(14) Permintaan Belajar

advertisement
The on-demand society
TIK sbg wujud mimpi
keinginan atas
perkembangan dan
kebutuhan yang semakin
mengglobal di masyarakat
• Iptek membuat mudah, murah, dan
cepat (informasi, transaksi,
komunikasi, transportasi) seolah2
tanpa kendala ruang dan waktu
• ATM, HP, fax and e-mail, e-learning,
deLearning, mLearning, website,
swalayan maya, komputer canggih.
Kebutuhan akan Kuantitas
dan kualitas
• Time is going to be a precious
commodity.
• James Gleick (Hartly, 2000):
peningkatan ekonomi dan pendidikan
berdampak pada peningkatan sense of
tension about time.
Peningkatan kebutuhan
autonomous learning
• Pre-school atau Kindergarten yang
menjamur merupakan contoh
successful autonomous learning in
action.
• Informasi
komplit, mudah,
dan cepat
• “Memanjakan”
Revolusi
TIK
Pendidikan
• Unsur2
pendidikan
• Pengajaran
• self-service
learning’
• Mobil learning
• Mobil education
Revolusi
Belajar
Intervensi TIK dalam Modernisasi Pendidikan
(Resnick dalam Wahid, 2005)
How People Learn ?
What People Learn ?
Where and When People Learn ?
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Pendidikan:
(1) merespon, adaptasi,
dan memfasilitasi;
(2) Perubahan pada
PBM: dLearning,
eLearning, mLearning.
Pembelajar:
(1) kebutuhan,
keinginan, keterbatasan;
(2) Paradiqma eventcentric learning menjadi
self-study.
TUJUAN
PENETAPAN
ISI DAN
METODE
GURU
PEBELAJAR
POLA PEMBELAJARAN TRADISIONAL
GURU DENGAN MEDIA
TUJUAN
PENETAPAN
ISI DAN
METODE
GURU
DENGAN
MEDIA
PEBELAJAR
POLA PEMBELAJARAN GURU DENGAN
MEDIA
MEDIA
TUJUAN
PENETAPAN
ISI DAN
METODE
PEBELAJAR
GURU
KOMPONEN SISTEM
GURU
SAJA
TUJUAN
PENETAPAN
ISI DAN
METODE
GURU
DENGAN
MEDIA
MEDIA
SAJA
UMPAN BALIK
PEBELAJAR
The on-demand learner
Kebutuhan/keinginan yang mendesak/menumpuk membuat kurang cukup waktu merealisaikannya,
akibatnya dapat merubah prilaku orang terutama pekerja atau pembelajar (orang dewasa) dalam
belajar. Isu ini sangat mendorong on-demand learning, sehingga perlu dipahami beberapa hal yang
terkait, seperti:
The learning principles: self-directed, berbasis pengalaman, dimotivasi, contextual
learning
On-demand learners are flexible and open to using new learning practices
Knowledge versus practice
Multitasking (biasanya digunakan untuk menguraikan operasi computer, hirarki, dan
prosedural) dan multilearning (pembelajaran multitude of knowledge and skill secara
simultan)
Conpetencies of the on-demand learner : Results oriented, Takes initiative, Information
seeking, Demonstrates self-efficacy, Demonstrates flexibility, Learns on the fly, Goal
driven, dan Career oriented
Aspek penting untuk menjawab ”How to enable on-demand
learning”
ondemand
society
micro
history
of
learning
competencies
of the ondemand
learner
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menyediakan
on-demand learning
 Shatter some paradigms. Ada pertentangan antara learning paradigms
dengan implementasi on-demand learning. Pertama, kelas dan instruktur
hanya cara mengoptimalkan seseorang untuk belajar; kedua, banyak siswa
tidak dapat self-directed learning
 Make it easier to use and it will get used. Dalam memberikan solusi ondeman learning, haruslah memberi kemudahan tanpa klaim.
 Make it accessible. Solusi yang digunakan, diciptakan, atau ditawarkan,
harus dapat diakses, efektif, walaupun relatif mahal.
 Kurikulum dibuat dengan prinsip setiap siswa memulai belajar dengan
bahan yang sama. Sehingga aksesbilitas belajar harus didesain yang
mampu memberikan solusi belajar.
 Provide feedback junkies a fix. Hal lain yang dapat membantu enable ondemand learning adalah menyediakan banyak peluang untuk melakukan
feedback (terstruktur dan terukur) bagi pembelajar. Hal ini dilakukan
untuk mencegah kegagalan belajar.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menyediakan
on-demand learning, Lanjutan ......
 Allow plenty of practice time – it’s like riding a unicycle. Ketika
mendesain on-demand learning, hal penting adalah memberikan seluasluasnya kepada siswa untuk mempraktikan pengetahuan yang dimiliki
atau ketrampilan yang dinginkan.
 Allow people to fail in a safe environment. Memberikan lingkungan yang
aman, bukan ancaman bagi mereka yang gagal belajar.
 Use assessment to direct learning – not to punish.
 Break content down to the smallest possible chunk. Konten di-break down
menjadi bagian-bagian kecil, sehingga memudahkan dalam membuat
pembelajaran atau modul.
 Get learners what they need as quickly as possible. Memberikan
pelayanan akses bagi pembelajar dengan segera.
Technological considerations for on-demand learning


Ada beberapa pertimbangan dalam technology-based
learning pada on-demand learning, yaitu
mempertimbangkan end-goal dalam mendapatkan solusi
berbasis teknologi, ketersediaan infrastruktur, bagaimana
cara mengembangkan solusi, siapa yang kompeten yang
dapat mengembangkan, bagaimana merawat dan
memeliharanya, dan sebagainya.
Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena
membutuhkan perencanaan yang tidak gampang,
memerlukan ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan
rencana, terutama dalam implementasi.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
 Minggu depan UAS Lisan: Kelas A dan B tgl 29
Desember 2010, dan kelas C tgl 30 Desember 2010.
Tempat dan waktu sama seperti jam kuliah.
 Jangan lupa tugas-tugasnya dikumpulkan: glossarium
dan tugas makalah individu.
Download