Uploaded by User112766

MAKALAH TERMINOLOGI

advertisement
MAKALAH TERMINOLOGI
TERMINOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Terminologi
Dosen Pengampu :
Dr. Alita Agustina, M.kes
Disusun Oleh :
Sefira Putri rendiana
20001247
PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
APIKES BANDUNG
2021
Email : [email protected]
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul”ANATOMI FISIOLOGI ESOFAGITIS” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Ibu Dr.Alita
Agustina M.Kes pada mata kuliah Aplikasi Perangkat Lunak .
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca dan bagi penulis. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr Alita Agustina M.Kes yang telah
menugaskan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai bidang
yang di tekuni penulis.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Makalah ini jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sumedang, 20 Maret 2021
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1. Latar belakang ...................................................................................
1.2. Rumusan masalah ..............................................................................
1.3. Tujuan ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
2.1. Sejarah terminologi ............................................................................
2.1.1. Definisi Terminologi ...............................................................
2.1.2. Konsep terminologi .................................................................
2.1.3. Fungsi terminologi ...................................................................
2.2. Istilah nama-nama organ pada sistem digestif ..................................
2.3. Istilah penyakit pada sistem digestif ..................................................
2.3.1. Mulut ........................................................................................
2.3.2. Esofagus ...................................................................................
2.3.3. Lambung...................................................................................
2.3.4. Pankreas ...................................................................................
2.3.5. Hati ..........................................................................................
2.3.6. Empedu.....................................................................................
2.3.7. Usus halus ................................................................................
2.3.8. Usus besar ................................................................................
2.3.9. Rektum ....................................................................................
2.4. Prosedur medis sistem digestif ..........................................................
2.5. Singkatan-singkatan pada sistem digestif ..........................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
3.1. Simpulan ...........................................................................................
3.2. Saran .................................................................................................
Daftar Pustaka ...............................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Terminologi kesehatan merupakan bahasa profesi kesehatan yang digunakan sebagai
sarana komunikasi antara mereka yang berkecimpung langsung/tidak langsung di bidang
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, terminologi kesehatan harus dipahami dan
dimengerti oleh setiap profesi kesehatan agar dapat terjalin komunikasi yang baik. Ilmu
terminologi kesehatan ini sangat kompleks dan meliputi riwayat istilah, sumber kata,
singkatan medis, anatomi dan sistem tubuh, serta penyakit dan prosedur tindakan medis.
Dalam mempelajari ilmu kesehatan kita harus mengenal dengan baik istilah kesehatan
secara umum. Semua hal dalam istilah kesehatan tersebut sering dikenal dengan nama
bahasa medis atau istilah kesehatan maupun terminologi kesehatan.
1.2.Rumusan masalah
1. apa itu terminologi, sejarah, konsep dan fungsinya
2. Apa saja istilah nama-nama organ pada sistem digestif
3. Apa saja istilah penyakit pada sistem digestif
4. Apa saja prosedur medis yang terdapat di sistem digestif
5. Apa saja istilah istilah yang terdapat pada sistem digestif
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui terminologi, sejarah terminologi, konsep dan fungsinya
2. Untuk mengetahui nama-nama organ pada sistem digestif
3. Untuk mengetahui istilah penyakit pada sistem digestif
4. Untuk mengetahui prosedur apa saja yang terdapat pada sistem digestif
5. Untuk mengetahui istilah istilah yang terdapat pada sistem digestif
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Terminologi Medis
Pada awalnya disadari oleh para ilmuwan di bidang kesehatan bahwa diperlukan
kata-kata yang seragam untuk menyatakan penemuan-penemuan medis yang dimulai
dari zaman rennaisance (atau rebirth dalam bahasa inggrisnya, yang dimulai pada
sekitar abad 13-17 di italia lalu kebagiam eropa lain) sampai sekarang dan kemudian
para ilmuwan kesehatan cenderung berkiblat kepada ahli medis yunani dan romawi.
