan pokok atau rutin dan pendapatan
sampingan. Pendapatan pokok adalah pendapatan yang diperoleh
melalui pekerjaan utama yang sifatnya stabil dan menjadi sumber
27
28
Muarti B. Rahardjo, Wawasan Buruh Indonesii, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1986), h. 55
Gardener Ackley, Teori Ekonomi Makro, ( Jakarta: UT. Press, 1992), h. 94
utama keluarga. Sedangkan pendapatan sampingan adalah
penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan tambahan diluar.”29
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan
adalah jumlah penghasilan yang diterima dari semua sumber baik dengan
memberikan suatu jasa atau melakukan suatu pekerjaan maupun tanpa
keduanya yaitu berupa kekayaan yang dimilikinya baik berupa tanah,
modal, warisan, tabungan, deposito dan lain-lain yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan dan dapat dijadikan sebagai jaminan kelangsungan
hidup yang layak.
c. Kedudukan Orang Tua Di masyarakat
Dalam
kebudayaan
masyarakat
kita
menjumpai
berbagai
pernyataan yang menyatakan persamaan manusia. Di bidang hukum
misalnya, kita mengenal anggapan bahwa dihadapan hukum semua orang
adalah sama: pernyataan serupa kita jumpai pula dibidang agama. Dalam
adat minang kabau kita mengenal ungkapan “ Tagok sama tinggi, duduk
samo randah” yang berarti bahwa setiap orang sama. Namun dalam
kenyataan sehari-hari kita mengalami
adanya ketidaksamaan dalam
hukum. Kutipan dari buku Mosca tersebut diatas Misalnya, kita melihat
bahwa dalam semua masyarakat dijumpai ketidaksamaan dibidang
kekuasaan:
sebagian
anggota
masyarakat
mempunyai
kekuasaan,
sedangkan sisanya dikuasai. Kitapun mengetahui bahwa anggota
29
Mulyanto Sumardi, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok ,(Jakarta: Rajawali, 1988), h. 94
masyarakat dibeda-bedakan berdasarkan kriteria lain berdasarkan prestise
dalam masyarakat. Perbedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang
dimilikinya dalam sosiologi dinamakan stratifikasi sosial.30
Konsep tentang stratifikasi sosial tergantung pada cara seseorang
menentukan golongan sosial itu. Adanya golongan sosial timbul karena
adanya perbedaan status di kalangan masyarakat.
Stratifikasi sosial merupakan gejala umum yang dapat ditentukan
pada setiap masyarakat. Oleh karena itu, betapapun sederhananya maupun
kompleksnya suatu masyarakat, stratifikasi akan kita jumpai di manapun.
Pada zaman kuno dulu, Aristoteles pernah menyatakan bahwa di dalam
tiap Negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka
yang melarat dan mereka yang berada tengah-tengahnya. Secara garis
besar di dalam masyarakat terdapat tiga kelas kesosialan, yaitu terdiri dari:
kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas bawah
(lower class)
4. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Pengertian prestasi yang paling sederhana adalah yang terdapat
dalam Kamus Besar Indonesia Populer, yaitu hasil yang telah di capai,31
ada juga yang mengartikan dengan hasil yang telah dicapai, dilakukan,
30
Kumanto Sumanto, Pengantar Sosiologi Edisi Kedua ,(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2000), Cet. Ke-2, h. 85-86
31
Hanapi Ridwan dan Lia Mariati, Kamus Besar Indonesia Populer, ( Surabaya: Tiga Dua,
1992), Cet. Ke-2, h. 251
dikerjakan.32 Begitu pula dalam Kamus Besar Indonesia, bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya)33 Sedangkan kata prestasi yang berasal dari bahasa belanda
yaitu "prestatie", kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang
berarti hasil yang telah dicapai dari yang telah ditetapkan.34 Dan menurut
pendapat Syaiful Bahri bahwa:
Hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.35
Lebih lanjut lagi, dalam bukunya yang mengutip pendapat Nasrun
Harahap tentang pengertian prestasi yaitu:
” prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan
kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran
yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam
kurikulum.36
Perstasi merupakan hasil penilaian pendidikan atas pekembangan
dan kemajuan siswa dalam belajar. Prestasi menunjukan hasil dari
pelaksanaan kegiatan yang diikuti siswa disekolah, kegiatan belajar yang
diikuti siswa dapat diukur melalui penguasaan materi yang diajarkan guru
serta nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum. Bagaimanapun sebuah
prestasi tidak akan pernah dihasilakan oleh seseorang bila tidak melakukan
32
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, ( Jakarta: Pustaka Insani),
Cet. Ke-1, h. 323
33
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. Ke-7, h. 247
34
Sardiman A.M, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
1994), Cet. Ke-5, h. 38
35
Syaful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi guru, (Surabaya: Usaha Nasional,
1994),Cet. Ke-1, h. 23
36
Ibid, h.22
kegiatan. Dalam kenyatannya untuk mendapatkan prestasi seseorang harus
melalui berbagai tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Hal ini
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Djalinus Syah bahwa prestasi
merupakan hasil yang diperoleh dari hasil kerja keras yang dilakukan oleh
seseorang.37
Dari beberapa pengertian prestasi yang dikemukakan oleh para
ahli diatas telihat jelas perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai
penekanan, namun pada intinya sama yaitu hasil yang dapat diukur dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan yang diperoleh
dengan keuletan kerja baik secara individu maupun kelompok dalam
kegiatan tertentu.
b. Pengertian Belajar
Kegiatan manusia yang tidak lepas dari zaman kezaman adalah
melaksanakan kegiatan belajar. Kegiatan ini merupakan hal yang esensial
dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri, sadar atau tidak sadar ini harus
dilakukan, sehingga belajar merupakan suatu kegiatan dimana dari tidak
tahu menjadi tahu atau tidak dewasa menjadi dewasa.
Menurut Drs. Moh. Uzer Usman belajar diartikan sebagai “
Proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antara individu dan individu dengan lingkungannya”.38
37
Suhainah Suparno, Membangun Kompetensi Belajar, ( Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2000), Cet. Ke-1, h. 2
38
Drs. Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1995), Cet. Ke-2, h.5
B.F. Skinner berpendapat: “ Belajar adalah suatu proses adaptasi
atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”. 39
Reber dalam kamus susunannya yang tergolong moderen,
Dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam defenisi.
Pertama belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua belajar
adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat.40
Hilgard dan Bower mengemukakan: “ belajar berhubungan
dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu
yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan
sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya).”
Lebih lanjut Suharsimi memberikan pandangannya tentang
pengertian belajar yaitu, “belajar adalah suatu proses yang terjadi karena
adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang
melakukan, dengan maksud memperoleh perubahaan dalam dirinya baik
berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.”41
39
Drs. Abdul Latif, Psikologi Pendidikan, (Cirebon: FAkultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung
Jati, 1996), Cet. Ke-1, h. 34
40
Muhibbin Syah, M.ED., Pikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-7, h. 91
41
Suharsimi Arikunto, Menejemen Pengajaran Secara Manusia, ( Jakarta: Rineka Cipta,
1990),Cet.Ke-1, h. 2
Dari pengertian-pengertian yang telah diungkapkan oleh para ahli
diatas, maka penulis menulis adanya kesamaan mengenai pengertian
belajar, kesamaan tersebut yaitu adanya perubahan baik pada pengetahuan,
keterampilan maupun sikap yang mana perubahan itu dihasilkan sebagai
hasil dari latihan atau pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah merupakan tingkah laku yang lebih baik atau sebaliknya dan
perubahan yang terjadi setelah melalui proses belajar itu terjadi berkat
latihan dan pengalaman sehingga perubahan tersebut relatif mantap.
Perubahan yang terjadi meliputi berbagai aspek kepribadian baik fisik
maupun psikis seperti perubahan pada cara berpikir, keterampilan,
kecakapan kebiasaan maupun sikap.
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup
manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan
kualitatif individu sehingga tingkahlakunya berkembang menjadi lebih
baik. Samua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil
dari belajar. Dari pemahaman tentang pengertian prestasi dan belajar maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar siswaadalah merupakan
hasil yang dicapai dari aktivitas atau kegiatan belajar siswa.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi belajar
merupakan gambaran dari hasil belajar yang berupa kesan-kesan akibat
adanya perubahan dalam diri kegiatan belajar yang dilakukannya. Jadi
hasil prestasi belajar tersebut juga dapat dipandang sebagai perubahan
kemampuan yang telah terjadi setelah siswa belajar.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar42
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam
dua bagian yaitu faktor Internal dan faktor eksternal siswa.
Faktor-faktor yang berasal dari luar siswa (Eksternal) terdiri dari
faktor lingkungan dan faktor instumental. Sedangakan faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri siswa (Internal) adalah berupa faktor fisiologis dan
faktor psikologis pada diri siswa.
1) Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
faktor lingkungan alam/ non sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang
termasuk lingkungan non sosial seperti: keadaan suhu, kelembaban
udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat gedung sekolah, dan
sebagainya.
2) Faktor-faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari gedung/ sarana fisik kelas,
sarana/ alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/materi
pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan
memepengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
42
Drs. H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN
Fakultas Tarbiyah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. Ke-2, h,59-60
3) Faktor-faktor Kondisi Internal Siswa
Faktor kondisi siswa ini sebagaimana telah diuraikan di atas
ada dua macam yaitu kondisi fisiologis siswa dan psikologis siswa.
Faktor kondisi fisiologis terdiri dari kondisi kesehatan dan
kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya. Adapun faktor
psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah
faktor minat, bakat, inteligensi, motivasi dan kemampuan-kemapuan
kognitif.
Menurut Roestiyah, membagi faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar seorang anak dengan melihat keadaan keluarga siswa,
faktor tersebut antara lain43
1) Cara orang tua mendidik
2) Suasana keluarga
3) Pengertian orang tua
4) Latar belakang kebudayaan
d. Pengaruh Latar Belakang Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar
Peranan keluarga khususnya orang tua akan sangat menentukan
besarnya pengaruh proses pendidikan anak di lingkungan keluarga, dan
pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah.
Tingkat kesadaran sebagian orang tua untuk mendoroang anaknya agar
belajar di rumah masih kurang karena faktor ekonomi mereka yang
43
Drs. Roestiyah. NK, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet.
