GAMBARAN TEKANAN DARAH IBU DAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR PADA IBU YANG MELAHIRKAN DENGAN UMUR KEHAMILAN ATERM DI RUMAH SAKIT PRIKASIH TAHUN 2014 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Oleh: Ilham Murtala 1112103000083 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436H/2015M KATA PENGANTAR Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, serta umatnya. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, penelitian ini akan sulit terselesaikan jika tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT selaku Ketua Program Studi Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta segenap dosen di prodi ini yang selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada saya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. dr. Taufik Zain, Sp.OG (K-Onk) selaku dosen pembimbing I, yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu, arahan, saran, dan bimbingan kepada saya agar penelitian ini berjalan dengan sebaik-baiknya. 4. dr. Nina Afiani, Sp.OG, M.Kes selaku dosen pembimbing II penelitian saya, yang selalu memberikan bimbingan dan arahan, terutama dalam tata cara penulisan laporan penelitian ini. 5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Murtala S.Pd., M.Si. dan Ibunda tercinta St. Syamsiah yang selalu memberikan cinta dan kasih sayangnya, memberikan doa, nasihat, serta semangat sepanjang hidup saya. Juga pada ketiga adik kandung saya, Kurniati Murtala, Nur Rahma Murtala dan Rasyid Murtala serta seluruh Keluarga v besar saya yang banyak memberikan inspirasi dan semangat untuk tidak berhenti menggapai cita-cita. 6. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS selaku penanggung jawab (PJ) modul riset PSPD 2012. 7. Kementerian Agama Republik Indonesia atas beasiswa yang telah diberikan untuk kelangsungan perkuliahan saya. 8. Untuk teman seperjuangan Ilyas Saputera, Ahmad Fahmi Akbar, Rivki Wida Sarandi, Ramadian Prawiro, dan Yunisa Khulqi berkat dukungan, kerja keras, dan kebersamaan sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik. 9. Untuk sahabat-sahabat saya yang selalu mendengarkan keluh kesah selama penelitian ini, memberikan doa, semangat, dan dukungan moral, anak RuQI, anak HELLO, anak IAPIM, teman-teman CSS 2012, dan PSPD 2012 atas kebersamaan yang telah mewarnai masa pendidikan saya di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 10. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan laporan penelitian ini. Demikian laporan penelitian ini saya tulis, semoga dapat memberikan banyak manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Ciputat, 1 Oktober 2015 Penulis vi ABSTRAK Ilham Murtala. Program Studi Pendidikan Dokter. Gambaran Tekanan Darah Ibu Dan Berat Badan Bayi Baru Lahir Pada Ibu Yang Melahirkan Dengan Umur Kehamilan Aterm Di Rumah Sakit Prikasih Tahun 2014. 2015. Tinggi rendahnya tekanan darah dalam kehamilan mempunyai pengaruh terhadap berat badan bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tekanan darah ibu dan berat badan lahir bayi pada ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Prikasih. Desain penelitian ini adalah deskriptif, yang berasal dari data rekam medis pada ibu hamil dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu yang melahirkan di Rumah Sakit Prikasih. Terdapat 643 data yang selanjutnya diambil secara total sampling. Dengan waktu yang telah ditetapkan maka didapatkan 96 sampel. Pada penelitian ini didapatkan tekanan darah normal dengan 44 orang, prehipertensi sebanyak 31 orang dan hipertensi grade 1 sebanyak 21 orang. Secara keseluruhan rata-rata berat badan bayi baru lahir 3214 gram. Berat badan lahir rendah (BBLR) pada umur kehamilan 37 minggu sebanyak 1 bayi, sedangkan berat badan lahir besar (BBLB) mulai kehamilan 38 minggu sampai 41 minggu terdapat 1 bayi pada setiap umur kehamilan. Penelitian ini juga menggambarkan rata-rata berat badan lahir terendah terdapat pada umur kehamilan 37 minggu dan rata-rata berat badan lahir tertinggi terdapat pada umur kehamilan 41 minggu. Dilihat dari tekanan darah maka rata-rata berat badan bayi baru lahir pada tekanan darah normal yaitu 3262 gram, prehipertensi dengan 3184 gram dan hipertensi grade 1 dengan 3160 gram. Kesimpulan penelitian ini adalah jumlah ibu hamil dengan tekanan darah normal lebih banyak dibanding jumlah ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, rata-rata berat badan lahir bayi pada kehamilan dengan tekanan darah normal lebih tinggi dibanding dengan kehamilan dengan hipertensi dan terdapat perbedaan rata-rata berat badan lahir bayi pada umur kehamilan aterm. Kata Kunci: Berat badan lahir bayi, tekanan darah ibu, umur kehamilan vii ABSTRACT Ilham Murtala. Study Program of Medical Education. The Incidence of Maternal Blood Pressure and Birth Weight of Term Pregnant Deliveries in Prikasih Hospital on year 2014. 2015. The high or low blood pressure in pregnant woman has an effect on body weight of the newborns. This study aimed to find out the prevelance of the mother’s blood pressure and the weight of the newborns among the mothers who delivery their baby at the Prikasih Hospital. This study was a descriptive study, based on the seconday data which derived from medical records in pregnant women with gestational age of 37 weeks to 42 weeks and deliver their baby at hospital Prikasih. The total cases that found at the hospital are 643 cases. The sample for this study is 96 cases. In this study, the blood pressure is normal for 44 cases, 31 cases with prehypertension and the cases with a grade 1 hypertension as many as 21 people. Overall the average of the newborn weight was 3214 grams. We found that the low birth weight at 37 weeks gestation was 1 cases, while the large birth weight for gestaional age 38 weeks and 39 weeks and 41 weeks there is one case for each gestation. The study also illustrated that the average of low birth weight is found at the gestational age of 37 weeks and the average of the large birth weight is found at 41 weeks gestation. This study found that the average of weight of newborns for the normal blood pressure was 3262 grams, and for prehypertension the average was 3184 grams, while the average weight for the grade 1 hypertension was 3160. The conclusion of this study is the number of pregnant women with normal blood pressure more than the number of pregnant women with high blood pressure, the average of the birth weight for babies delivered form pregnancies with normal blood pressure is higher than the average of birth weight of babies delivered form pregnancy with hypertension. Keywords: infant birth weight, maternal blood pressure, gestational age viii DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ................................................................................................................ i LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iv KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix ABSTRAK............. ............................................................................................................. vii DAFTAR ISI....... ................................................................................................................ ix DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xiii DAFTAR SINGKATAN .................................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 2 1.4.1. Tujuan Umum ............................................................................................. 2 1.4.2. Tujuan Khusus ............................................................................................ 3 1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 3 1.5.1. Bagi Peneliti ................................................................................................ 3 1.5.2. Bagi Instansi Terkait ................................................................................... 3 1.5.3. Bagi Masyarakat Sekitar ............................................................................. 3 1.5.4. Bagi Peneliti Lain ....................................