Sebagian besar (±75% istilah ) istilah berasal dari bahasa yuanani kuno (g) dan
latin (l). Pemakaian bahasa yunani kuno (g) dan latin (l) karena konsisten dan
mempunyai pengertian yang sama.
Catatan klinik yang ditemukan pada masa hippoerates (460-370 sm) dari yunani
yang diakui dunia sebagai “bapak kedokteran”, galen dan asistotle (460 bc—201 ad)
ditulis banyak menggunakan bahasa yunani contoh bronchus, carcinoma, coccxy,
diatole, emphysema, erytheme, glaucoma, herpes, meninges, pancreas, thorax, dan
uretha.
Terminologi medis adalah istilah yang banyak dipakai dalam bidang kesehatan
medis sebagai bahan komnikatif profesional kesehatan agar tepat dan efektif, efektif
karena dapat dibentuk kembali menjadi kata yang baru dengan menambahkan awalan
atau akhiran yang tetap mempunyai makna contoh gastrodoudenostomy yang berasal
dari gastro+duodenum+stomy artinya tindakan pada gaster atau usus.
Hakekatnya pembahasan terminologi medis titik berat materi ada pada
pengetahuan tentang struktur, korelasi, dan formasi istilah medis secara benar dalam
persiapan menghindari salah kutip/tulis/ejaan istilah diagnosis pasienn, dalam kaitan
tugas mencatat, mengkoreksi, menyimpan dan mengrelease informasi medis.
2.1.1. Definisi Terminologi Medis
• Terdiri dari 2 kata : “Terminologi” dan “Medis”
• Terminologi (terminology):
 “The technical or special term or expressions used in a business, art, science, or
special subject.” (istilah teknis/khusus dalam bisnis, seni, ilmu pengetahuan, atau
subjek tertentu)
2
 “Nomenclature a field of study” (tatanama dalam suatu subjek studi)
 Medis (KBBI) : “Termasuk atau berhubungan dengan bidang kesehatan/kedokteran”
• Terminologi Medis : ilmu tentang kosakata dan peristilahan dalam bidang
kesehatan/kedokteran ( medis)
2.1.2. Konsep Terminologi Medis
Asal istilah yang berkaitan dengan kesehatan, kefarmasian, maupun kedokteran
umumnya berasal dari bahasa Greek (Yunani) dan latin; serta adopsi dari bahasa
Jerman dan Prancis.
Sebuah istilah bisa berasal dari hanya bahasa tertentu atau campuran bahasa
tersebut di atas. Misalnya pada kata teleradiography, terdiri dari prefiks ‘tele’ (bahasa
Yunani) yang berarti jauh, root ‘radius’ (bahasa Latin) yang berarti sinar dan sufiks
‘graphein’ (bahasa Yunani) yang berarti menlis.
Pemecahan istilah atas komponen kata terdiri dari prefiks (awalan), root (akar
kata), dan sufiks (akhiran). Dalam satu kata harus terdapat paling sedikit satu kata root
dengan satu atau lebih prefiks atau sufiks. Terminologi kesehatan yang berasal dari
bahasa Yunani, Latin, Jerman, atau bahasa asing lainnya dapat diubah ke bahasa
Indonesia sesuai aturan EYD yang berlaku saat ini.
2.2. Istilah nama-nama organ pada sistem digestif
Di dalam istilah medis terdiri bebarapa komponen kata yaitu :
1. Root (akar kata) => suatu istilah medis pada bagian tubuh , warna atau menjelaskan
suatu kondisi pada tubuh. Terdapat combining vowel yang terdiri dari a,i,u,e dan o.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
Istilah
Or/o , stomat/o
Gloss/o , lingu/o
Bucc/o
Cheil/o labi/o
Dent/o odont/o
Gingiv/o
Sial/o
Esophag/o
Pharyng/o
Gastr/o
Abdomin/o, cheil/o
Peritone/o
13.
