1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pandangan

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai
salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi persoalan lingkungan
sangat diperlukan. Selain itu, permasalahan yang saat ini sedang dihadapi
oleh dunia pertanian Indonesia khususnya sektor peternakan dan perkebunan
adalah sistem pengelolaan limbah yang kurang memadai sehingga limbah
pertanian yang seharusnya dapat dimanfaatkan justru harus dibuang dan
memakan biaya yang cukup besar untuk membuang limbah tersebut serta
menimbulkan permasalahan lingkungan. Kondisi pertanian di Indonesia
semakin diperparah dengan adanya penggunaan pupuk anorganik yang
melebihi ambang batas dosis pemakaian yang menyebabkan degradasi tanah
dan membuat tanah memiliki ketergantungan dengan penggunaan pupuk
anorganik. Pengelolaan limbah menjadi pupuk organik adalah salah satu
potensi dalam menanggulangi masalah lingkungan akibat limbah pertanian
dan penggunaan pupuk anorganik, sehingga masalah jangka panjang tentang
kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas tanah dapat dicegah.
Menurut Wani et al. (2013), pengelolaan limbah padat saat ini
menjadi permasalahan dunia yang semakin rumit seiring bertambahnya
populasi makhluk hidup, industrialisasi, dan perubahan gaya hidup.
Pengelolaan limbah menjadi kompos memberikan keuntungan ganda di satu
sisi limbah dapat diubah menjadi produk bernilai tambah dan disisi lain dapat
mengurangi dampak polusi. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, limbah dapat diolah sedemikian rupa sehingga menjadi barang
yang bermanfaat dan menguntungkan secara ekonomis. Teknologi yang dapat
digunakan dalam penanganan masalah limbah antara lain adalah pemanfaatan
mikroorganisme sebagai upaya untuk mempercepat proses dekomposisi
limbah menjadi pupuk organik. Menurut Latifah et al. (2012), pupuk organik
merupakan
pupuk
yang
terbuat
dari
bahan-bahan
organik
yang
didegradasikan secara organik. Sumber bahan baku organik ini dapat
diperoleh dari bermacam-macam sumber, seperti : kotoran ternak, sampah
1
2
rumah tangga non sintetis, limbah-limbah makanan/minuman, dan lain-lain.
Biasanya untuk membuat pupuk organik ini, ditambahkan larutan
mikroorganisme yang membantu mempercepat proses pendegradasian.
Menurut Kamariah (2008), pupuk organik sendiri terbagi menjadi dua macam
jenisnya, yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Salah satu jenis
pupuk organik padat antara lain pupuk kompos. Pengelolaan limbah yang
kurang baik akan membawa dampak yang serius pada lingkungan, sebaliknya
jika limbah dikelola dengan baik maka akan memberikan keuntungan bagi
pelakunya. Salah satu bentuk pengelolaan limbah yang mudah dilakukan
yaitu dengan diolah menjadi pupuk kompos. Menurut Roidah (2013), kompos
adalah hasil dari pelapukan bahan-bahan berupa kotoran ternak atau feses,
sisa pertanian, sisa makanan ternak dan sebagainya. Adanya pengelolaan
limbah peternakan menjadi kompos akan membawa keuntungan ekonomis
pada peternak dan petani yaitu untuk mengurangi pencemaran lingkungan
dan dapat digunakan sebagai pupuk tanaman pertanian. CV Pendawa
Kencana Multyfarm merupakan salah satu perusahaan di wilayah Yogyakarta
yang mempunyai bidang usaha dalam memproduksi pupuk organik berupa
kompos dan pupuk organik cair.
Tabel 1. Data Jumlah Produksi Pupuk Organik Padat dan Cair Tahun 20102014 di CV. Pendawa Kencana Multyfarm, Sleman, Yogyakarta
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Pupuk Organik
Padat/Kompos (kg)
270.000
220.500
305.000
344.500
346.700
1.486.700
Pupuk Organik Cair
(liter)
75.000
75.000
87.000
90.000
98.000
425.000
Sumber : Analisis Data Primer
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa CV. Pendawa Kencana
Multyfarm telah melakukan produksi pupuk organik padat (kompos) sebesar
270.000 kilogram dan pupuk organik cair sebesar 75.000 liter pada tahun
2010. Sedangkan pada tahun 2011 mengalami penurunan produksi pupuk
organik padat (kompos) menjadi sebesar 220.500 kilogram dan pupuk
3
organik cair sebesar 75.000 liter akibat bencana erupsi gunung merapi yang
mengganggu proses produksi. Tahun 2012 mengalami peningkatan produksi
pupuk organik padat (kompos) sebesar 305.000 kilogram dan pupuk organik
cair sebesar 87.000 liter. Selanjutnya tahun 2013 mengalami peningkatan
produksi pupuk organik padat (kompos) sebesar 344.500 kilogram dan pupuk
organik cair sebesar 90.000 liter dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan
produksi pupuk organik padat (kompos) sebesar 346.700 kilogram dan pupuk
organik cair sebesar 98.000 liter. Hal ini dapat menggambarkan bahwa CV.
