gambaran tekanan darah ibu dan berat badan bayi baru lahir pada

advertisement
GAMBARAN TEKANAN DARAH IBU DAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR
PADA IBU YANG MELAHIRKAN DENGAN UMUR KEHAMILAN ATERM
DI RUMAH SAKIT PRIKASIH
TAHUN 2014
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
Oleh:
Ilham Murtala
1112103000083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436H/2015M
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, serta
umatnya.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, penelitian ini akan sulit terselesaikan jika tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT selaku Ketua Program Studi Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta segenap dosen di
prodi ini yang selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada saya selama
menjalani masa pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Taufik Zain, Sp.OG (K-Onk) selaku dosen pembimbing I, yang selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu, arahan, saran, dan bimbingan
kepada saya agar penelitian ini berjalan dengan sebaik-baiknya.
4. dr. Nina Afiani, Sp.OG, M.Kes selaku dosen pembimbing II penelitian saya, yang
selalu memberikan bimbingan dan arahan, terutama dalam tata cara penulisan
laporan penelitian ini.
5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Murtala S.Pd., M.Si. dan Ibunda tercinta St.
Syamsiah yang selalu memberikan cinta dan kasih sayangnya, memberikan doa,
nasihat, serta semangat sepanjang hidup saya. Juga pada ketiga adik kandung saya,
Kurniati Murtala, Nur Rahma Murtala dan Rasyid Murtala serta seluruh Keluarga
v
besar saya yang banyak memberikan inspirasi dan semangat untuk tidak berhenti
menggapai cita-cita.
6. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS selaku penanggung jawab (PJ) modul
riset PSPD 2012.
7. Kementerian Agama Republik Indonesia atas beasiswa yang telah diberikan untuk
kelangsungan perkuliahan saya.
8. Untuk teman seperjuangan Ilyas Saputera, Ahmad
Fahmi Akbar,
Rivki Wida
Sarandi, Ramadian Prawiro, dan Yunisa Khulqi berkat dukungan, kerja keras, dan
kebersamaan sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik.
9. Untuk sahabat-sahabat saya yang selalu mendengarkan keluh kesah selama
penelitian ini, memberikan doa, semangat, dan dukungan moral, anak RuQI, anak
HELLO, anak IAPIM, teman-teman CSS 2012, dan PSPD 2012 atas kebersamaan
yang telah mewarnai masa pendidikan saya di FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
10. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi
kesempurnaan laporan penelitian ini.
Demikian laporan penelitian ini saya tulis, semoga dapat memberikan banyak
manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Ciputat, 1 Oktober 2015
Penulis
vi
ABSTRAK
Ilham Murtala. Program Studi Pendidikan Dokter. Gambaran Tekanan Darah Ibu
Dan Berat Badan Bayi Baru Lahir Pada Ibu Yang Melahirkan Dengan Umur
Kehamilan Aterm Di Rumah Sakit Prikasih Tahun 2014. 2015.
Tinggi rendahnya tekanan darah dalam kehamilan mempunyai pengaruh terhadap berat
badan bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tekanan darah ibu
dan berat badan lahir bayi pada ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Prikasih. Desain
penelitian ini adalah deskriptif, yang berasal dari data rekam medis pada ibu hamil dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu yang melahirkan di Rumah Sakit Prikasih.
Terdapat 643 data yang selanjutnya diambil secara total sampling. Dengan waktu yang telah
ditetapkan maka didapatkan 96 sampel. Pada penelitian ini didapatkan tekanan darah normal
dengan 44 orang, prehipertensi sebanyak 31 orang dan hipertensi grade 1 sebanyak 21
orang. Secara keseluruhan rata-rata berat badan bayi baru lahir 3214 gram. Berat badan lahir
rendah (BBLR) pada umur kehamilan 37 minggu sebanyak 1 bayi, sedangkan berat badan
lahir besar (BBLB) mulai kehamilan 38 minggu sampai 41 minggu terdapat 1 bayi pada
setiap umur kehamilan. Penelitian ini juga menggambarkan rata-rata berat badan lahir
terendah terdapat pada umur kehamilan 37 minggu dan rata-rata berat badan lahir tertinggi
terdapat pada umur kehamilan 41 minggu. Dilihat dari tekanan darah maka rata-rata berat
badan bayi baru lahir pada tekanan darah normal yaitu 3262 gram, prehipertensi dengan
3184 gram dan hipertensi grade 1 dengan 3160 gram. Kesimpulan penelitian ini adalah
jumlah ibu hamil dengan tekanan darah normal lebih banyak dibanding jumlah ibu hamil
dengan tekanan darah tinggi, rata-rata berat badan lahir bayi pada kehamilan dengan tekanan
darah normal lebih tinggi dibanding dengan kehamilan dengan hipertensi dan terdapat
perbedaan rata-rata berat badan lahir bayi pada umur kehamilan aterm.
Kata Kunci: Berat badan lahir bayi, tekanan darah ibu, umur kehamilan
vii
ABSTRACT
Ilham Murtala. Study Program of Medical Education. The Incidence of Maternal
Blood Pressure and Birth Weight of Term Pregnant Deliveries in Prikasih Hospital on
year 2014. 2015.
The high or low blood pressure in pregnant woman has an effect on body weight of the
newborns. This study aimed to find out the prevelance of the mother’s blood pressure and
the weight of the newborns among the mothers who delivery their baby at the Prikasih
Hospital. This study was a descriptive study, based on the seconday data which derived
from medical records in pregnant women with gestational age of 37 weeks to 42 weeks and
deliver their baby at hospital Prikasih. The total cases that found at the hospital are 643
cases. The sample for this study is 96 cases. In this study, the blood pressure is normal for
44 cases, 31 cases with prehypertension and the cases with a grade 1 hypertension as
many as 21 people. Overall the average of the newborn weight was 3214 grams. We found
that the low birth weight at 37 weeks gestation was 1 cases, while the large birth weight for
gestaional age 38 weeks and 39 weeks and 41 weeks there is one case for each gestation.
The study also illustrated that the average of low birth weight is found at the gestational age
of 37 weeks and the average of the large birth weight is found at 41 weeks gestation. This
study found that the average of weight of newborns for the normal blood pressure was 3262
grams, and for prehypertension the average was 3184 grams, while the average weight for
the grade 1 hypertension was 3160. The conclusion of this study is the number of pregnant
women with normal blood pressure more than the number of pregnant women with high
blood pressure, the average of the birth weight for babies delivered form pregnancies with
normal blood pressure is higher than the average of birth weight of babies delivered form
pregnancy with hypertension.
