The on-demand society TIK sbg wujud mimpi keinginan atas perkembangan dan kebutuhan yang semakin mengglobal di masyarakat • Iptek membuat mudah, murah, dan cepat (informasi, transaksi, komunikasi, transportasi) seolah2 tanpa kendala ruang dan waktu • ATM, HP, fax and e-mail, e-learning, deLearning, mLearning, website, swalayan maya, komputer canggih. Kebutuhan akan Kuantitas dan kualitas • Time is going to be a precious commodity. • James Gleick (Hartly, 2000): peningkatan ekonomi dan pendidikan berdampak pada peningkatan sense of tension about time. Peningkatan kebutuhan autonomous learning • Pre-school atau Kindergarten yang menjamur merupakan contoh successful autonomous learning in action. • Informasi komplit, mudah, dan cepat • “Memanjakan” Revolusi TIK Pendidikan • Unsur2 pendidikan • Pengajaran • self-service learning’ • Mobil learning • Mobil education Revolusi Belajar Intervensi TIK dalam Modernisasi Pendidikan (Resnick dalam Wahid, 2005) How People Learn ? What People Learn ? Where and When People Learn ? TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan: (1) merespon, adaptasi, dan memfasilitasi; (2) Perubahan pada PBM: dLearning, eLearning, mLearning. Pembelajar: (1) kebutuhan, keinginan, keterbatasan; (2) Paradiqma eventcentric learning menjadi self-study. TUJUAN PENETAPAN ISI DAN METODE GURU PEBELAJAR POLA PEMBELAJARAN TRADISIONAL GURU DENGAN MEDIA TUJUAN PENETAPAN ISI DAN METODE GURU DENGAN MEDIA PEBELAJAR POLA PEMBELAJARAN GURU DENGAN MEDIA MEDIA TUJUAN PENETAPAN ISI DAN METODE PEBELAJAR GURU KOMPONEN SISTEM GURU SAJA TUJUAN PENETAPAN ISI DAN METODE GURU DENGAN MEDIA MEDIA SAJA UMPAN BALIK PEBELAJAR The on-demand learner Kebutuhan/keinginan yang mendesak/menumpuk membuat kurang cukup waktu merealisaikannya, akibatnya dapat merubah prilaku orang terutama pekerja atau pembelajar (orang dewasa) dalam belajar. Isu ini sangat mendorong on-demand learning, sehingga perlu dipahami beberapa hal yang terkait, seperti: The learning principles: self-directed, berbasis pengalaman, dimotivasi, contextual learning On-demand learners are flexible and open to using new learning practices Knowledge versus practice Multitasking (biasanya digunakan untuk menguraikan operasi computer, hirarki, dan prosedural) dan multilearning (pembelajaran multitude of knowledge and skill secara simultan) Conpetencies of the on-demand learner : Results oriented, Takes initiative, Information seeking, Demonstrates self-efficacy, Demonstrates flexibility, Learns on the fly, Goal driven, dan Career oriented Aspek penting untuk menjawab ”How to enable on-demand learning” ondemand society micro history of learning competencies of the ondemand learner Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menyediakan on-demand learning Shatter some paradigms. Ada pertentangan antara learning paradigms dengan implementasi on-demand learning. Pertama, kelas dan instruktur hanya cara mengoptimalkan seseorang untuk belajar; kedua, banyak siswa tidak dapat self-directed learning Make it easier to use and it will get used. Dalam memberikan solusi ondeman learning, haruslah memberi kemudahan tanpa klaim. Make it accessible. Solusi yang digunakan, diciptakan, atau ditawarkan, harus dapat diakses, efektif, walaupun relatif mahal. Kurikulum dibuat dengan prinsip setiap siswa memulai belajar dengan bahan yang sama. Sehingga aksesbilitas belajar harus didesain yang mampu memberikan solusi belajar. Provide feedback junkies a fix. Hal lain yang dapat membantu enable ondemand learning adalah menyediakan banyak peluang untuk melakukan feedback (terstruktur dan terukur) bagi pembelajar. Hal ini dilakukan untuk mencegah kegagalan belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menyediakan on-demand learning, Lanjutan ...... Allow plenty of practice time – it’s like riding a unicycle. Ketika mendesain on-demand learning, hal penting adalah memberikan seluasluasnya kepada siswa untuk mempraktikan pengetahuan yang dimiliki atau ketrampilan yang dinginkan. Allow people to fail in a safe environment. Memberikan lingkungan yang aman, bukan ancaman bagi mereka yang gagal belajar. Use assessment to direct learning – not to punish. Break content down to the smallest possible chunk. Konten di-break down menjadi bagian-bagian kecil, sehingga memudahkan dalam membuat pembelajaran atau modul. Get learners what they need as quickly as possible. Memberikan pelayanan akses bagi pembelajar dengan segera. Technological considerations for on-demand learning Ada beberapa pertimbangan dalam technology-based learning pada on-demand learning, yaitu mempertimbangkan end-goal dalam mendapatkan solusi berbasis teknologi, ketersediaan infrastruktur, bagaimana cara mengembangkan solusi, siapa yang kompeten yang dapat mengembangkan, bagaimana merawat dan memeliharanya, dan sebagainya. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena membutuhkan perencanaan yang tidak gampang, memerlukan ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan rencana, terutama dalam implementasi. Terima kasih, semoga bermanfaat. Minggu depan UAS Lisan: Kelas A dan B tgl 29 Desember 2010, dan kelas C tgl 30 Desember 2010. Tempat dan waktu sama seperti jam kuliah. Jangan lupa tugas-tugasnya dikumpulkan: glossarium dan tugas makalah individu.