Beton Pracetak

advertisement
BETON PRACETAK
Precast Concrete Beton pracetak adalah beton
yang dibuat dengan metode percetakan
komponen secara mekanisasi dalam pabrik atau
workshop dan dipasang /install kelapangan /site
setelah beton cukup umur. Beton pracetak dapat
diberi tulangan ataupun prategang.
Beda beton pracetak dengan beton konvensional
antara lain :
- Beton konvensional cast in situ dibuat dengan cara
tradisional dilapangan atau dengan ready mix.
- Memerlukan perancah /formwork saat
pengecoran
- Memerlukan tenaga kerja lebih banyak
- Produk pracetak dibuat secara masal dan
berulang (repetitive)
Karena proses pengecorannya di tempat khusus
(bengkel frabrikasi), maka mutunya dapat terjaga
dengan baik. Tetapi agar dapat menghasilkan
keuntungan, maka beton pra-cetak hanya akan
diproduksi jika jumlah bentuk typical-nya mencapai
angka minimum tertentu, sehingga tercapai breakevent-point-nya. Bentuk typical yang dimaksud
adalah bentuk-bentuk yang repetitif, dalam jumlah
besar.
Sistem beton pracetak adalah metode konstruksi
yang mampu menjawab kebutuhan di era ini. Pada
dasarnya system ini melakukan pengecoran
komponen di tempat khusus di permukaan tanah
(fabrikasi), lalu dibawa ke lokasi (transportasi ) untuk
disusun menjadi suatu struktur utuh (ereksi).
Sistem pracetak telah banyak diaplikasikan di
Indonesia, baik yang sistem dikembangkan di dalam
negeri maupun yang didatangkan dari luar negeri.
Sistem pracetak yang berbentuk komponen, seperti
tiang pancang, balok jembatan, kolom plat pantai.
Prinsip dari sistem pracetak ini adalah dicetak atau
dicor terlebih dahulu sebelum di install. Berbicara
tentang sistem precast maka hal pertama untuk
dijadikan pertimbangan memakai sistem ini adalah
bentuk yang tipikal dan jumlah yang banyak. Contoh
pekerjaan yang sering dibuat menggunakan sistem
precast antara lain, saluran air, balok, anak tangga
dan pekerjaan - pekerjaan yang sifatnya berulang
dan banyak.
Keuntungan menggunakan sistem pracetak antara
lain waktu yang lebih efisien, memang sangat efisien
jika jenis pekerjaannya tipikal. Sementara pekerjaan
precast disiapkan kita bisa bekerja untuk bagian yang
lain. Selain memiliki kelebihan sistem ini juga memiliki
kekurangan, antara lain system precast memerlukan
analisa yang lebih rumit dibanding dengan cetak
langsung ditempat. Kita harus memperhitungkan
sistem sambungan, pertemuan tulangan apakah
sudah memenuhi panjang penyaluran atau belum
serta saat perencanaan sudah harus memikirkan
lokasi pembuatan sistem pengangkutan dan sistem
istallasi.
Keuntungan Beton Pracetak
1. Pengendalian mutu teknis dapat dicapai, karena
proses produksi dikerjakan di pabrik dan dilakukan
pengujian laboratorium
2. Waktu pelaksanaan lebih singkat
3. Dapat mengurangi biaya pembangunan
4. Tidak terpengaruh cuaca
5. Penyelesaian finishing mudah. Variasi finishing
permukaan struktur pracetak dilakukan saat
pembuatan komponen; termasuk coating untuk
attack hazard seperti korosif, kedap udara.
6. Lahan proyek tidak luas, mengurangi kebisingan,
lebih bersih dan ramah lingkungan, karena
komponen pracetak dibuat ditempat lain /
factory.
Kendala Precast
1. Membutuhkan investasi awal yang besar dan teknologi
maju
2. Dibutuhkan kemahiran dan ketelitian yang tinggi agat=r
tidak terjadi deviasi yang besar antara elemen yang satu
dengan elemen yang lain, shingga tidak menyulitkan dalam
pemasangan di lapangan.