Keywords: infant birth weight, maternal blood pressure, gestational age
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix
ABSTRAK............. ............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI....... ................................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xiii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 2
1.4.1. Tujuan Umum ............................................................................................. 2
1.4.2. Tujuan Khusus ............................................................................................ 3
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 3
1.5.1. Bagi Peneliti ................................................................................................ 3
1.5.2. Bagi Instansi Terkait ................................................................................... 3
1.5.3. Bagi Masyarakat Sekitar ............................................................................. 3
1.5.4. Bagi Peneliti Lain ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5
2.1. Landasan Teori...................................................................................................... 5
2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Kehamilan .............................................................. 5
2.1.2. Hipertensi dalam kehamilan ....................................................................... 8
a. Definisi .................................................................................................. 8
b. Epidemiologi ......................................................................................... 8
ix
c. Faktor Resiko ........................................................................................ 9
d. Klasifikasi .............................................................................................. 9
e. Etiologi ................................................................................................ 10
f. Patologi ................................................................................................ 16
2.1.3. Berat badan lahir rendah ........................................................................... 18
a. Definisi ................................................................................................ 18
b. Epidemiologi ....................................................................................... 18
c. Faktor Risiko ....................................................................................... 19
d. Diagnosis ............................................................................................. 19
2.1.4. Hubungan preeklamsia dengan berat badan lahir rendah ......................... 19
2.1.5. Umur kehamilan ....................................................................................... 20
2.1.6. Kajian Islam .............................................................................................. 20
2.3. Kerangka teori ..................................................................................................... 21
2.4. Kerangka konsep................................................................................................. 22
2.5. Definisi operasional ............................................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 24
3.1. Desain penelitian ................................................................................................. 24
3.2. Tempat dan waktu penelitian .............................................................................. 24
3.3. Populasi dan sampel penelitian ........................................................................... 24
3.4. Kriteria retriksi .................................................................................................... 25
3.5. Intervensi dan Instrumentasi ............................................................................... 25
3.6. Cara kerja penelitian ........................................................................................... 25
3.7. Alur Penelitian .................................................................................................... 26
3.8. Pengumpulan data ............................................................................................... 26
3.9. Metode pengolahan data dan analisis data .......................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 27
4.1. Gambaran kelahiran di RS Prikasih .................................................................... 27
4.1.1. Jumlah kelahiran dan jenis kelamin .......................................................... 27
4.1.2. Insidensi berat badan lahir ........................................................................ 27
x
4.2. Karakteristik Sampel ........................................................................................... 28
4.2.1. Distribusi sampel berdasarkan demografi................................................. 28
4.2.2. Distribusi tekanan darah ibu hamil aterm ................................................. 29
4.2.3. Gambaran berat badan lahir berdasarkan Tekanan darah ibu ................... 30
4.2.4. Gambaran berat badan lahir berdasarkan umur kehamilan ...................... 32
4.3. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 34
5.1. Simpulan ............................................................................................................. 34
5.2. Saran.. ................................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA.. ...................................................................................................... 36
LAMPIRAN........ ............................................................................................................... 39
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi menurut Joint National Committee 7 ................................. 9
Tabel 2.2 Definisi operasional............................................................................................. 24
Tabel 4.1 Jumlah kelahiran dan jenis kelamin di RS Prikasih Tahun 2014 ........................ 28
Tabel 4.2 Insidensi berat badan lahir................................................................................... 28
Tabel 4.3 Jumlah sampel berdasarkan demografi ibu ......................................................... 29
Tabel 4.4 Distribusi tekanan darah ibu hamil aterm ........................................................... 30
Tabel 4.4 Jumlah sampel setiap kategori tekanan darah ..................................................... 31
Tabel 4.5 Gambaran Jumlah sampel dan berat badan lahir terhadap usia kehamilan ......... 32
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Suplai darah pada uterus .................................................................................. 11
Gambar 2.2 Pembuluh darah pada preeklamsia .................................................................. 12
Gambar 2.3 Mikroskopik pembuluh darah pada preeklamsia ............................................. 13
Gambar 2.4 Iskemia Plasenta sampai terjadi hipertensi ...................................................... 14
Gambar 2.5 Peran HLA-G dalam modulasi respon imun ................................................... 15
Gambar 2.6 Regulasi dan kalsium plasma dan vitamin D pada preeklamsia ...................... 16
Gambar 2.7 Kerangka Teori ................................................................................................ 22
Gambar 2.8 Kerangka Konsep ............................................................................................ 23
Gambar 3.1 Alur Penelitian ................................................................................................. 27
xiii
DAFTAR SINGKATAN
ACTH
: Adrenocorticotropic hormone
AT1-AA
: Angiotensin II type 1 receptor autoantibodies
BBLB
: Berat Badan Lahir Besar
BBLN
: Berat Badan Lahir Normal
BBLR
: Berat Badan Lahir Rendah
BBLSR
: Berat Badan Lahir Sangat Rendah
EKG
: Elektrokardiogram
ET-1
: Endothelin-1
FSH
: Follicle-Stimulating Hormone
HLA-G
: human leukocyte antigen G
IgA
: Imunoglobulin A
IgG
: Imunoglobulin G
IgM
: Imunoglobulin M
IL-6
: Interleukin-6
LH
: Luteinizing hormone
NK
: Natural Killer
NO
: Nitrit oksida
PGE2
: Prostasiklin
RISKESDAS
: Riset Kesehatan Dasar
RJK
: Rasio Jenis Kelamin
ROS
: Reactive Oxygen Species
sFlt-1
: soluble Fms-like tyrosine kinase-1
SLE
: Systemic lupus erythematosus
TNF-α
: Tumor necrosis factor alpha
TSH
: Tiroid stimulating hormone
TX
: Thromboxane
TXA2
: Tromboksan
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu hal yang sangat dinantikan oleh setiap
pasangan yang telah menikah sehingga dalam keberlangsungan kehamilan,
kesehatan ibu dan janin sangat diperhatikan. Tumbuh kembang anak sangat
ditentukan oleh kondisi janin saat di dalam kandungan. Berat badan lahir normal
adalah titik awal penting karena dapat menentukan kemampuan bayi dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup baru sehingga kesehatan anak dapat
berlangsung secara normal.
Begitu pentingnya perhatian terhadap berat bayi lahir untuk kelangsungan
hidupnya. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa umur kehamilan dan berat
bayi lahir sangat berkaitan dengan risiko kematian perinatal. Pada kehamilan diatas
32 minggu dengan berat bayi >1.500 gram keberhasilan hidup sekitar 85%, jika
berat bayi <1.500 gram maka kemungkinan berhasilnya 80%. Sedangkan pada
umur kehamilan <32 minggu dengan berat bayi lahir <1.500 gram angka
keberhasilannya hanya sekitar 59%.1
Menurut Riskesdas tahun 2013 di Indonesia terdapat sebanyak 10,2% dari
anak yang baru lahir mengalami berat badan lahir rendah (BBLR). Walaupun di
tahun 2010 terdapat 11,1%, yang menunjukkan penurunan di tahun 2013. Keadaan
ini menjadi sesuatu hal yang menggambarkan untuk terciptanya generasi yang
berkualitas.2
Berat badan lahir janin sangat bergantung pada potensi pertumbuhan
herediter dan efektivitas dukungan untuk pertumbuhan dari lingkungan
uteroplasenta. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kehidupan janin pada
uteroplasenta adalah ada tidaknya penyakit yang telah dialami oleh seorang ibu.
Faktor risiko untuk insidensi bayi dengan berat badan rendah adalah
sosioekonomi (usia ibu <17 tahun atau >35 tahun), berat badan sebelum hamil <50
kg atau >75 kg, merokok, dan minum alkohol berlebihan, riwayat kebidanan (bayi
sebelumnya dengan berat badan lahir rendah, dan anemia pada ibu), kehamilan
1
2
sekarang (penyakit hipertensi, perdarahan antepartum, dan kehamilan multiple),
dan janin (defek kongenital, dan infeksi intra uterin).3
Diantara faktor risiko di atas, hipertensi dalam kehamilan adalah salah satu
dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas pada ibu bersalin, sekitar 5%
sampai 15% menjadi penyulit dalam kehamilan. Semua ibu hamil dapat mengalami
hipertensi dalam kehamilan sehingga semua tenaga medik baik di pusat maupun di
daerah harus mengetahui cara pengelolaannya.1
Hipertensi adalah salah satu penyulit dalam kehamilan. Di Indonesia
prevalensi hipertensi pada kehamilan di Indonesia cukup banyak. Pada Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007 yang diterbitkan tahun 2012 oleh Departemen
Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa prevalensi hipertensi pada ibu hamil
sebesar 12,7%.4
Berdasarkan tingginya angka mortalitas pada neonatal yang mengalami
berat badan lahir rendah. Peneliti merasa perlu untuk mengetahui hubungan
tekanan darah ibu dan berat badan lahir seorang bayi pada ibu dengan umur
kehamilan aterm yang melahirkan di RS Prikasih pada tahun 2014. Diharapkan
setiap wanita hamil dapat meningkatkan kualitas pemeriksaan rutin untuk dapat
menurunkan angka mortalitas tersebut.
1.2.
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran tekanan darah ibu dan berat badan bayi baru lahir pada
ibu dengan umur kehamilan aterm yang melahirkan di RS Prikasih tahun 2014?
1.3.
Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tekanan darah ibu dan berat badan bayi baru lahir
pada ibu dengan umur kehamilan aterm yang melahirkan berdasarkan data
Antenatal Care di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014.
3
1.3.2. Tujuan Khusus
a.
Mengetahui distribusi frekuensi tekanan darah ibu hamil di Rumah Sakit
Prikasih tahun 2014.
b.
Mengetahui distribusi frekuensi berat badan bayi baru lahir di Rumah Sakit
Prikasih tahun 2014.
c.
Mengetahui rata-rata tekanan darah ibu hamil pada setiap kategori tekanan
darah di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014.
d.
Mengetahui rata-rata berat badan bayi baru lahir di Rumah Sakit Prikasih tahun
2014.
e.
Mengetahui gambaran berat badan lahir pada setiap umur kehamilan aterm di
Rumah Sakit Prikasih tahun 2014.
f.
Mengetahui rata-rata berat badan bayi baru lahir pada masing-masing kategori
tekanan darah di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014.
1.4.
Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
a.
Untuk mengamalkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari di
preklinik untuk memajukan kesehatan masyarakat.
b.
Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan diri khususnya dalam bidang
penelitian.
