pengaruh kemampuan ibu hamil dalam melakukan deteksi dini

advertisement
PENGARUH KEMAMPUAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI
RISIKO PREEKLAMSIA TERHADAP PARITAS, PENGETAHUAN DAN
KETERPAPARAN INFORMASI
Rr. Galuh Ajeng Indu Dewi
Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Email : [email protected]
Abstract
Health conditions, mental status and Life & Style can be lead to complications on Pregnancy
can be causing death of mother and fetus (Depkes RI, 2014). The main factor that cause maternal
death are postpartum bleeding / HPP (28%), preeclampsia (24%) and infection (11%) (Indonesia
Health Profile, 2007). Those factors that cause maternal death actually could be prevented by
pregnancy and early detection of the risk of pregnancy check up. The type of this research is analitic
observational by using cross sectional design. The population is consist of 171 pregnant mother. The
sample used are amount of 62 pregnant mothers. The sample used is probability sampling with
stratified random sampling technique. Data collection using primary data with questionnaire
instrument through interview. Furthermore, the data would be analyzed with simple logistic
regression analysis and multiple logistic regression analysis with the level of meaning 5% (α = 0,05).
Based on the results of multiple logistic regression analysis in Sawahan show disclosure information
variable of danger signs with significancy Exp value (B) 5,657 are significant variables and variable
of paritas with significancy Exp value (B) 9,060 are significant variables. Sawahan Public Health
Center is the Public Health Center which has high of Maternal Mortality Rate. Puskesmas Sawahan
must have information forum. So that, pregnant mother and the other patient or patient’s family
should get more information about the danger signs of pregnancy, especially preeclampsia.
Keywords : Early Detection, Preeclampsia.
Abstrak
Kondisi kesehatan, status mental dan gaya hidup dapat mengakibatkan komplikasi pada
kehamilan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin (Depkes RI, 2014). Penyebab kematian
ibu yaitu pendarahan Pascapersalinan (28%), preeklamsia (24%) dan infeksi (11%) (Profil Kesehatan
Indonesia, 2007). Penyebab kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan
kehamilan dan deteksi dini risiko kehamilan. Jenis penelitian observational analitik menggunakan
desain cross sectional. Jumlah populasi 171 ibu hamil. Jumlah sampel 62 ibu hamil. Sampling yang
dipakai adalah “probability sampling” dengan tehnik “Stratified Random Sampling”. Pengumpulan
data menggunakan data primer dengan instrumen kuesioner secara wawancara. Analisa data dengan
Analisis Regresi Logistik Sederhana dan Analisis Regresi Logistik Ganda dengan tingkat kemaknaan
5% (α = 0,05). Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda di Puskesmas Sawahan menunjukkan variabel
keterpaparan informasi tanda bahaya Exp (B) 5,657 merupakan variabel yang signifikan dan variabel
paritas Exp (B) 9,060 juga merupakan variabel yang signifikan. Puskesmas Sawahan merupakan
puskesmas dengan Angka Kematian Ibu tinggi. Puskesmas Sawahan harus memiliki wadah informasi
27 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)
MTPH Journal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017
sehingga ibu hamil maupun pasien lain ataupun keluarga pasien dapat lebih banyak menerima
informasi seputar tanda bahaya kehamilan khususnya preeklamsia.
Kata Kunci : Deteksi Dini, Preeklamsia
dan
PENDAHULUAN
Kehamilan dan persalinan merupakan
persalinan5.
Faktor
utama
penyebab
kematian ibu yakni pendarahan, hipertensi saat
atau
preeklamasia
hamil
Kehamilan merupakan kondisi dimana tubuh
Pendarahan Pascapersalinan (HPP) menempati
harus terjaga dengan sangat prima. Kondisi
persentase tertinggi penyebab kematian ibu
kesehatan, status mental dan gaya hidup dapat
(28%), anemia dan kekurangan energi kronis
mengakibatkan komplikasi pada kehamilan yang
(KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama
dapat menyebabkan kematian ibu dan janin1.
terjadinya
pendarahan
dan
infeksi6.
proses alami, namun bukan berarti tanpa risiko.
dan
infeksi
yang
(WHO)2
merupakan faktor kematian utama ibu. Di
menjelaskan bahwa kematian diberbagai negara
berbagai negara paling sedikit seperempat dari
memperkirakan
seluruh
Organisasi
Kesehatan
angka
Dunia
kematian
yang
kematian
ibu
disebabkan
oleh
disebabkan oleh kehamilan mencapai 500.000
pendarahan; proporsinya antara kurang dari 10%
tiap
sampai hampir 60%7.
tahunnya.