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5 2.1. Landasan Teori...................................................................................................... 5 2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Kehamilan .............................................................. 5 2.1.2. Hipertensi dalam kehamilan ....................................................................... 8 a. Definisi .................................................................................................. 8 b. Epidemiologi ......................................................................................... 8 ix c. Faktor Resiko ........................................................................................ 9 d. Klasifikasi .............................................................................................. 9 e. Etiologi ................................................................................................ 10 f. Patologi ................................................................................................ 16 2.1.3. Berat badan lahir rendah ........................................................................... 18 a. Definisi ................................................................................................ 18 b. Epidemiologi ....................................................................................... 18 c. Faktor Risiko ....................................................................................... 19 d. Diagnosis ............................................................................................. 19 2.1.4. Hubungan preeklamsia dengan berat badan lahir rendah ......................... 19 2.1.5. Umur kehamilan ....................................................................................... 20 2.1.6. Kajian Islam .............................................................................................. 20 2.3. Kerangka teori ..................................................................................................... 21 2.4. Kerangka konsep................................................................................................. 22 2.5. Definisi operasional ............................................................................................ 23 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 24 3.1. Desain penelitian ................................................................................................. 24 3.2. Tempat dan waktu penelitian .............................................................................. 24 3.3. Populasi dan sampel penelitian ........................................................................... 24 3.4. Kriteria retriksi .................................................................................................... 25 3.5. Intervensi dan Instrumentasi ............................................................................... 25 3.6. Cara kerja penelitian ........................................................................................... 25 3.7. Alur Penelitian .................................................................................................... 26 3.8. Pengumpulan data ............................................................................................... 26 3.9. Metode pengolahan data dan analisis data .......................................................... 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 27 4.1. Gambaran kelahiran di RS Prikasih .................................................................... 27 4.1.1. Jumlah kelahiran dan jenis kelamin .......................................................... 27 4.1.2. Insidensi berat badan lahir ........................................................................ 27 x 4.2. Karakteristik Sampel ........................................................................................... 28 4.2.1. Distribusi sampel berdasarkan demografi................................................. 28 4.2.2. Distribusi tekanan darah ibu hamil aterm ................................................. 29 4.2.3. Gambaran berat badan lahir berdasarkan Tekanan darah ibu ................... 30 4.2.4. Gambaran berat badan lahir berdasarkan umur kehamilan ...................... 32 4.3. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 33 BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 34 5.1. Simpulan ............................................................................................................. 34 5.2. Saran.. ................................................................................................................. 34 DAFTAR PUSTAKA.. ...................................................................................................... 36 LAMPIRAN........ ............................................................................................................... 39 xi DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi menurut Joint National Committee 7 ................................. 9 Tabel 2.2 Definisi operasional............................................................................................. 24 Tabel 4.1 Jumlah kelahiran dan jenis kelamin di RS Prikasih Tahun 2014 ........................ 28 Tabel 4.2 Insidensi berat badan lahir................................................................................... 28 Tabel 4.3 Jumlah sampel berdasarkan demografi ibu ......................................................... 29 Tabel 4.4 Distribusi tekanan darah ibu hamil aterm ........................................................... 30 Tabel 4.4 Jumlah sampel setiap kategori tekanan darah ..................................................... 31 Tabel 4.5 Gambaran Jumlah sampel dan berat badan lahir terhadap usia kehamilan ......... 32 xii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Suplai darah pada uterus .................................................................................. 11 Gambar 2.2 Pembuluh darah pada preeklamsia .................................................................. 12 Gambar 2.3 Mikroskopik pembuluh darah pada preeklamsia ............................................. 13 Gambar 2.4 Iskemia Plasenta sampai terjadi hipertensi ...................................................... 14 Gambar 2.5 Peran HLA-G dalam modulasi respon imun ................................................... 15 Gambar 2.6 Regulasi dan kalsium plasma dan vitamin D pada preeklamsia ...................... 16 Gambar 2.7 Kerangka Teori ................................................................................................ 22 Gambar 2.8 Kerangka Konsep ............................................................................................ 23 Gambar 3.1 Alur Penelitian ................................................................................................. 27 xiii DAFTAR SINGKATAN ACTH : Adrenocorticotropic hormone AT1-AA : Angiotensin II type 1 receptor autoantibodies BBLB : Berat Badan Lahir Besar BBLN : Berat Badan Lahir Normal BBLR : Berat Badan Lahir Rendah BBLSR : Berat Badan Lahir Sangat Rendah EKG : Elektrokardiogram ET-1 : Endothelin-1 FSH : Follicle-Stimulating Hormone HLA-G : human leukocyte antigen G IgA : Imunoglobulin A IgG : Imunoglobulin G IgM : Imunoglobulin M IL-6 : Interleukin-6 LH : Luteinizing hormone NK : Natural Killer NO : Nitrit oksida PGE2 : Prostasiklin RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar RJK : Rasio Jenis Kelamin ROS : Reactive Oxygen Species sFlt-1 : soluble Fms-like tyrosine kinase-1 SLE : Systemic lupus erythematosus TNF-α : Tumor necrosis factor alpha TSH : Tiroid stimulating hormone TX : Thromboxane TXA2 : Tromboksan xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu hal yang sangat dinantikan oleh setiap pasangan yang telah menikah sehingga dalam keberlangsungan kehamilan, kesehatan ibu dan janin sangat diperhatikan. Tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi janin saat di dalam kandungan. Berat badan lahir normal adalah titik awal penting karena dapat menentukan kemampuan bayi dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup baru sehingga kesehatan anak dapat berlangsung secara normal. Begitu pentingnya perhatian terhadap berat bayi lahir untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa umur kehamilan dan berat bayi lahir sangat berkaitan dengan risiko kematian perinatal. Pada kehamilan diatas 32 minggu dengan berat bayi >1.500 gram keberhasilan hidup sekitar 85%, jika berat bayi <1.500 gram maka kemungkinan berhasilnya 80%. Sedangkan pada umur kehamilan <32 minggu dengan berat bayi lahir <1.500 gram angka keberhasilannya hanya sekitar 59%.1 Menurut Riskesdas tahun 2013 di Indonesia terdapat sebanyak 10,2% dari anak yang baru lahir mengalami berat badan lahir rendah (BBLR). Walaupun di tahun 2010 terdapat 11,1%, yang menunjukkan penurunan di tahun 2013. Keadaan ini menjadi sesuatu hal yang menggambarkan untuk terciptanya generasi yang berkualitas.2 Berat badan lahir janin sangat bergantung pada potensi pertumbuhan herediter dan efektivitas dukungan untuk pertumbuhan dari lingkungan uteroplasenta. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kehidupan janin pada uteroplasenta adalah ada tidaknya penyakit yang telah dialami oleh seorang ibu. Faktor risiko untuk insidensi bayi dengan berat badan rendah adalah sosioekonomi (usia ibu <17 tahun atau >35 tahun), berat badan sebelum hamil <50 kg atau >75 kg, merokok, dan minum alkohol berlebihan, riwayat kebidanan (bayi sebelumnya dengan berat badan lahir rendah, dan anemia pada ibu), kehamilan 1 2 sekarang (penyakit hipertensi, perdarahan antepartum, dan kehamilan multiple), dan janin (defek kongenital, dan infeksi intra uterin).3 Diantara faktor risiko di atas, hipertensi dalam kehamilan adalah salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas pada ibu bersalin, sekitar 5% sampai 15% menjadi penyulit dalam kehamilan. Semua ibu hamil dapat mengalami hipertensi dalam kehamilan sehingga semua tenaga medik baik di pusat maupun di daerah harus mengetahui cara pengelolaannya.1 Hipertensi adalah salah satu penyulit dalam kehamilan. Di Indonesia prevalensi hipertensi pada kehamilan di Indonesia cukup banyak. Pada Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 yang diterbitkan tahun 2012 oleh Departemen Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa prevalensi hipertensi pada ibu hamil sebesar 12,7%.4 Berdasarkan tingginya angka mortalitas pada neonatal yang mengalami berat badan lahir rendah. Peneliti merasa perlu untuk mengetahui hubungan tekanan darah ibu dan berat badan lahir seorang bayi pada ibu dengan umur kehamilan aterm yang melahirkan di RS Prikasih pada tahun 2014. Diharapkan setiap wanita hamil dapat meningkatkan kualitas pemeriksaan rutin untuk dapat menurunkan angka mortalitas tersebut. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana gambaran tekanan darah ibu dan berat badan bayi baru lahir pada ibu dengan umur kehamilan aterm yang melahirkan di RS Prikasih tahun 2014? 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran tekanan darah ibu dan berat badan bayi baru lahir pada ibu dengan umur kehamilan aterm yang melahirkan berdasarkan data Antenatal Care di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. 3 1.3.2. Tujuan Khusus a. Mengetahui distribusi frekuensi tekanan darah ibu hamil di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. b. Mengetahui distribusi frekuensi berat badan bayi baru lahir di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. c. Mengetahui rata-rata tekanan darah ibu hamil pada setiap kategori tekanan darah di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. d. Mengetahui rata-rata berat badan bayi baru lahir di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. e. Mengetahui gambaran berat badan lahir pada setiap umur kehamilan aterm di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. f. Mengetahui rata-rata berat badan bayi baru lahir pada masing-masing kategori tekanan darah di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti a. Untuk mengamalkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari di preklinik untuk memajukan kesehatan masyarakat. b. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan diri khususnya dalam bidang penelitian. 1.4.2. Bagi Instansi Terkait Memberikan informasi tentang gambaran umur kehamilan aterm, tekanan darah ibu, berat badan bayi baru lahir pada ibu yang melahirkan berdasarkan data Antenatal Care di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. 1.4.3. Bagi Masyarakat Sekitar a. Untuk meningkatkan perhatian masyarakat akan dampak yang diakibatkan oleh umur kehamilan yang tidak sesuai dengan waktunya dan hipertensi dalam kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir. 4 b. Untuk menekan tingginya angka mortalitas bayi dengan berat badan lahir rendah akibat umur kehamilan yang tidak sesuai dengan waktunya dan hipertensi dalam kehamilan. 1.4.4. Bagi Peneliti Lain Hasil dari penelitian yang kami lakukan ini diharapkan dapat menjadi suatu dasar dan acuan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya demi kemajuan ilmu pengetahuan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Kehamilan Berbagai perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi pada perempuan hamil sebagian telah terjadi setelah fertilisasi dan akan terus berlanjut selama berlangsungnya kehamilan dan akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui telah selesai.1 a. Perubahan hormonal Kelenjar hipofisis Sekresi dari FSH dan LH sampai pada tingkat yang rendah pada saat hamil, sedangkan peningkatan terjadi pada sekresi dari ACTH, tirotropin, dan prolaktin.5 Kelenjar adrenal Kortikosteroid total pada wanita hamil akan meningkat secara progresif sampai genap bulan. Kondisi tersebut, pada beberapa kasus mengakibatkan wanita hamil mengalami striae abdomen, glikosuria dan hipertensi.5 Kelenjar tiroid Kelenjar tiroid mengalami pembesaran selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena penumpukan koloid yang disebabkan penurunan kadar yodium di dalam plasma sebagai dampak dari kemampuan ginjal untuk mengekskresi unsur tersebut. Estrogen akan merangsang peningkatan sekresi thyroxin binding globulin sehingga terjadi peningkatan dari kadar T3 dan T4. Keadaan ini bukan sebagai tanda hipertiroidisme karena kadar TSH dan tiroksin bebas masih dalam batas normal.5 b. Perubahan pada traktus genitalia Uterus Dengan adanya rangsangan hormonal,tampak paling nyata pada jaringan-jaringan genitalia dan panjang serabut otot uterus berkembang sampai sekitar 15 kali lipat dari keadaan normalnya. Kemudian berat uterus juga mengalami peningkatan dari 50 gram menjadi sekitar 950 gram pada 5 6 saat genap bulan. Peregangan serabut otot sangat dipengaruhi oleh efek mekanik dari pertumbuhan janin. Pembuluh darah pembuluh darah pada masa kehamilan mengalami hipertrofi dan menjadi berkelok-kelok pada awal kehamilan, setelah itu tidak ada lagi pertumbuhan dan pemanjangan tambahan yang diperlukan yang dilakukan untuk melanjutkan pengembangan uterus diperoleh dengan meluruskan kelokan dari pembuluh darah tersebut.5 Serviks Estradiol yang meningkatkan sifat higroskopik jaringan ikat serviks membuat encer asam mukopolisakarida pada bahan dasar yang mengikat kolagen sehingga serviks menjadi lebih lunak dan bengkak pada kehamilan, pada keadaan ini epitelium kolumnar yang melapisi kanalis servikalis terpajan oleh sekret dari vagina. Selain itu, prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, sehingga serviks menjadi lebih lunak dan mudah untuk berdilatasi.5 Vagina Otot vagina mengalami hipertrofi, mukosa vagina lebih tebal, dan terjadi perubahan susunan jaringan ikat disekitarnya sehingga vagina lebih mudah untuk berdilatasi dan memudahkan saat persalinan.5 c. Sistem kardiovaskular Pada saat kehamilan semua sistem yang berhubungan akan mengalami perubahan. Diantaranya sistem kardiovaskular, pada minggu ke-5 kehamilan cardiac output akan meningkat dengan tujuan dapat mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, peningkatan denyut jantung juga terjadi. Diantara minggu ke-10 sampai ke-20 terjadi peningkatan volume plasma yang mengakibatkan peningkatan preload dan mengisi ruang intravaskular yang dibentuk oleh plasenta dan pembuluh darahnya. Dengan terjadinya penurunan resistensi vaskular sistemik dan perubahan pada aliran pada aliran pulsasi arterial maka akan mempengaruhi keadaan dari ventrikel saat kehamilan. 