Ke-2, h. 155
rendah, bahkan banyak orang tua yang memiliki anggapan bahwa
pendidikan anaknya adalah tanggung jawab sekolah saja.
Sementara data menunjukan bahwa prestasi belajar anak di sekolah
dipengaruhi oleh banyak faktor yang biasanya dikelompokan menjadi
faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan individu anak (misalnya IQ dan
pendidikan awal anak). Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, baik
di negara maju maupun di Negara berkembang menunjukan bahwa pada
umumnya faktor keluarga mempunyai faktor yang dominan terhadap
prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Variabel yang menentukan dalam
faktor keluarga tersebut, termasuk tingkat sosial ekonomi orang tua
(tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jumlah penghasilan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal siswa yang salah
satunya adalah lingkungan keluarga dapat mempengaruhi prestasi belajar
di sekolah, karena secara psikologis seorang anak mendapat dukungan
orang tua terhadap anak pada saat belajar dirumah serta motivasi dan
penyediaan fasilitas belajar yang anak butuhkan yang dapat menunjang
segala aktivitas belajar anak di sekolah.
B. Kerangka Berfikir
Suatu keluarga mengemban peran tertentu dalam kaitannya dengan
perkembangan siswa, terutama dalam meningkatkan prestasi belajarnya, karena
prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dalam keluarga
seperti pendapatan dan tingkat pendidikan orang tua yang merupakan indikator
dari status sosial ekonomi orang tua.
Status sosial ekonomi orang tua dapat dilihat dari kemampuan orang tua
didalam memberikan jaminan kebutuhan keluarganya termasuk kebutuhan
fasilitas pendidikan kepada siswa, sedangkan prestasi belajar siswa dapat terlihat
dari minat dan motivasi siswa dalam memahami dan menjalankan proses belajar
sebagai sarana pencapaian prestasi belajar yang diinginkan, pengaruh antara
status soaial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar yang diinginkan, jadi
pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa
dapat dikatakan ada pengaruhnya sebab bagi siswa yang memiliki fasilitas belajar
yang cukup memadai maka motivasi siswa untuk belajar akan meningkat
sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik bagi siswa, sebaliknya
bagi siswa yang tingkat status sosial ekonominya rendah sehingga fasilitas belajar
yang dibutuhkan oleh siswa kurang memadai maka akan dapat mempengaruhi
semangat siswa tersebut dalam belajar dan hal ini tentunya akan mengakibatkan
prestasi belajar yang kurang baik, oleh karena itu status ekonomi orang tua yang
tinggi dapat pula menentukan terciptanya prestasi belajar yang baik.
C. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara dan dibuat
berdasarkan fakta yang ada serta akan di buktikan kebenarannnya. Maka dugaan
sementara penelitian ini, berdasarkan pada teori-teori yang telah dikemukakan
adalah sebagai berikut:
Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat korelasi positif yang signifikan antara Status
sosial orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
Hipotesis Nihil (Ho)
: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Status
sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar
siswa.
BAB III
PROFIL SEKOLAH
A. Sejarah Singkat SMP Islamiyah Ciputat
SMP Islamiyah merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah
naungan sebuah Yayasan Islamiyah telah ada sejak tanggal 12 Mei 1965, namun
baru mendapatkan status hukum pada tanggal 5 Agustus tahun 1976 bertepatan
dengan tanggal 1 Ramadhan 1398 Hijriyah, berdasarkan akta No. 16 tanggal 11
Agustus 1978. Yang berdiri diatas lahan tanah seluas 1.600 M2. yang bertempat
di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 23 Ciputat Tangerang Banten, dan sebagai
pendirinya adalah:
1. Drs. H. Zarkasih, MA
: Sebagai Ketua
2. H. Abdul Munir, BA
: Sebagai Wakil Ketua
3. A. Saiful Millah, BA
: Sebagai Sekretaris I
4. Arifin Bin Ishak, BA
: Sebagai Sekretaris II
5. M. Anwar Nur
: Sebagai Bendahara I
6. Ny. Muniroh Nur
: Sebagai Bendahara II
7. M. Yusuf Taujiri,
: Sebagai Anggota
8. Ahmad Basyari, BA
: Sebagai Anggota
9. Djajadi Adnan, BA
: Sebagai Anggota
Yayasan Islamiyah pada mulanya mendirikan sekolah yang berfokus pada
pendidikan Guru Agama (PGA), namun seiring dengan perkembangan jaman dan
keadaan lingkungan Yayasan Islamiyah menyelenggarakan juga SMEA I, TK
Cendrawasih Cimanggis, yang dimulai tahun pelajaran 1980/1981.
Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan permintaan
masyarakat semakin meningkat sehingga dalam perkembangan pendidikanpun
semakin berkembang. Mengingat perkembangan tersebut, Yayasan Islamiyah pun
berupaya untuk mengembangkan diri dengan menyelenggarakan sekolah-sekolah
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Maka, berdirilah sekolah MTs, SMP, dan Juga SMK, Madrasah Aliyah
Islamiyah. SMP Islamiyah ini dikukuhkan pada tanggal 06 Januari 1969 dengan
Nomor: 326/I.02.4/R.1983. dengan proses belajar mengajar dilaksanakan dengan
pagi dan siang.
B. Visi dan Misi SMP Islamiyah Ciputat
SMP Islamiyah mempunyai Visi : “Iman dan Taqwa merupakan
perwujudan dan landasan manusia yang bertanggung jawab, berbudi luhur dan
disiplin terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dari visi tersebut SMP Islamiyah membuat misi-misinya yaitu:
1. Mendidik siswa menjadi manusia yang berbudi luhur, bertanggung jawab,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Membina dan mengembangkan minat dan baakat siswa.
3. Membina dan mempersiapkan siswa yang berakhlakul Karimah
C. Prestasi yang pernah diraih
Perjalanan panjang telah dilalui, tantangan dan hambatan telah banyak
dihadapi oleh SMP Islamiyah. Dari panjangnya perjalanan tersebut tentunya
banyak hal-hal yang pernah diperoleh terutama prestasi.
Adapun prestasi yang pernah didapat diantaranya:
1. Juara I MTQ tk. Remaja tahun 1996
2. Juara I (Busana Muslim tk. Remaja)
3. Harapan I festival Band tahun 2001
4. Juara II dan PBB Dasar terbaik gerak jalan tahun 2006
Selain dari prestasi-prestasi diatas yang pernah diraih SMP Islamiyah,
masih banyak lagi prestasi yang lainnya baik yang didapat dari lomba-lomba
maupun dari festival yang pernah di ikuti di berbagai daerah. Yang dalam hal ini
tidak dapat kami cantumkan semuanya.
D. Keadaan Murid
Pasang surut dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan merupakan
suatu variasi yang tak lepas dari pengaruh dan sangat ditentukan oleh situasi dan
kondisi yang baik dari unsur para pengelola, perkembangan penduduk,
masyarakat lingkungan dan sebagainya. Perkembangan yang dialami SMP
Islamiyah secara kuantitas berupa jumlah murid dari tahun ke tahun mengalami
kemajuan dan kemunduran. Hal ini bisa dilihat dari grafik perkembangan siswa
dari tahun ajaran 2002-2003 sampai dengan 2005-2006.
Tabel: 1
Grafik Perkembangan Siswa
SMP Islamiyah Ciputat
1200
1000
Kelas 1
800
Kelas 2
600
Kelas 3
400
Jumlah
200
0
02/03
03/'04
04/'05
05/'06
Tahun Pelajaran
Tabel: 2
Tahun
Ajaran
02/03
03/'04
04/'05
05/'06
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
377
362
380
307
1426
333
346
360
354
1393
259
297
298
337
1191
Jumlah
969
1005
1038
998
4010
E. Keadaan Guru
Suatu lembaga pendidikan bisa dikatakan sebuah organisasi yang luas,
dalam hal ini tentunya organisasi tersebut mempunyai acuan dan target yang
harus dia capai. Oleh karena hal tersebut dalam hal kemampuan guru, tentunya
tidak semuanya memiliki kemampuan yang sama, karena manusia diciptakan oleh
Tuhan dengan keunikan tersendiri.
Adapun tenaga pengajar yang tersedia di SMP Islamiyah Ciputat tahun
pelajaran 2005/2006, dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 3. Guru SMP Islamiyah Ciputat tahun pelajaran 2005/2006
PENDIDIKAN TERAKHIR
Nama guru
JURUSAN /
PERG. TINGGI
FAK
PROGRAM STUDI
Mudalih, S.Ag. IAIN Syahid Jkt
Tarbiyah
Tadris / IPS
Sarmuji H M, STKIP Purnama
SPd.
Jkt
Pendidikan IPS / Ekonomi
Dra.
Wiwin
Alawiyah
IKIP M Jkt
FIP
Filsafat & Sosiologi
Hj.
Siti PGA 6 Th.
Choimah AR.
Yoyakarta
Agama Islam
Saan Saputra, STKIP Purnama
Ilmu
Adm. Perkantoran /
S.Pd.
Jkt
Sosial
PDU
Rudinanto,
Fisika / Pendidikan
S.Pd.
IAIN SGD Bdg
Tarbiyah
Fisika
Dede
Saroni,
Tadris / Bahasa
S.Ag.
IAIN Syahid Jkt
Tarbiyah
Indonesia
Drs. Sukoyo
IAIN Syahid Jkt
Tarbiyah
Tadris / Matematika
Abdul Rozak,
S.Ag.
IAIN Syahid Jkt
Tarbiyah
Bahasa Arab
Syukriyah,
Tadris / Bahasa
S.Ag.
IAIN Syahid Jkt
Tarbiyah
Indonesia
H. M. Yatim, STIT MAA
Pendidikan Agama
S.Ag.
Ciputat
Tarbiyah
Islam
Faiz Fikri Nur, STIT Al-Hikmah
Pendidikan Ilmu
S.Ag.
Jkt
Tarbiyah
Agama
Teori & Sejr. Pend. /
Drs. Junaidi
IKIP M Jakarta
FIP
Sejarah
Tadris / Bahasa
Dra. Dian Rivia IAIN Syahid Jkt
Tarbiyah
Indonesia
Desi Wulandari,
S.Pd.
IKIP M Jakarta
FPMIPA
Pendidikan Matematika
Neneng
Junarsih, BA.