3. Diperlukan peralatan produksi ( transportasi dan ereksi )
4. Panjang dan bentuk elemen yang terbatas, sesuai dengan
kapasitas alat angkat dan alat angkut. Jarak maksimum
transportasi yang ekonomis dengan menggunakan truk
adalah antara 150 sampai 350 km,tetapi ini juga tergantung
tipe produknya. Sedangkan untuk angkutan laut, jarak
maksimum transportasi dapat sampai diatas 1000 km.
5. Hanya dapat dilaksanakan di daerah yang sudah tersedia
peralatan untuk handling dan erection.
6. Di Indonesia sering timbul gempa dengan kekuatan besar.
Konstruksi beton pracetak cukup berbahaya terutama pada
daerah sambungannya.
7. Diperlukan ruang yang cukup untuk pekerja dalam
mengerjakan sambungan pada beton pracetak
8. Memerlukan lahan yang besar untuk pabrikasi dan
penimbunan (stock yard)
9. Yang menjadi perhatian utama dalan
perencanaan komponen beton pracetak seperti
pelat lantai, balok, kolom dan dinding adalah
sambungan. Selain berfungsi menyalurkan beban
yang bekerja, sambungan juga harus berfungsi
menyatukan masing-masing komponen beton
pracetak tersebut menjadi satu kesatuan yang
monolit sehingga dapat mengupayakan stabilitas
struktur bangunan.
Proses produksi/pabrikasi beton pracetak dapat
dibagi menjadi tiga tahapan berurutan yaitu :
Tahap Design
Proses perencanaan suatu produk secara umum
merupakan kombinasi dari ketajaman melihat
peluang, kemampuan teknis, kemampuan
pemasaran. Persyaratan utama adalah struktur harus
memenuhi syarat kekuatan, kekakuan dan kestabilan
pada masa layannya
Tahap Produksi
a. Moulding / membuat cetakan. Pabrik beton pracetak
biasanya telah memiliki workshop / bengkel khusus untuk
membuat dan maintenance cetakan, tempat merakit
tulangan (Bar catching) dan sambungan.
b. Reinforcing. Tulangan yang telah dirakit ditempatkan
kedalam cetakan.
c. Concreting. Pembuatan beton. Penakaran dan
pencampuran beton, biasanya dipabrik tersedia concrete
batching plant yang meiliki control kualitas secara computer.
d. Compaction / pemadatan beton, memakai external vibrator
dengan high frequency.
e. Curing beton , dengan steam curing. Pada elemen-elemen
beton yang besar steam curing diberikan kedalam beton
dengan cara diselubungi suhu 60 – 70o C selama 2 – 3 jam.
Tahap Pascaproduksi
Terdiri dari tahap penanganan ( handling ),
penyimpanan ( storage ), penumpukan (stacking ),
pengiriman ( transport dan tahap pemasangan di
lapangan ( site erection ).
a. Handling. Pasca umur beton memeuhi, unit beton
pracetak dipindahkan ke storage / gudang disusun
secara vertical dan diberi bantalaan antar unit
pracetak.
b. Transportasi unit pracetak ke lapangan
c. Instal / Erection. Memasang unit pracetak pada
struktur, memasang joint (Cast in site)
d. Finishing, no coating
Transportasi adalah pengangkatan elemen pracetak
dari pabrik ke lokasi pemasangan. Sistem transportasi
berpengaruh terhadap waktu, efisiensi konstruksi dan
biaya transport.
Yang perlu diperhatikan dalam sistem transportasi
adalah :
a. Spesifikasi alat transport : lebar, tinggi, beban maks,
dimensi elemen
b. Route transport : jarak, lebar jalan, kepadatan lalu
lintas, ruang bebas bawah jembatan, perijinan dari
instansi yang berwenang.
Download