Uploaded by User112690

378443574-Dasar-Teori-Counter-Segmen

advertisement
BAB I
DASAR TEORI
I.
RANGKAIAN PENGHITUNG (COUNTER CIRCUITS)
Rangkaian penghitung atau pencacah digital (Counter) merupakan
rangkaian “clock” sekuensial yang hampir sama, yaitu terdiri dari gerbang flipflop dan gerbang kombinasi dengan sistem sambungan umpan
balik (feedback) adalah suatu istilah yang biasa digunakan pada elektronika digital
dalam menghitung bilangan logika. Counter atau penghitung atau pencacah dalam
bahasa kita, merupakan penghitung yang dimaksud dalam teknik digital merupakan
bagian register yang terpenting, karena keberadaannya merupakan sebuah penentu
awal dari kondisi sekuensial biner. Gerbang-gerbang logika di
dalam counter dihubungkan pada masing-masing saluran untuk memproduksi
penjelasan gambaran awal dari kondisi sekuensial biner. Oleh karena
itu counteradalah merupakan register khusus, yang mempunyai kesamaan, maka
yang membedakan hanya dalam pemberian nama saja.
Counter secara teori maupun praktek, dalam melakukan penghitungan bias
bersifat naik, dan turun (up-down counter), serta bisa di-reset sesuai dengan yang
dikehendaki. Karena merupakan rangkaian yang komprehensif dengan komponen
analog lain, maka jenis komponen IC digital yang digunakan adalah merupakan
pengembangan dari komponen teknik digital pada pembelajaran elektronika dasar,
artinya tidak lagi menggunakan IC Flip-flop dasar dalam menyusun
rangkaian counter, tetapi lebih cenderung mengaplikasikan IC counter yang tersedia.
Contoh IC counter jenis TTL dengan seri tipe 74LS90, 74LS92, dan IC tipe 74LS93.
IC tipe seri 74LS90 merupakan IC yang berfungsi sebagai pengubah “BCD to
Decimal”, 74LS92 berfungsi sebagai “BCD to Duodecimal”, dan 74LS93 merupakan
IC yang berfungsi sebagai pengubah “BCD to Hexadecimal”. Sehingga dalam
aplikasinya rangkaian counter yang akan dibangun dalam simulasi nantinya
merupakan kombinasi komponen digital dengan komponen analog.dipenghitung naik
dan penghitung turun (up-down counter), fungsi sistem reset, dan aplikasi sistem
kontrol ON/OFF sederhana yang dikombinasikan dengan rangkaian
analog driver yang telah dipelajari pada semester sebelumnya. Di sini, peserta didik
akan diajarkan aplikasi komponen elektronika pasif, komponen aktif, dan komponen
digital terutama jenis TTL dan analog yang dijadikan satu unit kesatuan rangkaian
yang komprehensif dalam aplikasi rangkaian sistem kontrol digital ON/OFF
sederhana. Gambar berikut merepresentasikan blok diagram
rangkaian counter digital.
Oleh karena itu, bagian input/output dari apikasi rangkaian counter ini akan
dikombinasikan dengan rangkaian komponen analog lainnya sebagai driver, buffer,
dan bahkan sebagai pengaman rangkaian elektronik. Komponen-komponen analog
yang sering digunakan dalam kombinasi rangkaian digital tersebut adalah komponen
pasif (seperti: resistor, kapasitor, dan induktor), sedangkan komponen aktif biasanya
menggunakan bahan semikonduktor (seperti: Dioda, Transistor, Mosfet, dan SCR
dan lain-lainnya), sehingga merupakan satu kesatuan rangkaian
elektronik counter digital yang aplikatif.
Jadi aplikasi rangkaian counter adalah merupakan suatu rangkaian yang
komprehensif, yaitu perpaduan dari IC counter digital yang tersedia untuk
dikombinasikan dengan komponen digital dasar sebagai dekoder (seperti gerbang
AND, OR, NOT, NAND, NOR, ataupun EXOR), dan komponen analog (seperti,
dioda, transistor) yang dibentuk dalam satu unit kesatuan rangkaian kontrol digital
sedrhana.
Ada dua jenis penghitung (counter), yaitu: (1) penghitung
sinkron (synchronous counters); (2) penghitungasinkron (asynchronous counters).
Penghitung asinkron sering disebut juga sebagai penghitung deret (series
counters) atau juga kadang-kadang disebutripple counters. Sedangkan penghitung
sinkron merupakan penghitung yang bagian input toggle atau clock yang lain adalah
paralel, outputnya dikopelkan ke bagian input counter yang lain dengan didekoder,
agar mencapai urutan penghitungyang sempurna. Sedangkan menurut
karakteristiknya suatu counter dibedakan berdasar : (a)
seberapa modulo dari counter (seberapa banyak dapat menghitung); (b) sifatnya
menghitung maju (up-counter) ataukan mundur (down-counter); (c) dapat berjalan
sendiri(free running), ataukah dapat berhenti sendiri (self-stopping).
Pada simulasi menggunakan software elektronik ini
digunakan IC counter jenis TTL tipe 74LS90 yang merupakan IC pengubah “BCD
to Decimal”, dan IC tipe 74LS92 yang berfungsi sebagai “BCD to Duodecimal”, serta
IC tipe 74LS93 sebagai IC pengubah “BCD to Hexadecimal”, dan jenis CMOS
CD4026. Untuk itu, maka akan diuraikan satu persatu secara tabel fungsi reset dan
cara menghubungkan rangkaian counter tersebut sampai menjadi rangkaian yang
aplikatif.
