MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN HAKEKAT MEDIA PENYULUHAN A. PENYULUHAN SEBAGAI PROSES PEMBELAJARAN Dalam Undang-undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) Tahun 2006 Bab I, Pasal 1, Ayat 2 dijelaskan bahwa penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. B. PENYULUHAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara penyuluh sebagai fasilitator dan petani sebagai pembelajar. penyuluhan merupakan proses komunikasi, artinya di dalam penyuluhan terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang sebagai sumber pesan kepada seseorang orang atau sekelompok orang sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan berupa inovasi baru, yakni bisa ide, teknologi, atau obyek yang dianggap baru oleh individu atau sekelompok individu. DIAGRAM PROSES KOMUNIKASI Komunikator/ Pengirim Pesan Pesan : berupa inovasi baru, yakni bisa ide, teknologi, atau obyek yang dianggap baru oleh individu atau sekelompok individu. Chanel/ madia - Televisi - Radio - Surat kabar - Majalah - Peta singkap - Folder - Leaflet, dll Respon/ Feedback Komunikan/ Penerima Pesan Pesan yang diterima oleh alat indera ini disebut stimuli. Noise Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi, • baik faktor yang terjadi pada pengirim pesan maupun pada penerima pesan. Ishak (1995:3) menjelaskan diantaranya: – Kemampuan berkomunikasi dari penyampai pesan, seperti kemampuan bertutur dan berbahasa dan kemampuan menulis. Sedangkan faktor dari penerima pesan diantaranya kemampuan untuk menerima dan menangkap pesan seperti mendengar, melihat, dan menginterpretasikan pesan. • Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan sebaliknya, misalnya, rasa benci, pandangan negatif, prasangka, merendahkan satu diantara kedua belah pihak, sehingga akan menimbulkan kurangnya respon terhadap isi pesan yang disampaikan. • Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan. Sumber pesan yang kurang memahami informasi yang ingin dicapai akan mempengaruhi gaya dan sikap dalam proses penyampai pesan. Sebaliknya, penerima pesan yang kurang mempunyai pengalaman terhadap informasi yang disampaikan tidak akan mampu mencerna informasi dengan baik. • Latar belakang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan. Ketanggapan penerima pesan dalam merespon informasi tergantung dari siapa dan oleh siapa pesan itu disampaikan. Berdasarkan uraian di atas jelas tergambar bahwa media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran / Channel yang dimaksud di atas adalah media. Karena pada dasarkan penyuluhan adalan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media penyuluhan. C. PENGERTIAN MEDIA Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa Pengertian Media : • Schramm (1977) mengemukakan bahwa media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. • Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. • National Education Associaton (1969). Mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. • (Winarso, 1989). Mengungkapkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar Dari keempat pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. • Pada awal sejarah pembelajaran, media hanya merupakan alat bantu yang dipergunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Kemudian dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi audio, pada pertengahan abad ke-20 lahirlah alat bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman yang kongrit untuk menghindari verbalisme. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi menurut tingkat dari yang paling kongrit ke yang paling abstrak. • Lambang kata • Darmawisata • Lambang visual • Percontohan • Gambar tetap, rekaman, dan radio. • Pengalaman Dramatisasi • Pengalaman tiruan • Gambar hidup • Pengalaman Langsung. • Televisi • Pameran museum Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale D. MANFAAT MEDIA • Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. • Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. • Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dan sumber belajar. • Memungkinkan petani belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya. • Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985; • Penyampaian pesan penyuluhan dapat lebih terstandar • Pembelajaran dapat lebih menarik • Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. • Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. • Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. • Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. • Sikap positif peserta didik terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. • Peran guru berubah kearah yang positif. E. FUNGSI MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN • Memperjelas Penyajian Pesan • Mengatasi Keterbatasan waktu • Mengatasi Keterbatasan Ruang • Mengatasi Keterbatasan Daya indera • Mengatasi sikap Pasif Sasaran • Mengatasi sifat unik sasaran