Lip/o
Arti
Mulut
Lidah
Pipi
Lip
Gigi
Gums
Saliva
esophagus, kerongkongan
Pharynx
Stomach, lambung
Abdomen, daerah perut
Peritoneum (selaput pembungkus bagian dalam
perut)
Fat (lemak)
3
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Pylor/o
Duoden/o
Enter/o
Jejum/o
Ile/o
Append/o appendic/o
Col/o colon/o
Sigmoid/o
Rect/o
Proct/o
An/o
Hepat/o
Pancreat/o
Cholongi/o
Chol/e
Cholecyst,o
Choledoch/o
Plylorus
Duodenum
Intestine, usus
Jejunum
Ileum
Appendix
Colon
sigmoid colon, usus besar sigmoid
Rectum
anus,rectum
Anus
liver, hati
Pancreas
bile vessel
bile, gall, empedu
gallbladder, kantung empedu
bile duct, saluran empedu
2. Prefix => suatu istilah yang berada di awal atau permulaan yang dapat di tambahkan
ke akar yang ter sedia
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Istilah prefiks
DiaPeriSubA
abAc
Ad
Pre
contra
Apo
bibradyDuraExEsoInter
Levo
AnteAntiEcEndoHyperAd
Hemi-
Arti
Though, across, melalui
Around
Under, below, di bawah
Tidak
Jauh, dari
Tajam
Meningkat
Sebelum
Berlawanan
Berasal dari
Keduanya
Lambat
Keras
Luar
Di dalam
Diantara
Kiri
Sebelum
Melawan
Luar
Di dalam
Di atas, berlebihan
Perlekatan, meningkat, dekat, ke arah
Setengah
4
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Sym-,synSuper,supraPeriTransHypoProRetroDys-
Dengan, disepanjang, bersama, disamping
Dengan, melewati, lebih tinggi
Di sekitar, tentang
Melintasi, di atas
Sebelum,
Di depan
Ke arah belakang
Jelek, susah, menyakitkan
3. Suffix => suatu istilah medis yang berada di akhir atau belakang dan mengikuti unsur
root.
No. Istilah Suffixs
Arti
1.
-emesis
Vomit, muntah
2.
-iasis
Abnormal condition
3.
-megaly
Enterlargement, pembesaran
4.
-orexia
Apetite
5.
-pepsia
Digestion, berkaitan dengan pencernaaan
6.
-phagia
Swallowing, eating
7.
-prandial
Meal
8.
-rrhea
Discharge, flow
9.
-ectomy
Operasi pengangkatan keluar
10.
-ecteasis
Melebar
11.
-cele
Menonjol
12.
Ism
Kondisi, penyakit
13.
-itis
Peradangan
14.
-malacia
Pelunakan
15.
-penia
Kekurangan,penurunan
16.
-emia
Darah
17.
-plegia
Kelumpuhan
18.
-ptysis
Meludah
19.
-plasty
Perbaikan bedah, reparasi plastik
20.
-ectomy
Pemotongan, penyayatan, pembuangan
21.
-tomy
Sayatan ke dalam
22.
-oma
Tumor
23.
-scopy
Inpeksi/melihat,examination, pengamatan
24.
-spasm
Kontraksi bawah sadar
25.
-rrhapy
Penjahitan
26.
-algia
Nyeri
2.3. Istilah penyakit pada sistem pencernaan
1. Anorexia: gangguan makan yang menyebabkan seseorang terobsesi dengan berat
badan.