IAIN Syahid Jkt
Tarbiyah
Tadris / Bahasa Inggris
Ade Laily Si,
SAg.
IAIN SGD Bdg
Ushuludin Dakwah
Muh. Ilyas Arif,
BA.
IAIN Syahid Jkt
Tarbiyah
Tadris / Bahasa Inggris
Sri
Herawati, IKIP Negeri
Kimia / Pendidikan
S.Pd.
Jakarta
FPMIPA
Kimia
Guru bidang
Studi
IPS/Geografi
IPS/Ekonomi
Tata Boga/Kwrg
Pend. Agama
Kesenian/Sejarah
Fisika
B.Indonesia
Matematika
Pend. Agama
B.Indonesia
Ibadah
Pend. Agama
IPS/Sejarah
B.Indonesia
Matematika
B.Inggeris
PPkn/Kwrg
Fisika
Biologi
Drs. M. Amin
IAIN Syahid Jkt
Nur Endah S, Univ. Muh.
S.Pd.
Surakarta
UNINUS
Sarmadih, S.Pd. Bandung
Universitas
Shohril
Terbuka
Drs.
Syamsul
Hadi
IKIP Madiun
Universitas
Rita Sari
Terbuka
Hermawan
IKIP Negeri
Drs. M. Hasyim Padang
Unv. Andalas
Efrianti, SSi.
Pdg
Sumarja, SS.
IAIN Syahid Jkt
Nuryasin, S.Pd. UPI Bandung
IKIP
Drs.
Nana Muhamadiyah
Supriatna
Jkt
M.Taufik Sidik UIN Jkt
Wiwi Tarwiyah,
SE.
Lia Rosmawati,
S.Pd
UIN Jkt
Husen Sakilin,
S.Pd
Hasan Basri, SE
Fuad
Faisal, STAI Yamisa
S.Ag
Bdg
Drs. Sayuti
Abdul Rosid
SMEA
Achmad
Djuanda
PGA
Ade Jumarna
SMA
Ida Farida
PGSD
Tarbiyah
FKIP
Pendidikan Agama
Islam
Pend. Agama
FPIPS
Matematika
Bhs. & Sastra / Bhs.
Indonesia
Pend. Jasmani &
Kesehatan
Geografi / Pend.
Geografi
FKIP
PGSD / Pendidikan SD
Tata Boga
FPOK
Pend. Olah Raga
Penjaskes
FMIPA
Adab
FPBS
Kimia / Kimia Analis
Kimia
Bahasa dan Sastra Arab Fisika
B. Inggris
B. Inggris
FPBS
FPBS
B. Indonesia
B. Inggris
FKIP
FKIP
Matematika
B.Indonesia
Penjaskes
PS.Geografi
B.Indonesia
B. Inggris
PS/Ekonomi
FPBS
B. Inggris
B.Inggeris
Matematika
TIK
Tarbiyah
Pendidikan Agama
Islam
Perdagangan
TIK
PS/Sejarah
Komputer
Pend. Agama
IPS
Akutansi
Pegawai TU
Pegawai TU
Pegawai TU
F. Ekstrakurikuler
Untuk mengembangkan dan peningkatan bakat dan kemampuan siswa,
SMP Islamiyah menawarkan berbagai ekstrakurikuler yang dapat dijadikan suatu
kegiatan siswa diluar jam pelajaran, hal ini bertujuan untuk mengembangkan
bakat dan minat siswa terhadap bidang yang dikuasainya, diantaranya:
1. Paskibra
2. Pramuka
3. Rohis
4. Palang Merah Remaja (PMR)
5. Futsal
6. Voley ball
7. Sepak Bola
8. Marawis
9. Band
10. KIR (Kelompok Ilmiyah Remaja)
Kegiatan ekstra kurikuler ini dilaksanakan setiap hari minggu, dan
dilaksanakan secara bersamaan dengan unit lainnya (MTs, MA, dan SMK), hal ini
dikarenakan pada hari-hari lainnya semua lokal dipergunakan secara penuh
sehingga apabila dilaksanakan pada hari tersebut dapat mengganggu kegiatan
belajar mengajar yang sedang berlangsung.
G. Struktur Organisasi SMP Islamiyah
Kepala sekolah
Mudalih, S.Ag
Wk. Kepala
Koord. TU
Dede Saroni, S.Ag
Staf. TU
Ade Jumarna
Ach. Djuanda
Ida Farida
PKS. Kurikulum
PKS. Kesiswaan
Sarmuji, HM, S.Pd
Dra. Wiwin A
BK/BP
Drs. Sukoyo
Hj. Choimah
Dede Saroni, S.Ag
Dewan Guru
Siswa
PKS. Sarana & Pra
PKS. Humas
Laboratorium
Perpustakaan
Fuad Faissal, S.Ag
Siti Maimanah, S.P
H. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di sekolah dapat mendukung kelancaran proses
pendidikan, kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki akan mempengaruhi
peningkatan mutu pendidikan di sekolah dan tentunya juga akan berpengaruh
terhadap mutu lulusannya.
Di bawah ini dapat dilihat tabel sarana dan prasarana yang ada di SMP
Islamiyah Ciputat.
Tabel: 4
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Jenis
Ruang teori/ruang kelas
Laboratorum Fisika Dan Biologi
Laboratorium bahasa
Ruang Perpustakaan
Ruang Komputer
Ruang Tata Usaha
Ruang Koperasi Sekolah
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang UKS
Ruang OSIS
Kantin Sekolah
Ruang BP/BK
WC Guru dan Karyawan
Mushola
WC Siswa
Ruang Keterampilan
Brankas
Meja Guru
Kursi Guru
Televisi
VCD dan DVD Player
Organ
Sound System
Jumlah
24
3
1
1
3
1
1
1
1
1
1
2
1
3
1
6
1
2
40
40
4
2
1
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap
prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat, yang dilaksanakan pada tanggal 22
september sampai tanggal 29 september 2006 tlah berhasil mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan untuk menjawab persoalan dalam skripsi ini.
Data-data dalam bab ini, akan dideskripsikan secara lengkap untuk
selanjutnya diolah dan dianalisa secara statistik serta diinperstasikan sehingga
diperoleh suatu kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini.
A. Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan
table-tabel. Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini hanya
mengguankan sample sebesar 25 % saja dari 280 siswa kelas I. Data-data yang
dikumpulkan dari responden sebanyak 70 anak siswa dan siswi, yang yang
diambil secara acak dari 7 kelas, yang terdiri dari kelasVIII-1 10 siswa, kelasVIII2 10 siswa, kelasVIII-3 10 siswa, kelasVIII-4 10 siswa, kelasVIII-5 10 siswa,
kelasVIII-6 10 siswa, kelasVIII-7 10 siswa, teknik pengambilan sample yang
digunakan yaitu random sampling ( penentuan secara acak)
B. Pengolahan Data
Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan
didalam angket diolah dalam bentuk table. Hal tersebut berguna untuk
menghitung besar presentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab
I.adapun anggota sample yang dijadikan responden dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel: 5
Daftar nilai rapot semester II responden tahun ajaran 2005/ 2006
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Nama Siswa
Agung Prasetyo
Anggi Andrian. P
Ayang Zuhri
Ayu Lestari
Cecep Abu Waris
Reni Oktavia
Syifa Fauziah
Tri Chintya Putri
Yeti Fitri Yeni
Yoga Setiana
Abdurrahman
Ayu St. Komalasari
Dwi Handayani
Maya Eva Anjari
M. Yusuf
Nurhasana
Ibnu Subarkah
Riki Ridwan
Sri Rahmawati
Tio Saputra
Astri Puspita
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Indeks Prestasi
7,0
6,5
6,6
7,1
7,3
6,9
7,6
7,0
7,3
6,3
6,4
7,0
7,2
6,7
7,0
6,3
6,4
6,8
7,0
7,0
7,1
Kelas
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 1
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 2
VIII – 3
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Bambang
Erwin
Fajar Ridwan
Leni
M. Rangga. S
Dindi Fitriani
Restu Prastio
Ihfadilah Putra
St. Aminah
Ayu Putri
Deny Gustiar
Febria. M
Jaka Fardila
Dita Priana
Mustopa
St. Azizah I.P
Uray Oktavia Sari
Zefri Romadhan
Via Renata
Andi Kurniawan
Dina Andriana
Ilman AW
M. Yanis
M. Ikbal
Setiana Sundar
Syarifudin
Rusli. A
Tri Setia Ninggsih
Khomala Sari
Annisa Nurbaiti
Dwi Fresti. Y
Enggar
Eva Nur Saputri
Miratus Sholeha
Nur Latif. S
Jordanus Saleh
Wahyu Muji. R
Nopia Jamil
Ina Anggraini
A. Nurul Qomar
Aip Bimantara
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
7,0
6,5
6,6
7,0
6,9
6,8
7,0
6,5
6,7
7,2
6,6
7,0
6,9
6,9
7,0
7,0
6,3
6,7
7,0
6,8
7,0
6,5
6,8
6,5
6,8
7,0
6,3
6,8
7,0
7,1
6,5
6,8
7,0
6,5
6,8
6,6
7,0
7,0
6,3
7,2
6,3
VIII – 3
VIII – 3
VIII – 3
VIII – 3
VIII – 3
VIII – 3
VIII – 3
VIII – 3
VIII – 3
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 4
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 5
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 6
VIII – 7
VIII – 7
63
64
64
66
67
68
69
70
Dewi Setiawati
Dewi Ratmawati
Elis Lestari
K. Vika Kartika Sari
Mayang Sari
Susi Mulyati
Wulandari
Yunita
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
6,7
6,0
6,0
6,7
7,1
6,8
6,8
7,2
VIII – 7
VIII – 7
VIII – 7
VIII – 7
VIII – 7
VIII – 7
VIII – 7
VIII – 7
Tabel: 6
Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Negeri Sipil
Jumlah
Responden
1
Aspek yang dijaring
Alternatif Jawaban
1. Apa latar belakang
pendidikan Bapak:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
2. Apa latar belakang
pendidikan Ibu:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. tidak menentu
Jumlah
4. Apakah penghasilan Ibu:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. Tidak menentu
Jumlah
f
P
1
0
0
0
1
100 %
0%
0%
0%
100 %
0
1
0
0
1
0%
100 %
0%
0%
100 %
1
0
0
0
1
100 %
0%
0%
0%
100 %
0
0
0
1
1
0%
0%
0%
100 %
100%
5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000
b. 500.000 – 1.400.000
c. 400.000 – 100.000
d. Kurang dari 50.000
Jumlah
6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000
b. 500.000 – 1.400.000
c. 400.000- 100.000
d. Tidak ada
Jumlah
7. Apakah Bapak/Ibu selalu
menabung:
a. Ya selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
Jumlah
8. Apakah dari penghasilan
Bapak/Ibu sudah mencukupi
a. Lebih dari cukup
b. Cukup
c. Pas-pasan
d. Kurang
Jumlah
9. Didalam keluarga
