jenis tumbuhan berpotensi sebagai pakan kupu

advertisement
JENIS TUMBUHAN BERPOTENSI SEBAGAI PAKAN KUPU - KUPU DI
KAWASAN PENANGKARAN TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG
BULUSARAUNG, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN
The plant of species as feed Butterflies In Breeding Area Bantimurung
Bulusaraung National Park, Maros regency, South Sulawesi
Hasriyani Syama, Elis Tambarua, H. Muhtadin Asnady Salama
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin, Tamalanrea 90245, Makassar.
Email : [email protected]
ABSTRACT
Research on the plant of species as feed Butterflies In Breeding Area Bantimurung
Bulusaraung National Park, Maros regency, South Sulawesi in October 2012 - February 2013.
The research objective was to determine the types of plants that have potential for feeding
butterflies and can be preserved by the Bantimurung Bulusaraung National Park around
Captive, Maros regency, South Sulawesi Province. The research method is a method while
cruising “Cruise Method” analysis of experimental using exploratory methods. Sampling was
conducted on breeding butterflies Bantimurung Bulusaraung National Park. The research found
some plants as food for the larvae (caterpillars) for familia 11 with the 14 species are Cassia
siamea Lamk, Piper betle L., Piper sp., Citrus sp., Toddalia asiatica Lamk, Micromelum
monutum (G. Forst) Wight & Arn, Annona muricata L., Aristolachia tagala Cham, Tylophora
tenuissima (Roxb) Wight & Arn, Dolichandrome spathacea (LF) K.Schum, Glyricidia sepium
(Jack) Kunt ex. Walp., Caryota mitis L., Mimosa Invisa Mart. Ex Colla, and Ficus sp. feed
imago (butterflies adults) for 9 familia with 10 species consists of Hibiscus rosa-sinensis L.,
Ixora sp., Solanum torvum Sw., Lantana camara Linn. clerodendron paniculatum Vahl,
Chromolaena odorata (L .) King & HE Robin, Leea indica (Burm. F.) Merr, Duabanga
moluccana Blume, Dracontomelon dao (Blonco) Merr & Roff, and Belamcanda chinensis.
Key words: Plants, Feed Larvae and Imago, Butterflies.
PENDAHULUAN
Indonesia
memiliki
tingkat
keanekaragaman hayati yang besar dan
beriklim tropis menyebabkan banyak jenis
tumbuhan yang dapat tumbuh dengan subur.
Berbagai jenis tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai pakan (makanan) larva
(ulat) dan imago (kupu - kupu dewasa).
Menurut Borror & Delong (1971); Anonim
(2008) pakan kupu - kupu merupakan
sumber makanan yang sangat penting bagi
perkembangan kupu - kupu, baik pada saat
larva maupun saat menjadi imago.
Kebanyakan larva kupu - kupu memakan
daun dan bagian tanaman yang lain. Larva
yang lebih besar umumnya menggigiti tepi
daun dan mengkomsumsi semua bagian
daun, kecuali tulang - tulang daun yang
besar. Sedang larva yang lebih muda
memakan daun dengan cara melubanginya.
Beberapa contoh daun pada tumbuhan yang
menjadi sumber makanan larva kupu - kupu
adalah Familia Rutaceae, Annonaceae,
Aristolochiaceae, dan Arecales. Pakan
imago, pada umumnya menyukai tumbuhan
yang memiliki bunga yang berwarna cerah,
berbau menyengat dan sari bunga yang
memiliki rasa manis (nektar). Beberapa
contoh tumbuhan berbunga yang menjadi
pakan imago adalah Familia Malvaceae,
Fabaceae dan Rosaceae Borror dan Delong
(1971)
Kawasan
karst
Bantimurung
memiliki beragam flora yang terdiri dari
Classis tumbuhan Dicotyledonae dan
Monocotyledonae, merupakan vegetasi tipe
hutan hujan pegunungan dengan tumbuhan
yang umumnya digunakan sebagai pakan
larva dan imago kupu - kupu, banyak
tumbuh karena kondisi alam yang
mendukung keberadaan tumbuhan tersebut
sehingga
memiliki
tipe
vegetasi
beranekaragam. Bantimurung merupakan
habitat asli kupu - kupu, sehingga dijuluki
‘The Kingdom Of Butterfly’ karena
ditemukan beragam spesies kupu - kupu
langka yang jarang terdapat di daerah lain.