7 vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskular perifer juga dipengaruhi oleh peningkatan estrogen dan progesteron.1,5 Dengan adanya perubahan pada cardiac output ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi untuk mengatasi perubahan tersebut, tetapi tidak mengubah kontraktilitas dari jantung. Kemudian perubahan posisi dari diafragma, apeks juga akan bergerak ke arah anterior dan ke kiri, sehinga ketika dilakukan pemeriksaan EKG maka akan didapatkan deviasi aksis kiri, depresi segmen ST, dan inverse atau pendataran gelombang T pada lead III.1 Setelah masuk pertengahan kehamilan maka pembesaran uterus dapat menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika dalam posisi terlentang. Dengan adanya penekanan terhadap vena kava inferior maka akan darah balik vena ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan penurunan preload dan cardiac output yang dapat mengakibatkan hipotensi arterial yang dikenal dengan sindrom hipotensi supine. Penekanan aorta juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal, sehingga jika posisi ibu hamil terlentang maka akan mengganggu fungsi ginjal jika dibandingkan posisi miring.1 Pada minggu ke-6 sampai ke-8 kehamilan volume darah akan meningkat secara progresif dan akan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34 setelah minggu tersebut hanya mengalami sedikit peningkatan. Peningkatan volume darah yang sebagian besar berupa plasma dan eritrosit ini dipengaruhi oleh aksi progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur reninangiotensin dan aldosteron.1 Tidak tercapainya keseimbangan antara jumlah sel darah merah dan volume plasma yang mengakibatkan hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobin dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl. Bahkan beberapa perempuan mencapai 11g/dl. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya zat besi yang diabsorpsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh sehingga penambahan zat besi dan asam folat sangat membantu untuk mengembalikan kadar normal hemoglobin.1 8 d. Sistem pernapasan Pada saat hamil pernapasan masih diafragmatik, akan tetapi pergerakan diafragma terbatas saat minggu ke-30 kehamilan sehingga wanita hamil akan bernapas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, kejadian ini memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen juga akan meningkat.5 e. Sistem ginjal Dilatasi yang terjadi akibat otot polos pelvis renalis dan ureter relaks akan meningkatkan kapasitas pelvis renalis dan ureter sehingga kemungkinan statis urin akan semakin besar. Oleh karena itu, kejadian infeksi traktus urinarius lebih sering terjadi pada saat hamil.5 Pada saat hamil aliran darah ginjal juga meningkat sampai minggu ke 16 kemudian menurun. Laju filtrasi glomerulus meningkat sampai 60 % dan akan menurun pada 4 minggu terakhir kehamilan.5 f. Sistem imun Penurunan reaksi imun pada ibu hamil dapat juga disebabkan oleh human chronic gonadotrophin. Begitu pula IgG, IgA, dan IgM mengalami penurunan mulai pada minggu ke 10 kehamilan sampai minggu ke 30 dan akan menetap sampai term.5 2.1.2. Hipertensi Dalam Kehamilan a. Definisi Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg. b. Epidemiologi Hipertensi adalah komplikasi dari 5% sampai 7% dari semua kehamilan yang berpengaruh terhadap morbiditas janin. Di Indonesia prevalensi hipertensi pada kehamilan di Indonesia cukup banyak. Pada riset kesehatan dasar 2007 yang diterbitkan tahun 2012 oleh Departemen Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa prevalensi hipertensi pada ibu hamil sebesar 12,7%.6,7 9 c. Faktor risiko Terdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya hipertensi pada kehamilan diantaranya adalah.1,8 1. Primigravida, primipaternitas 2. Umur yang terlalu ekstrim 3. Riwayat keluarga yang pernah preeklamsia/eklamsia 4. Penyakit ginjal dan hipertensi yang dialami ebelum kehamilan 5. Hiperplasentosis (molahidatidosa, kehamilan multipel, diabetes melitus, hidrops fetalis dll.) 6. Obesitas. d. Klasifikasi Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi menurut Joint National Committee 7. Kategori Sistol(mmHg) Dan/atau Diastol(mmHg) Normal <120 Dan <80 Prehipertensi 120-139 Atau 80-89 Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99 Hipertensi tahap 2 ≥160 Atau ≥100 Sumber: Joint National Committee 7,2003.9 Klasifikasi yang sering dipakai di Indonesia untuk hipertensi dalam kehamilan adalah berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2000 yaitu: 1. Hipertensi kronik Hipertensi yang timbul sebelum umur 20 minggu kehamilan atau hipertensi yang yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan tetap berlangsung sampai 12 minggu pascapersalinan. 2. Preeklamsia dan eklamsia Preeklamsia adalah hipertensi yang timbul setelah setelah 20 minggu kehamilan yang disertai proteinuria sedangkan preeklamsia yang disertai dengan kejang dan/atau koma. eklamsia adalah 10 3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia Hipertensi kronik yang disertai tanda-tanda preeklamsia atau hipertensi kronik yang disertai proteinuria 4. Hipertensi gestasional Hipertensi ini biasa disebut transient hypertension. Hipertensi ini timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan menghilang 3 bulan pascapersalinan atau terdapat tanda-tanda preeklamsia tetapi tanpa proteinuria. e. Etiologi Ada beberapa teori yang yang telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan, dari beberapa teori ini tidak ada yang mutlak dianggap paling benar. Teori-teori yang sekarang banyak dianut adalah 1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta Dalam keadaan normal, rahim dan plasenta mendapat suplai darah dari cabang arteri uterina dan arteri ovarika. Pembuluh darah tersebut akan menembus miometrium berupa arteri arkuata yang nantinya akan bercabang menjadi arteri radialis. Selanjutnya akan menembus endometrium menjadi arteri basalis dan arteri basalis akan bercabang menjadi arteri spiralis (Gambar 2.1.).1 Selama perkembangan plasenta yang normal, trofoblas menginvasi arterior endometrium uterus dan selanjutnya melakukan pembentukan kembali arterior ibu menjadi pembuluh darah besar dengan resistensi yang rendah terhadap aliran darah. Sedangkan pada penderita preeklamsia, arterior ibu tidak berhasil mengalami adaptasi terhadap perubahan tersebut. 11 Pada kehamilan normal, di dalam lapisan otot arteri spiralis terjadi invasi trofoblas yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut selanjutnya arteri spiralis akan dilatasi. Keadaan ini juga terjadi pada jaringan sekitar arteri spiralis yang mengakibatkan distensi dan dilatasi yang berdampak penurunan tekanan darah, penurunan resistensi vaskular, 11 dan peningkatan aliran darah pada daerah utero plasenta. Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan dari janin dapat terjamin. Proses ini disebut “remodeling arteri spiralis”.1 Gambar 2.1. Suplai darah pada uterus Sumber : Shah & Dinesh M., 2005.12 Dalam keadaan hipertensi tidak terjadi invasi sel trofoblas pada lapisan arteri spiralis maupun jaringan yang berada disekitarnya sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya distensi dan vasodilatasi. Kemudian terjadi penurunan aliran darah uteroplasenta dan terjadinya hipoksia dan iskemia plasenta. Dengan penyebab yang belum jelas, dan terjadi insufisiensi suplai darah ke plasenta. Selanjutnya menyebabkan plasenta mengeluarkan berbagai bahan yang memasuki sirkulasi ibu dan menyebabkan gangguan fungsi endotel vaskular, menurunkan aliran darah 12 ke ginjal, retensi garam yang berlebihan, dan peningkatan tekanan darah.3,11 Gambar 2.2. Pembuluh darah pada preeklamsia Sumber: Lindheimer dkk, 2009.6 2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas Sebagaimana proses teori sebelumnya yang menjelaskan terjadinya kegagalan “remodeling arteri spiralis” dengan dampak iskemia dan hipoksia. Keadaan ini akan menghasilkan oksidan. Salah satu oksidan yang dihasilkan adalah radikal hidroksil yang sangat toksik. Radikal ini akan merusak membran sel, yang mengandung banyak asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak yang dapat merusak membran sel, nukleus, dan protein pada sel endotel.1 Selain itu, keadaan ini juga memicu pelepasan factor vasoaktif seperti soluble fms-like tyrosine kinase-1 (sFlt-1). Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa beredarnya sFlt-1 mungkin tanda timbulnya gejala klinis preeklamsia.13 Keadaan tersebut dapat menyebabkan disfungsi sel endotel vaskular dilseluruh tubuh, termasuk didalamnya ginjal. Ketika terjadi 13 disfungsi endotel maka akan menurunkan pelepasan dari nitrit oksida dan bahan-bahan vasodilator lainnya sehingga terjadi vasokonstriksi, penurunn laju filtrasi cairan dari glomerulus ke dalam tubulus ginjal, terganggunya natriuresis tekanan oleh ginjal dan timbulnya hipertensi. Semuanya berlawanan dengan perubahan yang terjadi pada wanita hamil normal.1,11 Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan Ketidak seimbangan oleh oksidan khususnya lemak meningkat dengan antioksidan maka akan mempermudah terjadinya hipertensi. Radikal bebas ini akan beredar keseluruh tubuh melalui aliran darah dan akan merusak membran sel endotel.2 Gambar 2.3. Mikroskopik pembuluh darah pada preeklamsia Sumber: Lindheimer dkk, 2009.6 Disfungsi endotel Ketika terjadi disfungsi endotel maka akan terjadi:1 a. Gangguan metabolisme prostaglandin yaitu menurunkan produksi prostasiklin (PGE2) yang merupakan vasodilator kuat. b. Agregasi sel-sel trombosit pada daerah endotel terjadi kerusakan. Hal ini menyebabkan produksi tromboksan (TXA2) lebih banyak. Tromboksan adalah vasokonstriktor kuat. Pada saat preeklamsia 14 kadar tromboksan lebih dominan dibandingkan kadar prostasiklin sehingga terjadi vasokonstriksi. c. Perubahan khas pada sel endotel kapiler glomerulus. d. Peningkatan permeabilitas kapiler. e. Peningkatan produksi bahan-bahan vasopresor yaitu endotelin. Kadar NO (vasodilator)menurun sedangkan endotelin meningkat. Dengan demikian, peningkatan dari soluble fms-like tyrosine kinase-1 (sFlt-1), TNF-α dan IL-6, angiotensin II type 1 receptor autoantibodies (AT1-AA), dan thromboxane (TX) akan memicu disfungsi endotel dengan penurunan dari nitrit oksida (NO) dan peningkatan dari reactive oxygen species (ROS) and endothelin-1 (ET1). Kondisi ini akan mengganggu fungsi dari ginjal yang pada akhirnya memicu terjadinya hipertensi.13 Gambar 2.4 Iskemia plasenta sampai terjadi hipertensi Sumber: Bodnar, Lisa M., dkk., 2007.14 3. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin Pada kehamilan normal, respon imun tidak menolak adanya hasil konsepsi yang dianggap asing. Ini dikarenakan adanya HLA-G yang dapat 15 berperang sebagai modulasi respons imun sehingga ibu tidak menolak hasil konsepsi. HLA-G dapat melindungi trofoblas dari lisis oleh Natural Killer (NK) ibu. Selain itu, HLA-G juga dapat mendukung invasi dari trofoblas kedalam desidua. Pada preeklamsia terjadi penurunan pada HLA-G yang menghambat invasi trofoblas ke dalam desidua. akhirnya jaringan desidua susah menjadi lunak dan gembur sehingga arteri spiralis tidak direnovasi dan akhirnya susah untuk dilatasi.3,14 Gambar 2.5 peran HLA-G dalam modulasi respon imun Sumber: Adamova, dkk., 2009.15 4. Teori defisiensi gizi (teori diet) Dari beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa defisiensi gizi juga dapat berperan dalam terjadinya preeklamsia. Ada peneliti yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minyak ikan, termasuk minyak hati halibut dapat mengurangi risiko preeklamsia. Minyak ikan mengandung banyak asam lemak tidak jenuh yang dapat menghambat produksi tromboksan, menghambat aktivasi trombosit, dan mencegah vasokonstriksi pembuluh darah.1 Selain itu beberapa peneliti juga telah munghubungkan antara defisiensi vitamin D dengan kejadian preeklamsia. Vitamin D sangat 16 berpengaruh terhadap disfungsi kekebalan tubuh, implantasi plasenta, angiogenesis abnormal,dan peradangan yang berlebihan.14 Gambar. 2.6 Regulasi dari kalsium plasma dan vitamin D pada preeklamsia Sumber: Andammori F, Lipoeto NI, dan Yusrawati, 2013.16 5. Patologi Kemungkinan akibat dari gangguan hipertensi sangat banyak, berikut ini akan dibahas mengguakan sitem organ sasaran spesifik. Dengan kausa utama adalah berkurangnya perfusi uteroplasenta. a. Perubahan kardiovaskular Perubahan ini berkaitan dengan peningkatan afterload jantung akibat dari hipertensi. Hemokonsentrasi adalah tanda utama dari 17 preeklamsia. Volume darah yang seharusnya bertambah selama kehamilan hampir sama sekali tidak terjadi dikarenakan vasokonstriksi generalisata dan diperparah lagi dengan meningkatnya permeabilitas dari vaskular.17 b. Perubahan hematologis Perubahan ini terjadi pada sebagian wanita yang mengalami preeklamsia. Dengan kadar plasma sebagian dari faktor pembekuan bisa menurun dan eritrosit juga mengalami trauma sehingga bentuknya abnormal dan cepat mengalami hemolisis.17 c. Ginjal Pada keadaan preeklamsia perfusi dari ginjal dan filtrasi glomerulus berkurang. Konsentrasi asam urat plasma biasanya meningkat, terutama jika pasien dengan penyakit yang parah. Untuk menegakkan diagnosis preeklamsia harus terdapat proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau dipstick 1 +.17 Pada perempuan hamil normal terdapat peningkatan terhadap rennin, angiotensin dan aldosteron yang diikuti dengan penurunan terhadap sensitivitas terhadap Ang II. Sebaliknya, pada preeklamsia rennin dan aldosteron mengalami penurunan dan sensitivitas terhadap ang II meningkat.18 d. Hati Pada preeklamsia berat biasanya terjadi perubahan dalam fungsi dan integritas hati. Dasar perubahan pada organ ini adalah vasospasme, iskemia dan perdarahan. Jika pada sel periportal lobus perifer terjadi perdarahan maka akan memudahkan terjadinya nekrois sel hepar dan peningkatan pada enzim hepar. Jika menyebar hingga kapsula hepar maka disebut subkapsular hematoma.3,17 e. Neurologik Salah satu manifestasi preeklamsia pada sistem saraf pusat adalah kejang pada eklamsia. Selain itu, jika terjadi spasme arteri 18 retina dan edema retina maka akan mengganggu visus. Jika perubahan neurologik ini semakin parah maka dapat berakibat perdarahan intrakranial.3,17 2.1.3. Berat Badan Lahir Rendah a. Definisi BBLR adalah neonatus yang berat badan pertama ketika ditimbang setelah lahir kurang dari 2500 g.17 b. Epidemiologi Menurut RISKESDAS 2013 prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) berkurang dari 11,1% tahun 2010 menjadi 10,2% tahun 2013. Variasi antar provinsi sangat mencolok dari terendah di Sumatera Utara (7,2%) sampai yang tertinggi di Sulawesi Tengah (16,9%). 2 Grafik 2.1 Perbedaan berat badan bayi antara 2010 dan 2013 setiap provinsi Sumber: Riskesdas, 2013.2 Pada Grafik 2.1 diatas terdapat persentase berat badan bayi baru lahir menurut karakteristiknya. Ketika melihat perbedaan jenis kelamin, BBLR pada perempuan (11,2%) lebih tinggi daripada laki-laki(9,2%). Tetapi untuk persentase berat lahir ≥4000 gram pada laki-laki (5,6%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan(3,9%).2 19 c. d. Faktor risiko17 Hipertensi dalam kehamilan Gemeli Anomali janin SLE Infeksi: rubela, sifilis Penyakit jantung Asma Gaya hidup: merokok atau mengkonsumsi narkoba Kekurangan gizi terutama ekonomi rendah Diagnosis Terhambatnya pertumbuhan janin dapat diprediksi setelah 28 minggu. Dengan adanya biometri dan taksiran berat janin yang tidak sesuai dengan usia gestasi dapat memprediksi lebih awal. Pada berat badan lahir rendah didapatkan berat badan <2500 g.17 2.1.4. Hubungan Preeklamsia Dengan Berat Badan Lahir Rendah Pada keadaan BBLR biasanya disebabkan oleh kelainan sirkusi uteroplasenta akibat dari perkembangan plasenta yang abnormal, kebutuhan oksigen yang kurang memadai, masukan nutrisi yang tidak mencukupi, dan pengeluaran dari hasil metabolik menjadi abnormal.1 Penyulit medis pada ibu seperti penyakit vaskular kronis, terutama jika diperberat dengan