Uploaded by User103713

Kelompok IV a - Terorisme (Final)

advertisement
Program Pelatihan
Angkatan / Kelompok
Mata Pelatihan/Agenda
Nama Peserta
Widyaiswara
Lembaga Penyelenggara
: Pelatihan Dasar CPNS
: L (50) / Kelompok IV a
: Analisis Isu Kontemporer
: Nuke Yuniar Anugrah
: Diyah Kusumawati
: Muhammad Nida Hakim El Wafa
: Wahyu Lazuardi
: Bambang Wardoyo, S.E.,M.M.
: Pusdiklat SDM Ketenagakerjaan
PENGANTAR
Banyak isu-isu strategis kontemporer yang sedang dihadapi oleh negara ini
antara lain terorisme dan radikalisme, covid, hate speech, hoax (untuk link
sumber video ditaruh di bawah) dan masih banyak lagi. Untuk pembahasan
kali ini, kelompok kami akan membahas mengenai terorisme dan radikalisme
yang terjadi di Indonesia karena belum lama ini kasus terorisme berantai
terjadi di indonesia yaitu terorisme yang terjadi di makasar dan terorisme yang
terjadi di kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Jakarta, sehingga
menyebabkan keresahan bagi Warga Indonesia dan dapat memecah kesatuan
Negara Indonesia.
DESKRIPSI SINGKAT DAN FAKTOR PENYEBAB
Terorisme dan radikalisasi masih berjalan hingga saat ini. Bahaya virus
terorisme dan radikalisasi juga mematikan, termasuk jumlah yang terpapar.
Berdasarkan hasil penelitian BNPT, masyarakat indonesia yang terpapar dalam
berbagai tingkat adalah sebesar 12.7%. Angka ini jika dikonversi kedalam
jumlah individu sangat lah besar. Oleh karena itu hal ini sangat berbahaya jika
menularkan virus terorisme dan radikalisme secara lebih luas. Dalam bahasan
ini terdapat beberapa definisi yang saling berkaitan, yaitu Intoleransi,
radikalisme dan terorisme yang bisa dikategorikan sebagai beberapa faktor
yang memicu terjadinya terorisme.
1. Lingkungan
a. Intoleransi Kultur terkait dengan orientasi negatif atau penolakan
seseorang terhadap hak hak politik dan sosial dari kelompok yang ia
tidak setujui. Serta melakukan perubahan pada sistem sosial dan
politik dengan menggunakan cara kekerasan (Anti Pancasila, anti
UUD 45, menyebabkan disintegrasi bangsa, anti NKRI).
b. Organisasi yang ada disuatu daerah akan cenderung mempengaruhi
masyarakat yang ada disekitarnya. Organisasi yang memiliki doktrin
negatif
atau melenceng dari ajaran yang seharusnya, akan
membentuk anggota yang pemahamannya disorientasi karena ajaran
yang keliru serta praktik cuci otak.
c. Kemiskinan menjadi salah satu faktor lingkungan yang memicu
terorisme. Hal ini dikaitkan dengan iming – iming atau janji dukungan
finansial dari pada oknum penyebar ajaran terorisme.
2. System
a. Pendidikan
wawasan
agama
rendah
masyarakat
menyebabkan
menjadi
terbatas.
pengetahuan
Sehingga,
dan
minim
kemampuanya untuk menseleksi atau memfilter pengaruh ajaran
terorisme yang telah berbaur di lingkungan sekitarnya.
b. Ideologi Dapat diakui bahwa sekarang ini peradaban barat lebih
maju dari peradaban lain. Karena hal tersebut, oleh sebagian orang
diambilah jalan pintas sebagai bentuk perlawanan, yaitu dengan
jalan kekerasan atas bentuk kekalahan dengan peradaban barat.
c.
Teknologi yang berkembang dimanfaatkan oleh kelompok radikal
terorisme
dengan
pemberian
informasi
secara
aktif,
proses
perekrutan secara langsung dan tidak langsung, pembentukan opini
melalui media sosial, internet, game dan video, melakukan aksi teror
dan ancaman melalui internet, dan perusakan / hacking terhadap
website atau situs pemerintah. Hal ini dimanfaatkan oleh teroris
karena dunia maya lebih mudah diakses, sulit dikontrol, audiens
yang luas, anonim, kecepatan informasi,media yang interaktif, murah
untuk membuat dan memelihara, bersifat multimedia, internet
sebagai sumber pemberitaan.
d. Politik Hubungan negara dengan sangat berperan penting dalam
perkembangan radikalisme dan ekstrimisme di Indonesia. Ketika
negara bersikap konfrontatif, maka hal tersebut bisa menjadi
pemantik yang dapat menyulut gerakan radikalisme semakin
membesar. Salah satu penyebab hal tersebut adalah ketidakpuasan
masyarakat akan sistem dan pelaksanaan pemerintahan yang ada.
Banyaknya penyelewengan yang dilakukan penguasa, semisal
korupsi, suap, pencucian uang, pelangggaran HAM, dan lain
sebagainya. Hal itu akan menjadi alasan terkuat bagi sebagian orang
untuk dapat merubah sistem yang ada dan berusaha untuk
menggantinya. Disaat pemerintah bersifat preventive offensive,
mereka akan melakukan berbagai tindakan reaktif atas usaha
pemerintah tersebut.