pengeluaran biaya yang
paling banyak untuk:
a. Biaya sekolah anak
b. Biaya sewa rumah
c. Biaya listrik
d. Biaya makan
Jumlah
10. Berapa jumlah anak
Bapak/ Ibu masih sekolah
a. 1 orang
b. 2 orang
c. 3 orang
d. 4 orang lebih
Jumlah
11. Apakah Bapak/Ibu selalu
1
0
0
0
1
100 %
0%
0%
0%
100 %
0
0
0
1
1
0%
0%
0%
0%
100 %
0
1
0
0
1
0%
100 %
0%
0%
100 %
1
0
0
0
1
100 %
0%
0%
0%
100 %
0
0
0
1
1
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
2
0
0
1
0%
100 %
0%
0%
100 %
Mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah
anak:
a. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
Jumlah
12.Menurut Bapak/Ibu lebih
besar mana antara pendapatan
dan pengeluaran:
a. Lebih besar pendapatan
b. Seimbang
c. Tidak menentu
d. Lebih besar pengeluaran
Jumlah
13. Dimana biasanya anak
anda belajar pada waktu
belajar di rumah:
a. Di ruang belajar khusus
b. Di dalam kamar
c. Di ruang tamu
d. di ruang makan
Jumlah
14. Apakah bapak\Ibu selalu
memenuhi semua buku-buku
pelajaran yang anak anda
butuhkan:
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c. Hanya sedikit
d. Tidak sama sekali
Jumlah
15. Apakah bapak \ibu selalu
memenuhi semua peralatan
sekolah seperti: Tas, Buku
tulis,
Pulpen,
Pensil,
Penggaris, Penghapus dll…
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c.Hanya buku tulis dan
pulpen
1
0
0
0
1
100 %
0%
0%
0%
100 %
0
0
1
0
1
0%
0%
100 %
0%
100%
1
0
0
0
1
100 %
0%
0%
0%
100 %
1
0
0
0
1
100 %
0%
0%
0%
100 %
1
0
0
100 %
0%
0%
d. Tidak sama sekali
0
0%
Jumlah
16. Apakah bapak\ ibu selalu
memberikan uang saku (uang
jajan) pada waktu anak
sekolah:
a. Selalu memberikan
b. kadang-kadang
c. Jarang sekali
d. Tidak pernah
Jumlah
17. Berapa besar biasanya
bapak\ ibu memberikan uang
saku:
a. Rp. 7.500- Rp. 10.000
b. Rp. 5000- Rp. 7.500
c. Rp. 2.500- Rp. 5.000
d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
1
100 %
1
0
0
0
1
100 %
0%
0%
0%
100 %
1
0
0
0
100 %
0%
0%
0%
1
100 %
0
1
0
0
1
0%
100 %
0%
0%
100 %
0
0
0
1
1
0%
0%
0%
100 %
100 %
1
0
0
100 %
0%
0%
Jumlah
18. Status kepemilikan rumah
Bapak/Ibu:
a. Milik sendiri
b. Rumah dinas
c. Kontrakan
d. Rumah ortu/mertua
Jumlah
19. Harta Bapak/Ibu selain
rumah:
a. Perusahaan
b. Rumah kontrakan
c. Tanah
d. Tidak ada
Jumlah
20. Kendaraan pribadi yang
Bapak/Ibu miliki:
a. Mobil
b. Motor
c. Sepeda
d. Tidak ada
Jumlah
21. Kedudukan Bapak
dimasyarakat:
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru / Ustadz
d. Warga biasa
Jumlah
22. Kedudukan ibu di
masyarakat
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru/ustadzah
d. Warga biasa
Jumlah
0
1
0%
100 %
0
0
0
1
1
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
0
0
1
1
0%
0%
0%
100 %
100 %
Berdasarkan table ini, 100 % latar belakang pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 100 % latar belakang pendidikan ibu menjawab SMA /SLTA, 100
% dengan penghasilan bapak perbulan, 100 % ibu dengan tidak ada penghasilan, 100
% dengan gaji sebesar Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000,100 % tidak ada penghasilan
dari pihak ibu, 100 % orang tua siswa kadang-kadang menabung, 100 % penghasilan
orang tua siswa lebih dari cukup, 100 % pengeluaran biaya yang paling banyak untuk
biaya makan, 100 % orang tua siswa memiliki 2 orang anak saja, 100 % tidak
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, 100 % orang tua
siswa menjawab tidak menentu antara pendapatan dan pengeluaran, 100 % anak
belajar di ruangan belajar khusus, 100 % orang tua siswa memenuhi semua bukubuku pelajaran, 100 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan sekolah: seperti
tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 100 % orang tua siswa selalu
memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 100 % orang tua
siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- 10.000, 100 % status kepemilikan
rumah orang tua adalah rumah dinas, 100 % memeiliki harta ( tanah), 100 %
mempunyai mobil, 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa,
dan 100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
Tabel: 7
Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Swasta
Jumlah
Responden
27
Aspek yang dijaring
Alternatif Jawaban
1. Apa latar belakang
pendidikan Bapak:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
2. Apa latar belakang
pendidikan Ibu:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. tidak menentu
Jumlah
4. Apakah penghasilan Ibu:
e. Perbulan
f. Perminggu
g. Perhari
h. Tidak menentu
f
P
3
15
7
2
27
11 %
56 %
26 %
7%
100 %
1
21
5
0
27
4%
78 %
18 %
0%
100 %
25
0
0
2
27
93 %
0%
0%
7%
100 %
6
0
0
21
22 %
0%
0%
78 %
Jumlah
5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000
b. 500.000– 1.400.000
c. 400.000 – 100.000
d. Kurang dari 50.000
Jumlah
6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000
b. 500.000 – 1.400.000
c. 400.000- 100.000
d. Tidak ada
Jumlah
7. Apakah Bapak/Ibu selalu
menabung:
a. Ya selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
Jumlah
8. Apakah dari penghasilan
Bapak/Ibu sudah mencukupi:
a. Lebih dari cukup
b. Cukup
c. Pas-pasan
d. Kurang
Jumlah
9. Didalam keluarga
pengeluaran biaya yang
paling banyak untuk:
a. Biaya sekolah anak
b. Biaya sewa rumah
c. Biaya listrik
d. Biaya makan
Jumlah
10.Berapa
jumlah
anak
Bapak/ Ibu masih sekolah
a. 1 orang
b. 2 orang
c. 3 orang
d. 4 orang lebih
Jumlah
27
100 %
3
21
3
0
27
11 %
78 %
11 %
0%
100 %
0
3
9
15
27
0%
11 %
33%
56 %
100 %
3
12
3
9
27
11 %
45 %
11 %
26 %
100 %
1
15
6
5
4%
56 %
22 %
18 %
27
100 %
5
7
3
12
27
18 %
26 %
11 %
45 %
100 %
1
21
5
0
27
4%
78 %
18%
0%
100 %
11. Apakah Bapak/Ibu selalu
Mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah
anak:
a. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
Jumlah
12.Menurut Bapak/Ibu lebih
besar mana antara pendapatan
dan pengeluaran:
a. Lebih besar pendapatan
b. Seimbang
c. Tidak menentu
d. Lebih besar pengeluaran
Jumlah
13. Dimana biasanya anak
anda belajar pada waktu
belajar di rumah:
a. Di ruang belajar khusus
b. Di dalam kamar
c. Di ruang tamu
d. di ruang makan
Jumlah
14. Apakah bapak\Ibu selalu
memenuhi semua buku-buku
pelajaran yang anak anda
butuhkan:
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c. Hanya sedikit
d. Tidak sama sekali
Jumlah
15. Apakah bapak \ibu selalu
memenuhi semua peralatan
sekolah seperti: Tas, Buku
tulis, Pulpen, Pensil,
Penggaris, Penghapus dll…
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c. Hanya buku tulis dan
14
11
1
1
27
51 %
41 %
4%
4%
100 %
1
9
7
10
27
4%
33 %
26 %
37 %
100 %
2
12
8
5
27
7%
45 %
30 %
18 %
100 %
2
12
8
5
27
7%
45 %
30 %
18 %
100 %
8
5
11
30 %
18 %
41 %
pulpen
d. Tidak sama sekali
3
11 %
Jumlah
16. Apakah bapak\ ibu selalu
memberikan uang saku (uang
jajan) pada waktu anak
sekolah:
a. Selalu memberikan
b. kadang-kadang
c. Jarang sekali
d. Tidak pernah
Jumlah
17. Berapa besar biasanya
bapak\ ibu memberikan uang
saku:
a. Rp. 7.500- Rp. 10.000
b. Rp. 5000- Rp. 7.500
c. Rp. 2.500- Rp. 5.000
d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
27
100 %
18
7
2
0
27
67 %
26 %
7%
0%
100 %
24
2
1
0
89 %
7%
4%
0%
Jumlah
18.Status kepemilikan rumah
Bapak/Ibu:
a. Milik sendiri
b. Rumah dinas
c. Kontrakan
d. Rumah ortu/mertua
Jumlah
19.Harta Bapak/Ibu selain
rumah
a. Perusahaan
b. Rumah kontrakan
c. Tanah
d. Tidak ada
Jumlah
20. Kendaraan pribadi yang
Bapak/Ibu miliki
a. Mobil
b. Motor
c. Sepeda
d. Tidak ada
27
100 %
2
15
9
1
27
7%
56 %
33 %
4%
100 %
0
2
4
21
27
0%
7%
15 %
78 %
100 %
1
22
3
1
4%
81 %
11 %
4%
Jumlah
21. Kedudukan Bapak
dimasyarakat
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru / Ustadz
d. Warga biasa
Jumlah
22. Kedudukan ibu di
masyarakat
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru/ustadzah
d. Warga biasa
Jumlah
Berdasarkan tabel ini, 11 % latar belakang
27
100 %
0
0
0
27
27
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
0
0
27
27
0%
0%
0%
100 %
100 %
pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 56 % SLTA/ SMA, 26 % SLTP/ SMP, 7 % SD. 4 % latar belakang
pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 78 % SLTA/ SMP, 18 % SLTP/ SMP, 0
% menjawab SD. 93 % bapak dengan penghasilan perbulan. 0 % menjawab
perminggu, 0 % perhari, 7 % tidak menentu. 22 % ibu dengan penghasilan perbulan,
0 % perminggu, 0 % perhari, 78 % tidak ada. 11 % bapak dengan penghasilan sebesar
Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000, 78 % dengan penghasilan Rp. 500.000- Rp. 1.400.000,
11 % dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 0 % dengan penghasilan kurang
dari 50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp
2.500.000,
% dengan penghasilan Rp.5.00.000- Rp. 1.400.000, 33 % dengan
penghasilan Rp.400.000-100.00, 56 % dengan tidak ada penghasilan. 11 % orang tua
siswa selalu menabung, 45 % kadang-kadang menabung, 11 % jarang menabung, 26
% tidak pernah menabung. 4 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 56 %
cukup, 22 % pas-pasan, 18 % kurang mencukupi. 18 % pengeluaran biaya untuk
sekolah anak, 26 % untuk biaya sewa rumah, 11 % untuk biaya listrik, 45 % untuk
biaya makan. 4 % orang tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 78 % 2
orang, 18 % 3 orang, 0 % 4 orang lebih. 51 % tidak mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah anak, 41 % kadang- kadang, 4 % sering, 4 % selalu
kesulitan. 4 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 33 % seimbang, 26
% tidak menentu, 27 % lebih besar pengeluaran. 7 % anak belajar di ruangan belajar
khusus, 45 % di dalam kamar, 30 % di ruang tamu, 18 % di ruang makan. 30 %
orang tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 18 % hanya sebagian, 41 %
hanya sedikit, 11 % tidak sama sekali. 67 % orang tua siswa memenuhi semua
peralatan sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 26
% hanya sebagian, 7 % hanya buku tulis dan pulpen, 0 % tidak sama sekali. 89 %
orang tua siswa selalu memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak
sekolah, 7 % kadang-kadang, 4 % jarang sekali, 0 % tidak pernah memberikan. 7 %
orang tua siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500-
Rp.10.000, 56 %
Rp.5000- Rp. 7500, 33 % Rp. 2500- Rp.5000, 15 % Rp. 1000- 2500. 7 % status
kepemilikan rumah orang tua adalah milik sendiri, 56 % rumah dinas, 33 % rumah
kontrakan, 15 % rumah orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 7 % memiliki
rumah kontrakan, 15 % memiliki tanah, 78 % tidak memiliki harta selain rumah. 4 %
tidak mempunyai mobil, 81 % memiliki motor, 11 % memiliki sepeda, 4 % tidak
memiliki kendaraan. 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga
biasa, dan 100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
Tabel: 8
Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Wiraswasta
Jumlah
Responden
19
Aspek yang dijaring
Alternatif Jawaban
1. Apa latar belakang
pendidikan Bapak:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
2. Apa latar belakang
pendidikan Ibu:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. tidak menentu
Jumlah
4. Apakah penghasilan Ibu:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. Tidak menentu
Jumlah
5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000
b. 500.000– 1.400.000
c. 400.000 – 100.000
d. Kurang dari 50.000
Jumlah
6. Berapa penghasilan Ibu:
f
P
1
6
10
2
19
5%
32 %
53 %
10 %
100%
0
4
6
9
19
0%
21 %
32 %
47 %
100%
0
3
11
5
19
0%
16 %
58 %
26 %
100%
0
3
6
10
19
0%
16 %
32 %
52 %
100 %
0
3
5
11
19
0%
16 %
26 %
58 %
100%
a. 1.500.000 – 2.500.000
b. 500.000 – 1.400.000
c. 400.000- 100.000
d. Tidak ada
Jumlah
7. Apakah Bapak/Ibu selalu
menabung:
a. Ya selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
Jumlah
8. Apakah dari penghasilan
Bapak/Ibu sudah mencukupi
a. Lebih dari cukup
b. Cukup
c. Pas-pasan
d. Kurang
Jumlah
10 Didalam keluarga
pengeluaran biaya yang
paling banyak untuk:
a. Biaya sekolah anak
b. Biaya sewa rumah
c. Biaya listrik
d. Biaya makan
Jumlah
11.Berapa
jumlah
anak
Bapak/ Ibu masih sekolah
a. 1 orang
b. 2 orang
c. 3 orang
d. 4 orang lebih
Jumlah
12. Apakah Bapak/Ibu selalu
Mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah
anak:
a. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
0
1
5
13
19
0%
5%
26 %
69 %
100%
2
5
4
8
19
11 %
26 %
21 %
42 %
100%
1
3
10
5
19
5%
16 %
53 %
26 %
100%
2
5
1
11
19
11 %
26 %
5%
58 %
100%
5
6
6
2
19
26 %
32 %
32 %
10 %
100%
2
8
6
3
10 %
42 %
32 %
16 %
Jumlah
13.Menurut Bapak/Ibu lebih
besar mana antara pendapatan
dan pengeluaran:
a. Lebih besar pendapatan
b. Seimbang
c. Tidak menentu
d. Lebih besar pengeluaran
Jumlah
14. Dimana biasanya anak
anda belajar pada waktu
belajar di rumah:
a. Di ruang belajar khusus
b. Di dalam kamar
c. Di ruang tamu
d. di ruang makan
Jumlah
17. Apakah bapak\Ibu selalu
memenuhi semua buku-buku
pelajaran yang anak anda
butuhkan:
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c. Hanya sedikit
d. Tidak sama sekali
Jumlah
18. Apakah bapak \ibu selalu
memenuhi semua peralatan
sekolah seperti: Tas, Buku
tulis,
Pulpen,
Pensil,
Penggaris, Penghapus dll…
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c. Hanya buku tulis dan pulpen
d. Tidak sama sekali
Jumlah
19. Apakah bapak\ ibu selalu
memberikan uang saku (uang
jajan) pada waktu anak
sekolah:
a. Selalu memberikan
b. kadang-kadang
19
100%
0
1
8
10
19
0%
5%
42 %
43 %
100%
0
10
6
3
19
0%
52 %
32 %
16 %
100%
2
10
6
1
19
10 %
53 %
32 %
5%
100%
8
5
6
0
19
42 %
26 %
32 %
0%
100%
10
6
52 %
32 %
c. Jarang sekali
d. Tidak pernah
Jumlah
20. Berapa besar biasanya
bapak\ ibu memberikan uang
saku:
a. Rp. 7.500- Rp. 10.000
b. Rp. 5000- Rp. 7.500
c. Rp. 2.500- Rp. 5.000
d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
Jumlah
21.Status kepemilikan rumah
Bapak/Ibu:
a. Milik sendiri
b. Rumah dinas
c. Kontrakan
d. Rumah ortu/mertua
Jumlah
22.Harta Bapak/Ibu selain
rumah
a. Perusahaan
b. Rumah kontrakan
c. Tanah
d. Tidak ada
Jumlah
24. Kendaraan pribadi yang
Bapak/Ibu miliki
a. Mobil
b. Motor
c. Sepeda
d. Tidak ada
Jumlah
25. Kedudukan Bapak
dimasyarakat
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru / Ustadz
d. Warga biasa
Jumlah
26. Kedudukan ibu di
masyarakat
a. Tokoh masyarakat
3
0
19
16 %
0%
100%
0
3
10
6
19
0%
16 %
52 %
32 %
100%
5
0
10
4
19
26 %
0%
53 %
21 %
100%
0
2
4
13
19
0%
11 %
21 %
68 %
100%
0
8
5
6
19
0
42
26
32
100%
0
0
0
19
19
0%
0%
0%
100 %
100%
0
0%
b. Ulama
c. Guru/ustadzah
d. Warga biasa
Jumlah
Berdasarkan tabel ini, 5% latar belakang
0
0%
0
0%
19
100 %
19
100%
pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 32 % SLTA/ SMA, 53 % SLTP/ SMP, 10 % SD. 0 % latar belakang
pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 21 % SLTA/ SMP, 32 % SLTP/ SMP, 47
% menjawab SD. 0 % bapak dengan penghasilan perbulan, 16 % menjawab
perminggu, 58 % perhari, 26 % tidak menentu. 0 % ibu dengan penghasilan perbulan,
16 % perminggu, 32 % perhari, 52 % tidak ada. 0 % dengan penghasilan sebesar Rp.
1.500.000- Rp. 2.500.000, 16 % dengan penghasilan Rp. 500.000- Rp. 1.400.000, 26
% dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 58 % dengan penghasilan kurang
dari 50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp
2.500.000, 5 % dengan penghasilan Rp.5.00.000- Rp. 1.400.000, 26 % dengan
penghasilan Rp.400.000-100.00, 69 % dengan tidak ada penghasilan. 11 % selalu
menabung, 26 % kadang- kadang menabung. 21 % jarang menabung, 42 % tidak
pernah menabung. 5 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 16 % cukup, 53
% pas-pasan, 26 % kurang mencukupi. 11 % pengeluaran biaya untuk sekolah anak,
26 % untuk biaya sewa rumah, 5 % untuk biaya listrik, 58 % untuk biaya makan. 10
% orang tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 42 % 2 orang, 32 % 3
orang, 10 % 4 orang lebih. 10 % tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan sekolah anak, 42 % kadang- kadang, 32 % sering, 16 % selalu kesulitan.
0 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 5 % seimbang, 43 % tidak
menentu, 53 % lebih besar pengeluaran. 16 % anak belajar di ruangan belajar khusus,
52 % di dalam kamar, 32 % di ruang tamu, 18 % di ruang makan. 10 % orang tua
siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 53 % hanya sebagian, 32 % hanya
sedikit, 5 % tidak sama sekali. 42 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan
sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 26 % hanya
sebagian, 32 % hanya buku tulis dan pulpen, 0 % tidak sama sekali. 52 % orang tua
siswa selalu memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 32 %
kadang-kadang, 16 % jarang sekali, 0 % tidak pernah memberikan. 0 % orang tua
siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 16 % Rp.5000- Rp.