Pendawa Kencana Multyfarm memiliki prospek usaha pupuk organik yang
bagus dilihat dari produksi pupuk organik tiap tahun yang mengalami
peningkatan menggambarkan bahwa permintaan pupuk organik di kalangan
petani dan masyarakat semakin meningkat seiring kesadaran masyarakat akan
penerapan pertanian organik yang ramah lingkungan.
CV.
Pendawa
Kencana
Multyfarm
adalah
perusahaan
telah
menerapkan sistem Zero Waste yang merupakan sistem pengelolaan limbah
yang terintegrasi dan ramah lingkungan sehingga limbah yang dihasilkan
dapat diolah dan tidak ada limbah yang terbuang. Sistem pengelolaan limbah
pertanian yang diterapkan oleh CV. Pendawa Kencana Multyfarm tidak
hanya
mengubah
limbah
menjadi
ramah
lingkungan
namun
juga
memproduksi pupuk organik dari limbah tersebut sehingga dapat memberikan
nilai tambah bagi produk yang dihasilkan. Produk pupuk organik yang
diproduksi oleh CV. Pendawa Kencana Multyfarm antara lain adalah pupuk
organik padat (kompos) dan pupuk organik cair yang bahan baku utama dari
pembuatan pupuk tersebut adalah limbah hasil budidaya peternakan dan
limbah pertanian berupa limbah hasil budidaya tanaman pangan.
B. Perumusan Masalah
Penggunaan pupuk khususnya pupuk organik dalam usaha pertanian
sangatlah tinggi, hal ini dibarengi dengan adanya peningkatan permintaan
pupuk organik dikarenakan program pemerintah dan kesadaran masyarakat
akan adanya pertanian organik yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi
generasi ke depannya. Pengolahan pupuk organik berbahan baku limbah
4
pertanian sangat diminati karena selain ramah lingkungan juga mengurangi
biaya yang dikeluarkan petani jika dapat mengolah limbah pertaniannya
sendiri menjadi pupuk organik. Pengelolaan limbah di dunia peternakan dan
perkebunan juga sangat ditekankan karena biaya untuk membuang limbah
tidaklah murah dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar.
Kegiatan pengelolaan limbah pertanian menjadi bahan baku pupuk
organik dapat meningkatkan nilai tambah produk pupuk organik yang ramah
lingkungan dan memiliki zat hara yang tinggi. Menurut Langitan (1995),
salah satu kegunaan menghitung nilai tambah adalah untuk mengukur
besarnya jasa terhadap pemilik faktor produksi. Berdasarkan uraian diatas
maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Berapa besar biaya, penerimaan dan keuntungan dari pengelolaan limbah
pertanian menjadi pupuk organik padat (kompos) dan pupuk organik cair
di CV. Pendawa Kencana Multyfarm ?
2. Berapa besar tingkat efisiensi dan profitabilitas dari pengelolaan limbah
pertanian menjadi pupuk organik padat (kompos) dan pupuk organik cair
di CV. Pendawa Kencana Multyfarm ?
3. Berapa besar nilai tambah produk pupuk organik padat (kompos) dan
pupuk organik cair dari pengelolaan limbah pertanian di CV. Pendawa
Kencana Multyfarm ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui besar biaya, penerimaan dan keuntungan dari pengelolaan
limbah pertanian menjadi pupuk organik padat (kompos) dan pupuk
organik cair di CV. Pendawa Kencana Multyfarm.
2. Mengetahui tingkat efisiensi dan profitabilitas dari pengelolaan limbah
pertanian menjadi pupuk organik padat (kompos) dan pupuk organik cair
di CV. Pendawa Kencana Multyfarm.
3. Mengetahui besarnya nilai tambah produk pupuk organik padat (kompos)
dan pupuk organik cair dari pengelolaan limbah pertanian di CV. Pendawa
5
Kencana Multyfarm
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
serta merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan
khususnya terkait dengan solusi penanganan dan peningkatan pengolahan
limbah pertanian sebagai nilai tambah sehingga meningkatkan tingkat
ekonomi di sektor pertanian.
3. Bagi CV. Pendawa Kencana Multyfarm, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai nilai tambah yang diperoleh dari
pengolahan pupuk organik yang dijalankan selama ini.
4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan,
tambahan informasi, referensi dan pengetahuan.
Download