LAPORAN KEJADIAN LUAR BIASA STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI DISUSUN OLEH: TAMI WIDIATUL AZAHRA I4B020070 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 2021 KEJADIAN LUAR BIASA STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI A. Kejadian luar biasa yang ditemukan di ruangan Tidak tersedianya perlak beserta alas di ruangan praktik B. Analisis menurut teori yang berkaitan Salah satu indikator pelayanan kesehatan yang berkualitas di Rumah Sakit adalah angka infeksi. Infeksi yang terjadi di Rumah Sakit disebut dengan infeksi nosokomial. Infeksi akibat layanan kesehatan atau Healthcare Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya (Madjid & Wibowo 2017). Besarnya angka infeksi nosokomial merupakan hasil dari sebuah mutu pelayanan Rumah Sakit yang tidak maksimal. Penyebaran infeksi nosokomial di Rumah Sakit dipengaruhi oleh salah satu prosedur penting yang wajib dilakukan oleh seluruh petugas kesehatan yang ada di Rumah Sakit yaitu penggunaan instrumen dalam melakukan tindakan keperawatan. Banyak faktor penyebab terjadinya infeksi nosokomial seperti daya tahan tubuh manusia, personal hygene baik petugas medis dan pasien, lingkungan, instrumen dan implementasi Standar Prosedur Operasional. SPO itu sendiri merupakan bagian penting dalam pencegahan infeksi nosokomial, SPO harus benar dilaksanakan oleh para petugas medis agar kejadian infeksi nosokomial dapat ditekan. Dalam kejadian seperti ini petugas kesehatan dan penulis sudah pernah melakukan tindakan keperawatan kepada pasien seperti pemasangan infus, pemberian obat secara IV, IM, SC namun tidak menggunakan pengalas atau perlak karena ketidaktersediaan instrumen tersebut di ruangan. Alasan pemasangan perlak jarang dilakukan karena kurang ketersediaan perlak di setiap ruangan rawat inap. Selain itu, kedua tindakan tersebut juga berhubungan dengan kurang pengawasan atasan terhadap pemasangan perlak dan pemasangan etiket. Oleh karena itu, pihak manajemen menyediakan perlak yang dibutuhkan untuk pemasangan infus dan memperbaiki pengawasan oleh kepala ruangan atau CI dalam tindakan pemasangan infus tersebut. Penggunaan perlak sebagai antisipasi akan cairan, atau darah agar tidak merembes ke bagian tempat tidur dan laken tempat tidur, dan tidak mengenai tangan perawat ataupun daerah sekitar guna pemutusan mata rantai penularan. Hal tersebut bergantung pada ketaatan petugas medis dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan. C. Solusi dan saran untuk kasus/kejadian tersebut Diharapkan rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan menyediakan instrumen pengalas atau perlak bagi perawat pelaksana dalam melakukan tindakan keperawatan. Oleh karena itu, pihak manajemen menyediakan perlak yang dibutuhkan untuk pemasangan infus dan memperbaiki pengawasan oleh kepala ruangan atau CI dalam tindakan pemasangan infus tersebut D. Daftar referensi Madjid, T. & Wibowo, A. 2017, ‘Analisis Penerapan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Ruang Rawat Inap RSUD Tebet Tahun 2017’, Arsi, vol. 4, no. 1, pp. 57–68. .