Berdasarkan
hasil
Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia, angka
Persentase
tertinggi
kedua
penyebab
kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu
kematian ibu adalah preeklamsia (24%), kejang
kelahiran hidup3. Dalam survei yang sama, tahun
bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah
2007 angka kematian ibu hanya 228 per 100 ribu
tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat
kelahiran hidup. Penurunan AKI merupakan
kehamilan maupun persalinan. Hipertensi dapat
tujuan ke 5 pembangunan millennium, yaitu
terjadi karena kehamilan, dan akan kembali
meningkatkan kesehatan ibu, dengan target yang
normal bila kehamilan sudah berakhir. Namun
akan dicapai pada tahun 2015 adalah mengurangi
ada juga yang tidak kembali normal setelah bayi
sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu4.
lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat bila
Tingginya AKI di Indonesia dipengaruhi
hipertensi sudah diderita ibu sebelum hamil.
oleh beberapa hal yang lebih dikenal dengan
Sedangkan persentase tertinggi ketiga penyebab
istilah 4 terlalu dan 3 terlambat, yakni terlalu
kematian ibu melahirkan adalah infeksi (11%)7.
muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan,
Penyebab kematian ibu sebenarnya dapat
terlalu banyak, dan terlambat dalam mencapai
dicegah dengan pemeriksaan kehamilan (ANC)
fasilitas, terlambat mendapatkan pertolongan,
yang memadai dan deteksi dini risiko ibu hamil.
dan terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan
Apabila terdapat salah satu faktor risiko tinggi
Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 28
ibu hamil dalam kehamilan, dapat dilakukan
pengetahuan serta faktor pendukung yang terdiri
tindakan pencegahan sedini mungkin sehingga
dari keteraturan pemeriksaan ANC, sosial
risiko
ekonomi, keterpaparan informasi dan jenis
kematian
dapat
dikurangi
dengan
penanganan yang cepat dan tepat8.
informasi yang telah didapatkan.
Deteksi dini mengenai faktor risiko
komplikasi merupakan suatu kegiatan untuk
METODE PENELITIAN
menemukan ibu hamil dengan faktor risiko dan
komplikasi
kebidanan.
Setiap
kehamilan
Rancang bangun yang akan digunakan
adalah
observasional
analitik,
dengan
merupakan suatu yang normal dialami seorang
menggunakan desain cross sectional yaitu yaitu
wanita dalam proses reproduksinya tetapi
melihat faktor yang dapat mempengaruhi ibu
adakalanya terjadi suatu komplikasi, untuk itu
hamil dalam mendeteksi risiko komplikasi
kegiatan deteksi dini perlu dilakukan oleh tenaga
perdarahan pascapersalinan dan preeklamsia.
kesehatan dan masyarakat khususnya ibu hamil
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
sehingga penanganan yang adekuat sedini
ibu hamil di Puskesmas Sawahan Surabaya yang
mungkin
dapat
merupakan
dilakukan.
kunci
Hal
tersebut
berjumlah 171 ibu hamil. Sampel dalam
keberhasilan
dalam
penelitian ini adalah sebagian dari ibu hamil di
menurunkan AKI dan AKB8.
