LAPORAN PRAKTIKUM ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH “Pengambilan Contoh Benih, Pengujuan Kemurnian Fisik Benih, dan Penetapan Varietas Lain Secara Laboratories” Oleh: SYAFIRAH NUR AISYAH NIM. D1B119056 JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2020 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benih merupakan salah satu faktor penentu yang utama akan berhasilnya suatu usaha pertanian. Karena benih yang baik akan menghasilkan hasil produksi yang memuaskan bagi pertanian yang sedang dilakukan, begitu pun sebaliknya. Benih yang kurang kualitasnya akan menimbulkan kerugian dan kegagalan hasil panen bagi suatu pertanian. Oleh karena itu penting untuk dilakukannya penjagaan kualitas benih untuk mendapatkan benih yang sesuai dengan standar pertanian yang tengah diusahakan. Hal ini dilakukan demi terpenuhinya kebutuhan hasil produksi yang memuskan, juga menjaga kepercayaan konsumen terhadap usaha pertanian yang tengah dilakukan. Sebagai langkah dalam menjaga kualitas benih, dapat dilakukan beberapa cara. Langkah pertama adalah pengambilan contoh benih dari sediaan contoh benih yang dianggap seragam dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh ISTA. Tujuan pengambilan contoh adalah untuk mendapatkan contoh benih yang dapat mewakiliki kelompok benih dalam jumlah yang cukup untuk pengujian mutu. Kemudian, dapat pula dilakukan pengujian kemurnian fisik benih. Pengujian kemurnian ini berbadasarkan pada kemurnian benih secara fisk berdasarkan identitas fisik yang telah ditetapkan dengan memisahkan contoh benih ke dalam komponenkomponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih. Serta, dengan penetapan varietas lain secara laborities yang mana dalam prosesnya dilakukan secara ilmiah disertai perhitungan-perhitungan yang cermat. Berdasarkan uraian di atas maka sangat perlu diakannya praktikum mengenai “Pengambilan Contoh Benih, Pengujian Kemurnian Fisik Benih dan Penetapan Varietas Lain Secara Laboratories” guna mendapatkan benih-benih yang berkualitas tinggi dan berguna bagi para petani. 2.1 Tujuan dan Kegunaan Tujuan dilakukannya ketiga praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengambilan contoh benih agar didapatkan sejumlah contoh benih yang sesuai untuk pengujian dan mencerminkan sifat atau keadaan kelompok benih, untuk mengetahui cara pengujian benih secara fisik dan mengetahui tingkat kemurnian benih yang diuji dan mengetahui cara penetapan varietas lain sesuai dengan ketetapan yang berlaku, serta mengetahui persentase campuran benih varietas lain yang terdapat dalam suatu kelompok benih. Kegunaan dari praktikum ini adalah dapat mengetahui cara pengambilan contoh bneih agar didapatkan sejumlah contoh benih yang sesuai untuk pengujian dan mencerminkan sifat atau keadaan kelompok benih, dapat mengetahui cara pengujian benih secara fisik dan mengetahui tingkat kemurnian benih yang diuji dan dapat mengetahui cara penetapan varietas lain sesuai dengan ketetapan yang berlalu serta dapat mengetahui persentase campuran benih varietas lian yang terdapat dalam suatu kelompok benih. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Benih merupakan biji dari hasil tanaman yang dibutuhkan untuk keperluan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau kerupakan komponen agronomi (Wahyuni et al., 2021). Sedangkan menurut KEPMENTAN No. 620 (2020), benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/ mengembangbiakkan tanaman. Dalam proses pengujian mutu benih terdapat beberapa langkah. Langkah yang pertama adalah mengambilan contoh benih. Benih yang diambil sebagai contoh benih dinamakan kelompok benih. Kelompok benih adalah sejumlah tertentu dari benih yang dapat diidentifikasi secara fisik dan dianggap homogen. Kelompok benih ini memiliki beberapa contoh, yaitu contoh primer, contoh komposit, contoh kiriman dan contoh kerja. Contoh primer adalah sebagian benih yang diperoleh dari lot benih dalam satu kali pengambilan. Contoh komposit adalah contoh yang dibuat dengan menggabungkan dan mencampur semua contoh primer yang diambil dari lot benih. Contoh kirim adalah contoh yang dikirim ke laboratorium pengujian benih dan dapat terdiri dari seluruh contoh komposit. Serta contoh kerja adalah seluruh contoh kirim atau sebagian contoh benih untuk pengujian mutu berdasarkan ketentuan dengan berat minimal sesuai dengan ketentuan untuk pengujian terkait (Sudrajat et al., 2017). Setelah melalui proses pengambilan contoh benih, maka bias berlanjut pada proses pengujian kemurnian fisik benih. Dalam pengujian ini kerap kali ditemukan tiga hal yaitu benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih (Sudrajat et al., 2017). Benih murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim atau secara dominan ditemukan di dalam contoh benih termasuk semua benih varietas tanaman dan kultivar dari jenis tersebut. Benih tanaman lain adalah unit benih tanaman spesies lain yang terbawa selain benih murni. Kotoran benih adalalh semua benih dan bahanbahan lain serta struktur yang bukan bagian dari benih (Sudrajat et al., 2017). BAB 3. METODE PRAKTIKUM 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan praktikum virtual ini dilaksanakan di Lorong Salangga, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, pada hari Minggu, 25 April 2021. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan yaitu benih kacang tanah, kacang hijau dan jagung. Alat-alat yang digunakan adalah wajah, kantong plastic, sendok, timbangan, pinset, alat tulis dan kamera ponsel. 3.3 Prosedur Kerja Praktikum Pengambilan Contoh Benih 1) Ambil sejumlah benih dari suatu kelompok benih dengan satu kali pengambilan (disebut dengan contoh primer). 2) Contoh yang telah diambil digabungkan (disebut dengan contoh komposit) 3) Contoh komposit dikurangkan secara merata hingga ukurannya memenuhi syarat yang telah ditetapkan (Lampiran 1) (disebut dengan contoh kiriman). Benih ini digunakan untuk keperluan pengujian mutu, biasanya oleh pemilik benih dikirim ke laboratorium benih. 4) Contoh kiriman dikurangkan secara merata dan bertahap sesuai dengan bobot yang ditetapkan dalam proses pengujian mutu (Lampiran 1) (disebut dengan contoh kerja). 5) Pengambilan contoh kerja dilakukan dengan cara mangkok, cara sendok dan modifikasi cara parohan. Praktikum Pengujian Kemurnian Fisik Benih 1) Timbang contoh kerja sesuai dengan ketetapan (Lampiran 1). Contoh kerja ditimbang dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian sebagai berikut: Bobot contoh kerja (g) Jumlah desimal <1 4 1.0 – 9.999 3 10 – 99.99 2 100 – 999.9 1 ≥ 1000 0 2) Analisis benih dengan memisahkan ke dalam 3 (tiga) komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih. Analisis dapat dilakukan secara tunggal atau ganda. Analisis tunggal menggunakan benih sebanyak satu kali seluruh contoh kerja, sedangkan analisis ganda dilakukan dengan menggunakan benih sebanyak dua kali setengah contoh kerja yang masing-masing diambil secara terpisah. 3) Timbang bobot masing-masing komponen dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian sesuai dengan pada contoh kerja. 