2. Aphagia : tidak bisa menelan.
5
3. Bulimia :makan banyak lalu di muntah kan kembali.
4. Dysphagia: gangguan menelan/rasa sakit menelan.
5. Diarrhea : buang air besar yang encer dan lebih sering terjadi dari biasanya.
6. Dysentery: radang usus disertai diare berdarah.
7. Hematemesis : muntah darah.
8. Helminthiasis: infeksi cacing.
9. Melena : tinja berwarna gelap dengan atau tanpa terlihat adanya darah.
2.3.1. Mulut
1. Abses (pada mulut, gigi) : nanah yang terkumpul di satu titik.
2. Candidiasis : infeksi jamur disebabkan oleh jamur Candida albicans.
3. Gingivitis : peradangan mengenai jaringan lunak di sekitar gigi
4. Kanker mulut : kanker yang terjadi pada jaringan dinding mulut, bibir, lidah, gusi,
atau langit-langit
5. Leukoplakia : kondisi ketika bercak putih atau abu-abu muncul di gusi, lidah, bagian
dalam pipi, dan di dasar mulut.
6. Lichen planus rongga mulut : penyakit keradangan kulit
7. Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah luka atau peradangan di bibir dan dalam
mulut
2.3.2. Esophagus
1. Achalasia : otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman
untuk masuk ke lambung.
2. Disfagia : sulit menelan.
3. Esophagitis : peradangan yang terjadi pada kerongkongan
4. Esophageal stricture : penyempitan saluran esofagus.
5. Odinofagia : gangguan yang menyebabkan tenggorokan terasa sakit saat menelan.
6. Rupture esofagus : robekan lapisan esofagus yang menembus seluruh lapisan dinding
esofagus.
2.3.3. Lambung
6
1. Gastroenteritis : muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan pada dinding
saluran pencernaan, terutama lambung dan usus.
2. Pyloric stenosis : kondisi saat terjadi penyempitan pada bagian yang menghubungkan
lambung dengan duodenum.
3. Ulkus peptikum/tukak lambung: luka atau peradangan yang disebabkan oleh
terkikisnya lapisan dinding lambung
4. Gastric ulcers : luka lepuh seperti sariawan yang berkembang pada dinding lambung
5. Gastritis atau magg: kondisi tidak nyaman pada perut seperti nyeri atau perih
penyebabnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebab kan magg.
6. Gastroesophageal reflux disease(GERD) : naiknya asam lambung ke esofagus terjadi
akibat katup antara esofagus dan lambung tidak busa menutup dengan baik.
2.3.4. Pankreas
1. Cystic fibrosis :penyakit keturunan yang menyebabkan lendir di dalam tubuh menjadi
kental dan lengket.
2. Steatorrhea : tinja berminyak dan bau, yang sering mengapung.
3. Diabetes mellitus : penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri tingginya kadar
gula (glukosa) darah.
4. Pancreatitis : peradangan di dalam pankreas yang terjadi secara tiba-tiba.
2.3.5. Hati
1. Cirrhosis : rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut.
2. Hepatitis : peradangan pada hati atau liver.
3. Wilson’s disease : penyakit keturunan yang mengakibatkan kerusakan organ hati dan
otak. Kerusakan terjadi akibat penumpukan logam tembaga dalam tubuh.
2.3.6. Empedu
Cholelithiasis/batu empedu : endapan yang mengeras di dalam cairan di kandung empedu,
yaitu organ kecil di bawah hati
2.3.7. Usus halus
1. Crohn’s disease : penyakit peradangan kronik ileum disertai ulserasi (memborok)
dinding usus dan terbentuknya jaringan parut.
2. Giardiasis : gangguan pencernaan akibat infeksi parasit pada usus halus. Parasit ini
dinamakan Giardia lamblia
3. Ileus obstruktiva : gangguan patensi lumen intestinal akibat hambatan mekanik pada
bagian distal, sehingga terjadi akumulasi isi usus pada bagian proksimal obstruksi
2.3.8. Usus besar
1. Amebiasis : infeksi parasit usus besar karena amoeba Entamoeba histolytica.
7
2. Appendicitis : kondisi ketika usus buntu meradang..
3. Inflammatory Bowel Disease IBD : luka melepuh kronis di saluran cerna, umumnya
teradi di usus besar terdapat 2 golongan yaitu penyakit chorn ds dan kolitis ulseratif
4. Irritable Bowel Syndrome IBS: penyakit pencernaan kronis pada usus besar
2.3.9. Rectum
1. Atresia ani/anus imperforata : kelainan kongenital yang menyebabkan anus tidak
terbentuk dengan sempurna.