Puskesmas Sawahan Surabaya sebanyak 62 ibu
Rendahnya pengetahuan ibu hamil dalam
mengenali
tanda
bahaya
kehamilan
hamil. Sampling yang dipakai dalam penelitian
ini adalah “probability sampling” dengan
mengakibatkan rendahnya pemanfaatan sistem
menggunakan
rujukan9. Salah satu alasan penundaan akses
Sampling”.
kepelayanan
kesehatan
adalah
karena
Waktu
tehnik
“Stratified
penelitian
Juli-
data
awal
Desember
kondisi kehamilannya10.
dilakukan pada bulan Juli 2016. Selanjutnya pada
bulan
Pengambilan
bulan
ketidakmampuan ibu hamil dalam mengenali
Faktor risiko yang mempengaruhi terhadap
2016.
yaitu
Random
Agustus-Desember
2016
dilakukan
kejadian preeklamsia, antara lain hipertensi,
penyusunan proposal dan penelitian sampai
jarak kehamilan, paritas, kehamilan ganda, usia
dengan
ibu hamil <20tahun dan >35 tahun, genetik,
penelitian. Tempat dilaksanakannya penelitian
obesitas, infeksi, dan status gizi11.
adalah di Wilayah Kerja Puskesmas Sawahan
Faktor
yang
dapat
dilakukannya
penulisan
laporan
mempengaruhi
Surabaya, didasarkan atas pertimbangan bahwa
kemampuan ibu dalam melakukan deteksi dini
Puskesmas Sawahan merupakan puskesmas
preeklamsia antara lain faktor karakteristik ibu
dengan AKI tertinggi di kota Surabaya.
yaitu umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dan
29 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)
MTPH Journal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017
Dalam penelitian ini yang bertindak
sebagai variabel dependen adalah kemampuan
ibu hamil multipara memiliki kemampuan
deteksi dini yang baik.
dalam mendeteksi dini risiko preeklamsiaa,
Pada uji Chi Square didapatkan nilai χ2
sedangkan variabel independen adalah paritas,
sebesar 5,959 dan nilai signifikasi sebesar 0,051
pengetahuan dan keterpaparan informasi.
(> 0,05) berarti bahwa tidak terdapat hubungan
Pengumpulan data dalam penelitian ini
yang signifikan antara variable paritas dengan
adalah data primer yaitu dengan menggunakan
variable kemampuan deteksi dini. Kemudian
instrumen yang berupa kuesioner dan dilakukan
dianalisa
dengan cara wawancara sesuai dengan kuesioner
Sederhana menunjukkan nilai signifikasi sebesar
tersebut. Data yang didapat dari lapangan masih
0,060 (< 0,25) maka variable paritas akan
berupa data yang mentah yang kemudian diolah
dimasukkan dalam salah satu variable yang akan
dan dihitung dengan tabel frekuensi dan tabulasi
dianalisis dengan Regresi Logistik Ganda.
menggunakan
Regresi
Logistik
silang. Sedangkan untuk analisa data dilakukan
Paritas menunjukkan jumlah anak yang
Analisis Regresi Logistik Sederhana dan Analisis
pernah dilahirkan oleh seorang wanita. Paritas
Regresi
tingkat
merupakan faktor penting dalam menentukan
kemaknaan 5% (α = 0,05). Pada Analisis Regresi
nasib ibu dan janin baik selama kehamilan
Logistik Sederhana nantinya nilai constanta akan
maupun selama persalinan.
Logistik
Ganda
dengan
di screening atau di seleksi dengan nilai 0,25
Hasil
tabulasi
silang
di
Puskesmas
yang kemudian bilamana hasil constanta < 0,25
Sawahan menunjukkan bahwa ibu hamil dengan
maka akan dilanjutkan ke Analisis Regresi
paritas Multipara paling mampu melakukan
Logistik Ganda, sebaliknya bilamana hasil
deteksi dini risiko tinggi kehamilan.
constanta > 0,25 maka tidak akan dilanjutkan ke
Analisis Regresi Logistik Ganda.
Multipara adalah wanita yang telah lebih
dari 1 orang anak. Jumlah anak yang banyak
memerlukan persiapan baik secara mental
HASIL DAN PEMBAHASAN
maupun material12. Kehamilan yang termasuk
Pengaruh Paritas Terhadap Kemampuan
kategori “4 terlalu” diantaranya adalah terlalu
Deteksi Dini Risiko Preeklamsia
sering hamil dan terlalu banyak anak. Hal ini
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan
selain akan mempengaruhi status kesehatan ibu
paritas terhadap Kemampuan Deteksi Dini
dan anak juga mempengaruhi kesejahteraan
Risiko Preeklamsia menunjukkan bahwa ibu
keluarga. Selain itu, ibu hamil yang mempunyai
hamil primipara dan grande-multipara memiliki
anak lebih dari 1 cenderung lebih mempunyai
kemampuan deteksi dini yang kurang sedangkan
pengalaman tentang kehamilan dan persalinan
sehingga informasi seputar kehamilan telah ia
Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 30
jelas
Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai χ2
dibandingkan dengan ibu hamil yang belum
sebesar 29,895 dan nilai signifikasi 0,000 (<
pernah melahirkan.