7500, 52 % Rp. 2500- Rp.5000, 32 % Rp. 1000- 2500. 26 % status kepemilikan
rumah orang tua adalah milik sendiri, 0 % rumah dinas, 53 % rumah kontrakan, 21 %
rumah orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 11 % memiliki rumah kontrakan,
21 % memiliki tanah, 68 % tidak memiliki harta selain rumah. 0 % tidak mempunyai
mobil, 42 % memiliki motor, 26 % memiliki sepeda, 32 % tidak memiliki kendaraan.
100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan 100 %
kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
Tabel: 9
Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Buruh
Jumlah
Responden
15
Aspek yang dijaring
Alternatif Jawaban
1. Apa latar belakang pendidikan Bapak:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
f
P
0
0
6
0%
0%
40 %
d. SD
Jumlah
2. Apa latar belakang pendidikan Ibu:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. tidak menentu
Jumlah
4. Apakah penghasilan Ibu:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. Tidak menentu
Jumlah
5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000
b. 500.000– 1.400.000
c. 400.000 – 100.000
d. Kurang dari 50.000
Jumlah
6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000
b. 500.000 – 1.400.000
c. 400.000- 100.000
d. Tidak ada
Jumlah
7. Apakah Bapak/Ibu selalu menabung:
a. Ya selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
Jumlah
8. Apakah dari penghasilan Bapak/Ibu sudah
mencukupi
a. Lebih dari cukup
b. Cukup
9
15
60 %
100 %
0
0
4
11
15
0%
0%
27 %
73 %
100 %
0
2
7
6
15
0%
13 %
47 %
40 %
100 %
0
0
3
12
15
0%
0%
20 %
80 %
100 %
0
0
1
14
15
0%
0%
7%
93 %
100 %
0
0
0
15
15
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
0
6
9
15
0%
0%
40 %
60 %
100 %
0
3
2
0%
20 %
13 %
c. Pas-pasan
d. Kurang
10
67 %
Jumlah
9. Didalam keluarga pengeluaran biaya
yang paling banyak untuk:
a. Biaya sekolah anak
b. Biaya sewa rumah
c. Biaya listrik
d. Biaya makan
Jumlah
10.Berapa jumlah anak Bapak/ Ibu masih
sekolah
a. 1 orang
b. 2 orang
c. 3 orang
d. 4 orang lebih
Jumlah
11. Apakah Bapak/Ibu selalu
Mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan sekolah anak:
a. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
Jumlah
12.Menurut Bapak/Ibu lebih besar mana
antara pendapatan dan pengeluaran:
a. Lebih besar pendapatan
b. Seimbang
c. Tidak menentu
d. Lebih besar pengeluaran
Jumlah
13. Dimana biasanya anak anda belajar
pada waktu belajar di rumah:
a. Di ruang belajar khusus
b. Di dalam kamar
c. Di ruang tamu
d. di ruang makan
Jumlah
14. Apakah bapak\Ibu selalu memenuhi
semua buku-buku pelajaran yang anak
anda butuhkan:
15
100 %
4
4
2
5
15
27 %
27 %
13 %
33 %
100 %
7
7
1
0
15
47 %
47 %
13 %
33 %
100 %
1
5
4
5
15
7%
33 %
37 %
33 %
100 %
0
1
4
10
15
0%
7%
27 %
66 %
100 %
0
5
3
7
15
0%
33 %
20 %
47 %
100 %
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c. Hanya sedikit
d. Tidak sama sekali
0
3
7
5
0%
20 %
47 %
33 %
Jumlah
15. Apakah bapak \ibu selalu memenuhi
semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku
tulis, Pulpen, Pensil, Penggaris, Penghapus
dll…
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c.Hanya buku tulis dan pulpen
d. Tidak sama sekali
Jumlah
16. Apakah bapak\ ibu selalu memberikan
uang saku (uang jajan) pada waktu anak
sekolah:
a. Selalu memberikan
b. kadang-kadang
c. Jarang sekali
d. Tidak pernah
Jumlah
17. Berapa besar biasanya bapak\ ibu
memberikan uang saku:
a. Rp. 7.500- Rp. 10.000
b. Rp. 5000- Rp. 7.500
c. Rp. 2.500- Rp. 5.000
d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
Jumlah
18. Status kepemilikan rumah Bapak/Ibu:
a. Milik sendiri
b. Rumah dinas
c. Kontrakan
d. Rumah ortu/mertua
Jumlah
19.Harta Bapak/Ibu selain rumah
a. Perusahaan
b. Rumah kontrakan
c. Tanah
d. Tidak ada
15
100 %
4
6
4
1
15
27 %
40 %
27 %
7%
100 %
5
4
5
4
15
23 %
37 %
23 %
37 %
100 %
0
0
5
10
15
0%
0%
33 %
67 %
100 %
3
0
9
3
15
20 %
0%
60 %
20 %
100 %
0
0
0
15
0%
0%
0%
100 %
Jumlah
20. Kendaraan pribadi yang Bapak/Ibu
miliki
a. Mobil
b. Motor
c. Sepeda
d. Tidak ada
Jumlah
21. Kedudukan Bapak dimasyarakat
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru / Ustadz
d. Warga biasa
Jumlah
22. Kedudukan ibu di masyarakat
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru/ustadzah
d. Warga biasa
Jumlah
Berdasarkan tabel ini, 0 % latar belakang
15
100 %
0
3
5
7
15
0%
20 %
33 %
47 %
100 %
0
0
0
15
15
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
0
0
15
15
0%
0%
0%
100%
100 %
pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 0 % SLTA/ SMA, 6 % SLTP/ SMP, 9 % SD. 0 % latar belakang
pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 0 % SLTA/ SMP, 27 % SLTP/ SMP, 73
% menjawab SD. 0 % bapak dengan penghasilan perbulan, 13 % menjawab
perminggu, 47 % perhari, 40 % tidak menentu. 0 % ibu dengan penghasilan perbulan,
0 % perminggu, 20 % perhari, 80 % tidak ada. 0 % dengan penghasilan sebesar Rp.
1.500.000- Rp. 2.500.000, 0 % dengan penghasilan Rp. 500.000- Rp. 1.400.000, 7 %
dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 93 % dengan penghasilan kurang dari
50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp
2.500.000, 0% dengan penghasilan Rp.5.00.000- Rp. 1.400.000, 0 % dengan
penghasilan Rp.400.000-100.00, 100 % dengan tidak ada penghasilan. 0 % orang tua
siswa selalu menabung, 0 % kadang-kadang menabung, 40 % jarang menabung, 60 %
tidak pernah menabung. 0 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 20 %
cukup, 13 % pas-pasan, 67 % kurang mencukupi. 27 % pengeluaran biaya untuk
sekolah anak, 27 % untuk biaya sewa rumah, 13 % untuk biaya listrik, 33 % untuk
biaya makan. 47 % orang tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 47 %
2 orang, 13 % 3 orang, 33 % 4 orang lebih. 7 % tidak mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah anak, 33 % kadang- kadang, 37 % sering, 33 % selalu
kesulitan. 0 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 7 % seimbang, 27
% tidak menentu, 66 % lebih besar pengeluaran. 0 % anak belajar di ruangan belajar
khusus, 33 % di dalam kamar, 20 % di ruang tamu, 47 % di ruang makan. 0 % orang
tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 20 % hanya sebagian, 47 % hanya
sedikit, 33 % tidak sama sekali. 27 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan
sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 40 % hanya
sebagian, 27 % hanya buku tulis dan pulpen, 7 % tidak sama sekali. 23 % orang tua
siswa selalu memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 37 %
kadang-kadang, 23 % jarang sekali, 37 % tidak pernah memberikan. 0 % orang tua
siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 0 % Rp.5000- Rp. 7500,
33 % Rp. 2500- Rp.5000, 67 % Rp. 1000- 2500. 20 % status kepemilikan rumah
orang tua adalah milik sendiri, 0 % rumah dinas, 60 % rumah kontrakan, 20 % rumah
orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 0 % memiliki rumah kontrakan, 0 %
memiliki tanah, 100 % tidak memiliki harta selain rumah. 0 % tidak mempunyai
mobil, 20% memiliki motor, 33% memiliki sepeda, 47% tidak memiliki kendaraan.