3. Skill
a. Sistem Komunikasi kelompok radikal terorisme menggunakan
sistem yang sulit dideteksi oleh aparat. Terutama pola komunikasi
yang unik, biasanya menggunakan sandi, bahasa sendiri, terenkripsi,
sehingga sulit untuk ditembus. Salah satu hal yang menghawatirkan
adalah kesadaran masyarakat yang belum terbiasa membedakan
ideologi teroris dan agama.
b. Narasi media juga menjadi salah satu hal yang dapat memicu
persepsi masyarakat luas terhadap konteks terorisme, terutama
yang sering menjual agama, provokasi, dan adu domba. Seringkali
hal ini menyebabkan disorientasi persepsi masyarakat yang masih
awam.
4. Supplier
a. Proxy War Negara Asing seringkali menjadi pemicu terorisme dan
radikalisme. Pendekatan yang digunakan antara lain penebaran isu
dan penggiringan isu. Kemudian berkembang menjadi hate speech
akhirnya menjadi modus untuk membentuk konspirasi.
b. Propaganda dan Rekrutmen Aksi terorisme Saat ini Dinamika
Propaganda dan Rekrutmen Pelaku Terorisme telah bertransformasi
dan terbagi kedalam dua proses: a) Terorisme lama rekrutmen
tertutup melalui sistem kekeluargaan, lembaga keagamaan, dsb; b)
Terorisme baru rekrutmen terbuka via media melalui website, media
sosial, dan social messenger.
AKSI TERORISME DAN DAMPAKNYA
Berikut beberapa dampak akibat radikalisme dan terorisme yang berkembang
dalam masyarakat:
Hilangnya Nyawa dan Harta Benda
Kerusuhan
atau
Bentrok
Meresahkan Banyak Umat
Menghancurkan Nasionalisme Bangsa
dan Terganggunya Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Disorientasi Pemahaman Masyarakat Terganggunya
Tertentu
antara Agama dengan Masyarakat
Terorisme dan Radikalisme
Kehidupan
Ekonomi
Trauma Psikologis Korban, keluarga Merosotnya Citra Kredibilitas Keamanan
Korban dan Masyarakat
Indonesia di mata dunia Internasional
SOLUSI PENYELESAIAN PENDEKATAN KOMPREHENSIF
PENANGGULANGAN ISU TERORISME DAN RADIKALISME
Pendekatan penanggulangan terorisme terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Pendekatan Lunak (UU No.5 Tahun 2018, pasal 43B, 43C, dan 43D).
Prinsip
Koordinasi lintas sektor, pelibatan K/L, Partisipasi publik,
kearifan lokal.
Kesiapsiagaan
Nasional
Pemberdayaan
masyarakat,
peningkatan
kemampuan
aparatur, Perlindungan peningkatan sarana dan prasarana,
pengembangan kajian terorisme, dan pemetaan wilayah rawan
terorisme
Kontra
Radikalisasi
Peningkatan kewaspadaan, peningkatan daya tangkal, dan
kontra propaganda
Deradikalisasi
Pembinaan narapidana terorisme, pembinaan
narapidana, mantan teroris dan jaringannya.
mantan
2) Pendekatan Keras
Prinsip
Koordinasi lintas sektor, supremasi hukum, dan penghormatan
HAM. Pendekatan keras dilakukan dengan penegakan hukum,
operasi aparat intelijen, pembinaan kemampuan aparat,
pelatihan kesiapsiagaan aparat. Dua pendekatan ini perlu
didukung dengan adanya kerjasama internasional.
Berbagai cara mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak semakin
menjamur, terutama di bangsa Indonesia ini, antara lain:
Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Mendukung Aksi Perdamaian
Dengan Baik Dan Benar
Memahamkan
Ilmu Pengetahuan Meningkatkan Pemahaman Akan Hidup
Dengan Baik Dan Benar
Kebersamaan
Meminimalisir Kesenjangan Sosial
Menyaring Informasi Yang Didapatkan
Menjaga Persatuan Dan Kesatuan
Ikut Aktif Mensosialisasikan Radikalisme
Dan Terorisme
Berperan Aktif Dalam Melaporkan Radikalisme Dan Terorisme
DIAGRAM ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FISHBONE
SUMBER VIDEO YOUTUBE SEBAGAI ACUAN
● Terorisme dan Radikalisme
https://youtu.be/C3lKYO_xIQ4 - Jejak terorisme di Indonesia
https://youtu.be/StIcwXHWHsQ
radikalisme
-
menangkal
aksi
terorisme
dan
https://youtu.be/KEqZtEIzHuU
terorisme di indonesia?
- apa yang salah dari penanganan
https://youtu.be/r-lfs32AkpE - hanya butuh waktu 2 jam untuk menjadi
seorang teroris
https://youtu.be/WeH9T6daklI - ancaman terorisme dan radikalisme,
bagaimana cara mencegahnya?
https://www.youtube.com/watch?v=PWbpg20jNiU - terorisme yang terjadi
di depan gereja katedral Makasar
https://www.youtube.com/watch?v=8lM1yt5Od0U terorisme yang terjadi
didepan Mabes Polri Jakarta
● Covid
https://www.youtube.com/watch?v=qpKU-tI_aA4 - Covid
https://www.youtube.com/watch?v=rAj38E7vrS8 - Covid 2
https://www.youtube.com/watch?v=pW29SO5cHTU - Covid di Indonesia
● Hoax
https://www.youtube.com/watch?v=5zylBZJUaBM - infografis hoax di
Indonesia
https://www.youtube.com/watch?v=PzHUls9Eehw
Indonesia (Sebuah Pengakuan)
-
berita
hoax
di
Download