0,05) berarti bahwa terdapat hubungan yang
dapatkan
dengan
baik
dan
lebih
Setelah dilakukan uji statistik, didapatkan
signifikan dari variable pengetahuan dengan
hasil ada pengaruh antara paritas terhadap
variable kemampuan deteksi dini. Kemudian
kemampuan ibu hamil dalam melakukan deteksi
dianalisa
dini risiko preeklamsia di Puskesmas Sawahan
Sederhana menunjukkan nilai signifikasi pada
dengan nilai signifikan 0,006 Exp (B) 9,060 yang
variable pengetahuan adalah 0,004 (< 0,25) maka
berarti
variable
bahwa
Ibu
hamil
dengan
paritas
menggunakan
Regresi
pengetahuan
Logistik
selanjutnya
akan
multigravida kemungkinan deteksi dini baik
dimasukkan kedalam Analisis Regresi Logistik
9,060 kali dibandingkan dengan ibu hamil paritas
Ganda.
primigravida.
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini
Adanya pengaruh antara paritas terhadap
terjadi
setelah
orang
tersebut
melakukan
kemampuan ibu hamil dalam melakukan deteksi
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
dini risiko perdarahan pascapersalinan dan
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
preeklamsia pada penelitian di Puskesmas
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
Sawahan ini dikarenakan mayoritas ibu hamil
kognitif merupakan domain yang sangat penting
dengan
paritas
multigravida
primigravida
yang
mana
dan
grande-
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena
kurang
mampu
dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku
melakukan deteksi dini.
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
Pengaruh
Pengetahuan
Terhadap
Kemampuan Deteksi Dini Risiko Preeklamsia
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan
pengetahuan terhadap Kemampuan Deteksi Dini
oleh pengetahuan. Hal ini akan berdampak
Positif
pada
ibu
hamil
yaitu
membantu
pemerintah menurunkan angka Morbiditas dan
Mortalitas.
Risiko Preeklamsia menunjukkan bahwa ibu
Hasil dari tabulasi silang di Puskesmas
hamil yang berpengetahuan kurang memiliki
Sawahan menunjukkan
kemampuan deteksi dini yang kurang, ibu hamil
pengetahuan yang baik lebih mampu melakukan
yang berpengetahuan cukup seluruhnya memiliki
deteksi dini risiko preeklamsia dibandingkan
kemampuan yang kurang dan ibu hamil yang
dengan ibu hamil yang berpengetahuan kurang
berpengetahuan baik memiliki kemampuan
dan
deteksi dini yang baik pula.
pengetahuannya baik cenderung mempunyai
cukup.
Ibu
ibu
hamil
hamil
yang
dengan
tingkat
perilaku yang baik dalam kehamilannya yaitu
31 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)
MTPH Journal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017
dengan cara memeriksakan kehamilannya ke
berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan
petugas
mampu
dari keterpaparan informasi tanda bahaya dengan
melakukan deteksi dini terhadap kehamilannya
kemampuan deteksi dini. Kemudian dianalisa
dan mendapatkan informasi yang cukup seputar
menggunakan
kehamilannya13.
menunjukkan signifikan 0,151 (< 0,25) sehingga
kesehatan
sehingga
ia
Regresi
Logistik
Sederhana
Setelah dilakukan uji statistik, didapatkan
keterpaparan informasi tanda bahaya dapat
hasil tidak ada pengaruh antara pengetahuan
dilanjutkan ke Analisis Regresi Logistik Ganda.
terhadap
Kemudian setelah di analisis dengan Regresi
kemampuan
ibu
hamil
dalam
melakukan deteksi dini risiko preeklamsia di
Logistik
Ganda
menunjukkan
Puskesmas Sawahan. Tidak adanya pengaruh
keterpaparan informasi tanda bahaya mempunyai
antara pengetahuan terhadap kemampuan ibu
pengaruh terhadap kemampuan deteksi dini
hamil dalam melakukan deteksi dini risiko
risiko
preeklamsia pada penelitian di Puskesmas
preeklamsia dengan nilai signifikan 0,033 dan
Sawahan ini dikarenakan mayoritas ibu hamil
nilai Exp (B) 5,657 berarti bahwa ibu hamil yang
berpengetahuan kurang dan cukup sehingga
terpapar informasi tanda bahaya kemungkinan
kurang mampu melakukan deteksi dini risiko
deteksi dini baik 5,657 kali dibandingkan dengan
preeklamsia.
ibu hamil yang tidak terpapar informasi tanda
perdarahan
bahwa
pascapersalinan
dan
bahaya.
Pengaruh Keterpaparan Informasi Tanda
Menurut teori Sibernetik, informasi akan
Bahaya Terhadap Kemampuan Deteksi Dini
menentukan proses dalam belajar (memperoleh
Risiko Preeklamsia
pengetahuan)
karena
belajar
merupakan
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan
pengolahan dari informasi14. Pada kelompok ibu
keterpaparan informasi terhadap Kemampuan
hamil yang diberi informasi kesehatan tentang
Deteksi Dini Risiko Perdarahan Pasca Persalinan
tanda bahaya kehamilan melalui pesan radio dan
dan Preeklamsia menunjukkan bahwa ibu hamil
di
yang kurang terpapar informasi tentang tanda
meningkatkan kesadaran terhadap komplikasi
bahaya 64,6% diantaranya memiliki kemampuan
obstetrik ditandai dengan meningkatnya jumlah
deteksi dini yang kurang sedangkan ibu hamil
kunjungan
yang terpapar informasi tentang tanda bahaya
persentase ibu hamil dengan dirujuk meningkat
dengan
35%-44%, dan persentase ibu hamil yang
baik
mayoritas
(57,1%)
memiliki
kemampuan deteksi dini yang baik.
Pada uji Chi Square menunjukkan nilai χ2
sebesar 1,319 dan signifikasi 0,145 (> 0,05)
tempat
pelayanan
komplikasi
mencari
perawatan
mungkin
sebesar
kesehatan
obstetrik
obstetri
dapat
25%-31%,
sendiri
20%-28%15.
sedini
Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Mahardani di
Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 32
Puskesmas Sawangan tahun 2011, menunjukkan
dibanding ibu hamil yang tidak terpapar
hasil bahwa ibu hamil yang mendapat informasi
informasi tanda bahaya.
Tidak
kesehatan 6, 21 kali lebih baik dalam mengetahui
adanya
pengaruh
antara
keterpaparan informasi terhadap kemampuan ibu
tanda bahaya kehamilan.
Puskesmas
hamil dalam melakukan deteksi dini risiko
Sawahan adalah ibu hamil yang terpapar
perdarahan pascapersalinan dan preeklamsia
informasi
pada
Hasil
tabulasi
tentang
melakukan
deteksi
silang
di
tanda
bahaya
dini
perdarahan
mampu
pasca
penelitian
di
Puskesmas
Mulyorejo
dikarenakan mayoritas ibu hamil sudah mampu
persalinan dengan baik dibandingkan dengan ibu
melakukan deteksi
dini
risiko
hamil yang tidak terpapar informasi tanda
pascapersalinan dan preeklamsia.
perdarahan
bahaya. Kemudahan untuk memperoleh suatu
informasi akan mempercepat seseorang untuk
SIMPULAN DAN SARAN
memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak,
Simpulan
et al. 2007). Penelitian ini sangat mendukung
1.
Ada pengaruh paritas terhadap kemampuan
theory of planned behavior yang dikemukakan
deteksi dini risiko preeklamsia di Puskesmas
oleh Ajzen tahun 2005 bahwa faktor personal
Sawahan.
adalah sikap umum seseorang terhadap sesuatu,
2.
sifat kepribadian (personality traits), nilai
(values),
emosi,
dan
kecerdasan
yang
Tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap
kemampuan deteksi dini risiko preeklamsia.
3.