Dari ketiga tipe IC counter masing-masing ini mempunyai fungsi yang hampir
sama, yaitu masing-masing sebagai pengubah BCD (Binary Code Decimal) ke
fungsi decimal (010-910), duodecimal (010 - 1110), dan hexadecimal (010 1510 atau 016 - F10). Untuk memahami ini semua secara jelas, lihat dan pahami
teknik digital dasar sebelumnya, yaitu tentang rangkaian Flip-flop, dan dasar-dasar
penghitung digital menggunakan Flip-flop. Untuk itu, agar dapat memahami
IC counter secara keseluruhan, maka akan digambar secara blok diagram dari
fungsi dan kedudukan sistem counter tersebut pada rangkaian elektroniknya.Berikut,
ditunjukkan bentuk fisik, isi secara blok, tabel fungsi dan diagram pulsa dari
ICcounter tipe 74LS90, 74LS92, dan IC 74LS93.
II.
PRINSIP KERJA
Rangkaian Clock generator merupakan rangkaian pembangkit pulsa sebagai
sumber pembangkit pulsa yang berfungsi sebagai detak jantung dari counter 4bit blok berikutnya, tentunya IC counter harus tersambung sumber catu daya (power
supply) dc sebesar 5V untuk IC counter jenis TTL, dan 15V untuk IC counter jenis CMOS.
Jika counter sudah mendapatkan input pulsa clock dari clock generator, dan
telah terhubung denganpower supply 5V dc, maka output IC counter akan
menghitung naik terus sampai batas tertinggi sesuai dengan fungsi dari
IC counter yang digunakan masing-masing. Tentu saja untuk dapat menghitung naik
atau turun sampai batas tertentu atau sampai batas yang sesuai fungsi dari masingmasing jeniscounter, ada persyaratan dan tabel fungsi reset dan aturan tabel fungsi
kebenaran yang harus dilakukan, karena setiap industri pembuat IC counter tersebut
selalu menyertakan buku manual berupa data sheet berupa tabel kebenaran, tabel
fungsi reset, dan tabel diagram pulsa, serta spesifikasi data sebagai petunjuk teknis
untuk kelengkapan perancangan rangkaian aplikasi dari setiap IC tersebut.
Secara blok diagram rangkaian counter 4-bit (DCBA atau 8421) ini adalah
suatu rangkaian sistem penghitung yang disusun dari IC counter 74LS90 dengan
masukan 4-bit secara berurutan dari bit tertinggi sampai ke bit terendah, yaitu DCBA
atau sama dengan bobot nilai bilangan berbasis desimal (...10) = 8 4 2 1, atau
sama dengan bobot nilai bilangan berbasis biner/ dua-an (...2) 23 22 21 20, dimana
secara berurutan bobot nilai bit tertinggi adalah input D dengan bobot nilai delapan
(810) = 23 , dan masukan bit berikutnya C dengan bobot nilai empat (410) = 22, lalu
masukan bit selanjutnya B dengan bobot nilai dua (2) atau 21, dan masukan bit yang
terendah A dengan bobot nilai satu (1) atau 20.
Gambar 1.3 Rangkaian gerbang dalam IC Counter 74LS90, 74LS92, dan 74LS93
III.
SIMULASI APLIKASI RANGKAIAN COUNTER IC 74LS76
IC penghitung (counter) digital yang paling sederhana adalah IC 74LS76
berfungsi sebagai pembagi 2 dan 5 (devided by two and five) atau biasa disebut
juga berfungsi sebagai BCD (Binary Code to Desimal) artinya jika dihubungkan
menjadi rangkaian penghitung, bisa menghitung mulai dari angka 0 sampai 9
(decimal). Berikut blok diagram urutan rangkaian counter dengan penampil 7segment.
Gambar 1.4 Block diagram Urutan Rangkaian Counter 74LS76
Rangkaian
Gambar 1.5 Simulasi Rangkaian Counter up 74LS90 dengan 74LS47 sebagai
kan Software Livewire
Gambar 1.8 Simulasi Rangkaian Counter up 74LS90 dengan 74LS48 sebagai
KESIMPULAN
1.
Hasil simulasi dengan bantuan software Livewire dari rangkaian elektronika
digital maupun analog sangat membantu untuk mempermudah dalam menerangkan
prinsip dan proses kerja suatu rangkaian counterelektronik.
2.
Keunggulan sofware livewire lebih mudah digunakan dalam penyambungan
rangkaian elektronik digital dan analog dibandingkan dengan software EWB.
3.
Library komponen elektronik analog pada software Livewire lebih banyak
dibandingkan EWB, namun untuk pengguna simulasi pemula lebih mudah
menggunakan EWB, karena software EWB biasanya mempaketkan komponen
decoder dan display sekalian, sedangkan di software Live wire semua komponen
terpisah sendiri-sendiri.
4.
Gambar library IC digital pada software EWB lebih merepresentasikan bentuk
sebenarnya, sedangkan padasoftware Livewire lebih merepresentasikan dalam
bentuk gambar teknik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Leonhardt, Erich. 1984.Grundlagen der Digitaltechnik. Berlin: VEB Verlag
Technik,
Berlin,Deutschland.
2. Texas Instruments. 1973. Das TTL-Kochbuch-herausgegeben von Texas
Instruments:
Aplikationslabor. Deutschland: Texas Instruments Deutschland, GmbH.
3. Texas Instruments. 1985. The TTL Data Book for EngineersVolume 1. Standard
TTL, Low-Power
Schottky, Schottky. USA: Texas Instruments.
Download