adanya preeklamsia, sering menyebabkan hambatan pertumbuhan pada janin. Bahkan preeklamsia ini dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan janin, terutama jika awitannya sebelum 37 minggu kehamilan. Secara teoritis insufisiensi plasenta yang berkaitan dengan hipertensi dapat menyebabkan berkurangnya penyaluran glukosa dan penyimpanan di hati.17 Pada keadaan hipoksia sebagaimana pada preeklamsia, produksi dari radikal bebas di plasenta sangat banyak sedangkan antioksidan sangat sedikit maka keadaan ini akan memperparah.1 20 2.1.5. Umur Kehamilan Tanggal lahir paling akurat jika dihitung sebesar 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan. Oosit biasanya dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi. Namun sperma dapat bertahan hidup selama 6 hari untuk membuahi oosit. Oleh karena itu sebagian besar kehamilan terjadi saat hubungan seksual dilakukan dalam periode 6 hari yang berakhir pada hari ovulasi. Wanita hamil akan mendatangi dokter saat terlambat menstruasi dua kali berturut-turut. Pada saat itu ingatan tentang koitus biasanya samar-samar, dan dapat dimengerti bahwa hari pembuahan sulit untuk ditentukan.Dokter kebidanan menghitung tanggal kelahiran sebagai 280 hari atau 40 minggu dari hari pertama haid normal terakhir (HPHT).18 Tabel 2.2. Pertambahan Panjang dan Berat Selama Periode Janin Usia (minggu) PPB* (cm) Berat (gram) 9-12 5-8 10-45 13-16 9-14 60-200 17-20 15-19 250-450 21-24 20-23 500-820 25-28 24-27 900-1300 29-32 28-30 1400-2100 33-36 31-34 2200-2900 37-38 35-36 3000-3400 * PPB: Panjang Puncak Kepala Bokong Sumber: Sadler TW. Langman Embriologi Kedokteran, 2009.18 21 2.1. Kerangka Teori Gambar 2.6. Kerangka Teori 22 2.2. Kerangka Konsep Gambar 2.7. Kerangka konsep 23 2.3. Definisi Operasional Tabel 2.2 Definisi operasional No. 1. Variabel Jenis Variabel Umur kehamilan aterm Variabel bebas Pengertian Ibu yang melahirkan pada umur Skala Pengukuran Ordinal kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu 2. Tekanan Normal Variabel bebas Darah Tekanan darah dengan sistol <140 Ordinal mmHg dan diikuti dengan diastol <80 mmHg Prehipertensi Tekanan darah dengan sistol 120139 mmHg atau diastol 80-89 mmHg Hipertensi Tekanan darah dengan sistol 140- Grade 1 159 mmHg atau diastol 90-99 mmHg 3. Hipertensi Tekanan darah dengan sistol ≥160 Grade 2 mmHg atau diastol ≥100 mmHg Berat Berat Badan Badan Lahir Rendah Lahir (BBLR) Variabel Bayi yang mempunyai berat badan tergantung lahir < 2.500 gram pada waktu pertama kali ditimbang Berat Badan Bayi yang mempunyai berat badan Lahir Normal lahir 2500-4000 gram pada waktu (BBLN) Berat pertama kali ditimbang Badan Bayi yang mempunyai berat badan Lahir lahir >4000 gram pada waktu Besar(BBLB) pertama kali ditimbang Ordinal BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif untuk melihat gambaran umur kehamilan aterm, tekanan darah ibu dan berat badan bayi baru lahir berdasarkan data Antenatal Care di Rumah Sakit Prikasih tahun 2014. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian akan dilakukan di Rumah Sakit Prikasih tahun 2015. 3.2.2. Waktu Penelitian dimulai April sampai Juni 2015 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Populasi adalah sekelompok orang yang menjadi sumber pengambilan sampel dan telah memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penilitian. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Populasi target : pasien bayi yang lahir pada umur kehamilan aterm dengan data berat badan lahirnya dan mempunyai ibu dengan riwayat hipertensi dalam kehamilan atau tekanan darah normal b. Populasi terjangkau : pasien bayi yang lahir pada umur kehamilan aterm dengan data berat badan lahirnya dan mempunyai ibu dengan riwayat hipertensi dalam kehamilan atau tekanan darah normal di Rumah Sakit Prikasih pada tahun 2014. c. Subjek yang dikehendaki : pasien bayi yang lahir pada umur kehamilan aterm dengan data berat badan lahirnya dan mempunyai ibu dengan riwayat hipertensi dalam kehamilan atau tekanan darah normal dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan peneliti. 24 25 3.3.2. Sampel Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dan cara pengambilannya dengan cara total sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua bayi aterm yang lahir dari tanggal 1 Januari 2014 sampai 31 Desembar 2014.19 3.4. Kriteria Retriksi 3.5.1. Kriteria inklusi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah: a. Bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu. b. Lahir hidup. c. Mendapat izin dari rumah sakit. 3.5.2. Kriteria eksklusi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah : 3.5. a. Kehamilan multiple. b. Defek kongenital. c. Infeksi intra uterina. d. Data tidak lengkap. Intervensi dan Instrumentasi 3.6.1. Pengukuran yang dilakukan untuk variabel bebas dalam hal ini menentukan tekanan darah ibu dengan pengukuran tekanan darah sedangkan umur kehamilan ditentukan ditentukan pada saat bayi telah lahir yang dinyatakan dalam minggu. 3.6.2. Pengukuran yang dilakukan untuk variabel tergantung dalam hal ini mengetahui berat badan lahir adalah timbangan bayi yang dinyatakan dalam gram. 3.6. Cara Kerja Penelitian 3.7.1. Melakukan persiapan penelitian (di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). 3.7.2. Mengurus perizinan ke Rumah Sakit Prikasih untuk mengambil data. 3.7.3. Mengambil data rekam medik yang sesuai dengan syarat penelitian melalui seleksi subjek dari populasi terjangkau berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. 26 3.7.4. Didapatkan jumlah pasien yang sesuai dengan besar sampel yang peneliti telah tentukan. 3.8. Alur Penelitian Gambar 3.1. Alur Penelitian 3.9. Pengumpulan Data Pengumpulan dilakukan dengan cara mencatat data rekap medis RS. Prikasih. 3.10. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 21, yaitu a. Melakukan pemeriksaan seluruh data yang terkumpul (editing). b. Memberi angka-angka atau kode–kode tertentu yang telah disepakati terhadap data rekam medik(coding). c. Memasukkan data rekam medik sesuai kode yang telah ditentukan untuk masing – masing variable sehingga menjadi suatu data dasar (entry). d. Menggolongkan, mengurutkan, serta menyederhanakan data, sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan (cleaning). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data rekam medis ibu yang melahirkan dan bayi dari kelahiran aterm dari tanggal 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2014 di Rumah Sakit Prikasih Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel yaitu total sampling. Berdasarkan waktu yang telah diberikan, peneliti mendapatkan jumlah sampel sebanyak 96 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 4.1. Gambaran Kelahirandi RS Prikasih 4.1.1. Jumlah Kelahiran dan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Jumlah kelahiran dan jenis kelamin di RS Prikasih Tahun 2014 Jenis kelamin Jumlah kelahiran Laki-Laki Perempuan 330 313 643 Berdasarkan jenis kelamin, dari 643 kelahiran terdapat 330 bayi laki-laki yang lahir dan 313 bayi perempuan yang lahir. Dari hasil terebut, rasio jenis kelamin (RJK) bayi laki terhadap bayi perempuan sebesar 105, yaitu setiap kelahiran 100 bayi perempuan didapatkan 105 bayi laki-laki yang lahir. Angka ini lebih rendah dari RJK Jakarta Selatan pada tahun 2013 yaitu sebesar 110, serta RJK Kecamatan Cilandak sebesar 166.20 4.1.2. Insidensi Berat Badan Lahir Tabel 4.2 Insidensi Berat Badan Lahir Tahun 2014 Kategori Berat Badan n % Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) 7 1.0 Berat badab lahir rendah (BBLR) 43 7.0 Berat badab lahir normal (BBLN) 578 90.0 Berat badab lahir rendah (BBLB) 15 2.0 Jumlah 643 100 27 28 Dari Tabel 4.2. diatas dapat kita lihat bahwa sebanyak 10% berat badan bayi baru lahir tidak normal dengan rincian 7 bayi (1%) mengalami berat badan lahir sangat rendah (BBLSR), 43 bayi (7%) mengalami berat badan lahir rendah (BBLR), 578 bayi (90%) dengan berat badan lahir normal, dan 15 bayi (2%) mengalami berat badan lahir besar (BBLB). Angka kejadian BBLR pada rumah sakit ini lebih rendah dibandingkan prevalensi yang dikeluarkan oleh WHO tahun 2007 yaitu 15%. Dan angka kejadian BBLR dan BBLB juga lebih rendah dibandingkan data RISKESDAS tahun 2013 dengan BBLR 10,2% dan BBLB 4,8%.2,21 4.2. Karakteristik Sampel 4.2.