1.4.2. Bagi Instansi Terkait
Memberikan informasi tentang gambaran umur kehamilan aterm, tekanan
darah ibu, berat badan bayi baru lahir pada ibu yang melahirkan berdasarkan data
Antenatal Care di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014.
1.4.3. Bagi Masyarakat Sekitar
a.
Untuk meningkatkan perhatian masyarakat akan dampak yang diakibatkan
oleh umur kehamilan yang tidak sesuai dengan waktunya dan hipertensi dalam
kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir.
4
b.
Untuk menekan tingginya angka mortalitas bayi dengan berat badan lahir
rendah akibat umur kehamilan yang tidak sesuai dengan waktunya dan
hipertensi dalam kehamilan.
1.4.4. Bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian yang kami lakukan ini diharapkan dapat menjadi suatu
dasar dan acuan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya demi
kemajuan ilmu pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Kehamilan
Berbagai perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi pada perempuan hamil
sebagian telah terjadi setelah fertilisasi dan akan terus berlanjut selama
berlangsungnya kehamilan dan akan kembali seperti keadaan sebelum hamil
setelah proses persalinan dan menyusui telah selesai.1
a.
Perubahan hormonal
 Kelenjar hipofisis
Sekresi dari FSH dan LH sampai pada tingkat yang rendah pada saat
hamil, sedangkan peningkatan terjadi pada sekresi dari ACTH, tirotropin,
dan prolaktin.5
 Kelenjar adrenal
Kortikosteroid total pada wanita hamil akan meningkat secara progresif
sampai genap bulan. Kondisi tersebut, pada beberapa kasus mengakibatkan
wanita hamil mengalami striae abdomen, glikosuria dan hipertensi.5
 Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid mengalami pembesaran selama kehamilan. Hal ini
disebabkan karena penumpukan koloid yang disebabkan penurunan kadar
yodium di dalam plasma sebagai dampak dari kemampuan ginjal untuk
mengekskresi unsur tersebut. Estrogen akan merangsang peningkatan
sekresi thyroxin binding globulin sehingga terjadi peningkatan dari kadar
T3 dan T4. Keadaan ini bukan sebagai tanda hipertiroidisme karena kadar
TSH dan tiroksin bebas masih dalam batas normal.5
b.
Perubahan pada traktus genitalia
 Uterus
Dengan adanya rangsangan hormonal,tampak paling nyata pada
jaringan-jaringan genitalia dan panjang serabut otot uterus berkembang
sampai sekitar 15 kali lipat dari keadaan normalnya. Kemudian berat uterus
juga mengalami peningkatan dari 50 gram menjadi sekitar 950 gram pada
5
6
saat genap bulan. Peregangan serabut otot sangat dipengaruhi oleh efek
mekanik dari pertumbuhan janin. Pembuluh darah pembuluh darah pada
masa kehamilan mengalami hipertrofi dan menjadi berkelok-kelok pada
awal kehamilan, setelah itu tidak ada lagi pertumbuhan dan pemanjangan
tambahan
yang
diperlukan
yang
dilakukan
untuk
melanjutkan
pengembangan uterus diperoleh dengan meluruskan kelokan dari pembuluh
darah tersebut.5
 Serviks
Estradiol yang meningkatkan sifat higroskopik jaringan ikat serviks
membuat encer asam mukopolisakarida pada bahan dasar yang mengikat
kolagen sehingga serviks menjadi lebih lunak dan bengkak pada kehamilan,
pada keadaan ini epitelium kolumnar yang melapisi kanalis servikalis
terpajan oleh sekret dari vagina. Selain itu, prostaglandin bekerja pada
serabut kolagen, sehingga serviks menjadi lebih lunak dan mudah untuk
berdilatasi.5
 Vagina
Otot vagina mengalami hipertrofi, mukosa vagina lebih tebal, dan
terjadi perubahan susunan jaringan ikat disekitarnya sehingga vagina lebih
mudah untuk berdilatasi dan memudahkan saat persalinan.5
c.
Sistem kardiovaskular
Pada saat kehamilan semua sistem yang berhubungan akan mengalami
perubahan. Diantaranya sistem kardiovaskular, pada minggu ke-5 kehamilan
cardiac output akan meningkat dengan tujuan dapat mengurangi resistensi
vaskular sistemik. Selain itu, peningkatan denyut jantung juga terjadi. Diantara
minggu ke-10 sampai ke-20 terjadi peningkatan volume plasma yang
mengakibatkan peningkatan preload dan mengisi ruang intravaskular yang
dibentuk oleh plasenta dan pembuluh darahnya. Dengan terjadinya penurunan
resistensi vaskular sistemik dan perubahan pada aliran pada aliran pulsasi
arterial maka akan mempengaruhi keadaan dari ventrikel saat kehamilan.
7
vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskular perifer juga dipengaruhi oleh
peningkatan estrogen dan progesteron.1,5
Dengan adanya perubahan pada cardiac output ventrikel kiri akan
mengalami hipertrofi untuk mengatasi perubahan tersebut, tetapi tidak
mengubah kontraktilitas dari jantung. Kemudian perubahan posisi dari
diafragma, apeks juga akan bergerak ke arah anterior dan ke kiri, sehinga
ketika dilakukan pemeriksaan EKG maka akan didapatkan deviasi aksis kiri,
depresi segmen ST, dan inverse atau pendataran gelombang T pada lead III.1
Setelah masuk pertengahan kehamilan maka pembesaran uterus dapat
menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika dalam posisi terlentang.
Dengan adanya penekanan terhadap vena kava inferior maka akan darah balik
vena ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan penurunan preload dan cardiac
output yang dapat mengakibatkan hipotensi arterial yang dikenal dengan
sindrom hipotensi supine. Penekanan aorta juga akan mengurangi aliran darah
uteroplasenta ke ginjal, sehingga jika posisi ibu hamil terlentang maka akan
mengganggu fungsi ginjal jika dibandingkan posisi miring.1
Pada minggu ke-6 sampai ke-8 kehamilan volume darah akan meningkat
secara progresif dan akan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34 setelah
minggu tersebut hanya mengalami sedikit peningkatan. Peningkatan volume
darah yang sebagian besar berupa plasma dan eritrosit ini dipengaruhi oleh aksi
progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur reninangiotensin dan aldosteron.1
Tidak tercapainya keseimbangan antara jumlah sel darah merah dan
volume plasma yang mengakibatkan hemodilusi dan penurunan konsentrasi
hemoglobin dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl. Bahkan beberapa perempuan
mencapai 11g/dl. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya zat besi yang
diabsorpsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh sehingga penambahan zat
besi dan asam folat sangat membantu untuk mengembalikan kadar normal
hemoglobin.1
8
d. Sistem pernapasan
Pada saat hamil pernapasan masih diafragmatik, akan tetapi pergerakan
diafragma terbatas saat minggu ke-30 kehamilan sehingga wanita hamil akan
bernapas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan
ventilasi, kejadian ini memungkinkan pencampuran gas meningkat dan
konsumsi oksigen juga akan meningkat.5
e.
Sistem ginjal
Dilatasi yang terjadi akibat otot polos pelvis renalis dan ureter relaks
akan meningkatkan kapasitas pelvis renalis dan ureter sehingga kemungkinan
statis urin akan semakin besar. Oleh karena itu, kejadian infeksi traktus
urinarius lebih sering terjadi pada saat hamil.5
Pada saat hamil aliran darah ginjal juga meningkat sampai minggu ke 16
kemudian menurun. Laju filtrasi glomerulus meningkat sampai 60 % dan akan
menurun pada 4 minggu terakhir kehamilan.5
f. Sistem imun
Penurunan reaksi imun pada ibu hamil dapat juga disebabkan oleh
human chronic gonadotrophin. Begitu pula IgG, IgA, dan IgM mengalami
penurunan mulai pada minggu ke 10 kehamilan sampai minggu ke 30 dan akan
menetap sampai term.5
2.1.2. Hipertensi Dalam Kehamilan
a. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg.
b. Epidemiologi
Hipertensi adalah komplikasi dari 5% sampai 7% dari semua kehamilan
yang berpengaruh terhadap morbiditas janin. Di Indonesia prevalensi hipertensi
pada kehamilan di Indonesia cukup banyak. Pada riset kesehatan dasar 2007
yang diterbitkan tahun 2012 oleh Departemen Kesehatan Indonesia
menyatakan bahwa prevalensi hipertensi pada ibu hamil sebesar 12,7%.6,7
9
c. Faktor risiko
Terdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya hipertensi pada
kehamilan diantaranya adalah.1,8
1.
