BAB 4 PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelakasanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Rabu, 27 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dengan keluarga KK dampingan. Kunjungan pertama, saya melakukan perkenalan dengan keluarga dampingan. Keluarga dampingan terdiri dari 6 orang, yaitu KK, istri dan 4 orang anak. Saat ini hanya anak ketiga yang masih tinggal di rumah. Anak pertama dan kedua telah bekerja dan menikah ke Denpasar, sedangkan anak ke empat sedang kuliah di Denpasar. Usia KK sudah tergolong tua, KK berusia 58 tahun sedangkan istrinya berusia 56 tahun. Keluarga KK tinggal di sebuah rumah yang berdiri di atas tanah milik desa, berukuran kurang lebih seluas 1 are. 4.1.2 Kunjungan 2 Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Melihat dan membantu KK bekerja. KK dan istrinya bekerja sebagai buruh bangunan. Di halaman belakang rumahnya ditanami bunga mitir. Menurut Ni Nyoman Tirta, bunga yang mereka tanam dapat menghasilkan bunga mitir sebanyak kurang lebih 20 kg yang kemudian dijual ke pasar dengan harga Rp. 7000,00 per kilogram 4.1.3 Kunjungan 3 Hari/Tanggal : Minggu, 31 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Melihat dan mencari faktor risiko kesehatan dalam keluarga. Usia KK sudah melebihi 50 tahun, dimana ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Selain itu, pasien juga sering mengkonsumsi makanan asin. Pasien juga memiliki riwayat merokok di usia mudanya. 8 4.1.4 Kunjungan 4 Hari/Tanggal : Senin, 1 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Anamnnesis riwayat penyakit sekarang dan perjalanan penyakit. Gejala yang dialami ibu Nyoman Tirta terjadi saat sedang bekerja membangun rumah di desa Tampuagan, Nyoman Tirta tiba-tiba merasa pusing diikuti dengan rasa lemah di separuh tubuh bagian kanan. Nyoman Tirta di bawa ke Puskesmas Metra sebelum dirujuk ke RSUD Bangli. Setelah dilakukan pemeriksaan, tekanan darah ditemukan darah sistolik 200 dan menurut dokter terdapat penggumpalan darah di otak. Nyoman Tirta kemudian dirawat selama 1 minggu dan setelah kondisinya membaik diperbolehkan pulang. Saat pulang dokter menyarankan Ibu Nyoman untuk rutin minum obat dan periksa tensi ke puskesmas terdekat, namun Ibu Nyoman mengaku dia hanya rutin minum obat selama 1 bulan dan setelah itu berhenti minum obat hingga saat ini. Ibu Nyoman berhenti minum obat karena merasa sudah baikan. Namun sejak 3 bulan terakhir, Ibu Nyoman mulai merasa pusing-pusing saat bekerja, dan kedua kakinya terasa lemas hingga sulit berjalan maupun bekerja. Saat ini Ibu Nyoman tidak mampu bekerja lagi dan hanya diam di rumah. 4.1.5 Kunjungan 5 Hari/Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Anamnesis riwayat kesehatan sebelumnya. Ibu Nyoman Tirta pertama kali mengetahui dirinya menderita hipertensi sekitar 5 tahun lalu. Awalnya Ibu Nyoman Tirta sering merasa pusing terus menerus, kepala terasa berat terutama di bagian tengkuk. Keluhan ini biasa dirasakan saat bangun tidur dan memberat saat pasien bekerja sebagai buruh bangunan. Pasien tidak memeriksakan dirinya ke dokter dan memilih pengobatan tradisional dengan cara dipijat 4.1.6 Kunjungan 6 Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Anamnesis riwayat kesehatan keluarga Ibu kandung dan kakak kandung pasien juga memiliki riwayat hipertensi. Ibu kandung penderita meninggal akibat stroke. Anak pertama penderita mengalami riwayat asma semasa 8 kecilnya dan anak ketiga memiliki riwayat rhinitis allergy. Riwayat penyakit jantung dan kencing manis disangkal oleh penderita. 4.1.7 Kunjungan 7 Hari/Tanggal : Senin, 8 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Anamnesis riwayat pribadi/sosial Riwayat kelahiran dan pertumbuhan normal dan cukup bulan. Penderita menyelesaikan sekolah dasarnya. Penderita menikah dengan suaminya saat berusia 20 tahun. Sehari-harinya penderita bekerja sebagai buruh bangunan. Namun saat ini pasien hanya bisa diam di rumah. penderita memiliki riwayat merokok di masa mudanya. 4.1.8 Kunjungan 8 Hari/Tanggal : Kamis, 11 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Pemeriksaan tanda vital Dari pemeriksaan tanda vital, didapatkan: Keadaan umum : sakit sedang Kesadaran : GCS E4V5M6 Tekanan darah : 150/110 mmHg Frekuensi nadi : 88 kali/menit, kuat, teratur Frekuensi nafas : 20 kali/menit, teratur Suhu : 36,7ºC 4.1.9 Kunjungan 9 Hari/Tanggal : Minggu, 14 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Pemeriksaan fisik umum Dari pemeriksaan fisik umum, didapatkan: Kepala : normocephali Mata : konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-) THT : telinga: hiperemis (-), sekret (-), nyeri (-) hidung: hiperemis (-), sekret (-), edema (-) tenggorokan: tonsil T1/T1, hiperemis (-) 8 Thoraks : cor: S1S2, tunggal, regular, murmur (-) pulmo: vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/- Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal hepar/lien tidak teraba Vertebrae : jejas (-), nyeri ketok sudut CVA (-) Ekstremitas : hangat +/+ +/+ edema −/− −/− 4.1.10 Kunjungan 10 Hari/Tanggal : Selasa, 16 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Melihat lingkungan di sekitar rumah KK. Lingkungan rumah pasien tergolong lingkungan yang padat. Di mana antara rumah satu dengan yang lainnya saling berdekatan. Rumah pasien tergolong cukup tua, tidak terawat, dan kurang rapi. 4.1.11 Kunjungan 11 Hari/Tanggal : Kamis, 18 Agustus 2014 Jenis Kegiatan : KIE mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Pengetahuan keluarga ini terhadap perilaku hidup bersih dan sehat masih kurang. Kebiasaan mandi sekali sehari mencerminkan bahwa keluarga ini tidak bisa menjaga kebersihan diri sendiri. Iklim dingin di desa ini merupakan salah satu faktor penyebabnya. Pemakaian sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan juga masih kurang pada keluarga ini. Mereka berpandangan bahwa cukup mencuci tangan dengan air dalam wadah saja tetapi sebetulnya itu belum memenuhi syarat cuci tangan yang baik sehingga rentan terhadap infeksi yang ditularkan melalui makanan, apalagi lalat di daerah Peninjoan sangat banyak. Disarankan untuk meningkatkan kebersihan dengan membiasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan mandi minimal dua kali sehari 4.1.12 Kunjungan 12 Hari/Tanggal : Jumat, 19 Agustus 2016 8 Jenis Kegiatan : KIE terkait dengan keluhan kesehatan KK Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti Stroke (terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), Penyakit Jantung Koroner (terjadi pada kerusakan pembuluh darah jantung) serta penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Selain penyakit tersebut dapat pula menyebabkan Gagal Ginjal, Penyakit Pembuluh lain, Diabetes Mellitus dan lain-lain. Tatalaksana yang sangat penting dalam menangani hipertensi diketahui berupa edukasi perubahan gaya hidup dan menghindari faktor resiko selain dengan pengobatan konvesional. 4.1.13 Kunjungan 13 Hari/Tanggal : Minggu, 21 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : KIE dan pemecahan masalah personal Penderita masih memiliki 2 anak yang harus dibiayai. Penghasilan suami penderita saja tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan. Sehingga, ketidakmampuan penderita untuk menambah penghasilan menjadi beban yang cukup berat. Beban keuangan ini menyebabkan penderita enggan berobat ke puskesmas dan ke rumah sakit. Untuk masalah ini, penderita disarankan untuk menggunakan jaminan kesehatan yang dimilikinya agar tidak mengeluarkan biaya tambahan lainnya. 4.1.14 Kunjungan 14 Hari/Tanggal : Selasa, 23 Agustus 2016 Jenis Kegiatan : Evaluasi pemahaman PHBS Penderita dan keluarga mulai mengalami perubahan mengenai kebersihan personal dan lingkungan rumahnya. Keluarga dampingan mandi sebanyak 2 kali sehari dan rutin gosok gigi pada pagi hari dan malam hari. Semua anggota keluarga juga sudah bisa mencuci tangan dengan baik dan benar. . 4.1.15 Kunjungan 15 Hari/Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2016. 8 Jenis Kegiatan : Penyerahan vitamin dan sembako kepada keluarga dampingan. Kegiatan keluarga dampingan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan berupa vitamin yang setidaknya dapat membantu pernasalahan kesehatan keluarga dampingan. 4.2 Hasil Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 15 kali, didapatkan: 1. Dari anamnesis, didapatkan penderita mengalami hipertensi karena gaya hidupnya yang suka makan makanan asin serta memiliki faktor resiko yaitu riwayat merokok saat muda dan faktor keturunan dari ibu dan kakak kandungnya. Pemeriksa enggan berobat saat gejala nya ringan. 2. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan: a. Status present: dalam batas normal (tekanan darah masih tinggi) b. Status general: dalam batas normal. 3. Peningkatan pemahaman penderita dan anggota keluarganya terkait dengan masalah kesehatan yang dialaminya. 4. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat menciptakan suatu lingkungan kondusif sebagai tempat tinggal penderita. 4.3 Kendala Kendala yang ditemukan saat melakukan kegiatan keluarga dampingan adalah: 1. Sulitnya menemui keluarga dalam 8 jumlah yang lengkap. 8