Modul 2 Making Higher Education Open All njauan & Konsep Dasar Pengembangan Tes Hasil Bela Inisiasi Tuton Ke-2 Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di SD Program Studi S1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Penulis: Dr. Banun Havifah Cahyo Khosiyono, M.Pd. E-mail: [email protected] Penelaah: Email: Tinjauan Mata Kuliah Modul 2 Pengembangan Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 1: Keunggulan dan Kelemahan Tes Keunggulan dan Kelemahan Tes Objektif Kegiatan Belajar 2: Mengembangkan Tes Keunggulan dan Kelemahan Tes Uraian Pengelompokan macam-macam tes objektif dan uraian Perencanaan Tes Menulis tes objektif dan uraian yang baik Memperbaiki kelemahan tes objektif dan tes uraian Indikator Pencapaian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menjelaskan keunggulan tes objektif dan tes uraian; Menjelaskan kelemahan tes objektif dan tes uraian; Memilih jenis tes yang tepat untuk mengukur hasil belajar; Menulis tes yang baik; Memperbaiki kelemahan tes objektif dan tes uraian; Merencanakan tes; Menjelaskan factor-factor yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan tes. Kegiatan Belajar 1 Tes Objektif VS Tes Uraian No Unsur Tes Objektif Tes Uraian 1. Proses berpikir yang ingin diukur Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses berpikir tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir ingatan, pemahaman. Dan penerapan. Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses berpikir tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Cakupan materi yang ditanyakan Dapat menanyakan banyak materi dalam satu waktu ujian (sampel materi lebih banyak) Hanya dapat menanyakan sedikit materi (sampel materi lebih sedikit). 3. Waktu penyusunan tes Untuk menyusun satu set tes memerlukan waktu cukup lama Waktu yang diperlukan untuk menyusun satu set tes singkat. 4. Penyusunan pernyataan Untuk membuat butir soal yang baik relatif sukar Untuk membuat butir soal yang baik lebih mudah jika dibandingkan dengan tes objektif. 5. Pengolahan hasil tes Hasil tes dapat diolah dengan cepat dan objektif. Ketepatan hasil pemeriksaan tinggi. Adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan. Ketetapan hasil pemeriksaan rendah. 6. Jawaban siswa Siswa hanya memilih jawaban yang telah disediakan oleh penulis soal. Dalam menjawab, siswa hanya mengingat, menginterpretasi, dan menganalisi ide orang lain. Dalam menjawab, siswa dapar mengemukakan, mengorganisasikan, menghubungkan, dan menganalis idenya sendiri. 7. Pengganggu hasil tes Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemmpuan siswa dalam membaca dan bisa dapat menerka. Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan siswa dalam menulis atau bercerita. Keunggulan Tes Objektif 1. Mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan). 2. Materi yang diajarkan dapat ditanyakan saat ujian. 3. Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti. 4. Dapat melakukan analisis butir soal. 5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. 6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Kelemahan Tes Objektif 1. Tes objektif kebanyakan untuk mengukur proses berpikir rendah. 2. Membuat pernyataan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pernyataan tes uraian. 3. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka ketika kalimat terlalu panjang serta tidak menggunakan kaidah BI yang baik dan benar. 4. Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk setiap pernyataan sudah diberikan oleh penulis soal. Upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemanahan tes objektif 1. Upaya untuk mengatasi agar butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur proses berpikir rendah. 2. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal. 3. Upaya untuk mengatasi agar kemampuan anak tidak terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka. 4. Dengan tes objektif anak tidak dapat mengemukakan idenya sendiri tetapi harus mengikuti ide penulis soal. Keunggulan Tes Uraian 1. Mengukur proses berpikir tinggi (analisis, evaluasi, dan kreasi). 2. Mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur dengan tes objektif. 3. Waktu untuk menulis satu set tes uraian lebih capat daripada waktu untuk menulis satu set tes objektif. 4. Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada menulis tes objektif (pilihan ganda) yang baik. Kelemahan Tes Uraian 1. Terbatsnya sampel materi yang ditanyakan. 2. Sukar memeriksa jawaban siswa terkait membarikan skor yang objektif dan konsisten (Gronlund & Linn, 1990). Upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemanahan tes uraian 1. Upaya untuk meningkatkan jumlah sampel materi yang ditanyakan saat ujian. 2. Upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pemeriksa. 3. Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa. Kegiatan Belajar 2 Tes Objektif-1.Benar-Salah (TRUE-FALSE ITEM • Butir soal terdiri dari suatu pernyataan di mana siswa diminta untuk menentukan apakah pernyataan tersebut salah atau benar, tepat atau tidak tepat, ya atau tidak. • Untuk mengukur kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan mengenai: fakta, definisi, prinsip, teori, hukun, dan sebagainya. • Contoh: Perintah: Lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini benar dan S jika salah. 1. B – S : Ikan bernafas dengan insang. 2. B – S: Luas empat persegi panjang adalah panjang kali lebar. (fakta) • Keunggulannya: mudah dikonstruksi, dapat menanyakan banyak sampel materi, mudah penskorannya, dan tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir yang sederhana. • Kelemahannya: probabilitas siswa dalam menebak jawaban sangat tinggi yaitu 50 %. Tes Objektif-2.Menjodohkan (MATCHING EXERCiSE • Tes objektif yang ditulis dalam dua kolom. • Kolom 1 → pokok soal (premis) • Kolom 2 → kolom jawaban (respon) • Untuk mengukur mengenai: fakta, definisi, istilah, & kejadian. • Contoh: Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan jawaban yanga da pada kolom kedua dengan cara menuliskan huruf pilihan di depan nomor kolom pertama. Kolom Pertama Kolom kedua ----- 1. Candi Borobudur a. DIY ----- 2. Istana Maimun b. Kal Teng ----- 3. Astana Giri Laya c. Sum Sel ----- 4. Kerajaan Majapahit d. Sum Bar ----- 5. Kerajaan Sriwijaya e. Ja Teng f. Sum Ut g. Ja Tim • Kelebihan → mudah dibuat, mudah penskorannya, & dapat menguji banyak materi yang telah diajarkan kepada siswa. • Kelemahan → butir soal yan dibuat cenderung mengukur hasil belajar yang sederhana. Tes Objektif-2.Pilihan Ganda (MULTIPLE CHOICE • Tes objektif yang ditulis dua bagian: pokok soal (item) & alternatif jawaban (option). • Ragam tes: melengkapi pilihan, hubungan artarhal, analisis kasus, membaca diagram,table atau grafik. • Contoh: Melengkapi pilihan Salah satu tujuan dilaksanakannya Kongres Pemuda II di Jakarta pada tanggal 2628 Oktober 1928 adalah.... a. Memperkokoh persatuan dan kesatuan b. Mengangkat derajat bangsa Indonesia c. Memilih kader-kader bangsa d. Mempropagandakan cita-cita Indonesia merdeka Bagaimana Mengkonstruksi Tes Objectif yang baik Beberapa saran yang layak dipertimbangkan dalam mengkonstruksi tes B-S 1. Kalimat atau pernyataan harus dapat ditentukan dijawab benar atau salah. 2. Hindari penulisan butir soal B-S yang hanya mengukur belajar yang tidak mengukur kopetensi tetapi konstruksilah butir soal B-S yang dapat mengukur hasil belajar yang lebih penting dan bermakna. 3. Upayakan butir soa B-S menguji hasil belajar yang lebih tinggi dari sekedar ingatan. 4. Hidari penggunaan pernyataan negative apalagi penyataan negative ganda, 5. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu kompleks. 6. Pernyataan yang benar dan salah harus dibuat seimbang dalam hal panjang pendeknya kalimat. 