Primigravida, primipaternitas
2.
Umur yang terlalu ekstrim
3.
Riwayat keluarga yang pernah preeklamsia/eklamsia
4.
Penyakit ginjal dan hipertensi yang dialami ebelum kehamilan
5.
Hiperplasentosis (molahidatidosa, kehamilan multipel, diabetes melitus,
hidrops fetalis dll.)
6.
Obesitas.
d. Klasifikasi
Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi menurut Joint National Committee 7.
Kategori
Sistol(mmHg)
Dan/atau
Diastol(mmHg)
Normal
<120
Dan
<80
Prehipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi tahap 1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi tahap 2
≥160
Atau
≥100
Sumber: Joint National Committee 7,2003.9
Klasifikasi yang sering dipakai di Indonesia untuk hipertensi dalam
kehamilan adalah berdasarkan Report of the National High Blood Pressure
Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy
tahun 2000 yaitu:
1.
Hipertensi kronik
Hipertensi yang timbul sebelum umur 20 minggu kehamilan atau
hipertensi yang yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20
minggu dan tetap berlangsung sampai 12 minggu pascapersalinan.
2. Preeklamsia dan eklamsia
Preeklamsia adalah hipertensi yang timbul setelah setelah 20 minggu
kehamilan
yang
disertai
proteinuria
sedangkan
preeklamsia yang disertai dengan kejang dan/atau koma.
eklamsia
adalah
10
3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia
Hipertensi kronik yang disertai tanda-tanda preeklamsia atau
hipertensi kronik yang disertai proteinuria
4. Hipertensi gestasional
Hipertensi ini biasa disebut transient hypertension. Hipertensi ini
timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan menghilang 3 bulan
pascapersalinan atau terdapat tanda-tanda preeklamsia tetapi tanpa
proteinuria.
e. Etiologi
Ada beberapa teori yang yang telah dikemukakan tentang terjadinya
hipertensi dalam kehamilan, dari beberapa teori ini tidak ada yang mutlak
dianggap paling benar. Teori-teori yang sekarang banyak dianut adalah
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Dalam keadaan normal, rahim dan plasenta mendapat suplai darah
dari cabang arteri uterina dan arteri ovarika. Pembuluh darah tersebut akan
menembus miometrium berupa arteri arkuata yang nantinya akan
bercabang
menjadi
arteri
radialis.
Selanjutnya
akan
menembus
endometrium menjadi arteri basalis dan arteri basalis akan bercabang
menjadi arteri spiralis (Gambar 2.1.).1
Selama perkembangan plasenta yang normal, trofoblas menginvasi
arterior endometrium uterus dan selanjutnya melakukan pembentukan
kembali arterior ibu menjadi pembuluh darah besar dengan resistensi yang
rendah terhadap aliran darah. Sedangkan pada penderita preeklamsia,
arterior ibu tidak berhasil mengalami adaptasi terhadap perubahan
tersebut. 11
Pada kehamilan normal, di dalam lapisan otot arteri spiralis terjadi
invasi trofoblas yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut
selanjutnya arteri spiralis akan dilatasi. Keadaan ini juga terjadi pada
jaringan sekitar arteri spiralis yang mengakibatkan distensi dan dilatasi
yang berdampak penurunan tekanan darah, penurunan resistensi vaskular,
11
dan peningkatan aliran darah pada daerah utero plasenta. Kondisi tersebut
menyebabkan pertumbuhan dari janin dapat terjamin. Proses ini disebut
“remodeling arteri spiralis”.1
Gambar 2.1. Suplai darah pada uterus
Sumber : Shah & Dinesh M., 2005.12
Dalam keadaan hipertensi tidak terjadi invasi sel trofoblas pada
lapisan arteri spiralis maupun jaringan yang berada disekitarnya sehingga
tidak memungkinkan untuk terjadinya distensi dan vasodilatasi. Kemudian
terjadi penurunan aliran darah uteroplasenta dan terjadinya hipoksia dan
iskemia plasenta. Dengan penyebab yang belum jelas, dan terjadi
insufisiensi suplai darah ke plasenta. Selanjutnya menyebabkan plasenta
mengeluarkan berbagai bahan yang memasuki sirkulasi ibu dan
menyebabkan gangguan fungsi endotel vaskular, menurunkan aliran darah
12
ke ginjal, retensi garam yang berlebihan, dan peningkatan tekanan
darah.3,11
Gambar 2.2. Pembuluh darah pada preeklamsia
Sumber: Lindheimer dkk, 2009.6
2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel
 Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas
Sebagaimana
proses
teori
sebelumnya
yang
menjelaskan
terjadinya kegagalan “remodeling arteri spiralis” dengan dampak
iskemia dan hipoksia. Keadaan ini akan menghasilkan oksidan. Salah
satu oksidan yang dihasilkan adalah radikal hidroksil yang sangat
toksik. Radikal ini akan merusak membran sel, yang mengandung
banyak asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak yang dapat
merusak membran sel, nukleus, dan protein pada sel endotel.1
Selain itu, keadaan ini juga memicu pelepasan factor vasoaktif
seperti soluble fms-like tyrosine kinase-1 (sFlt-1). Beberapa penelitian
yang menunjukkan bahwa beredarnya sFlt-1 mungkin tanda timbulnya
gejala klinis preeklamsia.13
Keadaan tersebut dapat menyebabkan disfungsi sel endotel
vaskular dilseluruh tubuh, termasuk didalamnya ginjal. Ketika terjadi
13
disfungsi endotel maka akan menurunkan pelepasan dari nitrit oksida
dan bahan-bahan vasodilator lainnya sehingga terjadi vasokonstriksi,
penurunn laju filtrasi cairan dari glomerulus ke dalam tubulus ginjal,
terganggunya natriuresis tekanan oleh ginjal dan timbulnya hipertensi.
Semuanya berlawanan dengan perubahan yang terjadi pada wanita
hamil normal.1,11

Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan
Ketidak seimbangan oleh oksidan khususnya lemak meningkat
dengan antioksidan maka akan mempermudah terjadinya hipertensi.
Radikal bebas ini akan beredar keseluruh tubuh melalui aliran darah
dan akan merusak membran sel endotel.2
Gambar 2.3. Mikroskopik pembuluh darah pada preeklamsia
Sumber: Lindheimer dkk, 2009.6

Disfungsi endotel
Ketika terjadi disfungsi endotel maka akan terjadi:1
a.
Gangguan metabolisme prostaglandin yaitu menurunkan produksi
prostasiklin (PGE2) yang merupakan vasodilator kuat.
b.
Agregasi sel-sel trombosit pada daerah endotel terjadi kerusakan.
Hal ini menyebabkan produksi tromboksan (TXA2) lebih banyak.
Tromboksan adalah vasokonstriktor kuat. Pada saat preeklamsia
14
kadar tromboksan lebih dominan dibandingkan kadar prostasiklin
sehingga terjadi vasokonstriksi.
c.
Perubahan khas pada sel endotel kapiler glomerulus.
d.
Peningkatan permeabilitas kapiler.
e.
Peningkatan produksi bahan-bahan vasopresor yaitu endotelin.
Kadar NO (vasodilator)menurun sedangkan endotelin meningkat.
Dengan demikian, peningkatan dari soluble fms-like tyrosine
kinase-1 (sFlt-1), TNF-α dan IL-6, angiotensin II type 1 receptor
autoantibodies (AT1-AA), dan thromboxane (TX) akan memicu
disfungsi endotel dengan penurunan dari nitrit oksida (NO) dan
peningkatan dari reactive oxygen species (ROS) and endothelin-1 (ET1). Kondisi ini akan mengganggu fungsi dari ginjal yang pada akhirnya
memicu terjadinya hipertensi.13
Gambar 2.4 Iskemia plasenta sampai terjadi hipertensi
Sumber: Bodnar, Lisa M., dkk., 2007.14
3. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
Pada kehamilan normal, respon imun tidak menolak adanya hasil
konsepsi yang dianggap asing. Ini dikarenakan adanya HLA-G yang dapat
15
berperang sebagai modulasi respons imun sehingga ibu tidak menolak
hasil konsepsi. HLA-G dapat melindungi trofoblas dari lisis oleh Natural
Killer (NK) ibu. Selain itu, HLA-G juga dapat mendukung invasi dari
trofoblas kedalam desidua. Pada preeklamsia terjadi penurunan pada
HLA-G yang menghambat invasi trofoblas ke dalam desidua. akhirnya
jaringan desidua susah menjadi lunak dan gembur sehingga arteri spiralis
tidak direnovasi dan akhirnya susah untuk dilatasi.3,14
Gambar 2.5 peran HLA-G dalam modulasi respon imun
Sumber: Adamova, dkk., 2009.15
4. Teori defisiensi gizi (teori diet)
Dari beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa defisiensi gizi
juga dapat berperan dalam terjadinya preeklamsia. Ada peneliti yang
menyatakan bahwa mengkonsumsi minyak ikan, termasuk minyak hati
halibut dapat mengurangi risiko preeklamsia. Minyak ikan mengandung
banyak asam lemak tidak jenuh yang dapat menghambat produksi
tromboksan,
menghambat
aktivasi
trombosit,
dan
mencegah
vasokonstriksi pembuluh darah.1
Selain itu beberapa peneliti juga telah munghubungkan antara
defisiensi vitamin D dengan kejadian preeklamsia. Vitamin D sangat
16
berpengaruh terhadap disfungsi kekebalan tubuh, implantasi plasenta,
angiogenesis abnormal,dan peradangan yang berlebihan.14
Gambar. 2.6 Regulasi dari kalsium plasma dan vitamin D
pada preeklamsia
Sumber: Andammori F, Lipoeto NI, dan Yusrawati, 2013.16
5. Patologi
Kemungkinan akibat dari gangguan hipertensi sangat banyak,
berikut ini akan dibahas mengguakan sitem organ sasaran spesifik.
Dengan kausa utama adalah berkurangnya perfusi uteroplasenta.
a.
Perubahan kardiovaskular
Perubahan ini berkaitan dengan peningkatan afterload jantung
akibat dari hipertensi. Hemokonsentrasi adalah tanda utama dari
17
preeklamsia. Volume darah yang seharusnya bertambah selama
kehamilan
hampir
sama
sekali
tidak
terjadi
dikarenakan
vasokonstriksi generalisata dan diperparah lagi dengan meningkatnya
permeabilitas dari vaskular.17
b.
Perubahan hematologis
Perubahan ini terjadi pada sebagian wanita yang mengalami
preeklamsia. Dengan kadar plasma sebagian dari faktor pembekuan
bisa menurun dan eritrosit juga mengalami trauma sehingga
bentuknya abnormal dan cepat mengalami hemolisis.17
c.
Ginjal
Pada keadaan preeklamsia perfusi dari ginjal dan filtrasi
glomerulus berkurang. Konsentrasi asam urat plasma biasanya
meningkat, terutama jika pasien dengan penyakit yang parah. Untuk
menegakkan diagnosis preeklamsia harus terdapat proteinuria ≥ 300
mg/24 jam atau dipstick 1 +.17
Pada perempuan hamil normal terdapat peningkatan terhadap
rennin, angiotensin dan aldosteron yang diikuti dengan penurunan
terhadap sensitivitas terhadap Ang II. Sebaliknya, pada preeklamsia
rennin
dan aldosteron mengalami penurunan dan sensitivitas
terhadap ang II meningkat.18
d.
Hati
Pada preeklamsia berat biasanya terjadi perubahan dalam
fungsi dan integritas hati. Dasar perubahan pada organ ini adalah
vasospasme, iskemia dan perdarahan. Jika pada sel periportal lobus
perifer terjadi perdarahan maka akan memudahkan terjadinya nekrois
sel hepar dan peningkatan pada enzim hepar. Jika menyebar hingga
kapsula hepar maka disebut subkapsular hematoma.3,17
e.
Neurologik
Salah satu manifestasi preeklamsia pada sistem saraf pusat
adalah kejang pada eklamsia. Selain itu, jika terjadi spasme arteri
18
retina dan edema retina maka akan mengganggu visus. Jika
perubahan neurologik ini semakin parah maka dapat berakibat
perdarahan intrakranial.3,17
2.1.3. Berat Badan Lahir Rendah
a.
Definisi
BBLR adalah neonatus yang berat badan pertama ketika ditimbang
setelah lahir kurang dari 2500 g.17
b.
Epidemiologi
Menurut RISKESDAS 2013 prevalensi bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR) berkurang dari 11,1% tahun 2010 menjadi 10,2% tahun
2013. Variasi antar provinsi sangat mencolok dari terendah di Sumatera
Utara (7,2%) sampai yang tertinggi di Sulawesi Tengah (16,9%). 2
Grafik 2.1 Perbedaan berat badan bayi antara 2010 dan 2013 setiap provinsi
Sumber: Riskesdas, 2013.2
Pada Grafik 2.1 diatas terdapat persentase berat badan bayi baru lahir
menurut karakteristiknya. Ketika melihat perbedaan jenis kelamin, BBLR
pada perempuan (11,2%) lebih tinggi daripada laki-laki(9,2%). Tetapi untuk
persentase berat lahir ≥4000 gram pada laki-laki (5,6%) lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan(3,9%).2
19
c.
d.
Faktor risiko17

Hipertensi dalam kehamilan

Gemeli

Anomali janin

SLE

Infeksi: rubela, sifilis

Penyakit jantung

Asma

Gaya hidup: merokok atau mengkonsumsi narkoba

Kekurangan gizi terutama ekonomi rendah
Diagnosis
Terhambatnya pertumbuhan janin dapat diprediksi setelah 28 minggu.
Dengan adanya biometri dan taksiran berat janin yang tidak sesuai dengan
usia gestasi dapat memprediksi lebih awal. Pada berat badan lahir rendah
didapatkan berat badan <2500 g.17
2.1.4. Hubungan Preeklamsia Dengan Berat Badan Lahir Rendah
Pada keadaan BBLR biasanya disebabkan oleh kelainan sirkusi uteroplasenta
akibat dari perkembangan plasenta yang abnormal, kebutuhan oksigen yang kurang
memadai, masukan nutrisi yang tidak mencukupi, dan pengeluaran dari hasil
metabolik menjadi abnormal.1
Penyulit medis pada ibu seperti penyakit vaskular kronis, terutama jika
diperberat
dengan
adanya
preeklamsia,
sering
menyebabkan
hambatan
pertumbuhan pada janin. Bahkan preeklamsia ini dapat menyebabkan kegagalan
pertumbuhan janin, terutama jika awitannya sebelum 37 minggu kehamilan. Secara
teoritis insufisiensi plasenta yang berkaitan dengan hipertensi dapat menyebabkan
berkurangnya penyaluran glukosa dan penyimpanan di hati.17
Pada keadaan hipoksia sebagaimana pada preeklamsia, produksi dari radikal
bebas di plasenta sangat banyak sedangkan antioksidan sangat sedikit maka
keadaan ini akan memperparah.1
20
2.1.5. Umur Kehamilan
Tanggal lahir paling akurat jika dihitung sebesar 266 hari atau 38 minggu
setelah pembuahan. Oosit biasanya dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi. Namun
sperma dapat bertahan hidup selama 6 hari untuk membuahi oosit. Oleh karena itu
sebagian besar kehamilan terjadi saat hubungan seksual dilakukan dalam periode 6
hari yang berakhir pada hari ovulasi. Wanita hamil akan mendatangi dokter saat
terlambat menstruasi dua kali berturut-turut. Pada saat itu ingatan tentang koitus
biasanya samar-samar, dan dapat dimengerti bahwa hari pembuahan sulit untuk
ditentukan.Dokter kebidanan menghitung tanggal kelahiran sebagai 280 hari atau
40 minggu dari hari pertama haid normal terakhir (HPHT).18
Tabel 2.2. Pertambahan Panjang dan Berat Selama Periode Janin
Usia (minggu)
PPB* (cm)
Berat (gram)
9-12
5-8
10-45
13-16
9-14
60-200
17-20
15-19
250-450
21-24
20-23
500-820
25-28
24-27
900-1300
29-32
28-30
1400-2100
33-36
31-34
2200-2900
37-38
35-36
3000-3400
*
PPB: Panjang Puncak Kepala Bokong
Sumber: Sadler TW. Langman Embriologi Kedokteran, 2009.18
21
2.1. Kerangka Teori
Gambar 2.6. Kerangka Teori
22
2.2. Kerangka Konsep
Gambar 2.7. Kerangka konsep
23
2.3. Definisi Operasional
Tabel 2.2 Definisi operasional
No.
1.
Variabel
Jenis Variabel
Umur kehamilan aterm
Variabel bebas
Pengertian
Ibu yang melahirkan pada umur
Skala
Pengukuran
Ordinal
kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu
2.
