KELOMPOK III KEPERAWATAN C KONSEP DASAR MEDIS Definisi Miastenia gravis merupakan gangguan yang mempengaruhi transmisi neuromuscular pada otot tubuh yang kerjanya di bawah kesadaran seseorang (volunter). Etiologi primer pada miastenia Kelainan gearvis ini dihubungkan dengan gangguan transmisi pada neuromuscular junction, yaitu penghubung antara unsur saraf dan unsur otot akibat reaksi autoimun. Pada ujung akson motor neuro terdapat partikel-partikel globuler yang merupakan penimbunan asetilkolin (ACh). Jika rangsangan motorik tiba pada ujung akson, partikel globuler pecah dan ACh dibebaskan yang dapat memindahkan gaya saraf yang kemudian bereaksi dengan ACh Reseptor (AChR) pada membran postsinaptik. Reaksi ini membuka saluran ion pada membrane serat otot dan menyebabkan masuknya kation, terutama Na, sehingga dengan demikan terjadilah kontraksi otot. Kontraksi otot mengalami kerusakan menyebabkan kelemahan otot. Klasifikasi Kelompok 1 Kelompok IIA Kelompok IIB Kelompok III Kelompok IV : Miastenia ocular : Miastenia umum ringan : Miastenia umum sedang : Miastenia berat fulminan akut : Miastenia berat lanjut Patofisiologi Dasar ketidaknormalan pada miastenia gravis adalah adanya kerusakan pada transmisi impuls saraf menuju sel otot karena kehilangan kemampuan atau hilangnya reseptor normal membran postsinaps pada sambungan neuromuscular. Penelitian memperhatikan adanya penurunan 70% sampai 90% reseptor asetilkolin pada sambungan neuromuscular setiap individu. Miastenia gravis dipertimbangkan sebagai penyakit autonium yang bersikap langsung melawan reseptor asetilkolin (AChR) yang merusak neuromuscular. Manifestasi Klinik Karakteristik penyakit berupa kelemahan otot ekstrem dan mudah mengalami kelelahan, yang umumnya memburuk setelah aktivitas dan berkurang setelah istirahat. Otot-otot simetris terkena, umumnya itu dihubungkan dengan saraf cranial. Karena otot-otot ocular terkena, maka gejala awal yang muncul adalah diplopia (penglihatan ganda) dan ptosis (jatuhnya kelopak mata). Ekspresi wajah pasien yang sedang tidur terlihat seperti patung, hal ini disebabkan karena otot-otot wajah terkena. Pengaruhnya terhadap laring menyebabkan disfonia (gangguan suara) dalam membentuk bunyi suara hidung atau kesukaran dalam pengucapan kata-kata. Kelemahan pada otot-otot bulbar menyebabkan masalah mengunyah dan menelan dan adanya bahaya tersedak dan aspirasi. Beberapa pasien sekita 15% sampai 20% mengeluh lemah pada tangan dan otot-otot lengan, dan biasanya berkurang, pada otot kaki mengalami kelemahan, yang membuat pasien jatuh KOMPLIKASI Komplikasi dari miastenia gravis yaitu : Dapat menimbulkan miastenia crisis atau cholinergic crisis akibat terapi yang tidak di awasi Pneumonia Bullous death Penatalaksanaan Medis Saat ini tidak ada terapi tunggal untuk miastenia gravis. Terapi harus diberikan secara individu untuk tiap pasien dan untuk masa khusus perjalanan penyakit individu. Inhibitor kolinesterase merupakan bentuk utama terapi miastenia gravis sejak neostigning di perkenalkan tahun 1935. Piridostigmin bromide (mestinon) dan neostigmine bromide (prostigmin) paling lazim digunakan saat ini pada praktek klinik. Obat ini mempengaruhi sambungan neuromuscular dan mencegah pemecahan asetil kolin oleh interaksinya dengan kolinesterase. KONSEP KEPERAWATAN Pengkajian Pasien miastenia gravis selalu dikelola sebagai pasien diluar rumah sakit yang membutuhkan tes diagnostik atau untuk menatalaksanakan gejala atau komplikasi. Riwayat kesehatan dan pengkajian yang berfokus pada pasien dan pengetahuan keluarga tentang penyakit dan program pengobatan perlu dikembangkan. Makin mereka banyak mengetahui, makin kecil pasien mengalami komplikasi. DIAGNOSA KEPERAWATAN Berdasarkan pengkajian, diagnosa keperawatan potensial dapat meliputi hal berikut : 1. Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan 2. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kelemahan otot-otot volunter 3. Risiko terhadap aspirasi yang berhubungan kelemahan otot bulbar Intervensi 1. 2. 3. 4. 5. Memperbaiki fungsi pernapasan Meningkatkan Mobilitas Fisik Meningkatkan Komunikasi Memberikan Perawatan Mata Mencegah Aspirasi TERIMA KASIH