7. Jumlah jawaban pernyataan yang benar hendaknya seimbang dengan jumlah pernyataan yang salah. Bagaimana Mengkonstruksi Tes Objectif yang baik Beberapa saran yang layak dipertimbangkan dalam menulis tes menjodohkan 1. Pernyataan-pernyataan dibawah kolom pertama (premis) dan kolom kedua (respons) harus terdiri dari kelompok pernyataan yang homogen. 2. Jumlah pernyataan dalam kelompok kedua hendaknya dibuat lebih banyak dari jumlah pernyataan dalam kelompok pertama. 3. Jika pernyataan pada premis dan respon dibuat dalam bentuk kalimat maka penulisan kalimat pada respon hendaknya lebih pendek dari pernyataan pada premis. 4. Jika jawaban berbuntuk angka maka penulisan harus diurutkan. 5. Letakkan keseluruhan pernyataan pada setiap premis dan respon pada halaman yang sama. Bagaimana Mengkonstruksi Tes Objectif yang baik Beberapa saran yang layak diperhatikan dalam penulisan tes pilihan ganda 1. Inti permaslahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok soal. 2. Hindari pengulangan kata yang sama pada alternative jawaban. 3. Hindari penggunakan kalonmat yang berlebihan 4. Alternative jawaban yang disediakan hendaknya logis. 5. Dalam merumuskan pokok saol, hindari adanya petunjuk kea rah jawaban yang benar. 6. Setiap butir soal hanya ada satu jawaban yang benar. 7. Hindari penggunaan ungkapan negative. 8. Hindari pengunaan alternative jawaban yang berbunyi semua jawaban benar atau semua jawaban salah. 9. Jika alternative jawaban berbentuk angka, susnlah angka tersebut secara berurutan. 10. Dalam merumuskan pokok soal, hindari istilah yang terlalu teknis. 11. Upayakan agar jawaban butir soalyang sati tidak tergantung dari jawaban butir soal yang lain. Test Uraian Gronlund dan Linn (1990) mengelompokan tes uraian dalam dua kelompok yaitu tes uraian terbuka (extended Response Question) dan tes uraian terbatas (Restricted Response Question). Contoh: 1. apa yang anda ketahui tentang keluarga berencana? 2. apa yang terjadi jika program keluarga berencana mengalami kegagalan? Jelaskan jawaban anda terutama daoaknya oada sector pendidikan yang menyangkut penyediaan sarana dan prasarana pendidkan dasar. Butir soal nomor 1 akan ditemuakan banyak sekali jawaban yang mungkin samabenarnya. Inilah yang dinamakan tes uraian terbuka. Butir soal nomor 2 hal yang harus dijawab oleh siswa sudah jelas inilah yang dimaksud dengan tes uraian tebatas. Bagaimana Mengkonstruksi Tes Uraian yang baik Beberapa saran yang layak diperhatikan dalam penulisan tes uraian 1. Tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang telah anda buat. 2. Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar atau tidak tepat jika di ukur dengan tes objektif. 3. Kembangkanlah butir soal tersebut dari suatu kasus. 4. Gunakan tes uraian terbatas. 5. Usahakan agar pertanyaan yang anda berikan mengungkap pendapat siswa bukan hanya sekedar menyebutkan fakta. 6. Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan tegas. 7. Rancanglah sejumlah pertanyaan yang memang dapat dikerjakan oleh siswa dalam satu waktu ujian yang telah anda tentukan. 8. Hindari penggunaan pertanyaan pilihan. 9. Pada setiap butir saol, tulislah skor maksimal. Bagaimana memeriksa hasil tes uraian Ada dua cara yang dapat digunakan untuk memeriksa hasil tes uraian siswa yaitu metode analitik atau metode holistic tergantung jenis tes yang digunakan. Jika anda menggunakan test uraian terbuka maka cara pemeriksaan hasil tes yang tepat adalah menggunakan metode holistic. Pemeriksaan jawaban dengan metode holistic dilakukan denga dua tahap , pertama pemeriksa memeriksa secara keseluruhan jawaban siswa. Kedua, mengulang kembali pemeriksaan tersebut dengan tepat. Beberapa hal yang perlu anda perhatkan dalam mebuat pedoman pensekoran adalah : 1. Tuliskan jawaban terbaik dari butir soal tersebut! 