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Demografi Tabel 4.3 Jumlah sampel berdasarkan demografi Ibu Kategori Berat Badan Lahir Demografi Usia (tahun) Pendidikan BBLR BBLN p value BBLB n % n % n % <20 0 0 2 2.1 0 0 20-35 1 1.0 69 71.9 4 4.2 >35 0 0 12 12.5 0 0 S1 0 0 25 26.0 2 2.1 D3 0 0 1 1.0 0 0 SMA 1 1.0 28 29.2 1 1.0 SMP 0 0 7 7.3 1 1.0 0,837* 0,626* * Kruskal-Wallis Test Pada tabel 4.3 didapatkan sebanyak 74 (77%) pasien ibu yang berumur antara 20 sampai 35 tahun sehingga rata-rata pasien di RS Prikasih tahun 2014 hamil pada umur reproduksi sehat. Akan tetapi pada usia 25 tahun terdapat satu pasien dengan BBLR. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kruskal-Wallis didapatkan nilai (p) 0,837 yang artinya secara statistik data tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. Penelitian yang dilakukan Adamson 2007 mengungkapkan bahwa BBLR banyak terjadi pada umur ibu antara 21 sampai 25 29 tahun. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian ini karena kurangnya sampel yang didapatkan dan terdapat beberapa rekap medis yang tidak mencantumkan usia ibu hamil.22 Pada tabel 4.3 didapatkan juga bahwa jumlah pasien tertinggi pada SMA dengan jumlah 30 dan BBLR hanya terjadi pada pendidikan SMA. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kruskal-Wallis didapatkan nilai (p) 0,626 yang artinya secara statistik data tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. Pada penelitian meta-analisis yang dilakukan oleh Sivestrin S., dkk. 2013 yang mengungkapkan bahwa pendidikan ibu yang tinggi menunjukkan efek perlindungan 33% terhadap berat badan lahir rendah, sedangkan tingkat menengah pendidikan tidak menunjukkan perlindungan yang signifikan jika dibandingkan dengan pendidikan ibu yang rendah. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian ini karena kurangnya sampel yang didapatkan peneliti dan terdapat beberapa rekap medis yang tidak mencantumkan pendidikan terakhir dari pasien ibu hamil sehingga sebaran sampel pada penelitian ini tidak merata. 23 4.2.2. Distribusi Tekanan Darah Ibu Hamil aterm Tabel 4.4 Distribusi Tekanan Darah Ibu Hamil aterm Tekanan Darah Rata-rata (mmHg) SD Normal 107 5,68 Prehipertensi 126 4,99 Hipertensi grade 1 141 3,78 Normal 70 2,11 Prehipertensi 80 0 Hipertensi grade 1 91 4,36 Sistolik Diastolik Pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa pada penelitian ini didapatkan bahwa lebih dominan tekanan darah normal dengan 44 orang (45,8%) dengan rata-rata sistolik 107 mmHg dan diastolik 70 mmHg, prehipertensi dengan 31 orang (32,2%) 30 dengan rata-rata sistolik 126 mmHg dan diastolik 80 mmHg dan hipertensi grade 1 sebanyak 21 orang (21,8%) dengan rata-rata sistolik 141 mmHg dan diastolik 91 mmHg . Angka kejadian hipertensi pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan Riset Kesehatan Dasar 2007 yang mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat 12,7% yang mengalami hipertensi dalam kehamilan.7 4.2.3. Gambaran Berat Badan Lahir Berdasarkan Tekanan Darah Ibu Tabel 4.5 Jumlah sampel setiap kategori tekanan darah Kategori Berat Badan Lahir Tekanan BBLR BBLN Rata-rata Berat Badan BBLB Darah Ibu Lahir n % n % n % (gram) Normal 0 0 42 43.7 2 2.0 3262 Prehipertensi 1 1.0 29 30.2 1 1.0 3184 0 0 20 20.8 1 1.0 3160 Hipertensi grade 1 p value 0,667* * Kruskal-Wallis Test Dilihat dari tekanan darah maka rata-rata berat badan bayi baru lahir tertinggi pada tekanan darah normal yaitu 3230 gram, dan hipertensi dengan ratarata 3160 gram. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kruskal-Wallis Test didapatkan nilai (p) 0,667 yang artinya secara statistik data tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. Dan secara klinis data tersebut tidak ada hubungan karena semua kategori tekanan darah berada dalam berat badan lahir normal. Berbeda dengan penelitian Steer PJ dkk. 2004 yang mengungkapkan bahwa pada tekanan darah diastol rendah dan tinggi berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah. Penelitian Andammori F, dkk. mengemukakan bahwa pada RSUP Dr. M. Djamil Padang ditemukan rata-rata berat badan lahir pada ibu dengan hipertensi adalah 2.799 sedangkan pada tekanan darah normal adalah 3.408. Kesimpulan yang sama pada penelitian Indri Yulia dkk. di Rumah Sakit Dr. Kariadi tahun 2007 yang menyimpulkan bahwa pada ibu dengan hipertensi 31 gestasional dan preeklamsia sebanyak 72 % yang mengalami berat badan bayi baru lahir rendah.24,25,26 Walaupun pada penelitian ini tidak didapatkan hasil yang signifikan tetapi penelitian-penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa pada ibu dengan hipertensi maka kemungkinan risiko bayinya dengan berat lahir rendah sangat tinggi. Oleh karena itu, persiapan sebelum kehamilan sangat diperlukan seperti nutrisi yang berasal dari makanan yang halal dan baik. Sebagaimana Firman Allah SWT yang berbunyi: Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu (Al-Baqarah(2):168).27 Pada tafsir al-Misbah dijelaskan bahwa makanlah apa yang Kami ciptakan di bumi dari segala yang halal yang tidak Kami haramkan dan semua yang baik-baik yang disukai manusia dan janganlah mengikuti jejak langkah setan yang merayu kalian agar memakan yang haram atau menghalalkan yang haram. Di antara sebab diharamkannya makanan dan minuman karena merusak badan, akal, dan jiwa. Hal ini sebagai bentuk dari usaha memelihara diri (hifzun nafs) dari kerusakan atau kebinasaan yang sia-sia. Selain itu, setiap umat islam tidak boleh melakukan sesuatu yang akan membinasakan dirinya. Hal ini sebagaimana firman Allah yang artinya” Dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) kedalam kebinasaan dengan tangan sendiri”. (Q.S. al-Baqarah(2): 195).27,28 32 4.2.4. Gambaran Berat Badan Lahir Berdasarkan Umur Kehamilan Tabel 4.6 Gambaran Jumlah Sampel dan Berat Badan Lahir Terhadap Usia Kehamilan Kategori Berat Badan Lahir Umur BBLR BBLN Jenis Kelamin Bayi Lahir BBLB L Rata P Berat Kehamilan (Minggu) Rata- Ratan % n % n % n rata Ratan (gram) rata (gram) Badan Lahir (gram) 37 1 1.0 9 9.4 0 0 4 2705 6 3065 2921 38 0 0 24 25.0 1 1.0 12 3298 11 2941 3198 39 0 0 20 20.8 1 1.0 8 3369 13 3048 3170 40 0 0 28 29.2 1 1.0 17 3333 10 3215 3341 41 0 0 6 6.3 1 1.0 2 3323 5 3396 3375 Rata-rata Keseluruhan Sampel (gram) 3214 Tabel 4.5 menggambarkan bahwa sampel terbanyak terdapat pada umur kehamilan 40 minggu dan terendah pada umur kehamilan 41 minggu. Dan pada data tersebut hanya umur kehamilan 37 minggu yang terdapat BBLR sedangkan BBLB mulai umur kehamilan 38 minggu sampai 41 minggu memiliki masingmasing 1 sampel. Pada tabel ini juga menggambarkan bahwa rata-rata berat badan lahir tertinggi terdapat pada umur kehamilan 41 minggu sedangkan berat badan lahir terendah terdapat pada umur kehamilan 37 minggu. Jika dibandingkan dengan berat badan lahir bayi laki-laki pada setiap umur kehamilan maka semua rata-rata berada dibawah standar, pada bayi perempuan hanya pada umur kehamilan 37 minggu yang memenuhi standar jika dibandingkan dengan grafik yang digunakan Negara Skotlandia.29 Namun jika dibandingkan dengan standar WHO, berat badan bayi baru lahir sesuai standar kecuali pada bayi dengan umur kehamilan 41 minggu di bawah standar WHO yaitu 3428 gram.30 33 4.3. Keterbatasan Penelitian 4.3.1. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif sehingga hanya sebatas menggambarkan dari setiap variabel tanpa melihat keterkaitan antara sebab dan akibat antar variabel maupun kebermaknaan dari keterkaitan tersebut. 4.3.2. Pada penelitian ini data yang digunakan berasal dari rumah sakit swasta yang jumlah angka kelahirannya tidak sebanyak rumah sakit pemerintah sehingga angka kelahiran dengan berat badan lahir dan tekanan darah ibu yang tidak normal hanya sedikit. 4.3.3. Dari rekam medis yang kami teliti terdapat beberapa data yang kurang digali oleh petugas medis sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. 