Tekanan
Normal
Variabel bebas
Darah
Tekanan darah dengan sistol <140
Ordinal
mmHg dan diikuti dengan diastol
<80 mmHg
Prehipertensi
Tekanan darah dengan sistol 120139 mmHg atau diastol 80-89
mmHg
Hipertensi
Tekanan darah dengan sistol 140-
Grade 1
159 mmHg atau diastol 90-99
mmHg
3.
Hipertensi
Tekanan darah dengan sistol ≥160
Grade 2
mmHg atau diastol ≥100 mmHg
Berat
Berat
Badan
Badan
Lahir
Rendah
Lahir
(BBLR)
Variabel
Bayi yang mempunyai berat badan
tergantung
lahir < 2.500 gram pada waktu
pertama kali ditimbang
Berat
Badan
Bayi yang mempunyai berat badan
Lahir
Normal
lahir 2500-4000 gram pada waktu
(BBLN)
Berat
pertama kali ditimbang
Badan
Bayi yang mempunyai berat badan
Lahir
lahir >4000 gram pada waktu
Besar(BBLB)
pertama kali ditimbang
Ordinal
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian
Pada penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif untuk
melihat gambaran umur kehamilan aterm, tekanan darah ibu dan berat badan bayi
baru lahir berdasarkan data Antenatal Care di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014.
3.2.
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat
Penelitian akan dilakukan di Rumah Sakit Prikasih tahun 2015.
3.2.2. Waktu
Penelitian dimulai April sampai Juni 2015
3.3.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang yang menjadi sumber pengambilan
sampel dan telah memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah
penilitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Populasi target : pasien bayi yang lahir pada umur kehamilan aterm dengan
data berat badan lahirnya dan mempunyai ibu dengan riwayat hipertensi
dalam kehamilan atau tekanan darah normal
b.
Populasi terjangkau : pasien bayi yang lahir pada umur kehamilan aterm
dengan data berat badan lahirnya dan mempunyai ibu
dengan riwayat
hipertensi dalam kehamilan atau tekanan darah normal di Rumah Sakit
Prikasih pada tahun 2014.
c.
Subjek yang dikehendaki : pasien bayi yang lahir pada umur kehamilan aterm
dengan data berat badan lahirnya dan mempunyai ibu
dengan riwayat
hipertensi dalam kehamilan atau tekanan darah normal dan telah memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan peneliti.
24
25
3.3.2. Sampel Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dan cara pengambilannya
dengan cara total sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semua bayi aterm yang lahir dari tanggal 1 Januari 2014 sampai 31 Desembar
2014.19
3.4.
Kriteria Retriksi
3.5.1. Kriteria inklusi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:
a.
Bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu.
b.
Lahir hidup.
c.
Mendapat izin dari rumah sakit.
3.5.2. Kriteria eksklusi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah :
3.5.
a.
Kehamilan multiple.
b.
Defek kongenital.
c.
Infeksi intra uterina.
d.
Data tidak lengkap.
Intervensi dan Instrumentasi
3.6.1. Pengukuran yang dilakukan untuk variabel bebas dalam hal ini menentukan
tekanan darah ibu dengan pengukuran tekanan darah sedangkan umur kehamilan
ditentukan ditentukan pada saat bayi telah lahir yang dinyatakan dalam minggu.
3.6.2. Pengukuran yang dilakukan untuk variabel tergantung dalam hal ini mengetahui
berat badan lahir adalah timbangan bayi yang dinyatakan dalam gram.
3.6.
Cara Kerja Penelitian
3.7.1. Melakukan persiapan penelitian (di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
3.7.2. Mengurus perizinan ke Rumah Sakit Prikasih untuk mengambil data.
3.7.3. Mengambil data rekam medik yang sesuai dengan syarat penelitian melalui seleksi
subjek dari populasi terjangkau berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
26
3.7.4. Didapatkan jumlah pasien yang sesuai dengan besar sampel yang peneliti telah
tentukan.
3.8.
Alur Penelitian
Gambar 3.1. Alur Penelitian
3.9.
Pengumpulan Data
Pengumpulan dilakukan dengan cara mencatat data rekap medis RS. Prikasih.
3.10. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 21, yaitu
a.
Melakukan pemeriksaan seluruh data yang terkumpul (editing).
b.
Memberi angka-angka atau kode–kode tertentu yang telah disepakati
terhadap data rekam medik(coding).
c.
Memasukkan data rekam medik sesuai kode yang telah ditentukan untuk
masing – masing variable sehingga menjadi suatu data dasar (entry).
d.
Menggolongkan, mengurutkan, serta menyederhanakan data, sehingga mudah
dibaca dan diinterpretasikan (cleaning).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data rekam medis ibu yang
melahirkan dan bayi dari kelahiran aterm dari tanggal 1 Januari 2014 sampai 31 Desember
2014 di Rumah Sakit Prikasih Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode
pengambilan sampel yaitu total sampling. Berdasarkan waktu yang telah diberikan,
peneliti mendapatkan jumlah sampel sebanyak 96 orang yang telah memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi.
4.1.
Gambaran Kelahirandi RS Prikasih
4.1.1. Jumlah Kelahiran dan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Jumlah kelahiran dan jenis kelamin di RS Prikasih Tahun 2014
Jenis kelamin
Jumlah kelahiran
Laki-Laki
Perempuan
330
313
643
Berdasarkan jenis kelamin, dari 643 kelahiran terdapat 330 bayi laki-laki
yang lahir dan 313 bayi perempuan yang lahir. Dari hasil terebut, rasio jenis
kelamin (RJK) bayi laki terhadap bayi perempuan sebesar 105, yaitu setiap
kelahiran 100 bayi perempuan didapatkan 105 bayi laki-laki yang lahir. Angka ini
lebih rendah dari RJK Jakarta Selatan pada tahun 2013 yaitu sebesar 110, serta RJK
Kecamatan Cilandak sebesar 166.20
4.1.2. Insidensi Berat Badan Lahir
Tabel 4.2 Insidensi Berat Badan Lahir Tahun 2014
Kategori Berat Badan
n
%
Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR)
7
1.0
Berat badab lahir rendah (BBLR)
43
7.0
Berat badab lahir normal (BBLN)
578
90.0
Berat badab lahir rendah (BBLB)
15
2.0
Jumlah
643
100
27
28
Dari Tabel 4.2. diatas dapat kita lihat bahwa sebanyak 10% berat badan
bayi baru lahir tidak normal dengan rincian 7 bayi (1%) mengalami berat badan
lahir sangat rendah (BBLSR), 43 bayi (7%) mengalami berat badan lahir rendah
(BBLR), 578 bayi (90%) dengan berat badan lahir normal, dan 15 bayi (2%)
mengalami berat badan lahir besar (BBLB). Angka kejadian BBLR pada rumah
sakit ini lebih rendah dibandingkan prevalensi yang dikeluarkan oleh WHO tahun
2007 yaitu 15%. Dan angka kejadian BBLR dan BBLB juga lebih rendah
dibandingkan data RISKESDAS tahun 2013 dengan BBLR 10,2% dan BBLB
4,8%.2,21
4.2.
Karakteristik Sampel
4.2.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Demografi
Tabel 4.3 Jumlah sampel berdasarkan demografi Ibu
Kategori Berat Badan Lahir
Demografi
Usia (tahun)
Pendidikan
BBLR
BBLN
p value
BBLB
n
%
n
%
n
%
<20
0
0
2
2.1
0
0
20-35
1
1.0
69
71.9
4
4.2
>35
0
0
12
12.5
0
0
S1
0
0
25
26.0
2
2.1
D3
0
0
1
1.0
0
0
SMA
1
1.0
28
29.2
1
1.0
SMP
0
0
7
7.3
1
1.0
0,837*
0,626*
* Kruskal-Wallis Test
Pada tabel 4.3 didapatkan sebanyak 74 (77%) pasien ibu yang berumur
antara 20 sampai 35 tahun sehingga rata-rata pasien di RS Prikasih tahun 2014
hamil pada umur reproduksi sehat. Akan tetapi pada usia 25 tahun terdapat satu
pasien dengan BBLR. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kruskal-Wallis
didapatkan nilai (p) 0,837 yang artinya secara statistik data tersebut tidak ada
perbedaan
yang
signifikan.
