PENGARUH KEMAMPUAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI RISIKO PREEKLAMSIA TERHADAP PARITAS, PENGETAHUAN DAN KETERPAPARAN INFORMASI Rr. Galuh Ajeng Indu Dewi Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Email : [email protected] Abstract Health conditions, mental status and Life & Style can be lead to complications on Pregnancy can be causing death of mother and fetus (Depkes RI, 2014). The main factor that cause maternal death are postpartum bleeding / HPP (28%), preeclampsia (24%) and infection (11%) (Indonesia Health Profile, 2007). Those factors that cause maternal death actually could be prevented by pregnancy and early detection of the risk of pregnancy check up. The type of this research is analitic observational by using cross sectional design. The population is consist of 171 pregnant mother. The sample used are amount of 62 pregnant mothers. The sample used is probability sampling with stratified random sampling technique. Data collection using primary data with questionnaire instrument through interview. Furthermore, the data would be analyzed with simple logistic regression analysis and multiple logistic regression analysis with the level of meaning 5% (α = 0,05). Based on the results of multiple logistic regression analysis in Sawahan show disclosure information variable of danger signs with significancy Exp value (B) 5,657 are significant variables and variable of paritas with significancy Exp value (B) 9,060 are significant variables. Sawahan Public Health Center is the Public Health Center which has high of Maternal Mortality Rate. Puskesmas Sawahan must have information forum. So that, pregnant mother and the other patient or patient’s family should get more information about the danger signs of pregnancy, especially preeclampsia. Keywords : Early Detection, Preeclampsia. Abstrak Kondisi kesehatan, status mental dan gaya hidup dapat mengakibatkan komplikasi pada kehamilan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin (Depkes RI, 2014). Penyebab kematian ibu yaitu pendarahan Pascapersalinan (28%), preeklamsia (24%) dan infeksi (11%) (Profil Kesehatan Indonesia, 2007). Penyebab kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan dan deteksi dini risiko kehamilan. Jenis penelitian observational analitik menggunakan desain cross sectional. Jumlah populasi 171 ibu hamil. Jumlah sampel 62 ibu hamil. Sampling yang dipakai adalah “probability sampling” dengan tehnik “Stratified Random Sampling”. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan instrumen kuesioner secara wawancara. Analisa data dengan Analisis Regresi Logistik Sederhana dan Analisis Regresi Logistik Ganda dengan tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05). Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda di Puskesmas Sawahan menunjukkan variabel keterpaparan informasi tanda bahaya Exp (B) 5,657 merupakan variabel yang signifikan dan variabel paritas Exp (B) 9,060 juga merupakan variabel yang signifikan. Puskesmas Sawahan merupakan puskesmas dengan Angka Kematian Ibu tinggi. Puskesmas Sawahan harus memiliki wadah informasi 27 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) MTPH Journal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017 sehingga ibu hamil maupun pasien lain ataupun keluarga pasien dapat lebih banyak menerima informasi seputar tanda bahaya kehamilan khususnya preeklamsia. Kata Kunci : Deteksi Dini, Preeklamsia dan PENDAHULUAN Kehamilan dan persalinan merupakan persalinan5. Faktor utama penyebab kematian ibu yakni pendarahan, hipertensi saat atau preeklamasia hamil Kehamilan merupakan kondisi dimana tubuh Pendarahan Pascapersalinan (HPP) menempati harus terjaga dengan sangat prima. Kondisi persentase tertinggi penyebab kematian ibu kesehatan, status mental dan gaya hidup dapat (28%), anemia dan kekurangan energi kronis mengakibatkan komplikasi pada kehamilan yang (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama dapat menyebabkan kematian ibu dan janin1. terjadinya pendarahan dan infeksi6. proses alami, namun bukan berarti tanpa risiko. dan infeksi yang (WHO)2 merupakan faktor kematian utama ibu. Di menjelaskan bahwa kematian diberbagai negara berbagai negara paling sedikit seperempat dari memperkirakan seluruh Organisasi Kesehatan angka Dunia kematian yang kematian ibu disebabkan oleh disebabkan oleh kehamilan mencapai 500.000 pendarahan; proporsinya antara kurang dari 10% tiap sampai hampir 60%7. tahunnya. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, angka Persentase tertinggi kedua penyebab kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kematian ibu adalah preeklamsia (24%), kejang kelahiran hidup3. Dalam survei yang sama, tahun bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah 2007 angka kematian ibu hanya 228 per 100 ribu tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat kelahiran hidup. Penurunan AKI merupakan kehamilan maupun persalinan. Hipertensi dapat tujuan ke 5 pembangunan millennium, yaitu terjadi karena kehamilan, dan akan kembali meningkatkan kesehatan ibu, dengan target yang normal bila kehamilan sudah berakhir. Namun akan dicapai pada tahun 2015 adalah mengurangi ada juga yang tidak kembali normal setelah bayi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu4. lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat bila Tingginya AKI di Indonesia dipengaruhi hipertensi sudah diderita ibu sebelum hamil. oleh beberapa hal yang lebih dikenal dengan Sedangkan persentase tertinggi ketiga penyebab istilah 4 terlalu dan 3 terlambat, yakni terlalu kematian ibu melahirkan adalah infeksi (11%)7. muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, Penyebab kematian ibu sebenarnya dapat terlalu banyak, dan terlambat dalam mencapai dicegah dengan pemeriksaan kehamilan (ANC) fasilitas, terlambat mendapatkan pertolongan, yang memadai dan deteksi dini risiko ibu hamil. dan terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan Apabila terdapat salah satu faktor risiko tinggi Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 28 ibu hamil dalam kehamilan, dapat dilakukan pengetahuan serta faktor pendukung yang terdiri tindakan pencegahan sedini mungkin sehingga dari keteraturan pemeriksaan ANC, sosial risiko ekonomi, keterpaparan informasi dan jenis kematian dapat dikurangi dengan penanganan yang cepat dan tepat8. informasi yang telah didapatkan. Deteksi dini mengenai faktor risiko komplikasi merupakan suatu kegiatan untuk METODE PENELITIAN menemukan ibu hamil dengan faktor risiko dan komplikasi kebidanan. Setiap kehamilan Rancang bangun yang akan digunakan adalah observasional analitik, dengan merupakan suatu yang normal dialami seorang menggunakan desain cross sectional yaitu yaitu wanita dalam proses reproduksinya tetapi melihat faktor yang dapat mempengaruhi ibu adakalanya terjadi suatu komplikasi, untuk itu hamil dalam mendeteksi risiko komplikasi kegiatan deteksi dini perlu dilakukan oleh tenaga perdarahan pascapersalinan dan preeklamsia. kesehatan dan masyarakat khususnya ibu hamil Populasi dalam penelitian ini adalah semua sehingga penanganan yang adekuat sedini ibu hamil di Puskesmas Sawahan Surabaya yang mungkin dapat merupakan dilakukan. kunci Hal tersebut berjumlah 171 ibu hamil. Sampel dalam keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu hamil di menurunkan AKI dan AKB8. Puskesmas Sawahan Surabaya sebanyak 62 ibu Rendahnya pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya kehamilan hamil. Sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah “probability sampling” dengan mengakibatkan rendahnya pemanfaatan sistem menggunakan rujukan9. Salah satu alasan penundaan akses Sampling”. kepelayanan kesehatan adalah karena Waktu tehnik “Stratified penelitian Juli- data awal Desember kondisi kehamilannya10. dilakukan pada bulan Juli 2016. Selanjutnya pada bulan Pengambilan bulan ketidakmampuan ibu hamil dalam mengenali Faktor risiko yang mempengaruhi terhadap 2016. yaitu Random Agustus-Desember 2016 dilakukan kejadian preeklamsia, antara lain hipertensi, penyusunan proposal dan penelitian sampai jarak kehamilan, paritas, kehamilan ganda, usia dengan ibu hamil <20tahun dan >35 tahun, genetik, penelitian. Tempat dilaksanakannya penelitian obesitas, infeksi, dan status gizi11. adalah di Wilayah Kerja Puskesmas Sawahan Faktor yang dapat dilakukannya penulisan laporan mempengaruhi Surabaya, didasarkan atas pertimbangan bahwa kemampuan ibu dalam melakukan deteksi dini Puskesmas Sawahan merupakan puskesmas preeklamsia antara lain faktor karakteristik ibu dengan AKI tertinggi di kota Surabaya. yaitu umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dan 29 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) MTPH Journal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017 Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel dependen adalah kemampuan ibu hamil multipara memiliki kemampuan deteksi dini yang baik. dalam mendeteksi dini risiko preeklamsiaa, Pada uji Chi Square didapatkan nilai χ2 sedangkan variabel independen adalah paritas, sebesar 5,959 dan nilai signifikasi sebesar 0,051 pengetahuan dan keterpaparan informasi. (> 0,05) berarti bahwa tidak terdapat hubungan Pengumpulan data dalam penelitian ini yang signifikan antara variable paritas dengan adalah data primer yaitu dengan menggunakan variable kemampuan deteksi dini. Kemudian instrumen yang berupa kuesioner dan dilakukan dianalisa dengan cara wawancara sesuai dengan kuesioner Sederhana menunjukkan nilai signifikasi sebesar tersebut. Data yang didapat dari lapangan masih 0,060 (< 0,25) maka variable paritas akan berupa data yang mentah yang kemudian diolah dimasukkan dalam salah satu variable yang akan dan dihitung dengan tabel frekuensi dan tabulasi dianalisis dengan Regresi Logistik Ganda. menggunakan Regresi Logistik silang. Sedangkan untuk analisa data dilakukan Paritas menunjukkan jumlah anak yang Analisis Regresi Logistik Sederhana dan Analisis pernah dilahirkan oleh seorang wanita. Paritas Regresi tingkat merupakan faktor penting dalam menentukan kemaknaan 5% (α = 0,05). Pada Analisis Regresi nasib ibu dan janin baik selama kehamilan Logistik Sederhana nantinya nilai constanta akan maupun selama persalinan. Logistik Ganda dengan di screening atau di seleksi dengan nilai 0,25 Hasil tabulasi silang di Puskesmas yang kemudian bilamana hasil constanta < 0,25 Sawahan menunjukkan bahwa ibu hamil dengan maka akan dilanjutkan ke Analisis Regresi paritas Multipara paling mampu melakukan Logistik Ganda, sebaliknya bilamana hasil deteksi dini risiko tinggi kehamilan. constanta > 0,25 maka tidak akan dilanjutkan ke Analisis Regresi Logistik Ganda. Multipara adalah wanita yang telah lebih dari 1 orang anak. Jumlah anak yang banyak memerlukan persiapan baik secara mental HASIL DAN PEMBAHASAN maupun material12. Kehamilan yang termasuk Pengaruh Paritas Terhadap Kemampuan kategori “4 terlalu” diantaranya adalah terlalu Deteksi Dini Risiko Preeklamsia sering hamil dan terlalu banyak anak. Hal ini Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan selain akan mempengaruhi status kesehatan ibu paritas terhadap Kemampuan Deteksi Dini dan anak juga mempengaruhi kesejahteraan Risiko Preeklamsia menunjukkan bahwa ibu keluarga. Selain itu, ibu hamil yang mempunyai hamil primipara dan grande-multipara memiliki anak lebih dari 1 cenderung lebih mempunyai kemampuan deteksi dini yang kurang sedangkan pengalaman tentang kehamilan dan persalinan sehingga informasi seputar kehamilan telah ia Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 30 jelas Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai χ2 dibandingkan dengan ibu hamil yang belum sebesar 29,895 dan nilai signifikasi 0,000 (< pernah melahirkan. 0,05) berarti bahwa terdapat hubungan yang dapatkan dengan baik dan lebih Setelah dilakukan uji statistik, didapatkan signifikan dari variable pengetahuan dengan hasil ada pengaruh antara paritas terhadap variable kemampuan deteksi dini. Kemudian kemampuan ibu hamil dalam melakukan deteksi dianalisa dini risiko preeklamsia di Puskesmas Sawahan Sederhana menunjukkan nilai signifikasi pada dengan nilai signifikan 0,006 Exp (B) 9,060 yang variable pengetahuan adalah 0,004 (< 0,25) maka berarti variable bahwa Ibu hamil dengan paritas menggunakan Regresi pengetahuan Logistik selanjutnya akan multigravida kemungkinan deteksi dini baik dimasukkan kedalam Analisis Regresi Logistik 9,060 kali dibandingkan dengan ibu hamil paritas Ganda. primigravida. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini Adanya pengaruh antara paritas terhadap terjadi setelah orang tersebut melakukan kemampuan ibu hamil dalam melakukan deteksi penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. dini risiko perdarahan pascapersalinan dan Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh preeklamsia pada penelitian di Puskesmas melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau Sawahan ini dikarenakan mayoritas ibu hamil kognitif merupakan domain yang sangat penting dengan paritas multigravida primigravida yang mana dan grande- untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena kurang mampu dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku melakukan deteksi dini. yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kemampuan Deteksi Dini Risiko Preeklamsia Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengetahuan terhadap Kemampuan Deteksi Dini oleh pengetahuan. Hal ini akan berdampak Positif pada ibu hamil yaitu membantu pemerintah menurunkan angka Morbiditas dan Mortalitas. Risiko Preeklamsia menunjukkan bahwa ibu Hasil dari tabulasi silang di Puskesmas hamil yang berpengetahuan kurang memiliki Sawahan menunjukkan kemampuan deteksi dini yang kurang, ibu hamil pengetahuan yang baik lebih mampu melakukan yang berpengetahuan cukup seluruhnya memiliki deteksi dini risiko preeklamsia dibandingkan kemampuan yang kurang dan ibu hamil yang dengan ibu hamil yang berpengetahuan kurang berpengetahuan baik memiliki kemampuan dan deteksi dini yang baik pula. pengetahuannya baik cenderung mempunyai cukup. Ibu ibu hamil hamil yang dengan tingkat perilaku yang baik dalam kehamilannya yaitu 31 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) MTPH Journal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017 dengan cara memeriksakan kehamilannya ke berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan petugas mampu dari keterpaparan informasi tanda bahaya dengan melakukan deteksi dini terhadap kehamilannya kemampuan deteksi dini. Kemudian dianalisa dan mendapatkan informasi yang cukup seputar menggunakan kehamilannya13. menunjukkan signifikan 0,151 (< 0,25) sehingga kesehatan sehingga ia Regresi Logistik Sederhana Setelah dilakukan uji statistik, didapatkan keterpaparan informasi tanda bahaya dapat hasil tidak ada pengaruh antara pengetahuan dilanjutkan ke Analisis Regresi Logistik Ganda. terhadap Kemudian setelah di analisis dengan Regresi kemampuan ibu hamil dalam melakukan deteksi dini risiko preeklamsia di Logistik Ganda menunjukkan Puskesmas Sawahan. Tidak adanya pengaruh keterpaparan informasi tanda bahaya mempunyai antara pengetahuan terhadap kemampuan ibu pengaruh terhadap kemampuan deteksi dini hamil dalam melakukan deteksi dini risiko risiko preeklamsia pada penelitian di Puskesmas preeklamsia dengan nilai signifikan 0,033 dan Sawahan ini dikarenakan mayoritas ibu hamil nilai Exp (B) 5,657 berarti bahwa ibu hamil yang berpengetahuan kurang dan cukup sehingga terpapar informasi tanda bahaya kemungkinan kurang mampu melakukan deteksi dini risiko deteksi dini baik 5,657 kali dibandingkan dengan preeklamsia. ibu hamil yang tidak terpapar informasi tanda perdarahan bahwa pascapersalinan dan bahaya. Pengaruh Keterpaparan Informasi Tanda Menurut teori Sibernetik, informasi akan Bahaya Terhadap Kemampuan Deteksi Dini menentukan proses dalam belajar (memperoleh Risiko Preeklamsia pengetahuan) karena belajar merupakan Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengolahan dari informasi14. Pada kelompok ibu keterpaparan informasi terhadap Kemampuan hamil yang diberi informasi kesehatan tentang Deteksi Dini Risiko Perdarahan Pasca Persalinan tanda bahaya kehamilan melalui pesan radio dan dan Preeklamsia menunjukkan bahwa ibu hamil di yang kurang terpapar informasi tentang tanda meningkatkan kesadaran terhadap komplikasi bahaya 64,6% diantaranya memiliki kemampuan obstetrik ditandai dengan meningkatnya jumlah deteksi dini yang kurang sedangkan ibu hamil kunjungan yang terpapar informasi tentang tanda bahaya persentase ibu hamil dengan dirujuk meningkat dengan 35%-44%, dan persentase ibu hamil yang baik mayoritas (57,1%) memiliki kemampuan deteksi dini yang baik. Pada uji Chi Square menunjukkan nilai χ2 sebesar 1,319 dan signifikasi 0,145 (> 0,05) tempat pelayanan komplikasi mencari perawatan mungkin sebesar kesehatan obstetrik obstetri dapat 25%-31%, sendiri 20%-28%15. sedini Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mahardani di Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 32 Puskesmas Sawangan tahun 2011, menunjukkan dibanding ibu hamil yang tidak terpapar hasil bahwa ibu hamil yang mendapat informasi informasi tanda bahaya. Tidak kesehatan 6, 21 kali lebih baik dalam mengetahui adanya pengaruh antara keterpaparan informasi terhadap kemampuan ibu tanda bahaya kehamilan. Puskesmas hamil dalam melakukan deteksi dini risiko Sawahan adalah ibu hamil yang terpapar perdarahan pascapersalinan dan preeklamsia informasi pada Hasil tabulasi tentang melakukan deteksi silang di tanda bahaya dini perdarahan mampu pasca penelitian di Puskesmas Mulyorejo dikarenakan mayoritas ibu hamil sudah mampu persalinan dengan baik dibandingkan dengan ibu melakukan deteksi dini risiko hamil yang tidak terpapar informasi tanda pascapersalinan dan preeklamsia. perdarahan bahaya. Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi akan mempercepat seseorang untuk SIMPULAN DAN SARAN memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, Simpulan et al. 2007). Penelitian ini sangat mendukung 1. Ada pengaruh paritas terhadap kemampuan theory of planned behavior yang dikemukakan deteksi dini risiko preeklamsia di Puskesmas oleh Ajzen tahun 2005 bahwa faktor personal Sawahan. adalah sikap umum seseorang terhadap sesuatu, 2. sifat kepribadian (personality traits), nilai (values), emosi, dan kecerdasan yang Tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap kemampuan deteksi dini risiko preeklamsia. 3. Ada pengaruh keterpaparan informasi tanda dimilikinya. Faktor sosial antara lain usia, jenis bahaya terhadap kemampuan deteksi dini kelamin (gender), etnis, pendidikan, penghasilan, risiko preeklamsia di Puskesmas Sawahan. dan agama, faktor informasi adalah pengalaman, pengetahuan dan ekspose pada media Saran mempengaruhi sikap dan perilaku individu terhadap sesuatu hal. Saran yang mungkin dapat dilakukan untuk Puskesmas Sawahan dimana masih terdapat ibu Setelah dilakukan uji statistik, didapatkan hamil yang kurang pengetahuan terhadap bahaya hasil ada pengaruh antara keterpaparan informasi risiko kehamilan dapat mengkaji ulang pada terhadap dalam kegiatan pemeriksaan kehamilan (ANC) untuk melakukan deteksi dini risiko preeklamsia di mengkaji tentang kehamilannya bilamana ada Puskesmas Sawahan dengan nilai signifikan keluhan atau komplikasi dapat diketahui secara 0,033 dan Exp (B) 5,657 yang berarti bahwa ibu dini selain itu bisa memberikan penyuluhan hamil yang terpapar informasi tanda bahaya secara langsung seputar kehamilan dan risiko kemungkinan deteksi dini baik 5,657 kali yang mungkin dapat menyertai kehamilan kemampuan ibu hamil 33 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) MTPH Journal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2017 kepada ibu hamil yang tidak terpapar informasi Dan tanda bahaya sehingga baik ibu hamil yang Departemen Kesehatan Republik Indonesia. terpapar maupun yang tidak terpapar informasi 2009. tanda bahaya bisa lebih mengerti tentang kehamilan dan komplikasi yang mungkin terjadi. 9. Direktorat Bina Kesehatan Ibu Depkes RI. Survey Demografi Kesehatan Indonesia, Depkes RI. Jakarta. 2003. 10. Nahar. S, Ban. M, Nasreen, Hasmina E. REFERENSI Women Focused Development Intervention 1. Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Reduces Delay In Accessing Emergency Tahun 2014, Pusat Data Kesehatan, 2014, Obstetric Jakarta. 2014. Bangladesh. WHO. Safe Motherhood, Modul Eklamsia: Childbirth. 2011. 2. Materi Pendidikan Bidan, Alih Bahasa: 3. 6. 7. BMC Slums Pregnancy In and 11. Manuaba. IBG. & Candranita. F. Ilmu SDKI. Survei Demografi dan Kesehatan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Indonesia 2012, Badan Pusat Statistik. 2012, Bidan. Edisi 2. EGC: Jakarta. 2005. Penyakit Kandungan Dan 12. Saifuddin, A.B. Buku Acuan Nasional Depkes RI. Buku Pedoman Pengenalan Pelayanan Tanda Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Bahaya, PersalinanDan Nifas, Kesehatan Maternal Dan Sarwono Prawirohardjo. 2002. Abdullah, C. A To Z 26 Kiat Menata 13. Notoatmodjo S. Pendidikan Dan Perilaku Keluarga. Elex Media Kompetindo, Jakarta. Kesehatan. Edisi 3. Rineka Cipta. Jakarta. 2007. 2003. Manuaba. IBG. & Candranita. F. Pengantar 14. Nursalam. Konsep dan Penerapan Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta. 2007. Metodologi Ilmu Keperawatan. Salemba: Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Medika. Jakarta. 2008 Tahun 2007, Pusat Data Kesehatan, 2007. 8. Urban Kebidanan, Jakarta. 2001. 5. In Qijayarini, M., EGC, Jakarta. 2002. Jakarta. 2012. 4. Care 15. Peirrera K., Patricia E., Elena H. Increasing Jakarta. 2007. Hwareness of Danger Signs In Pregnancy Depkes RI. Pedoman Pemantauan Wilayah Through Community-And Clinic Based Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak, Jakarta: Education In Guatemala. Maternal and Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Child Health Journal, 6; 1. 2002. Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 34