4.3.4. Rumah sakit ini termasuk kedalam tipe C sehingga jika didapatkan ibu hamil dengan hipertensi grade 2 langsung dirujuk ke rumah sakit tipe B atau tipe A. 4.3.5. Pada penelitian ini dibatasi oleh waktu pengambilan sampel sehingga tidak bisa mengambil data secara keseluruhan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Distribusi frekuensi tekanan darah pada penelitian ini didapatkan lebih dominan tekanan darah normal dengan 44 orang (45,8%), prehipertensi dengan 31 orang (32,2%) dan hipertensi grade 1 sebanyak 21 orang (21,8%). 2. Distribusi frekuensi berat badan bayi baru lahir pada penelitian ini didapatkan BBLR 1 orang, BBLN 91 orang dan BBLB 4 orang. 3. Rata-rata tekanan darah ibu hamil pada setiap kategori adalah tekanan darah normal rata-rata sistolik 107 mmHg dan diastolik 70 mmHg, prehipertensi dengan rata-rata sistolik 126 mmHg dan diastolik 80 mmHg, dan hipertensi grade 1 dengan rata-rata sistolik 141 mmHg dan diastolik 91 mmHg. 4. Rata-rata berat badan bayi baru lahir pada penelitian ini adalah 3214 gram. 5. Gambaran berat badan bayi baru lahir, diperoleh BBLR terdapat pada umur kehamilan 37 minggu sebanyak 1 sampel dan BBLB pada umur kehamilan 38 minggu sampai 41 minggu masing-masing 1 sampel. Rata-rata berat badan bayi baru lahir tertinggi pada umur kehamilan 41 minggu dan berat badan bayi baru lahir terendah pada umur kehamilan 37 minggu. 6. Dilihat dari tekanan darah maka rata-rata berat badan bayi baru lahir pada tekanan darah normal yaitu 3262 gram, prehipertensi 3184 gram dan hipertensi grade 1 dengan rata-rata 3160 gram. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang diberikan sebagai berikut: a. Rumah Sakit Dari rekap medis yang kami teliti terdapat beberapa data yang kurang digali oleh petugas medis sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Oleh karena itu, peneliti sangat berharap untuk setiap point yang terdapat pada rekap medis terisi dengan lengkap 34 35 sehingga memudahkan rumah sakit maupun peneliti selanjutnya untuk mengolah data. Selain itu, peneliti juga berharap untuk waktu penelitian yang diberikan ke peneliti selanjutnya lebih banyak agar bisa mendapatkan data yang maksimal. b. Peneliti Penelitian selanjutnya sangat diharapkan dilakukan penelitian pada rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan dengan pasien yang melakukan kelahiran lebih banyak, sehingga sampel penelitian yang mengalami tekanan darah ibu dan berat badan lahir yang tidak normal lebih banyak. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat dilakukan dengan metode analitik agar dapat melihat apakah terdapat hubungan dari setiap variabel yang didapatkan serta dapat melihat kebermaknaan dari keterkaitan tersebut. Sampel yang kami ambil tidak memungkinkan untuk melihat kebermaknaan lebih spesifik maka kami berharap kepada peneliti selanjutnya agar sampel yang menjadi perbandingan tidak dibiaskan oleh data-data yang juga mempengaruhi hal tersebut seperti umur kehamilan, umur ibu, pendidikan ibu, maupun faktor-faktor lainnya. 36 DAFTAR PUSTAKA 1. Prawihardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; 2008. 2. Anonim. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2013. 3. Anonim. National Heart Lung and Blood Institute. National Hight Blood Pressure Education Program: Working Group Report on Hight Blood Pressure in Pregnancy. National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI); 2000. 4. Anonim. Riset Kesehatan Dasar: Prevalensi Hipertensi Pada Kehamilan di Indonesia Dan Berbagai Faktor Yang Berhubungan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia; 2007:103. 5. Lewellyn, Derek. Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi, ed.6. Jakarta: Hipokrates; 2002. 6. Lindheimer, Marshall D., Sandra J. Taler, dan Gary C. ASH position paper: hypertension in pregnancy. The Journal of Clinical Hypertension; 2009. 7. Sirait AM. Prevalensi Hipertensi Pada Kehamilan Di Indonesia Dan Berbagai Faktor Yang Berhubungan (Riset Kesehatan Dasar 2007). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia; 2007. 8. Norwitz, E., Jhon, S. At a Glance Obstetri & Ginekologi ed.2. Jakarta: Erlangga; 2007. 9. Anonim. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7); 2003. 10. Cunningham F G, Leveno K J, Bloom S L, Hauth J C, Rouse D J, Spong C Y. Williams Obstetrics 23th ed. US: McGraw-Hill Companies; 2010. 11. Guy f, Guyton, Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran/Arthur C. Guyton, John E. Hall ed.11. Jakarta: EGC; 2007. 12. 12Shah, Dinesh M. Role of the renin-angiotensin system in the pathogenesis of preeclampsia. American Journal of Physiology-Renal Physiology; 2005. 37 13. Gilbert, Jeffrey S., dkk. Pathophysiology of hypertension during preeclampsia: linking placental ischemia with endothelial dysfunction." American Journal of Physiology-Heart and Circulatory Physiology; 2008. 14. Bodnar, Lisa M., dkk. Maternal vitamin D deficiency increases the risk of preeclampsia.The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism; 2007. 15. Adamova, Zuzana, Sifa Ozkan, and Raouf A. Khalil. Vascular and cellular calcium in normal and hypertensive pregnancy. Current clinical pharmacology; 2009. 16. Tortora G J, Derrickson B. Principle of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc; 2009. 17. Leveno KJ, Cunningham FG, Gant NF, Alexander JM, Bloom SL, Casey BM, dkk. Obstetri Williams: Panduan Ringkas. Edisi 21. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004. 18. Sadler TW. Langman Embriologi Kedokteran. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. 19. Sastroasmoro, Sudigdo dan ismail, sofyan. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2008. 20. Badan Pusat Statistik Jakarta Selatan. Jumlah penduduk menurut kecamatan, jenis kelmin, dan rasio jenis kelamin 2013. (internet) 2013. (cited 2015 Feb. 14) Available from: http://jakselkota.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=4 21. Low Birth Weight newborns (Percentage). WHO. (internet) 2017. (cited 2015 Feb. 16) Available from: http://www.who.int/ 22. Adamson, Harold. Low birth weight in relation to maternal age and multiple pregnancies at Muhimbili National Hospital. Munimbili National Hospital; 2007. 23. Silvestrin S, Homrich C, dkk. Maternal education level and low birth weight: a meta- analysis. Sociedade Brasileira de Pediatria; 2013. 24. Andammori F, Lipoeto NI, dan Yusrawati. Hubungan Tekanan darah Ibu Hamil Aterm Dengan Berat Badan Lahir di RSUP DR. M Djamil Padang. Jurnal Keehatan Andalas; 2013. 38 25. Indri YW, Endang P. Gambaran Berat Bayi Lahir pada Ibu Penderita Hipertensi Gestasional dan Preeklampsia di Rumah Sakit Dr.Kariadi periode Januari sampai Desember 2007. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang; 2008. 26. Steer PJ dkk. Maternal blood pressure in pregnancy, birth weight, and perinatal mortality in first births: prospective study. BMJ; 2004. 27. Anonim. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia. Kudus: Menara Kudus; 2006. 28. Ahmad Dimyati, mirna Indrianti. Fikih MI ed.1. Bandung: Grafindo Media Pratama; 2008. 29. Bonellie S, Chalmers J, Gray R, Ian Greer, Jarvis S dan Williams C. Centile charts for birthweight for gestational age for Scottish singleton births. BMC Pregnancy and Childbirth; 2008. 30. Charts for birth weight for gestational age. WHO. (internet) 2007. (cited 2015 Mar. 15) Available from: weight_percentiles_calculator www.who.int/reproductivehealth/topics/best_practices/ 39 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama : Ilham Murtala Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat Tanggal Lahir : Ujungpandang, 30 Maret 1994 Status : Belum menikah Agama : Islam Alamat : BTN Sukma Bumi Gowa Permai B3/16, Kel. Tompobalang Kec. Sombaopu Kab. Gowa Provinsi Sulawesi Selatan Nomor Telepon/HP : 085778040895 Email : [email protected] RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Tahun 2000 – 2006 : Sekolah Dasar Negeri 7 Batangkaluku Gowa 2. Tahun 2006 – 2009 : SMP Pondok Pesantren Pendidikan Al-Qur’an IMMIM Makassar 3. Tahun 2009 – 2012 : MA Pondok Pesantren Pendidikan Al-Qur’an IMMIM Makassar 4. Tahun 2012 – sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta