KOMUNIKASI POLITIK Pertemuan – 6 Komunikasi adalah Proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain, dengan cara menggunakan media sebagai kemasan informasi atau melalui transmisi secara simbolik, sehingga informasi mudah difahami dan pada akhirnya mereka saling memiliki kesamaan persepsi Ingat : komunikasi dilakukan untuk menyamakan persepsi POLITIK ? POLITIK ? komunikasi yang kepentingan politik dilakukan untuk mencapai komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. LASSWELL (1963) Merumuskan formula politik : “siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana caranya (who, gets what, when, how) Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what effect) (Littlejhon, 1996). Political communication is communication (activity) considered political by virtue of its consequences (actual or potential) which regulate human conduct under the condition of conflict (Dan Nimmo) Political communication is a process by which a nation’s leadership, media, and citizenry exchange and confer meaning upon messages that relate to the conduct of public policy. (Perloff). Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa -”penggabungan kepentingan” (interest aggregation) dan “perumusan kepentingan” (interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi public policy. (Miriam Budiardjo). 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Komunikator/Sender : Pengirim pesan Encoding : Proses penyusunan ide menjadi simbol/pesan Message : Pesan Media : Saluran Decoding : Proses pemecahan/ penerjemahan simbol-simbol Komunikan/Receiver : Penerima pesan Feed Back : Umpan balik, respon. Pola komunikasi vertikal (top down, dari pemimpin kepada yang dipimpin) Pola komunikasi horizontal (antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok) Pola komunikasi formal (komunikasi melalui jalur-jalur organisasi formal) Pola komunikasi informal ( komunikasi melalui pertemuan atau tatap muka, tidak mengikuti prosedur atau jalur-jalur organisasi). Lembaga-lembaga politik dalam aspek-aspek komunikasinya Institusi-institusi media dalam aspek-aspek politiknya Orientasi khalayak terhadap komunikasi politik Aspek-aspek budaya dengan komunikasi. (Gurevitch dan Blumler) politik yang relevan INDIVIDUAL KOLEKTIF Pejabat (birokrat) Pemerintah (birokrasi) Politisi Partai Politik Pemimpin Opini Organisasi Kemasyarakatan Jurnalis Media Massa Aktivis Kelompok penekan Lobbyist Kelompok Elit Pemimpin Badan/perusahaan komunikasi massa 1. Komunikasi Massa : ‘satu-kepada-banyak’, melalui media massa. 2. Komunikasi tatap muka : dalam rapat umum, konferensi pers, dll. serta Komunikasi Berperantara yaitu ada perantara antara komunikator dan khalayak seperti TV. 3. Komunikasi interpersonal : ‘satu-kepada-satu’, seperti door to door visit, temui publik, dll. atau Komunikasi Berperantara seperti pasang sambungan langsung ’hotline’ buat publik. 4. Komunikasi organisasi : gabungan komunikasi ‘satu-kepada-satu’ dan ‘satu-kepada-banyak’: Komunikasi Tatap Muka e.g. diskusi tatap muka dengan bawahan/staf, etc. dan Komunikasi Berperantara e.g. pengedaran memorandum, sidang, konvensi, buletin, newsletter, lokakarya, etc. Pertama, bahwa yang membedakan komunikasi politik dengan komunikasi yang lain terletak pada pesan yang disampaikan berupa pesan-pesan politik. Kedua, pengertian “dalam arti luas” menunjuk pada saluran yang digunakan dalam komunikasi politik dan level masyarakat. Citra politik Opini publik Partisipasi politik dan kebijakan publik Pemilu (pemilihan umum) SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN SUKSES SELALU..