Bantimurung juga memiliki panorama alam
yang sangat menarik seperti air terjun,
sungai alami, gua batu, dan bukit karst yang
dijadikan sebagai kegiatan objek wisata
alam (Balai Taman Nasional Babul, 2008;
Ahmad 2007; Fetwell, 1993).
Potensi yang besar ini, jika tidak
dimanfaatkan sebaik - baiknya akan
mengurangi jumlah pakan larva dan imago,
sehingga dapat menyebabkan keberadaan
kupu - kupu tidak dapat bertahan hidup,
untuk itu perlu dipikirkan dan dilakukan
penelitian identifikasi mengenai tumbuh tumbuhan yang berpotensi sebagai pakan
kupu - kupu agar penggunaan pakan
disertai pula dengan usaha pelestariannya.
Pada umumnya tumbuhan yang digunakan
sebagai pakan larva dan imago tumbuh
secara liar akan tetapi belum banyak
diketahui dan diidentifikasi secara ilmiah
oleh masyarakat luas, sehingga kurang
mendapat perhatian dan perawatan yang
baik serta sejak lokasi di sekitarnya ramai
dijamah oleh pengunjung dan berubah
menjadi bahan bangunan, kayu bakar, obatobatan, pakan ternak, aromatik, bahan
pewarna, pestisida nabati, tumbuhan hias,
dan bahan upacara adat yang mengharuskan
beberapa tumbuhan dipangkas atau
ditebang yang mengancam perkembangan
kupu - kupu akibat kurangnya pakan, hal
tersebut menyebabkan masyarakat sekarang
semakin tidak mengenal dan mengetahui
jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai
pakan kupu - kupu (Kartikawati, 2004).
Berdasarkan uraian di atas, maka
dilakukan
penelitian
Di
Kawasan
Penangkaran Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung, Kabupaten Maros. Provinsi
Sulawesi Selatan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Oktober 2012 - Pebruari 2013.
Observasi dan pengumpulan sampel
dilakukan di Kawasan Penangkaran Taman
Nasional
Bantimurung
Bulusaraung,
Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi
Selatan. Metode penelitian yang digunakan
adalah Metode Jelajah (Cruise Method).
Analisis
data
penelitian
dengan
menggunakan metode eksploratif. Menurut
Nasir (1999), metode deskriptif (survey)
merupakan penelitian untuk memperoleh
fakta dari gejala yang ada dan mencari
keterangan faktual dari suatu kelompok
atau daerah, yang dilakukan terhadap
sejumlah individu atau unit, baik secara
sensus maupun dengan menggunakan
sampel. Adapun tahapan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1 Observasi
Observasi
dilakukan
memperoleh gambaran umum
untuk
lokasi
penelitian dengan melakukan pengamatan
dan juga dilakukan pengumpulan data
sekunder. Observasi dilakukan pada
Penangkaran Kupu - kupu Taman Nasional
Bantimurung Bulusaraung.
2 Pengumpulan Sampel dan Data
Pengumpulan sampel dan data
didasarkan atas jenis - jenis pakan kupu kupu yang terdapat di Penangkaran Taman
Nasional
Bantimurung.
Data
yang
dikumpulkan dalam penelitian ini berupa
data primer dan data sekunder.
- Data Primer: merupakan data yang
dikumpulkan dan diperoleh secara
langsung, yang meliputi jenis pakan,
jenis larva dan imago kupu - kupu
yang hinggap pada tumbuhan pakan
tersebut. Data primer ini dikumpulkan
secara selektif dengan menjelajahi
lokasi penelitian dengan menggunakan
Metode Jelajah (Cruise Method)
dengan mengambil sampel secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
ditemukan
beberapa tumbuhan sebagai pakan kupu kupu berupa larva (ulat) dan imago,
diperoleh 24 jenis tumbuhan berasal dari
divisio spermatophyta. Pakan larva (ulat)
berjumlah 14 species, 13 genus dan 11
familia. Pakan imago (kupu - kupu dewasa)
berjumlah 10 species, 10 genus dan 9
-
kualitatif pada lokasi Penangkaran
Kupu - kupu.
Data sekunder: merupakan data yang
berkedudukan sebagai penunjang dari
data primer, yang meliputi Suhu dan
Kelembapan pada Kondisi harian
Kupu - kupu.
3 Identifikasi Sampel
Spesimen tumbuhan yang telah diambil,
difoto kemudian diidentifikasi berdasarkan
morfologi tumbuhan di Laboratorium
Botani
Jurusan
Biologi
Fakultas
Matematika
Universitas
Hasanuddin
dengan menggunakan beberapa literatur
tentang tumbuhan, (Steenis, 2002; Vane,
2003; Tjitrosoepomo, 2009;
dan
Tjitrosoepomo, 2007).