Penelitian
yang
dilakukan
Adamson
2007
mengungkapkan bahwa BBLR banyak terjadi pada umur ibu antara 21 sampai 25
29
tahun. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian ini karena kurangnya sampel yang
didapatkan dan terdapat beberapa rekap medis yang tidak mencantumkan usia ibu
hamil.22
Pada tabel 4.3 didapatkan juga bahwa jumlah pasien tertinggi pada SMA
dengan jumlah 30 dan BBLR hanya terjadi pada pendidikan SMA. Berdasarkan uji
normalitas menggunakan Kruskal-Wallis didapatkan nilai (p) 0,626 yang artinya
secara statistik data tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. Pada penelitian
meta-analisis yang dilakukan oleh Sivestrin S., dkk. 2013 yang mengungkapkan
bahwa pendidikan ibu yang tinggi menunjukkan efek perlindungan 33% terhadap
berat badan lahir rendah, sedangkan tingkat menengah pendidikan tidak
menunjukkan perlindungan yang signifikan jika dibandingkan dengan pendidikan
ibu yang rendah. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian ini karena kurangnya
sampel yang didapatkan peneliti dan terdapat beberapa rekap medis yang tidak
mencantumkan pendidikan terakhir dari pasien ibu hamil sehingga sebaran sampel
pada penelitian ini tidak merata. 23
4.2.2. Distribusi Tekanan Darah Ibu Hamil aterm
Tabel 4.4 Distribusi Tekanan Darah Ibu Hamil aterm
Tekanan Darah
Rata-rata (mmHg)
SD
Normal
107
5,68
Prehipertensi
126
4,99
Hipertensi grade 1
141
3,78
Normal
70
2,11
Prehipertensi
80
0
Hipertensi grade 1
91
4,36
Sistolik
Diastolik
Pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa pada penelitian ini didapatkan bahwa
lebih dominan tekanan darah normal dengan 44 orang (45,8%) dengan rata-rata
sistolik 107 mmHg dan diastolik 70 mmHg, prehipertensi dengan 31 orang (32,2%)
30
dengan rata-rata sistolik 126 mmHg dan diastolik 80 mmHg dan hipertensi grade 1
sebanyak 21 orang (21,8%) dengan rata-rata sistolik 141 mmHg dan diastolik 91
mmHg . Angka kejadian hipertensi pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan
Riset Kesehatan Dasar 2007 yang mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat
12,7% yang mengalami hipertensi dalam kehamilan.7
4.2.3. Gambaran Berat Badan Lahir Berdasarkan Tekanan Darah Ibu
Tabel 4.5 Jumlah sampel setiap kategori tekanan darah
Kategori Berat Badan Lahir
Tekanan
BBLR
BBLN
Rata-rata
Berat Badan
BBLB
Darah Ibu
Lahir
n
%
n
%
n
%
(gram)
Normal
0
0
42
43.7
2
2.0
3262
Prehipertensi
1
1.0
29
30.2
1
1.0
3184
0
0
20
20.8
1
1.0
3160
Hipertensi
grade 1
p value
0,667*
* Kruskal-Wallis Test
Dilihat dari tekanan darah maka rata-rata berat badan bayi baru lahir
tertinggi pada tekanan darah normal yaitu 3230 gram, dan hipertensi dengan ratarata 3160 gram. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kruskal-Wallis Test
didapatkan nilai (p) 0,667 yang artinya secara statistik data tersebut tidak ada
perbedaan yang signifikan. Dan secara klinis data tersebut tidak ada hubungan
karena semua kategori tekanan darah berada dalam berat badan lahir normal.
Berbeda dengan penelitian Steer PJ dkk. 2004 yang mengungkapkan bahwa
pada tekanan darah diastol rendah dan tinggi berhubungan dengan kejadian berat
badan lahir rendah. Penelitian Andammori F, dkk. mengemukakan bahwa pada
RSUP Dr. M. Djamil Padang ditemukan rata-rata berat badan lahir pada ibu dengan
hipertensi adalah 2.799 sedangkan pada tekanan darah normal adalah 3.408.
Kesimpulan yang sama pada penelitian Indri Yulia dkk. di Rumah Sakit Dr.
Kariadi tahun 2007 yang menyimpulkan bahwa pada ibu dengan hipertensi
31
gestasional dan preeklamsia sebanyak 72 % yang mengalami berat badan bayi baru
lahir rendah.24,25,26
Walaupun pada penelitian ini tidak didapatkan hasil yang signifikan tetapi
penelitian-penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa pada ibu dengan
hipertensi maka kemungkinan risiko bayinya dengan berat lahir rendah sangat
tinggi. Oleh karena itu, persiapan sebelum kehamilan sangat diperlukan seperti
nutrisi yang berasal dari makanan yang halal dan baik. Sebagaimana Firman Allah
SWT yang berbunyi:
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu (Al-Baqarah(2):168).27
Pada tafsir al-Misbah dijelaskan bahwa makanlah apa yang Kami ciptakan di
bumi dari segala yang halal yang tidak Kami haramkan dan semua yang baik-baik
yang disukai manusia dan janganlah mengikuti jejak langkah setan yang merayu
kalian agar memakan yang haram atau menghalalkan yang haram. Di antara sebab
diharamkannya makanan dan minuman karena merusak badan, akal, dan jiwa. Hal
ini sebagai bentuk dari usaha memelihara diri (hifzun nafs) dari kerusakan atau
kebinasaan yang sia-sia. Selain itu, setiap umat islam tidak boleh melakukan
sesuatu yang akan membinasakan dirinya. Hal ini sebagaimana firman Allah yang
artinya” Dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) kedalam kebinasaan dengan
tangan sendiri”. (Q.S. al-Baqarah(2): 195).27,28
32
4.2.4. Gambaran Berat Badan Lahir Berdasarkan Umur Kehamilan
Tabel 4.6 Gambaran Jumlah Sampel dan Berat Badan Lahir Terhadap Usia
Kehamilan
Kategori Berat Badan Lahir
Umur
BBLR
BBLN
Jenis Kelamin Bayi Lahir
BBLB
L
Rata
P
Berat
Kehamilan
(Minggu)
Rata-
Ratan
%
n
%
n
%
n
rata
Ratan
(gram)
rata
(gram)
Badan
Lahir
(gram)
37
1
1.0
9
9.4
0
0
4
2705
6
3065
2921
38
0
0
24
25.0
1
1.0
12
3298
11
2941
3198
39
0
0
20
20.8
1
1.0
8
3369
13
3048
3170
40
0
0
28
29.2
1
1.0
17
3333
10
3215
3341
41
0
0
6
6.3
1
1.0
2
3323
5
3396
3375
Rata-rata Keseluruhan Sampel (gram)
3214
Tabel 4.5 menggambarkan bahwa sampel terbanyak terdapat pada umur
kehamilan 40 minggu dan terendah pada umur kehamilan 41 minggu. Dan pada
data tersebut hanya umur kehamilan 37 minggu yang terdapat BBLR sedangkan
BBLB mulai umur kehamilan 38 minggu sampai 41 minggu memiliki masingmasing 1 sampel. Pada tabel ini juga menggambarkan bahwa rata-rata berat badan
lahir tertinggi terdapat pada umur kehamilan 41 minggu sedangkan berat badan
lahir terendah terdapat pada umur kehamilan 37 minggu.
Jika dibandingkan dengan berat badan lahir bayi laki-laki pada setiap umur
kehamilan maka semua rata-rata berada dibawah standar, pada bayi perempuan
hanya pada umur kehamilan 37 minggu yang memenuhi standar jika dibandingkan
dengan grafik yang digunakan Negara Skotlandia.29
Namun jika dibandingkan dengan standar WHO, berat badan bayi baru lahir
sesuai standar kecuali pada bayi dengan umur kehamilan 41 minggu di bawah
standar WHO yaitu 3428 gram.30
33
4.3.
Keterbatasan Penelitian
4.3.1. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif sehingga hanya sebatas
menggambarkan dari setiap variabel tanpa melihat keterkaitan antara sebab dan
akibat antar variabel maupun kebermaknaan dari keterkaitan tersebut.
4.3.2. Pada penelitian ini data yang digunakan berasal dari rumah sakit swasta yang
jumlah angka kelahirannya tidak sebanyak rumah sakit pemerintah sehingga angka
kelahiran dengan berat badan lahir dan tekanan darah ibu yang tidak normal hanya
sedikit.
4.3.3. Dari rekam medis yang kami teliti terdapat beberapa data yang kurang digali oleh
petugas medis sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data
yang dibutuhkan.
4.3.4. Rumah sakit ini termasuk kedalam tipe C sehingga jika didapatkan ibu hamil
dengan hipertensi grade 2 langsung dirujuk ke rumah sakit tipe B atau tipe A.