2. Jika ada altenatif jawaban yang lain maka harus ditulis 3. Butir atau kata kunci apa yang harus ada pada jawaban tersebut? 4. Adalah butir soal tersebut yang menurut pertimbangan anda mempunyai bobot uang lebih dari butir kunsi yang lain 5. Berikan skor pada setiap butir atau konsep atau kata kunci 6. Butir ata konsep atau kata kunci yang ada anggap mempunyai bobot lebih dari yang lain dapat diberi skor lebih tinggi. 7. Cantumkan jumlah skor maksimal pada bagian kanan atas setiap butir soal. Kegiatan Belajar 3: Perencanaan Tes Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan tes antara lain : 1. Pemilihan sampe materi yang akan diujikan. 2. Jenis tes yang akan digunakan. 3. Jenjang kemampuan yang ingin di uji. 4. Ragam tes yang di gunakan. 5. Sebaran tigkat kesukaran butir soal. 6. Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian. 7. Jumlah butir soal. 8. Jika tujuan pembelajaran yang akan anda ukur tersebut mulai dari proses berpikir tinggi anda dapat menggunakan ganbungan antara tes pilihan ganda dan tes tertulis. Indentitas Mahasiswa Nama: NIM: Mata Kuliyah:PDGK4301-Evaluasi Pembelajaran di SD Kelas: Jam Perkuliyah: Nama file: Kode Mata Kuliyah_NIM_Nama depan_Kelas_Tugas 2 PDGK4301_31528147_Dwi_1A_Tugas 2 Tugas di kirim lewat LMS/ google form: https://forms.gle/pRqmahQhdhiUqRvCA Bentuk File: Document words Dateline: Sabtu, 1 Mei 2021 pukul 21.00 TUGAS individu • Mereviu Modul 3. KB 1 & KB 2 • Latihan 2.17 1. Bagaimana komentar Anda terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa tes objektif tidak dapat mengukur hasil belajar siswa dengan baik? 2. Jelaskan keunggulan tes objektif jika dibandingkan dengan tes uraian? 3. Jelaskan kelemahan tes objektif jika dibandingkan dengan tes uraian? 4. Jika Anda mempunyai tujuan pembelajaran sebagai berikut: mahasiswa dapat menjelaskan keunggulan tes objektif dari tes uraian, Bentuk tes mana yang tepat digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan tersebut? 5. Tepatkah jika tes objektif digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran sebagai berikut: mahasiswa dapat menganalisis kelemahan satuan pelajaran (SP) dengan tepat. Latihan 2.53 1. Mengapa tes B-S dan tes menjodohkan jarang digunakan dalam tes sumatif khususnya di SLTP dan SMU? Jelaskan! 2. Tuliskanlah masing-masing dua contoh tes B-S dan tes menjodohkan yang mengukur proses berpikir lebih tinggi dari ingatan! 3. Coba ambilah contoh tes sumatif yang telah Anda gunakan di kelas. Kemudian analisislah, apakah butir soal-butir soal tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran yang telah Anda tetapkan? 4. Tuliskan satu contoh tes uraian terbuka dan satu contoh tes uraian terbatas lengkap dengan pedoman pemeriksaannya (sesuai dengan bidang Anda)! 5. Jika Anda ingin mengetahui kemapuan siswa dalam mendesain sebuah eksperimen, tes uraian mana yang akan Akan gunakan? Jelaskan! Latihan 2.67 1. Jelaskan fungsi perencanaan tes dalam pengembangan tes hasil belajar. 2. Apa yang akan terjadi jika tes akhir tahun dikembangkan tanpa menggunalan kisi-kisi? Jelaskan! 3. Jelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan kisi-kisi. 4. Buatlah kisi-kisi tes objektif untuk tes akhir semester sesuai dengan mata pelajaran yang Anda ajarkan. Daftar Pustaka • Gronlund, N.E., & Linn, R.L. (1990). Measurement and Evaluation in Teaching. New York: Mcmillan Publishing Company. • Hopkins, C.D., & Antes, R.L. (1990). Classroom measurement and evaluation. Illinois: Peacock Publishers. Inc. • Nitko, A.J. (1983). Educational Test and Measurement: An Introduction. New York: Harcourt Brace Jovanovich Inc • Suryanto, A & Djatmiko, T. (2008). Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. • Roid, G.H., & Haladyna, T.M. (1982). A technology for test-item writing. New York: Harcourt Brace Jovanovich. Inc. TERIMA KASIH www.ut.ac.id