4. Analisis data
Analisis data dilakukan secara deskriptif
(disajikan dalam bentuk tabel), selanjutnya
setiap jenis tumbuhan sebagai pakan kupu kupu yang ditemukan pada lokasi penelitian
kemudian di identifikasi dan dibuat
klasifikasinya.
familia. Hasil penelitian 24 jenis tumbuhan
pakan tersebut 22 jenis diantaranya
termasuk ke dalam Classis Dicotyledoneae
(tumbuhan bebrbiji belah atau berkeping
dua) dan 2 jenis Classis Monocotyledoneae
(tumbuhan berkeping satu), disajikan pada
Tabel 1 dan 2.
Tabel 1 Pakan Imago Kupu - kupu di Lokasi Penelitian
Tabel 2. Pakan Larva Kupu - kupu di Lokasi Penelitian
Pada tabel 1 dan 2 dapat dilihat
bahwa classis Dicotyledoneae jenis
terbanyak Malvaceae (Hibiscus rosasinensis
L.), Rubiaceae (Ixora sp.),
Solanaceae (Solanum torvum Sw.),
Verbenaceae (Lantana camara Linn. dan
Clerodendron
paniculatum
Vahl.),
Asteraceae (Chromolaena odorata (L.)
King & H. E. Robin), Vitaceae (Leea indica
(Burm. F.) Merr.), Lythraceae (Duabanga
moluccana
Blume),
Anacardiaceae
(Dracontomelon dao (Blonco) Merr &
Roff), Caesalpineaceae (Cassia siamea
Lamk.) Piperaceae (Piper betle L. dan
Piper sp.), Rutaceae (Citrus sp., Toddalia
asiatica Lamk. Dan Micromelum monutum
(G. Forst) Wight & Arn.), Annonaceae
(Annona muricata L.), Aristolachiaceae
(Aristolachia tagala Cham.), Asclepidaceae
(Tylophora tenuissima (Roxb) Wight &
Arn),
Bignoniaceae
(Dolichandrome
spathacea (L.F) K.Schum), Papilionaceae
(Glyricidia sepium (Jack) Kunt ex. Walp.,
Mimosaceae (Mimosa invisa Mart. Ex
Colla) dan Moraceae (Ficus sp.). dan
hanya
2
jenis
dari
classis
Monocotyledoneae
yakni
Iridaceae
(Belamcanda chinensis) dan Arecaceae
(Caryota mitis L.)
Hasil penelitian pada tabel 1
tumbuhan
sebagai
pakan
imago
menunjukan bahwa 10 jenis tumbuhan
umumnya kupu - kupu menyukai nektar
yang dihasilkan tumbuhan. Tabel 2
menunjukan bahwa jenis tumbuhan dari
familia
Anonnaceae,
Rutaceae,
Aristolaciaceae,
Bignoniaceae
dan
Piperaceae digunakan sebagai pakan larva
dari familia Papilionidae (Vane, 2003).
Hasil
pengukuran
parameter
lingkungan di lokasi penelitian, kisaran
suhu udara pada waktu pagi 20 - 24 0C
dengan kelembapan udara 55 - 67%
menunjukkan, bahwa ketika suhu udara
rendah dan kelembapan tinggi banyak
terlihat aktivitas kupu - kupu, sedangkan
waktu siang dan sore dengan kisaran suhu
24 - 30 0C dan kelembapan 43 - 56 %
menunjukkan kurangnya aktivitas kupu kupu di kawasan penangkaran. Kupu - kupu
tergolong serangga yang sangat sensitif
dengan perubahan suhu, jika suhu suatu
daerah mengalami perubahan dari suhu
rendah ke suhu tinggi maka perlahan lahan kupu - kupu akan melakukan migrasi
atau pindah tempat (Vane, 2003; Borror dan
Delong, 1971).
Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan, bahwa kupu - kupu di
kawasan penangkaran Taman Nasional
Bantimurung Bulusaraung melakukan
perpindahan tempat dari daerah yang
terbuka ke daerah yang teduh. Daerah
terbuka suhu udara panas dan kelembapan
rendah dari pantulan cahaya matahari,
sedangkan suhu udara di daerah teduh
relatif normal dan kelembapan tinggi,
sehingga banyak kupu - kupu melakukan
aktivitasnya di daerah teduh (Tsukada,
1982).