4) Hitung persentase masing-masing komponen benih. Untuk bobot contoh kerja kurang dari 25 gram, persentase bobot masing-masing komponen dihitung berdasarkan total bobot semua komponen, bukan berdasarkan bobot penimbangan awal. Total bobot tersebut harus dibandingkan dengan bobot awal untuk mengecek adanya kehilangan atau kesalahan lain (toleransi 1 %). Untuk bobot contoh kerja lebih besar dari 25 gram, persentase bobot komponen benih tanaman lain dan kotoran benih dihitung terhadap bobot awal contoh kerja. 5) Komponen benih murni boleh tidak ditimbang, dapat dihitung dengan mengurangi angka 100 % dengan jumlah persentase bobot kedua komponen lainnya (toleransi 5 %). Praktikum Penetapan Varietas Lain Secara Laboratoris 1) Timbang contoh kerja sesuai dengan ketetapan (Lampiran 1). Contoh kerja ditimbang dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian sebagai berikut: Bobot contoh kerja (g) Jumlah desimal <1 4 1.0 – 9.999 3 10 – 99.99 2 100 – 999.9 1 ≥ 1000 0 2) Analisis benih dengan memisahkan benih varietas lain sesuai dengan kriteria spesifik untuk masing-masing jenis tanaman. 3) Timbang bobot masing-masing komponen dalam satuan gram, dengan tingkat ketelitian sesuai dengan pada contoh kerja dan hitung jumlah butirnya. 4) Hitung persentase masing-masing komponen. Untuk bobot contoh kerja kurang dari 25 g, persentase bobot masing-masing komponen dihitung berdasarkan total bobot semua komponen, bukan berdasarkan bobot penimbangan awal. Total bobot tersebut harus dibandingkan dengan bobot awal untuk mengecek adanya kehilangan atau kesalahan lain (toleransi 1%). Untuk bobot contoh kerja lebih besar dari 25 g, persentase bobot komponen benih tanaman lain, dan kotoran benih dihitung terhadap bobot awal contoh kerja. 5) Komponen benih murninya boleh tidak ditimbang, dapat dihitung dengan mengurangi angka 100 % dengan jumlah persentase bobot kedua komponen lainnya (toleransi 5%). BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel 4.1.1. Hasil Pengamatan Praktikum 1. Jenis Benih Jenis Contoh Cara Pengambilan Contoh Bobot Contoh Benih Jagung Benih (g) Sendok 80 g Komposit Sendok 150 g Kiriman Sendok 850 g Kerja Sendok 910 g Primer Sendok 80 g Komposit Sendok 160 g Kiriman Sendok 840 g Kerja Sendok 70 g Primer Sendok 80 g Komposit Sendok 140 g Kiriman Sendok 860 g Kerja Sendok 920 g (Zea Primer mays L.) Kacang hijau Kacang tanah Table 4.1.2. Hasil Perhitungan Praktikum 2. Jenis benih Jagung Bobot contoh kerja Hasil analisis masing- masing komponen (g) Komponen Bobot Persentase benih (g) (%) Benih murni 995 g 97 % Benih 5g 0,5 % 0g 0% 1000 g tanaman lain Kotoran benih Kacang 1000 g Benih murni 950 g 92,5 % Benih 0g 0% Kotoran benih 50 g 2,5 % Benih murni 880 g 85,5% Benih 10 g 1% 110 g 8,5 % hijau tanaman lain Kacang 1000 g tanah tanaman lain Kotoran benih Tabel 4.1.3. Hasil Perhitungan Praktikum 3 Jenis Bobot benih contoh kerja Varietas (g) Bobot Jumlah Persentase (g) butir (%) 1000 g 990 g 2.163 96,5 % Kacang Hasil analisis masing masing komponen Varietas murni tanah butir Campuran 8g 53 0,8 % 2g 34 0,2 % 1000 g 16. Varietas lain 1 Campuran Varietas lain 2 Kacang 1000 g Varietas murni hijau Jagung 892 97,5 % butir 1000 g Varietas murni 995 g 3.854 butir 97 % Campuran 5g 11 butir 0,5 % Varietas lain 1 4.2 Pembahasan Praktikum Pengambilan Contoh Benih Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Jagung (Zea Mays L.) pada pengamatan primer memiliki berat contoh 80 gram yang diambil menggunakan sendok. Pada pengamatan komposit memiliki berat 150 gram yang diambil dengan menggunakan sendok. Pada pengamatan kiriman memiliki berat 850 gram yang diambil dengan menggunakan sendok. Pada pengamatan kerja memiliki berat 910 gram yang diambil menggunakan