Ada pengaruh keterpaparan informasi tanda
dimilikinya. Faktor sosial antara lain usia, jenis
bahaya terhadap kemampuan deteksi dini
kelamin (gender), etnis, pendidikan, penghasilan,
risiko preeklamsia di Puskesmas Sawahan.
dan agama, faktor informasi adalah pengalaman,
pengetahuan
dan
ekspose
pada
media
Saran
mempengaruhi sikap dan perilaku individu
terhadap sesuatu hal.
Saran yang mungkin dapat dilakukan untuk
Puskesmas Sawahan dimana masih terdapat ibu
Setelah dilakukan uji statistik, didapatkan
hamil yang kurang pengetahuan terhadap bahaya
hasil ada pengaruh antara keterpaparan informasi
risiko kehamilan dapat mengkaji ulang pada
terhadap
dalam
kegiatan pemeriksaan kehamilan (ANC) untuk
melakukan deteksi dini risiko preeklamsia di
mengkaji tentang kehamilannya bilamana ada
Puskesmas Sawahan dengan nilai signifikan
keluhan atau komplikasi dapat diketahui secara
0,033 dan Exp (B) 5,657 yang berarti bahwa ibu
dini selain itu bisa memberikan penyuluhan
hamil yang terpapar informasi tanda bahaya
secara langsung seputar kehamilan dan risiko
kemungkinan deteksi dini baik 5,657 kali
yang mungkin dapat menyertai kehamilan
kemampuan
ibu
hamil
33 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)
MTPH Journal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017
kepada ibu hamil yang tidak terpapar informasi
Dan
tanda bahaya sehingga baik ibu hamil yang
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
terpapar maupun yang tidak terpapar informasi
2009.
tanda bahaya bisa lebih mengerti tentang
kehamilan dan komplikasi yang mungkin terjadi.
9.
Direktorat
Bina
Kesehatan
Ibu
Depkes RI. Survey Demografi Kesehatan
Indonesia, Depkes RI. Jakarta. 2003.
10. Nahar. S, Ban. M, Nasreen, Hasmina E.
REFERENSI
Women Focused Development Intervention
1.
Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia
Reduces Delay In Accessing Emergency
Tahun 2014, Pusat Data Kesehatan, 2014,
Obstetric
Jakarta. 2014.
Bangladesh.
WHO. Safe Motherhood, Modul Eklamsia:
Childbirth. 2011.
2.
Materi Pendidikan Bidan, Alih Bahasa:
3.
6.
7.
BMC
Slums
Pregnancy
In
and
11. Manuaba. IBG. & Candranita. F. Ilmu
SDKI. Survei Demografi dan Kesehatan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Indonesia 2012, Badan Pusat Statistik. 2012,
Bidan. Edisi 2. EGC: Jakarta. 2005.
Penyakit
Kandungan
Dan
12. Saifuddin, A.B. Buku Acuan Nasional
Depkes RI. Buku Pedoman Pengenalan
Pelayanan
Tanda
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Bahaya,
PersalinanDan
Nifas,
Kesehatan
Maternal
Dan
Sarwono Prawirohardjo. 2002.
Abdullah, C. A To Z 26 Kiat Menata
13. Notoatmodjo S. Pendidikan Dan Perilaku
Keluarga. Elex Media Kompetindo, Jakarta.
Kesehatan. Edisi 3. Rineka Cipta. Jakarta.
2007.
2003.
Manuaba. IBG. & Candranita. F. Pengantar
14. Nursalam.
Konsep
dan
Penerapan
Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta. 2007.
Metodologi Ilmu Keperawatan. Salemba:
Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia
Medika. Jakarta. 2008
Tahun 2007, Pusat Data Kesehatan, 2007.
8.
Urban
Kebidanan,
Jakarta. 2001.
5.
In
Qijayarini, M., EGC, Jakarta. 2002.
Jakarta. 2012.
4.
Care
15. Peirrera K., Patricia E., Elena H. Increasing
Jakarta. 2007.
Hwareness of Danger Signs In Pregnancy
Depkes RI. Pedoman Pemantauan Wilayah
Through Community-And Clinic Based
Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak, Jakarta:
Education In Guatemala. Maternal and
Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat
Child Health Journal, 6; 1. 2002.
Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 34
Download