KESIMPULAN
Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tumbuhan sebagai pakan larva (ulat)
memiliki ciri - ciri permukaan daun
lembut tidak berbulu, daging daun lunak
atau tidak kaku dan tidak bergetah. Hasil
penelitian
ditemukan
beberapa
tumbuhan sebagai pakan larva (ulat)
berjumlah 14 species yakni Cassia
siamea Lamk, Piper betle L., Piper sp.,
Citrus sp., Toddalia asiatica Lamk,
Micromelum monutum (G. Forst) Wight
& Arn., Annona muricata L.,
Aristolachia tagala Cham, Tylophora
tenuissima (Roxb) Wight & Arn.,
Dolichandrome
spathacea
(L.F)
K.Schum, Glyricidia sepium (Jack) Kunt
ex. Walp., Caryota mitis L., Mimosa
invisa Mart. Ex Colla dan Ficus sp.
Jenis tumbuhan sebagai pakan larva
(ulat) yang paling banyak ditemukan
berasal dari familia Rutaceae sebanyak 3
species dan Piperaceae sebanyak 2
species yang dimanfaatkan sebagai
pakan larva dari familia Papilionidae.
2. Pakan imago (kupu - kupu dewasa)
dengan ciri-ciri berwarna mencolok,
memiliki bau yang khas atau menyengat,
cairan bunga terasa manis berjumlah 10
species antara lain Hibiscus rosa sinensis L., Ixora sp., Solanum torvum
Sw.,
Lantana
camara
Linn.
Clerodendron
paniculatum
Vahl,
Chromolaena odorata (L.) King & H. E.
Robin, Leea indica (Burm. F.) Merr,
Duabanga
moluccana
Blume,
Dracontomelon dao (Blonco) Merr &
Roff, dan Belamcanda chinensis. Jenis
tumbuhan sebagai Pakan imago (kupu kupu dewasa) yang paling banyak
ditemukan
berasal
dari
familia
Verbenaceae sebanyak 2 species
dimanfaatkan sebagai pakan imago kupu
- kupu dari familia Papilionidae,
Nymphalidae, Danaideae, Pierideae,
Lycanidae, Satryidae, dan Hespiridae.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad, A., 2007. Habitat dan Pola
Sebaran Kupu - kupu Jenis Komersil
di Hutan Wisata Bantimurung
Sulawesi Selatan, Fakultas Kehutanan
Universitas Hasanuddin, Makassar. hal
5 - 16.
2. Anonim, 2008. Jenis - jenis Tumbuhan
sebagai Pakan Larva Kupu - kupu di
Taman
Nasional
Bantimurung
Bulusaraung, Maros. Penerbit Majalah
Ilmiah Flora dan Fauna, Makassar. hal
9 - 17.
3. Balai Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung, 2008. Kondisi Kawasan
Konservasi
Taman
Nasional
Bantimurung Bulusaraung. Balai
Taman
Nasional
Bantimurung
Bulusaraung. Maros. hal 4 - 8.
4. Borror, D. J. and D. M. Delong, 1971.
An Inrtoduction to the Study of Insect.
3 rd ed. Holt., Rinehart and Winston,
New York, p 455 - 456.
5. Fetwell, J., 1993. The Encyclopedia of
Butterfly. Prectice Hall General
Reference, New York. p 563.
6. Kartikawati, S. M., 2004. Pemanfaatan
Sumberdaya
Tumbuhan
oleh
Masyarakat Dayak Meratus di
Kawasan Hutan Pegunungan Meratus,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
[Tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana
Institut Pertanian Bogor. hal 83.
7. Nasir, M., 1999. Metode Penelitian.
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. hal
145 149.
8. Steenis, C. G. G. J. Van., 2003. Flora.
Cet. 9 PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
485 hal.
9. Vane, W. R. J. and R. Dejong, 2003.
The Butterflies of Sulawesi Annotated
Cheklist for a Critical Island Fauna.
Zool. Verh - Leiden. p 343.
10. Tjitrosoepomo, G., 2007. Taksonomi
Tumbuhan (Spermatophyta). Cetakan
Ke - 9. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta. 474 hal.
11. Tjitrosoepomo, G., 2009. Morfologi
Tumbuhan. Cetakan Ke - 17. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
472 hal.
12. Tsukada, E., 1982. Butterflies of the
South East Asian Island Volume I.
Papilionidae. Plapac. Ltd. Tokyo.
Japan. pp 3 - 8.
Download