2. Hematechezia : munculnya darah segar pada tinja.
3. Proctitis :peradangan pada dinding rektum.
4. Hemorrhoids atau ambeien : peradangan pada pembuluh darah di area anus
2.4. Prosedur medis pada sistem digestif
1. Esdoscopy : suatu tindakan untuk melihat gambaran saluran pencernaan
 Upper GI : menggambarkan saluran pencernaan atas
 Lower GI : menggambarkan saluran pencernaan bawah
2. Labolatory
 Hepatitis panel : pemeriksaan tes darah untuk mengidentifikasi virus A (HAV) B
(HBV) C (HCV)
 Liver function test : tes yang melibatkan pengukuran kadar enzim tertentu, bilirubin
dan berbagai protein
 Serum bilirubin : pengukuran blirubin pada darah
 Stool culture : prosedur mikrobiologi dimana mikroorganisme dalam feses
ditumbuhkan pada media atau bahan nutrisi untuk mengidentifikasi patogen tertentu
 Stool guaiac : menerapkan zat yang disebut guaiac ke sampel tinja untuk mendeteksi
keberadaan darah di feses
3. Radiographic
 Barium enema : untuk melihat pencernaan bawah
 Barium swalow : untuk melihat pencernaan atas
 Cholecsystography : gambar radiografi diambil dari kantong empedu setelah
pemberian bahan kontras yang mengandung yodium, biasanya dalam bentuk tablet
4. Ct Scan
 Endoscopic retrograde cholangiopancreatography : prosedur endoskopi yang
memberikan visualisasi radiografi dari saluran empedu dan pankreas
 Percutaneous transhepatic cholangiography : pemeriksaan radiografi dari struktur
saluran empedu
 Sialography : pemeriksaan radiologis kelenjar dan gumpalan saliva
5. USG
 USG Abdominal : untuk usg di pencernaan
8

Biopsy liver : pengambilan sampel jaringan dari hati (liver) seseorang untuk
pemeriksaan kondisi kesehatan pada hati
6. Prosedur medis dengan bantuan tindakan bedah
 Nasogatric inturbation : penyisipan tabung nasogastrik melalui hidung
 Anastomosis : menyambungkan dua saluran yang terpisah
 Ileorectal : koneksi bedah pada ileum dan rectum
 Intestinal : koneksi bedah dari dua bagian usus
 colostomy : membuat lubang untuk membuang tinja
2.5. Singkatan – singkatan di sistem digestif
Singkatan
ABC
Alk phos
ALT
Arti
Aspiration
Alkaline phosphatase
Alanine aminotransferse (elevated in liver and heart disease);
formely SGPT
AST
Angiotensin sensivity test; aspastate aminotransferase (cardiac
enzyme, formely called SGOT)
Ba
Barium
BaE
Barium enema
BM
Bowel movement
CT
Computed tomography
CT scan, CAT Computed tomography scan
scan
EGD
Esophagogastroduodenoscopy
ERCP
Endoscopy retrograde cholangiopancreatography
GB
Gallbladder
GBS
Gallbladder scries
GER
Gastroesophageal reflux
GERD
Gastroesophageal reflux disease
GI
Gastroitestital
HAV
Hepatitis A virus
HBV
Hepatitis B virus
HCV
Hepatitis C virus
HDV
Hepatitis D virus
HEV
Hepatitis E virus
IBS
Irritable bowel syndrome
NG
Nasogastric
PUD
Peptic ulcer disease
R/O
Rule out
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Download