sendok. Pada kacang hijau, pengamatan primer memiliki berat 80 gram yang diambil menggunakan sendok. Pada pengamatan komposit memiliki berat 160 gram yang diambil dengan menggunakan sendok. Pada pengamatan kiriman memiliki berat 840 yang diambil menggunakan sendok dan pada pengamatan kerja memiliki berat 70 gram yang diambil menggunakan sendok. Pada kacang tanah, pengamatan primer memiliki berat 80 gram yang diambil menggunakan sendok. Pada pengamatan komposit memiliki berat 140 gram yang diambil dengan menggunakan sendok. Pada pengamatan kiriman memiliki berat 860 gram yang diambil menggunakan sendok dan pada pengamatan kerja memiliki berat 920 gram yang diambil dengan menggunakan sendok. Praktikum Pengujian Kemurnian Fisik Benih Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari 1000 gram jagung terdapat 995 gram benih murni dengan persentase 97%, terdapat 5 gram benih tanaman lain dengan persentase 0,5% dan tidak ada kotoran benih. Dari 1000 gram kacang hijau terhadap 950 g benih murni dengan persentase 92,5%, tidak terdapat benih tanaman lain dan 50 gram kotoran benih dengan persentase 2,5%. Dari 1000 gram kacang tanah, terdapat 880 gram benih murni dengan persentase 85,5%, 10 gram benih tanaman lain dengan persentase 1% dan 110 gram kotoran benih dengan persentase 8,5%. Praktikum Penetapan Varietas Lain Secara Laboratories Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari 1000 gram kacang tanah terdapat 990 gram varietas murni dengan persentase 96,5% dan jumlah butir 2163 butir, 8 gram varietas lain 1 dengan persentase 0,8% dan jumlah 53 butir dan 2 gram varietas 2 dengan persentase 0,2% dan jumlah 34 butir. Dari 1000 gram kacang hijau terdapat 1000 gram varietas murni dengan persentase 97,5% dan jumlah butir 16.892 butir. Dari 1000 gram jagung terdapat 995 gram varietas murni dengan persentase 97% dan jumlah butir 3854 butir dan 5 gram varietas 1 dengan persentase 0,5% dan jumlah butir 11 butir, BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan saya dapat menarik kesimpulan bahwa Prinsip pengambilan cotoh benih adalah mengambil benih dari beberapa bagian dari suatu kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu. Penarikan contoh dilakukan dengan mengambil benih dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam jumlah yang sama. Pada saat penarikan contoh, tangan dimasukkan dengan telapak tangan terbuka, dan pada saat dikeluarkan jari-jari tangan hendaknya menggenggam benih secara rapat, sehingga tidak ada satu pun benih yang terlepas ketika tangan dikeluarkan dari dalam wadah. Pengujian benih ini dilakukan untuk mengetahui kualitas benih. Penentuan kualitas ini dapat ditentukan berdasarkan bobot benih dan pengujian kemurnian benih. Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih. Kualitas benih dapat dilihat pada hasil persentasi kemurnian benih. Presentase kemurnian benih dapat diketahui dengan menghitung jumlah benih murni dan kotoran benih serta varietas lain yang ada pada kondisi benih tersebut. 5.2 Saran Saran saya untuk praktikum selanjutnya agar penuntunnya semakin diperjelas pembahasannya agar tidak mempersulit mahasiswa dalam melakukan praktikum virtual. DAFTAR PUSTAKA Sudrajat, Dede J dkk. 2017. Standar Pengujian dan Mutu Benih Tanaman Hutan. PT Penerbit IPB Press. Bogor Wahyuni, Ari dkk. 2021. Teknologi dan Produksi Benih. Yayasan Kita Menulis. Medan Yuniarti, Naning dkk. 2016. Teknologi Perbenihan 10 Jenis Tanaman Hutan Andalan. PT Penerbit IPB Press. Bogor. LAMPIRAN . Pembelian bibit Penimbangan kacang tanah 1000 g Penimbangan kacang hijau 1000 g Penimbangan jagung 1000 g . .