100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan 100 %
kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
Tabel: 10
Daftar Orang Tua Siswa yang tidak bermata pencarin
Jumlah
Responden
8
Aspek yang dijaring
Alternatif Jawaban
1. Apa latar belakang
pendidikan Bapak:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
2. Apa latar belakang
pendidikan Ibu:
a. Perguruan Tinggi
b. SMA
c. SLTP
d. SD
Jumlah
3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. tidak ada
Jumlah
4. Apakah penghasilan Ibu:
a. Perbulan
b. Perminggu
c. Perhari
d. Tidak menentu
Jumlah
5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000
f
P
0
0
2
6
8
0%
0%
25 %
75 %
100 %
0
0
1
7
8
0%
0%
12,5 %
87,5 %
100 %
0
0
0
8
8
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
0
0
8
8
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
0%
b. 500.000– 1.400.000
c. 400.000 – 100.000
d. Kurang dari 50.000
Jumlah
6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000
0
2
6
8
0%
25 %
75 %
100 %
0
0%
b. 500.000 – 1.400.000
c. 400.000- 100.000
d. Tidak ada
0
0
8
0%
0%
100 %
Jumlah
7. Apakah Bapak/Ibu selalu
menabung:
a. Ya selalu
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak pernah
Jumlah
8. Apakah dari penghasilan
Bapak/Ibu sudah mencukupi
a. Lebih dari cukup
b. Cukup
c. Pas-pasan
d. Kurang
Jumlah
9. Di dalam keluarga
pengeluaran
biaya
yang
paling banyak untuk:
a. Biaya sekolah anak
b. Biaya sewa rumah
c. Biaya listrik
d. Biaya makan
Jumlah
10. Berapa jumlah anak
Bapak/ Ibu masih sekolah
a. 1 orang
b. 2 orang
c. 3 orang
d. 4 orang lebih
Jumlah
11. Apakah Bapak/Ibu selalu
Mengalami kesulitan dalam
8
100 %
0
0
0
8
8
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
0
0
8
8
0%
0%
0%
100 %
100 %
2
2
2
2
8
25 %
25 %
25 %
25 %
100 %
2
5
1
0
8
25 %
62,5 %
12,5 %
0%
100 %
memenuhi kebutuhan sekolah
anak:
a. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
Jumlah
12. Menurut Bapak/Ibu lebih
besar mana antara pendapatan
dan pengeluaran:
a. Lebih besar pendapatan
b. Seimbang
c. Tidak menentu
d. Lebih besar pengeluaran
Jumlah
13. Dimana biasanya anak
anda belajar pada waktu
belajar di rumah:
a. Di ruang belajar khusus
b. Di dalam kamar
c. Di ruang tamu
d. di ruang makan
Jumlah
14. Apakah bapak\Ibu selalu
memenuhi semua buku-buku
pelajaran yang anak anda
butuhkan:
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c. Hanya sedikit
d. Tidak sama sekali
Jumlah
15. Apakah bapak \ibu selalu
memenuhi semua peralatan
sekolah seperti: Tas, Buku
tulis,
Pulpen,
Pensil,
Penggaris, Penghapus dll…
a. Memenuhi semuanya
b. Hanya sebagian
c.Hanya buku tulis dan
pulpen
d. Tidak sama sekali
0
1
2
5
0%
12,5 %
25 %
62,5 %
0
0
0
8
8
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
3
2
3
8
0%
37,5 %
25 %
37,5 %
100 %
0
1
4
3
8
0%
12,5 %
50 %
37,5 %
100 %
0
1
4
0%
12,5 %
50 %
3
37,5 %
Jumlah
16. Apakah bapak\ ibu selalu
memberikan uang saku (uang
jajan) pada waktu anak
sekolah:
8
100 %
a. Selalu memberikan
b. kadang-kadang
c. Jarang sekali
d. Tidak pernah
Jumlah
17. Berapa besar biasanya bpk\
ibu memberikan uang saku:
a. Rp. 7.500- Rp. 10.000
b. Rp. 5000- Rp. 7.500
c. Rp. 2.500- Rp. 5.000
d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
Jumlah
18. Status kepemilikan rumah
Bapak/Ibu:
a. Milik sendiri
b. Rumah dinas
c. Kontrakan
d. Rumah ortu/mertua
Jumlah
19. Harta Bapak/Ibu selain
rumah
a. Perusahaan
b. Rumah kontrakan
c. Tanah
d. Tidak ada
Jumlah
20. Kendaraan pribadi yang
Bapak/Ibu miliki
a. Mobil
b. Motor
c. Sepeda
d. Tidak ada
Jumlah
21. Kedudukan Bapak
dimasyarakat
1
0
0
7
8
12,5 %
0%
0%
87,5 %
100 %
0
0
0
8
8
0%
0%
0%
100 %
100 %
3
0
3
2
8
37,5 %
0%
37,5 %
25 %
100 %
0
0
0
8
8
0%
0%
0%
100 %
100 %
0
1
5
2
8
0%
12,5 %
62,5 %
25 %
100 %
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru / Ustadz
d. Warga biasa
0
0
0
8
0%
0%
0%
100 %
Jumlah
22. Kedudukan ibu di
masyarakat
a. Tokoh masyarakat
b. Ulama
c. Guru/ustadzah
d. Warga biasa
Jumlah
8
100 %
0
0
0
8
8
0%
0%
0%
100 %
100 %
Berdasarkan tabel ini, 0 % latar belakang pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 0 % SLTA/ SMA, 2 % SLTP/ SMP, 75 % SD. 0 % latar
belakang pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 0 % SLTA/ SMA, 12,5 %
SLTP/ SMP, 87,5 % menjawab SD. 0 % bapak dengan penghasilan perbulan, 0 %
menjawab perminggu, 0 % perhari, 100 % tidak menentu. 0 % ibu dengan
penghasilan perbulan, 0 % perminggu, 0 % perhari, 100 % tidak ada. 0 % dengan
penghasilan sebesar Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000, 0 % dengan penghasilan Rp.
500.000- Rp. 1.400.000, 25 % dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 75
% dengan penghasilan kurang dari 50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak
ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp 2.500.000, 0% dengan penghasilan Rp.5.00.000Rp. 1.400.000, 0 % dengan penghasilan Rp.400.000-100.00, 100 % dengan tidak
ada penghasilan. 0 % orang tua siswa selalu menabung, 0 % kadang-kadang
menabung, 0 % jarang menabung, 100 % tidak pernah menabung. 0 %
penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 0 % cukup, 0 % pas-pasan, 60 %
kurang mencukupi. 25 % pengeluaran biaya untuk sekolah anak, 25 % untuk
biaya sewa rumah, 25 % untuk biaya listrik, 25 % untuk biaya makan. 25 % orang
tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 62,5 % 2 orang, 12,5 % 3
orang, 0 % 4 orang lebih. 0 % tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan sekolah anak, 12,5 % kadang- kadang, 25 % sering, 62,5 % selalu
kesulitan. 0 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 0 % seimbang,
0 % tidak menentu, 100 % lebih besar pengeluaran. 0 % anak belajar di ruangan
belajar khusus, 37,5 % di dalam kamar, 25 % di ruang tamu, 37,5 % di ruang
makan. 0 % orang tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 12,5 %
hanya sebagian, 50 % hanya sedikit, 37,5 % tidak sama sekali. 0 % orang tua
siswa memenuhi semua peralatan sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil,
penggaris, penghapus dll, 12,5 % hanya sebagian, 50 % hanya buku tulis dan
pulpen, 37,5 % tidak sama sekali. 12,5 % orang tua siswa selalu memberikan
uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 0 % kadang-kadang, 0 %
jarang sekali, 87,5 % tidak pernah memberikan. 0 % orang tua siswa memberikan
uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 0 % Rp.5000- Rp. 7500, 0 % Rp. 2500Rp.5000, 100 % Rp. 1000- 2500. 37,5 % status kepemilikan rumah orang tua
adalah milik sendiri, 0 % rumah dinas, 37,5 % rumah kontrakan, 25 % rumah
orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 0 % memiliki rumah kontrakan, 0 %
memiliki tanah, 100 % tidak memiliki harta selain rumah. 0 % tidak mempunyai
mobil, 12,5 % memiliki motor, 62,5 % memiliki sepeda, 25 % tidak memiliki
kendaraan. 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan
100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
C. Perumusan Hipotesa
Untuk menguji kebenaran penelitian ini, penulis akan mengajukan
hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho: Tidak ada pengaruh status social ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi
belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.
Ha: Status social ekonomi orang tua siswa mempunyai pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.
D. Analisa Dan Interpretasi Data
Data yang telah dideskripsikan tersebut di atas, diolah dan dianalisa
sebagaimana uraian di bawah ini:
Tabel: 11
Daftar siswa yang termasuk status social ekonomi menengah keatas (X1)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Nama Siswa
Agung Prasetyo
Abdurrahman
Astri Puspita
Dewi Ratmawati
Enggar
Deny Gustiar
Ilham A.W
Leni
Mayang Sari
Maya Eva Anjani
Miratus Soleha
Mustopa
Khomalasari
Jenis Kelamin
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Indeks Prestasi
7,0
6,4
7,1
6,0
6,8
6,6
6,5
7,0
7,1
6,7
6,5
7,0
7,0
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Nopia Jamil
M. Iqbal
Vordanus Saleh
Dindi Fitriani
Deny Gustiar
Reni Oktavia
Riki Ridwan
Rusli. A
Syifa Fauziah
Syarifudin
Uray Oktovaia Sari
Yeti Fitri Yeni
Wulandari
Yunita
Zafri Romadhan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
7,0
6,5
6,6
6,8
6,6
6,9
6,8
6,3
7,6
7,0
6,3
7,3
6,8
7,2
6,1
Tabel: 12
Daftar siswa yang termasuk status social ekonomi menengah ke bawah (X2)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Nama Siswa
A. Nurul Qomar
Aip Bimantara
Andi Kurniawan
Anggi Adrian. P
Ayang Zuhri
Ayu Lestari
Ayu Putri
Ayu St. Komalasari
Bambang
Cecep Abu Waris
Dwi Handayani
Deni Gustiar
Dina Andriana
Dwi Fresti. Y
Dewi Setiawati
Erwin
Eva Nur Saputri
Elis Lestari
Fajar Ridwan
Febria. M
Ina Anggraini
Jenis Kelamin
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Indeks Prestasi
7,2
6,3
6,8
6,5
6,6
7,1
7,2
7,0
7,0
7,3
7,2
6,6
7,0
6,5
6,7
6,6
7,0
6,0
6,6
7,0
6,3
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Jaka Fardila
Vordanus Saleh
K. Vika Kartika Sari
Ibnu Subarkah
Ihfa Dila Putra
Leni
M. Rangga. S
M. Yanis
Nurlatifa Sari
Restu Prastio
Sri Rahmawati
St. Aminah
St. Azizah Ika. P
Setiana Sundari
Susi Mulyati
Tri Chintya Putri
Tio Saputra
Tri Setia Ningsih
Via Renata
Wahyu Nuji. R
Yoga Setiana
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
6,9
6,6
6,7
6,4
6,5
7,0
6,9
6,8
6,8
7,0
7,0
6,7
7,0
6,8
6,8
7,0
7,0
6,8
7,0
7,0
6,3
Oleh karena itu, untuk mencari nilai uji “t” dibuatkan table persiapan uji “t”
sebagai berikut:
Tabel: 13
Persiapan untuk uji “t”
X1
7,0
6,4
7,1
6,0
6,8
6,6
6,5
7,0
7,1
6,7
6,5
7,0
X2
7,2
6,3
6,8
6,5
6,6
7,1
7,2
7,0
7,0
7,3
7,2
6,6
X12
49,00
40,96
50,41
36,00
46,24
43,56
42,25
49,00
50,41
44,89
42,25
49,00
X22
51,84
39,69
46,24
42,25
43,56
50,41
51,84
49,00
49,00
53,29
51,84
43,56
7,0
7,0
6,5
6,6
6,8
6,6
6,9
6,8
6,3
7,6
7,0
6,3
7,3
6,8
7,2
6,7
ΣX1 = 190,1
N1 = 28
X 1 = 6,78
7,0
6,5
6,7
6,5
7,0
6,0
6,6
7,0
6,3
6,9
6,6
6,7
6,4
6,5
7,0
6,9
6,8
6,8
7,0
7,0
6,7
7,0
6,8
6,8
7,0
7,0
6,8
7,0
7,0
63
ΣX1 = 285,4
N1 = 42
X 1 = 6,79
49,00
49,00
42,25
43,56
46,24
43,56
47,61
46,24
39,69
57,76
49,00
36,69
53,29
46,24
51,84
44,89
ΣX12 = 1293,84
49,00
42,25
44,89
42,25
49,00
36,00
43,56
49,00
39,69
47,61
43,56
44,89
40,96
42,25
49,00
47,61
46,24
46,24
49,00
49,00
44,89
49,00
46,24
46,24
49,00
49,00
46,24
49,00
49,00
36,69
2
ΣX2 = 1942,82
Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, bahwa teknik analisa data yang
digunakan dalam pembahasan ini adalah teknik analisa komparasional bivariat,
dengan rumus uji “t” sebagai berikut:
t=
X1 − X 2
S2 S2
−
n1 n 2
Selanjutnya, untuk mencari nilai uji “t”, harus dicari variansi pada kedua
kelompok, dengan rumus:
( ΣX 1 ) 2
( ΣX 2 ) 2
2
ΣX 1 −
+ ΣX 2 −
n1
n2
2
S =
n1 + n 2 − 2
2
Oleh karena itu, di bawah ini akan dilakukan perhitungan mencari angka S2
yang telah dihasilkan pada table di atas, yaitu:
ΣX12 = 1293,84
ΣX1 = 190,1
ΣX22 = 1942,82
ΣX2 = 28,54
n1 = 28
n2 = 42
Melalui angka-angka tersebut, maka dapat dihitung antara lain:
⎛ (190,1) 2 ⎞
⎛ (285,4) 2
⎟⎟ 1942,82 − ⎜⎜
1293,84 − ⎜⎜
⎝ 28 ⎠
⎝ 42
S2 =
28 + 42 − 2
=
1293,84 − 1290,64 + 1942,82 − 1939,36
68
=
3,20 + 3,46
= 0,097
68
⎞
⎟⎟
⎠
Setelah S2 diketahui, yaitu sebesar 0,097, maka rumus uji “t” sudah dapat
dihitung, yaitu sebagai berikut:
t =
X1 − X 2
S2 S2
+
n1 n 2
=
=
=
6,78 − 6,79
0,097 0,097
+
28
42
− 0,01
0,0034 + 0,0023
− 0,01
0,0057
=
− 0,01
0,075
= -0,13
Selanjutnya nilai uji “t” yang telah diperoleh dikonsultasikan dengan table
nilai kritik “t” atau “Crical Value for “t””, dengan terlebih dahulu mencari df nya= df
= n1 + n2 – 2 = 28 + 42 – 2 = 68. dengtan df = 68 diperoleh nilai kritik “t” pada taraf
signifikasi 5% sebesar 2,00, sedangkan pada taraf signifikasi 1% diperoleh nilai kritik
“t” sebesar 2,65. Ternyata nilai uji “t” lebih kecil dari pada nilai kritik “t” (-0,13 <
2,00 < 2,65).
Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa Alternatif (Ha) ditolak karena tidak
teruji kebenarannya, berarti: tidak ada pengaruh yang signifikan antara status sosial
dengan prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat. Dan sebaliknya Hipotesa
Nihil (Ho) diterima karena teruji kebenarannya.
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh status sosial ekonomi orang
tua siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat Jakarta
Selatan, maka pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan
saran:
1. Tingkat status sosial ekonomi orang tua siswa di SMP Islamiyah Ciputat
Jakarta Selatan, dapat dikatakan sebagian besar berstatus sosial ekonomi
menengah ke bawah.
2. Setelah penulis mempelajari data hasil prestasi belajar siswa selama satu
semester, maka penulis berkesimpulan bahwa prestasi belajar siswa di SMP
Islamiyah Ciputat tergolong sedang atau cukup.
3. Status sosial ekonomi orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa, dapat
dikatakan tidak ada pengaruhnya, hal ini dapat terlihat dari hasil penelitian
yang penulis laksanakan, di mana tingkat status sosial ekonomi orang tua
siswa yang sebagian besar menengah
ke bawah tidak
prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.
berdampak pada
b. Saran- saran
1. Orang tua siswa hendaknya harus lebih memberi perhatian terhadap
pendidikan anak-anak mereka, baik berupa penyedian fasilitas dan biaya
pendidikan anak serta bimbingan dan motivasi dalam belajar, sehingga anak
merasa mendapat dukungan penuh dari orang tua dan juga perlu adanya kerja
sama antara orang tua siswa dengan pihak sekolah sehingga masalah-masalah
yang dihadapi oleh guru dan orang tua siswa dalam rangka mendidik siswa
dapat diatasi bersama.
2. Kepala sekolah dan para guru hendaknya harus lebih berusaha semaksimal
mungkin untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa, karena hal tersebut
sangat penting dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang
nantinya sangat diperlukan bagi masyarakat lingkungan siswa hkususnya dan
umumnya bagi kemajuan bangsa ini. Dan prestasi belajar siswa yang baik
juga akan dapat meningkatkan mutu lembaga pendidikan dimana siswa itu
belajar.
3. Status sosial ekonomi orang tua siswa sebagian besar adalah menengah
kebawah jangan menjadi kendala bagi pihak sekolah untuk lebih
meningkatkan prestasi belajar siswa-siswinya, melalui kerja keras dan
kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru-guru, orang tua siswa dan
pihak yayasan, maka prestasi belajar siswa yang diharapkan akan dapat
terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Ackley, Gardener, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: UT. Press, 1992
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur, llmu Pendidikan, Semarang: Rineka Cipta, 1991
Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan, Surabaya : Bina Ilmu 1982
Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, Jakarta: Pustaka
Insani
Aly, Hery Noer, dan Munzier S.M.A, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung
Insani, 2003
Arikunto, Suharsimi,
Cipta, 1990
Menejemen Pengajaran Secara Manusia, Jakarta: Rineka
B. Rahardjo, Muarti, Wawasan Buruh Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986
Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka,1982
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 1995
Djamarah, Syaful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi guru, Surabaya: Usaha
Nasional, 1994
Garungan, W.A. DIPL. PSYCH, Psikologi Sosial, Bandung Eresco, 1998
Gunadi, Tom, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 45, Bandung:
Angkasa, 1990
Indrakusuma, Amir Dain, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional,
1973
Jiyono DR., dan Suparyanti. Nur, Dra., Kajian Pendidikan dan Kebudayaan
“Pengembangan Peningkatan dan Pelatihan Wanita untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Anak, Jurnal Ilmiah, No. 009, Juni 1997
Kartolo, Kartini, Peranan Kehiarga Memandu Anak, Jakarta: Rajawali, 1982
Luth, Nursal dan Fernandez, Daniel, Panduan Belajar Sosiologi, Jakarta: PT. Galaxi
Puspa Mega, 1995
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2001
M. Yunus, Firdaus, Pendidian Berbasis Realitas Sosia Paulo Freire & YB. Mangun
Wijaya, Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004
Maftuh, Bunyamin dan Ruyadi, Yadi, Penuntun Belajar Sosiologi, Bandung: Ganeca
Exact, 1995
Muhammad, Syaikh, Silsilah Hadist Shahih, Jakarta: Pustaka Mantiq, 1997
Nasution, Prof. Drs. M.A., Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Buni Aksara, 1994
Nasution, Thamrin dan Nur, Muhammad, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Anak, Jakarta: Gunung Mulia,1986
Polak, Mayor, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas, Jakarta: PT. Ikhtiar Baru, 1979
Raucek, Joseph Dan Warren, Roland, Pengantar Sosiologi, Terjemahan Sahal
Simamura , Jakarta: Bina Aksara, 1984
Ridwan, Hanapi dan Mariati, Lia, Kamus Besar Indonesia Populer, Surabaya: Tiga
Dua, 1992
Rostiah. NK, Dra., Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1986
Rusyan, A. Thabroni, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Karya, 1989
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994
Sardiman A.M, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo,
1994
Soekanto, Soejono, Kamus Sosiologi, Jakarta CV Rajawali, 1983
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafmdo Persada
2004
Sumanto, Kumanto, Pengantar Sosiologi Edisi Kedua, Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2000
Sumardi, Mulyanto, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok , Jakarta: Rajawali, 1988
Suparno, Suhainah, Membangun Kompetensi Belajar, Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2000
Suyasa, Made, Ekonomi dan Koperasi, Bandung: Ganeca Exact Bandung, 1990
Syah, Muhibbin, M.ED., Pikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2002
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, Surabaya:
Usaha Nasional,1988
Umar, Musni & Dahlan, Musfihin, Terobosan Pemulihan Ekonomi Indonesia,
Jakarta: Forum Kampus Kuning, 2002
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasiona, (Depertemen Pendidikan Nasional ), 2003
Usman,. Moh.Uzer Drs., Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1995
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1982
Zaini, Syahmin, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi, Jakarta: Kalam Mulia, 1986
Nukilan label Nilai "t" Untuk Berbagai df.
df atau db
Harga Kritik T Pada Taraf Signifikansi:
5%
1%
1
12,71
63,66
2
4,30
9,92
3
3,18
5,84
4
2,78
4,60
5
2,57
4,03
6
2,45
3,71
7
2,36
3,50
8
2,31
3,36
9
2,26
3,25
10
2,23
3,17
11
2,20
3,11
12
2,18
3,06
13
2,16
3,01
14
2,14
2,98
15
2,13
2,95
16
2,12
2,92
17
2,11
2,90
18
2,10
2,88
19
2,09
2,86
20
2,09
2,84
21
2,08
2,83
22
2,07
2,82
23
2,07
2,81
24
2,06
2,80
25
2,06
2,79
26
2,06
2,78
27
2,05
2,77
28
2,05
2,76
29
2,04
2,76
30
2,04
2,75
35
2,03
2,72
40
2,02
2,71
45
2,02
2,69
50
2,01
2,68
60
2,00
2,65
70
2,00
2,65
80
1,99
2,64
90
1,99
2,63
100
1,98
2,63
125
1,98
2,62
150
1,98
2,61
200
1,97
2,60
300
1,97
2,59
400
1,97
2,59
500
1,96
2,59
1000
1,96
2,58
Download