4.3.5. Pada penelitian ini dibatasi oleh waktu pengambilan sampel sehingga tidak bisa
mengambil data secara keseluruhan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Distribusi frekuensi tekanan darah pada penelitian ini didapatkan lebih dominan
tekanan darah normal dengan 44 orang (45,8%), prehipertensi dengan 31 orang
(32,2%) dan hipertensi grade 1 sebanyak 21 orang (21,8%).
2. Distribusi frekuensi berat badan bayi baru lahir pada penelitian ini didapatkan
BBLR 1 orang, BBLN 91 orang dan BBLB 4 orang.
3. Rata-rata tekanan darah ibu hamil pada setiap kategori adalah tekanan darah
normal rata-rata sistolik 107 mmHg dan diastolik 70 mmHg, prehipertensi
dengan rata-rata sistolik 126 mmHg dan diastolik 80 mmHg, dan hipertensi
grade 1 dengan rata-rata sistolik 141 mmHg dan diastolik 91 mmHg.
4. Rata-rata berat badan bayi baru lahir pada penelitian ini adalah 3214 gram.
5. Gambaran berat badan bayi baru lahir, diperoleh BBLR terdapat pada umur
kehamilan 37 minggu sebanyak 1 sampel dan BBLB pada umur kehamilan 38
minggu sampai 41 minggu masing-masing 1 sampel. Rata-rata berat badan bayi
baru lahir tertinggi pada umur kehamilan 41 minggu dan berat badan bayi baru
lahir terendah pada umur kehamilan 37 minggu.
6. Dilihat dari tekanan darah maka rata-rata berat badan bayi baru lahir pada
tekanan darah normal yaitu 3262 gram, prehipertensi 3184 gram dan hipertensi
grade 1 dengan rata-rata 3160 gram.
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang diberikan
sebagai berikut:
a. Rumah Sakit
Dari rekap medis yang kami teliti terdapat beberapa data yang kurang
digali oleh petugas medis sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam
mengumpulkan data yang dibutuhkan. Oleh karena itu, peneliti sangat berharap
untuk setiap point yang terdapat pada rekap medis terisi dengan lengkap
34
35
sehingga memudahkan rumah sakit maupun peneliti selanjutnya untuk mengolah
data. Selain itu, peneliti juga berharap untuk waktu penelitian yang diberikan ke
peneliti selanjutnya lebih banyak agar bisa mendapatkan data yang maksimal.
b. Peneliti
Penelitian selanjutnya sangat diharapkan dilakukan penelitian pada rumah
sakit atau tempat pelayanan kesehatan dengan pasien yang melakukan kelahiran
lebih banyak, sehingga sampel penelitian yang mengalami tekanan darah ibu dan
berat badan lahir yang tidak normal lebih banyak.
Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat dilakukan dengan metode
analitik agar dapat melihat apakah terdapat hubungan dari setiap variabel yang
didapatkan serta dapat melihat kebermaknaan dari keterkaitan tersebut.
Sampel
yang
kami
ambil
tidak
memungkinkan
untuk
melihat
kebermaknaan lebih spesifik maka kami berharap kepada peneliti selanjutnya
agar sampel yang menjadi perbandingan tidak dibiaskan oleh data-data yang
juga mempengaruhi hal tersebut seperti umur kehamilan, umur ibu, pendidikan
ibu, maupun faktor-faktor lainnya.
36
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawihardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka;
2008.
2. Anonim. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
3. Anonim. National Heart Lung and Blood Institute. National Hight Blood Pressure
Education Program: Working Group Report on Hight Blood Pressure in Pregnancy.
National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI); 2000.
4. Anonim. Riset Kesehatan Dasar: Prevalensi Hipertensi Pada Kehamilan di Indonesia
Dan Berbagai Faktor Yang Berhubungan. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia; 2007:103.
5. Lewellyn, Derek. Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi, ed.6. Jakarta: Hipokrates;
2002.
6. Lindheimer, Marshall D., Sandra J. Taler, dan Gary C. ASH position paper:
hypertension in pregnancy. The Journal of Clinical Hypertension; 2009.
7. Sirait AM. Prevalensi Hipertensi Pada Kehamilan Di Indonesia Dan Berbagai Faktor
Yang Berhubungan (Riset Kesehatan Dasar 2007). Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia; 2007.
8. Norwitz, E., Jhon, S. At a Glance Obstetri & Ginekologi ed.2. Jakarta: Erlangga;
2007.
9. Anonim. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7); 2003.
10. Cunningham F G, Leveno K J, Bloom S L, Hauth J C, Rouse D J, Spong C Y.
Williams Obstetrics 23th ed. US: McGraw-Hill Companies; 2010.
11. Guy f, Guyton, Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran/Arthur C. Guyton, John E.
Hall ed.11. Jakarta: EGC; 2007.
12. 12Shah, Dinesh M. Role of the renin-angiotensin system in the pathogenesis of
preeclampsia. American Journal of Physiology-Renal Physiology; 2005.
37
13. Gilbert, Jeffrey S., dkk. Pathophysiology of hypertension during preeclampsia:
linking placental ischemia with endothelial dysfunction." American Journal of
Physiology-Heart and Circulatory Physiology; 2008.
14. Bodnar, Lisa M., dkk. Maternal vitamin D deficiency increases the risk of
preeclampsia.The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism; 2007.
15. Adamova, Zuzana, Sifa Ozkan, and Raouf A. Khalil. Vascular and cellular calcium
in normal and hypertensive pregnancy. Current clinical pharmacology; 2009.
16. Tortora G J, Derrickson B. Principle of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA:
John Wiley & Sons, Inc; 2009.
17. Leveno KJ, Cunningham FG, Gant NF, Alexander JM, Bloom SL, Casey BM, dkk.
Obstetri Williams: Panduan Ringkas. Edisi 21. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2004.
18. Sadler TW. Langman Embriologi Kedokteran. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009.
19. Sastroasmoro, Sudigdo dan ismail, sofyan. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis
Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2008.
20. Badan Pusat Statistik Jakarta Selatan. Jumlah penduduk menurut kecamatan, jenis
kelmin, dan rasio jenis kelamin 2013. (internet) 2013. (cited 2015 Feb. 14) Available
from: http://jakselkota.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=4
21. Low Birth Weight newborns (Percentage). WHO. (internet) 2017. (cited 2015 Feb.
16) Available from: http://www.who.int/
22. Adamson, Harold. Low birth weight in relation to maternal age and
multiple
pregnancies at Muhimbili National Hospital. Munimbili National Hospital; 2007.
23. Silvestrin S, Homrich C, dkk. Maternal education level and low birth weight: a meta-
analysis. Sociedade Brasileira de Pediatria; 2013.
24. Andammori F, Lipoeto NI, dan Yusrawati. Hubungan Tekanan darah Ibu Hamil
Aterm Dengan Berat Badan Lahir di RSUP DR. M Djamil Padang. Jurnal Keehatan
Andalas; 2013.
38
25. Indri YW, Endang P. Gambaran Berat Bayi Lahir pada Ibu Penderita Hipertensi
Gestasional dan Preeklampsia di Rumah Sakit Dr.Kariadi periode Januari sampai
Desember 2007. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang; 2008.
26. Steer PJ dkk. Maternal blood pressure in pregnancy, birth weight, and perinatal
mortality in first births: prospective study. BMJ; 2004.
27. Anonim. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia. Kudus: Menara
Kudus; 2006.
28. Ahmad Dimyati, mirna Indrianti. Fikih MI ed.1. Bandung: Grafindo Media Pratama;
2008.
29. Bonellie S, Chalmers J, Gray R, Ian Greer, Jarvis S dan Williams C. Centile charts
for birthweight for gestational age for Scottish singleton births. BMC Pregnancy and
Childbirth; 2008.
30. Charts for birth weight for gestational age. WHO. (internet) 2007. (cited 2015 Mar.
15)
Available
from:
weight_percentiles_calculator
www.who.int/reproductivehealth/topics/best_practices/
39
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: Ilham Murtala
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir
: Ujungpandang, 30 Maret 1994
Status
: Belum menikah
Agama
: Islam
Alamat
: BTN Sukma Bumi Gowa Permai B3/16,
Kel. Tompobalang Kec. Sombaopu Kab. Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan
Nomor Telepon/HP
: 085778040895
Email
: [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2000 – 2006
: Sekolah Dasar Negeri 7 Batangkaluku Gowa
2. Tahun 2006 – 2009
: SMP Pondok Pesantren Pendidikan Al-Qur’an IMMIM
Makassar
3. Tahun 2009 – 2012
: MA Pondok Pesantren Pendidikan Al-Qur’an IMMIM
Makassar
4. Tahun 2012 – sekarang
: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
Download